BAB II PEMBAHASAN MASERASI a. Pengertian Maserasi istilah aslinya aslinya adalah macerare (bahasa (bahasa latin, artinya artinya merendam) merendam) : adalah adalah sediaan sediaan cair cair yang yang dibuat dibuat dengan dengan cara mengek mengekstra straksi ksi bahan bahan nabati nabati yaitu yaitu direndam direndam mengguna menggunakan kan pelarut bukan air (pelaru (pelarutt non polar) polar) atau setengah air , misalnya etanol encer, selama periode waktu tertebtu sesuai dengan aturan dalam buku resmi kefarmasian (FI d. I!). Maserasi merupakan cara ekstraksi yang sederhana. Istilah maceration berasal maceration berasal dari dari bahasa latin latin macere, macere, yang artinya "merendam#. $adi maserasi dapat diartikan sebagai proses dimana obat yang sudah halus memungkinkan untuk direndam dalam menstru menstruum um sampai sampai meresap meresap dan meluna melunakka kkan n susunan susunan sel, sehing sehingga ga %at&%at %at&%at yang yang mudah larut akan melarut ('nsel, *). Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. +airan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung %at aktif, %at aktif akan larut dan karena adanya perbedan konsentrasi antara larutan %at aktif di dalam dalam sel dengan dengan yang di luar luar sel, maka larutan larutan yang yang terpekat terpekat didesak didesak keluar keluar.. Peristiwa tersebut berulang sehingga teradi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel (-epkes I, */). Maserasi adalah sediaan cair yang dibuat dibuat dengan dengan cara mengekstrak mengekstraksi si bahan nabati nabati yaitu yaitu dirend direndam am menggu menggunak nakan an pelaru pelarutt bukan bukan air (pelar (pelarut ut nonpol nonpolar) ar) atau setengah air, misalnya etanol encer, selama periode waktu tertentu sesuai dengan aturan dalam buku resmi kefarmasian (-epkes I, 0). b. Prinsip Prinsip Prinsip maserasi adalah ekstraksi ekstraksi %at aktif yang dilakukan dilakukan dengan dengan cara merendam serbuk dalam pelarut yang sesuai selama beberapa hari pada temperatur kama kamarr terli terlind ndun ung g dari dari cahay cahaya, a, pela pelarut rut akan akan masu masuk k ke dalam dalam sel dari dari tana tanama man n melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. 1arutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh pelarut dengan konsentrasi rendah (proses difusi). Peristiwa tersebut berulang sampai teradi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel. 2elama proses maserasi (biasanya berkisar 3&4 hari) dilak dilakuk ukan an peng pengad aduk ukan an 5 peng pengoc ocok okka kan n dan dan peng pengga gant ntian ian pela pelarut rut setia setiap p hari hari.. Pengoc Pengocokk okkan an memung memungkin kinkan kan pelarut pelarut segar segar mengali mengalirr berula berulang& ng&ula ulang ng masuk masuk ke seluruh seluruh permukaan permukaan simplisia yang sudah halus. ndapan yang diperoleh diperoleh dipisahkan dipisahkan dan filtratnya dipekatkan ('nsel, *). Maserasi biasanya dilakukan pada temperatur 06 & 376 + dalam waktu selama 8 hari sampai bahan&bahan yang larut, melarut ('nsel, *). Pada umumnya maserasi dilakukan dengan cara 7 bagian simplisia dengan deraat deraat kehalu kehalusan san yang yang cocok, cocok, dimasu dimasukka kkan n kedalam kedalam beana beana kemudi kemudian an dituan dituangi gi dengan 90 bagian cairan penyari, ditutup dan dibiarkan selama 0 hari terlindung dari
c.
d.
e.
f.
g.
