Bukti Sejarah Kemajuan IPTEK Islam Pada masa Rasulullah, ilmu pengetauhan mulai berkembang. Selain itu juga mulai terjadi proses pengkajian ilmu yang lebih sistematis, diantaranya dasar-dasar ilmu tafsir yang dikembangkan oleh para sahabat Rasulullah. Rasulullah SAW memberi contoh revolusioner bagaimana seharusnya mengembangkan ilmu. Diantara gerakan yang dilakukan Rasulullah SAW adalah dengan menggiatkan budaya membaca, yang merupakan pencanangan dan pemberantasan buta huruf, suatu tindakan awal yang membebaskan manusia dari ketidaktahuan. Rasulullah SAW juga memerintahkan kepada para sahabatnya untuk menghafal ayat-ayat al- Qur’an. Dengan cara ini dapat menjaga kemurniandan juga media memahami ayat-ayat al-Qur’an. Disamping dengan hafalan, juga membuat tradisi menulis/ mencatat wahyu pada kulit, tulang, pelepahkurma dan lain-lain. Setelah Rasulullah wafat, umat islam dipimpin oleh khulafaurrasyidin. Pada masa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki umat islam semakin berkembang. Hal ini tidak lain terjadi karena usaha yang dilakukan oleh para pemimpin umat islam. Begitu juga ketika periode Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah. 1. Perkembangan IPTEK pada masa khalifah Abu Bakar
Pengumpulan ayat-ayat alquran
2. Perkembangan IPTEK pada masa khalifah Umar Ibn Al-Khaththab
Pemberlakuan Ijtihad
Menghapuskan zakat bagi para muallaf
Mengahpuskan hukum mut’ah
Lahirnya ilmu Qira’at
Penyebaran Ilmu Hadits
Menempa mata uang dan
menciptakan tahun Hijriah
3. Perkembangan IPTEK pada masa khalifah Ustman Ibn Affan
Penaskahan Al-Qur’an
Perluasan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram
Didirikannya masjid Al-Atiq di utara benteng babylon
Membangun Pengadilan
Membentuk Angkatan Laut
Membentuk Departemen : Dewan kemiliteran, Baitul Mall, Jawatan Pajak, Jawatan Pengadilan
4. Perkembangan IPTEK pada masa khalifah Ali Ibn Abi Thalib
Terciptanya ilmu bahsa/nahwu (Aqidah nahwiyah)
Bermkebangnya ilmu Khatt al-Qur’an
Berkembangnya Sastra
5. Perkembangan IPTEK pada masa Bani Umayyah
pada tahun 691H, Khalifah Abd Al-Malik membangun sebuah kubah yang megah dengan arsitektur barat yang dikenal dengan “The Dame Of The Rock” (Gubah As -
Sakharah).
Pembuatan mata uang dijaman khalifah Abd Al Malik yang kemudian diedarkan keseluruh penjuru negeri islam.
Merubah mata uang yang dipakai di daerah-daerah Sebelumnya mata
uang Bizantium
dan Persia
yang dikuasai Islam.
seperti dinar
dan dirham.
Penggantinya uang dirham terbuat dari mas dan dirham dari perak dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab.
Pembuatan panti Asuhan untuk anak-anak yatim, panti jompo, juga tempat-tempat untuk orang-orang yang infalid, segala fasilitas disediakan oleh Umayyah.
Dibangun masjid-masjid dan istana. Katedral St. Jhon di Damaskus dirubah menjadi mesjid, sedang Katedral yang ada di Hims dipakai sebagai masjid dan gereja. Di alQuds (Jerussalem) Abdul Malik membangun masjid al-Aqsha. Monumen terbaik yang ditinggalkan zaman ini adalah Qubah al-Sakhr di al-Quds. Di masjid al-Aqsha yang menurut riwayatnya tempat Nabi Ibrahim hendak menyembelih Ismail dan Nabi Muhammad mulai dengan mi’raj ke langit, masjid Cordova di Spanyol dibangun, masjid Mekah dan Madinah diperbaiki dan diperbesar oleh Abdul Malik dan Walid.
Pada masa, Sulaiman ibn Malik, telah dibangun pembangunan mega raksasa yang terkenal dengan Jami’ul Um awi.
