BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan tentang desain penelitian, penelitian, populasi dan sampel, sampel, tempat penelitian, waktu penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, instru instrumen men pengum pengumpul pulan an data, data, prosedu prosedurr pengum pengumpul pulan an data, data, pengol pengolaha ahan n data, data, teknik analisis data dan etika penelitian. A. Desain Desain Peneli Penelitia tian n
Desai Desain n pene peneli litia tian n adal adalah ah mode modell atau atau meto metode de yang yang digu diguna naka kanp npen enel elit itii untu untuk k melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalannya penelitian serta serta meru merupa paka kan n strat strateg egii untu untuk k mend mendap apat atka kan n data data yang yang dibu dibutu tuhk hkan an untu untuk k keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian dan sebaga sebagaii alat alat untuk untuk mengo mengontr ntrol ol variab variabel el yang yang berpen berpengar garuh uh dalam dalam penelit penelitian ian (Sugiyono, 201! "elana, 2011#. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental Design, Design, yaitu penelitian yang menguji $oba suatu intervensi pada sekelompok suby subyek ek deng dengan an atau atau tanp tanpaa kelo kelomp mpok ok pemb pemban andi ding ng namu namun n tida tidak k dila dilaku kuka kan n random randomisas isasii untuk untuk memasu memasukka kkan n subyek subyek kedala kedalam m kelomp kelompok ok perlak perlakuan uan atau atau kontrol.(Sugiyono, 201! "elana, 2011#. 2011#. %entuk %entuk desain desain &uasi &uasi eksper eksperime imen n yang yang diguna digunakan kan dalam dalam peneli penelitian tian ini adalah adalah Nonequivalent Control Group Design. Design . Desai Desain n ini ini sama sama deng dengan an pretest-posttest control group design, design , hanya pada desain ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih se$ara random (Sugiyono, 201#. Desain penelitian ini dapat dilihat pada skema .1.
Skema .1 Quasi Experimental Design ( Nonequivalent Nonequivalent Control Control Group Design) Design) '1 ')
'2 '
Keterangan Keterangan :
'1 '2 ') '
* Pengukuran sebelum diberi perlakuan * Pengukuran setelah diberi perlakuan * Pengukuran pertama pada kelompok kontrol * Pengukuran kedua pada kelompok kontrol * Perlakuan yang diberikan * +idak diberikan perlakuan (Sugiyono, 201# B. Popu Popula lasi si dan dan Sape Sapell
Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut * 1. Populasi Popula Populasi si adalah adalah wilaya wilayah h genera generalisa lisasi si yang yang terdir terdirii atas* atas* obyek obyeksub subyek yek yang yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 201#. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi esensial yang melakukan pengobatan di -P+D Puskesmas ajalengka dengan prevalensi sebesar ),/ pada tahun 201. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiy (Sugiyono ono,, 201#. 201#. Sampel Sampel diambi diambill dari dari sejuml sejumlah ah indivi individu du atau bagian bagian dari dari populasi yang diteliti. a. %esar Samp ampel %esar %esar sampel sampel pada pada peneli penelitia tian n ini menggu menggunak nakan an uji hipote hipotesis sis beda beda dua mean mean kelompok independen dengan rumus sebagai berikut ("elana , 2011# *
"eterangan * besar sampel estimasi standar deviasi dari beda mean kedua kelompok berdasarkan literatur
Keterangan Keterangan :
'1 '2 ') '
* Pengukuran sebelum diberi perlakuan * Pengukuran setelah diberi perlakuan * Pengukuran pertama pada kelompok kontrol * Pengukuran kedua pada kelompok kontrol * Perlakuan yang diberikan * +idak diberikan perlakuan (Sugiyono, 201# B. Popu Popula lasi si dan dan Sape Sapell
Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut * 1. Populasi Popula Populasi si adalah adalah wilaya wilayah h genera generalisa lisasi si yang yang terdir terdirii atas* atas* obyek obyeksub subyek yek yang yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 201#. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi esensial yang melakukan pengobatan di -P+D Puskesmas ajalengka dengan prevalensi sebesar ),/ pada tahun 201. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiy (Sugiyono ono,, 201#. 201#. Sampel Sampel diambi diambill dari dari sejuml sejumlah ah indivi individu du atau bagian bagian dari dari populasi yang diteliti. a. %esar Samp ampel %esar %esar sampel sampel pada pada peneli penelitia tian n ini menggu menggunak nakan an uji hipote hipotesis sis beda beda dua mean mean kelompok independen dengan rumus sebagai berikut ("elana , 2011# *
"eterangan * besar sampel estimasi standar deviasi dari beda mean kedua kelompok berdasarkan literatur
estimas estimasii varian varian kedua kedua kelomp kelompok ok berdasa berdasarka rkan n literat literatur ur yang yang dihitu dihitung ng dengan rumus * 3 (SD 12 4 SD22# standar normal deviasi untuk 5 (level ( level of significant 5 5 0,06 yaitu 1,7# standar normal deviasi untuk 8 ( power of test 90 yaitu 0,92# nilai mean kelompok kontrol yang didapat dari literatur atau berdasarkan pengalaman peneliti nilai mean kelompok uji$oba yang didapat dari pendapat (judgment# peneliti beda beda mean mean yang yang dian diangg ggap ap berm bermak akna na se$ar se$araa klin klinik ik anta antara ra kedu keduaa kelompok
%erdasarkan hasil penelitian :armono (2010# diperoleh beda mean antara tekanan sisto sistoli lik k kedu keduaa kelo kelomp mpok ok sebesa sebesarr 16,1 16,1 mm:g mm:g deng dengan an SD masin masing; g;ma masi sing ng kelompok kelompok yaitu 1) dan 20. -ji hipotesis menggunak menggunakan an level of significant 5 0,06 dengan dengan power of test 90 maka besar sampel minimal pada penelitian ini adalah * 3 (1)2 4 202# 29,6
responden Pada Pada pene peneli litia tian n ini ini juml jumlah ah mini minima mall sampe sampell yang yang dipe diperlu rluka kan n untu untuk k setia setiap p kelompok adalah sebesar 20 responden, sehingga total sampel yang diperlukan adalah 0 responden. b. +eknik pengambilan sampel +eknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik nonprobability nonprobability sampling jen jenis quota quota samplin sampling g yaitu yaitu teknik teknik untuk untuk menent menentuka ukan n
sampel dari populasi yang mempunyai kriteria yaitu bersedia menjadi responden, pasien yang terdiagnosis hipertensi esensial oleh dokter Puskesmas (tekanan darah sistolik < 10 mm:g dan atau tekanan darah diastolik < 70 mm:g#, belum pernah mendapat latihan relaksasi otot progresi= dan tidak mengalami obesitas (>+ ? 2/ kgm2# sampai besar (kuota# sampel terpenuhi. !. Tepat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di -P+D Puskesmas ajalengka yang beralamat di @l. Ahmad "usuma Bo.1), Ci$urug, "e$.ajalengka, "abupaten ajalengka, @awa %arat 611, >ndonesia. Pertimbangan tempat penelitian tersebut dikarenakan jumlah kunjungan pasien hipertensi yang relative tinggi dan semakin naik setiap tahunnya. D. "a#tu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan ei;@uni 201/. Peneliti mendapatkan iin penelitian dari Dinas "esehatan "abupaten ajalengka pada tanggal 26 April 201/. Peneliti mulai melakukan pengumpulan data pada tanggal 2 April hingga 17 ei 201/. Penyusunan laporan hasil penelitian (skripsi# dilaksanakam setelah proses pengumpulan data selesai.
