BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Akademisi seperti mahasiswa, guru, dosen, maupun ilmuwan dituntut untuk akrab dengan dunia tulis-menulis !ebab, setiap hasil pemikiran dan hasil penelitian diwu"udkan dalam bentuk kar#a tulis ilmiah $ita "uga tentu sudah mengenal artikel Pada dasarn#a kita semua bisa menulis menulis artike artikel l Hal itu karena karena teknik teknik penuli penulisan san artikel artikel pada pada umumn umumn#a #a tidaklah sukar %ukup dengan kemampuan mengkon&ersi mengkon&ersi gagasan ke tulisan sesuai latar belakang, keahlian dan keilmuan, maka seseorang sudah bisa memperoleh kredibilitas dalam menulis artikel Di perguruan tinggi, kita tentu sudah mengenal "urnal Artikel ilmiah di dalamn#a bukanlah se"enis artikel #ang biasa dibuat Artikel ilmiah #ang dimuat dalam "urnal ilmiah biasan#a disusun dari laporan penelitian, laporan per'obaan, laporan penemuan atau laporan perenungan akademik seorang peneliti Bahasa #ang digunakan dalam artikel ilmiah tentu harus ilmiah, tak sama dengan bahasa dalam artikel umum Dan artikel ilmiah #ang hendak dimuat dimuat dalam dalam "urnal "urnal terakre terakredit ditasi asi harus harus benarbenar-ben benar ar kita pahami pahami sebaga sebagaii tulisan khusus $riteria tulisan untuk artikel ilmiah ialah #ang memiliki orisinalitas, dan menarik, menarik, (aksudn#a, (aksudn#a, artikel ilmiah tersebut tersebut haruslah haruslah menarik minat pemba'a,
tema atau
topik pembi'araan belum pernah dibuat atau
dipublikasikan sebelumn#a, dan )enomena #ang diangkat pun harus #ang terba terbaru ru Dalam Dalam menu menulis lis arti artike kell ilmi ilmiah ah,, kita kita "uga "uga haru haruss memp memper erhat hatik ikan an sistematika pen#usunann#a #ang tepat (aka dari itu, kami akan membahas tentang *(engaktualisasikan diri melalui Artikel Ilmiah+
B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah
1
a Apa #ang #ang dimaksud dimaksud dengan dengan (embangun (embangun $onteks $onteks eks eks $ar#a Ilmiah Ilmiah b Apa #ang dimaksud dengan dengan mengeksplorasi struktur teks pada artikel ilmiah ' Bagaim Bagaimana ana hubun hubungan gan genre genre pada pada teks teks artikel artikel ilmiah ilmiah d Apa #ang #ang dimaksud dimaksud dengan dengan menganalisi menganalisiss pentingn#a pentingn#a teks teks artikel artikel dan dan media publikasin#a C. Tujuan juan Penu Penulis lisan an . Agar Agar mampu mampu mengan menganalis alisis is kontek kontekss teks kar#a kar#a Ilmiah Ilmiah / Agar mampu mengeksplo mengeksplorasi rasi struktu strukturr teks pada artikel artikel ilmiah 0 Agar mampu mampu mengan menganalisis alisis hubun hubungan gan genre genre pada pada teks artikel artikel ilmiah ilmiah mampu meng enganal analis isis is pent pentin ingn gn# #a teks teks arti artike kell dan dan media edia 4. Agar mam
publikasin#a D. Manfa Manfaat at Penuli Penulisa san n . Untuk Untuk mengetahui mengetahui apa #ang #ang dimaksud dimaksud dengan dengan (embangun (embangun $onteks $onteks ek ekss
$ar#a Ilmiah / Untuk Untuk mengetahui mengetahui apa apa #ang dimaksu dimaksud d dengan dengan mengekspl mengeksplorasi orasi struktur struktur teks pada artikel ilmiah 0 Untuk Untuk mengetahu mengetahuii hubungan hubungan genre pada teks teks artikel artikel ilmiah ilmiah 1 Untuk Untuk mengetahui mengetahui pentin pentingn#a gn#a teks teks artikel artikel dan dan media media publikasin# publikasin#a a
BAB II PE(BAHA!AN A Membangu Membangun n Kontek Kontekss Te Teks Artikel Artikel Ilmiah Ilmiah
Laporan penelitian dapat dituangkan ke dalam artikel ilmiah Artikel "enis ini disebut artikel penelitian, #aitu artikel #ang didasarkan pada
2
a Apa #ang #ang dimaksud dimaksud dengan dengan (embangun (embangun $onteks $onteks eks eks $ar#a Ilmiah Ilmiah b Apa #ang dimaksud dengan dengan mengeksplorasi struktur teks pada artikel ilmiah ' Bagaim Bagaimana ana hubun hubungan gan genre genre pada pada teks teks artikel artikel ilmiah ilmiah d Apa #ang #ang dimaksud dimaksud dengan dengan menganalisi menganalisiss pentingn#a pentingn#a teks teks artikel artikel dan dan media publikasin#a C. Tujuan juan Penu Penulis lisan an . Agar Agar mampu mampu mengan menganalis alisis is kontek kontekss teks kar#a kar#a Ilmiah Ilmiah / Agar mampu mengeksplo mengeksplorasi rasi struktu strukturr teks pada artikel artikel ilmiah 0 Agar mampu mampu mengan menganalisis alisis hubun hubungan gan genre genre pada pada teks artikel artikel ilmiah ilmiah mampu meng enganal analis isis is pent pentin ingn gn# #a teks teks arti artike kell dan dan media edia 4. Agar mam
publikasin#a D. Manfa Manfaat at Penuli Penulisa san n . Untuk Untuk mengetahui mengetahui apa #ang #ang dimaksud dimaksud dengan dengan (embangun (embangun $onteks $onteks ek ekss
$ar#a Ilmiah / Untuk Untuk mengetahui mengetahui apa apa #ang dimaksu dimaksud d dengan dengan mengekspl mengeksplorasi orasi struktur struktur teks pada artikel ilmiah 0 Untuk Untuk mengetahu mengetahuii hubungan hubungan genre pada teks teks artikel artikel ilmiah ilmiah 1 Untuk Untuk mengetahui mengetahui pentin pentingn#a gn#a teks teks artikel artikel dan dan media media publikasin# publikasin#a a
BAB II PE(BAHA!AN A Membangu Membangun n Kontek Kontekss Te Teks Artikel Artikel Ilmiah Ilmiah
Laporan penelitian dapat dituangkan ke dalam artikel ilmiah Artikel "enis ini disebut artikel penelitian, #aitu artikel #ang didasarkan pada
2
penelitian 2enis artikel lainn#a adalah a dalah artikel konseptual, #aitu artikel sebagai hasil hasil pemik pemikir iran an se'ara se'ara kons konsep eptu tual al Artik rtikel el "enis "enis #ang #ang kedu keduaa ini ini tida tidak k merupakan merupakan laporan penelitian penelitian Dengan demikian, demikian, terdapat terdapat dua "enis artikel ilmiah, #aitu artikel penelitian dan artikel konseptual !esungguhn#a, masih terdapat "enis artikel lain, #aitu artikel ilmiah populer Artikel #ang terakhir ini pada dasarn#a sama dengan artikel konseptual tetapi disa"ikan dengan ga#a #ang lebih in)ormal B Menelusu Menelusuri ri an Menga Menganalis nalisis is Moel Moel Te Teks Artik Artikel el Ilmiah Ilmiah
(odel teks artikel ilmiah memiliki pen#usunan #ang teratur dimana model teks artikel ilmiah disusun dengan 'ara ditata menurut kon&ensi #ang berlaku di lingku lingkunga ngan n akadem akademik ik se'ara se'ara intern internasio asional nal $on&en $on&ensi si itu harus harus diikut diikuti i Diman Dimanaa salah salah satu satu )ung )ungsi si artik artikel el ilmiah ilmiah #aitu #aitu dapa dapatt meng mengom omun unik ikas asik ikan an kompetensi keilmuan kepada pihak lain Artikel ilmiah merupakan salah satu "enis teks akademik Artikel ilmiah biasan#a diterbitkan pada "urnal ilmiah, #aitu terbitan berkala #ang berisi ka"ian-ka"ian ilmiah di bidang tertentu 34i)ai, .556768-569 2enis-"enis teks akademik #ang lain adalah buku, laporan penelitian, tesis, disertasi, ulasan, dan sebagain#a Artikel ilmiah dapat digolongkan men"adi artikel penelitian dan artikel non penelitian 3serta artikel ilmiah populer, sebagai sub"enis #ang lain9 Artike Artikell penelit penelitian ian didasar didasarkan kan pada pada penelit penelitian ian Pada Pada dasarn# dasarn#a, a, artikel artikel penelitian adalah laporan penelitian #ang disa"ikan dalam bentuk artikel Artik Artikel el nonp nonpen eneli elitia tian n tida tidak k dida didasa sark rkan an pada pada pene peneli litia tian, n, dan dan biasa biasan# n#aa merupakan ulasan konsep $arena itu, artikel nonpenelitian "uga disebut artikel kons konsep eptu tual al 3: 3:ir irat atno no,, /;.1 /;.19 9 Artik rtikel el kons konsep eptu tual al pada pada umum umumn# n#aa beris berisii pemikiran teoretis mengenai sesuatu #ang disa"ikan melalui analisis se'ara kritis Adapun artikel ilmiah populer relati) sama dengan artikel konseptual, #aitu artikel artikel ilmiah ilmiah #ang #ang lebih lebih berga# berga#aa in)orm in)ormal al #ang #ang antara antara lain lain ditand ditandai ai oleh oleh penggunaan bahasa sehari-hari Apabila artikel penelitian dan artikel konsep konseptua tuall dipubl dipublika ikasik sikan an di "urnal "urnal atau atau diprese dipresentas ntasika ikan n di )orum )orum seperti seperti
3
lokakar#a dan seminar, artikel ilmiah populer biasan#a dimuat di koran atau ma"alah, khususn#a di kolom opini !. Mengeks"lorasi #truktur Teks "aa Artikel Ilmiah