Mendirikan pusat kegiatan ilmiah di Kufah dan Bashrah yang akhirnya memunculkan nama- nama besar seperti Hasan al-Basri, Ibn Shihab al-Zuhri dan Washil bin Atha. Bidang yang menjadi perhatian adalah tafsir, hadits, fikih, dan kalam.
Gerakan penerjemahan ke dalam bahasa Arab (Arabisasi buku), juga dilakukan, terutama pada masa khalifah Marwan. Pada saat itu, ia memerintahkan penerjemahan sebuah buku kedokteran karya Aaron, seorang dokter dari iskandariyah, ke dalam bahasa Siriani, kemudian diterjemahkan lagi ke dalam bahasa Arab. Demikian pula, Khalifah memerintahkan menerjemahkan buku dongeng dalam bahasa sansakerta yang dikenal dengan Kalilah wa Dimnah, karya Bidpai. Buku ini diterjemahkan oleh Abdullah ibnu Al-Muqaffa. Ia juga telah banyak menerjemahkan
banyak buku lain, seperti filsafat dan logika, termasuk karya Aristoteles :Categoris, Hermeneutica, Analityca Posterior serta karya Porphyrius :Isagoge.
Kitab tentang ilmu hadist sudah mulai dikarang oleh para ulama muslim. Beberapa ulama hadist yang terkenal pada masa itu, antara lain : Abu Bakar Muhammad bin Muslim bin Ubaidilah bin Abdullah bin Syihab az-Zuhri, Ibnu Abi Malikah (Abdullah bin Abi Malikah at-Tayammami al-Makky, Al- Auza’i Abdurrahman bin Amr, Hasan Basri as-Sya’bi. Dalam bidang hadist ini, Umar bin Abd Aziz secara khusus memerintahkan Ibn Syihab az-Zuhri untuk mengumpulkan hadist. Oeh karena itu, Ibnu Syihab telah dianggap sangat berjasa dalam menyebarkan hadist hingga menembus berbagai zaman. Sejak saat itulah perkembangan kitab-kitab hadist mulai dilakukan.
Di antara ahli kedokteran ketika itu adalah Abu al-Qasim al-Zahrawi. Beliau dikenal sebagai ahli bedah, perintis ilmu penyakit telinga, dan pelopor ilmu penyakit kulit. Di dunia Barat dikenal dengan Abulcasis. Karya Abu al-Qasim al-Zahrawi berjudul al-Ta'rif li man ‘Ajaza ‘an al -Ta’līf, yang pada abad XII diterjemahkan oleh Gerard of Cremona
dan dicetak ulang di Genoa (1497M), Basle (1541 M) dan di Oxford (1778 M). Buku tersebut menjadi rujukan di universitas-universitas terkemuka di Eropa.
Di bidang sejarah terdapat beberapa tokoh yaitu Abu Marwan A bdul Malik bin Habib dengan karyanya yang terkenal berjudul al-Tarikh, Abu Bakar Muhammad bin Umar (Ibnu Quthiyah) dengan karyanya berjudul Tarikh Iftitah al-Andalus, dan Hayyan bin Khallaf bin Hayyan dengan karyanya yang terkenal al-Muqtabis fi Tarikh Rija al Andalus dan al-Matin.
Di bidang sastra terdapat beberapa tokoh yaitu Ali al-Qali dengan karyanya al-Amali dan al-Nawadir, Abu Bakar Muhammad Ibn Umar yang telah menulis al- Af’al dan Fa’alta wa Af’alat, Abu Amr Ahmad ibn Muhammad ibn Abd Rabbih yang karyanya
diberi nama al-‘Aqd al-Farid, dan Abu Amir Abdullah ibn Syuhaid dengan karyanya adalah Risalah al -awabi’ wa al-Zawabig, Kasyf al-Dakk wa A£ar al-Syakk dan Hanut ‘Athar.
6. Perkembangan IPTEK pada masa Bani Abbasiyah
Ilmu Hadits Tokohnya: Al-Bukhori dengan kitabnya al- Jam’i al-Shahih dan Tarikh al-Kabir, Muslim dengan kitabnya Shahih Muslim, Ibnu Majjah, Abu Dawud, al-Tirmidzi, dan al- Nasa’i.
Ilmu Tafsir Tokohnya: Ibnu Jarir Ath Thabari dengan karyanya Jami al-Bayan fi Tafsir al- Qur’an sebagai pegangan pokok bagi mufassir hingga sekarang, Abu Muslim Muhammad Ibn
Bahar al-Ashfahani dengan tafsirnya Jami’ut Ta’wil, Ar -Razy dengan tafsirnya AlMuqthathaf.
