PAPER BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN : KEKURANGAN KESADARAN OLEH MASYARAKAT Oleh : CHEONG KAI LIANG
070100233
RATHA KALAISELVAM
070100237
DEPARTMEN ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJAI ADAM MALIK FALKUTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA URATA MEDAN 2011
Bahaya merokok terhadap kesehatan : Kekurangan kesadaran oleh masyarakat Awni Al-Kayed, DDS, PhD, Faleh A. Sawair, BDS, FDS RCS (Eng.), PhD Samar Z. Burgan, BDS, MSc, PhD , Ameen Khraisat, BDS, PhD Faculty of Dentistry, University of Jordan, Amman, Jordan
Abstrak Jurnal ini menilai kesadaran dan tahap pengetahuan masyarakat terhadap efek merokok pada oral dan kesehatan umum. Pengumpulan data dilakukan secara wawancara pada sampel yang sebesar 524 orang pasien yang dipilih secara acak dari empat pusat pelayanan kesehatan yang utama di Amman, Jordan. Umumnya, hampir kesemua responden (97.9%) menyadari bahwa merokok memiliki efek yang negatif terhadap kesehatan umum dan mayoritas responden (87.4%) mampu mengkaitkan kanker paru terhadap merokok. Sekitar sepertiga dari jumlah responden tidak menyadari tentang hubungan antara merokok, penyakit jantung dan paru kronis dan dua pertiga responden tidak menyadari tentang hubungan merokok dengan hipertensi, strok dan penyakit kanker lain. Terdapat 83.2% responden yang menyadari hubungan antara merokok dan perubahan warna gigi tetapi didapati kesadaran terhadap peranan merokok dalam memicukan penyakit gingiva, formasi kalkulus, karies, infeksi oral dan kehilangan gigi adalah cukup rendah. Hampir sepertiga responden yang tidak sadar bahwa merokok merupakan faktor penyebab kanker oral yang utama. Oleh karena itu, jelasnya ada kebutuhan untuk menginformasi dan mengedukasi masyarakat Yordania tentang bahaya merokok terhadap kesehatan dan dokter gigi seharusnya juga memainkan peranan dalam usaha membanteras merokok di kalangan masyarakat Yordania. Latar Belakang Pada saat ini didapati adanya sekitar empat juta kematian yang berlaku setiap tahun yang disebabkan oleh penggunaan tembakau dan angka ini diperkirakan akan mencapai 8.4juta pada tahun 2020. Sebanyak 700 juta orang pria dan 100 juta orang perempuan di negera berkembang yang merupakan perokok dan baru - baru ini didapati adanya peningkatan jumlah perokok yang signifikan di negara maju. Penggunaan tembakau dapat mempengaruhi kesehatan umum dan oral. Penggunaan tembakau merupakan faktor penyebab utama penyakit kanker paru, penyakit paru kronis, penyakit jantung iskemik, infark miokard, penyakit vaskular perifer, strok, ulkus lambung dan kematian prematur.
Konsumsi tembakau dikaitkan dengan berbagai kondisi dan lesi oral. Sekitar 85% kasus kanker orofaringeal yang dikaitkan dengan penggunaan tembakau. Selain itu, dilaporkan adanya hubungan antara penggunaan tembakau dengan perkembangan lesi premalignant. Perokok dengan lesi yang berpotensi bersifat malignant ini memiliki tingkat transformasi kanker sekitar 5%. Penelitian menunjukkan bahwa merokok mengakibatkan hampir 50% dari jumlah penyakit periodontal dan terapi periodontal pada perokok juga didapati kurang efektif. Perokok cenderung mengalami peradangan gingiva yang lebih serious dan memiliki penumbukan plak dan kalkulus di supragingiva yang lebih banyak. Substansi kimiawi dalam tembakau akan menganggu pendarahan di gusi perokok sehingga kebanyakan perokok yang memiliki penyakit periodontal sering tidak menyadari tentang kondisi mereka. Oleh karena peningkatan prevalensi dan tingkat keparahan periodontitis pada perokok mengakibatkan kerusakan pada tulang dan saku periodontal yang lebih serious, penelitian telah menunjukkan bahwa pengguna tembakau memiliki 67% risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kerusakan gigi dibanding dengan mereka yang tidak merokok. Penelitian yang sebelumnya telah menemukan jumlah penyakit karies yang lebih tinggi pada perokok. Selain dari kurangnya penjagaan kebersihan oral, saliva perokok juga didapati memilki kadar buffer pelindung yang lebih kurang dan jumlah bakteri yang lebih tinggi. Meskipun, peran patogen merokok masih lagi tidak diketahui tetapi