berisi tentang laporan yang menjelaskan gypsum bonded. beserta faktor yang mempengaruhi
PRAKTIKUM IMKG BAHAN TANAM TUANG GYPSUM BONDED (2).pdf
PRAKTIKUM IMKG BAHAN TANAM TUANG GYPSUM BONDED (2).pdf
Laporan praktikum tentang gipsum bonded
lalala
for interen
Bahan Tanam adalah bagian dari tumbuhan yang digunakan sebagai media perbanyakan tumbuhan.Deskripsi lengkap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mengawali budidaya tanaman dibutuhkan media tanam dan bahan tanam. Keberadaan media tanam ini tidak dapat dipisahkan dari bahan tanam. Media t…Deskripsi lengkap
laporan imkg
Descripción completa
Bahan tanamDeskripsi lengkap
aaFull description
Description : Life cycle analyses of gypsum board
proses pembuatan gypsumFull description
gypsum dewatering process in fgdFull description
I. TUJUAN 1. Mahasiswa Mahasiswa mampu melakukan melakukan manipulasi manipulasi bahan tanam dengan dengan cara yang tepat 2. Mahasiswa Mahasiswa mampu melakukan melakukan penanaman penanaman model tanam menggunaka menggunakan n bahan
tanam jenis gypsum jenis gypsum 3. Mahasiswa Mahasiswa mampu melakukan melakukan penuangan penuangan logam logam dengan dengan benar II. BAHAN 1. Baha Bahan n tan tanam am gypsum gypsum bonded 2. Malam alam inlay 3. Sabun 4. Para Para in in III. ALAT 1. !lat cetak cetak model model malam bentuk bentuk mahkota mahkota 2. Pisau Pisau mode modell 3. Bran Brande derr spirtu spirtuss 4. Hand press ". Spat Spatu ula #. $ela $elass ukur ukur %. &imb &imban anga gan n '. Bowl (. Crucible former 1).Bumbung tuang 11.Vibrator 11.Vibrator 12.*uas IV. CARA KERJA A. Pemb Pembua uata tan n mod model el mala malam m 1. Semua Semua alat yang yang digu diguna nakan kan untu untuk k membu membuat at model model malam malam mahko mahkota ta harus harus
2.
dalam keadaan bersih Sebelu Sebelum m memuai memuai pekerja pekerjaan+ an+ alat alat cetak cetak model model malam mahko mahkota ta diperi diperiksa ksa dan
3. 4.
dipastikan dalam keadaan bersih dan tidak ada sisa malam yang tertinggal ,jung ,jung alat alat cetak diulasi diulasi denga dengan n parain parain secuku secukupny pnyaa jangan jangan berlebih berlebih Malam inlay dipotong inlay dipotong secukupnya kemudian dilelehkan+ setelah malam cair
".
lalu malam dituangkan ke dalam cetakan Sete Setela lah h ceta cetaka kan n diis diisii penu penuh h deng dengan an mala malam m cair cair++ keud keudia ian n sege segera ra ditu ditutu tup p
#.
dengan cetakan model malam -etak -etakan an dibia dibiark rkan an 3) detik detik++ kemudi kemudian an cetak cetakan an dileta diletakk kkan an di atas hydrolic press+ press+ ditekan sampai batas alat cetak menempel+ malam yang keluar dari
%.
lubang cetakan dibersihkan -etakan dibuka dibuka tutupny tutupnyaa model model malam malam diambil diambil dan diletakkan diletakkan dalam wadah
1
B.
Penanaman model malam 1. Malam sprue dipotong secukupnya+ kemudian sprue tersebut diletakkan pada
model malam dengan cara mencairkan ujung malam sprue dan dilekatkan 2. 3.
dengan model malam dala posisi tegak+ malam sprue tersebut dihaluskan ,jung lain malam sprue diletakkan pada crucible former dengan posisi tegak *etinggian model malam diukur dengan jalan memasukkan bumbung tuang pada crucible former + jarak antara tepi bumbung tuang dengan tepi atas model malam diukur. arak tidak boleh kurang dari % mm. ika jarak lebih dari % mm maka sprue harus ditambah untuk memanjangkan+ jika jarak kurang dari %
4.
mm maka sprue dipotong atau dipendekkan+ lalu sprue dihaluskan kembali ,lasi seluruh permukaan model malam dan sprue dengan air sabun memakai
". #.
kuas Bubuk bahan tanam ditimbang seberat "" gr dan air diukur sebanyak 2) ml !ir dituangkan terlebih dahulu ke dalam bowl + lalu dimasukkan bubuk bahan
%.