cahaya, sambil berulang&ulang diaduk. 2etelah 0 hari diserkai, ampas diperas. Pada ampas ditambahkan cairan penyari secukupnya, diaduk dan diserkai sehingga diperoleh seluruh sari sebanyak 77 bagian. eana ditutup, dibiarkan ditempat seuk, terlindung dari cahaya, selama 3 hari kemudian endapan dipisahkan. +ara ;era - 7 bagian simplisia dengan deraat halus yang cocok dimasukkan kedalam beana, lalu dituangi 90 bagian cairan penyari, ditutup dan dibiarkan selama 0 hari terlindung dari cahaya, sambil berulang&ulang diaduk - 2etelah 0 hari, sari diserkai, ampas diperas - 'mpas ditambah cairan penyari secukupnya, diaduk dan diserkai, sampai diperoleh seluruh sari sebanyak 77 bagian - 2etelah itu, sari dipekatkan dengan cara diuapkan pada tekanan rendah dan suhu 07<+ hingga konsentrasi yang dikehendaki. ;euntungan ;euntungan metode maserasi adalah : - 'lat yang dipakai sederhana, hanya dibutuhkan beana perendam. - iaya operasionalnya relatif rendah. - Prosesnya relatif hemat penyari. - =anpa pemanasan. - Proses maserasi ini menguntungkan dalam isolasi bahan alam karena selama proses perendaman sampel akan teradi proses pemecahan dinding dan membran sel akibat perbedaan tekanan antara di dalam dan di luar selnya sehingga metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan terlarut dalam pelarut organik dan senyawa akan terekstraksi sempurna karena dapat diatur lama perendaman yang dilakukan. ;elemahan - Proses penyarian tidak sempurna, karena %at aktifnya hanya mampu terekstraksi sebesar 07> saa - Prosesnya lama, butuh waktu beberapa hari. - Penyariannya kurang sempurna (dapat teradi keenuhan cairan penyari sehingga kandungan kimia yang tersari terbatas). ;erugian ;erugian dari metode maserasi ini adalah : perlu dilakukannya pengadukan untuk meratakan konsentrasi larutan diluar butir serbuk simplisia sehingga tetap teraga adanya deraat konsentrasi yang sekecil&kecilnya antara larutan didalam sel dengan larutan diluar sel. Metode kstraksi Maserasi Maserasi termasuk metode ekstraksi cara dingin. Metode ini artinya tidak ada proses pemanasan selama proses ekstraksi berlangsung, tuuannya untuk menghindari rusaknya senyawa yang dimaksud akibat proses pemanasan. Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada tenperatur ruangan (kamar). Maserasi bertuuan untuk menarik %at&%at berkhasiat yang tahan pemanasan maupun yang tidak tahan pemanasan. 2ecara teknologi maserasi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi pada kesetimbangan. Maserasi
dilakukan dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan atau kamar (-epkes I, 3777) Maserasi merupakan cara ekstraksi yang paling sederhana. -asar dari maserasi adalah melarutnya bahan kandungan simplisia dari sel yang rusak, yang terbentuk pada saat pengahalusan, ekstraksi (difusi) bahan kandungan dari sel yang masih utuh. 2etelah selesai waktu maserasi, artinya kesetimbangan antara bahan yang diekstraksi pada bagian dalam sel dengan masuk kedalam cairan, telah tercapai maka proses difusi segera berakhir. 2elama maserasi atau proses perendaman dilakukan pengocokan berulang&ulang. ?paya ini menamin kesetimbangan konsentrasi bahan ekstraksi yang lebih cepat di dalam cairan. 2edangkan keadaan diam selama maserasi menyebabkan turunnya perpindahan bahan aktif. 2ecara teoritis pada suatu maserasi tidak memungkinkan teradinya ekstraksi absolut. 2emakin besar perbandingan simplisia terhadap cairan pengekstraksi, akan semakin banyak hasil yang diperoleh (!oigh, 4) Maserasi digunakan untuk penyarian simplisia yang mengandung %at aktif yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengandung ben%oin, stirak, dan bahan seenis yang mudah mengembang. +airan penyari yang ila cairan penyari digunakan air maka untuk mencegah timbulnya kapang, dapat ditambahkan bahan pengawet yang diberikan pada awal penyarian. Metode maserasi digunakan untuk menyari simplisia yang mengandung komponen kimia yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengandung ben%oin, stirak dan lilin. ;euntungan cara penyarian dengan maserasi adalah cara pengeraan yang digunakan sederhana dan mudah diusahakan. 2edangkan digunakan dapat berupa air, etanol, air&etanol, atau pelarut lain. kerugiannya adalah pengeraannya lama dan penyariannya kurang sempurna.