E. Su$er Data Penelitian
Sumber data pada penelitian ini adalah sebagai berikut * 1. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data yang diperoleh melalui kuesionerlembar observasi (Sugiyono, 201#. Data primer penelitian ini adalah tekanan darah yang diperoleh dari lembar observasi tekanan darah responden yang diisi oleh peneliti. 2. Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono, 201#. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data dari
-P+D Puskesmas ajalengka terkait jumlah kunjungan pasien hipertensi esensial di -P+D Puskesmas ajalengka. %. Te#ni# Pengupulan Data
+eknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi. Peneliti melakukan pengukuran tekanan darah pada kelompok perlakuan dan kontrol sebelum intervensi, lalu peneliti memberikan intervensi relaksasi otot progresi= pada kelompok perlakuan dan edukasi pada kelompok kontrol. Setelah diberikan intervensi, peneliti melakukan pengukuran tekanan darah kembali dan mengobservasi perubahan tekanan darah responden kelompok perlakuan serta kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberikan relaksasi otot progresi=. G. Instruent Pengupulan Data
>nstrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah spignomanometer, stetoskop, kuesioner dan lembar observasi yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan teori;teori tentang relaksasi otot progresi= dan tekanan darah. 1. "uesioner "arakteristik Eesponden %erisi tentang item pernyataan terkait nama, usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, riwayat keluarga pasien hipertensi, riwayat merokok responden (pasien hipertensi esensial# dan pernah atau tidak responden melakukan relaksasi otot progresi= baik kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol yang berjumlah / item. 2. Fembar 'bservasi Eelaksasi otot progresi= %erisi tentang item pernyataan dalam melakukan relaksasi otot progresi= pada pasien hipertensi esensial kelompok perlakuan yang berjumlah 2 item terdiri dari =ase persiapan di no item 1; dan =ase prosedur di no item /;2. "riteria penilaian pada instrumen ini menggunakan skala Guttman yaitu jawaban Ha diberi skor 1 dan +idak diberi skor 0. ). Fembar 'bservasi +ekanan Darah
%erisi tentang item tekanan darah sistolik dan diastolik responden (pasien hipertensi esensial# baik kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol yang berjumlah 9 item terdiri dari pemeriksaan tekanan darah awal, dan pemeriksaan tekanan darah hari ke >;I>>.
&. Prosedur Pengupulan Data
Prosedur pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut * 1. Prosedur Administrasi Prosedur administrasi yang dilakukan sebelum peneliti melakukan penelitian meliputi mengajukan surat ijin penelitian ke Program Studi Bers -niversitas Jsa -nggul. Surat ijin yang peneliti telah terima dilanjutkan dan diproses di "antor "epala Suku Dinas "esehatan "abupaten ajalengka, selanjutnya peneliti mendapatkan surat balasan iin penelitian dan diteruskan ke "epala Puskesmas ajalengka. Fangkah berikutnya yaitu melakukan koordinasi dengan "epala Puskesmas untuk memulai proses pengumpulan data, melakukan sosialisasi penelitian dan bekerja sama dengan dokter serta perawat pelaksana puskesmas yang sedang bertugas.
2. Prosedur +eknis Pengumpulan Data a. Peneliti menyeleksi pasien baik itu kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah awal di Puskesmas pada pasien dengan diagnosis medis hipertensi esensial yang ditetapkan oleh dokter. b. Selanjutnya terhadap pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan, prosedur penelitian dan responden yang bersedia untuk mengikuti penelitian mengisi surat persetujuan informed concent). $. Peneliti
melakukan
wawan$ara
terkait
pengisian
kuesioner
karakteristik responden, serta menjelaskan se$ara lengkap terkait penelitian yang dilakukan.
d. Pada kelompok perlakuan, peneliti memberikan intervensi relaksasi otot progresi= di Puskesmas disaksikan oleh pengawas serta selebaran panduan relaksasasi otot progresi= untuk dapat responden pahami di rumah. Pengawas adalah kerabat responden yang dapat mengawasi responden ketika responden melakukan relaksasi otot progresi=. Peneliti berkunjung ke rumah responden kelompok perlakuan setiap hari selama / hari untuk memberikan relaksasi otot progresi=. Setiap latihan relaksasi otot progresi= menghabiskan waktu 16;20 menit. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum dan sesudah peneliti memberikan relaksasi otot progresi=. Pengukuran pertama dilakukan 10 menit setelah istirahat dari akti=itas, pengukuran kedua dilakukan setelah relaksasi otot progresi=. e. Pada kelompok kontrol, peneliti memberikan edukasi terkait relaksasi otot progresi= di Puskesmas. Pada responden kelompok kontrol peneliti juga melakukan kunjungan rumah untuk melakukan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah selama / hari berturut turut. Sebelum pengukuran tekanan darah responden istirahat dari akti=itas selama 10 menit, setelah itu dilakukan pengukuran pertama. Setelah pengukuran pertama, responden diajak untuk berdiskusi tentang edukasi yang telah peneliti berikan terkait relaksasi otot progresi= serta peneliti juga berusaha membuat agar responden senyaman mungkin, selanjutnya dilakukan pengukuran kedua. I. Pengola'an Data
enurut Botoatmodjo (2012# proses pengolahan data dapat melalui tahap;tahap sebagai berikut* 1. Jditing Pada tahap editing, peneliti telah melakukan penge$ekan seluruh instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner karakteristik responden, lembar observasi relaksasi otot progresi= dan lembar observasi tekanan darah. Seluruh data kuesioner dan lembar observasi yang peneliti dapatkan telah terisi se$ara lengkap, sesuai dengan petunjuk pengisian dan telah diinput kedalam komputer.
2. "oding Pada tahap koding, peneliti telah memberikan kode pada data yang didapatkan dalam penelitian ini. Adapun kode;kode yang peneliti gunakan dalam data hasil penelitian sebagai berikut * Ta$el (.) Koding
*enis Kelain
Latar Bela#ang Pendidi#an
1 Perempuan 2 Faki;laki
1 SD 2 SP ) SAS"Sederajat
+i,a-at Keluarga &ipertensi 1 Ha 2 +idak
+i,a-at Mero#o#
1 Ha 2 +idak
). Skoring Pada tahap skoring, peneliti telah memberikan nilai pada setiap data yang didapatkan dalam penelitian ini. . +abulating Pada tahap tabulating, peneliti telah mengelompokkan data sesuai dengan kategorinya masing;masing dan memasukkan data tersebut kedalam bentuk tabel. 6. Data Jntry Pada tahap data entry, peneliti telah memasukkan dan mengolah data yang didapatkan pada penelitian ini kedalam aplikasi perhitungan statistik SPSS versi 2). . Cleaning Pada tahap Cleaning peneliti telah melakukan penge$ekan kembali terhadap data; data yang telah dimasukkan kedalam SPSS versi 2) untuk melihat kemungkinan; kemungkinan adanya kesalahan;kesalahan kode dan ketidaklengkapan. Pada tahap ini data yang telah peneliti input pertama kali mengalami missing , lalu peneliti melakukan penge$ekan ulang dan akhirnya menemukan data kosong yang belum terisi sehingga peneliti pun memperbaiki dan melengkapi data hingga data kedua yang telah peneliti input dinyatakan valid.
