BUDIDAYA PADI SAWAH FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z Umur
HOK
Kegiatan Pemilihan lokasi
Keterangan Pilih lokasi : tanah subur, berstruktur lumpur, ketinggian = 0-1300 m dpl, pH= 5,5 – 7, temperatur 25 - 30°C, air tersedia (± 1,4 l/detik/ha), irigasi dan drainase baik
-30
1 Paket Pengolahan tanah I
Tanah dibajak dan digaru, kedalaman 30 – 40 cm. Kondisi tanah tanah harus macak-macak.
- 25
2 HOK Pembibitan/ Penyemaian
- Membuat bedengan semai dengan luasan yang sesuai kebutuhan untuk
sebar benih. - Sebar benih secara merata (benih yang disebar sudah diperam ± 48 jam -
dan sudah berkecambah) 2 Sebelum disebar bedengan, dipupuk dengan SP-36 sebanyak 10 gr/m 2 atau ½ genggam /m 2) Benih ditebar ± 50 – 75 gram (± 2 genggam/ m ) Semprot dengan Bio P 1 minggu sekali Waspada dengan hama tikus, beri perangkap/racun, 15 hari setelah sebar. Tutup petak persemaian dengan plastik segera setelah penebaran benih, lakukan penyemprotan insektisida jika ada serangan hama dan penyakit
-4
13 HOK Pengolahan Tanah II - Tanah dibajak dibajak ± 20 – 30 cm, digaru hingga hingga terbentuk terbentuk tanah olah yang yang berlumpur - Jika diperlukan lakukan pengapuran atau semprotkan Bio P2000Z untuk menetralkan kemasaman tanah.
-1
13 HOK Pencabutan bibit (bibit 15 – 18 hst terbaik)
- Bibit dicabut dari persemaian (hati-hati akarnya jangan sampai putus),
60 HOK PENANAMAN
- Tanah/lahan dicaplak sesuai dengan jarak tanam (co: 25 x 25-30 cm) - Tanam bibit (1 – 3 tanaman/lubang), 0 – 3 hari kondisi sawah tidak diairi. - Jika tanah tergolong miskin hara, pupuk dasar sebaiknya diberikan.
5 HOK Penyulaman Penyul aman
Lakukan penyulaman pada tanaman yang mati atau yang tumbuhnya tidak normal.
0
5-7 4 - 14 15
15 – 29
-
Pengairan
lalu diikat sesuai sesuai kondisi kondisi (ex: segenggam segenggam)) tinggi bibit ± 22 22 – 25 cm, mempunyai 5 – 6 helai hel ai daun, vigor bawah kuat, pertumbuhan seragam.
Selama 10 hari diberi pengairan setinggi 7 – 10 cm , agar temperatur tanah tidak naik sehingga tanaman tidak layu
1 HOK Aplikasi pupuk dasar - Dosis pupuk Urea 45 – 135 kg (20% yang digunakan), P 2O5 = 45 kg (100 %), pupuk disebar merata atau Urea Prill (40 kg), SP – 36 = 40 kg. KCl= 30 Kg/ha 1 HOK Aplikasi Bio P 1 dan - Dosis 0,5 - 1 l/ha lima hari sekali sampai tiga kali untuk memacu anakan, HPT pengendalian HPT dapat dilakukan jika ada serangan hama. -
Penggenangan
Selama 14 hari sawah digenangi terus setinggi 3 – 5 cm . Jika tinggi air > 5 cm dapat menghambat perkembangan anakan (masa kritis I)
30
15 HOK Penyiangan I
Siangi gulma pada lahan secara bersih
31
2 HOK Pemupukan Susul I
- Dosis = Urea+ ZA = 60 kg/ha, kg/ha, TSP/SP-36= 60 kg dan KCl = 40 Kg - Pada waktu pemupukan kondisi tanah macak – macak (pertahankan selama 5 hari).
32
1HOK
35 - 50
-
45
Aplikasi Bio P 2 + HPT
Aplikasikan Bio P secara merata pada pagi hari atau sore hari, jika perlu lakukan pengendalian HPT secara terpadu untuk penggerek.
Pengairan
Selama ± 14 hari sawah digenangi ± 7 cm, terus meningkat sampai10 cm.
1 HOK Aplikasi Bio P3 + HPT
Dosis Dosis = ± 1 l/ha, waspada serangan tikus & Penyakit Blast
50
10 HOK Penyiangan II
51
2 HOK Pemupukan Susulan - Dosis = Urea = 100 - 130 kg/ha, TSP= 20 kg dan KCl= 20-30 Kg II furadan 10 kg/ha (disebar) - Kondisi tanah macak – macak (pertahankan selama 5 hari).
55
1 HOK Aplikasi Bio P 4 + HPT
56
65 90 100
-
Penyiangan gulma sampai bersih
Aplikasi Bio P dosis 1 l/ha, disertai penanggulangan HPT scr terpadu.
Pengairan
Penggenangan air setinggi ± 10 cm sampai masa berbungan serempak dan gabah berisi penuh (masa kritis ke 2), jika kekurangan air pada masa ini dapat melemahkan pembentukan malai dan pembuahan sehingga dapat menyebabkan kehampaan. Semprotkan fungisida Score stl stl malai nulai isi.
1 HOK Aplikasi Bio P 5 &/ 6 + HPT
Dosis Bio P 2000 Z ± 1lt / Ha diulang 10 hari berikutnya; dan waspada serangan tikus. Gunakan Score jika daun terjadi bercak coklat/kering.
-
Persiapan Panen
7 – 10 hari sebelum panen sawah dikeringkan.
Panen
- Lakukan panen pada tanaman yang sudah benar – benar siap panen (umur panen sesuai dengan varietas masing-masing). masing-masing). Ciri-ciri 33 – 36 hari sesudah berbunga rata (95% rumpun telah berbunga). Umunya padi telah siap panen dengan ciri- ciri : daun bendera sudah menua menua (kuning) dan sebagian telah kering kecoklatan. - Kadar air gabah berkisar 22 – 24 % - Warna gabah kuning cerah (berisi beras) - Kerontokan gabah berkisar 25 – 30 % (dengan cara diremas tangan)
Keterangan : - Kebutuhan Bio P 2000 Z untuk Padi berkisar 2 – 4 liter per ha tergantung tanah dan tan. - Umur panen padi, tinggi maksimal tanaman, dan jumlah anakan tergantung varietas dan lingkungan budidaya. - Teknologi Bio P 2000 Z signifikan memberikan peningkatan produksi dan sangat nyata dalam memperbaiki kualitas beras dan tingginya rendement yang dihasilkan dari volume gabah yang sama pada teknik lain. - Fase-fase terpenting memacu tanaman dengan aplikasi Bio P 2000 Z adalah setelah tanam (7-12 hst untuk mempercepat adaptasi dan start pertumbuhan vegetatif awal, 7 – 8 mst saat akan/mulai pembentukan anakan produktif mst, dan saat mulai bunting/akan keluar malai (sesuai jenis varietas) dengan penambahan sedikit pupuk dasar kalium tinggi. NB: Produktivitas yang telah dicapai dengan teknologi Bio P 2000 Z Padi Hibrida L P = 12 – 14 ton/ha (GKP) Padi IR – 64 = 9,5 – 10,7 ton/ha (GKP) Padi CIHEURANG = 9,8 – 12 ton/ha (GKP)