Baik artikel penelitian maupun artikel konseptual ditulis menurut kon&ensi #ang berlaku di mas#arakat akademik, sedangkan artikel ilmiah populer tidak terlalu terikat oleh kon&ensi !e'ara berturut-turut semua "enis artikel dieksplorasidengan menga'u kepada pendapat beberapa ahli Dengan 'ara memahami )ormulasi setiap "enis artikel ilmiah dan akan dapat menulisn#a dengan lebih baik !.! #truktur Teks "aa Artikel Penelitian an Artikel Konse"tual
Hal #ang paling utama dalam kon&ensi penulisan artikel penelitian adalah struktur teksn#a (enurut %argill dan <=%onnor 3/;;575-.09, artikel penelitian terikat oleh7 *'on&entional arti'le stru'ture7 AI(4aD 3Abstra't, Introdu'tion, (aterials and (ethods, 4esults, and Dis'ussion9 and its &ariations+ Dalam bahasa Indonesia, struktur teks adalah abstrak, pendahuluan, materi, metode, hasil, pembahasan $on&ensi ini "uga dikenal dengan IMRD (introduction, Method, Results, Discussion atau pendahuluan, Metode, Hasil, Pembahasaan9 struktur teks artikel penelitian menurut %argill dan <=%onnor kurang lengkap Pada )ormulasi tersebut, abstrak tidak selalu din#atakan> sementara itu, tin"auan pustaka dan simpulan "uga tidak disertakan Pada praktik penulisan artikel penelitian, abstrak biasan#a dita mpilkan di bagian awal, dan untuk struktur teks #ang tidak lengkap, tin"auan pustaka disisipkan pada pendahuluan, serta simpulan disisipkan pada pembahasan !edangkan, menurut Lin dan E&ans, kon&ensi di atas bukan satusatun#a kon&ensi #ang wa"ib diikuti (ereka mengungkapkan bahwa7 “the ‘standard’ IMRD pattern is still one of the major structural patterns in empirical Ras, but is by no means the default option for orani!in such studies" Instead, the most fre#uently used patterns in the corpus are I$M%RD&' and IM%RD&' 3Lin ? E&ans, /;./7.6@9 Pada temuan Lin
4
dan E&ans, Abstra't tidak disertakan ke dalam struktur artikel ilmiah, tetapi Bab L 3Literature 4e&iew9 dan % 3%on'lusion9 dimasukkan, sehingga )ormulasi itu tampak lebih lengkap !ebalikn#a, )ormulasi %argill dan <=%onnor kurang lengkap, meskipun abstra't dimasukkan ke dalamn#a ormulasi struktur teks artikel penelitian #ang dikemukakan oleh %argill dan <=%onnor serta Lin dan E&ans, kedua )ormulasi itu mengis#aratkan bahwa struktur teks artikel penelitian menun"ukkan struktur berpikir dan tahapan-tahapan pembabakan #ang "elas Dengan menggabungkan kedua )ormulasi, struktur teks artikel penelitian dapat disusun
kembali
men"adi7
pustakametodologi
abstrakpendahuluantin"auan
penelitianhasilpembahasansimpulan3:iratno,
/;.19 ormulasi struktur teks #ang demikian itu lebih dapat mewadahi pokok-pokok pikiran dan bab-bab laporan penelitian #ang din#atakan dalam bentuk artikel penelitian #ang dimaksud sebagaimana disa"ikan pada abel 6. !ementara itu, pada umumn#a, )ormulasi struktur teks artikel konseptual atau artikel nonpenelitian lebih ber&ariasi !truktur teks #ang sering
di"umpai
di
"urnal-"urnal
ilmiah
adalah
abstrak
pendahuluantin"auan pustakapembahasansimpulan 3:iratno, /;.19 $en#ataan itu antara lain disebabkan oleh luas tidakn#a 'akupan pokok persoalan #ang disa"ikan di dalamn#a dan beragam tidakn#a pre)erensi #angdipilih oleh penulis Berbeda dengan artikel penelitian, karena artikel konseptual tidakditulis berdasarkan penelitian, tentu sa"a artikel tersebut tidak mengandung metodologi penelitian dan presentasi data atau presentasi hasil Untuk itu, tahap metodologi dan hasil tidak diperlukan !truktur teks artikel konseptual lebih )leksibel dari pada struktur teks artikel penelitian $e)leksibelan itu bahkan sering berdampak pada pemberian "udul pada tahapan-tahapan #ang tidak selalu sama dengan nama-nama tahapan pada struktur teks Hal ini masih dapat diterima
5
asalkan esensi isi masing-masing tahapan tersebut tidak hilang, dan genre mikro #ang terkandung di dalamn#a "uga tidak diabaikan !.$. #truktur Teks "aa Artikel Ilmiah Po"uler
!eperti struktur teks pada artikel konseptual, struktur teks pada artikel ilmiah populer tidak kaku, sering disusun menurut kehendak penulisn#a Hal ini tidak berarti bahwa artikel ilmiah populer tidak mempun#ai struktur teks sama sekali Pada umumn#a, artikel ilmiah populer dipublikasikan di koran atau ma"alah sebagai tulisan opini Pada konteks ini, artikel ilmiah populer disebut artikel opini Untuk menghemat ruang, artikel ditata dengan "udul dan sub"udul #ang han#a meman)aatkan sedikit kata !elain "uduln#a singkat, bagian #ang diberi sub"udul biasan#a han#a bagian isi #ang dianggap sangat penting, dan bagian pendahuluan atau penutup tidak pernah diberi sub"udul Bahkan, seluruh artikel tidak mengandung sub"udul !e'ara keseluruhan, artikel dengan karakteristik struktur teks seperti itu berbentuk esai Pada umumn#a, esai ditulis dengan genre eksposisi atau diskusi Dengan demikian, struktur teksn#a pun adalah struktur teks eksposisi atau diskusi Dari
mata
pela"aran di
!(PC(s
dan
!(AC(A,
eksposisi
mempun#ai struktur teks pern#ataan tesisargumentasireiterasi dan diskusi
mempun#ai
struktur
teks
isuargumentasi
mendukung
argumentasi menentangsimpulan dan rekomendasi Berbeda dengan artikel penelitian atau artikel konseptual, artikel ilmiah populer tidak mengandung abstrak, sama seperti genre eksposisi atau diskusi, "uga tidak mengandung abstrak $. Menganalisis %ubungan &enre "aa Teks Artikel Ilmiah Artikel ilmiah merupakan salah satu genre !ebagai genre makro,
artikel ilmiah mengandung genre mikro #ang terletak pada tahapantahapan
atau
bab-bab
di
dalamn#a
3abstrakpendahuluantin"auan
pustaka metodologi penelitianhasilpembahasansimpulan untuk artikel
6
penelitian
dan
abstrakpendahuluantin"auan
pustakapembahasan
simpulan untuk artikel non-penelitian9 !etiap tahapan mengandung genre mikro #ang berbeda-beda (asalah timbul apabila penulis artikel ilmiah tidak menempatkan genre mikro sesuai dengan tempatn#a 3:iratno, /;.19 Alasann#a adalah bahwa nama-nama genre mikro pada setiap tahapan itu mengemban )ungsi retoris tertentu elah dikemukakan pada Bab II bahwa keterkaitan antara genre makro dan genre-genre mikro di dalamn#a seperti itu dinamakan *hubungan genre+ Apabila di bawah tahapan-tahapan pada struktur teks artikel ilmiah tidak diisi dengan genre mikro #ang tepatpadahal genre mikro itu mengemban )ungsi retoris pada tahapan-tahapan tersebuthal ini berarti bahwa tu"uan sosial-akademik teks ilmiah itu tidak ter'apai $.! %ubungan &enre "aa Teks Artikel Penelitian an Teks Artikel Konse"tual
!truktur
teks
artikel
abstra) pendahuluan*tinjauan
penelitian
pusta)a*metodoloi
adalah
penelitian*hasil
*pembahasan*simpulan enre mikro #ang terdapat di masing-masing tahapan pada struktur teks artikel penelitian beserta )ungsi retoris #ang diemban disa"ikan pada abel 6. Di pihak lain, struktur teks artikel konseptual
adalah
abstra) pendahuluan*tinjauan
pusta)a*
pembahasan*simpulan enre mikro #ang terdapat pada masing-masing tahapan pada struktur teks artikel konseptual beserta )ungsi retoris #ang diemban disa"ikan pada abel 6/ !elain dengan genre mikro tertentuseperti telah Anda pahami pada Bab II, Bab III, dan Bab IFsetiap tahapan dalam struktur teks "uga diungkapkan dengan )ormulasi bahasa khusus (engingat se'ara esensial tahapan-tahapan dalam struktur teks artikel ilmiah 3terutama #ang artikel penelitian9 sama dengan tahapan-tahapan dalam struktur teks laporan penelitian Tabel '.! #truktur teks an genre mikro "aa artikel "enelitian
7
Dari abel 6. dan abel 6/, setiap tahapan pada struktur teks 3#ang pada dasarn#a adalah "udul bab9 terdapat gugusan tulisan #ang din#atakan dalam bentuk paragra) ugusan tulisan itu membentuk satu kesatuan #ang menggambarkan )ungsi retoris pada bab-bab #ang dimaksud Untuk men'apai )ungsi retoris itu diperlukanlah genre mikro #ang sesuai Berikut ini, uraian #ang komprehensi) tentang genre mikro #ang sesuai
Tabel '.$ #truktur teks an genre mikro artikel konse"tual
8