*. /i Validitas dan /i +elia$ilitas
>nstrumen yang valid dan reliabel sangat penting digunakan agar peneliti mendapatkan data yang akurat (Eiyanto, 2011#. Ialiditas adalah ketepatan atau ke$ermatan pengukuran, dan dikatakan valid jika pertanyaan atau pernyataan pada instrumen mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur (Eiyanto, 2011#. >nstrumen dalam penelitian ini dilakukan uji validitas tiap item pernyataan menggunakan content validity. -ji validitas pada penelitian ini menggunakan panel expert yaitu peneliti melakukan konsultasi dengan ahli dalam bidang keperawatan medikal bedah. >nstrumen penelitian juga diuji kestabilannya dalam mengukur sesuatu, yakni dinamakan uji reliabilitas (Eiyanto, 2011#. >nstrumen yang reliabel artinya mampu menunjukkan nilai yang sama pada penggunaan berulang;ulang. Pertanyaan atau pernyataan dalam instrumen dinilai reliabel jika mampu menghasilkan jawaban yang sama dari waktu ke waktu. :asil uji reliabilitas menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan atau pernyataan pada instrumen penelitian ini dinyatakan reliabel, dengan bukti nilai Cronbac!"s #lfa pada lembar observasi tekanan darah sebesar 0,//2 (5 0,0#.
K. /i Noralitas
-ji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data skor seluruh variabel berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data pada penelitian ini menggunakan $est of Normality %olmogorov-&mirnov dalam program SPSS versi 2). :asil uji normalitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh data pada setiap kuesioner terdistribusi normal. :al tersebut dibuktikan dengan nilai probabilitas data yang lebih besar dari 5 0,06, yaitu pada data pemeriksaan awal tekanan darah sistolik kelompok perlakuan K 0,1)7 dan kelompok kontrol K 0,11! pada data pemeriksaan awal tekanan darah diastolik kelompok perlakuan K 0,1) dan kelompok kontrol K 0,1)7! pada data pemeriksaan tekanan darah
sistolik setelah diberikan relaksasi otot progresi= kelompok perlakuan K 0,1 dan kelompok kontrol K 0,1)2! pada data pemeriksaan tekanan darah diastolik setelah diberikan relaksasi otot progresi= kelompok perlakuan K 0,20 dan kelompok kontrol K 0,26.
L. Te#ni# Analisis Data
+eknik analisis data yang peneliti lakukan dalam penelitian ini yaitu analis univariat dan analisis bivariat. 0. Analisis ni1ariat
Analisis univariat merupakan analisa yang dilakukan untuk menganalisis dan mendeskripsikan karakteristik setiap variabel dari hasil penelitian (Botoatmodjo, 2012#.Analisis data yang digunakan meliputi minimum, maLimum, rata;rata (mean#, standar deviasi, distribusi =rekuensi dan presentase.Eumus yang digunakan adalah * a. ean M i n "eterangan * * ean M i * :asil dari jumlah semua nilai pengukuran n
* %anyaknya pengukuran b. Presentase
"eterangan * * Presentase = * Nrekuensi hasil pen$apaian n * %anyaknya pengukuran
2. Analisis Bi1ariat
Analisis bivariat merupakan analisa yang dilakukan pada lebih dari satu atau dua variabel (Botoatmodjo, 2012#.Pada penelitian ini, data yang telah diolah
kemudian dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji parametrik jenis independent samples t-test . -ji independent samples t-test merupakan jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata;rata dua grup yang tidak saling berkaitan. +idak saling berhubungan dapat diartikan bahwa penelitian dilakukan dua subyek sampel yang berbeda (Sugiyono, 201#. Pada penelitian ini uji independent samples t-test untuk mengidenti=ikasi perbedaan tekanan darah hipertensi esensial kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
Adapun syaratnya sebagai berikut* a. @enis variabel terikat * kategorik (ordinalintervalrasio# b. Distribusi data normal $. "edua data independenbebas Eumus -ji independent samples t-test adalah sebagai berikut*
"eterangan *
M. Eti#a Penelitian
"etika melakukan penelitian, peneliti perlu mendapatkan rekomendasi dari institusinya dan dari pihak lain dengan mengajukan iin kepada institusi tempat peneliti. Setelah mendapatkan persetujuan, maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan menekankan etika penelitian yang menga$u pada Alimul (2011#* 1. 'nformed Consent Pada awal pertemuan di puskesmas, peneliti telah menjelaskan tentang penelitian yang dilakukan berikut dengan tujuan, man=aat, dan kerugian penelitian kepada responden. Selanjutnya peneliti telah memberikan lembar persetujuan kepada responden kelompok perlakuan serta kelompok kontrol dan seluruh responden telah bersedia untuk menandatangi lembar tersebut. 2. #nomity (tanpa nama#
Pada data yang diinput kedalam SPSS peneliti tidak men$antumkan nama responden, tetapi data tersebut telah peneliti berikan kode sesuai dengan kelompok yang ditetapkan, yaitu responden kelompok perlakuan diberikan kode P1 hingga P20, dan responden kelompok kontrol diberikan kode "1 hingga "20. ). Confidentiality Peneliti telah menjaga kerahasiaan data responden, dan peneliti tidak memasukan data apapun yang bersi=at rahasia pada laporan akhir. . "ejujuran Pada penelitian
ini
peneliti
jujur
dalam
pengumpulan
bahan
pustaka,
pengumpulan data, pelaksanaan metode, dan prosedur penelitian. 6. +idak melakukan diksriminasi Pada penelitian ini peneliti telah menghindari perbedaan perlakuan karena alasan jenis kelamin, ras, suku, dan =aktor;=aktor lain.
BAB V &ASIL PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan tentang data hasil penelitian yang telah dianalisis oleh peneliti.
A. Analisis ni1ariat 0. Kara#teristi# +esponden Berdasar#an sia
-sia responden dalam dalam penelitian ini antara ) tahun sampai 6 tahun. %erdasarkan hal tersebut selanjutnya dibuat interval dengan menggunakan rumus sturges sebagai berikut (-mar, 2011# *
$i k 1 4 ),) log n
"eterangan * $i * interval k * banyaknya kelas n * jumlah subyek penelitian
k
1 4 ),) log (20# 1 4 ,) 6,) O 6
$i
), O
%erdasarkan perhitungan diatas diperoleh interval usia sebesar . Adapun karakteristik responden berdasarkan klasi=ikasi usia sebagai berikut *
Ta$el 3.0 Distri$usi %re#uensi Kara#teristi# +esponden Berdasar#an sia Kelopo# Perla#uan dan Kelopo# Kontrol Klasi4i#asi Perla#uan Kontrol N 5 n 5 sia )6 7 )8 ta'un 6 26 6 26 10 60 9 0 (9 7 () ta'un (( 7 ( ta'un ) 16 6 26 1 6 1 6 (; 7 30 ta'un 32 7 33 ta'un 1 6 1 6 Total 29 099 5 29 099 5 Sumber * Analisis Data Primer, 201/
Total N 10 19 9 2 2 (9
5 26 6 20 6 6 099 5
%erdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden pasien hipertensi esensial di -P+D Puskesmas ajalengka berusia ) tahun sampai 6 tahun, dimana usia responden terbanyak (6 # berusia antara 0 ) tahun. :al tersebut menunjukkan bahwa responden pada penelitian ini mayoritas memiliki kategori usia dewasa akhir (Depkes E>, 2007#.
2. Kara#teristi# +esponden Berdasar#an *enis Kelain
"arakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dari tabel dibawah ini* Ta$el 3.2 Distri$usi %re#uensi Kara#teristi# +esponden Berdasar#an *enis Kelain Kelopo# Perla#uan dan Kelopo# Kontrol Perla#uan Kontrol n 5 n 5 La#i 7 la#i 20 20 1 90 1 90 Perepuan Total 29 099 5 29 099 5 Sumber * Analisis Data Primer, 201/
*enis Kelain
Total N 9 )2 (9
5 20 90 099 5
%erdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden pasien hipertensi esensial di -P+D Puskesmas ajalengka dari kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebanyak )2 responden (90 #, sedangkan responden yang berjenis kelamin laki laki sebanyak 9 responden (20 #.
