BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar Belaka Belakang ng Agam Agamaa "dit "ditan antan tang" g" untu untuk k bisa bisa hidu hidup p secar secaraa eksi eksiste stens nsia ial. l. Agama gama pun pun diharapkan memiliki signifikansi moral dan kemanusiaan bagi keberlangsungan hidup umat manusia. Secara realistik, tugas semacam itu masih dibenturkan dengan adanya kehadiran modernitas yang terus- menerus berubah dan menari-nari di atas pusaran dunia sehingga menimbulkan gesekan bagi agama. Dalam penampakan dunia yang sangat kompleks ini, peran agama tidak bisa dipandang sebelah mata. Kehidupan yang sangat dinamis ini merupakan realitas yang tidak bisa dihindarkan dan perlu direspon dalam konstruksi pemahaman agama yang dinamis pula. Tarik-menarik antara tradisi (agama dan modernitas men!adi acana yang masih hangat untuk selalu diperdebatkan. Ada kesan baha agama itu bertolak belakang dengan modernitas. Agama #slam yang dia!arkan oleh $abi %uhammad SA&, terdapat berbagai petun!uk tentang bagaimana seharusnya manusia itu menyikapi hidup dan kehidupan ini secara lebih bermakna dan dalam arti yang seluas-luasnya. #slam menga!arkan kehi kehidu dupa pan n yang yang dina dinami miss dan dan prog progre resi sif, f, bersi bersika kap p seimb seimban ang g dalam dalam memenu memenuhi hi kebutu kebutuhan han materia materiall dan spirit spiritual, ual, senant senantiasa iasa mengem mengemban bangka gkan n kepedu kepedulia lian n sosial, sosial, menghargai aktu, bersikap terbuka, berorientasi pada kualitas, egaliter, kemitraan, mencintai kebersihan dan mengutamakan persaudaraan.( persa udaraan.( Syafa', )**, hal. *)+ Agama #slam lahir pada abad ke- %asehi di semenan!ung Arabia. ada aal kehadirannya, #slam mengalami hambatan kultural karena lahir di tengah masyarakat pengembara (nomaden dan tidak berperadaban. $amun dalam perkembangan selan!utnya penyebaran agama #slam sangat menarik minat para ahli se!arah. Dalam !angka aktu yang sangat singkat, sekitar + tahun, #slam telah dianut oleh penduduk yang mendiami ilayah dunia. ada akhir abad ke-) agama besar ini men!adi agama yang dipeluk oleh lebih dari * milyar manusia yang tersebar di seluruh dunia, terutama di Asia dan Afrika. #sla #slam m yang ang diak diakui ui peme pemelu lukn kny ya seba sebaga gaii agam agamaa tera terakh khir ir dan dan penu penutu tup p dirangkaikan petun!uk Tuhan untuk membimbing kehidupan manusia, mengklaim dirinya sebagai agama yang paling sempurna. eradaban #slam dipahami sebagai akumulasi terpadu antara normanitas #slam dan historitas manusia di muka bumi yang selalu selalu beruba berubah-u h-ubah bah.. %aka %aka setiap setiap /aman /aman akan akan selalu selalu ter!adi ter!adi reinter reinterpre pretasi tasi dan 1
reaktualisasi atas a!aran #slam yang disesuaikan dengan tingkat pemikiran manusia /aman ini. $asib agama #slam di /aman modren ini sangat ditentukan se!auh mana kemampuan umat #slam merespon secara tepat tuntutan dan perubahan se!arah yang ter!adi di era modern ini. Secara teologis, #slam merupakan sistem nilai dan a!aran yang bersifat ilahiah (transenden. ada posisi ini #slam adalah pandangan dunia (eltanschaung yang memberikan kacamata pada manusia dalam memahami realitas. Secara sosiologis, #slam merupakan fenomena peradaban, realitas sosial kemanusiaan
BAB II PEMBAHASAN A. Memahami Konsep Islam tentang Iptek, Ekonomi, Politik, SosialB!a"a !an Pen!i!ikan Dalam pandangan islam, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek sangat urgen bagi umat manusia. Tanpa menguasai iptek manusia akan tetap dalam lumpur kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan. enguasaan manusia terhadap iptek dapat mengubah eksistensi manusia dari yang semula manusia sebagai ‘abdullah sa!a 2