Baik struktur teks pada artikel penelitian maupun struktur teks pada artikel konseptual belum men'akup "udul artikel, da)tar pustaka, dan lampiran $etiga hal itu dibi'arakan di bawah ini, bukan dalam rangka hubungan genre karena semua itu tidak mengandung genre mikro #ang mengemban )ungsi retoris tertentu, melainkan dalam rangka )ormulasi artikel penelitian atau artikel konseptual se'ara keseluruhan $.!.! Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan dari artikel ilmiah seluruhn#a, baik #ang berupa artikel penelitian maupun #ang konseptual !emua is i bab pada artikel dimasukkan ke dalam abstrak Pada prinsipn#a, abstrak pada kedua "enis artikel itu mengemban )ungsi retoris #ang sama, #aitu men#a"ikan ringkasan dari keseluruhan artikel, meskipun terdapat perbedaan di antara keduan#a dalam hal kandungan unsurunsur #ang disa"ikan Pada artikel penelitian unsur-unsur #ang disa"ikan meliputi7 3.9 pokok persoalan #ang dibahas dengan latar belakang seperlun#a, 3/9 teori atau pendekatan #ang digunakan untuk membahas pokok persoalan tersebut, 309 metodologi penelitian #ang diterapkan, 319 hasil atau temuan #ang diperoleh, 369 pembahasan, dan 3G9 simpulan dan saran #ang, apabila memungkinkan, disertai implikasi 3baik se'ara 9
teoretis maupun se'ara praktis9 3:iratno, /;;09 Pada artikel konseptual tidak terkandung metodologi penelitian #ang diterapkan dan hasil atau temuan #ang diperoleh, sehingga pada artikel konseptual, Poin 309 dan Poin 319 tidak ada !emua unsur di atas dimasukkan ke dalam abstrak Namun demikian, karena abstrak itu sangat ringkas, agar semua unsur dapat dimasukkan ke dalam abstrak, unsur-unsur itu perlu dimampatkan terlebih dahulu Abstrak dapat berdiri sendiri atau dilepaskan dari artikeln#a Abstrak #ang demikian itu sering dikirimkan ke panitia seminar dan dikumpulkan dalam buku #ang disebut prosiding Akan tetapi, pada umumn#a abstrak ditampilkan dalam satu kesatuan dengan artikeln#a 2ika demikian haln#a, abstrak men"adi nama genre dan sekaligus nama bagian artikel apabila berada di dalam artikel #ang dimaksud Apabila berdiri sendiri, abstrak men"adi genre makro, tetapi apabila berada dalam satu kesatuan artikel, abstrak men"adi genre mikro Abstrak Artikel Penelitian IMPL(M()TA#I P()DIDIKA) KARAKT(R K(R*A K(RA# DA) K(R*A#AMA DALAM P(RK+LIA%A)
Penelitian ini berusaha mengintegrasikan pendidikan karakter pada mata kuliah $onstruksi Bangunan dan (enggambar I lewat penelitian tindakan kelas dengan strategi pembela"aran 'ooperati&e learning u"uan penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan menggambar bangunan Langkah penelitian adalah ren'ana, tindakan, obser&asi, dan re)leksi !ub"ek penelitian adalah mahasiswa peserta kuliah $B( I tahun /;.. pada "urusan P!P UN (etode implementasin#a adalah 3.9 pen#ampaian nilai-nilai karakter pada saat pen#ampaian teori konstruksi sebagai dasar pen#elesaian tugas> 3/9 pen#ampaian nilai-nilai dikaitkan dengan isi materi teori konstruksi> dan 309 pemantauan internalisasi nilai melalui wawan'ara dan konsultasi tugas mingguan Indikator ker"a keras berupa kedisiplinan berkonsultasi dan kualitas tugas, sedang indikator ker"a sama berupa pembagian peran, komunikasi, interaksi, dan inisiati) dalam kelompok bela"ar Hasil penelitian
10
menun"ukkan bahwa implementasi pendidikan karakter ker"a keras dan ker"a sama mampu meningkatkan skill dan prestasi bela"ar mahasiswa Prestasi bela"ar dianggap sebagai e)ek samping pendidikan karakter pada proses pembela"aran 3eks Pendidikan, Ikhwanuddin, /;.09 Abstrak Artikel Konse"tual M(MBA)&+) KARAKT(R A)AK M(LAL+I P(RMAI)A) A)AK TRADI#I,)AL
ulisan ini bertu"uan untuk menggambarkan man)aat permainan anak tradisional dalam membangun karakter anak Hal ini dilatarbelakangi oleh adan#a )enomena perubahan akti&itas bermain anak saat ini, #ang lebih sering bermain permainan modern #ang identik dengan penggunaan teknologi seperti &ideo games dan games online Akibatn#a, permainan anak tradisional mulai terlupakan dan men"adi asing di kalangan anak-anak !elain itu, tingkat ke'anduan terhadap permainan modern pada anak "uga tinggi sehingga berpengaruh pada kebiasaan dan perilaku anak ulisan berdasar studi pustaka ini menguraikan dampak #ang ter"adi pada anak ketika ke'anduan bermain games #ang berakibat pada karakter #ang akan terbangun pada diri anak !elain itu, tulisan ini "uga membandingkan pengaruh permainan modern dengan permainan tradisional terhadap pembentukan karakter anak (engembalikan permainan anak tradisional sebagai permainan anak-anak saat ini dapat men"adi suatu alternati) untuk men'iptakan generasi berkarakter unggul3eks Pendidikan, Nur, /;.09 $.!.$ Penahuluan
Bab Pendahuluan ber)ungsi sebagai pembuka artikel ilmiah Dari bab ini pemba'a mengetahui arah pembi'araan pada artikel tersebut $andungan #ang terdapat pada Bab Pendahuluan adalah7 3.9 pokok persoalan #ang dieksplorasi pada artikel, 3/9 alasan tentang pentingn#a pokok persoalan itu dieksplorasi, dan 309 'ara 3dalam hal pendekatan,
metode,
dan
teknik9
#ang
digunakan
untuk
11
mengeksplorasi pokok persoalan !elain itu, pada Bab Pendahuluan sudah disinggung teori #ang digunakan untuk membahas pokok persoalan #ang dia"ukan, dan khusus untuk artikel penelitian, sudah disinggung pula keterkaitan antara penelitian #ang dilaporkan pada artikel tersebut dan penelitian-penelitian se"enis #ang telah dilakukan sebelumn#a enre mikro #ang terdapat pada Bab Pendahuluan adalah sema'am eksposisi #ang disertai deskripsi Baik artikel penelitian maupun artikel konseptual mengandung Bab Pendahuluan #ang relati) sama !ebagian perbedaann#a terletak pada Poin 309 Pada kedua "enis artikel itu, pendekatan dimaknai sebagai teoriCkonsepC)ilsa)at ilmu #ang di"adikan dasar pembahasan> sementara itu, metode dan teknik pada artikel penelitian berkaitan dengan metodologi penelitian serta metode pengumpulan data dan metode analisis data, sedangkan pada artikel konseptual hal itu berkaitan dengan teoriCkonsepC)ilsa)at ilmu #ang digunakan untuk meme'ahkan pokok persoalan Namun demikian, perlu disadari bahwa pendekatan, metode, dan teknik belum diuraikan lebih "auh pada Bab Pendahuluan, tetapi baru diberitahukan kepada pemba'a Uraian #ang lebih terperin'i mengenai hal tersebut disa"ikan pada Bab in"auan Pustaka untuk teoriC konsepC)ilsa)at ilmu 3baik pada artikel penelitian maupun pada artikel konseptual9 dan pada Bab (etodologi Penelitian untuk metode dan teknik 3han#a pada artikel penelitian9 Petikan . dan Petikan / adalah Bab Pendahuluan dari artikel penelitian dan dari artikel konseptual Ba'alah kedua petikan itu dan ker"akan tugas #ang diberikan selan"utn#a Petikan! P()DA%+L+A)
Pendidikan lingkungan dalam era globalisasi sangat dibutuhkan, mengingat semakin ban#akn#a isu lingkungan #ang
12
berkembang sekarang ini #ang didominasi dengan lingkungan #ang ter'emar er'emarn#a lingkungan pada umumn#a disebabkan oleh tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupn#a dan ketidaktahuan manusia bagaimana mengelola sumberda#a alam $ebutuhan hidup semakin bertambah seiring bertambahn#a "umlah manusia Bertambahn#a "umlah penduduk, kebutuhan hidup akan semakin ban#ak Eksploitasi sumber da#a alam #ang ban#ak untuk pemenuhan kebutuhan hidup berpotensi ter"adin#a pen'emaran !emua itu ter"adi karena kurangn#a pemahaman manusia terhadap lingkungan hidup (anusia kurang men#adari bahwa, antara manusia dan lingkungan ter"adi hubungan timbal balik #ang bersi)at dinamis !astrawi"a#a 3/;;59 3menegaskan9 han#a dalam lingkungan hidup #ang baik manusia dapat berkembang se'ara maksimal, dan han#a dengan manusia #ang baik lingkungan hidup dapat berkembang ke arah #ang optimal $arena itu "elaslah betapa pentingn#a pendidikan tentang lingkungan hidup $alau pen'emaran terus dibiarkan maka kita akan mewariskan sumberda#a alam #ang sudah rusak kepada generasi berikutn#a Pen#elamatan lingkungan merupakan tanggung "awab semua pihak termasuk generasi muda, sebagai tindakan pre&enti) dan usaha penanaman nilainilai kesadaran serta peduli terhadap lingkungan, perlu diterapkan pada pendidikan lingkungan di sekolah-sekolah Untuk mewu"udkan hal itu, pada tahun .55G disepakati ker"a sama antara Departemen Pendidikan Nasional dengan $ementerian Negara Lingkungan hidup #ang diperbaharui pada tahun /;;6 $ementerian lingkungan hidup mengembangkan pendidikan lingkungan hidup pada "en"ang pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwi#ata dengan kegiatan utaman#a adalah mewu"udkan kelembagaan sekolah #ang peduli dan berbuda#a lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia Dalam membekali peserta didik dengan pengetahuan etika lingkungan, tentun#a akan dipengaruhi oleh beberapa )aktor, di antaran#a pengetahuan, sikap, tanggung "awab serta aturan-aturan #ang mesti di patuhi oleh peserta didik Hal ini sesuai dengan #ang dikemukakan oleh Nur"hani 3/;;59 bahwa pendidikan lingkungan dibutuhkan dan harus diberikan kepada anak se"ak dini agar mereka mengerti dan tidak merusak lingkungan Hal ini