). Kara#teristi# +esponden Berdasar#an Latar Bela#ang Pendidi#an
"arakteristik responden berdasarkan latar belakang pendidikan dapat dilihat dari tabel dibawah ini * Ta$el 3.) Distri$usi %re#uensi Kara#teristi# +esponden Berdasar#an Latar Bela#ang Pendidi#an Kelopo# Perla#uan dan Kelopo# Kontrol
Latar Bela#ang Perla#uan n 5 Pendidi#an 20 SD SMP 7 6 / )6 SMA
Kontrol n 5 / )6 / )6 )0 29 099 5
N 11 1 1) (9
Total 5 2/,6 0 )2,6 099 5
Sebagian besar pasien hipertensi esensial di -P+D Puskesmas ajalengka yang menjadi responden memiliki latar belakang pendidikan SP dengan jumlah 1 responden (0 #, selanjutnya responden yang memiliki latar belakang pendidikan SA berjumlah 1) responden ()2,6 #, dan SD berjumlah 11 responden (2/,6 #.
(. Kara#teristi# +esponden Berdasar#an +i,a-at Keluarga Menderita &ipertensi
"arakteristik responden berdasarkan riwayat keluarga menderita hipertensi dapat dilihat dari tabel dibawah ini *
Ta$el 3.( Distri$usi %re#uensi Kara#teristi# +esponden Berdasar#an +i,a-at Keluarga Menderita &ipertensi Kelopo# Perla#uan dan Kelopo# Kontrol +i,a-at Perla#uan Kontrol N 5 N 5 &ipertensi 1 /0 11 66 Ada )0 7 6 Tida# Ada Total 29 099 5 29 099 5 Sumber * Analisis Data Primer, 201/
N 26 16 (9
Total 5 2,6 )/,6 099 5
%erdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden pasien hipertensi esensial di -P+D Puskesmas ajalengka dari kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
sebagian besar memiliki riwayat keluarga menderita hipertensi sebesar 2,6 (26 responden#, sedangkan yang tidak memiliki riwayat keluarga menderita hipertensi sebesar )/,6 (16 responden#. 3. Kara#teristi# +esponden Berdasar#an +i,a-at Mero#o#
"arakteristik responden berdasarkan latar belakang pendidikan dapat dilihat dari tabel dibawah ini * Ta$el 3.3 Distri$usi %re#uensi Kara#teristi# +esponden Berdasar#an +i,a-at Mero#o# Kelopo# Perla#uan dan Kelopo# Kontrol +i,a-at Perla#uan Kontrol N 5 N 5 Mero#o# Ada 20 )0 1 90 1 /0 Tida# Ada Total 29 099 5 29 099 5 Sumber * Analisis Data Primer, 201/
Total N 5
10 )0 (9
26 /6 099 5
%erdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden pasien hipertensi esensial di -P+D Puskesmas ajalengka dari kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebagian besar tidak memiliki riwayat merokok yaitu sebesar /6 ()0 responden#, sedangkan yang memiliki riwayat merokok sebesar 26 (10 responden#.
6. Peru$a'an +ata=rata Te#anan Dara' Sistoli# dan Diastoli#
Perubahan rata;rata tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel dibawah ini * Ta$el 3.6 Peru$a'an +ata=rata Te#anan Dara' Sistoli# dan Diastoli# Kelopo# Perla#uan dan Kelopo# Kontrol Te#anan Dara'
Kelopo#
Peeri#sa an A,al
&ari #e=0
&ari #e=2
&ari #e=)
&ari #e=(
&ari #e=3
&ari #e=6
&ari #e=
Perlakuan 167,9 "ontrol 167, 100,7 Diastoli# Perlakuan "ontrol 100, Sumber * Analisis Data Primer, 201/ Sistoli#
16, 16), 17,7 1,7 12,6 1)7,9 16/,9 166,7 16,) 16),/ 16),1 161,) 79,9 7,2 7 72,/ 71,1 97,9 79,/ 7/,2 7,) 76,7 76,1 7,)
%erdasarkan tabel diatas rata;rata tekanan darah sistolik responden kelompok perlakuan sebelum dilakukan relaksasi otot progresi= yaitu pada saat pemeriksaan awal sebesar 167,9 mm:g. Setelah dilakukan relaksasi otot progresi=, rata;rata tekanan darah sistolik responden kelompok perlakuan perlahan menurun dari hari ke;1 hingga hari ke;/ menjadi 1),7 mm:g. Sedangkan pada kelompok kontrol, rata;rata tekanan darah sistolik pada pemeriksaan awal yaitu sebesar 167, mm:g. Eata;rata tekanan darah sistolik pada kelompok kontrol di hari ke;1 hingga ke;/ pun mengalami penurunan namun tidak begitu besar seperti pada kelompok perlakuan, perubahan tekanan darah sistolik pada kelompok kontrol pada hari ke;/ sebesar 17,9 mm:g.
Eata;rata tekanan darah diastolik responden kelompok perlakuan sebelum dilakukan relaksasi otot progresi= yaitu pada saat pemeriksaan awal sebesar 100,7 mm:g. Setelah dilakukan relaksasi otot progresi=, rata;rata tekanan darah diastolik responden kelompok perlakuan perlahan menurun dari hari ke;1 hingga hari ke;/ menjadi 99, mm:g. Sedangkan pada kelompok kontrol, rata;rata tekanan darah diastolik pada pemeriksaan awal yaitu sebesar 100, mm:g. Eata; rata tekanan darah diastolik pada kelompok kontrol di hari ke;1 hingga ke;/ pun mengalami penurunan namun tidak begitu besar seperti pada kelompok perlakuan, perubahan tekanan darah sistolik pada kelompok kontrol pada hari ke;/ sebesar 7), mm:g.
%. Analisis Bi1ariat 0. Per$edaan Te#anan Dara' Kelopo# Perla#uan Dan Kelopo# Kontrol Pada Saat Peeri#saan A,al
Perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada saat pemeriksaan awal dapat dilihat pada tabel dibawah ini *
1),7 17,9 99, 7),
Ta$el 3. Uji Homogenitas Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol pada Saat Pemeriksaan Awal Te#anan Dara' Sistoli#
Kelopo# Mean Perlakuan 167,9 "ontrol 167, Diastoli# Perlakuan 100,7 "ontrol 100, Sumber * Analisis Data Primer, 201/
SD ,660 ,9 ,07 ,167
ρ-value
0,79/ 0,911
Eata;rata tekanan darah sistolik kelompok perlakuan pada saat pemeriksaan awal adalah 167,9 mm:g dengan standar deviasi ,660, sedangkan pada kelompok kontrol nilai rata;ratanya yaitu sebesar 167, mm:g dengan standar deviasi ,9. :asil uji homogenitas menunjukkan nilai (-value Q 5, yaitu 0,79/ Q 0,06 yang artinya tidak ada perbedaan yang bermakna (homogen# antara tekanan darah sistolik kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada saat pemeriksaan awal. Eata;rata tekanan darah diastolik kelompok perlakuan pada saat pemeriksaan awal adalah 100,7 mm:g dengan standar deviasi ,07, sedangkan pada kelompok kontrol nilai rata;ratanya yaitu sebesar 100, mm:g dengan standar deviasi ,167. :asil uji homogenitas menunjukkan nilai (-value Q 5, yaitu 0,911 Q 0,06 yang artinya tidak ada perbedaan yang bermakna (homogen# antara tekanan darah diastolik kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada saat pemeriksaan awal.
