BAB I I. Pendahuluan Batik Keris adalah produsen dan retailer batik dan kerajinan khas Indonesia. Batik Keris berpusat di Solo, Jawa Tengah. Batik Keris merupakan pusat kerajinan Nusantara.Batik Keris memiliki 80 retail yang tersebar diseluruh Indonesia. Batik Keris adalah salah satu contoh hasil karya dalam negeri yang sudah diekspor kemanca negara. Salah satu hasil karya Bangsa yang patut kita banggakan dan dukung. Pemasaranbatik Keris sangatlah luas hingga kemancanegara dan merupakan perusahaan yang handal dalam bidangnya. Selain Batik Keris sudah ekspor keluar negeri, Batik Keris pun sudah mengharumkan mengharumkan nama Indonesia di mancanegara karena telah membawa hasil budaya kita sendiri yaitu batik itu sendiri hingga kemancanegra. VISI : “BhinnekatunggalIka”. Kami mengajak seluruh masyarakat “BhinnekatunggalIka”. Indonesia untuk bersyukur kepada Tuhan karena telah memberikan negeri yang demikian kaya dengan beragam budaya. Ada senisuara, tari, kerajinan, dan pakaian. Negeri yang luar biasa dengan pemandangannya. Ada pegunungan, pantai, laut, flora dan fauna.Dengan rasa syukur yang dalam, keaneka ragaman bukanlah lagi pemecah tapi justru sebagai pemersatu Bangsa Indonesia. MISI : Batik Keris bermisi untuk melestarikan budaya bangsa dengan menggali berbagai seni desain dan pakaisan, seni kriya, senitari, dan senisuara. Kami melestarikan dengan cara mempopulerkan nya ditengah masyarakat sesuai zamannya. Modifikasi/evolusi sangatlah penting agar budaya tersebut dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Toko-toko kami mewakili keindahan beragam budaya Indonesia.
I.I Sejarah Batik Keris Batik Keris merupakan perusahaan yang sudah lama dan tua dengan pengalaman yang sudah berpuluh-puluh tahun, dimulai dari home industry hingga berkembang sampai sekarang. Batik Keris merupakan salah satu perusahaan batik terbesar di Indonesia yang meliputi pabrik batik tradisional, garment, dan toko-toko yang tersebar diseluruh Indonesia. Dari awal pendiriannya, Batik Keris sangat menekankan kualitas, termasuk yang pertama kali ekspor dan berpromosi diluar negeri. Adapun filosofi perusahaan adalah melestarikan budaya Indonesia melalui pakaian (batik, ikat, lurit, dan lainnya) dan kerajinan dengan target pasar menengah keatas dan kami menjual dengan harga yang pantas (value for money and quality). Sesuai dengan visinya sebagai “PusatKerajinan Nusantara”, Batik Keris menyediakan berbagai kerajinan dari budaya nusantara hingga produk yang mengikuti tren, diantaranya koleksi sutra wanita, slim fit collection, teenager, professional, dan keluarga. Batik Keris pertama kali beridiri pada tahun 1947, saat Almarhum Kasom Tjokrosaputro dan istrinya Ibu Gaitini setelah menikah memulai berdagang batik. Sebelumnya mereka mengenal dan belajar batik dari orang tua Bapak Kasom Tjokrosaputro, pada tahun ini mereka membuka toko batik yang bernama “Keris” di Jl. Kom.Yos Sudarso (Jl. Nonongan No. 62) di Solo. Setelah itu perkembangan terjadi dengan pendirian pabrik batik didaerah Kemlayan, Solo persisnya dibelakang tokoKeris. Beberapa tahun kemudian batik Keris terus berkembang. Adapun diantaranya adalah pendirian pabrik printing di Kleco, Solo (1970), pembukaan toko di Sarinah (1972) dan pembukaan kantor pusat dan pabrik diKelurahan Cemani Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo. Hingga saat ini Batik Keris terus berkembang dengan membuka gerai-gerai terbaru diseluruh Indonesia dan secara berkelanjutan berevolusi untuk terus berkarya dalam industri batik Indonesia sesuai zamannya.