men!adi khalifatullah. 0leh karena itu islam menetapkan baha hukum mempela!ari ilmu pengetahuan dan teknologi adalah a!ib. Tanpa menguasai iptek umat manusia akan mengalami banyak hambatan dan kesuliatan dalam men!alani kehidupan di !agat ini. ada /aman modern seperti sekarang ini, ukuran ma!u tidaknya suatu bangsa !ustru diukur dari penguasaan bangsa itu terhadap iptek. 1ika suatu bangsa itu menguasai iptek, maka bangsa tersebut dikategorikan sebagai bangsa yang ma!u. Sebaliknya, !ika suatu bangsa itu tertinggal dalam penguasaan iptek, maka bangsa itu dipandang sebagai bangsa yang belum ma!u atau biasa disebut bangsa tertinggal atau disebut bangsa berkembang. Supaya bngsa #ndonesia masuk ke dalam kelompok bangsa yang ma!u, maka kita a!ib berusaha sekuat tenaga untuk
menguasai
iptek
dan
menge!aantahkan iptek
untuk
kemaslahatan umat manusia. Kata
ilmu
diambil
dari
bahasa
Arab
‘alima-ya’lamu-‘ilman
artinya
2mengetahui, pengetahuan3. Secara etimologis ‘ilmun artinya 2!elas, terang, baik proses perolehannyamaupun ob!ek kas!iannya3. Kata ‘ilmun dala Al-4uran diungkap sebnayak 567 kali. Kata ini digunakan untuk mengetahui ob!ek pengetahuan dan proses untuk mendapatkannya sehingga diperoleh suatu ke!elasan. engetahuan (knoledge diperoleh manusia dengan cara memberdayakan pancaindra terhadap segala ob!ek. Dengan demikian, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra dan hati (al-'alb. Adapun ilmu dalam arti sains adalah suatu sistem pengetahuan menyangkut suatu bidang pengalaman tertentu dan disusun sedemikian rupa dengan metodologi tertentu (ilmiah sehingga men!adi satu kesatuan (sistem. #slam tidak membedakan antara satu disiplin ilmu dan disiplin ilmu lainnya. Semua disiplin ilmu dipandang penting dan mulia di sisi Allah. Demikian !uga, mulialah orang yang mempela!ari, menguasai, dan mengembangkannya. 0rang yang menguasai disiplin ilmu disebut 8alim (!amak9 8ulama Dalam islam ekonomi ialah berkorban dengan tidak kikir dan tidak boros dalam rangka mendapatkan keuntungan yang layak. Dengan demikian pengorbanan tidak boleh sekecil-kecilnya ataupun tertentu sa!a, melainkan pengorbanan yang tepat harus sesuai dengan keperluan yang sesungguhnya sehingga mutu produksi dapat ter!amin. Demikian pula, keuntungan tidak perlu dike!ar sebesar-besarnya dan tidak 3
perlu meleati batas. 1adi, keuntungan harus sea!arnya dan tidak merugikan orang lain. Sistem ekonomi islam tidak kapitalis tetapi !uga tidak sosialis. #slam mempunyai sistem tersendiri yang berbeda dari kedua sistem yang dimaksud . olitik yang dalam term islam disebut siyāsah, merupakan bagian integral (tak terpisahkan dari fikh islam. Salah satu ob!ek ka!ian fikih islam adalah siyāsah atau disebut fikih politik. :ikih politik secara global membahas masalah-masalah ketatanegaraan ( siyāsah dusturiyyah, hukum internasional ( siyāsah dauliyyah, dan hukum yag mengatur keuangan negara ( siyāsah māliyyah. Siyāsah dusturiyyah (hukum tata negara. %ateri yang dika!i tentang cara dan • metode
suksesi
meu!udkan
kepemimpinan,
kepemimpinan
kriteria
politik,
seorang
pemimpin,
pembagian kekuasaan
hukum
(eksekutif,
legislatif, dan yudikatif, intstitusi pertahanan keamanan, institusi penegakan •
hukum (kepolisian dll. Siyāsah dauliyyah (hukum politik yang mengatur hubunagn internasional. 0b!ek ka!iannya adalah hubungan antar-negara islam dengan sesama negara islam, hubungan negara islam dengan negara non-muslim, hubungan biateral dan multilateral, hukum perang dan damai, gen!atan sen!ata, hukum ke!ahatan
•
perang dll. Siyāsah māliyyah (hukum politik yang mengatur keuangan negara. Kontens yang dibahas adalah sumber-sumber keuangan negara, distribusi keuangan negara, perencanaan anggaran negara dan penggunaannya, pengaasan dan pertanggung!aaban penggunaan keuangan negara dan pilantropi islam. endidikan dalam islam bertu!uan memanusiakan manusia. #ni berarti, tu!uan
pendidikan adalah men!adikan manusia sadar akan eksistensi dirinya sebagai manusia hamba Allah yang bertugas sebagai ‘abdullah dan berfungsi sebagai khalifatullah. Sebagai ‘abdullah ia a!ib beribadah hanya kepada Allah, dan sebagai khalifatullah ia harus membangun peradaban yang ma!u di bumi Allah. %odal dasar agar manusia dapat memfungsikan dirinya sebagai khalifatullah adalah iman, ilmu dan amal. Tidak mungkin peradaban peradaban dibangun di atas dasar kebodohan. #tulah sebabnya menguasai ilmu men!adi a!ib hukumnya bagi setiap muslim.