Maserasi dapat dilakukan modifikasi, seperti : •
-igesti -igesti adalah cara maserasi dengan menggunakan pemanasan lemah, yaitu pada suhu 476 & 076+. +ara maserasi ini hanya dapat dilakukan untuk simplisia yang %at aktifnya
tahan terhadap pemanasan. -engan pemanasan akan diperoleh keuntungan antara lain : a. ;ekentalan pelarut berkurang, yang dapat mengakibatkan berkurangnya lapisan& lapisan batas. b. -aya melarutkan cairan penyari akan meningkat, sehingga pemanasan tersebut mempunyai pengaruh yang sama dengan pengadukan. c. ;oefisien difusi berbanding lurus dengan suhu absolut dan berbanding terbalik dengan kekentalan, hingga kenaikan suhu akan berpengaruh pada kecepatan
•
difusi. ?mumnya kelarutan %at aktif akan meningkat bila suhu dinaikkan. Maserasi dengan mesin pengaduk -engan penggunaan mesin pengaduk yang berputar terus&menerus, waktu proses
•
maserasi dapat dipersingkat menadi / sampai 34 am. emaserasi +airan penyari dibagi dua, seluruh serbuk simplisia dimaserasi dengan cairan penyari pertama, sesudah diendap, dituangkan dan diperas, ampas dimaserasi lagi dengan
•
cairan penyari yang kedua. Maserasi melingkar Maserasi dapat diperbaiki dengan mengusahakan agar cairan penyari selalu bergerak dan menyebar.
-engan
cara ini
penyari
selalu mengalir kembali
secara
berkesinambungan melalui serbuk simplisia dan melarutkan %at aktifnya. ;euntungan cara ini : a. 'liran cairan penyari mengurangi lapisan batas. b. +airan penyari akan didistribusikan secara seragam, sehingga akan memperkecil
•
kepekatan setempat. c. @aktu yang diperlukan lebih pendek. Maserasi melingkar bertingkat Pada maserasi melingkar penyarian tidak dapat dilaksanakan secara sempurna, karena pemindahan massa akan berhenti bila keseimbangan telah teradi. Masalah ini dapat diatas dengan maserasi melingkar bertingkat.
Aambar 'lat Maserasi
Pelarut yang -igunakan dalam Metode Maserasi kstraksi tergantung pada tekstur dan kandungan bahan dalam tumbuhan. 2enyawa 5 kandungan dalam tumbuhan memiliki kelarutan yang berbeda&beda dalam pelarut yang berbeda. Pelarut&pelarut yang biasa digunakan antara lain kloroform, eter, alkohol, methanol, etanol, dan etilasetat. kstraksi iasanya dilakukan secara bertahap dimulai dengan pelarut yang nonpolar (kloroform atau n&heksana), semipolar (etilasetat atau dietil eter), dan pelarut polar (methanol atau etanol) (Barbone, /). Pelarut yang dapat digunakan untuk ekstraksi harus memenuhi dua syarat, yaitu pelarut tersebut harus merupakan pelarut yang terbaik untuk bahan yang diekstraksi dan pelarut tersebut harus terpisah dengan cepat setelah pengocokkan.
+airan penyari yang biasa digunakan dalam metode maserasi dapat berupa air, etanol, air&etanol, atau pelarut lain. ila cairan penyari digunakan air maka untuk mencegah timbulnya kapang, dapat ditambahkan bahan pengawet, yang diberikan pada awal penyarian (-epkes I, */).
