BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler merupakan ancaman paling serius pada kehidupan dan keselamatan manusia. Penyakit kardiovaskuler saat ini menempati menempati urutan urutan pertama pertama sebagai sebagai penyebab penyebab kematian di Indonesia. Indonesia. Survey Survey keseha kesehatan tan rumah rumah tangga tangga yang yang dilaku dilakukan kan secara secara berkal berkalaa oleh oleh Departe Departemen men Kesehatan menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskuler memberikan kontribusi sebesar 19,8% dari seluruh penyebab kematian pada tahun 1993 dan meningkat menjadi 24,4% pada tahun 1998. Salah satu penyakit penyakit kardiovask kardiovaskuler uler yang paling sering terjadi adalah infark miokard akut (IMA). Sebagian besar kematian pada infark miokard akut terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama setelah muncul gejala. Setiap
segera membawa penderita ke fasilitas kesehatan terdekat perlu ditingkatkan. Selain itu petugas kesehatan juga dituntut untuk terlatih menangani penderita sesuai dengan strategi penatalaksanaan yang baik.
1.2 Tujuan Penulisan 1.2.1
Tujuan Umum
Dapat Dapat memaham memahamii tentan tentang g asuhan asuhan keperaw keperawata atan n pada pada klien klien dengan dengan gangguan system kardiovaskuler. 1.2. .2.2
Tujjuan Tu uan Khusu usus
Dapat melakukan pengkajian, mendiagnosa, merencanakan dan mengmplementasikan rencana asuhan yang sudah dibuat serta dapat melakukan evaluasi pada pasien dengan coronary arteri disease (CAD).
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Anatomi dan Fisiologi Fisiologi Jantung Jantung
Jantung Jantung terletak terletak di dalam rongga mediastinum mediastinum dari rongga dada(toraks dada(toraks), ), diantara diantara kedua kedua paru. Selapu Selaputt yang mengitari mengitari jantung jantung disebut disebut
pericardium, yang terdiri atas 2 lapisan : -
Perikardium Perikardium parietalis, parietalis, yaitu lapisan luar yang melkat pada tulang dada dan selaput paru.
-
Perikardium viselaris, yaitu lapisan permukaan dan jantung itu sendiri, yang juga disebut epikadrium. Diantara kedua lapisan tersebut, terdapat sedikit cairan pelumas yang
berfungsi mengurangi gesekan yang timbul akibat gerak jantung saat memompa. Cairan ini disebut cairan pericardium.
b. Atrium kiri kiri menerima menerima darah yang kaya kaya oksige oksige kedua paru melalui melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri, dan selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta. Kedua atrium tersebut dipisahkan oleh sekat, yang disebut septum atrium. 2. Ventri Ventrikel kel Permukaan Permukaan dalam dalam ventrikel ventrikel mempe memperlihatk rlihatkan an alur-al alur-alur ur otot yang disebut trabekula. Beberapa alur tampak menonjol, yang disebut muskulus
papilaris dihubungkan dengan tepi daun katup atrioventikuler oleh seratserat yang disebut korda tendinae. a.
Ventrikel Ventrikel kanan kanan menerima menerima darah darah dari dari atrium atrium kanan kanan dan
dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. b.
Ventri Ventrikel kel kiri menerim menerimaa darah darah dari atrium atrium kiri dan dipomp dipompaka akan n
keseluruh tubuh melalui aorta.
Adanya Adanya katup seminular memungkinkan memungkinkan darah mengalir dari masingmasingmasing ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistol ventrikel dan mencegah aliran balik waktu diastol ventrikel. Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi, dimana tekanan ventrikel lebih tinggi daripada tekanan yang didalam pembuluh-pembuluh arteri. Dise Diseba babk bkan an atas atas daun daun katu katup p aort aortaa terd terdap apat at tiga tiga buah buah peno penonj njol olan an dindin dinding g aorta, aorta, yang yang disebu disebutt “sinus Muara arteri arteri korona koronaria ria “sinus valsava” valsava”. Muara terletak pada tonjolan-tonjolan ini. Sinus-sinus tersebut berfungsi melindungi muara koroner dai penyumbatan oleh daun katup pada waktu aorta terbuka.
