ILMU BEDAH VETERINER UMUM CASTING PADA BABI
OLEH: 1. Erwin Danareka Putra
1309005027
2. Hasnani
1309005148
3. Aditana Fanayoni
1509005033
4. Ni Kadek Meita Swandewi
1509005034
5. Oktryna Hodesi Sibarani
1509005038
6. Marisa Amanda Yanti Limantara
1509005040
7. Dwi Arso Purba
1509005047
8. Muhamad Alfian Dinika
1509005078
9. Nisa Maharani
1509005079
10. Rahmi Maulidya Putranty
1509005080
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNYA, penulis dapat menyelesaikan paper ini dengan baik dan tepat pada waktunya.Paper ini berisikan tentang Casting pada babi . Diharapkan paper ini dapat memberikan informasi kepada pembaca serta bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa paper ini masih kurang sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar tercapainya kesempurnaan dalam menambah wawasan kita bersama. Untuk itu penulis ucapkan terimakasih kepada pembaca.
Denpasar, 18 Februari 2018
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover ........................................... ....................................................................................... i Kata Pengantar ................................................ .................................................................... ii Daftar Isi ................................................ ............................................................................. iii Daftar Gambar ................................................ .................................................................... iv Bab I Pendahuluan
1.1.Latar Belakang ................................................. ................................................... 1 1.2.Rumusan Masalah ............................................................................................... 1 1.3.Tujuan ............................................. ................................................... ................. 1 Bab II Pembahasan
2.1.Pengertian Casting ............................................................................................... 2 2.2.Cara Casting pada Babi ...................................................................................... 2 Bab III Penutup
3.1.Kesimpulan .............................................. ................................................... ........ 9 3.2. Saran .............................................. ................................................... ................. 9 Daftar Pustaka ................................................. .................................................................... 10
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Cara merobohkan babi dengan tangan ............................................................. 2 Gambar 2. Langkah pertama merobohkan babi dengan tali .............................................. 3 Gambar 3. Babi yang telah dirobohkan dengan tali ........................................................... 3 Gambar 4. Posisi Rope-Board Case untuk menganastesi babi .......................................... 4 Gambar 5. Cara merobohkan babi dengan hopel kaki belakang ....................................... 5
iv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Casting adalah proses handling yang dilakukan dengan cara merobohkan hewan ke sisi kanan atau kiri. Dalam melakukan casting harus dilakukan dengan tepat dan menggunakan metode yang benar. Babi merupakan hewan yang sulit untuk dilatih, sehingga diperlukan cara khusus untuk menanganinya. Babi juga bukan hewan berperangai lembut, dan pada perlakuan dan perawatan yang kurang ramah, anak babi juga dapat menggigit. Taring yang besar dan kuat pada babi jantan membuat babi menjadi berbahaya. Meskipun babi berpenampilan kuat, namun hewan ini tidak tegar dan tidak tahan terhadap perlakuan yang kasar terutama pada cuaca panas. Kaki babi juga kecil dan agak mudah patah. Jika penanganan babi menggunakan kekerasan, babi akan terkejut . Setelah terkejut babi akan merasa khawatir, merekapun menjadi keras kepala, berisik dan bahkan berbahaya, terutama ketika menangani babi dewasa atau babi dengan tandu. Babi dengan perlakuan yang kasar akan menyebabkan babi mengalami sindrom stress babi atau Porcine Stress Syndrome (PSS). Beberapa babi yang terkena PSS akan menghasilkan karkas yang pucat atau Pale Soft Exudative Carcasses (PSE), hal ini akan berdampak buruk terhadap industri daging babi. Oleh sebab itulah kita harus melakukan casting dengan baik dan benar agar babi tidak mengalami kecelakaan saat ditangani oleh dokter hewan. 1.2 Rumusan Masalah
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan casting? 1.2.2. Bagaimana cara melakukan casting pada babi?
1.3 Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan casting 1.3.2. Untuk mengetahui bagaimana cara melakukan casting yang baik dan benar pada babi
1
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Casting
Casting adalah proses handling yang dilakukan dengan cara merobohkan hewan ke sisi kanan atau kiri. Casting dilakukan agar hewan tidak mengalami cedera. Teknik casting harus dilakukan dengan baik dan benar sehingga tidak mengakibatkan hewan cedera bahkan meninggal. Seorang dokter hewan harus bisa melakukan casting saat menangani pasien (hewan).
