Anamnesa Benjolan Pada Leher Oleh Perdana Rezha Kusuma 0906552694 PENDAHLAN Benjolan yang ditemukan pada leher leher bisa terjadi terjadi dari berbagai macam penyebabnya. Jika
ditinjau dari asalnya, benjolan tersebut bisa berasal dari kulit, jaringan otot, jaringan saraf, jaringan pembuluh darah, jaringan tulang dan tulang rawan, kelenjar getah bening, kelenjar tiroid, atau bisa juga berasal dari kelenjar parotis. Adapun Diagnosis banding yang dapat diambil secara secara garis garis besar besar terbagi terbagi menjad menjadii beriku berikutt : Kongine Konginetal tal,, nfeks nfeksi, i, metabol metabolik, ik, Autoi Autoimun mun,, dan neoplasma. !" #$OR %&N %&NA AK !ebagian besar benjolan pada leher "terutama pada tiroid# merupakan tumor jinak.
$anya sekitar % & nodul tiroid berupa keganasan. 'ang harus didapatkan dari anamnesis adalah adalah (sia (sia pasien pasien,, jenis jenis kelami kelamin, n, Keluhan Keluhan benjola benjolan n dirasa dirasakan kan sejak sejak kapan, kapan, apakah apakah bertambah besar bila bertambah besar harus ditanyakan dalam waktu berapa lama, Batas dari tumor jinak biasanya tegas, konsistensi biasanya padat, serta tidak disertai nyeri, tumor jinak pada tiroid seringkali bersifat asimptomatik. 2" $E# $E#ABO BOL& L&'$ '$E E '(ruma Non(o)s*) !truma non toksik adalah pembesaran kelenjar tiroid pada pasien eutiroid, tidak berhubungan dengan neoplastik atau proses inflamasi. Dapat difus dan simetri atau nodular. Apabila dalam pemeriksaan kelenjar tiroid teraba suatu nodul, maka pembesaran ini disebut struma nodosa. Dan apabila teraba pembesaran yang batasnya tidak jelas, kemu kemung ngki kina nan n term termau ausk sk jeni jeniss difu difusa sa.. !tru !truma ma nodo nodosa sa tanp tanpaa dise disert rtai ai tand tanda) a)ta tand ndaa hipertiroidi hipertiroidisme sme disebut disebut struma struma nodosa non)toksik. non)toksik. !truma !truma nodosa atau adenomatosa adenomatosa terutama ditemukan di daerah pegunungan karena defisiensi iodium. Biasanya tiroid sudah mulai membesar pada usia muda dan berkembang menjadi multinodular pada saat dewasa. !truma multinodosa terjadi pada wanita usia lanjut dan perubahan yang terdapat pada kelenjar berupa hiperplasi sampai bentuk in*olusi.
Page | 1
Kebanyakan penderita struma nodosa tidak mengalami keluhan karena tidak ada hipotiroidisme atau hipertiroidisme. +odul mungkin tunggal tetapi kebanyakan berkembang
menjadi
multinoduler
yang
tidak
berfungsi.