B. Mengapa Diperlkan Perspekti# Islam Dalam Implementasi Iptek, Ekonomi, Politik, Sosial-$!a"a, !an Pen!i!ikan %
4
#ptek dalam kacamata islam tidak bebas nilai, baik secara ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Dalam kacamata islam sumber ilmu itu terbagi dua, pertama, ayat-ayat qur’aniyah. Dari sumber yang pertama ini muncullah berbagai disiplin ilmu misalnya teologi, mistisisme,ilmu hukum, politik, ekonomi, perdata, pidana dan lainnya. Ayat-ayat qur’aniyah adalah ahyu Tuhan yang Allah berikan kepada ;asulullah, termaktub dalam mushaf untuk kemaslahatan umat manusia. Kedua, ayat kauniah. Ayat-ayat kauniah adalah alam semesta sebagai ciptaan Allah yang diteliti dengan paradigma ilmiah dan menggunakan akal yang !uga ciptaan Allah. Sumbernya adalah alam ciptaan Allah , instrumennya adalah akal manusia ciptaan Allah pula. Dari penelitian akal manusia terhadap rahasia alam ciptaan Allah ini, maka lahirlah ilmu-ilmu eksakta. Sesungguhnya sistem ekonomi yang berlaku di masyarakat islam belum tentu ber!alan secara islami baik dalam pola !ual-beli, sistem gadai, perbankan, dan asuransi, serta syirkah-nya. Tolok ukur islami atau tidaknya sebuah sistem ekonomi adalah adakah riba dan gharar < spekulasi di dalam prosesnya. Syafi=i Antonio, seorang pakar ekonomi islam, men!elaskan !enis-!enis riba sebagai berikut 9 &i$a 'ar!h. Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang diisyaratkan terhadap yang berutang (mu'taridh. &i$a (ahili"ah. >tang dibayar lebih dari pokoknya karena si pemin!am tifak mampu membayar utangnya pada aktu yang ditetapkan. &i$a )a!hl. ertukaran antar barang se!enis dengan kadar atau takaran yang berbeda, dan barang yang dipertukarkan itu termasuk dalam !enis barang •
ribawi. &i$a Nasi*ah. enangguhan penyerahan atau penerimaan !enis barang ribawi yang dipertukarkan dengan !enis barang ribawi lainnya. ;iba nasi=ah muncul karena adanya perbedaan, perubahan, atau tambahan antara yang diserahkan satu aktu dan yang diserahkan aktu berbeda. Dalam masalah politik, perlu disadari baha $egara Kesatuan ;epublik
#ndonesia memang bukan negara agama, tetapi !uga bukan negara sekuler. Dengan demikian, negara men!amin penduduknya untuk memeluk suatu agama dan melaksanakan a!aran agamanya dalam kehidupan sehari-hari. $K;# adalah negara demokrasi berdasarkan ancasila dan >ndang->ndang Dasar *<76 sebagai
5
landasan konstitusionalnya. Sistem demokrasi men!adi pilihan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dapat kita amati baha demokrasi tidak ber!alan dengan baik dan ketika para pelakunya tidak men!adikan nilai-nilai ilahi sebagai pegangan dalam prosses dan tu!uannya. $ilai-nilai ilahi yang terkandung dalam fikih siyasah (disebut prinsip prinsip siyasah speprtinya tidak lagi di!adikan etika dalam perpolitikan mereka. rinsip-prinsip siyasah islam 9 •
Al-Amanah. Kekuasaan adalah amanah (titipan, maksudnya titipan
Tuhan. Amanah tidak bersifat permanen tetapi sementara. Seaktu-aktu pemilik yang sebenarnya dapat mengambilnya. Setiap yang diberi amanah •
akan dimintai pertanggung!aaban. Al-A!alah. Kekuasaan harus didasarkan atas prinsip keadilan. Kekuasaan dalam pandangan islam bukanlah tu!uan, menurut al-%aardi adalah men!aga
agama,
Kekuasaan
harus
meu!udkan
kese!ahteraan,
dan
keadilan
umat.