tanam kedalam bowl yang telah terisi air !donan diaduk sebanyak 4" putaran selama 3) detik di atas vibrator + kemudian adonan dituangkan ke dalam bumbung tuang yang telah lengkap
'.
dengan crucible former dan malam terpasang di atas vibrator Setelah bumbung tuang penuh+ bumbung tuang dipindahkan dari vibrator dan
(.
diberi tanda . Melakukan percobaan bahan tanam model malam ini kembali dengan
perbandingan bubuk "' gr dan air 2" ml 1). Melakukan percobaan bahan tanam model malam ini kembali dengan perbandingan bubuk #3 gr dan air 2) ml
2
PEMBAHASAN
Dental wax yang digunakan dalam dunia kedokteran gigi dibagi menjadi 3+ yaitu pattern wax (inlay, casting, and baseplate), processing wax (boxing, utility, and sticy), and impression wax (bite registration and correction)! Pada praktikum+ inlay wa/ digunakan sebagai pembuatan pattern lalu ditanam dalam gipsum dan dipanaskan untuk membentuk cetakan yang akan diisi pada saat casting . 0nlay wa/ akan menguap didalam bahan tanam gipsum pada suhu diatas "))-. !nusaice+ 2)13 *omponen utama dari 5ental 6a/ berasal dari lilin sintetik dan lilin alami hidrokarbon parain dan kelompok mikrokristalin+ carnauba wa/+ candelilla wa/ dan resin. Seperti yang dinyatakan sebelumnya+ lilin alami berasal dari mineral+ sayuran+ dan hewan. Sintetis lilin secara kimiawi disintesis dari molekul lilin alami. *ebanyakan lilin sintetik lebih homogen dibanding lilin alami murni. Pewarna ditambahkan untuk kontras pola lilin terhadap gigi+ die+ dan model permukaan atau memberikan warna gigi alami berwarna gading atau lainnya sebagai demonstrasi model yang digunakan untuk mendidik pasien tentang pemilihan pengobatan. Beberapa ormulasi mengandung iller kompatibel untuk mengontrol perluasan dan penyusutan dari produk lilin. *ebanyakan lilin gigi
3
mengandung 4)7 sampai #)7 berat dari parain+ yang berasal dari raksi tinggi minyak bumi. Mereka terutama terdiri dari campuran kompleks hidrokarbon dari metana bersama8sama dengan sejumlah kecil ase amor dan mikrokristalin. 9ilin bisa diperoleh dalam berbagai suhu leleh atau pelunakan tergantung pada berat molekul dan distribusi konstituen. *isaran pencairan dapat ditentukan dengan suhu ersus8waktu pendinginan kura+ untuk inlay lilin berbasis parain. !nnusaice+ 2)13 :ubungan suhu waktu selama pendinginan menunjukkan pemadatan berturut8turut raksi progresi yang lebih rendah dari berat molekul. *ondisi ini mempromosikan moldability dari lilin di bawah suhu leleh. Parain yang digunakan untuk wa/ tipe 0 memiliki titik leleh lebih tinggi dari parain yang digunakan untuk wa/ 00. Parain wa/ cenderung mengelupas bila dipangkas+ dan tidak menghasilkan permukaan glossy yang halus+ yang diinginkan untuk diperlukan untuk inlay wa/. 5engan demikian+ malam lain dan resin alami harus ditambahkan sebagai memodiikasi agen. *aret damar+ atau resin damar+ adalah resin alami. Sekarang ditambahkan ke parain untuk meningkatkan kelancaran dalam cetakan dan untuk membuat lebih tahan terhadap retak dan mengelupas. :al ini juga meningkatkan ketangguhan lilin dan meningkatkan kelancaran dan kilau permukaan. !nusaice+ 2)13 -arnauba wa/ terjadi sebagai serbuk halus pada daun pohon tropis tertentu. 9ilin ini sangat keras+ dan memiliki titik lebur tinggi dan memiliki bau yang menyenangkan. 0tu dikombinasikan dengan parain untuk mengurangi aliran pada suhu mulut. -arnauba wa/ memiliki kontribusi kilau yang lebih besar terhadap permukaan lilin dari resin damar. !nusaice+ 2)13 -andelilla wa/ juga dapat ditambahkan sebagian atau seluruhnya untuk ganti carnauba wa/. -andelilla wa/ memberikan kualitas umum sebagai carnauba wa/ tetapi titik lelehnya adalah lebih rendah dan itu tidak sesulit carnauba wa/. -eresin dapat menggantikan bagian dari parain untuk memodiikasi ketangguhan dan ukiran karakteristik lilin. -eresin biasanya lilin putih yang diekstrak dari o;okerit+ campuran mineral lilin hidrokarbon yang tidak berwarna atau putih saat murni+ tetapi memiliki bau yang agak tidak menyenangkan. -arnauba wa/ sering diganti sebagian oleh sintetis tertentu lilin yang kompatibel dengan lilin parain.