13
dipengaruhi oleh beberapa aspek antara lain 7 3a9 Aspek $ogniti), pendidikan lingkungan hidup mempun#ai )ungsi untuk meningkatkan pemahaman terhadap permasalahan lingkungan> 3b9 Aspek A)ekti), pendidikan lingkungan hidup ber)ungsi meningkatkan penerimaan, penilaian dalam menata kehidupan dalam keselarasan dengan alam> 3'9 Aspek Psikomotorik, pendidikan lingkungan hidup berperan meniru, memanipulasi dalam upa#a meningkatkan buda#a men'intai lingkungan Peraturan dan sanksi-sanksi "uga harus ditegakkan, di antaran#a kalau kedapatan membuang sampah sembarangan atau buang sampah ke dalam la'i, merusak tanaman, membiarkan keran air tetap terbuka setelah digunakan, merusak tanaman #ang ada, akan dikenai sanksi Akan tetapi walaupun sudah ada aturanaturan seperti di atas, hasil obse&asi peneliti sehari-hari, memperlihatkan masih kurangn#a kepedulian peserta didik !(P %endana terhadap lingkungan terutama sekali tentang sampah !ering ditemukan peserta didik #ang membuang sampah tidak pada tempatn#a, walaupun tempat sampah sudah didistribusikan ke setiap kelas La'i-la'i me"a kadang beralih )ungsi men"adi tempat sampah Biasan#a ditemukan sampah plastik berupa bungkus makanan, sisa makanan, botol air mineral, kertas dan serutan pensil !ampah "uga terlihat "elas berserakan setelah "am istirahat $emudian sampah #ang tidak dipisahkan antara sampah organik dan anorganik $eran air dibiarkan terbuka, sehingga airn#a terus mengalir anaman bunga #ang tidak diurus serta penanaman pohon #ang kurang mendapat perhatian $ebiasaan lainn#a adalah peserta didik men'oret-'oret me"a bahkan dinding sekolah, dinding :% dan merusak tanaman Hal ini men'erminkan masih kurangn#a kesadaran lingkungan #ang dimiliki peserta didik serta masih ban#ak lagi tindakan #ang kurang mempedulikan lingkungan Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini bertu"uan untuk menganalisis hubungan kepedulian peserta didik !(P %endana Pekanbaru terhadap lingkungan sekolah dengan peker"aan orang tua dan lingkungan tempat tinggal Di samping itu "uga untuk mengetahui )aktor #ang paling berhubungan dengan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan sekolah 3eks Ilmu Lingkungan, Lendrawati, ulkarnaini, ? !iregar, /;.09 Petikan$
14
P()DA%+L+A)
Pendidikan untuk Pengembangan Berkelan"utan 3Edu'ation )or !ustainable De&elopment9 selan"utn#a disebut E)!D, men"adi isu mutakhir di lingkungan pendidikan )ormal maupun non)ormal dan in)ormal 3PNI9 $oordinator Nasional E)!D Pro) Dr 4etno ! !udib#o, dalam berbagai kesempatan mensosialisasikan agar muatan E)!D terintegrasi dalam pembela"aran di persekolahan mulai dari amam $anak- $anak 3$9 sampai dengan Perguruan inggi 3P9 Begitu pula dalam pendidikan non)ormal dan in)ormal #ang di mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini 3PAUD9, $esetaraan Paket A, B dan %, berbagai $ursus $eterampilan, $eaksaraan ungsional, pemberda#aan perempuan dan gender, dan berbagai program pendidikan ke'akapan hidup lainn#a Pertan#aann#a adalah apa itu E)!D mengapa E)!D Bagaimana E)!D dalam perspekti) PNI dan implementasin#a u"uan #ang ingin di'apai melalui tulisan ini adalah membangun kapasitas komunitas dari berbagai pihak #ang terlibat dan berkepentingan dalam praktik pendidikan non)ormal dan in)ormal, #ang mampu mengembangkan dan mengimplementasikan ren'ana kegiatan #ang mengarah kepada sustainable de&elopment, #aitu kegiatan PNI #ang mempertimbangkan beberapa e'os#stem #aitu pengembangan aspek ekonomi, pemeliharaan lingkungan, dan berasaskan keadilan sosial 3termasuk kultur dan buda#a9 u"uan selan"utn#a adalah membangun komitmen di kalangan praktisi PNI untuk berkontribusi dalam mewu"udkan kehidupan #ang lebih baik, dunia #ang tenteram, aman n#aman bagi kita semua generasi sekarang dan #ang akan datang Inti bahasan pada tulisan ini men'akup konsep E)!D, pentingn#a E)!D, E)!D dalam perspekti) PNI dan implementasin#a Implementasi E)!D ke dalam program PNI tidak dikupas untuk setiap "enis program PNI, melainkan se'ara keseluruhan ditin"au dari dimensi ekonomi, sosial-buda#a dan lingkungan Untuk memper"elas pemba'a, maka tulisan ini dilengkapi pula dengan 'ontoh kasus pen#elenggaraan program PNI #ang diintegrasikan dengan E)!D khususn#a pada program desa &okasi E)!D dalam perspekti) PNI sangat diperlukan Ada berbagai strategi #ang bisa dilakukan agar kebi"akan ini bisa
15
ber"alan dengan baik Di samping strategi #ang tepat "uga diperlukan kesiapan !D( Untuk itu, dibutuhkan orientasi atau sosialisasi E)!D bagi praktisi PNI $epedulian pemerintah daerah "uga sangat berarti terhadap keberhasilan E)!D di bidang PNI Dengan demikian kebi"akan pemerintah pusat "uga harus di )ollow up oleh pemerintah daerah dari tingkat propinsi sampai tingkat $abupatenC kota sehingga ada kesinambungan 3eks Pendidikan untuk Pengembangan Berkelan"utan, Hastuti, /;;59
$.!.- TinjauanPustaka
Pada prinsipn#a, Bab in"auan Pustaka pada artikel penelitian berisi dua hal7 pertama, ulasan tentang teori #ang digunakan untuk meme'ahkan pokok persoalan #ang dibahas> dan kedua, ulasan terhadap penelitian-penelitian se"enis #ang telah dilakukan oleh orang lain atau oleh penulis artikel itu sendiri $adang-kadang Bab in"auan Pustaka "uga dilengkapi dengan kerangka pikir Ulasan #ang pertama merupakan uraian se'ara rin'i tentang pendekatan atau teori #ang telah disebutkan pada Bab Pendahuluan #ang dipilih untuk landasan analisis data Landasan teori ini dibangun melalui sintesis terhadap beberapa gagasan #ang diambil dari sumbersumber pustaka #ang dapat dipertanggung "awabkan Ulasan #ang kedua berisi tin"auan kritis terhadap penelitan-penelitian sebelumn#a, untuk selan"utn#a dibandingkan dengan penelitian #ang dilaporkan pada artikel #ang dimaksud Pada bagian ini, perlu disampaikan apakah rumpang-rumpang pada penelitian se"enis sebelumn#a dapat ditutup dengan hasil-hasil #ang didapatkan pada penelitian #ang dilaporkan di artikel itu Adapun kerangka pikir adalah uraian 3dapat berupa bagan9 #ang menun"ukkan peta "alan penelitian Dari kerangka pikir dapat diketahui alur pemikiran penelitian #ang dilaporkan tersebut Di bawah Bab in"auan Pustaka, terdapat genre mikro re&iew Bab in"auan Pustaka direalisasikan dengan genre ulasan untuk
16
membangun landasan teori dari ban#ak sumber, tidak han#a dengan genre deskripsi #ang han#a men#a"ikan paparan teori Ulasan men#a"ikan pen"elasan dan e&aluasi terhadap teori apakah teori tersebut dapat diterapkan pada analisis data dan terhadap penelitian penelitian sebelumn#a, sehingga posisi dan arah penelitian #ang dilaporkan pada artikel itu "elas Pada artikel konseptual, Bab in"auan Pustaka lebih diarahkan kepada landasan teori #ang digunakan untuk meme'ahkan masalah #ang dia"ukan $arena artikel konseptual didasarkan pada pemikiran mengenai sesuatu #ang dilihat dari sudut pandang teori tertentu, bab ini sering diberi "udul sesuai dengan sesuatu #ang dibahas itu 2udul tersebut sekaligus digunakan untuk menamai bab Bab tin"auan pustaka dibawah ini diambil dari artikel penelitian
Kerangka Teori
Dalam ka"ian perilaku pemilih han#a ada dua konsep utama, #aitu> perilaku memilih 3&oting beha&ior9 dan perilaku tidak memilih 3non &oting beha&ior9 Da&id (oon mengatakan ada dua pendekatan teoretik utama dalam men"elaskan perilaku non-&oting #aitu7 pertama, menekankan pada karakteristik sosial dan psikologi pemilih dan karakteristik institusional sistem pemilu> dan kedua, menekankan pada harapan pemilih tentang keuntungan dan kerugian atas keputusan mereka untuk hadir atau tidak hadir memilih 3dalam Hasanuddin ( !aleh>/;;89 Istilah golput mun'ul pertama kali men"elang pemilu pertama Jaman
17