Ilmu Fiqih Tokohnya: Abu Hanifah dengan kitabnya Musnad al-Imam al- A’dhom atau Fiqh alAkbar, Malik dengan kitabnya al-Muwatha’, Syafi’i dengan kitabnya al -Um dan al-Fiqh al-Akbar fi al-Tauhid, dan Ibn Hambal dengan kitabnya al-Musnad.
Ilmu Tasawuf atau Mistisisme Islam Tokohnya: Abu Bakr Muhammad al-Kalabadi dengan karyanya al-Ta’arruf li Mazhab Ahl al-Tasawuf, Abu Nasr as-Sarraj al-Tusi dengan karyanya al- Luma’, Abu Hamid alGhazali dengan karyanya Ihya ‘Ulum al -Din, dan Abu Qasim Abd al-Karim al- Qusyairi
dengan karyanya Maqamat. Tokoh lainnya, Zunnun al-Misri, Abu Yazid al-Bustami, Husain Ibn Mansur al-Hallaj, dsb.
Ilmu Kalam atau Theologi Tokohnya seperti Washil bin Atha’, Ibn al-Huzail, al-Allaf, dll dari golongan Mu’tazilah,
Abu al-Hasan al-Asy’ari dan al-Maturidi dari ahli sunnah.
Ilmu Tarikh atau Sejarah Tokohnya: Ibn Hisyam (abad VIII), Ibn Sa’d (abad IX), dll.
Ilmu Sastra Tokohnya: Abu al-Farraj al-Isfahani dengan karyanya Kitab al-Aghani, al-Jasyiari dengan karyanya Alfu Lailah wa Lailah di pertengahan abad X. h. Ilmu agama lainnya seperti ilmu al-Qori’ah, ilmu Bahasa, dan Tata Bahasa. Di antara ilmu yang menarik pada masa dinasti Abbasiyah adalah Filsafat. Ilmu ini berasal dari Yunani kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, bahkan juga buku-buku yang berasal dari Persia maupun Spanyol. Dari gerakan ini muncul para filosof Islam, seperti: o
Al-Kindi (185-260 H/801-873 M) lahir di Kufah, karyanya sekitar 270 buah yang dikelompokkan oleh ibn Nadim dan al-Qifti menjadi 17, yaitu: filsafat, logika, ilmu hitung, globular, musik, astronomi, geometri, sperikal, medis, astrologi, dialektika, psikologi, politik,240 meteorology, dimensi, bendabenda pertama, dan spesies tertentu logam dan kimia.
o
Al-Razi (251-313 H/865-925 M), nama latinnya adalah Rhazes, buku-buku filsafatnya antara lain: Al-Tibb al-Ruhani, Al-shirat al-Falsafiyyah, Amarat Iqbal al-Daulah, Kitab al-Ladzdzah, Kitab al-Ilm al-Ilahi, dll.
o
Al-Farabi (258-339 H/870-950 M) dikenal dengan nama Alpharbiu, selain seorang filosof, ia juga ahli dalam bidang logika, matematika, dan
pengobatan. Dalam bidang fisika, ia menulis kitab al-Musiqa. Di antara karyanya adalah: al-Tanbih ‘ala Sabil al-Sa’adat, Ihsha al-Ulum, al-Jam’ bayn Ra’y al-Hakimayn, Fushush al-Hikam, dll. o
Ibn Sina (370-428 H/980-1037 M) dikenal sebagai Avicenna, lahir di Afsyana (dekat Bukhara). Selain ahli filsafat dan kedokteran, beliau juga memiliki karya dalam bidang logika, matematika, astronomi, fisika, mineralogy, ekonomi, dan politik. Karyanya antara lain: Kitab al-Syifa, Kitab al-Nadjat, AlIsyarat wat-Tanbihat, Al-Hikmat al-Masyriqiyyah, dll.
o
Al-Ghazali (455-507H/1059-1111 M) bergelar hujjatul Islam, karyanya antara lain: Al-Munqidz min ad-Dlalal, Tahafut al-Falasifah, Ihya Ulumuddin, Qawaid al-‘Aqaid, Misykat al-Anwar, dll.