Arteri Koroner
Arteri koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik. Sirkulasi
sulkus atriventrikuler kiri. Perjalanan secara berkeliling ini sesuai dengan sebutan sebutan dan fungsinya fungsinya sebagai sebagai pembuluh pembuluh sirkumplek sirkumpleks. s. Demik Demikian ian juga sebutan ramuis desenden anterior, yang menyatakan jalan anatomi dari cabang arteri tersebut. Arteri tersebut terdapat di sebelah depan kiri dan tuirun ke bagian bawah permukaan jantung melalui sulkus interventrikuler sebelah depan. Kemudian melintasi apeks jantung, berbalik arah dan terus mengarah mengarah ke atas sepanjang .permukaan .permukaan bawah dari sulkus sulkus interventrikuler untuk bersatu dibagian distal dengan cabang arteri koroner kanan. kanan. Jalur-jalur Jalur-jalur anatomi ini menghasilka menghasilkan n suatu hubungan hubungan antara arteri koroner dan persediaan nutrisi otot jantung. Arteri koroner kanan berjalan ke sisi aknan jantung, jantung, pada sulkus sulkus atrio ventrikuler kanan. Pada dasarnya arteri koronaria kanan memberi makan pada pada atriu atrium m kana kanan, n, vent ventrik rikel el kana kanan n dan dan dind dindin ing g sebe sebela lah h dala dalam m dari dari ventrikel kiri. Ramus sirkumfleks memberi nutrisi pada atrium kiri dan
2. Vena kardiaka anterior mempunyai fungsi yang cukup berarti, mengosongkan sebagian besar isi vena ventrikel langsung ke atrium kanan. 3. Sinus kardiaka anterior dan cabangnya, merupakan sistim vena yang paling besar dan paling penting : berfungsi menyalurkan pengembalian darah darah vena vena miokar miokard d ke dalam dalam atrium atrium kanan kanan melalu melaluii oatium oatium sinus koronarius yang bermuara disamping vena kava inferior.
FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER
1. Arter Arterii Berfun Berfungsi gsi untuk untuk transp transport ortasi asi darah darah dengan dengan tekana tekanan n yang yang tinggi tinggi ke jaringan-jaringan. Karena itu sistem arteri mempunyai dinding yang kuat, dan darah darah mengal mengalir ir dengan dengan cepat cepat menuju menuju jaringa jaringan. n. Dindin Dinding g aorta aorta dan arteri relatif mengandung banyak jaringan elastis. Dinding tersebut
Venus dan Vena
1. Venu Venuss Dinding Dinding venus hanya sedikit lebih tebal daripada daripada dinding dinding kapiler. Venus Venus berfun berfungsi gsi menamp menampung ung darah darah dari dari kapile kapilerr dan secara secara bertah bertahap ap bergabung ke dalamvena yang lebih besar. 2. Vena Vena Berfungsi sebagai jalur transportasi darah dari jaringan kembali ke jantung. Karena tekanan dalam system vena rendah (0-5 mmHg), maka dinding vena tipis namun berotot dan ini memungkinkan vena berkomunikasi sehingga mempunyai kemampuan untuk menyimpan atau menampung darah sesuai kebutuhan tubuh.
Tebel 1. Sifat berbagai pembuluhd arah manusia Tebal dinding dinding
Diameter Diameter lumen
Luas penampung penampungan an
Sirkulasi Pulmonal 1. Hanya mengalirkan mengalirkan darah ke paru-pa paru-paru ru 2. hanya hanya berfungsi berfungsi untuk paru-paru paru-paru 3. mempunyai mempunyai tekanan tekanan permulaan permulaan yang yang rendah rendah 4. Hanya sedikit sedikit mengal mengalami ami tahanan tahanan