pen#elenggaraan pemilu (engenai golput, alm $H Abdurrahman :ahid pernah mengatakan, *kalau tidak ada #ang bisa diper'a#a, ngapain repot-repot ke kotak suara Dari pada nanti ke'ewa+ 3Abdurrahman :ahid,dkk,/;;57.9 !ikap orang-orang golput, menurut Arbi !anit dalam memilih memang berbeda dengan kelompok pemilih lain atas dasar 'ara penggunaan hak pilih Apabila pemilih umumn#a menggunakan hak pilih sesuai peraturan #ang berlaku atau tidak menggunakan hak pilih karena berhalangan diluar kontroln#a, kaum golput menggunakan hak pilih dengan tiga kemungkinan Pertama, menusuk lebih dari satu gambar partai $edua ,menusuk bagian putih dari kartu suara $etiga, tidak mendatangi kotak suara dengan kesadaran untuk tidak menggunakan hak pilih Bagi mereka, memilih dalam pemilu sepenuhn#a adalah hak $ewa"iban mereka dalam kaitan dengan hak pilih ialah menggunakann#a se'ara bertanggung "awab dengan menekankan kaitan pen#erahan suara kepada tu"uan pemilu, tidak han#a membatasi pada pen#erahan suara kepada salah satu kontestan pemilu 3Arbi!anit,.55/9 2adi berdasarkan hal diatas, golput adalah mereka #ang dengan senga"a dan dengan suatu maksud dan tu"uan #ang "elas menolak memberikan suara dalam pemilu Dengan demikian, orang-orang #ang berhalangan hadir di empat Pemilihan !uara 3P!9 han#a karena alasan teknis, seperti "auhn#a P! atau terluput dari penda)taran, otomatis dikeluarkan dari kategori golput Begitu pula pers#aratan #ang diperlukan untuk men"adi golput bukan lagi sekedar memiliki rasa enggan atau malas ke P! tanpa maksud #ang "elas Penge'ualian kedua golongan ini dari istilah golput tidak han#a memurnikan wawasan mengenai kelompok itu, melainkan "uga sekaligus memperke'il kemungkinan ter"adin#a pengaburan makna, baik disenga"a maupun tidak Eep !ae)ulloh atah, mengklasi)ikasikan golput atas empat golongan Pertama, golput teknis, #akni mereka #ang karena sebab-sebab teknis tertentu 3seperti keluarga meninggal, ketiduran, dan lain-lain9 berhalangan hadir ke tempat pemungutan suara, atau mereka #ang keliru men'oblos sehingga suaran#a din#atakan tidak sah $edua, golput teknis-politis, seperti mereka #ang tidak terda)tar sebagai pemilih karena kesalahan dirin#a atau pihak lain 3lembaga statistik, pen#elenggara pemilu9 $etiga,
18
golput politis, #akni mereka #ang merasa tak pun#a pilihan dari kandidat #ang tersedia atau tak per'a#a bahwa pilegCpilkada akan membawa perubahan dan perbaikan $eempat, golput ideologis, #akni mereka #ang tak per'a#a pada mekanisme demokrasi 3liberal9 dan tak mau terlibat di dalamn#a entah karena alasan )undamentalisme agama atau alasan politik-ideologi lain 3dalam Her# (N athah9 Adapun menurut No&el Ali 3.5557//9, di Indonesia terdapat dua kelompok golput Pertama, adalah kelompok golput awam aitu mereka #ang tidak mempergunakan hak pilihn#a bukan karena alasan politik, tetapi karena alasan ekonomi, kesibukan dan sebagain#a $emampuan politik kelompok ini tidak sampai ke tingkat analisis, melainkan han#a sampai pada tingkat deskripti) sa"a $edua, adalah kelompok golput pilihan aitu mereka #ang tidak bersedia menggunakan hak pilihn#a dalam pemilu benar benar karena alasan politik (isaln#a tidak puas dengan kualitas partai politik #ang adaAtau karena mereka menginginkan adan#a satu organisasi politik lain #ang sekarang belum ada, maupun karena mereka menghendaki pemilu atas dasar sistem distrik, dan berbagai alasan lainn#a $emampuan analisis politik mereka "auh lebih tinggi dibandingkan golput awam olput pilihan ini memiliki kemampuan analisis politik #ang tidak han#a berada pada tingkat deskripsi sa"a, tetapi "uga pada tingkat e&aluasi Tinjauan Penelitian
!ebelumn#a Ban#ak ka"ian penelitian sebelumn#a #ang membahas tentang perilaku mas#arakat #ang tidak memilih !alah satun#a dilakukan oleh au'hid Dwi"a#anto dengan "udul penelitian enomena olput Pada Pilgub 2ateng /;;@-/;.0 3!tudi $asus (as#arakat olput $ota !emarang9 Berdasarkan hasil penelitian #ang dilakukan oleh au'hid Dwi"a#anto tersebut ada tiga )aktor utama #ang men#ebabkan tinggin#a angka golput dalam Pilgub 2ateng /;;@-/;.0 di $ota !emarang #aitu7 . (asih lemahn#a sosialisasi tentang Pilgub 2awa engah Dari temuan penelitian tersebut ditegaskan bahwa Pemerintah Pro&insi 2awa engah dan Pemerintah $ota !emarang serta $omisi Pemilihan Umum 3$PU9 din#atakan masih sangat ke'il peranann#a dalam rangka mensosialisasikan pengetahuan tentang pelakasanaan Pemilihan ubernur 2awa engah / (as#arakat lebih mementingkan kebutuhan ekonomi
19
au'hid Dwi"a#anto mengatakan bahwa ma#oritas responden lebih memilih untuk beker"a daripada datang ke P! memberikan suara, karena )aktor ekonomi dimana mas#arakat lebih memilih beker"a daripada hilang pengasilann#a daripada hadir di P! #ang berdampak pada berkurangn#a penghasilan, sementara tuntutan ekonomi keluarga semakin kuat 0 !ikap apatisme terhadap pemilihan gubernur Hasil temuan penelitian au'hid Dwi"a#anto mengatakan ma#oritas responden 3G8K9 menganggap bahwa dengan dilaksanakann#a Pilgub ini tidak akan membawa perubahan apa pun baik terhadap pro&insi maupun kehidupan mereka (enurut mereka perhelatan sema'am Pilgub ini han#alah sebuah rutinitas politik sa"a tanpa men"an"ikan suatu perubahan #ang berarti Peneliti lain #ang membahas tentang )enomoena golput adalah E)niwati, penelitiann#a ber"udul aktor-aktor #ang (empengaruhi Penggunaan Hak Pilih pada Pemilihan Presiden /;;5 di $ota Dumai 3!tudi $asus di $e'amatan Dumai imur dan $e'amatan !ei !embilan9 emuan ka"ian E)niwati #ang dilakukan di dua kelurahan di $ota Dumai untuk perilaku mas#arakat tidak memilih menun"ukkan ada dua )aktor #ang kuat mempengaruhi mas#arakat aktor peker"aan responden adalah )aktor #ang paling dominan mempengaruhi pemilih untuk tidak menggunakan hak pilihn#a di $elurahan !uka"adi, #aitu sebesar .G,5K, sedangkan di $elurahan Bangsal A'eh, )aktor lokasi P! 3./9 adalah )oktor #ang paling dominan mempengaruhi pemilih untuk tidak menggunakan hak pilihn#a pada Pilpres /;;5, #aitu sebesar .6,5K Hingga saat ini, ada se"umlah pen"elasan #ang dikemukakan oleh para pengamat atau pen#elenggara Pemilu tentang pen#ebab adan#a olput Pertama, administrati) !eorang pemilih tidak ikut memilih karena terbentur dengan prosedur administrasi seperti tidak mempun#ai kartu pemilih, tidak terda)tar dalam da)tar pemilih, dan sebagain#a $edua, teknis !eseorang memutuskan tidak ikut memilih karena tidak ada waktu untuk memilih seperti harus beker"a di hari pemilihan, sedang ada keperluan, harus ke luar kota di saat hari pemilihan dan sebagain#a $etiga, rendahn#a keterlibatan atau ketertarikan pada politik 3politi'al engagement9 !eseorang tidak memilih karena tidak merasa tertarik dengan
20
politik, a'uh dan tidak memandang Pemilu atau Pilkada sebagai hal #ang penting $eempat, kalkulasi rasional Pemilih memutuskan tidak menggunakan hak pilihn#a karena se'ara sadar memang memutuskan untuk tidak memilih Pemilu legislati) dipandang tidak ada gunan#a, tidak akan membawa perubahan berarti Atau tidak ada 'alon kepala daerah #ang disukai dan sebagain#a 3Eri#anto, /;;89 3eks Politik, Arianto, /;..9
$.!.4 Metoologi Penelitian
(etodologi Penelitian pada artikel penelitian memuat uraian tentang "enis, desain, dan tata 'ara pelaksanaan penelitian, termasuk langkah-langkah #ang ditempuh Pada materi ini, di"elaskan se'ara rin'i pendekatan, metode, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data Instrumen dan bahan #ang digunakan pada penelitian itu "uga di"elaskan !ementara itu, pada artikel konseptual tidak terdapat (etodologi Penelitian !ebagai gantin#a, penulis artikel konseptual dapat
mengungkapkan
alur
pemikiran
dan
langkah-langkah
pen#elesaian masalah #ang dibahas enre mikro #ang digunakan pada (etodologi peneltian adalah rekon, deskripsi, laporan, dan prosedur 4ekon digunakan untuk menggambarkan bahwa kegiatan penelitian itu dilaksanakan pada waktu lampau Deskripsi digunakan untuk men"elaskan wu"ud dan si)at-si)at data Laporan digunakan untuk mengklasi)ikasikan data Adapun prosedur digunakan untuk men#atakan langkah-langkah penelitian Di bawah ini adalah petikan (etodologi #ang diambil dari artikel penelitian M(T,D,L,&I Pada eksperimen analisa unsur hard fossil digunakan laser pulsa Nd7A .;G1 nm 3Muanta 4a#, LAB !E4IE!, @ ns9 #ang dioperasikan pada mode M-!wit'h pada )rekuensi repetisi .; HJ, dengan energi #ang diatur pada .;; m2 Berkas laser di)okuskan dengan lensa pem)okus 3) .;;mm9 melalui "endela OuartJ ke permukaan sampel !ampel #ang digunakan adalah sampel fossil #ang ditempatkan pada ruang #ang terbuat dari logam berukuran 3
21
..../6 'm09, #ang dapat di&akumkan dengan pompa &akum dan dapat diisi gas sesuai dengan tekanan #ang diinginkan Aliran gas dalam ruang &akum diatur oleh needle +al+e dan tekanan dalam ruang &akum dimonitor dan diukur dengan digital pirani meter et-up eksperimen analisa unsur hard fossil ditun"ukkan pada ambar.