di!alankan diatas landasan keadilan dan untuk
menegakkan keadilan agar tu!uan utama kekuasaan tercapai yaitu •
kese!ahteraan umat. Al-Hri""ah. Artinya kemerdekaan dan kebebasan. Kekuasaan harus dibangun diatas dasar kemerdekaan dan kebebasan rakyat yakni kemerdekaan dalam berserikat, berpolitik, dan dalam menyalurkan aspirasinya. Adapun kebebasan adlah kebebasan dalam berpikir dan
•
berkreasi dalam segala aspek kehidupan. Al-Msa+ah. Al-%usaah secara etimologis artinya 2kesetaraan3, 3kesamaan3. Siyasah
harus dibangun diatas fondasi kesamaan dan
kesetaraan. Semua arga negara mempunyai hak dan kea!iban yang •
sama terhadap negara dan !uga berkedudukan sama di hadapan hukum. a$a!l al-Itima. Tabadul al-i!tima artinya tanggung !aab sosial. Siyasah tidak lepas dari tanggung !aab sosial. Secara indi?idual, kekuasaan emrupakan saran untuk mendapatkan kese!ahteraan bagi pelakunya meu!udkan kese!ahteraan bersama.
. Menggali Sm$er Historis, Sosiologis, !an )iloso#i entang Konsep Islam Mengenai Iptek, Politik, Sosial-$!a"a, !an Pen!i!ikan
6
Kema!uan dalam pendidikan dan penguasaan iptek berimplikasi terhadap kema!uan politik, ekonomi, dan budaya. @al ini secara historis dapat kita lacak ketka dunia islam unggul dalam iptek. ada masa keemasan islam, kekuasaan politik umat islam semakin luas dengan epansinya ke berbagai ilayah dan penguasaan dalam politik ini membaa kema!uan dalam kehidupan ekonomi umat islam saat itu. Kese!ahteraan yang merata !uga mendorong kema!uan umat islam dalam penguasaan iptek. Akibatnya, dunia islam men!adi sangat kuat secara politik dan ekonomi yang didasari penguasaan terhadap iptek secara sempurna pada saat itu. Baman keemasan islam itu ter!adi pada masa kekuasaan Dinasti >mayyah yang berpusat di Damaskus, Syria (dan kemudian berkembang pula di Spanyol serta /aman kekuasaan Dinasti Abbasiyyah yang berpusat di Caghdada, #rak. Cangsa yang menguasai iptek sa!a dapat ma!u meskipun tidak beriman, apalagi bangsa yang menguasai iptek dan beriman dengan iman yang benar, tentu akan lebih ma!u daripada mereka. #bnu Athailah menyatakan9 2sesungguhnya Allah memberikan kema!uan materi kepada orang-orang yang Allah cintai dan kepada orang-orang yang tidak Allah cintai, tetapi Allah tidak memberikan iman kecuali kepada orang yang Allah cintai.
D. Mem$angn Argmen entang Kompati$el Islam !an antangan Mo!ernisasi Kata modern mengandung arti 2ma!u3 dan 2berkema!uan3 dalam segala aspek kehidupan 9 #deologi, politik, ekonomi, sosil, budaya, dll. %odern adalah perubahan sikap dan pandangan dari tradisioanl ke rasional, dari primordial ke logis dan nalar. %oderenisasi merupakan proses ter!adinya pemoderenan untuk kema!uan dalam segala bidang kehidapan melalui akselerasi pendidikan dan aktualisasi teknologi. %oderenisasi telah mengubah a!ah dnia dari kusam men!adi bersinar, dari yang lamban men!adi serba cepat, dari yang tradisional ke rasional, dari yang primordial men!adi nalar. Karakteristik a!aran #slam 9 &asional. A!aran islam adalah a!aran yang sesuai dengan akal dan nalar manusia. • Dalam a!aran islam nalar mendapat tempat yang tinggi sehingg salah satu cara untuk mengetahui sahih atau tidaknya sebuah hadis dari sisi matan dan sanad •
adalah sesuai dengn akal. @adis yang sahih pasti rasional. Sesai !engan #itrah mansia. Tidak ada satupun a!aran islam yang tidak sesuai dengan fitrah manusia. 0rang beragama (ber-islam berarti ia hidup sesuai dengan fitrah. 7
i!ak mengan!ng keslitan. A!aran islam tidak mengandung kesulitan dalam
segala aspeknya. Sebaliknya, a!aran islam itu mudah dan masih dalam batas batas kekuatan manusia. i!ak mengan!ng $an"ak takli#. A!aran islam tidak mengandung banyak taklif (beban. Kerangka dasar a!aran islam hanya + pilar, yaitu 9 akidah, syariat dan hakikat. Eandasan ketiga pilar tadi adalah iman, islam, dan ihsan. Bertahap. A!aran islam diturunkan Allah kepada ;osullullah secara bertahap. Demikian !uga, proses pembumiannya di tengah masyarakat pada saat itu !uga bertahap.