BAB II Pembahasan/Isi 1. Pengertian Batik Menurut bahasa Jawa kata batik di ambil dari kata “ambatik” yaitu kata “amba” yang berarti menulis dan akhiran “tik” yang berarti titik kecil, tetesan, atau membuat titik. Jadi batik mempunyai arti menulis atau melukis titik. Tetapi secara essensial, batik di artikan sebagai sebuah proses atau teknik menahan warna dengan menggunakan lilin malam. Artinya, batik adalah sebuah proses menahan warna dengan memakai lilin malam secara berulang-ulang diatas kain. 2. Proses membuat Batik Keris Makna sebenarnya dari “batik” adalah cara pembuatan kain dimana teknik pewarnaan kain harus menggunakan metode manual tradisional wax resist dyeing, yang artinya malam digunakan untuk mencegah pewarnaan sebagaian dari kain. Proses pembuatan batik tradisional adalah salah satu karya seni khas Indonesia yang di tetapkan oleh United Nations Educational, Scientific and Curtural Organization (UNESCO) sebagai salah satu masterpieces off the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada tanggal 2 Oktober 2009. Dalam masyarakat Indonesia, batik tradisional dikaitkan dengan dua metode produksi batik yang menggunakan system manual tradisional khas Indonesia, yaitu secara cap dan tulis. Kedua metode tersebut menggunakan alat tradisional. Seperti, canthing dan cap dari berbagai daerah tertentu untuk membuat motif-motif yang special dari berbagai macam daerah di seluruh Indonesia. Tentunya produksi batik tradisional memakan waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan batik print dimana motifnya didesain dengan menggunakan computer dan hamper selalu diproduksi dalam jumlah besar dengan mesin. 3. Produk batik Keris
Produk batik keris tidak hanya berfokus dalam batik saja, tetapi juga kerajinan dan sebagainya. Seperti :Musik, Kerajinan Tangan dan Disney Keris. •
•
•
Musik : salah satu cara kita mengerti budaya Indonesia adalah dengan musik. Agar masyarakat Indonesia dan bahkan orang luar Indonesia mengerti akan budaya yang ada di Indonesia, Batik Keris menggeluarkan musik. Contohnya pada saat menyambut hari Pahlawan Indonesia, Batik Keris mempersembahkan lagu-lagu perjuangan. Dengan menggeluarkan “Simfoni Indonesia 2”. Lalu ada “Simfoni Tempo Doeloe” yang mengajak pendengar untuk berjalan kembali ke masa lalu melalui karya musisi dimasa lampau. Lalu ada “Pesona Indonesia” batik Keris dengan bangga mempersembahkan lagulagu Nusantara agar kita semua dapat menggenal, menghargai, dan mencintai keaneka ragaman lagulagu daerah Indonesia yang kaya akan harmoni, unik dan memiliki ciri khas tersendiri. Lalu banyak lagi musik yang di persembah kan oleh Batik Keris. Kerajinan Tangan : Batik Keris pula selain dalam pakaian menggeluarkan kerajinan tangan seperti bantal dari batik, wayang, kerajinan patung, tas, patung-patung, lampu, hiasan dalam rumah dan lainnya. Disney Keris : batik Keris menggeluarkan pakaian untuk anak kecil yang sangat menarik. Karena Batik Keris mencampurkan perpaduan antara Indonesia dengan karakter modern dari Walt Disney sehingga anak-anak pun akan tertarik untuk memakai batik.
4. Gambar Produk Batik Keris
Segmenting, Targeting, dan Positioning Batik Keris
Definisi Segmentasi Pasar Swastha Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai
membagi–bagi pasar/market yang
kegiatan
heterogen
kedalam
satuan–satuan
pasar
yang
bersifat bersifat
homogen.Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi potensial
dengan
pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan kesamaan
karakteristik
yang
menunjukkan
adanya kesamaan perilaku pembeli.Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang
terdiri
dari
orang–orang
yang
kebutuhan produk yang serupa. Berikut variable segmen dari Batik Keris:
secara
relatif
memiliki
1. Demografis Segmentasi ini
dilakukan
dengan membagi pasar
ke dalam
kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis seperti : Usia : 3-60 tahun (anak-anak s/d dewasa) jenis kelamin
: Pria dan Wanita
pendapatan
: >5.000.000
pendidikan : Sarjana pekerjaan
: Pekerja Swasta
Definisi Targeting
Menurut
Keegan
&
Green
(2008) adalah
proses
pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada suatu negara, propinsi, atau sekelompok orang yang memliki potensi untuk memberikan respon. Sedangkan menurut Kotler & Amstrong
(2008)
adalah
sekelompok
pembeli
(buyers)
yang
memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan. Dari kedua definisi tersebut targeting merupakan sebuah proses yang sangat penting karena akan menentukan siapa yang akan membeli produk dari perusahaan.