2. Per$edaan Te#anan Dara' Se$elu dan Setela' +ela#sasi Otot Progresi4 pada Kelopo# Perla#uan dan Kelopo# Kontrol
Perbedaan tekanan darah sebelum dan setelah relaksasi otot progresi= pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel dibawah ini * Ta$el 3.; Per$edaan Te#anan Dara' Se$elu dan Setela' +ela#sasi Otot Progresi4 Pada Kelopo# Perla#uan dan Kelopo# Kontrol Te#anan Dara' Sistoli#
Kelopo#
Perlakuan
Sebelum
Mean
SD
T
167,9
,660
20,6
ρvalue 0,000
Setelah "ontrol Sebelum Setelah Perlakuan Sebelum Diastoli# Setelah "ontrol Sebelum Setelah Sumber * Analisis Data Primer, 201/
1),7 167, 17,9 100,7 99, 100, 7),
,1/7 ,9 ,01 ,07 2,/1 ,167 ,20
,90)
0,0/2
11,76
0,000
/,/12
0,0)
%erdasarkan tabel diatas diketahui bahwa rata;rata tekanan darah sistolik pada kelompok perlakuan sebelum relaksasi otot progresi= yaitu 167,9 mm:g dengan standar deviasi ,0 dan setelah dilakukan relaksasi otot progresi= pada hari ketujuh rata;ratanya yaitu 1),7 mm:g dengan standar deviasi ,1/7, sedangkan pada kelompok kontrol rata;rata tekanan darah sistolik sebelum yaitu 167, dengan standar deviasi ,9 dan setelah hari ketujuh rata;ratanya yaitu 17,9 mm:g dengan standar deviasi ,01. %erdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa setelah tujuh hari pemberian relaksasi otot progresi= terjadi penurunan tekanan darah sistolik sebesar 22,7 mm:g pada kelompok perlakuan dan 7, mm:g pada kelompok kontrol. :asil uji statistik pada kelompok perlakuan menunjukkan bahwa (-value (0,000# ? 5 (0,06# yang artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara tekanan darah sistolik sebelum dan setelah relaksasi otot progresi= pada kelompok perlakuan, sedangkan pada kelompok kontrol hasil uji statistik menunjukkan bahwa (-value (0,0/2# Q 5 (0,06# yang artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara tekanan darah sistolik pada awal dan akhir penelitian.
Eata;rata tekanan darah diastolik pada kelompok perlakuan sebelum relaksasi otot progresi= yaitu 100,7 mm:g dengan standar deviasi ,07 dan setelah dilakukan relaksasi otot progresi= pada hari ketujuh rata;ratanya yaitu 99, mm:g dengan standar deviasi 2,/1, sedangkan pada kelompok kontrol rata;rata tekanan darah diastolik sebelum yaitu 100, dengan standar deviasi ,167 dan setelah hari ketujuh rata;ratanya yaitu 7), mm:g dengan standar deviasi ,20. %erdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa setelah tujuh hari pemberian relaksasi otot progresi= terjadi penurunan tekanan darah diastolik sebesar 12,) mm:g pada kelompok perlakuan dan /,2 mm:g mm:g pada kelompok kontrol. :asil uji
statistik pada kelompok perlakuan menunjukkan bahwa (-value (0,000# ? 5 (0,06# yang artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara tekanan darah diastolik sebelum dan setelah relaksasi otot progresi= pada kelompok perlakuan, sedangkan pada kelompok kontrol hasil uji statistik menunjukkan bahwa (-value (0,0)# Q 5 (0,06# yang artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara tekanan darah diastolik pada awal dan akhir penelitian.
). Pengaru' +ela#sasi Otot Progresi4 Ter'adap Penurunan Te#anan Dara' pada Pasien &ipertensi Esensial
Pengaruh relaksasi otot progresi= terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi esensial dapat dilihat pada tabel dibawah ini *
Ta$el 3.8 /i &ipotesis Independent Sample T-Test >Per$edaan Te#a#anan Dara' Setela' +ela#sasi Otot Progresi4 antara Kelopo# Perla#uan dan Kelopo# Kontrol? Te#anan Dara' Sistoli#
Kelopo# Mean Perlakuan 1),7 "ontrol 17,9 Diastoli# Perlakuan 99, "ontrol 7), Sumber * Analisis Data Primer, 201/
SD ,1/7 ,01 2,/1 ,20
t
ρ-value
/,9/9
0,000
,227
0,000
%erdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rata;rata tekanan darah sistolik setelah relaksasi otot progresi= pada kelompok perlakuan yaitu 1),7 mm:g lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol yaitu 17,9 mm:g, sedangkan rata;rata tekanan darah diastolik setelah relaksasi otot progresi= pada kelompok perlakuan yaitu 99, mm:g lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol yaitu 7), mm:g. :asil uji hipotesis independent sample t-test pada tingkat kemaknaan 76 (5 0,06# menunjukkan bahwa nilai (-value 0,000 (sistolik# dan (-value 0,000 (diastolik#. "edua nilai (-value 5, yaitu 0,000 (sistolik# ? 0,06 dan 0,000 (diastolik# ? 0,06 artinya :o ditolak dan :a diterima yang menunjukkan bahwa ada pengaruh relaksasi otot progresi= terhadap penurunan tekanan darah pada
pasien hipertensi esensial.
BAB VI PEMBA&ASAN
Pada bab ini dijelaskan tentang pembahasan hasil penelitian dari 0 sampel pasien hipertensi esensial di -P+D Puskesmas ajalengka yang digolongkan menjadi dua kelompok yaitu 20 sampel kelompok perlakuan dan 20 sampel kelompok kontrol.
A. Kara#teristi# +esponden 0. sia
-sia sampel dalam penelitian ini antara ) sampai 6 tahun dengan mayoritas berusia antara 0;) tahun. Pada usia tersebut sampel mayoritas termasuk kedalam kategori usia dewasa akhir (Depkes E>, 2007#. :asil penelitian ini sejalan dengan teori yang mengatakan bahwa semakin bertambahnya usia, elastisitas pembuluh darah semakin menurun dan terjadi kekakuan serta perapuhan pembuluh darah sehingga aliran darah terutama ke otak menjadi terganggu, maka seiring dengan bertambahnya usia dapat meningkatkan kejadian hipertensi (Gama, dkk., 201#. enurut CDC (2016# tekanan darah $enderung naik seiring bertambahnya usia, risiko untuk meningkatnya penyakit hipertensi akan lebih tinggi juga seiring bertambahnya usia. Feone R %urke (2009# mengatakan
bahwa hipertensi esensial mempengaruhi usia pertengahan dan dewasa tua. -sia mempengaruhi baroreseptor dalam pengaturan tekanan darah, akibatnya arteri menjadi kurang compliant sehingga tekanan dalam pembuluh darah meningkat.
2. *enis Kelain
ayoritas jenis kelamin sampel pada penelitian ini 90 berjenis kelamin perempuan. :al ini berbeda dengan teori yang mengatakan bahwa sebelum usia 66 tahun laki; laki lebih mungkin menderita hipertensi dibandingkan perempuan. Setelah usia 66 tahun, perempuan lebih mungkin menderita hipertensi dibandingkan laki; laki (B:F%>,2016#. Faki;laki $enderung mengalami tekanan darah tinggi dibandingkan dengan perempuan. Easio terjadinya :ipertensi antara pria dan perempuan sekitar 2,27 untuk kenaikan tekanan darah sistol dan ), untuk kenaikan tekanan darah diastole. Faki; laki $enderung memiliki gaya hidup yang dapat meningkatkan tekanan darah dibandingkan perempuan. +ekanan darah laki; laki mulai meningkat ketika usianya berada pada rentang )6; 60 tahun (idyanto dan +riwibowo, 201)#.