Gambar Jantung Normal
2.2 Coronary Artery Disease Disease (CAD) (CAD) a.
Pengertian
Corona Coronary ry Artery Artery Diseas Diseasee (CAD) (CAD) adalah adalah penyak penyakit it arteri arteri korone koroner r yang meliputi berbagai kondisi patilogi yang menghambat aliran darah dalam arteri yang mensuplai jantung, biasanya disebabkan oleh arterosklerosis yang menyebab kan insufisiensi suplay darah ke miokard (Long, 1996) Infark Miokaerd Akut (IMA) didefinisikan sebagai nekrosis miokard yang disebabkan tidak adekuatnya pasokan darah akibat sumbatan akut arteri koroner. Sumbatan ini sebagian besar isebabkan oleh ruptur ruptur plak plak ateroma ateroma pada pada arteri arteri korone koronerr yang yang kemudi kemudian an diikut diikutii oleh oleh terjadinnya trombosis, vasokonstriksi, reaksi inflamasi mikroembolisasi distal distal.. Kad Kadang ang-ka -kadan dang g sumbat sumbatan an akut akut ini dapat dapat pula pula diseba disebabka bkan n oleh oleh spasme arteri koroner, emboli atau vaskulitis.
c.
Peny Penyem empi pita tan n yang yang heb hebat at nam namun un buka bukan n kar karen enaa spas spasme me ata atau u
thrombus. Terjadi pada pasien aterosklerosis progresif atau dengan stenosis ulang setelah intervensi koroner perkutan (CI) d.
Infam Infamas asi, i, oleh oleh Karen Karenaa inf infek eksi si ulan ulang g mun mungk gkin in meny menyeb ebab abka kan n
penyempitan arteri, distabilisasi plak, ruptur, dan trombogenesis. e.
Penyeb Penyebab ab sekund sekunder er dari dari kondis kondisii pencet pencetus us diluar diluar arteri arteri korone koroner, r,
karena (demam, takikardi, takikardi, dan torotoksik torotoksikosis) osis),, berkurangn berkurangnya ya aliran darah koroner koroner dan berkurangn berkurangnya ya pasokan pasokan oksigen oksigen miokard(an miokard(anemia emia dan hipoksemia)
c.
Fakto aktorr Resi Resik ko terjadi jadiny nya a CAD
A.
Faktor yang tidak dapat dimodifikasi a.
Usia Usia 30-50 0-50 tahu tahun n
b.
Jenis kelamin
d.
Patofisiologi
Aterosklerosis dimulai ketika kolesterol berlemak tertimbun di intima arteri besar sehingga disebut ateroma/plak yang akan mengganggu absorbasi absorbasi nutrien nutrien oleh sel-sel endotel endotel yang menyusun menyusun lapisan lapisan dinding dinding pembuluh darah dan menyumbat aliran darah karena timbulan menonjol ke lumen pembuluh darah. Endotel pembuluh darah yang terkena akan mengalami nekrotik dan menjadi jaringan parut sehingga lumen menjadi semakin sempit dan berdinding kasar menyebabkan aliran darah terhamb terhambat at atau atau terhent terhenti, i, kecual kecualii sej sejuml umlah ah kecil kecil aliran aliran kolate kolateral ral dari dari pembul pembuluh uh diseki disekitar tarnya nya.. Daerah Daerah otot otot yang yang sama sama sekali sekali tidak tidak mendap mendapat at aliran atau mendapat begitu sedikitnya aliran sehingga tidak dapat mempertahankan fungsi otot jantung, ja ntung, dikatakan mengalami infark. Seluruh proses ini disebut infark miokardium. Segera setelah mulai timbul infark, sejumlah kecil darah kolateral
suatu daerah infark yang besar, dimana hampir tidak terdapat aliran darah kolateral, otot akan mati.
Coronary Arteri Disease
Tanpa elevasi segmen ST
Elevasi
Segmen ST
NSTEMI
APTS/UAP
STEMI
IMAnQ
IMAQ
Pasien Pasien dengan dengan diabet diabetes es mellit mellitus us mungki mungkin n tidak tidak merasa merasa nyeri nyeri berat bila menderita infark miokardium, karena neuropati yang menyer menyertai tai diabet diabetes es mempen mempengar garuhi uhi neuros neurosept eptor, or, sehing sehingga ga menumpulkan nyeri yang dialaminya.
Mual dan Muntah -
Nyer Nyerii yang yang heba hebatt mera merang ngsa sang ng pusa pusatt munt muntah ah
-
Area Area infar infark k mera merang ngsa sang ng refle refleks ks vaso vasofag fagal al
Diaporesis
Pada fase awal infark miokard terjadi pelepasan katekolamin yang meningkatkan stimulasi simpatis sehingga terjadi ter jadi fasokonstriksi pembuluh darah perifer sehingga kulit akan menjadi lembab, dingin, dan berkeringat.