4
Setidaknya dua lilin jenis ini dapat digunakan. Salah satunya adalah nitrogen yang kompleks turunan dari asam lemak yang lebih tinggi dan yang lain berisi ester asam berasal dari lilin montan+ hard deriatie lilin yang diperoleh dengan ekstraksi pelarut jenis tertentu lignit atau batubara coklat. Sekitar sepertiga dari semua montan lilin yang diproduksi digunakan dalam pasta polishing mobil. ,ntuk senyawa+ lilin sintetis lebih disukai untuk lilin alami karena memiliki keseragaman yang lebih besar. *arena titik leleh tinggi dari lilin sintetis+ parain dapat dimasukkan untuk meningkatkan kualitas kerja umum dari produk. !nnusaice+ 2)13 Prosedur Inest!n"
6a/ Pattern harus bersih dari minyak dan partikel8partikel kecil. Pemberian wetting agent berupa air sabun ditujukan untuk menurunkan tegangan permukaan model malam. *emudian+ sebelum mengaduk gipsum diperlukan pemasangan sprue dan model inlay wa/ pada posisi yang telah ditentukan. &ujuan dari sprue ormer+ atau sprue pin+ adalah untuk memberikan saluran terhadap alloy cair sehingga dapat mencapai cetakan di cincin setelah lilin dihilangkan. 5engan ukuran besar pada restorasi atau protesa+ seperti kerangka kerja gigi tiruan sebagian lepasan dan protesa gigi tetap+ sprue ormer terbuat dari lilin. 5iameter dan panjang sprue ormer tergantung pada jenis dan ukuran dari pola+ jenis mesin pengecoran yang akan digunakan+ dan dimensi labu atau cincin di mana casting akan dibuat. Sprue ormer tersedia dalam berbagai ukuran atau diameter. Sprue ormer pada casting ring dilekatkan pada model inlay wa/ dan crucible ormer !nnusaice+ 2)13
5
$ambar 1. *omponen di dalam casting ring !nusaice+ 2)13
Pos!s! S#rue
Posisi dari perlekatan sprue merupakan permasalahan pendapat indiidual dan intuisi+ berdasar bentuk dari model malam. Beberapa klinisi lebih memilih perlekatan pada permukaan oklusal+ dimana yang lain lebih memilih tempat seperti dinding proksimal atau dibawah cusps yang tidak ungsional untuk meminimalkan penghalusan yang diperlukan dari anatomi oklusal dan area kontak. Seperti yang diindikasikan sebelumnya+ area ideal dari sprue ormer adalah titik tonjolan dari pola oklusal untuk menghindari distorsi dari area tipis dari malam selama perlekatan pada model malam dan memungkinkan aliran secara menyeluruh dari alloy ke dalam kaitas cetakan.!nusaice 2)13+ p. 214 Perlekatan sprue ormer ke model malam pada umumnya digunakan untuk alloy emas kepadatan tinggi namun juga sering hanya terbatas pada alloy yang kepadatannya lebih rendah. Penggunaan dari sprue ormer dapat diibaratkan sama dengan penggunaan penampungan+ memasilitasi masuknya cairan alloy ke area model. ika memungkinkan+ sprue ormer harus dilekatkan pada bagian dari cetakan model yang memiliki area cross8sectional yang paling besar. :al ini mempermudah low dari alloy cair dari bagian yang tebal ke area lebih tipis yang mengitarinya. 5esain ini juga meminimalisir resiko dari turbulensi.
6
Sprue ormer harus cukup panjang untuk memposisikan model cetakan ke bumbung tuang dalam jarak # mm dari ujung bumbung tempat kita menuang dan harus
demikian pendeknya
supaya
alloy cair tidak mengeras sebelum
keseluruhannya mengisi cetakan. !nusaice 2)13+ p. 214 $!ameter S#rue
Pilih sprue ormer dengan diameter yang kira8kira ukurannya yang sama sebagai daerah paling tebal dari pola lilin. ika pola kecil+ sprue ormer juga harus kecil+ karena perlekatan sprue ormer besar ke pola halus tipis bisa menyebabkan distorsi. 5i sisi lain+ jika sprue ormer diameter terlalu kecil+ daerah ini akan memperkuat sebelum casting itu sendiri dan porositas local shrinkage dapat terjadi. !nnusaice+ 2)13 Pan%an" S#rue
Panjang sprue ormer tergantung pada panjang casting ring. ika sprue terlalu pendek+ pola lilin mungkin jauh dari bagian akhir casting ring sehingga terdapat gas didalam sehingga menganggu alloy cair untuk mengisi cincin sepenuhnya. *etika gas8gas ini tidak dihilangkan+ porositas dapat terjadi.