E. Men!eskripsikan Esensi !an Urgensi Kontekstalisasi Pemahaman Islam Dalam Mengha!api antangan Mo!ernisasi erlu untuk disadari baha modernisasi akibat kema!uan iptek telah mengubah pola pikir, pola pergaulan, dan pola kehidupan secara masif. #ndustrialisasi dalam memproduksi barang dan !asa di satu sisi meningkatkan kualitas dan kuantitas barang dan !asa yang diperlukan masyarakat, tetapi di sisi lain membaa dampak terhadap u!udnya stratifikasi sosial yang tidak seimbang, yakni kapitalis atau (pemodsl dan peker!a atau buruh. Dalam proses modernisasi ini, sering kali kaum buruh men!adi lemah ketika berhadapan dengan kaum pemodal. Ketidakharmonisan antara dua pihak ini sering kali men!adi pemicu ter!adinya adagium di masyarakat yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Sebaliknya, harus anda akui baha industrialisasi membuka lapangan ker!a yang sangat signifikan bagi masyarakat yang memiliki kualifikasi pendidikan yang memadai, tetapi industrialisasi !uga menyingkirkan sebagian masyarakat yang minus pendidikan atau memiliki pendidikan yang tidak memadai. Terlepas dari dampak negatif dari yang ditimbulkannya, industrialisasi telah menambah tumbuhnya kelas masyarakat menengah keatas secara ekonomi.pertumbuhan kelas menengah ini berdampak pula terhadap perbaikan ekonomi secara globaldan tumbuh suburnya sektor riil di tengah masyarakat. Kema!uan di dalam bidang teknologi-komunikasi misal, telah mengubah pola hidup masyarakat dalam segala aspeknya termasuk pola keberagamannya. erilaku keagamaan masyarakat , yangsemula menganggap baha silaturahmi penting dan harus bertatap muka, berhadapan secara fisik, berubah men!adi silaturahmi cukup hanya melalui telepon, sms, atau facebook . Felombang informasi telah menandai lahinya generasi baru dalam masyarakat. Kema!uan seseorang diukur dari seberapa cepat ia menerima informasi yang belum diketahui orang lain. Semakin cepat ia 8
menerima informasi itu semakin besar peluang yang akan ia dapatkan untuk kema!uan dirinya begitu pula sebaliknya. Secara riil islam harus men!adi solusi dalam menghadapi dampak kema!uan industrialisasi dan derasnya gelombang informasi dan komunikasi. #slam memang agama yang secara kafah memiliki doktrin yang !elas dalam teologis dan dalam aktu ysng bersamaan islam memiliki fleksibilitas hukum dalam mengembangkan dan memahami persoalan-persoalan masa kini. eristia hukum misalnya, harus dilihat secara kontekstual dan tidak secara tekstual. #slam dipahami secara rasional dan tidak sekedar dogma. #slam sebagai agama rasional adalah agama masa depan yaitu agam yang membaa perubahan untuk kema!uan seiring dengan kema!uan kehidupan modern. %enurut Kuntoi!oyo, ada lima progaram reinterpretasi untuk memerankan kembali misi rasional dan empiris islam yang bisa dilaksanakan saat ini dalam rangka menghadapi modernisasi 9 rogram pertama adalah perlunya dikembangkan penafsiran sosial struktural • lebih daripada penafsiran indi?idual ketika memahami ketentuan-ketentuan •
tertentu di dalam Al-4uran. rogram kedua adalah mengubah cara berpikir sub!ektif ke cara berpikir
•
ob!ektif. rogram ketiga adalah mengubah islam yang normatif men!adi teoritis. rogram keempat adalah mengubah pemahaman yang ahistoris men!adi
•
historis. rogram kelima adalah merumuskan formulasi-formulasi ahyu yang bersifat
•
umum men!adi formulasi-formulasi yang spesifik dan empiris.