2.2 Cara Melakukan Casting
Merobohkan Babi dengan Tangan
Gambar 1. Cara merobohkan babi dengan tangan
Babi dapat dirobohkan hanya dengan menggunakan tangan yakni dengan cara menjegalnya. Namun sebelumnya babi harus sudah diikat dengan tali moncong. Setelah itu ulurkan tangan dibawah badan babi dan pegang kaki depan dan kaki belakang sisi yang jauh lalu tarik kearah mendekati badan. Sebaiknya tempat untuk merebahkan babi diberi sedikit jerami agar empuk. Jika babi sudah jatuh, maka kakinya dapat diikat atau ditahan di tanah oleh seorang asisten. Cara ini sangat cocok untuk babi berukuran besar karena tahan benturan yang tiba-tiba, tetapi mungkin tidak praktis bagi babi yang sangat besar. Untuk babi besar dapat digunakan kekangan peroboh.
2
Kekangan Peroboh
Dalam kekangan ini, babi harus diikat dengan tali moncong. Untuk merobohkan dari sisi kanan, ujung tali moncong itu ditarik kebelakang sebelah kiri serta dilingkarkan ke bagian atas hock kaki dengan arah dari dalam ke luar.
Gambar 2. Langkah pertama merobohkan babi dengan tali
Kemudian ujung tali ditarik sehingga kaki mendekati kepala dan babi akan kehilangan keseimbangannya. Jika babi telah roboh, tali harus ditarik erat-erat dan ujungnya dilewatkan dbawah badan tali serta diikat dengan ikatan mati.
Gambar 3. Babi yang telah dirobohkan dengan tali
Selain melewatkan tali sekitar kaki, kita dapat menempatkan sebuah hopel sekitar kaki itu dan melewatkan tali tersebut ke dalam cincinnya karena pada kekangan ini kaki masih mempunyai banyak kebebasan bergerak, pekerjaan yang memakan waktu sebentar,
maka cara ini hanya cocok untuk
kecuali jika babi itu diberi juga anestesi.
Selain itu seorang asisten dapat menahan kaki yang di bawah dengan cara berdiri di atasnya.
3
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang memakan waktu atau yang memerlukan kondisi yang lebih bersih, kaki harus diikat menyatu, sehingga tidak dapat menimbulkan debu. Seutas tali dapat dilewatkan dengan membentuk huruf"8" sekitar pastern kaki belakang dan depan pada sisi yang sama. Dengan cara ini dua tiga atau keempat kaki dapat diikat menyatu dan dapat diberikan anestesi agar terdapat kekangan sempurna.
Kekangan Peroboh Cara Kedua
Jika seekor babi telah diikat dengan tali pemegang atau tali moncong, hewan itu dibawa ke dekat pagar atau penghalang lain untuk diikat.
Sekitar kaki depan dan
belakang pada sisi yang terdekat dengan pagar dilingkarkan tali pendek. Ujung tali dari kaki belakang dilewatkan badan hewan ke depan melintangi pundak dan dililitkan pada sebuah tiang dekat kepalanya. Tali dari kaki dilewatkan melalui badan ke belakang melintangi pinggul dan dililitkan sekitar sebuah tiang dekat ekor Jika kedua tali ditarik erat-erat, babi itu akan roboh. Jika diikat pada tiang di bagian bawah dekat badan hewan, maka babi itu akan tertahan di tanah secara efektif. Jika diperlukan pengekangan sempurna untuk melakukan suatu pekerjaan, maka kaki harus diikat menyatu.
Rope-Board Cast
Teknik ini diigunakan untuk menganestesi babi. Dilakukan dengan mengikat salah satu sisi kaki depan dengan kaki belakang lalu tempatkan sebuah batang atau papan seperti yang terlihat pada gambar, kemudian tekan papan kearah menuju tanah sehingga babi roboh.