Angka kejadian hipertensi mayoritas perempuan pada penelitian ini didukung oleh teori menurut Eobertson (2012# yang mengatakan bahwa perempuan rentan mengalami hipertensi karena peran hormon estrogen. :ormon estrogen berperan dalam proteksi tekanan darah istirahat ketika adanya akti=itas sara= simpatis akibat dari peningkatan akti=itas sara= simpatis otot. Pada perempuan yang berusia Q0 tahun, produksi estrogen mulai menurun sehingga perlindungan terhadap tekanan darah ketika ada akti=itas sara= simpatis pun berkurang, oleh karena itu prevalensi ataupun resiko hipertensi akan meningkat pada perempuan yang telah menopause. :asil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Aisyah (2011# tentang analisis =aktor;=aktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi esensial di Desa +runuh "laten Selatan. :asil yang diperoleh dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden berjenis kelamin perempuan (62 # dan hampr separuhnya (9 # berjenis kelamin laki;laki.
). Latar Bela#ang Pendidi#an
+ingkat pendidikan se$ara tidak langsung mempengaruhi tekanan darah karena tingkat pendidikan berpengaruh terhadap gaya hidup ses eorang. Pengetahuan yang baik akan menimbulkan kesadaran yang positi=, masyarakat akan dengan sukarela mengubah gaya hidupnya ketika memiliki kesadaran terkait =aktor risiko dari hipertensi (Aug, dkk., 2012, Anggara dan Priyatno, 201)#.
Sebagian besar (0# responden pada penelitian ini memiliki latar belakang pendidikan SP yang masih termasuk rendah. :al ini sesuai dengan penelitian Eahajeng dan +umiwah (2007# dan penelitian Thang, dkk (201)# yang menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat pendidikan masyarakat maka semakin tinggi pula risikonya mengalami hipertensi. Penelitian di %rail juga menunjukkan bahwa selama < 16 tahun dapat melindungi responden dari risiko hipertensi 0,7 kali di wilayah urban dan 0,/6 kali di wilayah rural (oreira dkk, 201)#.
(. +i,a-at Keluarga Menderita &ipertensi
Sebagian besar responden pada penelitian ini 2,6 memiliki riwayat keluarga menderita hipertensi. :al ini sejalan dengan teori yang menjelaskan bahwa adanya =aktor genetik pada keluarga akan menyebabkan keluarga tersebut mempunyai risiko menderita hipertensi. :al tersebut berhubungan dengan peningkatan kadar natrium intraseluler dan rendahnya rasio antara kalium terhadap natrium. >ndividu dengan riwayat orang tua hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada orang yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi dalam keluarga (Eohaendi, 2009#. Feone R %urke (2009# mengatakan adanya hubungan genetik atau riwayat keluarga menyebabkan )0 menderita hipertensi esensial. Gen terlibat dalam mengakibatkan perubahan sistem renin angiotensin aldesteron yang berakibat terhadap perubahan tonus vaskuler, transportasi air dan garam dalam ginjal. "eadaan ini mengakibatkan tekanan darah menjadi meningkat.
+eori;teori diatas juga didukung oleh penelitian Adrogue dan adias (200/# tentang pathogenesis natrium dan kalium pada hipertensi. %erdasarkan hasil
penelitiannya diketahui bahwa =aktor keturunan berpengaruh terhadap hipertensi esensial melalui beberapa gen yang terlibat dalam regulasi vaskuler dan reabsorpsi natrium oleh ginjal. J=ek poligenik misalnya, dihasilkan dari peningkatan =ungsi mutasi dan polimor=isme pada penerjemahan komponen gen atau pengaturan molekul;molekul pada sistem renin;angiotensin dan transport natrium ginjal. Penelitian lainnya yang sejalan dengan hasil penelitian ini yaitu penelitian oleh Aisyah (2011# tentang analisis =a$tor;=aktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi esensial di Desa +runuh "laten Selatan.
:asil penelitiannya
menunjukkan bahwa lebih dari separuh (6/,# iresponden penelitian tersebut memiliki riwayat keluarga hipertensi dan hampir separuh (2,# tidak memiliki riwayat keluarga hipertensi. "esimpulan dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa =aktor genetik mempengaruhi kejadian hipertensi primer di Desa +runuh "laten Selatan.
3. +i,a-at Mero#o#
Eokok mengandung gas C' dan nikotin yang dapat merusak sel;sel endotel, penurunan kandungan oksigen dalam sel darah merah sehingga menyebabkan iskemia dan spasme. Dampak lain dari rokok dapat menyebabkan peningkatan =ibrinogen, peningkatan agregasi platelet dan peningkatan jumlah lipid. Bikotin juga dapat meningkatkan norepineprin dan katekolamin sehingga kerja jantung meningkat dan menyebabkan tekanan darah tinggi. ( Sugiri, 2009#
ayoritas responden pada penelitian ini /6 tidak memiliki riwayat merokok. :al ini mungkin disebabkan oleh jenis kelamin responden pada penelitian ini sebagian besar adalah perempuan, dimana budaya di masyarakat >ndonesia perempuan tidaklah merokok sehingga terjadinya angka kejadian hipertensi pada penelitian ini kemungkinan bukan karena =aktor merokok tetapi karena =aktor lain. :asil penelitian ini sejalan dengan penelitian Aisyah (2011# tentang analisis =aktor;=aktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi esensial di Desa +runuh "laten Selatan. :asil penelitiannya menunjukkan bahwa resiko untuk menderita hipertensi esensial bagi subyek perokok 0, lebih ke$il dibandingkan dengan
yang bukan perokok (67,# yang mana sebagian besar responden penelitiannya juga berjenis kelamin perempuan.
B. Analisis Pengaru' +ela#sasi Otot Progresi4 Ter'adap Penurunan Te#anan Dara' pada Pasien &ipertensi Esensial di PTD Pus#esas Ma/aleng#a Ta'un 290
:asil analisis didapatkan bahwa penurunan tekanan darah setelah dilakukan relaksasi otot progresi= pada kelompok perlakuan jauh lebih signi=ikan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pada kelompok perlakuan rata;rata penurunan tekanan darah sistolik setelah dilakukan relaksasi otot progresi= sebesar 22,7 mm:g sedangkan pada kelompok kontrol rata;rata penurunan tekanan darah sistoliknya yaitu sebesar 7, mm:g. Eata;rata penurunan tekanan darah diastolik pada kelompok perlakuan setelah dilakukan relaksasi otot progresi= sebesar 12,) mm:g sedangkan pada kelompok kontrol rata;rata penurunan tekanan darah diastoliknya yaitu sebesar /,2 mm:g.
:asil uji hipotesis independent sample t-test pada tingkat kemaknaan 76 (5 0,06# menunjukkan bahwa nilai (-value 5, yaitu 0,000 (sistolik# ? 0,06 dan 0,000 (diastolik# ? 0,06 artinya :o ditolak dan :a diterima yang menunjukkan bahwa ada pengaruh relaksasi otot progresi= terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi esensial.