Demam
Temeratur mungkin saja meningkat pada 24 jam pertama dan
a. CKMB, CKMB, isoenzim isoenzim yang ditemu ditemukan kan pada otot otot jantun jantung g mening meningkat kat antara 4-6 jam, memuncak dalam 12-24 jam dan kembali normal dalam 48-72 jam. b. LDH mening meningkat kat dalam 12-24 12-24 jam, jam, memunc memuncak ak dalam 48-72 jam dan kembali normal dalam 7-14 hari. c. Troponin T, T, merupakan merupakan pertanda pertanda baru baru untuk Acute untuk miocard
Infarction, meningkat sampai hari ke7.
Pemeriksaan Jantung
Biasanya tidak memperlihatkan kelainan, kecuali bunyi jantung dapat terdengar redup. Bunyi jantung S4 sering terdengar pada penderita dengan irama sinus, biasanya terdengar pada daerah daerah apeks dan parastenal kiri. bunyi jantung S3 dapat timbul bila terjadi kerusakan miokard yang luas. Kelainan paru bergantung pada beratnya AMI, yang diklasifikasikan menurut Killip I-IV:
1.
Pemeriksaan EKG
a. Normal Normal pada saat istiraha istirahatt tetapi tetapi bias depresi depresi pada pada segmen segmen ST gelombang T inverted menunjukkan iskemia, gelombang Q menunjukkan nekrosis b. Disritmia Disritmia dan Blok Jantung Jantung Disebabkan konsisi yang mempengaruhi sensitivitas sel miokard ke impuls saraf seperti iskemia, ketidakseimbangan elektrolit dan stimulasi saraf simpatis dan berupa bradikardi, takikardi dan ventrikel fibrilarilasi. Lokasi Infark Tabel 1. lokasi infark berdasarkan lokasi Lokasi Anter nterio iorr Ante Antero rose sept ptal al Anter nterio iorr ekst ekster eris isif if
Lead V1-V4 -V4 V1-V V1-V3 3 V1-V6 -V6
Perubahan EKG ST elev elevas asi, i, gelo gelom mbang ang Q ST elev elevas asi, i, gelo gelomb mban ang gQ ST elev elevas asi, i, gelo gelom mbang ang Q
b. Kolesterol/ Kolesterol/triglis trigliserida erida serum, mungkin meningkat meningkat (factor (factor resiko resiko CAD) c. Analisa Analisa gas Darah dan dan laktat miokard miokard,, mungkin mungkin meningkat meningkat selama selama serangan angina. d. Elektrolit : kalium, kalsium, magnesium, magnesium, natrium, natrium, mungkin mungkin berubah selama seranganj. 4.
Kara Karakt kter eris isti tik k jant jantun ung g deng dengan an angi angiog ogra rafi fi
Diindikasikan pada pasien dengan iskemia yang diketahui angina atau nyeri dada tanpa aktivitas, pada pasien kolesterol dan penyakit jantung keluarga yang mengalami nyeri dada, pasien dengan EKG istirahat normal, normal, prosedur prosedur ini akan menggambark menggambarkan an penyempitan penyempitan sumbatan arteri koroner. 5.
Echokardiografi
Diguna Digunakan kan untuk untuk mengka mengkaji ji fraksi fraksi ejeksi, ejeksi, geraka gerakan n segmen segmen dindin dinding, g,
mengangkut oksigen, lebih mudah terikat kepada CO dari pada O. jadi oksigen yang disuplay disuplay ke jantung jantung menjadi sangat sangat berkurang, berkurang, membuat jantung bekerja lebih berat untuk menghasilkan energi yang sama besarnya. asam nokoti nokotinat nat pada pada tembak tembakau au memicu memicu pelepa pelepasan san Kedua, asam katekolamin, yang menyebarkan konstribusi arteri. Alirand arah dan oksigenasi jaringan menjadi terganggu. ter ganggu.