.ambar/"et-up peralatan untu) proses analisa unsur hard fossil !ampel dan keseluruhan ruang &akum se'ara bersamaan dapat digerakkan ke dua arah relati) terhadap arah radiasi laser dengan menggunakan step motor dan pada arah tegak lurus radias i laser dengan mikrometer Di samping "endela OuartJ, ruang &akum dilengkapi dengan dua "endela ka'a untuk pengamatan spektral dan &isual #ang dibuat berukuran besar 388 'm/9 sehingga tidak menghalangi 'itra plasma "ika posisi ruang &akum diubah ekanan ruang &akum diatur pada lingkungan gas udara sebesar 0 orr 4adasi plasma dideteksi menggunakan optical multichanel analy!er 3<(A s#stem9 dengan bantuan serat optik #ang ditempatkan pada daerah emisi plasma sekunder !ebagaimana telah dikemukakan terdahulu, agar dapat memperoleh hasil analisa unsur untuk hard fossil , pada sampel fossil dibuat lapisan tipis terlebih dahulu Pembuatan lapisan tipis hard fossil dilakukan dengan 'ara irradiasi laser ke
22
sampel hard )ossil dan di depan plasma fossil diletakkan substrat pelat Ag, dengan "arak substrat - sampel sekitar . 'm dan sudut 16 Irradiasi laser dilakukan sampai terbentuk lapisan #aitu °
sekitar .; sampai .6 menit dengan )rekuensi laser .;HJ et-up #ang dipakai dalam pembuatan lapisan hard fossil ditun"ukkan ambar / Hasil lapisan tipis inilah #ang kemudian diirradiasi laser untuk melihat kandungan dari sampel hard fossil Untuk menghindari ter"adin#a ablasi dari substrat perak maka proses irradiasi laser dibuat tidak pada titik )okusn#a tetapi diusahakan masih 'ukup kuat untuk mengatomisasi sampel lapisan
.ambar0"et-up pembuatan lapisan tipis hard fossil denan te)ni) deposisi laser (1e)s 2isi)a, uliyanti, 03/34
$.!.' %asil
Hasil han#a terdapat pada artikel penelitian Isin#a adalah sa"ian temuan temuan penelitian sesuai dengan klasi)ikasi data #ang ada !a"ian tersebut dapat din#atakan dengan gra)ik, tabel,histogram, gambar,atau bagan alir disa"ikan interpretasi dan perbandingan antar kelompok data $alaupun terdapat interpretasi, interpretasi itu baru bersi)at indi&idual, terkait dengan karakteristik data #ang dilaporkan Interpretasi lebih "auh dan perbandingan antar kelompok data disampaikan pada Bab Pembahasan enre mikro #ang terdapat pada Hasil adalah deskripsi dan laporan Deskripsi digunakan untuk men#a"ikan data se'ara indi&idual, sedangkan laporan digunakan
23
untuk melaporkan temuan-temuan #ang terungkap dalam data sesuai dengan pengelompokan masing-masing $arena penelitian #ang dilaporkan itu telah dilaksanakan di waktu lampau, dalam hal tertentu data dapat pula disa"ikan dengan rekon Hasil di bawah ini diambil dari artikel penelitian $er"akan tugas #ang diberikan dibawahn#a A)ALI#I# DI#P(R#I &(L,MBA)& RAL(I&% #TR+KT+R &(,L,&I BA/A% P(RM+KAA) #T+DI KA#+#0 DA(RA% PA#IR P+TI% DAL(&A) &R(#IK 4. Analisis Data
Data #ang sudah digitalisasi dalam bentuk )ormat Qtt selan"utn#a diolah dengan menggunakan soft5are Mat$ab untuk membuat kur&a dispersi Proses pembuatan kur&a dispersi dilakukan dengan menggunakan analisis spe'trum gelombang 4a#leigh ahapan awal #ang dilakukan dalam analisis spe'trum untuk mendapatkan kur&a dispersi adalah mengubah domain data #ang berupa )ungsi waktu men"adi )ungsi )rekuensi dengan menggunakan D 3 Discrete 2ourier 1ransform9 Algoritma ini, dapat mengubah domain waktu ke domain )rekuensi se'ara 'epat dengan mens#aratkan ban#akn#a data sebesar /n Hasil D #ang berupa bilangan kompleks dapat ditampilkan sebagai pasangan nilai riil dan ima"iner atau dalam bentuk amplitudo 3A3w99 dan )ase 3) 3w99, sehingga ke'epatan gelombang 4a#leigh dapat diperoleh dengan menghitung time phase dela# antara pasangan eophone dengan "arak tertentu, di mana dalam penelitian ini "arak antar eophone 0 meter Hasil akhir #ang diperoleh dalam proses ini adalah kur&a dispersi #ang menun"ukkan ke'epatan )ase sebagai )ungsi )rekuensi dan koherensi kedua sin#al #ang dianalisis (enurut oti 3.5559 koherensi digunakan untuk mengetahui kualitas sin#al terhadap noise $ualitas sin#al dikatakan bagus, "ika nilai koherensin#a mendekati satu ambar 369 memperlihatkan koherensi sin#al pasangan eophone menun"ukkan nilai satu, sehingga dapat dikatakan kualitas data #ang digunakan dalam penelitian ini baik
24
.ambar 6" Proses analisis )ur+a dispersi (a4 re)aman seismoram /, (b4 re)aman seismoram 0, (c4 )oherensi sinyal (d4 auto po5er spe)tra elomban pada eophone / (e4 fase elomban sebai funsi fre)uensi, dan (f4 )ur+a dispersi yan menunju))an )ecepatan fase sebaai funsi fre)uensi" Darikur&a dispersi #ang dihasilkan pada masing-masing lintasan kemudian dilakukan in&ersi untuk mendapatkan pro)il ke'epatan gelombang geser terhadap kedalaman Dalam proses in&ersi ini dibutuhkan parameter awal berupa ke'epatan gelombang geser, densitas, ketebalan lapisan dan Poisson Ratio Parameter parameter awal ini men"adi nilai awal dari iterasi #ang dilakukan Penentuan parameter ini berdasarkan tabel ke'epatan gelombang seismik di dalam berbagi "enis batuan Berdasarkan kondisi geologi pada daerah penelitian diketahui bahwa "enis permukaan tanahn#a adalah pasir 3and 9 sehingga parameter awal #ang digunakan adalah parameter untuk pasir 1abel/" Parameter a5al proses in+ersi elomban Rayleih (daerah pasir putih Dalean .resi), 03-0/ 7pril 03384
25
Parameter-parameter awal tersebut diestimasi dengan menggunakan persamaan gelombang 4a#leigh untuk mendapatkan nilai ke'epatan )ase model gelombang 4a#leigh sebagai )ungsi )rekuensi $e'epatan gelombang 4a#leigh model ini kemudian dibandingkan dengan ke'epatan gelombang 4a#leigh hasil penelitian sehingga didapatkan nilai error Nilai error ini akan menentukan apakah perlu dilakukan iterasi atau tidak dan in&ersi selesai Apabila nilai error lebih besar dibandingkan dengan #ang diinginkan 3error 1;9 maka dilakukan penghitungan ke'epatan gelombang 4a#leigh #ang baru untuk menghasilkan error #ang lebih rendahsampai mendapatkan error #ang diinginkan
.ambar9" Hubunan RM :rror denan iterasi
26
.ambar;"
.ambar=" Profil )ecepatan elomban eser terhadap )edalaman 3eks isika, !holihan ? !antosa, /;;5 dengan pembetulan kesalahan 'etak9
$.!.1 Pembahasan
!eperti terlihat dari naman#a, Bab Pembahasan berisi pembahasan
3dan
atau
pen"elasan9
mengenai
temuan-temuan
penelitian dari berbagai sudut pandang teori #ang telah disa"ikan pada in"auan Pustaka 3Baile#, /;..9 Bab ini merupakan tempat untuk men"awab persoalan #ang dikemukakan pada Bab Pendahuluan emuan-temuan #ang diperoleh dibanding-bandingkan sesuai dengan klasi)ikasi data Interpretasi indi&idual dari setiap data diakumulasikan dan digeneralisasikan untuk membentuk teori baru Perlu ditegaskan
27
apakah teori #ang digunakan #ang diambil dari in"auan Pustaka itu dapat meme'ahkan masalah penelitian 2ika dapat, perlu di"elaskan apakah temuan-temuan tersebut mendukung teori #ang ada> dan "ika tidak, apakah teori tersebut perlu dimodi)ikasi atau disempurnakan lagi Pada poin ini, penulis #ang sekaligus peneliti itu, dapat men'iptakan teori baru Di sini pulalah letak keunggulan penelitian #ang dilaporkan pada artikel itu !elain itu, pembahasan "uga meliputi apakah kekurangankekurangan penelitian sebelumn#a dapat ditutup oleh penelitian #ang dilaporkan ini Perlu di"elaskan kekurangan #ang mana #ang dapat ditutup, dan kekurangan #ang mana #ang tidak dapat ditutup $emudian, penulis dapat menga"ukan penelitian seperti apa #ang seharusn#a dilakukan oleh peneliti lain di kemudian hari $en#ataan ini dapat digunakan untuk menentukan saran #ang disampaikan pada Bab !impulan enre mikro #ang sesuai untuk diterapkan pada Pembahasan adalah diskusi dan atau meliputi eksplanasi !eandain#a Pembahasan tidak direalisasikan dengan genre mikro diskusi dan atau meliputi eksplanasi 3tetapi dengan deskripsi sa"a9, hakikat pembahasan itu hilang, dan #ang ter"adi adalah pemaparan belaka Padahal pada bab itu diperlukan pen"elasan tentang perbandingan antar klasi)ikasi data, "usti)ikasi apakah teori #ang digunakan dapat meme'ahkan masalah penelitian atau tidak, dan pembenaran atau penolakan terhadap temuan-temuan dari penelitian-penelitian sebelumn#a !emua itu han#a dapat dilakukan dengan genre mikro diskusi, bukan deskripsi P(MBA%A#A)