didapati merokok merupakan salah satu faktor predisposisi kandidiasis oral. Tembakau akan mengakibatkan perubahan warna gigi, gigi palsu dan restorasi. Selain itu tembakau juga dapat mengakibatkan halitosis, hairy tongue, melanosis dan stomatitis. Tembakau merupakan vasokonstriktor perifer yang dapat mengurangkan pengedaran darah kapiler di dalam mulut. Akibatnya, proses penyembuhan menjadi lebih lambat dan tidak efektif. Selain itu, saku gigi perokok adalah 4 kali lipat lebih kering dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Tembakau juga menurunkan keberhasilan dental implant; kadar kegagalan implant pada bukan perokok adalah 4.8% dibanding dengan 11.3% pada perokok. Survei nasional yang dilakukan di Jordan menunjukkan 26.8% dari populasi orang dewasa merupakan perokok dan mayoritas mulai merokok dari usia yang masih muda. Perilaku terhadap
kebiasaan merokok dan kesadaran tentang bahaya penggunaan tembakau terhadap kesehatan memainkan pengaruh yang penting dalam kebiasaan merokok. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menilai apakah kekurangan kesadaran tentang bahaya merokok terhadap kesehatan merupakan antara faktor penyebab yang mengakibatkan jumlah perokok tinggi di Jordan. Subjek dan Metode Penelitian ini dilakukan di empat pusat pelayanan kesehatan yang utama di Amman, Jordan. Pusat - pusat ini melayani warga Yodarnia yang tinggal di wilayah tengah Jordan yang memiliki lebih dari 50% jumlah populasi di Jordan. Objektif penelitian adalah memilih sampel pasien secara tidak bias dari empat pusat pelayanan kesehatan tersebut. Surat menjelaskan perincian penelitian dengan persetujuan dari komisi etik dikirm terlebih dahulu ke masing - masing pusat pelayanan kesehatan. Hanya subjek yang berusia 18tahun dan ke atas akan dimasukkan dalam penelitian. Tujuan penelitian dijelaskan kepada responden dan informed consent untuk berpartisipasi dalam studi diperoleh dari responden. Data demografik, kebiasaan merokok, metode pembersihan oral dan tahap pengetahuan tentang bahaya merokok terhadap kesehatan umum dan oral dikumpulkan. Kebiasaan merokok diklasifikasikan kepada perokok, mantan perokok dan bukan perokok. Respon subjek tentang bahaya merokok terhadap kesehatan diukur dengan skala binary dengan jawapan ya atau tidak. Pengumpulan data dilakukan selama bulan Januari hingga bulan Maret tahun 2003. Sebanyak 524 orang pasien yang telah diwanwacara. Responden diberi kode dan dianalisa menggunakan program Stastiscal Package for Social Science (SPSS version 10.0). Chi - square digunakan untuk membandingkan pasien di setiap subkelompok dan hubungan dengan faktor - faktor yang lain. Perbedaan pada tingkat signifikan 5% diterima sebagai bermakna.
Referensi 1.
Peto R, Lopez AD, Boreham J, Thun M, Heath C Jr, Doll R. Mortality from smoking worldwide. Br Med Bull 1996;52:12-21.
2.
World Health Organization. Tobacco or health: A global status report. Geneva: World Health Organization, 1997.
3.
Pierce JP. International comparisons of trends in cigarette smoking prevalence. Am J Public Health 1989;79:152-157.
4.
Allard R, Johnson N, Sardella A. Tobacco and oral diseases-report of EU Working Group, 1999. J Irish Dent Assoc 1999;46:12-23.
5.
Fagerstrom K. The epidemiology of smoking: health consequences and benefits of cessation. Drugs 2002;62:1-9.
6.
Johnson N. Tobacco use and oral cancer: A global perspective. J Dent Educ 2001;65:328339.
7.
Mecklenburg RE, Greenspan D, Kleinman DV, Manley MW, Niessen LC, Robertson PB, Wimm DE. Tobacco effects in the mouth. NIH Publishers No 00-3330. Bethesda MD: US Department of Health and Human Services, 2000.
8.
Banoczy J, Gintner Z, Dombi C. Tobacco use and oral leukoplakia. J Dent Educ 2001;65:322-327.
9.
Lee JJ, Hong WK, Hittelman WN, Mao L, Lotan R, Shin DM, Benner SE, Xu XC, Lee JS, Papadimitrakopoulou VM, Geyer C, Perez C, Martin JW, El-Naggar AK, Lippman SM. Predicting cancer development in oral leukoplakia: Ten years of translational research. Clin Cancer Res 2000;6:1702-1710.
10.
Newman MG, Kornman KS, Holtzman S. Association of clinical risk factors with treatment outcomes. J Periodontol 1994;65:489-497.