Degenerasi
jaringan
menyebabkan kista atau adenoma. Diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjan g. Anamnesis harus memeperoleh semua data tentang keadaan benjolan dan riwayat benjolan yang terjadi. Data tentang keadaan benjolan misalnya sejak kapan benjolan terjadi, ukuran awal, ukuran akhir, berapa lama pembesaran terjadi, nyeri atau tidak, ada keluhan menelan atau tidak, ada keluhan serak atau tidak, dan lain)lain. '(ruma #o)s*) a" Grave’s Disease +'(ruma #o)s*) D*,usaGrave’s disease adalah bentuk umum dari tirotoksikosis. enyakit -ra*es terjadi akibat antibodi reseptor /!$ yang merangsangsang akti*itas tiroid itu sendiri. -ejala) gejala hipertiroidisme berupa manifestasi hipermetabolisme dan akti*itas simpatis yang berlebihan. asien mengeluh lelah, gemetar, tidak tahan panas, keringat semakin banyak bila panas, kulit lembab, berat badan menurun, sering disertai dengan nafsu makan meningkat, palpitasi, takikardi, diare, dan kelemahan serta atrofi otot. 0anifestasi ekstratiroidal berupa oftalmopati dan infiltrasi kulit lokal yang biasanya terbatas pada tungkai bawah. 1ftalmopati ditandai dengan mata melotot, fisura palpebra melebar, kedipan berkurang, lid lag "keterlambatan kelopak mata dalam mengikuti gerakan mata#, dan kegagalan kon*ergensi. Jaringan orbita dan dan otot)otot mata diinfltrasi oleh limfosit, sel mast dan sel)sel plasma yang mengakibatkan eksoftalmos "proptosis bola mata#, okulopati kongestif dan kelemahan gerakan ekstraokuler. ." Plummer’s Disease +'(ruma #o)s*) Nodusaenyakit ini biasanya ditemukan pada usia lanjut sebagai perkembangan dari struma nodusa kronik. enderita dapat memperlihatkan bukti)bukti penurunan berat badan, lemah, dan pengecilan otot. Biasanya ditemukan goiter multi nodular pada pasien) pasien tersebut yang berbeda dengan pembesaran tiroid difus pada pasien penyakit -ra*es. enderita goiter nodular toksik mungkin memperlihatkan tanda)tanda mata "melotot, pelebaran fisura palpebra, kedipan mata berkurang# akibat akti*itas simpatis yang berlebihan. 0eskipun demikian, tidak ada manifestasi oftalmopati infiltrat seperti
Page | 2
yang terlihat pada penyakit -ra*es. -ejala disfagia dan sesak napas mungkin dapat timbul. /" KEANA'AN ada Anamnesis kecurigaan adanya proses keganasan apabila ditemukan tanda) tanda sebagai berikut dalam anamnesis :(sia pasien, jenis kelamin pasien, memiliki riwayat radiasi pada kepala dan
asien
leher, 2okasi Benjolan yang dikeluhan ,
Benjolan mengalami pembesaran dengan cepat, benjolan dirasakan tidak nyeri, 3iwayat penurunan berat badan jika ada sejak kapan dan berapa kilogram penurunannya, terdapat keluhan suara serak, terdapat riwayat keganasan pada keluarga, Benjolan tetap membesar dengan terapi tiroksin, usia pasien 4 56 tahun atau 7 %6 tahun, perlu ditanyakan juga riwayat konsumsi rokok. 4" &N1EK'& L*m,adenoa(* 2imfadenopati merujuk kepada ketidaknormalan kelenjar getah bening dalam ukuran, konsistensi ataupun jumlahnya. ada daerah leher "cer*ikal#, pembesaran kelenjar getah bening didefinisikan bila kelenjar membesar lebih dari diameter satu sentimeter. embesaran kelenjar getah bening di daerah leher sering terjadi pada anak) anak. !ekitar 89& sampai %& pada anak normal memiliki kelenjar getah bening daerah leher yang teraba. asien usia 76tahun dengan limfadenopati yang tidak dapat dijelaskan memiliki risiko keanasan & dibanding risiko keganasan 6,& bila ditemukan pada psien 46 tahun. enyebab yang paling sering adalah hasil dari proses infeksi dan infeksi yang biasanya terjadi adalah infeksi oleh *irus pada saluran pernapasan bagian atas "rino*irus, *irus parainfluen;a, influen;a, respiratory syncytial *irus "3!<#, corona*irus, adeno*irus atau reo*irus#.