PERKOLASI a. Pengertian Istilah perkolasi berasal dari bahasa latin per yang artinya melalui dan colare yang artinya merembes. Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Perkolasi dilakukan dalam wadah silindris atau kerucut (perkolator), yang memiliki alan masuk dan keluar yang sesuai. ahan ekstraksi yang dimasukkan secara kontinu dari atas mengalir lambat melintasi amu yang umumnya berupa serbuk kasar. Basil ekstraksi berupa bahan aktif yang tinggi, ekstraksi yang kaya ekstrak. -engan demikian keuntungan perkolasi adalah pemanfaatan amu secara optimal serta memerlukan waktu yang singkat ('nsel, *C !oight, 4). 2ebagai cairan pengekstraksi, air atau etanol lebih di sukai penggunaannya. kstraksi air dari suatu bagian tumbuhan dapat melarutkan gula, bahan lendir, amina, tannin, Ditamin, asam organik, garam organik serta bahan pengotor lain. Pada sediaan ekstraksi ini (infusa), %at&%at yang tersaring ialah %at&%at yang bersifat polar saa. Penyaringan dengan cara ini menghasilkan sari yang tidak stabil dan mudah tercemar kuman dan kapang. Eleh karena itu, sari yang diperoleh tidak boleh disimpan lebih dari 34 am. tanol dapat menyari %at yang tidak tersari oleh air yaitu lemak, terpenoid, antrakinon, kumarin, flaDonoid polimetil, resin, klorofil, isoflaDon, alkaloid bebas, kurkumin dan fenol lain. tanol tidak menyebabkan pembengkakan membran sel, sehingga memperbaiki stabilitas bahan obat terlarut. -alam bentuk sediaan ekstrak etanol, selain dapat disimpan lebih lama, ekstrak uga dapat dipakai berulang. (!oigt, 4). -alam ekstraksi ini digunakan larutan penyari etanol 97> karena merupakan pelarut semipolar sehingga dapat menarik saponin dan tannin (Barborne, *9). -engan etanol kadar 97> Dolume dapat dihasilkan bahan aktif yang optimal, karena bahan pengotor hanya larut dalam skala kecil (!oight, 4). -i dalam melakukan proses perkolasi proses difusi yang berlangsung merupakan fungsi dari kecepatan perkolasi, kuantitas pelarut, dan konsanta difusi obat pelarut. ;arena mudah dilakukan, perkolasi merupakan prosedur pilihan untuk kebanyakan ekstraksi tanaman, seperti halnya maserasi. Perkolasi dapat dilakukan baik skala laboratorium maupun skala industri. b. Prinsip ;era - 2erbuk simplisia ditempatkan dalam suatu beana silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat berpori
+airan penyari dialirkan dari atas kebawah melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan melarutkan %at aktif sel&sel yang dilalui sampai mencapai keadaan enuh - Aerak kebawah disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan diatasnya, dikurangi oleh daya kapiler yang cenderung untuk menahan. ;ekuatan yang berperan pada perkolasi antara lain: gaya berat, kekentalan, daya larut, tegangan permukaan, difusi, osmosa, adesi, daya kapiler dan daya geseran (friksi). c. +ara ;era Menurut Farmakope indonesia, penyarian dengan metode perkolasi dilakukan sebagai berikut : - Membasahi 7 bagian simplisia atau campuran simplisia dengan deraat halus yang cocok dengan 3,0 bagian sampai 0 bagian cairan penyari - -imasukkan kedalam beana tertutup sekurang&kurangnya 8 am - ;emudian massa dipindahkan sedikit&demi sedikit kedalam perkolator sambil tiap kali ditekan&tekan hati&hati - 2etelah itu, dituangi dengan cairan penyari secukupnya sampai cairan penyari mulai menetes dan diatas simplisia masih terdapat selapis cairan penyari. - Perkolator ditutup dan biarkan selama 34 am - 2elanutnya, cairan dibiarkan menetes dengan kecepatan ml5menit - =ambahkan cairan penyari berulang&ulang secukupnya, hingga selalu terdapat selapis cairan penyari diatas simplisia, hingga ika 077 mg perkolat yang keluar terakhir diuapkan, tidak meninggalka sisa. - Perkolat kemudian disuling atau diuapkan dengan tekanan rendah pada suhu tidak lebih dari 07<+ hingga konsistensi yang dikehendaki. d. ;euntungan - =idak memerlukan langkah tambahan yaitu sampel padat (marc) telah terpisah dari ekstrak. - +ara perkolasi yang digunakan lebih mudah dan sederhana dilakukan - Perkolasi merupakan prosedur pilihan untuk kebanyakan ekstraksi tanaman, seperti halnya maserasi. - Perkolasi dapat dilakukan baik skala laboratorium maupun skala industri. e. ;erugian - ;ontak antara sampel padat tidak merata atau terbatas dibandingkan dengan metode refluks - Pelarut menadi dingin selama proses perkolasi sehingga tidak melarutkan komponen secara efisien. - 2implisia harus dibasahi terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam perkolator - Massa simplisia dalam perkolator tergantung pada tinggi perkolator. - 2implisia lebih memadat (kompak) sesudah beberapa kali teradi proses ekstraksi awal
-
-
dan hal ini dapat menghalangi kelancaran aliran pelarut. Perolehan kembali pelarut yang tertahan di dalam ampas sering memerlukan proses tambahan dan hal yang sama berlaku untuk mengeluarkan ampas dan menarik bahan aktif dari ampas.