:asil penelitian ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa relaksasi otot progresi= merupakan latihan sederhana yang bertujuan menenangkan pikiran dan tubuh dengan metode relaksasi yang melalui dua proses, yaitu memberikan tegangan pada kelompok otot tertentu serta menghentikan tegangan tersebut hingga otot;otot menjadi rileks (Ei$hmond, 2007! Purwanto, 201)! Eamdhani, 2007#. >ndikasi relaksasi otot progresi= yaitu pasien dengan nyeri otot, gangguang ke$emasan, depresi ringan, kesulitan tidur, dan tekanan darah yang tinggi (Eamdhani, 2007#.
Se$ara =isiologi tubuh yang menerima tegangan akan menimbulkan stress =isik yang
mengaktivasi
hipotalamus
untuk
mengendalikan
kedua
sistem
neuroendokrin, yaitu sistem simpatis dan sistem korteks adrenal. Sistem sara= simpatis memberi sinyal ke medula adrenal untuk melepaskan epine=rin dan norepine=rin ke aliran darah. Falu, sistem korteks adrenal diaktivasi pada saat hipotalamus mensekresikan Corticotrop!ic *eleasing +ormone CE:#, yaitu suatu at kimia yang bekerja pada kelenjar hipo=isis yang terletak tepat dibawah hipotalamus.
"elenjar
hipo=isis
selanjutnya
mensekresikan
hormon
#drenocorticotropic +ormone AC+:#, yang dibawa melalui aliran darah ke korteks adrenal. AC+: memberi sinyal ke kelenjar endokrin untuk melepaskan sekitar )0 hormon. J=ek kombinasi berbagai hormon stress yang dibawa melalui aliran darah ditambah aktivasi neural $abang simpatik dari sistem sara= otonom berperan dalam respon fig!t or flig!t , yaitu saat berhadapan dengan suatu an$aman, tubuh
mempersiapkan dirinya untuk menghadapi an$aman tersebut
( fig!t #, ataukah lari dari an$aman tersebut ( flig!t # (Guyton, 2009! Sherwood, 201#.
Pada relaksasi otot progresi=, pada saat rileks terhadap tegang otot yang telah dilalui, CE: dan AC+: di hipotalamus akan menurun. Penurunan kedua sekresi hormon ini menyebabkan aktivitas sara= simpatis menurun sehingga pengeluaran adrenalin dan noradrenalin berkurang, akibatnya terjadi penurunan denyut jantung,
pembuluh darah melebar, tahanan pembuluh darah berkurang serta
penurunan pompa jantung sehingga tekanan darah arterial jantung pun menurun (Guyton, 2009! Sherwood, 201#.
:asil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Su$ipto (201# yang mengatakan bahwa relaksasi otot progresi= dapat menurunkan tekanan darah sistolik se$ara bermakna namun bertolak belakang untuk tekanan darah diastolik, serta hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Ialentine, dkk (201# yang menyatakan bahwa ada pengaruh relaksasi otot progresi= terhadap lansia dengan hipertensi.
!. Keter$atasan Penelitian
Selama proses penelitian hingga pengambilan kesimpulan, penulis menyadari adanya keterbatasan yang terkandung dalam penelitian ini. "eterbatasan penelitian tersebut diantaranya * 1. aktu pengukuran tekanan darah pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol tidak dilakukan dalam rentang yang sama karena responden memiliki kesibukan yang berbeda, sehingga dikhawatirkan mempengaruhi pengukuran tekanan darah. 2. Peneliti dalam melakukan penelitian tidak dapat mengontrol =aktor;=aktor yang mempengaruhi tekanan darah pada hipertensi se$ara ketat seperti mengurangi kolesterol, meningkatkan konsumsi buah dan sayur, serta akti=itas latihan setiap hari. :al ini sulit dilakukan karena berhubungan dengan pola hidup sehari;hari dan status ekonomi responden. ). aktu penelitian yang lebih lama dari estimasi perkiraan dikarenakan pengurusan iin yang mendapatkan respon lebih lama.
BAB VII SIMPLAN DAN SA+AN
Pada bab ini dijelaskan tentang simpulan dan saran yang disusun berdasarkan proses penelitian dan pembahasan penelitian dari dari 0 sampel pasien hipertensi esensial di -P+D Puskesmas ajalengka yang digolongkan menjadi dua kelompok yaitu 20 sampel kelompok perlakuan dan 20 sampel kelompok kontrol.
A. Sipulan
%erdasarkan proses penelitian dan pembahasan, berikut merupakan simpulan dari hasil penelitian ini * 1. "arakteristik sampel pada penelitian ini yaitu sebagian besar berada di rentang usia 0;) tahun (dewasa akhirtua#, mayoritas berjenis kelamin perempuan, sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan SP, sebagian besar memiliki riwayat keluarga menderita hipertensi, dan mayoritas tidak memiliki riwayat merokok. 2. +idak ada perbedaan yang bermakna (homogen# antara tekanan darah sistolik kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada saat pemeriksaan awal. ). Ada perbedaan yang bermakna antara tekanan darah sistolik sebelum dan setelah relaksasi otot progresi= pada kelompok perlakuan
. +idak ada perbedaan yang bermakna antara tekanan darah sistolik pada awal dan akhir penelitian pada kelompok kontrol 6. Ada pengaruh relaksasi otot progresi= terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi esensial
B. Saran 0. Bagi PTD Pus#esas Ma/aleng#a
-P+D Puskesmas ajalengka perlu menerapkan kebijakan baru terkait penerapan relaksasi otot progresi= sebagai metode komplamenter untuk menurunkan tekanan darah pasien hipertensi esensial. 2. Bagi Pasien &ipertensi Esensial
Pasien hipertensi esensial dapat melakukan mandiri latihan relaksasi otot progresi= se$ara rutin untuk membantu menurunkan dan menjaga kestabilan tekanan darah selama di rumah.
). Bagi Peneliti Lain
a. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian lebih lanjut terhadap pasien dengan hipertensi sekunder atau pasien dengan krisis hipertensi (tekanan darah sistolik < 190 mm:g danatau diastolik < 120 mm:g# b. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian lebih lanjut terhadap pemberian relaksasi otot progresi= yang dipadukan atau dibandingkan
dengan
metode
komplamenter
lainnya
dalam
menurunkan tekanan darah $. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian lebih lanjut terhadap pemberian relaksasi otot progresi= yang dihubungkan dengan variabel dependen yang berbeda dari penelitian ini.
DA%TA+ PSTAKA
Adib.. 2007.Cara ,uda! ,ema!ami dan ,eng!indari +ipertensi antung dan &tro.e. Hogyakarta * Dianloka Alimul, Ai :. 2011. ,etode /enelitian %eperawatan dan $e.ni. #nalisis Data.@akarta* Salemba edika Ameri$an :eart Asso$iation. 201. &tro.e and +ig! 0lood /ressure Ardiansyah, . 2012. %eperawatan ,edi.al 0eda!. Hogyakarta* D>IA Press Ayunani, dkk.2011/engaru! 2ati!an *ela.sasi 3tot /rogresif$er!adap $e.anan Dara! /ada 2an4ut 5sia Dengan +ipertensi Di 5pt /slu ,o4opa!it %abupaten ,o4o.erto1 @urnal Basional *@urnal "eperawatan S+>"JS Pemkab @ombang %alitbang "emenkes E>. 201). *iset %ese!atan Dasar *'&%E&D#&). @akarta* %alitbang "emenkes E> %aradero, il=rid Dayrit, Hakobus %ardiovas.ular . @akarta * JGC
Siswadi.