Gambar 4. Posisi Rope-Board Case untuk menganastesi bab 4
Hopel kaki belakang
Salah satu cara terbaik untuk merobohkan dan mengekang seekor babi besar adalah dengan menggunakan hopel kaki belakang ini. Alat ini dapat dipasang dengan mudah dan cepat, dan dapat merobohkan hewan dengan upaya yang minimal, hopel setelah roboh akan mengekangnya secara efektif maka tidak diikat. Hopel ini dibuat dari pipa dengan diameter 1 inci dan panjang 16 inci. Pada kedua ujungnya dikaitkan cincin dengan diameter 2 inci dan pada cincin-cincin ini dikaitkan rantai sepanjang 20 sampai 24 inci. Ujung-ujung lain dari kedua rantai ini dikaitkan pada sebuah cincin ketiga sebagaimana dapat dilihat pada gambar. Pada cincin ketiga ini juga dikaitkan seutas tali yang kuat. Babi harus diikat dengan tali moncong serta dikaitkan pada sebuah benda yang tidak dapat bergerak. Untuk menggunakan alat ini dibuat sebuah kelokan pada rantai yang dimasukkan ke dalam cincin yang terdapat pada ke dua ujung pipa dan dilingkarkan sekitar kedua kaki belakang babi itu. Jika telah disediakan jerami dan segala sesuatu untuk merobohkan babi telah siap, maka tali pada cincin tengah ditarik ke belakang sampai kaki belakang babi tertarik jauh ke belakang, sehingga hewan itu kehilangan keseimbangan. Hewan itu akan roboh pada sisinya dan akan berbaring pada punggungnya.
Kita dapat memegang tali dengan
kencang sampai tegang dan dengan demikian seorang diri dapat mengekang seekor babi jantan yang besar atau mengikat tali itu pada sebuah benda yang tidak dapat bergerak .
Gambar 5. Cara merobohkan babi dengan hopel kaki belakang
5
Hopel Inggris
Suatu kekangan peroboh jenis hopel Inggris merupakan suatu cara yang praktis dan cepat untuk merobohkan seekor babi serta pengekangan sempurna dari keempat kakinya setelah hewan itu roboh,
maka tidak perlu pengikatan lainnya.
Cara ini
merupakan cara yang baik untuk kastrasi, memotong taring dan kuku. Alat ini terdiri atas empat buah hopel dengan seutas tali sepanjang 14 kaki yang diikatkan pada cincin salah satu hopel.
Babi diikat dengan tali moncong atau pemegang mekanis.
Hopel
dengan tali yang dikaitkan pada cincinnya ditempatkan pada salah satu kaki belakang, sedang ketiga hopel lainnya ditempatkan pada kaki lainnya. Tali dilewatkan melalui cincin hopel pada kaki depan di sisi yang sama, melalui cincin hopel kaki depan lainnya melalui cincin hopel kaki belakang lainnya dan akhirnya kembali melalui cincinnya sendiri.
Ujung tali itu kemudian dilewatkan melalui punggung babi ke sisi yang
berlawanan dengan arah robohnya hewan. Harus dijaga benar-benar agar terdapat jerami atau jejabah lainnya di bawah babi tersebut, agar hewan itu tidak dapat cedera pada waktu roboh. Kita mendorong kaki belakang babi itu ke depan dan menarik tali erat-erat. Tegangan yang terus-menerus pada tali akan meyatukan keempat kaki hewan itu sehingga kehilangan keseimbangan. Kita harus mengarahkan jatuhnya sedemikian rupa sehingga hewan itu roboh di tempat yang terdapat jerami. Jika tidak, hewan itu akan jatuh pada mukanya dan akan mendapat cedera. Setelah babi itu roboh,
maka tali dapat ditarik erat-erat dan diikat sampai
keempat kakinya terikat menjadi satu. Selain merobohkan seekor babi dengan cara menarik keempat kakinya menjadi satu agar kehilangan kesembangan, kita dapat juga merenggangkan kaki kakinya sampai hewan itu keniangan keseimbangan dan jatuh. Untuk ini, hopel itu diempatkan di sekitar masing-masing kaki seperti se Seutas tali dilewatkan dari cincin sebuah hopel belakang melilit sebuah tiang di belakang babi dan melalui cincin hopel pada kaki belakang lainnya, dari hopel kaki depan seutas tali lain melilit tiang di depan ke arah hopel kaki depan lainnya jika kedua tali ditarik erat-erat, maka kaki depan dan kaki belakang babi akan tertarik saling menjauhi dan hewan akan kehilangan keseimbangan, ketika jatuh hewan itu harus diarahkan dengan baik sehingga
