1. BUDIDAYA CHLORELLA A) Lingkungan Hidup Chlorella Pertumbuhan Chlorella dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah unsur hara, cahaya, suhu, PH, CO 2, dan air (Hills dan Nakamura, 19!"# $nsur hara atau nutrien yang dibutuhkan oleh Chlorella terdiri dari dua macam, yaitu unsur hara makro dan mikro# $nsur hara makro terdiri dari N, P, %, & , Na, &i, dan Ca, sedangkan unsur hara mikro terdiri dari 'e, n, )n , Cu, )g, )o, Co, * dan lain+ lain# &etiap unsur hara mempunyai fungsi khusus pada Chlorella dan dicerminkan pada pertumbuhannya tanpa mengabaikan pengaruh keadaan lingkungan# )isalnya unsur N, P dan & penting guna pembentukan protein, % berfungsi dalam proses metabolisme karbohidrat# $nsur 'e dan Na berperanan dalam pembentukan chlorophyll, sedangkan unsur &i dan Ca penting di dalam pembentukan sel# Cahaa yang dibutuhkan untuk budidaya Chlorella ada dua macam, yaitu berasal dari lampu listrik dan dari matahari# Cahaya lampu listrik digunakan pada budidaya di laboratorium ( in door " " dan cahaya matahari digunakan untuk budidaya di luar luar labora laboratori torium um ( out door "# "# Chlorella membutuhkan intensitas cahaa sekitar -#...+ 1.#... lu/ (lampu listrik 0. att 0#... lu/"# &uhu yang dibutuhkan oleh Chlorella tergantung kepada strain yang digunakan# &train psychrophilic hidup pada suhu 1.+1-3C, strain mesophilic hidup pada suhu 14 + 503C (optimum 2-+5.3C ", strain thermophilic hidup pada suhu 5- + 0-3C (lihat klasifikasi Chlorella berdasarkan suhu"# Chlorella dalam perairan ta6ar alami dapat hidup pada pH 0 + !, sedangkan Chlorella yang dibudidayakan memerlukan pH sekitar 0,- + -,4# Hal ini berkaitan dengan kontaminan# *ila suasana lingkungan bersifat basis maka kontaminan dapat hidup dengan dengan baik dan akan merugikan merugikan Chlorella Chlorella tetapi bila suasana asam pada batas yang tidak menggangu kehidupan Chlorella, maka kontaminan tidak tahan hidup pada suasana asam tersebut ( Hills dan Nakamura, 19! "# 7as CO 2 yang diperlukan secara normal sekitar -8, tetapi udara hanya mengandung gas CO 2 .,.58# $ntuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat diusahakan dengan melakukan aerasi pada tempat budidaya Chlorella# )edia air dalam budidaya harus dalam umlah cukup demikian pula kandungan nutrien yang diperlukan oleh Chlorella# Pertumbuhan Chlorella dalam media budidaya terbatas mengikuti pola pertumbuhan sigmoid seperti gambar 1# :ari gambar 1 menunukkan
terdapat
-
fase
pertumbuhan
phytoplankton phytoplankton termasuk Chlorella, yaitu fase istirahat, logaritmik, berkurangna
$niersitas 7adah )ada 1
pertumbuhan pertumbuhan relatif, pertumbuhan tetap dan fase kematian# ( 7uerrero ;;; dan
7ambar 1, Pola pertumbuhan Chlorella dalam )edia budidaya dengan nutrisi terbatas ( &umber= 7uerrero ;;; dan
1;
'ase istirahat
2;
'ase logaritmik (eksponensial"
3;
'ase berkurangnya pertumbuhan relatif
4;
'ase pertumbuhan tetap (stasioner"
5;
'ase kematian
mulai berubah, secara fisiologis sangat aktif dan teradi proses sintesis protein *aru# Chlorella melakukan metabolisms, tetapi belum teradi pembelahan sel sehingga uin lali populasi populasi belum belum bertambah# bertambah#
2# 'ase logaritmik atau eksponensial Pada fase ini dia6ali oleh pembelahan sel dengan lau pertumbuhan tetap# Pada keadaan lingkungan yang optimum (cahaya, CO 2, pH, nutrisi", maka lau pertumbuhan populasi dan ukuran sel mencapai maksimal#
$niersitas 7adah )ada 2
3;
'ase berkurangnya pertumbuhan relatif Pada fase ini teradilah fase transisi dart pertumbuhan logaritmik beralih ke fase stasioner yang berlangsung beberapa saat#
4;
'ase stasioner Pada fase ini pertumbuhan mulai menurun bila dibandingkan dengan fase logaritmik, hal ini berkaitan dengan terbatasnya nutrisi cenderung semakin menurun karena tidak ditambah dari luar# >au reproduksi relatif seimbang dengan lau kematian, maka populasi Chlorella tetap tidak berubah dalam 6aktu beberapa hari dan akhirnya memasuki fase kematian#
5;
'ase kematian Pada fase ini lau kematian atau penurunan umlah populasi lebih cepat daripada daripada lau reproduk reproduksi# si# Penuruna Penurunan n umlah umlah populasi populasi disebabk disebabkan an karena karena tidak tidak terdapat penambahan nutrisi *aru dari luar pada media budidaya tersebut# Nutrisi yang tersedia telah habis digunakan oleh Chlorella untuk pertumbuhan#
B) Tahap Budidaya Chlorella $ntuk membudidayakan Chlorella ada tiga tahapan yang harus dilakukan, yaitu tahapan koleksi, pemurnian dan perkembangbiakan (
$niersitas 7adah )ada 5
tabung reaksi atau tabung lainnya, lalu diba6a ke >ahoratorium dan diusahakan tetap hertahan hidup karena akan digunakan untuk isolasi atau pemurnian# 2# Pemurnian %egiatan ini bertuuan untuk memisahkan atau memurnikan salah satu spesis phytoplankton yaitu Chlorella dari organisme lain yang ada bersama+sama dalam contoh air alami yang disaring menggunakan aring plankton# Deknik pemurnian ada dua macam, yaitu secara biologis dan mekanis# $ntuk pemurnian Chlorella digunakan cara mekanis# Pemurnian cara mekanis ada beberapa macam, diantaranya adalah cara pengenceran berseri, pengulangan sub+kultur, pipet kapiler dan cara goresan# $ntuk pemurnian Chlorella dapat digunakan dua macam pemurnian, yaitu dengan pipet kapiler dan cara goresan# a# Deknik pemurnian pipet kapiler Deknik pemurnian Chlorella dengan menggunakan pipet kapiler secara singkat dapat dilihat pada 7ambar 2#
7ambar 2## Pemumian )enggunakan Pipet %apiler (&umber= 7uerrero dan
1;
Dempatkan 1.+1- tetes koleksi atau contoh plankton alami di alas ca6an petri
2;
Dempatkan 4+! tetes media kultur yang cocok dengan kebutuhan phytoplankton yang diinginkan# )isalnya media )iguel llen atau alne atau lainnya untuk spesis Chlorella# )edia kultur ditempatkan pada posisi mengelilingi koleksi plankton alami sebanyak 4 tempat dan diberi nomor memutar sesuai arum am, yaitu nomor 1, 2, 5, 0, - dan 4#
3;
Pindahkan koleksi plankton alami secukupnya ke media kultur nomor 1 dengan menggunakan pipet kapiler steril# $niersitas 7adah )ada 0
4;
&elanutnya dilihat diba6ah mikroskup#
5;
Pindahkan dengan menggunakan pipet kapiler steril kelompok atau unit tunggal Chlorella dari media nomor 1 ke media nomor 2#
6;
$langi cara tersebut ke media nomor 5, demikian seterusnya sampai diperoleh Chlorella murni sesuai keinginan#
7;
&elanutnya Chlorella murni tersebut pindahkan ke tempat lain secara aseptis, misalnya ke tabung Erlenmeyer yang telah berisi media cair steril yang sesuai untuk kebutuhan hidup Chlorella dan selanutnya diinkubasikan
dalam
ruangan yang,
kondisinya
cocok
bagi
perkembangbiakan Chlorella# b# Deknik pemurnian goresan Deknik pemurnian dengan sistem goresan ini ada dua macam, yaitu teknik pemurnian dengan agar petri dan tabung miring atau agar miring# 1" Deknik pemurnian agar petri ( 7uerrero ;ll dan
7ambar 5 # 7oresan phytoplankton pada agar petri %eterangan =
a ca6an petri b media agar padat c koleksi plankton alami d goresan plankton alami paralel e arum ose Caranya = a" &iapkan ca6an petri media agar 1+1,-8 dan tambahkan pupuk )iguel llen atau lainnya untuk Chlorella dan sterilkan#
$niersitas 7adah )ada-
b;
Dempatkan 5+- tetes koleksi plankton alami pada bagian tepi media agar# 7oreskan plankton tersebut menggunakan arum ose steril secara paralel (7ambar 5 "#
c;
Ca6an petri ditutup dan selanutnya diinkubasikan selama 0+! hari dalam ruangan yang, kondisinya menamin untuk pertumbuhan Chlorella#
d;
&elanutnya dilihat di ba6ah mikroskup untuk mengetahui koloni phytoplankton yang diinginkan, yaitu koloni Chlorella#
e;
Pindahkan koloni Chlorella tersebut menggunakan arum ose steril, tempatkan diatas coer glass dan amati diba6ah mikroskup# *ila telah diperoleh koloni murni meyakinkan selanutnya dipindahkan# *ila belum diperoleh koloni murni seperti yang diinginkan maka kegiatan diulangi hingga berhasil#
f;
mbil dan pindahkan menggunakan arum ose steril koloni tunggal Chlorella tersebut dan goreskan pada media agar dalam ca6an petri lain yang telah dipupuk secara steril# (lihat gambar 0"
7ambar 0 Deknik pemurnian Chlorella pada agar petri %eterangan=
g;
a ca6an petri
c Chlorella murni
b media agar
d arum ose
Pindahkan Chlorella murni ke dalam media cair untuk dikembangbiakan#
$niersitas 7adah )ada4
2" Deknik pernurnian agar miring (7uerrero ;;; dan
7ambar -# Deknik pemurnian agar miring Caranya =
a;
&iapkan tabung reaksi posisi miring, berisi media agar dan telah diberi pupuk Chlorella misalnya )iguel llen secara steril
b;
Dempatkan contoh unit Chlorella tunggal atau murni dari 1" e" di tengah+tengah permukaan agar, kemudian eoreskan secara @ig+@ag menggunakan arum ose steril#