9
BAB III PENUUP A. Kesimplam %odernitas yang melanda dunia #slam, dengan segala efek positif- negatifnya, men!adi tantangan yang harus dihadapi umat #slam di tengah kondisi keterpurukannya. >mat #slam dituntut beker!a ekstra keras mengembangkan seagala potensinya untuk menyelesaikan permasalahannya. Ta!did sebagai upaya men!aga dan melsetarikan a!aran #slam men!adi pilihan yang harus dimanfaatkan secara maksimal oleh umat #slam. >paya ta!did harus terus dilakukan, tidak boleh berhenti meski memerlukan cost yang besar. Se!alan dengan perkembangan budaya dan pola berpikir masyarakat yang materialis tis dan sekularis, maka nilai yang bersumberkan agama belum diupayakan secara optimal. Agama dipandang sebagai salah satu aspek kehidupan yang hanya berkaitan dengan aspek pribadi dan dalam bentuk ritual, karena itu nilai agama hanya men!adi salah satu bagian dari sistem nilai budayaG tidak mendasari nilai budaya secara keseluruhan. :ungsi sosial agama adalah memberi kontribusi untuk meu!udkan dan mengekalkan suatu orde sosial (tatanan kemasyarakatan. Secara sosiologis memang tampak ada korelasi positif antara agama dan integrasi masyarakatG agama merupakan elemen perekat dalam realitas masyarakat yang pluralistik. Sebenarnya modernisasi bukanlah sesuatu hal yang substansial untuk ditentang kalau masih mengacu pada a!aran #slam. Sebab #slam adalah agama uni?ersal yang tidak akan membelenggu manusia untuk bersikap ma!u, akan tetapi harus berpedoman kepada #slam. Dalam #slam yang tidak dibenarkan adalah &esternisasi, yaitu total ay of life di mana faktor yang paling menon!ol adalah sekularisme, sebab sekulraisme selalu berkaitan dengan ateisme dan sekularisme itulah sumber segala imoralitas. Secara historis #slam sebenarnya tidak memiliki masalah dengan modernitas. Dalam soal ilmu pengetahuan, banyak sekali @adist $abi yang secara langsung mengan!urkan umat #slam untuk menuntut ilmu. Al-4ur=an !uga selalu menyerukan manusia untuk berpikir, menalar dan sebagainya. Dalam hal filsafat, misalnya, meski tafsiran para filsuf atas beberapa noktah a!aran agama tidak bisa diterima kalangan ulama ortodoks, namun para filsuf %uslim itu berfilsafat tentu karena dorongan keagamaan, untuk membela dan melindungi keimanan agama. Dengan demikian, kaum %uslim klasik telah dengan bebas menggunakan bahan-bahan yang datang dari dunia @ellenis tanpa mengalami @ellenisasi, 10
kaum %uslim saat sekarang !uga sebenarnya dapat menggunakan bahan-bahan modern yang datang dari Carat tanpa mengalami pembaratan (&esternisasi. #nti dari modernisasi yang kemudian men!adi esensial dan se!alan dengan a!aran agama #slam adalah rasionalisasi yakni usaha untuk menundukkan segala tingkah laku kepada kalkulasi dan pertimbangan akal. ;asionalisasi pada selan!utnya akan mendorong ummat #slam untuk bisa bersikap kritis dan meninggalkan ta'lid yang dikecam dalam #slam. Dengan demikian, pada dasarnya modernisasi bukanlah sebuah esensi yang bertentangan dengan a!aran dasar agama #slam.
11
DA)A& PUSAKA
Syahidin. )*7. P!"#"#$%! %&%'% #S(%' untuk Perguruan )inggi *mum. Surabaya9 >nesa >ni?ersity ress-)*7.
Syafa', @ammis, dkk. )**. Pengantar Studi #slam, Surabaya9 #A#$ Sunan Ampel ress.
$asution, @arun. )). #slam "itin+au "ari erbagai %speknya.1akarta 9 enerbit >ni?ersitas#ndonesia (>#-ress.
12