Man!#ulas! &!#sum
*alsium sulat hemihidrat merupakan komponen yang penting untuk bereaksi dengan air untuk membentuk kalcium sulate dehidrate gypsum. Setting ekspansi dari kalsium sulate dehidrate ketika bercampur dengan air+ namun beberapa bagiannya akan terkompensasi+ yakni mengalami penyusutan ketika proses casting. &ipe gypsum bonded>
7
&ipe 1. &hermal e/pansion type+ untuk casting inlay dan crown &ipe 2. :ygroscopic e/pansion type+ untuk casting inlay dan crown &ipe 3. ,ntuk casting lengkap dan partial dentures Mc-abe and 6alls 2))'+ p.4' Siat isik bahan tanam tuang> 8"hermal stability> bahan tanam tuang harus memiliki retensi yang baik terhadap suhu saat casting memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan stress saat setting ketika alloy cair memasuki mould bahan tanam tuang. 8Porositas> gipsum bonded dan osat bonded merupakan material yang cukup porus+ sehingga dapat melepaskan air dan gas lainnya dari dalam mould selama proses casting. 8*ompensasi ekspansi> keakuratan agar bahan tanam tuang it dengan casting bergantung pada kemampuan bahan tanam tuang untuk mengkompensasi penyusutan dari alloy selama proses setting. Besarnya penyusutan berariasi+ pada gold alloy sebesar 1.47+ pada =i?-r alloy 27+ dan pada -o?-r sebesar 2.37 Mc-abe and 6alls 2))'+ p.4(8")
$ypsum bonded terdiri dari beberapa komposisi+ yaitu > a. @eractory material > Silica silicon dio/ide #)78#"7 berperan sebagai reactory selama pemanasan+ regulasi ekspansi panas+ meningkatkan setting ekspansi stone+ silica dalam inestmentberungsi mengeliminasi kontraksi dari gypsum dan mengubahnya menjadi ekspansi selama pemanasan. b. Binder > !lpha8 calcium sulphate hemyhidrate dental stone 3)783"7 sebagai pengikat partikel silica+ membatasi penuangan campuran ke dalam mould+ menanamkan kekuatan dalam mould+ berkontribusi pada ekspansi mould. c. Modiier > =a-l+ boric acid+ *2S<4+ graphite+ copper powder or magnesium o/ide> "7 -hemical modiiers sebagai bahan pewarna+ sebagai agen reduksi+ dan meregulasi setting ekspansi dan setting time. -raig+ 2)12
8
6?P ratio untuk model gypsum dan material die. -raig+ 2)12 6ater ml
Powder g
Plaster
")A#)
1))
).""
Stone
2)A3"
1))
).3)
&heoretical ratio
1'.#
1))
).1'#
6?P ratio ml?g
Sometimes reerred to as gauging water. Pada saat manipulasi gipsum+ hasil yang diharapkan adalah sedikit atau tidak adanya porositas. Pengadukan dilakukan secara lembut+ tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. ,ntuk mendapatkan hasil yang lebih baik+ dapat digunakan acuum mi/er. 6?P ratio dari gipsum tidak boleh terlalu padat karena dapat menyebabkan udara terperangkap ketika mengisi casting ring dengan adonan gipsum. Selain itu+ adonan juga tidak boleh terlalu kental karena dapat menyebabkan permukaan dari logam yang akan dicasting menjadi kasar pada hasil akhirnya. ,ntuk mengkompensasi adanya thermal e/pansion+ diperlukan 2 liner pada casting ring untuk hasil yang lebih maksimal. !nusaice+ 2)13
$A'TAR PUSTAKA
!nusaice+ *. . dan Phillips+ @. 6. 2)13. PhillipsC Science o 5ental Materials. St. 9ouis+ Mo.> Saunders. pp. 213821" -raig+ @.+ Powers+ . and Sakaguchi+ @. 2)12. -raigCs restoratie dental materials. (th ed. St. 9ouis+ Mo.> Mosby Dlseier. chp. 3. pp. 34