c;
&elanutnya Chlorella murni tersebut dengan menggunakan pipet kapiler atau memotong bersama media agar dengan menggunakan mikrospatula steril, kemudian digindahkan ke dalam tabung yang telah berisi media pertumbuhan cair untuk dikembangbiakkan# &etelah mendapatkan bibit Chlorella murni dengan cukup, maka
proses selanutnya adalah membud idayakannya secara massal# * u d i d a y a s e c a r a m a s s a l d i l a k u k a n d i l u a r r u a n g a n d en g a n mengandalkan cahaya matahari sebagai sumber energi, dart pupuk yang digunakan adalah pupuk teknis# Pupuk teknis yang digunakan terdiri dari (Hills dan Nakamura, 19!" = %NO5 ###################################################################1.. g B ton 'eCl5 #########################################################################5 g B ton NaH2,PO0#1.H2O #############################1. g B ton atau a ##################################################1.. g B ton D&P ################################################## 1-g B ton $rea ################################################## - g B ton
$niersitas 7adah )ada
C) Budidaya a!!al *udidaya massal Chlorella tergantung tuuannya dan sampai saat ini ada dua macam, yaitu 1" untuk kesehatan manusia dan 2" untuk pakan he6an# :ari kedua tuuan budidaya tersebut satu dengan lainnya ada perbedaan dalam hal cara budidaya, cara panen cara prosesingnya# 1# *udidaya semi massal dan massal untuk kesehatan manusia a# Cara budidaya $ntuk keperluan ini diperlukan enis Chlorella pyrenoidosa dan ;ebih baik lagi bila sampai strainnya, misalnya Chlorella pyrenoidosa strain ;shigakiima, Damiya, )yers atau strain lainna# :ari bibit Chlorella murni kemudian dibudidayakan samara bertingkat dalam tabung yang telah mengandung media cair dan ke dalamnya telah diberi pupuk Chlorella yaitu )iguel llen atau alne atau lainnya# )edia )iFuel llen
1; >arutan %NO5 kuadest
2.,2 g 1..,. g
2; > a r u t a n * Na2HPO0#12 H2O CaCl2# 4 H2O 'eCl5
0g 0g 2g
HC; kuadest
2 ml !. ml )edia alne
NaNO 5 Na2E:D H5*O5 NaH2PO0#2H2O 'eC15# 4H2 O )nC12# 0 H2O
1..,.. mg 0-,.. mg 55,4. mg 2.,.. mg 1,5. mg .,54 mg
1; < i t a m i n *1 *12
.,1.. mg .,..- mg
2; >arutan logam mikro nCl2 CoCl2# 4H2O (NH0"4# )oO20. 0H2O Cu&O0# - H2O ir ta6ar hingga
.,.21 mg .,.2. mg .,..9 mg .,.2. mg 1#...,... ml
$niersitas 7adah )ada !
&emula budidaya dilakukan dalam tabung berolume 1.. ml, kemudian setelah 0+- hari dipindahkan ke tabung olume !.. ml dan sesudah 0+- hari dipindahkan ke dalam tabung olume 2#... ml# *udidaya ini secara keseluruhan memerlukan 6aktu sekitar !+1. hari# &etiap tahap pemindahan perlu disisakan 5.8 sebagai bibit a6al# &elanutnya Chlorella dipindahkan ke dalam kolam bulat dengan olume bertingkat dan kolam budidaya berada di luar laboratorium atau out door# %olam bulat pertama bergaris tengah 2 m dan setelah 0+- hari Chlorella beserta medianya dipindahkan kedalarn kolam olume lebih besar bergaris tengah 4 m dan selanutnya setelah 0+- hari Chlorella beserta medianya dipindahkan kekolam lain denean garis tengah ! proses ini memerlukan 6aktu !+1. hari# &elanutnya Chlorella beserta medianya dari kolam garis tengah ! m dipindahkan ke kolam bulat terakhir dengan garis tengah 0.+-. m# &etiap kolam bulat dilengkapi pengaduk mekanis yang berputar terus dengan tuuan supaya Chlorella mendapat cahaya matahari, nutrisi dan lain+lain secara homogen sehingga mereka dapat berkembangbiak optimal# &ecara keseluruhan dari a6al hingga akhir memerlukan 6aktu sekitar 5. hari# &elanutna dilakukan panen#
b;
Panen Panen Chlorella dilakukan dengan cara menyaringnya untuk memisahkan dan bahan+bahan yang tidak diinginkan# &elanutnya dilakukan sentrifuge untuk pengendapan dan pembersihan# :isini dilakukan sentrifuge berulang+ulang setelah Chlorella mengendap kemudian air dibuang, maka akan teradi pencucian dan dehidrasi# %egiatan tersebut diulang+ulang sehingga tinggal Chlorella yang telah bebas dari berbagai bahan lainnya, hal ini dapat dikontrol di ba6ah mikroskup# &elanutnya massa Chlorella diproses#
c;
Prosesing Chlorella yang diperoleh dari hasil sentrifuge selanutnya dimasukkan ke dalam mesin :yno )ill untuk dipecah dinding selnya# Pemecahan dinding sel ini sangat penting sebab dinding sel Chlorella yang kuat tersebut tidak dapat dicernakan oleh dinding usus manusia# $ntuk kesehatan manusia, tidak semua dinding sel Chlorella dipecahkan# *erbagai pabrik Chlorella mempunyai sistem berlainan dalam
$niersitas 7adah )ada9
memecah dinding sel untuk memperoleh produk akhir yang berupa tablet# Pada umumnya pemecahan dinding berkisar -+9-8, adi dinding sel Chlorella yang dipertahankan utuh berkisar antara -+2-8# &elanutnya setelah sebagian sel Chlorella dipecah, maka secepatnya Chlorella tersebut masuk dalam ruangan dengan suhu rendah dan kering# %emudian konsentrat Chlorella tersebut disemprotkan ke dalam udara panas yang kering terus+menerus tetapi elemen nutrien Chlorella hanya rusak sekecil mungkin, dan hasilnya berupa tepung# &elanutnya tepung Chlorella tersebut dianalisis kandungan gi@inya dan bila telah memenuhi persyaratan maka tepung tersebut masuk ke tahapan proses berikutnya yaitu masuk ke mesin pembuat tablet dan sebagian masuk ke mesin pembuat granule, sedangkan ekstrak Chlorella dibuat dari pemanasan Chlorella murni# Pembuatan tablet Chlorella dilakukan secara rnekanis dan alami# *ersifat alami artinya ke dalam tepung Chlorella tidak ada @at penga6et kimia maupun @at perekat# Depung Chlorella diberi tekanan sebesar 1. tonBcm 2 ( Aensen, 19!", sehingga menadi padat dan tercetak menadi tablet yang beratnya 2.. mg tiap tablet# &elanutnya tablet Chlorella dikemas ke dalam kantong alumunium foil yang kedalamnya ditambahkan dua bungkusan kecil yang satu berisi silika gel dan lainnya berisi oksigen absorber# :engan sistem kemasan seperti tersebut maka tablet Chlorella terlindung dari sinar matahari dan akan dapat bertahan 5+- tahun# &edangkan ekstrak Chlorella berupa produk cair yang bahan intinya berupa C7' atau Chlorella 7ro6th 'actor dan dikemas kedalam botol khusus olume .,-+1,. liter# d# Nilai nutrisi Chlorella sebagai pakan Pada dasamya Chlorella mirip dengan sayuran darat sebagai pakan, tetapi kelebihannya adalah bah6a Chlorella memiliki kandungan nutrisi yang lebih lengkap dan lebih %omposisi asam amino dalam protein Cblorella kira+kira mendekati komposisi asam amino pada protein he6ani, oleh karena itu Chlorella dapat diseaarkan dengan pakan he6ani# Chlorella sebagai pakan mengandung semua asam amino essensial dan mutunya lebih baik daripada asam amino pada kedelai# $niersitas 7adah )ada1.
%andungan asam amino dalam protein Chlorella tercantum pada Dabel 1# "o
Dabel 1# %omposisi sam mino :alam Protein Chlorella %eerangan #eni! #eni! a!a$ %andungan dala$ a$ino 1&& g Chlorella '()
1#
;soleucineG
-,-
2#
>eucineG
,
5#
>isineG
-,
0#
PhenylalanineG
0,1
masih mengandung
-#
Dyrosine
2,
asam
4#
)ethionineG
1,-
yaitu #
#
Cystine
.,9
o
!#
DhreonineG
0,5
o
9#
DryptophaneG
1,1
o
1.#
0,9
o
proline
11#
rginine
,!
o
alanine
12#
Histidine
1,2
o
ornithine
o
glycine
a# G
asam
amino
essensial b# &elain
itu Chlorella
amino
lain,
asam aspartat
serine asam glutamat
( &umber = Hills dan Nakamura, 19! ? nonim, 199. b " Duuan Chlorella sebagai pakan yang ditambahkan ke dalam pakan pokok harian adalah untuk memperkaya pakan pokok tersebut# Pengkaya pakan pokok harian untuk ternak yang dibeli dari toko harganya sanghat mahal bila digunakan tiap hari, tetapi hat itu menadi lebih murah bila pengkaya tersebut diganti Chlorella, nilai nutrisi menadi lebih tinggi# )ineral seperti 'e, n, &, , )n dan garam+garam lainnya sangat dibutuhkan oleh tubuh he6an dan Chlorella mengandung mineral tersebut dengan sangat cukup# Detapi perlu ditambahkan beberapa mineral Ca, P dan Na dalam umlah sedikit# He6an membutuhkan banyak macam itamin, khususnya kelompok itamin dan *, C, : dan E, %, P, N dan > serta lain+lain# $ntuk he6an ternak, itamin yang sangat pelting adalah itamin dan :, kemudian kelompok itamin dan *# Chlorella mengandung ergosterol yang dapat berubah menadi itamin : dalam tubuh he6an#
menyuburkan sel kelamin# *ila kekurangan itamin E dapat mengakibatkan kemandulan pada he6an antan dan pada induk betina dapat menyebabkan kematian embryo# Oleh karena itu Chlorella sebagai pakan he6an cukup mengandung berbagai itamin yang dibutuhkan oleh tubuh he6an# %andungan itamin pada Chlorella lebih bemilai daripada itamin dalam sayuran umumnya ( tabel 2 "# Dabel 2# %andungan itamin dalam 1 g bahan (ug" Bahan A B1 B* B+
A!a$
pakan %edelai east *ayam )ilk Chlorella
C
nikoini .,.4
-,
2,5
0+
50
0
0,0
-.+2-.