Proses relasional dominan dalam )isika karena wa'ana )isika menampilkan teknikalitas, #akni pende)inisian kembali pengalaman #ang laJim kepengalaman sains atau #ang tidak laJim Dalam tata bahasa &erba #ang dapat merealisasikan de)inisi adalah Proses 4elasional Dominann#a Proses (aterial dalam
28
se"arah disebabkan wa'ana se"arah menggambarkan peristiwa #ang berlangsung dalam kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan kebuda#aan !irkumstan7 %ara dan empat dominan dalam wa'ana )isika karena buku teks )iska itu mendeskripsikan bahwa sesuatu ter"adi atau berlangsung dengan 'ara dan pada tempat tertentu Berbeda dengan itu seringn#a !irkumstan7 empat dan :aktu ter"adi dalam se"arah disebabkan penampilan suatu peristiwa atau ke"adian se"arah biasan#a dikaitkan dengan waktu dan tempat eknikalitas dalam )isika dengan Proses 4elasional dan kon"ungsi antar klausa men"adi perbedaan utama dengan pengabstrakan dalam se"arah dengan Proses (aterial dan kon"ungsi intraklausa Dengan menggunakan kriteria ini, teks dalam Bagan 6 direkastruktur seperti dalam Bagan G dan 8 berikut Dari wa'ana atau teks )isika dapat direkastruktur atau diturunkan teks )isika #ang seperti se"arah !elan"utn#a, dari teks se"arah dapat diturunkan teks se"arah #ang seperti )isika Dengan perbandingan ini dapat dikatakan bahwa perbedaan wa'ana )isika dan se"arah bukan han#a perbedaan kosakata tetapi "uga perbedaan tata bahasa Bagan 1. Teks 2isika an 2isika se"erti #ejarah 2isika Bun#i ter"adi bila ada sumber bun#i #ang bergetar 3,0.9
>i)a permukaan bumi tidak diselubungi oleh lapisan tanah, manusia akan punah 3,5G9
2isika se"erti #ejarah er"adin#a bun#i disebab)an adan#a getaran sumber bun#i 3bila Rkon"ungsiS direlokasikan ke dalam disebab)an R&erbaS9 Hilangn#a selubung lapisan tanah dimuka bumi mena)ibat)an kepunahan manusia 3 permu)aan bumi RnominaS direlokasikan kedalam dimu)a bumi R)rasa preposisiS, ji)a Rkon"ungsiS direlokasikan kedalam mena)ibat)an R&erbaS9
Bagan 3. Teks #ejarah an #ejarah se"erti 2isika #ejarah (un'uln#a militerisme 2epang erat kaitann#a dengan patriotisme 3!,.1;9
#ejarah se"erti 2isika (iliterisme 2epang mun'ul pada saat patriotisme mun'ul 3 pada saat Rkon"ungsiS dibungkus dalam
29
(un'uln#a 4e&olusi Industri mena)ibat)an tu"uan imperialisme berubah 3!,5.9
)aitannya RnominalS9 u"uan imperialisme berubah 4e&olusi industri mun'ul 3 Rkon"ungsiS dibungkus dalam mena)ibat)an R&erbaS9
emuan penelitian ini mendukung temuan #ang dilakukan oleh (artin 3.550a,b,'9 dalam bahasa Inggris, khususn#a dalam hal teknikalitas dan pengabstrakan Di samping itu, temuan ka"ian ini menambah pengaplikasian teori !L ke bahasa lain di luar bahasa Inggris Berbeda dengan temuan (artin 3.550b9, dalam wa'ana se"arah #ang ditulis dalam bahasa Indonesia pengabstrakan ter"adi melalui meta)ora tata bahasa pada tingkat klausa kompleks, sementara dalam bahasa Inggris pengabstrakan ter"adi pada tingkat klausa Dengan temuan ini diperoleh gambaran bahwa perbedaan antara )isika dan se"arah tidak han#a perbedaan kosakata sa"a seperti #ang laJim dikenal oleh para pendidik atau guru, tetapi "uga perbedaan tata bahasa :a'ana )isika 'enderung membentuk teknikalitas #ang men#angkut pembentukan istilah, sedangkan wa'ana se"arah mengabstrakkan pengalaman sehari-hari Hubungan logis dalam wa'ana )isika terdapat pada antar klausa, sedangkan hubungan logis dalam wa'ana se"arah terdapat dalam klausa emuan penelitian ini berman)aat bagi guru bidang studi untuk memahami bahwa penga"aran )isika dengan bahasa seharihari mustahil dilakukan isika memiliki istilah teknis dan istilah teknis inilah men"adi penanda wa'ana )isika Dengan kata lain, tidak ada wa'ana )isika tanpa teknikalitas :a'ana se"arah tidak lebih mudah daripada wa'ana )isika karena se"arah memiliki si)at pengabstarakan pengalaman sehari-hari melalui meta)ora Ini berarti, dalam mata pela"aran se"arah, para guru sebaikn#a membiasakan pembela"ar untuk memahami meta)ora tata bahasa Implikasi temuan penelitian ini terhadap penga"aran bahasa adalah guru bahasa 3Indonesia atau Inggris9 dinasihatkan membi'arakan wa'ana )isika dan se"arah Dengan demikian pembela"aran bahasa 3Indonesia atau Inggris9 bukan han#a men'akup pemahaman si)at bahasa tetapi pemahaman lebih mendalam terhadap disiplin ilmu lain Ini berarti penga"aran bahasa berlangsung lintas kurikulum 3lanuae across curriculum4"
30
$eterbatasan temuan ka"ian ini adalah pada sumber data !umber data #ang digunakan adalah buku teks 2ika sumber data men'akup teks atau interaksi sewaktu mata pela"aran berlangsung, temuan ka"ian lebih lengkap 3eks Bahasa, !aragih, /;;G9 $.!.3 #im"ulan
Bab !impulan baik pada artikel penelitian maupun pada artikel konseptual berisi uraian #ang menun"ukkan bahwa pokok persoalan #ang disa"ikan pada Bab Pendahuluan telah diperlakukan sedemikian rupa dengan hasil seperti #ang telah disa"ikan pada pembahasan Perbedaann#a adalah pada artikel penelitian pokok persoalan itu dieksplorasi melalui data penelitian Bab ini pada umumn#a disertai implikasi penelitian dan saran, baik se'ara teoretis maupun praktis Implikasi dan saran serupa "uga dapat ditambahkan pada Bab !impulan untuk artikel konseptual Bab ini merupakan "awaban langsung terhadap pokok persoalan #ang disa"ikan pada Bab Pendahuluan, maka genre mikro #ang digunakan pun sama dengan genre mikro #ang digunakan pada Bab Pendahuluan, #aitu eksposisi #ang meliputi deskripsi Dengan demikian, Bab !impulan se"a"ar dengan Bab Pendahuluan Ba'alah petikan Bab !impulan #ang diambil dari artikel penelitian berikut ini
#im"ulan
Hasil temuan penelitian ini menun"ukkan bahwa .9 si)at kepribadian dan P /9 !i)at areeableness dan openness to e?perience berperan se'ara bermakna terhadap komitmen organisasi se'ara umum> 09 P 19 @euroticism merupakan prediktor terhadap komitmen organisasi kesinambungan, dan 7ree ablenessse bagai prediktor terhadap komitmen normati) Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat dipertimbangkan saran-saran teoretik sebagai berikut7 .9
31
Bagi peneliti lain #ang tertarik dengan permasalahan #ang sama, diharapkan untuk melakukan penelitian dengan melibatkan "umlah partisipan #ang lebih besar dengan teknik pengambil sampel #ang lebih baik misaln#a multistage sampling, bahkan sensus> /9 !elain itu, "uga disarankan untuk melibatkan )aktor-)aktor personal, kelompok dan organisasional #ang rele&an sebagaimana disebutkan di atas> 09 Disarankan pula untuk melakukan studi komparati) ditin"au dari latar belakang etnis dan buda#a mengingat partisipan penelitian ini ma#oritas adalah etnis 2awa> 19 Penelitian ini "uga dapat dikembangkan dengan melibatkan )aktor a)ekti&itas 3emosionalitas9 dalam kaitan antara si)at @euroticism dengan komitmen organisasional misaln#a &ariabel ke'erdasan emosi, kematangan emosi, regulasi emosi, mana"emen stress, strategi copin #ang mungkin berperan sebagai moderator atau mediator dalam hubungan tersebut> 69 Penelitian selan"utn#a diharapkan "uga mempertimbangkan pendekatan lintas buda#a dan ula#at 3crosscultural and indienous apparoach9 untuk melihat persamaan maupun perbedaan komitmen organisasi antaretnis dan latar buda#a #ang beragam> G9 Penelitian inipatut dilan"utkan dengan desainpenelitian dan teknik analisis #ang berbeda misaln#a analisis multi&ariat dan analisis "alur melalui kerangka ker"a 3 frame5or) 9 #ang lebih komprehensi) Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa komitmen organisasi guru-guru pria di sekolah dasar tergolong tinggi Untuk itu, diharapkan sekolah mempertahankan-n#a melalui dukungan organisasional #ang "uga telah dipersepsikan se'ara positi) oleh para guru tersebut Pihak sekolah diharapkan untuk senantiasa men"aga komitmen organisasi guru agar tetap stabil pada kategori tinggi, dengan mempertahankan perlakuan #ang adil terhadap guru, sikap pimpinan #ang menghargai kontribusi guru dan memperdulikan kese"ahteraan para guru, memberi penghargaan #ang pantas atas setiap prestasi #ang dilakukan guru pria !e'ara prinsip hal ini sangat dibutuhkan dalam men"aga komitmen mengingat "umlah guru pria hingga kini terpaut "auh dari guru perempuan meski keberadaan guru pria amat dibutuhkan di sekolah demi pemenuhan tu"uan pendidikan dan perkembangan psikososial paramurid Dari hasil penelitian ini "uga ditemukan bahwa @euroticism tergolong sedang dan mengingat peran signi)ikann#a se'ara negati) terhadap komitmen kesinambungan maka