o
Ibn Rusyd (520-595 H/1126-119 8 M) dikenal sebagai Averroes, bukunya yang terpenting ada empat: Bidayatul Mujtahid, Faslul Maqal fi ma baina alHikmati was Syari’at min al- Ittisal, Manahij al-Adillah fi Aqaidi Ahl al-Millah,
dan Tahafut at-Tahafut. o
Ibn Bajjah (w. 533 H/1138 M), karyanya berupa risalah antara lain: Al-Ittisal, al- Wada’, Tadbir al-Mutawahhid, dll.
o
Ibn Tufail (506-581 H/1110-1185 M) karangannya tentang filsafat, fisika, metafisika, kejiwaan dan sebagainya tidak sampai kepada kita kecuali satu yaitu risalah Hay bin Yaqzhan.
Kedokteran Tokohnya: Al-Razi dengan karyanya al-Hawi, Ibn Sina dengan karyanya al-Qanun fi alTibb (Canon of Medicine) dan Materia Medica yang memuat 760 obat-obatan.
Ilmu Kimia Tokohnya: Jabir Ibn Hayyan yang berpendapat bahwa logam seperti timah, besi dan tembaga dapat diubah menjadi emas atau perak dengan menggunakan obat rahasia. Ia mengetahui cara membuat asam belerang, asam sendawa, dan aqua regia yang dapat menghancurkan emas dan perak.Ia juga memperbaiki teori aristoteles mengenai campuran logam.
Astronomi Tokohnya: Al-Biruni dengan kitabnya al-Hind dan al-Qanun al- Mas’udi fi al -Hai’a wa al-Nujum, Nasiruddin Tusi menyusun tabel astronomi Ilkanian, Ibn Yunus membuat perbaikan tabel astronomi dan Hakemite Tables, Moh. Targai Ulugh Begh (cucu Timur Lenk) menyusun kitab al-Zij al-Sulthani al-Jadid yang berisi 1018 bintang.
Matematika Tokohnya yang populer adalah al-Khawarizmi yang menemukan angka 0 (aljabar) pada abad IX. Angka 1-9 berasal dari angka-angka Hindu di India.
Optik Tokohnya adalah Ali al-Hasan ibnul Haitsam yang dikenal Alhazen, menulis sebuah buku besar tentang optic “Optical Thesaurus”, mengoreksi teori Euclid dan Ptolemy.
Ia juga mengembangkan teori pemfokusan, pembesaran, dan inversi dari bayangan.
Fisika Tokohnya Abdul Rahman al-Khazini, menulis kitab Mizanul Hikmah (The Scale of Wisdom) tahun 1121 M.
Geografi Tokohnya: Zamakhsyari (w.1144) seorang Persia, menulis kitabul Amkina wal Jibal wal Miyah (The Book of Places, Mountains and Waters), Yaqut menulis Mu’jamul Buldan
(The Persian Book of Places) tahun 1228, Al- Qazwini menulis Aja’ib al -Buldan (The Wonders of Lands), dll.
Sains lainnya seperti Botani (Abd Latif), Antidote/penawar racun (Ibn Sarabi), Trigonometri (Jabir ibn Aflah), dan Musik (Nasiruddin Tusi, Qutubuddin, Asy- Syirazi, dan Safiuddin).
Pada masa al-Ma’mun menjadi khalifah, banyak didirikan sekolah -sekolah. Salah satu karya terbesarnya adalah pembangunan Bait al-Hikmah, pusat penerjemahan yang berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan perpustakaan yang sangat besar.
Pada pemerintahan al-Mahdi dibangun gedung-gedung sepanjang jalan menuju Makkah, dibangun tempat pelayanan pos antara Makkah dan Madinah kemudian Yaman yang berfungsi sebagai tempat pembayaran ongkos perjalanan tiap mil, dibuat benteng di beberapa kota khususnya Rusafa di bagian Baghdad Timur.
Referensi : http://hergianiq.blogspot.co.id/2012/11/perkembangan-ilmu-pengetahuan-pada-masa.html http://pendidikan-dan-teknologi.blogspot.co.id/2012/12/sejarah-peradaban-islam-masakhufaur.html http://kangduhri.blogspot.co.id/2012/03/kemajuan-islam-pada-masa-bani-umayyah.html http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/08/pertumbuhan-ilmu-pengetahuan-pada-masa.html http://www.al-shia.org/html/id/books/001/01.html