2.+54
-.+1..
5..
0
4..,.
1-
5!
40
15.
15#...
0,.
5
15
1,5
1.
-.
1#...+
0+20
21+-!
9,.
12.+
2#...+
>
20.
-#...
5#...
e# Dingkat daya cerna Chlorella Dingkat daya cerna sangat penting# Chlorella yang masih muda dindingnya sangat halus dan tipis, sangat mudah dicema dan tingkat daya cernanya lebih dari 9.8# Detapi untuk Chlorella yang telah tua dinding selnya sangat tebal dan kuat serta ulet, oleh karena itu tingkat daya cernanya kurang dari 4.8# Chlorella kering yang diemur di ba6ah sinar matahari tingkat daya cernanya kurang baik, tetapi bila dihancurkan menadi tepung menggunakan mesin giling, daya cernanya meningkat menadi .8# &ecara umum Chlorella basah lebih mudah dicerna daripada Chlorella yang telah dikeringkan# Oleh sebab itu memungkinkan memanfaatkan Chlorella sebagai bahan kasar dengan kepadatan tinggi, misalnya Chlorella dipadatkan menadi pasta atau gumpalan# Perlakuan terbaik adalah dengan metoda blanching dan akan meningkatkan daya cerna lebih tinggi# Dingkat daya cerna Chlorella dari berbagai bentuk perlakuan dapat dilihat pada Dabel 5#
$niersitas 7adah )ada12
Dabel 5# Dingkat :aya Cema Chlorella :ari *erbagai *entuk Perlakuan Benuk perlakuan Chlorella Daya ,erna '() 1;
:ikeringkan di ba6ah sinar matahari
-1+-0
2;
:igiling menadi tepung kering
3;
:ipucatkan (blanching", tepung kering
.+!.
4;
:ipucatkan (alkohol", tepung kering
5+!2
5;
:iadikan pasta basah, sel muda
9.+92
4 1+40
(&umber = Hills dan Nakamura, 19! " f#
*ibit Chlorella *udidaya Chlorella yang bertuuan untuk pakan he6an, kegiatan a6al yang hams dilakukan adalah mengadakan seleksi bibit yang akan digunakan# %ehidupan Chlorella sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya# *eberapa enis mempunyai tingkat yang berbeda dalam hal menyerap nutrisi yang berasal dari tanah dan air dalam lingkungan hidupnya# &edangkan enis lainnya sangat tergantung kepada unsur anorganik hasil dekomposisi bahan organik dalam air limbah tempat mereka hidup# *eberapa enis Chlorella hanya mampu hidup dengan dukungan gas CO 2 yang dimasukkan kedalam air budidaya, sedangkan enis lainnya dapat hidup dengan baik berkat bantuan gas CO2 yang berasal dari hasil aktifitas bakteri yang dapat menghasilkan CO 2. pabila ingin memperoleh bibit Chlorella yang aktif, maka Chlorella yang hidup karena bantuan dari herbagai fasilitas harus dihindari, sebab mereka mempunyai sifat yang lemah# $ntuk keperluan budidaya skala besar diperlukan bibit atau starter yang memiliki sifat yang kuat terhadap serangan mikrobia lain yang merugikan# alaupun demikian, bibit Chlorella dapat diaklimatisasikan ke dalam media budidaya buatan sebelum digunakan# Hal ini tidak akan baik bila starter tersebut diaklimatisasikan berulang+ulang dalam 6aktu lama sampai diperoleh sifat yang stabil# &ai sekarang telah diketahui terdapat lehih dari sepuluh spesis yang mempunyai sifat yang baik, tetapi yang umum terdiri dari 5 kelompok, yaitu Chlorella ulgaris, Chlorella pyrenoidosa dan Chlorella ellipsoidea# alaupun demikian untuk spesis yang sama bila hidup pada ten6at yang berlainan akan memiliki sifat yang berubah dari aslinya# %eadaan demikian disebut sebagai bentuk dan tipe lokal# Oleh karena itu didapatkan tipe lokal yang banyak sekali dalam satu spesis# $niersitas 7adah
)ada15
g# Cara budidaya massal Chlorella untuk pakan Cara produksi massal Chlorella dengan ekstensif untuk pakan sangat berbeda dengan cara produksi murni di dalam laboratorium# Produksi massal (out door" tidak menggunakan bahan kimia atau peralatan khusus#
:alam cara produksi massal Chlorella untuk pakan, terdapat berbagai faktor yang harus diperhatikan, yaitu = bentuk kolam, pupuk, air, cahaya, gas CO2, PH, unsur mikro, pertumbuhan dan lain+lain# 1" *entuk kolam %olam budidaya Chlorella untuk pakan he6an merupakan kolam dangkal tanpa konstruksi khusus dan perlengkapan istime6a seperti motor agitator, generator CO 2, aerasi agitator, cahaya listrik dan lain+lain# gitator memarg sangat perlu, tetapi dapat digantikan dengan menggunakan tenaga angin atau tenaga air terun# Pemusatan berproduksi dalam satu kolam dapat dihindari, hal ini untuk mencegah kerusakan massal karena serangan organisme lain sebagai pemangsa# Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan konstruksi kolam yang berhubungan secara seri# *entuk ini memungkinkan dapat menghindarkan kolam lainnya bila salah satu diantaranya mengalami gangguan# *entuk dan ukuran kolam budidaya tidak masalah# Detapi bentuk persegi panang lebih umum dipilih daripada bentuk lainnya# %edalaman kolam tidak lebih dari -. cm dan yang penting adalah sinar matahari harus dapat mencapai dasar kolam# Posisi letak dasar kolam dapat seaar dengan permukaan tanah atau di atas ataupun diba6ah permukaan tanah# rah leta k kolam diranc ang yang paling menguntungkan terh adap penerimaan sinar matahari# )isalnya arah memanang kolam membuur arah Dimur+*arat dan lebar kolam membuur $tara+&elatan# *ahan untuk konstruksi kolam budidaya sebaiknya dari semen, sebab lebih kuat dan tahan lama daripada bahannya berasal dari inyl atau polyethelene# *udidaya di luar ruangan atau out door lebih ekonomis bila sinar matahari yang diterima oleh kolam selalu tetap# Produksi Chlorella tidak dipengaruhi oleh kedalaman air kolam, tetapi dipengaruhi oleh letak unit kolam tersebut didalam menerima sinar matahari# Pada saat populasi Chlorella mencapai .,..1+.,1 8 maka 6arna air tampak hiau kekuningan dan kedalaman kolam diusahakan 1.+2. cm# pabila kedalaman air lebih dari itu, maka tubuh Chlorella akan lemah, tetapi bila kedalaman air lebih rendah maka Chlorella akan lebih baik# alaupun demikian saat cahaya $niersitas 7adah )ada10
matahari sangat terik, maka suhu air harus dipertimbangkan# 7as CO 2 dalam udara akan diserap ke dalam air saat suhu turun di 6aktu malam# >uas permukaan kolam uga membantu penyerapan gas CO 2 tersebut# 'aktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah tingkat penguapan dan p a n a s a i r y a n g b e r l e b i h a n # % e a d a a n i n i d a p a t d i a t a si d e n g a n memperdalam air kolam atau mengatur aliran air# &ebagai pedoman untuk budidaya massal bah6a dengan luas kolam sekitar .,! m 2 kedalaman air sekitar 1.+2. cm# )eskipun luasnya ditingkatkan tetapi kedalaman air kolam tetap 1.+2. cm#
2" Pupuk Pupuk sangat penting dan unsur makro yang dibutuhkan adalah N, P, %# $nsur N sangat penting dan digunakan sebagai alat pengukur ekonomi bagi budidaya Chlorella# :alam budidaya murni (in door" urea dan nitrat digunakan sebagai sumber N yang efektif# $rea sebagai sumber N pengaruhnya lebih lambat daripada nitrat# Chlorella hanya tumbuh dalam tingkat menengah saa bila N dari urea# %onsentrasi urea yang digunakan kurang dari .,1 8, aerasi CO 2 diusahakan terus+menerus, sebab tanpa aerasi Chlorella akan mengendap pada dasar tempat budidaya dan hal ini menyebabkan Chlorella tidak berkembangbiak dengan baik# Nitrat dalam bentuk seperti pottasium nitrat, ammonium nitrat, calcium nitrat adalah sumber N yang baik dan akan memberikan efek segera pada pertumbuhan Chlorella# kan tetapi nitrat harganya cukup mahal bila digunakan untuk budidaya massal# Oleh karena itu untuk budidaya massal tidak mcnggunakan nitrat sebagai sumber N# &edangkan sebagai sumber N adalah bahan organik alami dan efeknya lebih istime6a# &eperti diketahui bah6a dekomposisi bahan organik yang berupa organ+organ dalam dari ikan, ampas minyak, kotoran ternak, urine ternak, kotoran unggas, tepung darah dan sebagainya merupakan sumber N yang istime6a bagi Chlorella# )ereka dapat lebih balk dapat dimanfaatkan oleh Chlorella apabila telah didekomposisi sempurna# *akteri seperti bacilli saprophit bertugas sebagai dekomposer bahan organik dan akan dihasilkan ammonium dan CO 2 , keduanya akan dimanfaatkan oleh Chlorella#
$niersitas 7adah )ada1-