32
diharapkan pihak sekolah dapat melakukan inter&ensi psikologis #ang dibutuhkan untuk mengurangi potensi dampak si)at ini terhadap komitmen organisasi, antara lain pelatihan ke'erdasan emosional dan bentuk reka#asa kepribadian lain #ang dianggap sesuai, sebab si)at negati) ini tidak berkaitan langsung dengan kondisi dan respon sekolah terhadap guru melainkan predisposisi #ang dimiliki guru tersebut se'ara stabil #ang potensial mengganggu per)orma dan komitmen terutama pada eskalasi stres ker"a #ang tinggi 3eks !osial, Hutapea, /;./9 $.!. *uul5 Daftar Pustaka5 an Lam"iran
2udul artikel ilmiah menggambarkan isi keseluruhan artikel 2udul harus mudah dipahami dan hendakn#a tidak terlalu pan"ang 2udul dapat dirangkai dari kata-kata kun'i #ang diambil dari artikel 2udul sebaikn#a disampaikan se'ara ringkas dan "elas (engenai )aktor keringkasan, dapat diterangkan bahwa sebaikn#a "udul tidak din#atakan dalam bentuk kalimat, tetapi dalam bentuk kelompok kata Alasann#a, biasan#a, "udul #ang din#atakan dalam kalimat lebih pan"ang daripada kelompok kata !elain itu, kalimat #ang memungkinkan digunakan sebagai "udul adalah kalimat tan#a, meskipun hal itu sangat "arang, dan pada buku ini "udul #ang demikian itu tidak disarankan Dengan demikian, "udul #ang ringkas adalah "udul #ang pendek, tetapi padat akan makna entang )aktor ke"elasan, dapat diungkapkan bahwa "udul #ang baik menggambarkan isi tulisan se'ara
keseluruhan,
termasuk
&ariabel-&ariabel
#ang
dibahas
3:iratno,/;;09 Di sisi lain, Da)tar Pustaka 3#ang dalam bahasa Inggris disebut Reference atau Aiblioraphy9 merupakan bagian #ang sangat penting pada artikel ilmiah, baik artikel penelitian maupun artikel konseptual Da)tar pustaka adalah da)tar #ang memuat semua sumber 3#ang berupa buku, artikel ilmiahC"urnal, atau terbitan lain9 #ang digunakan sebagai a'uan dalam menulis
33
Da)tar Pustaka ditulis se'ara al)abetis dan ditatamenurutaturan tertentu Di dunia ini terdapat beberapa aturan penulisan Da)tar Pustaka #ang terkenal Dua di antaran#a adalah sistem Har&ard dan sistem #ang
dikeluarkan oleh APA 3 7merican
Psycholoical
7ssociation9 !etiap media penerbitan atau panitia seminar mengikuti sistem sendiri-sendiri Anda sebagai penulis artikel ilmiah sudah sepantasn#a mengikuti tata 'ara #ang biasan#a berlaku di media atau )orum tempa artikel itu dipublikasikan (engenai lampiran dan hal-hal #ang dimasukkan di dalamn#a, dian"urkan memba'a kembali Bab III dan Bab IF Agak berbeda dengan lampiran pada proposal penelitian atau proposal kegiatan dan laporan penelitian atau laporan kegiatan, pada artikel ilmiah, lampiran biasan#a berisi data-data #ang dianalisis atau instrumen #ang digunakan untuk mengumpulkan data
$.$ %ubungan &enre "aa Teks Artikel Ilmiah Po"uler
elah din#atakan di atas bahwa pada dasarn#a artikel ilmiah populer sama dengan artikel konseptual Akan tetapi, dalam hal )ormulasi bahasa, artikel ilmiah populer disa"ikan dengan ga#a #ang 'enderung in)ormal, sedangkan artikel konseptual 3seperti artikel penelitian9 disa"ikan dengan ga#a #ang lebih )ormal $etidak)ormalan bahasa pada artikel ilmiah populer ditandai oleh penggunaan ragam bahasa sehari-hari dan sedikit istilah teknis Biasan#a ragam bahasa #ang demikian itu akan lebih mudah diterimaolehpemba'aawam Dalam hal struktur teks, apabila artikel konseptual disusun dengan struktur teks #ang mengandung tahapan-tahapan #ang )leksibel, artikel ilmiah populer bahkan disusun dengan struktur teks #ang mengandung tahapan-tahapan #ang tidak mengikat ahapan-tahapan itu disusun dengan memberikan nama-nama subbab atau sub"udul se'ara
34
bebas disesuaikan dengan nama-nama pokok persoalan #ang disa"ikan Atau, bahkan nama-nama tahapan pada struktur teks dan nama-nama subbab atau sub"udul tidak digunakan sama sekali meskipun esensi tahapan-tahapan itu ada se'ara implisit Dengan karakteristik seperti itu, sebagaimana telah din#atakan diatas, genre #ang digunakan untuk mengungkapkan seluruh artikel ilmiah populer pada umumn#a adalah eksposisi atau diskusi Perlu Anda ingat
lagi
bahwa
struktur
teks
eksposisi
tesisargumentasireiterasi dan struktur teks argumentasi
mendukungargumentasi
adalah
pern#ataan
diskusi adalah isu
menentangsimpulan
dan
rekomendasi ang menarik adalah artikel ilmiah populer tidak mengandung abstrak -. Menganalisis Pentingn6a Teks Artikel Ilmiah an Meia Publikasin6a -.! Menganalisis Pentingn6a Teks Artikel Ilmiah
!ebagai mahasiswa tentu sa"a Anda sering mendapatkan tugas dari dosen untuk membuat tulisan #ang disebut paper, esai, atau makalah ugas Anda itu sesungguhn#a adalah artikel ilmiah Barangkali artikel #ang Anda tulis itu pada umumn#a merupakan artikel konseptual Artikel penelitian dan artikel ilmiah populer akan Anda tulis pada kesempatan lain Pada saatn#a, Anda membuat artikel penelitian setelah Anda melakukan penelitian 2adi penelitian itu selain dapat dilaporkan ke dalam bentuk laporan penelitian "uga dapat dilaporkan ke dalam bentuk artikel penelitian Pada kesempatan lain, Anda akan menulis artikel ilmiah populer apabila Anda mengungkapkan gagasan dengan 'ara #ang lebih in)ormal melalui koran, ma"alah, atau media sosial Dengan men'ermati materi #ang Anda pela"ari pada bab ini, pertan#aan Anda tentang pentingn#a artikel ilmiah sudah ter"awab, #aitu Anda akan dapat menger"akan tugas-tugas penulisan itu dengan lebih mudah, Anda akan dapat melaporkan penelitian dalam bentuk artikel, dan Anda akan dapat mengemukakan pendapat dengan ragam #ang sesuai
35
dengan target pemba'a #ang ditu"u !elain itu, dengan Anda mengetahui tata 'ara penulisan artikel, dua keuntungan akan Anda peroleh sekaligus Pertama, Anda akan lebih mudah memba'a artikel ilmiah, dan kedua, Anda akan dapat menulisn#a dengan struktur teks dan pilihan bahasa #ang tepat $euntungan itu akan men"adi lebih luas pada saat Anda memba'a materi lain seperti buku dan laporan penelitian #ang lebih pan"ang seperti skripsi, tesis, dan disertasi Pada gilirann#a, pada saat Anda menulis skripsi, Anda akan dapat menger"akann#a dengan lebih lan'ar -.$ Menganalisis Meia Publikasi Teks Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah dalam ketiga "enis itu dapat diterbitkan di berbagai )orum dan media !elain dipublikasikan di "urnal-"urnal ilmiah, artikel ilmiah 3baik #ang berupa penelitian maupun #ang konseptual9 dapat disa"ikan di )orum seminar, kon)erensi, dan lokakar#a $egiatan itu pada umumn#a dilaksanakan se'ara periodik Brosur tentang )orum itu diedarkan se'ara luas, dan bahkan dita#angkan di media ma#a Brosur seperti itu ber)ungsi sebagai undangan 3calls for papers9 untuk mempresentasikan artikel ilmiah Di pihak lain, artikel ilmiah populer tidak laJim dipublikasikan di "urnal-"urnal ilmiah atau dipresentasikan di )orum-)orum di atas Artikel ilmiah populer biasan#a dipublikasikan di koran, ma"alah, atau media sosial Dengan media seperti itu, pemba'a #ang ditargetkan adalah pemba'a awam atau pemba'a se'ara umum
36
BAB III PENUUP A. K(#IMP+LA)
erdapat dua "enis artikel ilmiah, #aitu artikel penelitian dan artikel konseptual !esungguhn#a, masih terdapat "enis artikel lain, #aitu artikel ilmiah populer Artikel #ang terakhir ini pada dasarn#a sama dengan artikel konseptual tetapi disa"ikan dengan ga#a #ang lebih in)ormal Adapun struktur teks artikel
Ilmiah #aitu,
Abstrak,
Pendahuluan, in"auan
Pustaka,
(etodologi Penelitian, Hasil, Pembahasan, !impulan
B. #ARA)
37