Dilihat dari produk Batik Keris yang mengutamakan kualitas dalam produksi maupun desain dari produk dihasilkan dapat dilihat bahwa Batik Keris dalam industri pakaian batik telah memiliki nama tersendiri. Target pasar dari Batik Keris yaitu Menengah Keatas. Pasar menengah keatas yang ditargetkan dari Batik Keris dapat dilihat dari toko Batik Keris yang dilokasikan pada tempat berbelanja yang bonafit seperti Mall Paris Van Java. Definisi Positioning Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”. Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkahlangkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya. Posisi yang di tentukan oleh Batik Keris dalam pasar industry batik yaitu sebagai salah satu batik yang Superior karena telah memiliki nama yang sudah dikenal masyarakat (Branded). Dimana Batik Keris memiliki Distinctive capabilities yaitu Kualitas dan Nama yang sudah dikenal masyarakat Karateristik pasar atau konsumen batik di luar negri Indonesia memang sudah sejak lama dikenal sebagai salah satu negara penghasil batik terkemuka di dunia. Hal itu tidak terlepas dari kiprah ribuan pengusaha batik di tanah air yang selama puluhan tahun menggeluti usaha tersebut. Namun dari
ribuan pengusaha batik itu, hanya segelintir pengusaha saja yang berhasil mengembangkan usahanya dengan membangun citra mereknya sendiri hingga dikenal di pasar mancanegara. Dengan adanya batik dari luar negeri karena perkembangan motif dan industri batik di Indonesia sudah jauh lebih maju dari luar negeri. Kita juga tidak perlu takut karena teknik batik Indonesia jauh lebih unggul dari teknik batik luar negeri. Namun demikian, kita harus terus berupaya untuk maju dan mengikuti trend dan selera pasar. Selama itu kita laksanakan dengan baik, maka kita tidak perlu khawatir dengan batikbatik dari negara lain. karena batik itu merupakan pakaian yang unik dan banyak orang-orang yang memakainya untuk acara penting misalnya saat upacara, pesta pernikahan, acara nasional dsb. Kendala yang dilakukan batik saat memasuki pasar Pengembangan meningkatkan
daya
ekonomi saing
batik,
produk
utamanya
dalam
dilakukan
dengan
dapat
pendekatan strategi mengoptimalkan potensi yang dimiliki dengan mengeliminir
berbagai
kendala
yang
dihadapi, melalui
pendekatan business ecosystem dari industri batik. Secara sederhana ekosistem bisnis industri batik dapat ditelaah melalui pendekatan aktor-aktor yang terlibat didalamnya. Pengembangan kemitraan
antara
UKM industri
batik, rumahan yang merupakan ciri khas mayoritas pengrajin batik di wilayah Indonesia, dengan industri batik skala besar perlu terus ditingkatkan, yang
dibangun
dalam
kerangka
saling
menguntungkan(core constributors fatnerships). Hal ini sangat diperlukan dalam pemberdayaan industri batik rumahan dan juga upaya untuk menjembatani penetrasi pasar sebagaimana kelemahan mayoritas industri batik rumahan dalam memasarkan produknya.