Chlorella yang hidup di alam bebas hanya memiliki kandungan protein sekitar 1+-8 bila lingkungannya hanya mengandung unsur N sedikit# pabila unsur N ditambahkan ke dalam lingkungan tersebut dengan cukup, maka kandungan proteinnya akan meningkat lebih dari -.8# Nakamura (1945" telah memanfaatkan kotoran ayam dan air li$-ah sebagai sumber N dan CO 2 untuk budidaya Chlorella dan hasilnya sangat memuaskan# 5" %ebutuhan air ir sangat penting bagi Chlorella dan tanpa air Chlorella tidak dapat hidup# ir un tu k bu di da ya Ch lor el la da pa t di pe ro le h da ri be rb ag ai sumber, misalnya air kota, air sumur, air sungai, air 6aduk dan lain+lain# pabila air kota yang dimanfaatkan untuk budidaya Chlorella, maka harus dipertimbangkan dengan cermat# ir kota tidak dapat langsung digunakan untuk budidaya karena mengandung chlorine, dan chlorine ini harus dihilangkan lebih dulu# %andungan chlorine air kota sekitar 2 ppm dan tuuannya adalah untuk sterilisasi# $ntuk menghilangkan kandungan chlorine dalam air kota, dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan menggunakn hypochlorine, perebusan, pengendapan, dan lain+ lain# %andungan chlorine air kota berariasi, bila kandungan chlorine sekitar ., ppm, maka untuk menghilangkannya ke dalam air kota dapat dimasukkan satu butir granule kristal hypochlorine kedalam 0. liter air kota# %andungan chlorine dalam air kota dapat pula dihilangkan dengan melakukan perebusan# ir kota yang masih mengandung chlorine dipanaskan hingga mendidih selama 1.+1- menit, lalu didiamkan sampai menadi dingin selanutnya dapat digunakan# $ntuk budidaya dalam laboratorium dengan air kota yang telah dipanaskan tidak masalah, tetapi untuk budidaya massal tidak ekonomis# pabila air kota terpaksa digunakan tanpa perlakuan seperti tersebut diatas maka air kota harus diendapkan dulu# ir tersebut didiamkan dulu selama satu hari satu malam agar teradi pengendapan, setelah itu air dapat dimanfaatkan untuk budidaya# *ila ke dalam air budidaya telah dimasukkan bahan reagen seperti urea, sodium biphosphate, magnesium sulphate dan lain+lain, maka air tersebut dibiarkan dulu lebih dari satu hari supaya gas+gas yang timbul dan $niersitas 7adah )ada14
kemungkinan membahayakan Chlorella dapat lepas ke luar air# &elanutnya bibit Chlorella yang akan dibudidayakan dapat dimasukkan# $ntuk budidaya Chlorella secara massal sebaiknya menggunakan air alami yang segar, banyak mengandung mineral seperti air sumur, sungai, danau dan lainnya# Oleh karena itu se6aktu merencanakan akan membangun kolam budidaa Chlorella perlu dipilih lokasi yang airnya teramin sepanang tahun dan terhindar dari kemungkinan banir dan tercemar# 0" %ebutuhan cahaya *ila lingkungan telah mendukung, dengan baik, maka Chlorella hanya dapat tumbuh dengan baik kalau mendapat cahaya yang cukup, sebab Chlorella merupakan salah satu enis tumbultan hiau air yang melakukan proses photosintesis# Pertumbuhan Chlorella berkaitan erat dengan intensitas cahaya yang diterimanya# ktifitas Chlorella secara umum dapat mencapai maksimum pada saat intensitas cahaya yang diterimanya berkisar antara -#...+1.#... lu/ ( lampu 0. 0#... lu/ "# pabila intensitas cahaya yang diterima oleh Chlorella sangat rendah, misalnya 0#... lu/, maka pertumbuhan Chlorella berhenti# &ehaliknya bila intensitas cahaya yang diterimanya lebih dari 1.#... lu/, misalnya 2.#... lu/, akibatnya Chlorella ber6arna putih atau tak ber6arna dan akhirnya merosot kemudian mati# Pada tengah hari teradi pancaran cahaya matahari yang sangat kuat dan intensitas cahaya dapat lebih dari 1..#... lu/, maka bagi strain Chlorella yang aslinya hidup pada lokasi dengan cahaya lemah, maka sering teradi Chlorella menadi putih dan akhirnya mati# &ebaliknya bila Chlorella tersebut berasal dari tempat dengan sinar yang kuat kemudian intensitas cahaya diturunkan, maka tidak akan teradi pembelahan dan produksi Chlorella berkurang banyak# )isalnya Chlorella yang berasal dari daerah tropis atau sub tropis, kemudian dibudidayakan pada tempat yang hanya mendapat cahaya flouresen lampu dengan intensitas rendah, maka produksinya sangat rendah# alaupun
demikian
beberapa
strain
Chlorella
dapat
didomestikasikan dengan cara bertahap, kemungkinan dari proses ini dapat meningkatkan produksi# *eberapa strain sulit didomestikasi, tapi beberapa diantaranya mudah didomestikasikan# >angkah+langkah untuk budidaya massal Chlorella yang perlu dilakukan adalah = $niersitas 7adah )ada1
a;
pilih strain Chlorella yang hidup dari lingkungan dengan intensitas cahaya tinggi#
b;
membudidayakan Chlorella tersebut pada lingkungan dengan intensitas cahaya untuk batas optimumnya# $ntuk beberapa strain Chlorella dapat menimbulkan gas O 2 hasil
photosintesis dan sering menyebabkan terbentuknya buih pada permukaan air budidaya# *ila buih yang terbentuk terlalu banyak dapat menghalangi masuknya sinar matahari kedalam air# $ntuk menghilangkan buih tersebut dapat digunakan bahan kimia tertentu, tetapi sayangnya bahan tersebut menimbulkan efek kurang baik terhadap ternak yang mengkonsumsi Chlorella# Cara lain adalah dengan melakukan pengadukan air budidaya#
5;
Pasokan gas CO 2 P a d a b u d i d a ya m u r ni d a la m l a bo r a to r i um , u d ar a y a n g mengandung gas CO, 5+-8 dapat dimasukkan ke dalam media budidaya Chlorella# Pasokan CO 2 secara buatan ini terlalu mahal bila diterapkan pada budidaya Chlorella massal &elain itu pasokan CO, dapat pula menggunakan generator, tetapi alat inipun terlalu mahal untuk diterapkan pada bud idaya massal# Nakamura (1945" berdasarkan pengalamannya, dia tidak menggunakan alat tersebut diatas itu semuanya memasok gas CO, ke dalam media budidaya Chlorella secara massal, tetapi sebagai penggantinya dia memanfaatkan pupuk alami, yaitu berupa kotoran ayam dan air limbah# :engan bantuan aktifitas bakteri untuk mendekomposisi kotoran ayam dan limbah air akan dihasilkan banyak gas CO 2# 7as CO2 inilah yang dimanfaatkan oleh Chlorella untuk proses photosintesis# Chlorella dapat tumbuh dengan baik apabila media budidaya diaduk dengan pelan+pelan#
6;
Pengaturan pH :i alam terbuka beberapa strain Chlorella tumbuh lebih baik dalam suasana air yang asam daripada suasana air yang alkalis# pabila strain Chlorella biasanya hidup pada air yang asam kemudian dipindahkan untuk dibudidayakan dalam media yang alkalis, maka perkembangbiakannya menadi lambat 6alaupun tubuh Chlorella tidak merosot atau merana# &train yang dapat tumbuh baik pada suasana alkalis arang sekali diperoleh $niersitas 7adah
)ada1!
pada perairan ta6ar, tapi banyak diumpai di perairan yang payau atau campuran air asin dan air ta6ar# Chlorella berkembangbiak dengan sangat aktif dalam kolam atau paya+paya pada saat pH+nya sekitar -,.+,.# pH dalam media budidaya Chlorella semula dalam keadaan di ba6ah normal atau dalam keadaan medium sekitar pH -,. tetapi akan meningkat secara bertahap mendekati alkalis dan dapat mencapai pH !,-, hal ini disebabkan oleh terganggunya keseimbangan antara dekomposisi urea dengan pekembangbiakkan Chlorella# Pada saat Ph media lebih tinggi dari !,- maka Chlorella mulai menadi lemah dan akhirnya mati# &elanutnya dengan perubahan pH yang drastis pada media budidaya menyebabkan perubahan yang berariasi dalam komponen media Chlorel;a# Pada pH lebih tinggi dari ,. , phosphat dirubah dalam bentuk yang tidak dapat diserap oleh Chlorella, yaitu phospat berubah menadi anion
P
I
, d a l am k e a da a n d e m ik i a n t e r a d i la h r e a ks i
dengan perak nitrat (g 5 PO0 terbentuk dan bereaksi dengan asam asetat atau ammonium dalam air "# Pada saat pH media budidaya bersifat sangat asam atau tidak menadi asam kuat ( pH -,4+4,- " maka phospat dalam b e n t u k
a n i o n
I
d a n
P
I
,
y a n g
d a p a t
diserap oleh Chlorella# )edia budidaya menadi dalam keadaan sangat asam, maka phospat akan bereaksi dengan 'e atau l untuk membentuk gabungan kompleks yang tidak larut# Pada saat hampir seluruh ion phospat berubah menadi gabungan yang tidak larut dalam larutan asam kuat, maka keadaan ini mendorong pH media berada pada kisaran pH -,4+4,-, sampai seauh ini telah diketahui bah6a unsur 'e sangat sensitif bila teradi perubahan pH# alaupun demikian, besi ammonium citrat digunakan dalam budidaya hingga kini karena mereka paling stabil dan tidak terpengaruh banyak oleh perubahan pH# :alam larutan alkalis, karbon dioksida (CO 2 " berubah menadi dan CO tetapi tidak dapat diserap oleh Chlorella, mineral seperti )n, *, )o dan sebagainya uga berubah menadi bentuk yang tidak dapat diserap oleh Chlorella# alaupun demikian seringkali teradi kontaminasi mikrobia yang merugikan apabila pH pada media budidaya menadi alkalis# &ebagai contoh, Jotifera sering kali meningkat umlahnya dalam kondisi alkalis# Pada permukaan media budidaya Chlorella tampak kuning 6arnanya dan itu adalah kelompok Jotifera yang dapat merugikan $niersitas 7adah )ada19
Chlorella sebab mereka dapat melahapnya sebagai makanannya#
$niersitas 7adah )ada2.
