TUGAS 4
LIPID
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia Perairan Semester 3
Oleh Kelompok 2:
Muhammad Ryan K. 230110130185
Muhammad Salsabil 230110130196
Agung Fuadi 230110130204
Ruth Mawar 230110130211
Silmi Fitriani 230110130216
Sona Yudha Diliana 230110130217
Dina Arifiah 230110130219
Eva Amalia Destyani 230110130221
Shafwan Hariz 230110130224
Chervin Oktavian 230110130226
Kelas C
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2014
PENDAHULUAN
Kelas material biologi secara historis terdiri dari lemak, protein karbohidrat dan mineral. Lemak berbeda khas dari produk-produk alamiah lainnya karena dapat larut dalam pelarut non-polar antara lain ether, chloroform dan benzene, tetapi tidak larut dalam air. Komposisi ekstrak lemak heterogen umumnya terdiri dari campuran kompleks berbagai senyawa dengan struktur yang sangat beragam. Grup-grup senyawa yang beragam ini disebut lipid sebagai sebutan untuk material yang larut dalam senyawa organik tetapi khas tidak larut dalam air (Weete, 1980). Lipid adalah penyusun penting dari makanan karena mereka adalah sumber nilai energi tinggi. Selain itu, lipid juga berkontribusi terhadap struktur sel, menyediakan bahan bakar yang disimpan dan juga mengambil bagian dalam berbagai proses biologi.
ISI
Pengertian Lipid
Lipida (dari kata Yunani, Lipos, lemak) dikenal oleh masyarakat awam sebagai minyak (organik, bukan minyak mineral atau minyak bumi), lemak, dan lilin. Istilah "lipida" mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofob, yang esensial dalam menyusun struktur dan menjalankan fungsi sel hidup. Karena nonpolar, lipida tidak larut dalam pelarut polar, seperti air atau alkohol, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti eter atau kloroform. Berbeda dengan karbohidrat dan protein, lipid bukan merupakan suatu polimer.
Sifat, Jenis dan Struktur Lipid
Gambar 1. Struktur Lipid Bilayer
Sifat-sifat Lipid
Tidak larut dalam air
Larut dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, dan benzene
Jenis-jenis Lipid
Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:
Asam lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum dari asam lemak adalah: CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH.
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Struktur asam lemak merupakan salah satu kategori paling mendasar dari biolipid biologis dan dipakai sebagai blok bangunan dari lipid dengan struktur yang lebih kompleks.
Ada dua macam asam lemak yaitu:
Asam lemak jenuh (saturated fatty acid), yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap
Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid), yaitu asam lemak yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap.
Gambar 2. Struktur Asam Lemak
Gliserida
Gliserida terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
Gliserida netral (lemak netral)
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.
Fosfogliserida (fosfolipid)
Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak.
Penggunaan fosfogliserida adalah:
1. Sebagai komponen penyusun membran sel
2. Sebagi agen emulsi
Lipid kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.
Lipid non gliserida
Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung dengan molekul-molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid, dan kolesterol.
Fungsi Lipid
Penyimpan Energi
Transportasi metabolik sumber energi
Sumber zat untuk sintese bagi hormon, kelenjar empedu serta menunjang proses pemberian signal-signal transducing.
Struktur dasar atau komponen utama dari membran semua jenis sel.
Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah
Sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K
Penahan rasa lapar, karena adanya lemak akan memperlambat pencernaan. Bila pencernaan terlalu cepat maka akan cepat pula timbulnya rasa lapar.
Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khususnya untuk sterol)
Lemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida. Perbedaan antara keduanya, yaitu :
1. Lemak
- Umumnya diperoleh dari hewan
- Berwujud padat pada suhu ruang
- Tersusun dari asam lemak jenuh
2. Minyak
- Umumnya diperoleh dari tumbuhan
- Berwujud cair pada suhu ruang
- Tersusun dari asam lemak tak jenuh
Perbedaan Lipid pada Ikan Air Tawar dan Air Laut
Air tawar memiliki kadar garam <0,05%, sedangkan air laut memiliki kadar garam antara 3-5%. Habitat ikan ini ternyata memiliki pengaruh terhadap kandungan gizi ikan yang hidup di tempat tersebut terutama pada kandungan asam lemak omega 3. Ikan yang hidup di air laut memiliki kandungan asam lemak omega 3 yang lebih banyak dibandingkan dengan ikan yang hidup di air tawar. Pernyataan ini didukung pula oleh suatu penelitian yang dilakukan oleh Ugoala, dkk (2008) yang dipublikasi di Internet Journal of Food Safety Vol. 10.
Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa asam lemak omega 3 terdapat lebih banyak pada ikan-ikan yang hidup di air laut sedangkan ikan air tawar mengandung lebih banyak asam lemak omega 6 dibandingkan asam lemak omega 3. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan jenis makanan yang dikonsumsi oleh ikan air tawar dan ikan air laut.
Tabel 1. Nilai nutrisi rata-rata pada ikan air tawar, air payau, dan air laut dalam 100 g.
Jenis ikan
Energi (kkal)
Karb. (g)
Protein (g)
Lemak (g)
Tot. omega 3 (g)
Tot. omega 6 (g)
Cholesterol (mg)
Ikan Air tawar (freshwater fish)
110
0
18,14
3,75
0,48
0,82
61,2
Ikan air payau (brackish water fish)
130
0
19,85
4,99
1,21
0,12
43,0
Ikan air laut (seawater fish)
110
0
18,88
3,32
0,68
0,08
43,8
Sumber: National Nutrient Database for Standard Refference USDA.
Omega-3 seperti asam eikosapentaenoat (EPA), asam dokosapentaenoat (DPA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) memberikan sejumlah fungsi penting dalam tubuh manusia. Asam lemak omega-3 tidak bisa disintesis di dalam tubuh dan harus diperoleh dari makanan. Rekomendari asupan per-harinya berkisar antara 250 mg – 2 g/hari. Ikan laut merupakan sumber Omega-3 yang baik dan kandungannya jauh lebih besar daripada ikan air tawar. Ikan tuna, sardin, salmon, mackerel kandungannya dapat mencapai 1-3 g/100 g daging ikan.
Tabel 2.2 Kandungan Asam Lemak Omega 3 per 100 Gram pada Berbagai Jenis Ikan
Jenis ikan
Asam lemak omega 3
Kembung
2,2
Tuna
2,1
Sardin
1,2
Salmon
1,6
Makarel
1,9
Herring
1,9
Teri
1,4
Tongkol
1,5
Tawes
1,5
Perbedaan Lipid pada Hewan Tingkat Rendah dan Tingkat Tinggi
Menurut fungsinya pada hewan tingkat tinggi lemak berperan sebagai sumber energi , pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh. Namun, pada hewan tingkat rendah lemak berfungsi stabilisator membran agar menetralkan pH dan suhu disekitarnya. Ini biasanya terdapat pada membran selnya.
Metabolisme Asam Lemak
Katabolisme Asam Lemak
Asam lemak jenuh didegedasi dalam 3 tahapan oksidasi :
Tahap pertama, ß-oksidasi, dilakukan dalam siklus yang berkesinambungan dengan hasil akhir sebagai acetyl-CoA. Tiap siklus terdiri atas 4 tahap reaksi, yaitu (1) dehidrogenasi 1, (2) hidratasi, (3) dehidrogenasi 2, dan (4) tiolasi. Tahap kedua, tiap acetyl-CoA dioksidasi menghasilkan 2 CO2 dan 8 elektron dalam siklus TCA. Tahap ketiga, elektron yang dihasilkan dari tahap 1 dan 2 masuk ke rantai respirasi mitokondria dengan menghasilkan energi untuk sintesis ATP dengan forforilasi oksidatif. Oksidasi asam lemak tidak jenuh memerlukan 2 enzim tambahan: enoyl-CoA isomerase dan 2,4-dienoyl-CoA reductase. Asam lemak beratom C ganjil dioksidasi ß menghasilkan acetyl-CoA dan propionyl-CoA. Propionyl-CoA dikarboksilasi menjadi Lmethylmalonyl-CoA yang kemudian diisomerisasi menjadi succinyl-CoA untuk dioksidasi menjadi CO2 dalam siklus TCA. Peroxisome tanaman dan hewan dan glyoxysome tanaman menjalankan ß oksidasi dalam empat tahap yang mirip dengan ß oksidasi di mitokondria hewan. Akan tetapi pada tahap pertama elektron langsung ditransfer ke molekul O2 menghasilkan H2O2. Reaksi -oksidasi yang terjadi di dalam retikulum endoplasma menghasilkan asam lemak dikarboksilat yang dapat mengalami ß-oksidasi dari kedua ujungnya sampai diperoleh asam dikarboksilat berantai pendek seperti C8 (asam suberat) atau C6 (asam adipat).