11.
Mecklenburg RE, Greenspan D, Kleinman DV, Manley MW, Niessen LC, Robertson PB, Wimm DE. Tobacco effects in the mouth. National Cancer Institute and Institute of Dental Research Guide. NIH Publishers No. 96-3330, 1996.
12.
Ahlqwist M, Bengtsson C, Hollender L, Lapidus L, Osterberg T. Smoking habits and tooth loss in Swedish women. Community Dent Oral Epidemiol 1989;17:144-147.
13.
Ludwick W, Massler M. Relation of dental caries experience and gingivitis to cigarette smoking in males 17 to 21 years old. J Dent Res 1952;31:319-322.
14.
Palmer RM. Tobacco smoking and oral health. Br Dent J 1988;164:258-260.
15.
Arendorf TM, Walker DM, Kingdom RJ, Roll JR, Newcombe RG. Tobacco smoking and denture wearing in oral candidal leukoplakia. Br Dent J 1983;155:340-343.
16.
Asmussen E, Hansen EK. Surface discoloration of restorative resins in relation to surface softening and oral hygiene. Scand J Dent Res 1986;94:174-177.
17.
Bain CA, Moy PK. The association between the failure of dental implants and cigarette smoking. Int J Oral Maxillofac Implants 1993;8:609-615.
18.
Ministry of Health in co-operation with the USAID. Smoking habits among the adult population in Jordan, 1996.
19.
Ministry of Health in co-operation with the USAID. Smoking habits among school students in Jordan, 1999.
20.
Steptoe A, Wardle J, Smith H, Kopp M, Skrabski A, Vinck J, Zotti AM. Tobacco smoking in young adults from 21 European countries: Association with attitudes and risk awareness. Addiction 1995;90:571-582.
21.
Burns JC, Williams LN Jr. A survey to determine the knowledge of military members about the hazards of tobacco use and a resulting tobacco-hazard education project. J Cancer Educ 1995;10:37-40.
22.
Melani AS, Verponziani W, Boccoli E, Trianni GL, Federici A, Amerini R, Vichi MG, Sestini P. Tobacco smoking habits, attitudes and beliefs among nurse and medical students in Tuscany. Eur J Epidemiol 2000;16:607-611.
23.
Warnakulasuriya KA, Harris CK, Scarrott DM, Watt R, Gelbier S, Peters TJ, Johnson NW. An alarming lack of public awareness towards oral cancer. Br Dent J 1999;187:319-322.
24.
Burgan SZ. Smoking and health: pinions and awareness among general dentists in Jordan. Int Dent J 2001;5:463-467.
Tabel
Tabel 1. Kebiasaan merokok oleh 524 pasien yang disurvei
Pria
Bukan perokok n (%) 74 (32.9)
Mantan perokok n (%) 32 (14.2)
Perempuan
241
(80.6)
16
(5.4)
Jumlah
315
(60.1)
48
(9.2)
Perokok n (%) 119 (52.9 ) 42 (14.0 ) 161 (30.7 )
nn 225
Jumlah (%) (42.9)
299
(57.1)
524
(100.0)
Table 2. Hubungan antara jenis kelamin dan tahap kesadaran tentang bahaya merokok terhadap kesehatan umum Efek bahaya terhadap kesehatan Kesehatan umum Hipertensi Penyakit jantung Strok CRTI Kanker paru Kanker lain Kematian prematur
Pria n* (%) 21 (97.3) 7 95 (42.2) 16 (71.6) 1 77 (34.2) 14 (63.1) 2 19 (87.6) 7 71 (31.7) 15 (69.8) 7
Perempuan n (%) 294 (98.3)
Signifikan NS NS
117 208
(39.1) (69.6)
NS NS
104 193
(34.8) (64.5)
NS NS
261
(87.3)
NS
88 221
(29.4) (73.9)
NS NS
Tabel 3. Hubungan antara jenis kelamin dan tahap kesadaran tentang bahaya merokok terhadap kesehatan oral Efek bahaya terhadap kesehatan Kesehatan oral Perwanaan gigi Formasi kalkulus
n* 21 7 17 7 10 0
Pria (%) (96.4)
Perempuan n (%) 295 (98.7)
Siginifikan NS 0.02
(78.7)
259
(86.6)
NS
(44.4)
137
(45.8)
NS
Penyakit gingiva Infeksi oral Karies Kehilangan gigi Kanker oral
11 4 74 95 86 14 9
(50.7)
173
(57.9)
0.04
(32.9) (42.2) (38.2) (66.2)
124 126 109 214
(41.5) (42.1) (36.5) (71.6)
NS NS NS NS