" Pengaruh mikroelemen Chlorella seperti halnya tumbuhan hiau umumnya, memerlukan elemen seperti C, O, H, N, P, %, )g, 'e, )n, )o, *, &, Cu, l, dan sebagainya# &emua elemen tersebut akan tersedia dengan cukup apabila ke dalam budidaya digunakan air limbah# :alam budidaya murni diperlukan tambahan elemen mikro buatan, tetapi untuk sistem budidaya massal, elemen mikro buatan tersebut tidak diperlukan, sebab harganya terlalu mahal dan memang telah tercukupi dari air limbah yang digunakan# pabila teradi geala kekurangan mikro elemen, maka dengan menambah sedikit tanah akan dapat terpenuhinya# &elain yang dielaskan di atas, elemen phosphor (P", potassium (%" dan magnesium ()g" diperlukan dalam umlah relatif besar, tetapi hal ini dapat dipenuhi bila ke dalam media budidaya digunakan kotoran dan urine dari ternak sebagai pupuk, misalnya kotoran ayam# *ila bertuuan utnuk meningkatkan kandungan chlorophyll supaya tampak hiau tua, maka umlah penggunaan nitrogen (N", magnesium ()g" dan besi ('e" ditingkatkan umlahnya# %omposisi protein dalam# sel Chlorella mirip dengan komposisi protein he6ani, misalnya asam amino essensial dikandung dalam umlah besar oleh Chlorella# Elemen sulphur (&" akan berpengaruh terhadap kandungan asam amino dalam tubuh Chlorella# *ila elemen ini cukup, maka Chlorella#akan memiliki kandungan asam amino relatif tinggi# Hydrogen sulphida dan sulphur dio/ida dapat merugikan Chlorella, maka biasanya sulphur diberikan dalam bentuk anion
I
, yaitu dari
)g&O0. :alam budidaa murni, besi diberikan dalam umlah sedikit dalam bentuk 'e&O0, 'eCl5, tetapi pada budidaya massal elemen tersebut tidak diberikan# *ila kemungkinan teradi kekurangan besi, maka yang lebih efektif adalah menggunakan feri ammonium citrat, tetapi bila keadaan pH meningkat menadi alkalis maka elemen ini berada dalam bentuk yang sulit diserap oleh Chlorella# Oleh karena itu apabila pH berubah ke arah alkalis, maka pemberian feriammonium citrat ditiadakan# Aadi pemberian mikro elemen pada budidaya massal perlu dipertimbangkan dan disesuaikan dengan kondisi media budidaya# Penambahan mikroelemen yang tidak tepat, dapat merugikan pertumbuhan Chlorella# $niersitas 7adah )ada21
!" Penambahan bahan untuk pertumbuhan *ila pupuk organik belum didekomposisi sempurna, maka Nitrogen organik belum berubah menadi ammonium dan elemen inilah yang dapat diserap oleh Chlorella# Proses dekomposisi bahan tersebut dapat dipercepat dengan penambahan seumlah kecil en@ym urease# $rine dari ternak, inisalnya ternak ayam, kambing dan lainnya merupakan sumber N organik untuk budidaya massal Chlorella# $rea dalam urine ternak tersebut akan didekomposisi dengan cepat oleh urease yang ditambahkan dan akan menadi ammonium# Chlorella akan menyerap ammonium tersebut untuk pertumbuhannya# En@ym urease dapat pula diperoleh dari tepung kedelai# &ebagai contoh, kira+kira 5- liter urine dari kambing ke dalamnya dapat ditambahkan tepung kedelai sebanyak 5. gram, kemudian letakkan dalam ruangan bersuhu 43C, maka urine tersebut akan berubah menadi ammonium karbonat dalam 6aktu 12 20 am, kemudian larutan tersebut K
dimasukkan ke dalam media budidaya Chlorella# &elain itu dapat pula dilakukan dengan cara lain, yaitu dengan memasukkan -. gram tepung kedelai ke dalam media budidaya sebanyak 5. liter# Cara penambahan tepung ke dalam media budidaya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu = (1" tepung kedelai dibungkus train kemudian direndam ke dalam media budidaya selama beberapa hari, (2" tepung kedelai disebar merata ke dalam air media budidaya Chloreolla# Cara yang pertama lebih baik daripada cara ke dua, perendaman sekitar tuuh hari, cukup untuk dapat mendekomposisi urea# Pada saat teradi perubahan mendadak umlah ammonium meningkat, maka pH media budidaya menadi alkalis, menyebabkan pertumbuhan Chlorella tertekan# &ebagai tambahan, bila tepung kedelai mutunya sangat baik, maka larutan media budidaya menadi keruh menyebabkan teradi kontaminasi mikrobia lainnya, oleh karena itu agar tidak menyebabkan kekeruhan maka perlu ditambahkan pecahan kedelai yang kasar ke dalam tepung kedelai tersebut# %edelai tidak hanya mengandung en@ym urease raa, tetapi uga mengandung en@yme protease, lipase, karbohidrase, dekarbo/ylase, karhodehydrase, dan lainna# Penambahan tepung kedelai ke dalam media budidaya yang mengandung pupuk dari kotoran ternak merupakan upaya yang sangat $niersitas 7adah )ada22
baik bagi Chlorella# &elain itu tepung kedelai uga dapat mengaktifkan mikrobia lain yang dapat menghasilkan CO 2 , d a n g a s i n i d a p a t dimanfaatkan oleh Chlorella untuk proses photosintesis# :arah ikan atau darah ternak dapat pula digunakan seperti tepung kedelai seauh mengandung urease yang cukup tinggi, dan darah tersebut uga mengandung protein, lemak serta seumlah en@ym yang dapat mendekomposisi bahan+bahan organik# ktifitas en@ym dapat berubah pada suhu lebih dari -43C, oleh karena itu kedelai atau darah yang telah dipanaskan tidak dapat digunakan lagi sebagai sumber en@ym urease# :arah berisi banyak protein yang larut dalam air# Protease darah akan menguraikan larutan protein dalam air menadi asam amino, kemudian dirubah menadi ammonium dan CO 2# mmonium dan CO 2, langsung dapat dimanfaatkan oleh Chlorella dalam proses photosintesis# &elain itu hasil antara dari pemecahan protein akan didekomposisi oleh bakteri calon dan menghasilkan CO 2 dan gas ini dapat dimanfaatkan oleh Chlorella dalam proses photosintesis# 9" Pengendalian budidaya :alam usaha budidaya Chlorella, pengendalian sangat penting untuk dilakukan# Pengendalian budidaya meliputi = sinar matahari, pengadukan, panas, pH* pupuk, kontaminan, musim, 6arna, kemerosotan, musim panas dan musim dingin# a" &inar matahari pabila sinar matahari dapat diterima oleh setiap indiidu Chlorella dengan baik, maka Chlorella akan tumbuh optimal di seluruh kolam# Pada prinsipnya, budidaya Chlorella mirip dengan budidaya sayuran di daratan, tetapi budidaya Chlorella tampak aneh bila dibandingkan dengan tanaman sayuran daratan, sebab pada budidaya Chlorella 6aktu panen air budidaya ikut dipanen# Hydrophonik merupakan budidaya pertanian dan merupakan salah satu model budidaya air, tetapi budidaya Chlorella berbeda dengan bentuk budidaya hydrophonik# *udidaa Chlorella dilakukan dengan membenamkan secara keseluruhan tubuh Chlorella ke dalam air, tetapi hydrophonik hanya akar tumbuhan saa yang masuk ke dalam air sedang batang dan daunnya di luar air# $niersitas 7adah )ada25
Oleh karena sinar matahari merupakan salah satu faktor utama, maka harus diusahakan supaya kolam budidaya ditempatkan pada daerah yang selalu mendapat sinar sepanang hari# &ebagai contoh, lereng yang selalu mendapat sinar matahari adalah yang terletak di lereng &elatan pegunungan, adi lereng &elatan merupakan lokasi yang cocok# Pada keadian khusus bila pegunungan atau pohon besar menghalangi sinar yang atuh ke permukaan kolam, maka tempat tersebut dapat pula dimanfaatkan dengan alat tambahan berupa cermin untuk memantulkan cahaya matahari diarahkan ke permukaan kolam# &elain sinar matahari, kegiatan pengadukan media budidaya sangat penting pula# b" Pengadukan air &ebagai tanda yang balk bah6a pertumbuhan Chlorella meningkat adalah bila 6arna air media budidaya tampak hiau tua tiap hari# %eadaan demikian menyebabkan penetrasi sinar matahari untuk mencapai dasar kolam sulit terlaksana, karena terhalang oieh Chlorella di atas dasar# Oleh karena itu, Chlorella yang berada di dasar kolam lebih lemah, sehingga pertumbuhannya terhambat sebab kekurangan sinar matahari# &upaya Chlorella di dasar kolam mendapat sinar matahari yang cukup, maka dilakukan pengadukan air secara merata, sehingga Chlorella tersebut terangkat ke atas berada di permukaan air kolam# %egiatan pengadukan tidak hanya untuk pemerataan sinar matahari tetapi uga untuk mendapatkan udara# :i alam terbuka Chlorella tidak dapat tumbuh melimpah dalam air, karena dalam air alami terbuka kekurangan oksigen, menyebabkan tidak teradi populasi Chlorella berlebihan# Detapi berbeda dengan budidaya buatan, pertumbuhan Chlorella berkurang bukan karena kekurangan oksigen, tetapi karena populasi yang berlebihan, khususnya pada dasar kolam atau pada malam hari# Oleh karena itu kegiatan pengadukan sangat penting dilakukan untuk meningkatkan produksi Chlorella# Pengadukan bertuuan untuk memeratakan sinar matahari dan udara, kegiatan ini dapat dilakukan dengan berbagai peralatan, yaitu dengan agitator yang dapat digerakkan dengan menggunakan tenaga angin atau tenaga air# &elain itu dapat pula konstruksi kolam dibuat begitu rupa sehingga air dapat mengalir perlahan+lahan dari $niersitas 7adah )ada20
petakan kolam satu ke kolam lainnya yang lebih rendah letaknya# %egiatan pengadukan dapat pula dilakukan dengan menggunakan pompa, sehingga air bekas dari kolam terendah dipompa ke kolam paling tinggi letaknya untuk memasukkan udara ke dalam air media budidaya# %egiaan pengadukan idak dilakukan eru!$eneru! !epan/ang hari* eapi ,ukup -e-erapa kali iap hari* $i!alnya !eiap 0 /a$ !ekali 2 130& $eni. Oleh karena -anyak ,ara pengadukan yang dapa dilakukan* $aka haru! dipilih !alah !au yang paling $engunungkan !e!uai dengan kondi!i dan keuangan.