Anabolisme Asam Lemak
Asam Lemak jenuh rantai panjang disintesis di sitosol dari acetyl-CoA oleh sistem enzim kompleks asam lemak synthase dengan enam aktivitas enzim dan ACP. Sistem enzim kompleks ini terdiri atas dua jenis gugus –SH, yang satu terikat pada ACP, dan yang lainnya pada residu Cystein pada ß-ketoacyl-ACP synthase yang berfungsi sebagai pembawa intermediet asam lemak. Tiap satu siklus penambahan satu unit 2 atom C pada sintesis asam lemak terdiri atas 4 tahap reaksi, yaitu (1) kondensasi gugus acetyl dari malonyl-ACP dengan intermediet asam lemak yang terikat pada cys-SH, dengan melepaskan CO2, (2) reduksi 1 menghasilkan turunan D-ß-hydroxy, (3) dehidrasi menghasilkan trans- 2- unsaturated acyl-ACP, dan (4) reduksi 2 menghasilkan intermediet asam lemak yang sudah diperpanjang dengan dua atom C. Asam palmitat dapat diperpanjang menjadi asam stearat (C18:0). Baik asam palmitat maupuan stearat dapat didesaturasi menghasilkan masing-masing palmitoleat dan oleat. Mamalia tidak dapat membuat asam linoleat dan asam -linolenat, kedua asam lemak ini disebut asam lemak esensial. Triasil gliserol dibentuk dengan reaksi dua molekul asam lemak-CoA dengan gliserol-3-fosfat membentuk asam fosfatidat, yang selanjutnya didefosforilasi menghasilkan diacylglicerol. Melalui asilasi dengan molekul asam lemak-CoA ketiga triasilgleserol dapat diperoleh. Sintesis dan degradasi triasilgliserol diatur oleh hormon.
Gambar 3. Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme Asam Lemak
Singkatnya, metabolisme asam lemak adalah proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.
Daftar Pustaka
Anonim. 2013. Manfaat ikan lemah untuk kesehatan. Melalui :
http://www.sehatraga.com/manfaat-ikan-lemak-untuk-kesehatan/ (diakses pada 21 September 2014, pukul 15.07)
Dhiyah. 2011. Biokimia Lipid. Melalui :
http://dhiyahblogger.blogspot.com/2011/08/biokimia-lipid.html (diakses pada 21 September 2014, pukul 15.13)
Dungga, Beby Poetry. 2014. Rangkuman katabolisme asam lemak. Melalui :
https://www.academia.edu/5497424/RANGKUMAN_KATABOLISME_ASAM_LEMAK (diakses pada 21 September 2014, pukul 14.40)
Hadi, Abdul. 2013. Pengertian, fungsi dan metabolisme lemak. Melalui :
http://softilmu.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-fungsi-lemak.html (diakses pada 21 September 2014, pukul 15.12)
Maulana, Ferro. 2014. Manfaat ikan untuk kesehatan. Melalui :
http://www.fitnessformen.co.id/article/4/2014/1195-Manfaat-Ikan-untuk-Kesehatan (diakses pada 21 September 2014, pukul 14.50)
Mulyani, Sri. 2014. Metabolisme lipid. Melalui :
http://haniifadly.files.wordpress.com/2011/03/lipid.pdf (diakses pada 21 September 2014, pukul 16.23)
Saitama, Akbar. 2013. Metabolisme lipid. Melalui :
blog.ub.ac.id/akbarsaitama/2012/09/09/metabolisme-lipid/comment-page-14/ (diakses pada 21 September 2014, pukul 14.24)
Syafar, Asfar. 2014. Makalah Lemak dan Lipid. Melalui :
http://www.academia.edu/5471304/Makalah_LEMAK_dan_LIPID_-_Ilmu_Nutrisi (diakses pada 21 September 2014, pukul 15.05)