Ketiga,
merokok merokok meningkatk meningkatkan an adhesi adhesi trombosit, trombosit,
mengakibatk mengakibatkan an kemungkin kemungkinan an peningkata peningkatan n pembentuka pembentukan n thrombus. Seseor Seseorang ang dengan dengan risiko risiko tinggi tinggi penyak penyakit it jantun jantung g korone koroner r dianjurkan untuk berhenti merokok. Orang yang berhasil menghentikan kebiasaan merokok dapat menurunkan resiko penyakit jantung koroner sampai 50% pada tahun pertama, resiko
Hubungan antara tingginya kolesterol darah dengan penyakit jantun jantung g korone koronerr tekah tekah terbukt terbuktii dan dapat dapat dipaha dipahami. mi. Meskip Meskipun un metabolisme lemak sangat kompleks dan sulit dipahami, namun ada beberap beberapaa kompon komponen en kunci kunci yang yang pentin penting g dipaha dipahami mi dalam dalam perkembangan penyakit jantung koroner (CHD = coronary heart disease). Lemak, yang tidak larut dalam air, terikat dengan lopoprotein yang yang larut larut dalam dalam air, air, yang yang memung memungkin kinkan kannya nya dapat dapat diangk diangkut ut dalam system peredaran darah. Tiga elemen metabolisme lemak koleterol total, lipoprotein densitas rendah (LDL = low density lipoprotein lipoprotein), ), dan lipoprotein lipoprotein densitas densitas tinggi (HDL = high density lipoprotein) dianggap sebagai factor primer yang mempengaruhi perkembangan CHD. Pengontrolan kadar serum kolesterol total, LDL dan HDL dalam batas terapeutik adalah tujuan yang harus
orang yang sedang berusaha mengontrol kolesterolnya meliputi : (1) ukuran ukuran penyaj penyajian ian harus harus dicant dicantumk umkan an dalam dalam ukuran ukuran rumah rumah tangga, (2) kalori total dari lemak per saji, dan (3) persentase kadar harian lemak (DV = daily valie). Ada sebagai sumber yang tersedia untuk membantu orang yang berusaha mengontrol kadar kolest kolestero erolny lnya. a. Ahli Ahli diit diit resmi, resmi, kelomp kelompok ok bantua bantuan n pribad pribadi, i, dan kepustakaan dari Asosiasi Jantung Amerika adalah beberapa contoh sumber-sumber tersebut. Makanan berserabut yang yang larut dalam air juga dapat membantumenurunkan kolesterol. Serat yang larut dalam air seperti pectin (ditemukan dalam buah segar) meningkatkan ekskresi kolesterol yang di metabolismne. Efek serat dalam menurunkan kadar kolesterol masih terus dalam penelitian. Latihan telah diketahui meningkatkan HDL, yang pada
pasien yang tresiko tinggi dan tidak dianggap sebagai pengganti pengaturan diit. Kegunaan obat dalam mencegah penyakit jantung koroner masih dalam penelitian. Namun demikian, bahwa pengaturan diit mempunyai dampak yang bermakna dalam menurunkan factor resiko penyakit jantung koroner telah dapat dipahami. Pemantauan kadar kolesterol darah pada psien yang diketahui mempunyai kolesterol tinggi dan memerukan pemantauan respon terhaap obat penurun kolesterol bioasanya dilakukan dibaah pengaasan dokter. Alat uji kolesterol darah telah tersedia untuk memantau kadarnya dalam darah saat pasien sedang tidak mengunjungi dokter. Alat tersebut dapat dibeli tanpa resep dokter, tetapi pasien tetap dianjurkan untuk menggunakan dibawah pengawasan dokter.
c. IVFD Dextrose 5% atau U NaCL 0,9% untuk untuk persiapan pemberian obat intravena. d. Pemberian Pemberian morfin 2,5-5 2,5-5 mg IV atau petidin petidin 25-50 mg IV, untuk untuk menghilangkan rasa nyeri . Bila dengan pemberian ISDN nyeri tidak berkurang atau tidak hilang. e. Sedatif Sedatif seperti seperti Diazepam Diazepam 3-4x, 2- mg per oral. oral. f. Diet Diet yang diberikan adalah diet diet jantung I-IV I-IV sesuai dengan dengan keadaan klien. Diet Diet Jan Jantun tung I
: makan akanan an sarin aring g
Diet Jantung II
: bubur
Diet Diet Jan Jantun tung III III
: nasi asi tim tim
Diet Jantung IV
: nasi
g. Antikoagul Antikoagulan an seperti seperti heparin heparin
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN DIAGNOSA
PERENCANAAN
KEPERAWATAN 1. G
angguan rasa nyaman dan dan
nyer nyerii
TUJUAN
INTERVENSI
Tupen :
1.
Setelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan
dokum dokumen enta tasi sika kan n
b.d b.dkeperawatan selama 1 x 24
penumpukkan asam jam klien tidak mengalami mengalami laktat.
RASIONAL
Kaji,
1. Data tersebut tersebut dapat membantu membantu dan dan
laporkan :
menentukan penyebab dan efek nyeri nyeri dada serta merupakan merupakan garis garis
a. Keluhan klien mengenai mengenai dasar untuk membandingkan gejala
nyeri dengan kriteria :
nyeri nyeri dada dada melipu meliputi ti pasca therapy
- Klien Klien tidak mengeluh mengeluh
lokasi, lokasi, radiasi, radiasi, durasi durasi
nyeri dada - Klien Klien tampak tampak tenang tenang dan
nyeri dan faktor yang
kondisi yang berhuibunga berhuibungan n
mempengaruhi nyeri
dengan nyeri dada, terdapat
dapat beristirahat
temuan temuan klinik klinik yang yang khas khas pada pada
- TTP dalam dalam batas batas normal normal::
nyeri dada iskemik
TD : 110-120/60-8 110-120/60-80 0 mmHg
a. Therapy Therapy terdapat terdapat berbagai berbagai
b. Infark Infark mikard mikard menurunkan menurunkan b. Efek nyeri dada pada
RR : 16-20 x/mnt
perfusi perfusi
HR : 60-100 x/mnt
kardiovaskuler terhadap
menimbulkan distritmia (curah
jantung, otak, ginjal.
jantung
0
T : 36,5 –37,5 C
hemodinami hemodinamik k
kontraktilit kontraktilitas as jantung jantung dan komplience ventrikel dan dapat
menurun)
mengakibatkan tekanan darah
- Keluaran Keluaran urine urine baik baik yaitu yaitu
dan perkusi jaringan menurun,
1-2 cc/kg BB/jam
frekue frekuensi nsi
jantun jantung g
dapat dapat
meningkat sebagai mekanisme ko mp mp en ensasi
untuk
mempertahankan curah jantung. 2. 2.
Monitorin
Mengetahui
adanya
perubahan gambaran EKG EKG dan dan
g EKG
adanya komplikasi AMI 3. Pening Peningkat katan an TD, HR, RR, menandakan nyeri yang sangat
3.
Monitorin
g TTV
dirasakan oleh klien 4.
Therapi
O 2
dapat
meningkatkan suplay O 2 ke O jantung 4.
Berikan
5. Memban Membantu tu
memaks memaksima imalka lkan n
O2 sesuai dengan kondisi complience paru klien 5.
6. Menurunkan konsumsi O2 Berikan
posisi semi fowler
6.
Anjurkan
7. Menurunkan rangsang eksternal
klien untuk bedrest total selama nyeri dada timbul
8. a. Jenis nitrat berguna untuk 7.
Berikan
mengontrol nyeri dengan efek
lingkungan lingkungan yang tenang tenang
vasodilatasi coroner menigkatkan
akitvitas akitvitas perlahan perlahan dan
aliran darah coroner dan perkusi
tidnakan yang nyaman
miokard
8.
Berikan
b. Merupakan beta bloker yang
therapy sesuai program :
efektif untuk pengobatan angina
a. Nitroglise Nitrogliserin rin :
dengan cara mengurangi frekuensi
ISDN 2 x 80 mg
denyut denyut jantung, jantung, kontraktili kontraktilitas tas
b. Bisoprolol Bisoprolol : : 1x 2,5 mg
miokard miokard dan tekanan tekanan darah darah sehingga sehingga meningkatkl meningkatklan an suply oksigen
2.