c;
&uhu air Pada umumnya tidak terdapat cara khusus untuk mengendalikan suhu air# Chlorella berkembangbiak dengan photosintesis pada suhu optimumnya, misalnya Chlorella prenoidosa strain Damiya suhu optimumnya 5-+543C, Chlorella prenoidosa strain )yers suhu optimumnya 54+53C dan Chlorella prenoidosa strain &oong suhu optimumnya 0.+013C#
d;
Pengontrolan pH Chlorella dapat tumbuh dengan baik pada pH 0,- + !,.# &ering t e r a d i p H t u r u n d i b a 6 a h 0 , - a t a u n a i k d i a t a s ! , .# : a l a m pemanfaatan pupuk alami, misalnya kotoran ayam atau air limbah pH sering alkalis, kadang+kadang pH lebih tinggi dari !,-, maka keadaan ini perlu pengaturan pH# Penyebab keadaan alkalis ini adalah kegiatan dekomposisi nitrogen organik yang berubah secara bertahap menadi ammonium# Pada tahap a6al pH media budidaya dalam keadaan asam lemah, secara bertahap nilai pH meningkat menadi alkalis sampai terbentuk formasi ammonium# &ai pH mencapai nilai !,. pertumbuhan Chlorella tidak mengalami penurunan# )edia budidaya dalam kisaran alkalis normal dapat membantu aktifitas mikrobia untuk menghasilkan CO 2 dan gas ini dapat dimanfaatkan oleh Chlorella untuk tumbuh melimpah, dan CO 2 dapat menetralkan keadaan yang alkalis tersebut# Pada saat suasana menadi alkalis kuat pH lebih dari !,., hanya mikrobia bakteri yang tumbuh dengan giat, Chlorella berkurang dan sering mati dalam media budidaya alkalis kuat# $niersitas
7adah )ada2-
&ecara alami, Chlorella tumbuh pada kondisi pH yang bertentangan dengan mikrobia lain yang merugikan# )isalnya Chlorella hidup baik pada pH kurang dari !,. tetapi mikrobia kontaminan yang merugikan Chiorella hidup dengan baik pada pH lebih tinggi dari !,.# Pada keadaan tertentu pH dapat meningkat menadi lebih tinggi dari !,., maka dalam keadaan demikian pH harus diatur supaya lebih rendah dari !,.# $ntuk mengetahui nilai pH dapat digunakan beberapa cara, yaitu dengan kertas lakmus (PJ, *D*", stick pH, pH meter, dan lain+ lain# Penurunan pH dapat menggunakan HC; atau H 2&, tetapi penggunaan bahan kimia ini tidak dianurkan karena komponen anorganik essensial seperti )g, 'e dan )n akan bereaksi membentuk senya6a yang dapat merugikan Chlorella# &edangkan yang dianurkan adalah asam nitrit, asam phosphoric atau asam asetat# Perlakuan dengan asam hendaknya berhati+hati sebab kadang+kadang dapat menimbulkan kerugian# $ntuk menurunkan pH 9,. menadi pH sekitar ,. dapat dimasukkan asam nitrit ke dalam media budidaya seteiah asam tersebut diencerkan dengan air sebanyak 1. kalinya# &esudah pengaturan pH dilaksanakan, maka pupuk dapat diberikan ke dalam kolam budidaya# &elanutnya kesegaran media meningkat akhirnya Chiorella akan tumbuh kembali dengan baik# e" Penambahan pupuk &eperti halnya pada budidaya sayuran darat, memberikan tambahan pupuk yang utama adalah untuk pertumbuhan, dan hal itu berlaku sama pada budidaya Chiorella# * u d i da y a C h i o r e l l a s e c a r a m a s s al d i l u a r r u a n g a n memungkinkan teradinya pengurangan olume media budidaya karena penguapan# %ekurangan media air budidaya tersebut harus ditambah supaya olume air budi daya tetap dan tidak berubah# :emikian pula akan teradi pengurangan nutrisi, karena diserap oleh Chlorella maka penambahan nutrisi berupa pupuk harus dilakukan# Penambahan pupuk harus tepat baik tentang 6aktu dan umlahnya, sebab bila tidak tepat dapat merugikan# Penambahan pupuk yang baik dapat dilakukan pada 6aktu setelah teradi huan
$niersitas 7adah )ada24
lebat atau pada 6aktu teradi panas yang terik# Pemberian dilakukan sedikit demi sedikit setiap hari# f" )ela6an kontaminan Pada sistem budidaya Chlorella yang bertuuan untuk dikonsumsi oleh manusia, bibit Chlorella berasal dart hasil budidaya murni dalam ruangan (in door"# &ifat alaminya telah banyak berkurang terutama sifat untuk mela6an kontaminan# *udidaya Chlorella yang bertuuan untuk pakan he6an, sangat berbeda dengan budidaya yang bertuuan untuk manusia# *ibit Chlorella untuk budidaya pakan he6an berasal dari lingkungan alami dan kontaminan tidak menadi masalah, sebab ustru Chlorella dapat hidup bersimbiosis saling menguntungkan dengan kontaminan# )isalnya dengan kontaminan bakteri saphrophit, Chlorella dari proses photosintesis menghasilkan O 2 dan gas ini dimanfaatkan oleh bakteri untuk bernafas, bakteri dalam aktifitasnya menghasilkan CO 2 dan gas ini dimanfaatkan oleh Chlorella untuk proses photosintesis# Aadi kehadiran kontaminan dapat saling menguntungkan antara kontaminan dengan Chlorella# Chlorella yang berasal dari alam terbuka memiliki antibiotika yaitu chlorellin untuk mela6an mikrobia lain yang merugikan# &angat berlainan dengan Chlorella yang berasal dari budidaya murni, mereka dapat hidup dengan baik karena semua fasilitas yang dibutuhkan telah tersedia dengan lengkap dan semua gangguan telah dihindarkan dengan berbagai perlindungan# Hal semacam ini berakibat Chlorella kehilangan kemampuannya untuk mela6an kontaminan yang merugikannya# Pada budidaya massal untuk he6an, apabila teradi populasi kontaminan secara proporsional berlebihan sehingga populasi Chlorella kalah melimpah daripada kontaminan, maka Chlorella dapat terdesak dan akhirnya populasi Chlorella menurun# &uatu cara untuk menekan populasi kontaminan adalah dengan mengatur pH, sebab pada kisaran asam tertentu kontaminan hidup merana tetapi Chlorella dapat hidup dengan baik# &elain itu untuk menekan umlah populasi kontaminan dapat pula dilakukan dengan menambah umlah air ke dalam kolam budidaya
$niersitas 7adah )ada2
demikian rupa sehingga populasi Chlorella dapat meningkat melebihi kecepatan peningkatan populasi kontaminan# &eperti telah diketahui, bah6a Jotifera seringkali tampak dalam budidaya murni Chlorella dan dengan lahapnya akan menyantap Chlorella tersebut# &emula secara isual pada budidaya tampak ber6arna hiau tua, tetapi setelah le6at satu malam pada budidaya tersebut tampak ber6arna kekuningan# Pada budidaya massal di luar ruangan geala semacam ini arang teradi, sebab k e r a s am a d e ng a n b a kt e r i d a pa t m e li n du n gi C h lo r e ll a d a ri pemangsaan Jotifera selain menggunakan chlorellinnya sendiri untuk mela6an kontaminan# Pada musim panas, lara nyamuk kadang+kadang tampak hidup dalam kolam# $ntuk mengatasinya dapat digunakan ::D dengan cara menyemprotkannya dalam umlah kecil ke dalam kolam budidaya dan dapat berhasil dengan efektif# Hal tersebut tidak membahayakan bagi Chlorella dan he6an yang mengkonsumsi Chlorella# %adang+kadang he6an air lain muncul seperti Paramecium,
pada budidaya massal ditempat terbuka# &eperti telah disebutkan bah6a ada tiga kelompok Chlorella berkaitan dengan keterkaitan suhu, yaitu kelompok thermophilik ( 5-+0-3C ", mesophilik ( 2-+5.3C " dan psychrophilik ( 1.+1-3C "# :i ;ndonesia mempunyai dua musim , yaitu musim kemarau dan musim penghuan# &train yang cocok untuk setiap musim tampaknya masih perlu dicari# $ n t u k k e p e r l u a n b u d i d a y a m a s s a l , s e b a ik n y a t i d a k menggunakan bibit yang berasal dari budidaya murni sebab kurang tahan terhadap lingkungan yang terbuka# *ibit yang baik untuk budidaya massal diluar ruangan adalah bibit Chlorella yang berasal dari berbagai lokasi alami kemudian dicampur menadi satu sebagai bibit alami campuran# h" Peru hahan 6arna Chlorella secara isual tampak hiau karena pigmen butir hiau daun atau chlorophyll a dan b# &elain itu Chlorella uga mengandung pigmen lain, yaitu pigmen kuning (/anthophyll", pigmen orange (carotene"# arna Chlorella secara isual dalam media budidaya berariasi sesuai dengan populasinya, seperti berikut
1;
%uning kehiauan##################################################### .,..1+.,.18
2;