Anamnesis pada pasien meliputi -
2okasi pembesaran kelenjar getah bening embesaran kelenjar getah bening pada dua sisi leher secara mendadak biasanya disebabkan oleh infeksi *irus saluran pernapasan bagian atas. ada infeksi oleh Page | 3
penyakit kawasaki umumnya pembesaran K-B hanya satu sisi saja. Apabila berlangsung -
lama
"kronik#
dapat
disebabkan
infeksi
oleh
mikobakterium,
toksoplasma, ebstein barr *irus atau citomegalo*irus. -ejala)gejala penyerta Demam, nyeri tenggorok dan batuk mengarahkan kepada penyebab infeksi saluran pernapasan bagian atas. Demam, keringat malam dan penurunan berat badan
-
mengarahkan kepada infeksi tuberkulosis atau keganasan. 3iwayat penyakit sekarang dan dahulu Adanya peradangan tonsil "amandel# sebelumnya mengarahkan kepada infeksi oleh streptokokus> luka lecet pada wajah atau leher atau tanda)tanda infeksi mengarahkan penyebab infeksi stafilokokus> dan adanya infeksi gigi dan gusi juga dapat
-
mengarahkan kepada infeksi bakteri anaerob. aparan terhadap infeksi aparan?kontak sebelumnya kepada orang dengan infeksi saluran napas atas, faringitis oleh streptokokus, atau tuberkulosis turut membantu mengarahkan
penyebab limfadenopati. 5" KON&NE#AL Duktus tiroglossus adalah suatu struktur anatomi embriologis yang membentuk suatu hubungan terbuka antara daerah asal perkembangan kelenjar tiroid dan posisi akhirnya. Kelenjar tiroid mulai berkembang di orofaring saat fetus dan turun ke posisi akhirnya melalui jalur lidah, tulang hyoid, dan otot)otot leher. $ubungan antara posisi asal dengan posisi akhirnya disebut duktus tiroglosuss. Duktus ini normalnya atrofi dan menutup sebelum lahir. Kista duktus tiroglosus merupakan kista konginetal paling sering yang terdapat dileher. <
lustrasi Kasus +ama
: +y. K
(sia
: @ /ahun
!t.ernikahan : 0enikah
Page | 4
Agama
: slam
ekerjaan
: bu rumah tangga
Alamat
: Jalan 3aya 1tista, Jakarta /imur
K2($A+ (/A0A Benjolan pada leher bagian depan yang membesar sejak @6 tahun yang lalu 3A'A/ +'AK/ !KA3A+Kurang lebih @6 tahun yang lalu muncul benjolan dileher bagian depan denga ukuran kira)kira sebesar kacang mente yag kemudian membesar dalam waktu % tahun hingga sebesar telur ayam. Benjolan tidak terasa nyeri dan sewarna dengan kulit, benjolan dirasakan ikut bergerak saat pasien menelan. asien sudah berobat ke poli 3!C0 sejak 5 bulan yang lalu dan sudah dilakukan biopsy jaringan namun pasien tidak tahu hasilnya. 3iwayat demam, trauma pada leher, riwayat penurunan berat badan, benjolan pada tempat lain disangkal oleh pasien. riwayat penonjolan pada mata, keringat berlebih, nafsu makan bertambah disangkal oleh pasien. 3iwayat nyeri)nyeri pada tulang, sulit menelan, sesak nafas, rasa begah di perut disangkal oleh pasien. 3iwayat terpapar radiasi, juga disangkal oleh pasien. 3iwayat penyakit kencing manis, sakit kuning, masalah perdarahan disangkal oleh pasien. asien memiliki tekanan darah tinggi namun tidak rutin mngonsumsi obat antihipertensi. 3iwayat alergi terhadap obat dan makanan disangkal oleh pasien. 3A'A/ +'AK/ DA$(2( asien pernah dirawat dirumah sakit saat bersalin dan pasien mengatakan saat itu tidak terdapat masalah perdarahan. 3A'A/ +'AK/ K2(A3-A 3iwayat sakit kencing manis, sakit kuning dan keganasan disangkal oleh pasien. bu pasien menderta tekanan darah tinggi. 3A'A/ !1!A2 DA+ K3JAA+
Page | 5
asien merupakan seorang ibu rumah tangga, pasien saat ini tinggal dirumah sendiri. asien menggunakan jaminan Kartu Jakarta sehat. asien mengaku baru berobat ke dokter karena terganjal biaya karena itu pasien baru bisa beroba t setelah ada program KJ!. Da,(ar Pus(a)a 1. Ba;emore A, !mucker D3. Lymphadenopathy and Malignancy. Am am hysician
5665>EE:5@68)@6. Diakses dari http:??www.aafp.org?afp?5665@56@
[email protected] 2. errer 3. Lymphadenopathy : Differential diagnosis and evaluation. AA "%9#>E.@FF9. Diakses dari http:??www.aafp.org?afp?F9@6@%ap?ferrer.html 8. !uyatno, asaribu / et all. Bedah 1nkologi Diagnostik dan /erapi. !agung !eto. 566F>%)@@. . Albar A, /jindarbumi D, 3amli 0 et all. rotokol eraboi. 3AB1. 5668>56)5@
Page | 6