G
Tupan :
angguan difusi gasSetelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan
1. Kaji aji
freku rekuen ensi si,, 1. Berguna d alam evaluasi derajat
kedalaman pernapasan, catat
distre distress ss pernap pernapsan san dan atau atau
berhubungan dengan keperawatan selama 5 x 24 oedem paru
penggu penggunaa naan n
otot-o otot-otot tot
kronisnya proses penyakit.
jam masalah difusi gas akseso aksesori, ri, napas napas bibir, bibir, dapat teratasi
ketidakmampuan berbicara.
Tupen :
2. Atur posisi klien head head up 2. Meminimalkan arus balik vena
Setelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan
30o.
kepe kepera rawa wata tan n
3. Lakukan palpasi fremitus
menunjukan menunjukan
klie klien n perbaikan perbaikan
3. Penurunan getaran vibrasi diduga ada pengumpulan cairan atau udara
ventilasi ventilasi dan oksigenasi oksigenasi
terjebak
jaringan adekuat dengan
4. Awasi Awasi tingkat kesadaran kesadaran 4. Gelisah Gelisah dan ansietas ansietas adalah adalah
AGD dalam rentang normal
atau status mental klien
manifestasi umum pada hipoksia.
dan bebas dari gejala
AGD memburuk disertai bingung
distress pernapasan
atau atau
somnol somnolen en
menunj menunjuka ukan n
disfungsi cerebral yang berhubungan dengan hipoksemia 5. Evaluasi Evaluasi tingkat tingkat tolera toleransi nsi 5. Selama Selama distress pernapasan berat aktivitas, berikan lingkungan
atau akut pasien pasien secara secara total tidak
tenang tenang dan nyaman. Batasi
mampu melakukan aktivitas sehari-
aktivitas aktivitas pasien, pasien, dorong hari karena hipoksemia dan dispnea. untuk istirahat atau tidur.Istira Istirahat hat
diseli diselingi ngi
aktivi aktivitas tas
Mung Mungki kink nkan an
pasi pasien en
perawatan perawatan masih penting penting dari
melakukan aktivitas secara progra program m pengob pengobata atan, n, namun namun bertahap bertahap dan tingkatkan tingkatkan program pelatihan ditunjukan untuk sesuai toleransi individu
meningkatka meningkatkan n ketahanan ketahanan dan kekuatan kekuatan tanpa menyebabkan menyebabkan disp dispne neaa
bera beratt
dan dan dapa dapatt
meningkatkan kesehatan 6. Awasi Awasi TTV TTV dan irama irama 6. Takikardia, disritmia dan perubahan jantung
tanda vital dapat menunjukkan efek hipoksemia hipoksemia sistem sistem pada fungsi fungsi jantung 7. Pa CO2 biasanya meningkat dan Pa
7. Kolaboras Kolaborasii pemeriksaaan pemeriksaaan
O2
biasanya menurun sehingga
AGD
hipoksia terjadi dengan derajat lebih kecil atau lebih besar. Pa CO2 normal atau meningkat menandakan kegagalan pernafasan
8. Berika Berikan n O tambahan 8. Dapat Dapat memperbai memperbaiki ki atau mencegah mencegah 2 yang sesuai dengan hasilhipoksia
AGD 3. Intoleransi aktivitasTupan :
1. Observasi Observasi ulang tingkat tingkat1. Seba Sebaga gaii data data dasa dasarr untu untuk k
berhubungan dengan Kebu Kebutu tuha han n ketidakseimbangan
akti aktivi vita tass
terpenuhi terpenuhi setelah setelah dilakukan dilakukan
supply supply O miokard tindak tindakan an 2 dengan kebutuhan
kelelahan kelelahan dan kelemahan kelemahan mengembang mengembangkan kan rencana rencana pada klien terhadap aktivitas.
kepera keperawat watan an 2. Anju Anjurk rkan an
selama 4 x 24 jam
klie klien n
klien. untu untuk k 2. Mengurangi beban beban jantung klien klien
mempertahankan bedrest.
Tupen :
3. Bantu kebutuhan kebutuhan klien yang
3. Memaksima Memaksimalkan lkan istirahat istirahat akan
Setalah Setalah dilakukan dilakukan tindakan tindakan
tidak boleh dilakukan melatih
keperawatan :
akti aktivi vita tass
kelemahan umum (-)
dilakukan dilakukan seperti seperti makan, makan,
-
minum, mandi.