6
babi itu jatuh di sisi di tempat yang ada jejabahnya. Untuk menjaga babi itu tetap dalam posisi tsb, tal-tali itu dapat diikatkan pada tiang atau dipegang oleh asisten
Meja Leahy
Meja ini dirancang untuk memungkinkan satu orang mengekang dan kecil tanpa dibantu oleh orang yang harus dalam akan menghemat waktu jka ia membuat meja demikian atau sesuatu yang mirip dengan meja ini. Pada daun meja terdapat dua papan yang membentuk galur untuk menampung babi agar diam dan mencegahnya berguling ke sana kemari. Babi ditempatkan dalam galur ini pada Pada ketinggian pundak, pada daun meja terdapat lubang yang dilewati bebat kanvas. Bebat ini dilingkarkan pada dada babi dan kaki depannya dimasukkan dalam celah yang terdapat pada bebat tersebut. Di bawah daun meja,
bebat ini dihubungkan dengan sebuah batang yang bersambung
dengan sebuah pengungkit yang membujur sepanjang meja. Pengungkit ini dikaitkan dengan sebuah penunjang tegak pada ujung meja. Di dekat ujung lainnya pengungkit dikaitkan pada bagian bawah daun meja dengan sebuah pegas yang kuat. Di pertengahan ujung ini, tempat operator berdiri, terdapat sebuah bidang vertical yang mempunyai takik-takik untuk menahan kaitan yang terdapat pada ujung pengungkit. Setelah menempatkan babi di atas meja dan memasang bebat sekitar badannya, kita dapat mengencangkan bebat seperlunya untuk menahan dalam suatu posisi dengan menekan pengungkit ke bawah dengan kaki kita.
Pengungkit tersebut kemudian
dibiarkan dalam posisi yang dikehendaki sampai operasi selesai. Kaki belakang babi diikat dengan tali pada kaki meja. Jika operasi selesai kita menekan pengungkit ke bawah dan ke samping dengan kaki agar lepas. Pegas menekannya ke atas sehingga katan sekitar badan babi longgar dan membebaskannya. Kita dapat membuat suatu rancangan yang mirip dengan meja ini dengan membuat suatu lubang persegi pada sebuah tempat pakan. Sebuah ban dalam mobil dapat dipasang melalui lubang ini dan melingkari badan babi. Kaki depan babi itu dapat dimasukkan ke dalam celah yang dibuat pada dinding ban dalam tersebut agar ban itu melingkar dengan erat pada badan babi dan menekannya ke bawah, pada bagian ban dalam yang menjulur di bawah papan dapat dipasang beban. Jika papan ini dipakai di atas sebuah meja maka kaki belakang babi diikatkan pada kaki meja tersebut. Jika tidak,
7
kaki belakang babi dapat diikat dengan tali yang melewati bawah papan dari satu kaki ke kaki lain.
8
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Casting adalah menguasai hewan dengan cara merebahkan hewan tersebut. Adapun cara yang dapat digunakan untuk merebahkan hewan adalah : merobohkan hewan dengan tangan, atau kekangan peroboh, rope board cast, dan hopel kaki belakang, Hopel Inggris, Meja Leahy. Casting pada babi, sebaiknya babi ditangkap terlebih dahulu yakni dengan cara : menggunakan pintu penangkap babi, perangkap babi, penangkap babi, tali jerat, penahan babi jorgenson, penahan babi iowa, menggiring babi dengan menggunakan embe r dll. 3.2 Saran
Casting babi sebaiknya dilakukan dengan lembut agar babi tidak kesakitan atau mengalami cedera, terutama pada kaki karena kaki babi sangat rapuh. Dan untuk meminimalkan resiko cedera atau stress pada saat casting atau merobohkan hewan, babi sebaiknya dirobohkan diatas tempat yang sudah diberi tumpukan jerami yang cukup empuk.
9
DAFTAR PUSTAKA
Driessen, Bert dkk. 2013. Practical handling skills during road transport of fattening pigs from farm to slaughterhouse: A brief review. Vol.4, No.12, 756-761 (2013) Agricultural Sciences. [cited 2014 march 2] Leahy,John Barrow, Pat.1953. Restraint Of Animals.New York. Cornel Campus Store,Inc, Ithaca. Smith, Alison. 2006. Preparation of Swine For the laboratory. [cited : 2014 march 2]
10