Dengan
kata
lain
melalui
peningkatan
kemitraan core
constributors industri batik rumahan akan dapat mengoptimalkan pemanfaatan beragam distributions channels seperti Mall, Show Room dan Pameran baik dalam maupun luar negeri, sebaik apapun produk yang dihasilkan, strategi pemasaran tetap menjadi kata kunci dalam memenangkan persaingan. Disisi lain kerja keras tampaknya perlu terus diupayakan ditingkatkan untuk mengatasi pemenuhan bahan baku industri batik rumahan dan jaminan ketersediaannya dengan harga terjangkau, ketersediaan peralatan membatik tampaknya masih menjadi hal yang perlu diprioritaskan penanganannya. Mengingat dari 19 sentra batik di Indonesia, hanya ada enam usaha pembuat canting, 31 usaha pembuat cap batik dan 10 usaha pembuat campuran malam Padahal, total usaha batik yang tersebar di Pulau Jawa berjumlah 15.293 unit(Kompas, Oktober 2011). Jaminan pemenuhan kebutuhan bahan baku batik oleh direct suppliers sangat
diperlukan, mengingat kebutuhan bahan
baku batik seperti pemenuhan
canting,
kebutuhan
malam, pewarna
industri
batik
rumahan
alami
bagi
akan
terus
meningkat tidak hanya di Jawa, namun akan menyebar ke luar Jawa. Hal ini terjadi sebagai dampak dari semakin menggeliatnya pengembangan
batik-batik
lokal
diberbagai
wilayah
di
luar
Jawa, mengikuti trend dan prospek pengembangan batik, pasca gencarnya upaya yang dilakukan pemerintah RI dalam menjadikan batik sebagai penggerak ekonomi kerakyatan. Tantangan berikut yang
dihadapi dalam pengembangan
industri batik adalah regenerasi Sumber Daya Manusia (SDM), generasi pembatik umumnya sudah berusia relatif lanjut, sehingga perlu upaya khusus untuk menggugah minat kalangan muda untuk terjun ke usaha batik.
Dari sisi teknologi, para pengusaha industri batik umumnya belum melakukan perbaikan sistem dan teknik produksi agar lebih produktif dan mutunya bisa sama untuk setiap lembar kain batik. Itu belum termasuk pemakaian zat warna alam yang masih belum mendapat hasil stabil satu sama lain. Dilihat dari sisi ketersediaan bahan baku sutera, jumlahnya masih kurang dari permintaan pasar. Selain itu, serat dan benang sutera umumnya
masih impor.
Dari
sisi pemasaran,
adalah
tantangan dari negara pesaing yang semakin meluas antara lain, membanjirnya batik impor China yang menguasai 30% pangsa pasar domestik. Terkait masalah Hak Kekayaan Intelektual (HKI), ditengarai bahwa motif-motif batik tradisional, belakangan ini banyak ditiru oleh
para
perajin
dari
negara-negara
lain.
Kondisi
tersebut
menuntut adanya peningkatan perlindungan HKI terhadap produk batik Indonesia. Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut di atas, sudah selayaknya pemerintah pusat dan daerah (Government agencies dan
other regulatory
dalam business
agencies) sebagai
ecosystem industri
lingkaran
terluar
batik, dapat
terus
meningkatkan kepedulian terhadap upaya mencapai misi besar Pemerintah RI, dalam menjadikan batik sebagai leverage ekonomi kerakyatan. Pemerintah daerah perlu terus menjalin kerjasama dengan pemangku
kepentingan
lainnya
dalam
mendorong
tumbuhkembangnya industri batik di daerah masing-masinng, dengan terus menggali motif-motif lokal, lebih mengintensifkan penggunaan batik lokal sebagai alternatif pakaian dalam acaraacara resmi dan non resmi, serta mengembangkan beragam festival secara dirutinkan di berbagai daerahnya masing-masing , sebagaimana
yang
dilakukan
pemda Solo melalui
Solo
Batik
Carnival, Jember melalui Fashion Festival dan Yogya melalui Batik Festival. Penetrasi pasar internasional perlu terus ditingkatkan melalui optimalisasi peran para diplomat di berbagai KBRI, khususnya pada negara-negara potensial
buyer melaluimarketing
intellejen, sebagaimana yang dilakukan para diplomat Thailand dalam memasarkan produk hortikulturanya, saat ini beragam produk