Tanda-tanda Tanda-tanda vital dalam batas normal
yang yang
dapa dapatt
4. Monito Monitorin ring g TTV TTV dan warna
TD:110-120/60-80
kulit tiap jam.
mmHg
4. Mengevalua Mengevaluasi si respon respon terhadap terhadap akti aktivi vita tass
dan dan
meng mengat atur ur
kebutuhannya.
HR: 60-80 x / menit RR: 16-20 x/menit 0
S : 36,5 –37,5 C -
mengurangi pengunaan energi.
Tidak Tidak terja terjadi di perub perubahan ahan
5. Berikan Berikan O O meningkatkan n O2 atau tingkatan O2 2 atau tingkatkan 5. meningkatka O2 selama aktivitas 6. Buat rencana rencana aktivitas secara secara
selama aktivitas. 6. Meningkatk Meningkatkan an toleransi toleransi terhadap terhadap
bertahap bertahap sesuai sesuai dengan dengan aktivitas aktivitas dimna dengan dengan cepat cepat
warn warnaa kulit kulit atau atau kemampuan klien. kelembaban
7.
Monitor takikardi,
meningkatkan beban jantung. 7. Indikator Indikator dari penurunan penurunan suplay suplay O2
disritmia disritmia,, diaporesis diaporesis atau dikardium dikardium
seperti seperti
takikardi takikardi,,
pucat setelah setelah melakukan melakukan disritmia, diaporesis, membutuhkan aktivitas.
penurunan aktivitas. 8. Mengurangi Mengurangi pemakaian pemakaian energi dan
8. Bantu klien dalam melakukan aktivitas 9.
O2 klien. 9. Mengedan Mengedan pada saat defekasi defekasi akan
Kolaborasi dalam pemberian laxadine 15 cc
meningkatkan tekanan intra torakal yang dapat meningkatkan meningkatkan tekanan tekanan arteri arteri koroner koroner sehingga sehingga dapat
4. Gangguan rasa aman :
Tupen :
cemas b.d kurangnya Setelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan
menyebabkan angina dan aritmia. 1. Berikan penjelasan tentang 1. Dengan Dengan mengetahui mengetahui faktor faktor resiko, resiko, faktor-faktor resiko timbulnya
klien dan keluarga dapat mencegah
pengtehuan pengtehuan tentang tentang keperawatan selama 2x24 CAD : merokok merokok,, diit diit tinggi tinggi
dan memodifikasi gaya hidup yang
penyakitnya.
jam klien menunjukkan :
kolesterol, DM, Hipertensi, lebih sehat.
- Klien maupun maupun keluarga keluarga Stress, tenang - Klien Klien dan keluarga dapat
2. Berikan dukungan emosional: 2. Klien akan merasa dihargai sikap hangat dan empati
meng mengeetahu tahuii
dan dan 3. Jelaskan setiap prosedur yang 3. Dengan mengetahui prosedur klien
menyebutkan menyebutkan kembali kembali
akan dilakukan pada klien dan
dan keluarga akan berpartisipasi
tentang penyakit yang keluarga.
dalam dalam
dialami klien serta cara
disa disamp mpin ing g itu itu juga juga dapa dapatt
penc penceegaha gahan n
menurunkan tingkat cemas klien.
perawatannya.
dan dan 4. Berikan penjelasan tentang perawatan klien di rumah : Pengaruh CAD
melaku melakukan kan
tindak tindakan an
4. Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga sehingga keluarga dapat mengantisipasi serangan ulang
Proses penyembuhan Jenis-jenis pengobatan Pengaruh obat-obatan - Pembatasan Pembatasan diit : rendah rendah kolesterol - Olahraga Olahraga 3 x / minggu : joging, aerobik - Merokok Merokok stop - Manajeme Manajemen n stres stresss - Saat BAB tidak mengedan mengedan 5. Kaji ulang tingkat cemas
5. Untuk mengetahui dan mengevaluasi
tingkat tingkat keberhasil keberhasilan an dari intervensi intervensi yang telah dilakukan