2ecara umum proses perkolasi ini dilakukan pada temperatur ruang. 2edangkan parameter berhentinya penambahan pelarut adalah perkolat sudah tidak mengandung senyawa aktif lagi. Pengamatan secara fisik pada ekstraksi bahan alam terlihat pada tetesan perkolat yang sudah tidak berwarna. +ara perkolasi lebih baik dibandingkan dengan cara maserasi karena: a.
'liran cairan penyari menyebabkan adanya pergantian larutan yang teradi dengan
larutan yang konsentrasinya lebih rendah, sehingga meningkatkan deraat perbedaan konsentrasi. b. uangan diantara serbuk&serbuk simplisia membentuk saluran tempat mengalir cairan penyari. ;arena kecilnya saluran kapiler tersebut, maka kecepatan pelarut cukup untuk mengurangi lapisan batas,sehingga dapat meningkatkan perbedaan konsentrasi.
Reperkolasi
?ntuk menghindari kehilangan minyak atsiri pada pembuatan sari, maka cara perkolasi dapat diganti dengan reperkolasi . Pada perkolasi dilakukan pemekatan sari dengan pemanasan. Pada reperkolasi tidak dilakukan pemekatan. eperkolasi dilakukan dengan cara simplisia dibagi dalam beberapa perkolator, hasil perkolator I dipisahkan menadi perkolat I dan sari selanutnya disebut susulan II, susulan II digunakan untuk menyari perkolator II. Basil perkolator ke dua dipisahkan menadi perkolat II dan sari selanutnya disebut susulan II. Pekeraan tersebut diulang sampai mendapat perkolat yang diinginkan. ?ntuk cara reperkolasi dapat dilakukan pada herba timi. Perkolasi Bertingkat
-alam proses perkolasi biasa, perkolat yang dihasilkan tidak dalam kadar yang maksimal. 2elama cairan penyari melakukan penyarian serbuk simplisia, maka teradi aliran melalui lapisan serbuk dari atas sampai ke bawah disertai pelarutan %at aktifnya. Proses poenyaringan
tersebut akan menghasilkan perkolat yang pekat pada tetesan pertama dan terakhir akan diperoleh perkolat yang encer. ?ntuk memperbaiki cara perkolasi tersebut dilakukan cara perkolasi bertingkat. 2erbuk simplisia yang hampir tersari sempurna sebelum dibuang, disari dengan cairan penyari yang baru. Bal ini diharapkan agar serbuk simplisia tersebut dapat tersari sempurna. 2ebaliknya serbuk simplisia yang baru disari dengan perkolat yang hampir enuh, dengan demikian akan diperoleh
perkolat
akhir
yang
ernih.
Perkolat
dipisahkan
dan
dipekatkan.
+ara ini cocok bila digunakan untuk perusahaan obat tradisional, termasuk perusahaan yang memproduksi sediaan galenik. 'gar dioperoleh cara yang tepat, perlu dilakukan percobaan pendahuluan. -engan percobaan tersebut dapat ditetapkan : .$umlah perkolator yang diperlukan 3.obot serbuk simplisia untuk tiap kali perkolasi 8.$enis cairan penyari 4.$umlah cairan penyari untuk tiap kali perkolasi 0.esarnya tetesan dan lain&lain. Perkolator yang digunakan untuk cara perkolasi ini agak berlainan dengan perkolator biasa. Perkolator ini harus dapat diatur, sehingga: .Perkolat dari suatu perkolator dapat dialirkan ke perkolator lainnya 3.'mpas dengan mudah dapat dikeluarkan. Perkolator diatur dalam suatu deretan dan tiap perkolator berlaku sebagai perkolator pertama. -aftar Pustaka !oight, . 4. Buku pelajaran teknologi farmasi edisi V . ogyakarta: ?niDersitas Aaah Mada Pres. -epartemen ;esehatan I. 3777. Paramater Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat . $akarta. -iktorat $endral PEM&-epkes I. 'nsel. *. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi . $akarta : ?I&press. -epkes I. */. Sedian !alenik . $akarta : -epkes I. -epkes I. 0. Farmakope "ndonesia Edisi V . $akarta : -epkes I. Barbone, $. . *9. #etode Fitokimia$ Bandung : Penerbit I=. =im Penyusun. 37. Penuntun Praktikum Fitokimia "$ Manado : F.MIP' ?nsrat.