Hiau cerah##############################################################.,.-+.,18
3;
Hiau tua################################################################lebih dari .,-8 &eperti telah dikemukakan bah6a dalam budidaya dengan
nutrisi terbatas, pertumbuhan dan perkembangbiakan Chlorella dibagi menadi empat tahap pokok, yaitu tahap mulai membelah, tahap meningkat secara logaritmis, Pertumbuhan pada lingkungan buatan atau tertutup agak berlainan dengan pertumbuhan dalam lingkungan terbuka# Pada tahapan logaritmis, pertumbuhan set naik terus, umlah Chlorella meningkat -+1. kali umlah semula# %emudian masuk ketahapan transisi sebelum masuk tahap linier, sel Chlorella meningkat 1,- + 5 kali, lalu masuk ketahap linier dan pertumbuhan sekitar .,5 + .,- 8 dan akhirnya masuk ketahap menurun, Chlorella mati# :emikian perilaku Chlorella yang dibudidayakan pada lingkungan tertutup tanpa ada penambahan nutrisi baru dan berlangsung pada suhu tetap setinggi 1.3C# $niersitas 7adah )ada29
%andungan chlorophyll yang mendapat cahaya dari lampu berkisar 1,2 + 4 8 sedangkan yang mendapat sinar matahari rata + rata kandungan chlorophyll dalam tubuh Chlorella sekitar 2 + 0 8# pabila umlah bibit Chlorella terlalu kecil dan sinar yang diterima sangat kuat menyebabkan teradi 6arna pucat pada Chlorella dan tampak keputihan# Pemucatan dapat pula teradi pada saat kekurangan CO 2, N atau 'e# alaupun demikian pemucatan 6arna karena sinar yang kuat dapat diatasi dengan cara Chlorella dilindungi dari sinar kuat tersebut dan 6amanya akan berangsur menadi hiau setelah beberapa hari# arna Chiorella dapat pula dipengaruhi oleh latar belakang dimana Chlorella tersebut berada# )isalnya karena kedalaman tempatnya, maka Chlorella tampak semakin hiau tua bila tempatnya semakin dalam# Detapi setelah diambil contohnya dan ditempatkan di dalam gelas kaca 6arnanya tampk hiau kekuningan# &elain itu 6arna Chlorella dapat pula dipengaruhi oleh nutrisi# Pada 6aktu Chlorella dibiarkan tetap berada dalam larutan .media budidaya dalam 6aktu lama, 6arnanya berubah menadi kecoklatan karena seluruh nutrisi telah habis dikonsumsi oleh Chlorella yang bersangkutan# &ai 6aktu tertentu Chlorella tidak berkembangbiak, tetapi mereka tetap hidup# Aadi sampai batas 6aktu tertentu mereka tetap melakukan proses metabolisme sesuai dengan kondisinya# Detapi bila seluruh nutrisi telah habis total diserap olehnya, maka tubuh Chiorella mengalami kemerosotan dan diikuti proses autolisis dalam tubuhnya# &ecara bertahap sel menadi bersifat asam dan chlorophyll mulai kehilangan magnesium dan berubah menadi pheophytine# &elanutnya diikuti oleh proses dekomposisi chlorophyll, akhirnya 6arna Chlorella menadi coklat atau hiau kecoklatan# Aadi bila 6arna tubuh Chlorella telah berubah menadi coklat, maka 6arna tersebut tidak dapat pulih kembali, 6alaupun dengan penambahan nutrisi yang# banyak# Pada budidaya massal yang berlangsung, di alam terbuka, tidak pernah teradi perubahan 6arna Chlorella menadi pucat, hal ini bisa teradi karena di alam terbuka selalu bersifat dinamis perubahannya sehingga Chlorella tidak akan kekurangan unsur pendukung untuk hidup# &elain yang telah diuraikan di atas 6arna Chlorella dapat dipengaruhi oleh perubahan pH# Pada 6aktu media budidaya berubah $niersitas 7adah )ada5.
menadi alkalis, maka pH meningkat menadi lebih dari !,-# arna Chlorella mulai tampak hiau kehitaman dan akhirnya mati# Nilai pH dapat meningkat antara lain disebabkan oleh kedalaman air budidaya semakin bertambah, atau pemberian tepung kedelai sebagai sumber en@ym urease berlebihan, atau pemberian urea dan tepung kedelai berlebihan# Pada keadian demikian, perkembangbiakkan Chlorella berhenti, sementara itu hanya urea saa yang terdekomposisi oleh urease menadi ammonium carbonat yang berlebilian# &ebagai hasilnya adalah pH meningkat lebih dari 9,., akibatnya teradi bau tidak normal dan Chlorella menadi merosot dan akhirnya mati# *ila air terlalu dalam, maka proses photosintesis berkurang dan proses dekomposisi urea berlangsung terus, di hasilkan ammonium carbonat yang menyebabkan pH meningkat meneapai lebih dari 9,. akhirnya Chlorella akan mati dan chlorophyll merosot, Chlorella nampak hiau kehitaman# i" %emerosotan Chlorella Penyebab kemerosotan Chlorella yang dibudidayakan, antara lain disebabkan oleh perubahan pH tiba + tiba, perubahan suhu dengan mendadak, perubahan komponen mineral, gangguan kontaminan, dan lain + lain # Pada 6aktu teradi buih berlebihan permukaan air kolam budidaya akibat panas yang meningkat, maka proses photosintesis terganggu dan hal ini dapat memerosotkan tubuh Chlorella bila berlangsung diluar batas# kibatnya dapat menyebabkan teradinya proses autolisis yang, dapat menimbulkan kematian bagi Chlorella dan menghasilkan bau busuk# pa bila media budidaya ber ubah menadi alkalis akibat perubahan pH tiba + tiba , maka tubuh Chlorella bersama garam magnesium, mangan dan besi tenggelam dan mengendap pada dasar kolam budidaya# )agnesium karbonat akan terserap oleh permukaan tubuh Chlorella, menyebabkan *inding sel mengeras dan akibatnya Chlorela tidak mudah dicerna oleh konsumennya# %eadian itu sering dialami pada budidaya murni
di
laboratorium *an dapat menimbulkan
kerusakan yang serius terhadap hasil budidaya# Hal tersebut arang teradi pada budidaya massal diluar ruangan ( out door "# $niersitas 7adah )ada51
&eperti telah diuraikan bah6a kontaminan yang berlebihan umlahnya dapat mendesak Chlorella yang pada akhirnya dapat memerosotkan kelangsungan hidup selanutna# " Pera6at an musim pan as Pera6atan budidaya Chlorella pada musim panas penting dilakukan sebab seringkali suhu air naik melebihi ambang batas # *ila suhu air terlalu tinggi , maka Chlorella dapat menadi sangat lemah dan pada akhirnya akan mati# *atas ambang panas bagi Chlorella secara umum sekitar 2-+53C, bila berada diatas itu beberapa strain Chlorella tidak dapat tumbuh dengan baik bahkan bisa mati, kecuali untuk strain &oong suhu optimalnya sekitar 0. 013C# *erbagai cara untuk mengurangi suhu yang berlebihan adalah dengan menambahkan air dari luar misalnya dari air sumur# Penambahan air tersebut selain untuk mendinginkan suhu yang berlebihan bermanfaat pula untuk menambah olume yang berkurang karena proses penguapan# &elain itu dapat pula dilakukan pengadukan, misalnya dengan meniupkan udara kedalam media budidaya dengan menggunakan kompressor %incir angin dapat pula digunakan, yaitu meniupkan udara kepermukaan air sehingga suhu dapat turun seiain kincir angin, kincir airpun dapat pula digunakan pula untuk mendinginkan suhu air# $ntuk maksud yang sama dapat pula digunakan tenda guna melindungi kolam budidaya dari panas matahari yang berlebihan# )enambah kedalaman kolam dapat pula dilakukan untuk mencegah panas yang berlebihan# &emula kedalaman kolam 1.+1- cm dapat diperdalam hingga 2.+5. cm dan hal ini dapat mencegah teradinya panas berlebihan pada musim panas# %epadatan bibit Chlorella untuk budidaya pada musim panas penting untuk diperhatikan# Pada a6al budidaya umlah bibit atau starter yang dimasukkan ke dalam kolam budidaya harus lebih banyak dari biasanya, sehingga Chlorella menadi lebih padat# *ila umlah bibit yang dimasukkan terlalu sedikit, maka Chlorella menadi ber6arna pucat karena mendapat pancaran sinar matahari yang terlalu berlebihan panasnya# :alam 6aktu pendek sinar yang terlalu kuat merugikan sel Chlorella demikian pula sinar ultra ioletnya#
$niersitas 7adah )ada52
k" Pera6atan musim dingin Pada musim dingin, Chlorella pada umumnya tidak aktif karena suhu rendah# $ntuk mencegah kedinginan yang melanda kolam budidaya Chlorella dapat dilakukan dengan =
1;
)enutup kolam menggunakan kain inil di 6aktu malam agar panas tidak banyak hilang#
2;
)enempatkan lampu listrik pada tepi tenda kolam