hortikultura,
khususnya
buah-buahan dimana
Thailand
dapat merajai pasar internasional, mediasi melalui forum bisnis dan partisipasi mengikuti pameran-pameran di negara-negara potensial buyer juga perlu ditingkatkan frekuensinya dan terus mendapatkan prioritas. Melalui strategi pengembangan industri batik lebih lanjut dari hulu sampai hilir, dengan pendekatan yang komprehensif dan holistik,
diharapkan
dapat menjamin
berbagai
subsistem, bersinergi menciptakan nilai tambah ekonomi batik bagi masyarakat. Hal
ini
menjadi
ditingkatkan sehingga
berbagai
permasalahan pemenuhan SDM, teknik produk dan
dan
proses,
desain,
prasyarat yang tantangan
bahan
harus dalam
baku, peralatan,
pengelolaan
limbah,
perlindungan HKI, akses
terus
mengatasi pelatihan
pengembangan ke permodalan,
distribusi, sampai dengan pemasaran ke dalam dan luar negeri, akan dapat di atasi. Dengan adanya komponen batik (core
subsistem
kesungguhan dalam
business, extended
dan
sistem
kerja
keras
setiap
pengembangan industri
enterprise
dan
business
ecosystem) dalam membangun dan mewujudkan shared vision, kita optimis pengembangan
ekonomi
kreatif
batik
sebagai leverage ekonomi kerakyatan akan dapat segera terwujud. Analisi S-W-O
•
Kekuatan (Strength)
1. Strategi promosi Batik Keris sudah efektif dengan menampilkan model disetiap peragaan busana maupun model untuk foto pakaian yang mereka produksi. 2. Batik Keris tidak hanya menggeluarkan produk pakaian atau pun kain saja tetapi Batik Keris menggeluarkan produk yang beraneka ragam. Seperti ada tas, hiasan, wayang, lampu hias dan lain-lainnya. 3. Batik Keris menggeluarkan produk yang sangat menarik untuk segmentasi anak-anak. Dengan memakai karakter WaltDisney pada kain yang diproduksi sehingga anak-anak pun tertarik untuk menggunakan pakaian ini.
•
Kelemahan (Weakess)
1. Masih rendahnya respon dan minat masyarakat luas untuk menggunakan batik. 2. Tidak adanya penyuluhan atua promosi kepada masyarakat akan pentingnya batik. 3. Masih kurang promosi terhadap kalangan muda agar menggunakan batik.
•
Kesempatan (Opportunities)
1. Mulai adanya tindakan dari pemerintah yang memerintahkan masyarakat untuk menggunakan batik dalam hari-hari atua event tertentu. 2. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi dan kuat di Indonesia. 3. Mulai tumbuh kesadaran akan keindahan batik yang ada sekarang karena sudah tidak terlalu kaku seperti dahulu.
Kesimpulan
1. Batik sekarang sudah tidak dipandang sebelah mata, karena sekarang sudah banyak orang-orang yang menggunakan batik untuk kehidupan sehari-hari. Bahkan batik sudah dapat menembus mancanegara yang semakin menguatkan batik bahwa padazaman sekarang batik sudah sangat diakui di Indonesia maupun luarnegeri. Orang menggunakan batik tidak hanya pada saat pergi keacara pernikahan atau rapat saja tetapi pada kegiatan sehari-hari orang sudah dapat menggunakan batik karena desain yang sudah semakin menggikuti zaman. 2. Komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Batik Keris berjalan sangat baik hingga jauh ini. Karena strategi-strategi yang dilakukan mampu menarik perhatian konsumen untuk dapat membeli. 3. Segmentasi pasar yang dituju pun sudah sangat mencakup keseluruhan karena dari anak kecil hingga dewasa dapat menggunakan batik ini dengan berbagai macam kebutuhan. Saran 1. Konsep strategi pemasaran Batik Keris sudah sangat baik namun harus tetap dipertahankan atau bahkan ditingkatkan agar dapat lebih banyak menarik minat konsumen untuk membeli dan menggunakan batik. 2. Harus selalu menggadakan fashion show didalam negeri maupun luarnegeri lebih sering lagi. 3. Menggunakan ambassador untuk produk yang diproduksi agar menarik perhatian konsumen.