2009. /asien
Gangguan
Departemen "esehatan E>. 2007. 5ndang-undang *epubli. 'ndonesia tentang %ese!atan. @akarta * Departemen "esehatan Eepublik >ndonesia (DJP"JS E># Departemen "esehatan E>. 2007. &istem %ese!atan Nasional .@akarta *Departemen "esehatan Eepublik >ndonesia (DJP"JS E>#
Departemen "esehatan E>. 2007. 5ndang-undang *epubli. 'ndonesia tentang %ese!atan. @akarta * Departemen "esehatan Eepublik >ndonesia (DJP"JS E># Departemen "esehatan E>. 2007. &istem %ese!atan @akarta *Departemen "esehatan Eepublik >ndonesia (DJP"JS E>#
Nasional .
Dinas "esehatan Provinsi @awa %arat. 2012. /rofil %ese!atan /rovinsi awa 0arat . @awa %arat * Dinas "esehatan Provinsi @awa %arat Dinas "esehatan "abupaten ajalengka. 2011. /rofil %ese!atan %abupaten ,a4aleng.a. ajalengka *Dinas "esehatan "abupaten ajalengka Nlorensa. 201. ela!ation Progressive "us#le Program on $!er#ise %ehavior and &lini#al 'ut#omes among H(pertension Patients1 >nternational @ournal *>nternational @ournal o= Publi$ :ealth S$ien$e (>@P:S# Guyton, A.C., dan :all, @.J. 2009. 0u.u #4ar 6isiologi %edo.teran Edisi 77.@akarta * JGC :armono.2010. /engaru! 2ati!an *ela.sasi 3tot /rogresif ter!adap /enurunan $e.anan Dara! /asien +ipertensi /rimer di %ota ,alang1 @urnal "eperawatan -niversitas >ndonesia. :artono, FA. 200/. &tres8&tro.e.Hogyakarta * "anisius >ran. 201. $!e Effects 3f /rogressive ,uscular *elaxation #nd 0reat!ing Control $ec!nique 3n 0lood /ressure During /regnancy. >nternational @ournal * Pubed Bational Center =or %iote$hnology >n=ormation (BC%># @ain, E. 2011. /engobatan #lternatif 5ntu. ,engatasi $e.anan Dara! $inggi . @akarta * Gramedia Pustaka "artika -. 201. +ipertensi 0u.an &e.edar $e.anan Dara! $inggi. @akarta * Artikel "oran :arian "ompas "elana, "usuma Dharma. 2011. ,etodologi /enelitian %eperawatani1 @akarta * CI. +rans >n=o edia "oier, %. 2011. 6undamental %eperawatan1 @akarta * JGC. "umutha, et al . 201. Effectiveness of /rogressive ,uscle *elaxation $ec!nique on &tress and 0lood /ressure among Elderly wit! +ypertension . >nternational @ournal * '3&* ournal of Nursing and +ealt! &cience '3&*-N+&)
annan :., ahiddin dan Eismayanti.2012. 6a.tor *isi.o %e4adian +ipertensi di 9ilaya! %er4a /us.esmas 0ang.ala %abupaten eneponto $a!un :;7:1 USkripsi >lmiahV. Nakultas "esehatan asyarakat -B:AS. ubarak, dkk. 2016. 0u.u #4ar 'lmu %eperawatan Dasar . @akarta * Salemba edika uhdar. 201. /engaru! /emberian $e.ni. *ela.sasi /rogresif $er!adap /eruba!an $e.anan Dara! /ada 2ansia /enderita +ipertensi di /anti &osial $resna 9erd!a /&$9) " S+>"JS WAisyiyah Hogyakarta utta&in, Ari=. 2012. 0u.u #4ar #su!an %eperawatan /asien dengan Gangguan &istem %ardiovas.uler dan +ematologi1 @akarta * Salemba edika Botoatmodjo, S. 2012. ,etodologi /enelitian %ese!atan. @akarta * Eineka Cipta Buraisa, Eini. 2012. +ubungan Gaya +idup Dan %epribadian Dengan %e4adian +ipertensi Di 9ilaya! %er4a 5/$D /us.esmas ,a4aleng.a %abupaten ,a4aleng.a $a!un :;7:. Skripsi * Program Studi S1 "eperawatan S+>"es HP>% "abupaten ajalengka Palmer, dkk. 200/. $e.anan Dara! $inggi1 @akarta * Jrlangga Potter dan Perry. 2010. 6undamental %eperawatan 0u.u : Jdisi /. @akarta * Salemba edika Prasetyaningrum, Hunita >ndah. 201. +ipertensi 0u.an untu. Dita.uti.@akarta * Nmedia Purwanto, %. 201). +erbal dan %eperawatan %omplementer . Hogyakarta * Buha edika Eamdhani, Beila.,Aulia Putra, Adhyos.2007. /engembangan *ela.sasi.(neila.sta==.ugm.a$.id# diakses tanggal 21 aret 201/
,ultimedia
Eebeiro, Geraldine, et al. 2016. %eperawatan Dasar = ,anual %eterampilan %linis Edisi /ertama1 Singapore * Jlsevier Ei$hmond, F.E. 2007. /rogressive ,uscle *elaxation1 (http*www.guidetopsy$hology.$ompmr.htm # diakses tanggal 21 aret 201/
Shinde, et al . 201). 'mmediate Effect of acobson"s /rogressive ,uscular *elaxation in +ypertension. >nternational journal *S$holars @ournal o= Applied edi$al S$ien$es (S@AS# Sherwood, F. 201. 6isiologi ,anusia = Dari &el %e &istem Edisi >1 @akarta * JGC Smelter, %are. 2009. 0runner 8 &uddart!s $extboo. of ,edical &urgical Nursing1 Philadelpia * Fippin$ott Sugiyono. 201. ,etode /enelitian %uantitatif? %ualitatif? dan %ombinasi ,ixed ,et!ods). %andung * Al=abeta +yani, dkk. 2016. Efe.tifitas *ela.sasi 3tot /rogresif $er!adap $e.anan Dara!/ada /enderita +ipertensi Esensial . @urnal Basional *@' Iol. 2 Bo. 2 PS>" -niversitas Eiau. Ialentine@ dkk. 201. /engaru! $e.ni. *ela.sasi 3tot /rogresif $er!adap $e.anan Dara! /ada 2ansia dengan +ipertensi di %el1 /ringapus? %ec1 /ringapus %ab1 &emarang . @urnal Basional * @urnal "eperawatan S+>"JS Bgudi aluyo -ngaran ahdah, Burul. 2011. ,ena.lu.an +ipertensi dan Diabetes.Hogyakarta * ultipress eber, .A., S$hi==rin, J.F., hite, .%., ann, S., Findholm, F.:., "enerson, @.G., dkk., 201. Clinical /ractice Guidelines for t!e ,anagement of +ypertension in t!e Community= # &tatement by t!e #merican &ociety of +ypertension and t!e 'nternational &ociety of +ypertension. @ournal o=Clini$al :ypertension (Greenwi$h, Conn.# orld :ealth 'rganiation. 201). 9+3"s Global 0rief on +ypertension= &ilent .iller? global public !ealt! crisis1 Hulinda, dkk. 2012. /erbedaan /engaru! $erapi Napas Dalam dan $erapi *ela.sasi 3tot /rogresif ter!adap /enurunan $e.anan Dara! 2ansia +ipertensi di /osyandu 2ansia %elura!an &urau Gadang %ecamatan Nanggalo /adang $a!un :;7:1 @urnal Basional * @urnal "eperawatan -niversitas Andalas Hunping Fi, et al . 2016. /rogressive ,uscle *elaxation Decreased #nxiety and Depression of /ulmonary #rterial +ypertension /atients. >nternational @ournal * Jviden$e;%ased Complementary and Alternative edi$ine