1." Panen Pertanian Chlorella dicirikan oleh basil yang banyak sepanang tahun# Hasil Chlorella dapat dipanen setiap 5+0 hari sekali dari kegiatan budidaya dalam kolam# Oleh karena itu dalam 6aktu satu tahun atau 54. hari dapat dilakukan panen sebanak 9.+12. kali# *erbeda dengan tanaman pertanian darat pada umumnya, misalnya padi, kedelai, gandum, ketela, dan lainnya, dalam 6aktu satu tahun hanya dapat panen 2+5 kali# &elain itu pertanian Chlorella dapat dilakukan dalam umlah banyak hanya menggunakan udara, air, sinar matahari, dan seumlah kecil bahan limbah seperti kotoran dan urine ternak# *ahan+bahan dan unsur+unsur alam tersebut dapat diperoleh dengan mudah dan harga yang murah# Pertanian Chlorella hanya membutuhkan lahan yang sempit bila dibandingkan dengan pertanian komoditas darat pada umumnya# Deknik panen untuk budidaya Chlorella bertuuan untuk he6an sangat mudah tanpa menggunakan alat+alat istime6a, sehinga biaya panen sangat rendah# a" )enentukan 6aktu panen Petani Chlorella dapat memutuskan kapan panen akan dilakukan dengan berpedoman kepada 6arna Chlorella secara isual# &eperti telah dikemukakan bah6a bila 6arna Chlorella hiau kekuningan, maka Chlorella tersebut baru dalam tahap a6al berkembangbiak dan konsentrasi Chlorella sekitar .,..1+.,.18# pabila 6arna Chlorella dalam kolam budidaya secara isual tampak hiau cerah, maka Chlorella baru dalam tahap pertengahan berkembangbiak dan konsentrasi Chlorella sekitar .,.-+.,18# *ila 6arna Chlorella tampak hiau tua, berarti Chlorella telah masak dan konsentrasinya lebih dari .,-+18# $niersitas 7adah )ada55
Chlorella yang telah masak angan terlalu lama dibiarkan berada dalam kolam budidaya sebab akan merugikan# Populasi yang berlebihan dalam kolam budidaya seringkali akan mengendap pada dasar kolam dan menyebabkab kematian, akhirnya menimbulkan bau busuk, terutama pada musim panas# %eputusan untuk melakukan panen sangat penting, sebab bila terlambat akan mendatangkan kerugian# &ebagai pedoman, bila nda memasukan telunuk ari nda ke dalam media air budidaya dalam kolam sedalam - cm dan uung ari nda tidak tampak, maka panen harus segera dilaksanakan# b" *udidaya berlanut &uatu bentuk budidaya Chlorella yang ideal adalah sistem budidaya berlanut# Aumlah Chlorella yang dipanen terbatas yaitu tidak seluruhnya, tetapi sekitar .8 saa dan sisanya sekitar 5.8 dibiarkan dalam kolam dengan tuuan untuk bibit# Aumlah Chlorella yang dipanen sebanyak .8 dikeluarkan dari kolam budidaya dengan cara mengalirkan Chlorella bersama media airnya masuk ke dalam kolam tampungan khusus untuk di proses lebih lanut# &isa panen sebanyak 5.8 dibiarkan dalam kolam budidaya semula, berfungsi sebagai bibit a6al dan tampak ber6arna hiau cerah sebab kepadatannya lebih rendah dari semula# &elanutnya aktifitas budidaya beralan seperti sebelumnya, antara lain dilakukan pemupukan dan pera6atan lainnya hingga dapat dilakukan pemanenan berikutnya, yaitu setelah 5+0 hari# *ila memiliki kolam 5+0 unit yang 6aktu budidayanya berlainan satu hari, maka setiap hari akan dapat dilakukan pemanenan# Pada system budidaya berkelanutan, a6al budidaya sangat penting, maka harus diusahakan dapat berhasil dengan baik# pabila tahap pertama berhasil baik, diharapkan budidaya lanutannya tidak mengalami kegagalan# *ila tahap budidaya a6al gagal maka harus diulangi lagi hingga berhasil# %adang+kadang sisa panen 5.8 tersebut keruh karena lumpur, maka harus dilakukan penyaringan agar airnya menadi bersih kem bali#
$niersitas 7adah )ada50
c" Perlakuan panen Pada budidaya murni di laboratorium, untuk memanen Chlorella atau mengumpulkannya diperlukan alat sentrifuge# Detapi untuk mengumpulkan Chlorella dari budidaya massal alat sentrifuge tidak efektif dan tidak ekonomis# $ntuk mengumpulkan basil panen digunakan bahan kimia guna menggumpalkan Chlorella yang telah dimasukkan kedalam kolam penampungan# Da6as adalah reagen kimia yang sangat efektif dalam menggumpalkan populasi Chlorella, dan dengan konsentrasi .,.-8 cukup efektif# &ebagai contoh, untuk larutan Chlorella satu ton umlah ta6as yang dimasukkan sebanyak -.. gr# &etelah ta6as dimasukkan kedalam larutan Chlorella, maka perlu dilakukan pengadukan sampai merata kemudian didiamkan sebentar# Chlorella akan cepat menggumpal dan mengendap pada dasar kolam berupa gumpalan hiau atau pasta hiau Chlorella# &elain ta6as masih ada dua macam bahan kimia yang berperan sama seperrti ta6as, yaitu calcium hydro/ide (Ca(OH" 2" dan mangan sulfat ()n&O 0"# %etiga bahan kimia tersebut tidak berbahaya bagi he6an m a u pu n m a n us i a # ( C a (O H " 2 " y a n g d i g u na k a n s e k i t a r . , 1 8 mempunyai efek yang baik terhadap Chlorella untuk pakan he6an# Pakan biasanya mengandung seumlah kecil Ca dan dengan penambahan Ca(OH" 2 dapat memperkuat pakan tersebut# )n&O 0 dapat pula digunakan dalam proses panen dan dosis optimum yang digunakan .,.08# Penggunaan bahan kimia tersebut sebagai penggumpal tergantung pada pH media budidaya# *ila pH dalam keadaan asam lemah ( pH 4,4+4,! ", maka yang efektif adalah penggunaan ta6as dan )n&O0# bila pH media budidaya alkalis ( pH ,2+!,- ", maka Ca(OH" 2 yang digunakan# Chlorella yang dipanen menggunakan tambahan Ca(OH" 2 adalah bersifat alkalis kuat, maka yang terbaik adalah untuk pakan ternak unggas, sebab biasanya pakan unggas mengandung banyak Ca, tetapi Chlorella tersebut kurang baik untuk pakan ternak babi# pabila gumpalan pasta Chlorella tersebut mengandung CaOH 2 dikonersikan menadi calcium carbonat, maka Chlorella tersebut baik sekali untuk pakan ternak#
$niersitas 7adah )ada5-
Chlorella yang menggumpal karena bahan kimia tersebut perlu dicuci lebih dahulu sebelum untuk pakan he6an# Cara mencuci = pasta atau gumpalan Chlorella dimasukkan kedalam air segar sebanyak 1.+2. olume pasta Chlorella# %emudian diaduk merata lalu didiamkan beberapa saat, maka Chlorella akan mengendap lagi# &upernatan harus dibuang terpisah dari pasta Chlorella yang telah bersih dan angan sampai campur lagi dengan pasta yang telah bersih, sebab supernatan tersebut kemungkinan mengandung mikrobia kontaminan dan antibiotika dari Chlorella yaitu chlorellin# *ila dianggap belum bersih sempuma, maka pencucian dilakukan lagi berulang+ulang hingga diperoleh hasil yang benar+benar bersih# &elanutnya pasta Chlorella yang telah bersih diproses untuk tuuan pakan he6an dengan cara sebagai berikut
1;
Pasta Chlorella dipanaskan dalam air mendidih, atau di emur dan setelah kering dibuat tepung#
2;
Pasta Chlorella dimasukkan kedalam silo diadikan silase yang diperkaya# &elain itu panen Chlorella dapat pula dilakukan dengan alat
saring, yaitu larutan Chlorella dile6atkan kertas saring, maka air akan le6at menembus kertas saring, sedangkan sel Chlorella akan t e r t in g ga l
p a da
k e r t as ,
k e m ud i an
p a st a
C h lo r e ll a
dilakukan pengepresan untuk menghilangkan kandungan airnya atau dehydrasi# &elanutnya pasta Chlorella diproses seperti tersebut diatas (direbus, diemur atau dibuat silase"# d" Perlakuan dan penyimpanan basil Pasta Chlorella atau gumpalan Chlorella setelah dipisahkan dari supernatan dan telah dicuci bersih maka perlu diperlakukan lebih dulu sebelum digunakan untuk pakan he6an# Perlakuan berupa perebusan, pengeringan, dan fermentasi# Perebusan pasta Chlorella bertuuan untuk sterilisasi dan peningkatan daya cerna Chlorella sebagai pakan he6an# &etelah direbus lalu dikeringkan diba6ah sinar matahari, setelah kering kemudian dihancurkan menadi tepung# Pada saat merebus pasta Chlorella angan menggunakan tempat yang terbuat dari besi, sebab dapat merusak nutrisi Chlorella# Perebusan dilakukan selama 2+5 menit pada suhu !-3C kemudian secepat mungkin dipindahkan $niersitas 7adah )ada54