Laporan Kasus
SESAK NAPAS BERTAMBAH BERTAMBAH HEBAT SEJAK 2 HARI SEBELUM MASUK RUMAH SAKIT
Oleh: Dw An!ar Maharan" S#Ke!
$%$&%&2'('&')) $%$&%&2'('&'))
Pe*+*+n,: !r# -asal Sholeh" SpPD" K.K/
DEPARTEMEN 0 BA1IAN ILMU PENAKIT DALAM RUMAH SAKIT PALEMBAN1 BARI PALEMBAN1 2$'(
HALAMAN PEN1ESAHAN
Laporan Kasus
Judul : Sesa3 Napas Ber4a*+ah He+a4 Se5a3 2 Har se+elu* Masu3 Ru*ah Sa34 Oleh: Dw An!ar Maharan
Telah diterima sebagai salah satu syarat mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUD Palembang Bari.
Palembang September !"#$ Pembimbing
dr.%aisal Sholeh SpPD K&K'
!(
HALAMAN PEN1ESAHAN
Laporan Kasus
Judul : Sesa3 Napas Ber4a*+ah He+a4 Se5a3 2 Har se+elu* Masu3 Ru*ah Sa34 Oleh: Dw An!ar Maharan
Telah diterima sebagai salah satu syarat mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUD Palembang Bari.
Palembang September !"#$ Pembimbing
dr.%aisal Sholeh SpPD K&K'
!(
KATA KATA PEN1ANTAR PEN1 ANTAR
Segala pu)i dan syukur s yukur kepada *llah S+T S+T yang telah melimpahkan berkat dan karunia&,ya karunia&,ya sehingga sehingga penyusun penyusun dapat menyelesaika menyelesaikan n laporan laporan kasus yang 6Sesa3 Napas Napas Ber Ber4a 4a*+a *+ah h He+ He+a4 a4 Se5 Se5a3 a3 2 Har Har Se+ Se+elu elu* * Masu3 Masu3 ber)udul 6Sesa3 Ru*ah Sa347# -aporan kasus ini merupakan salah satu syarat mengikuti u)ian
pada Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu Penyakit Dalam %akultas Kedokteran Uniersitas Sri/i)aya RSUP dr. dr. 0ohammad 1oesin Palembang. Penyusun mengu2apkan banyak terima kasih kepada dr. %aisal Sholeh SpPD K&K' selaku pembimbing dalam penulisan laporan kasus ini serta kepada semua pihak yang telah membantu hingga tulisan ini dapat diselesaikan. Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan kasus ini. 3leh karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan demi perbaikan di masa yang akan datang. 0udah&mudahan tulisan ini dapat memberi ilmu dan man4aat bagi yang memba2anya.
!5
Penyusun
DA-TAR ISI
1*-*0*, JUDU- ............................................................................................................ i 1*-*0*, P6,76S*1*,............................................................................................... ii K*T* P6,7*,T*R............................................................................................................ iii D*%T*R ISI......................................................................................................................... i B*B I P6,D*1U-U*,..................................................................................................... ( B*B II -*P3R*, K*SUS................................................................................................. 5 B*B III TI,J*U*, PUST*K*.......................................................................................... ## B*B I' *,*-ISIS K*SUS............................................................................................. ... !( D*%T*R PUST*K*............................................................................................................ !8
!$
BAB I PENDAHULUAN
'#'# Pen!ahuluan
7agal )antung kongesti4 atau Congestive Heart Failure 91%; adalah suatukeadaan saat ter)adi bendungan sirkulasi akibat gagal )antung dan mekanisme kompensatoriknya. 7agal )antung adalah komplikasi tersering dari segala )enispenyakit )antung kongenital maupun didapat. Penyebab dari gagal )antung dapat berupa dis4ungsi miokard endokard perikardium pembuluh darah besar aritmia kelainan katup dan gangguan irama. Di 6ropa dan *merika dis4ungsi miokard yang palingsering ter)adi akibat penyakit )antung koroner. In4ark miokard yangmerupakan penyebab paling sering pada usia kurang dari 85 tahun disusul hipertensi dan diabetes. Di 6ropa ke)adian gagal )antung berkisar "(< & !< dan meningkat pada usiayang lebih lan)ut dengan rata&rata umur 8( tahun. Prealensi gagal )antung di*merika Serikat men2apai (= )uta orang dengan 5"" ribu kasus baru per tahunnya.Di Indonesia belum ada angka pasti tentang prealensi penyakit gagal )antung. Di RS Jantung 1arapan Kita setiap hari ada sekitar (""&5"" pasien berobat )alan dan sekitar $5< adalah pasien gagal )antung. 0eskipun terapi gagal )antung mengalamiperkembangan yang pesat angka kematian dalam 5" tahun tetap tinggi sekitar >"&("< dari pasien penyakit
!8
gagal )antung lan)ut dan 5"< dari pasien dengan ge)ala gagal )antung yang ringan. Prognosa dari gagal )antung tidak begitu baik bila penyebabnya tidak dapatdiperbaiki. Setengah dari populasi pasien gagal )antung akan meninggal dalam ( tahun se)ak diagnosis ditegakkan dan pada keadaan gagal )antung berat lebih dari 5"< akan meninggal dalam tahun pertama.
!=
BAB II LAPORAN KASUS
'#'
IDENTI-IKASI
a. Identitas Pasien #. !. >. (. 5.
,ama ,o. Rekam 0edik Usia Jenis Kelamin *lamat
: Tn. *.R : 5!.$$.(# : 55 tahun : -aki&laki : Dusun II Semuntul rt. ""! r/. ""!
Semuntul Sumatera Selatan $. Peker)aan : Petani 8. Pendidikan : S0* =. Status Pernikahan : 0enikah ?. *gama : Islam #". Status 6konomi : 0enengah
keba/ah
9Pembiayan
Jamsoskes; ##. Tanggal 0asuk : !! September !"#$ #!. Tanggal Pemeriksaan : !$ September !"#$
'#2#
ANAMNESIS
9*namnesa dilakukan se2ara autoanamnesa tanggal !$ September !"#$; a. Keluhan Utama Sesak napas yang semakin hebat se)ak @ ! hari S0RS
b. Ri/ayat Per)alanan Penyakit @ # bulan S0RS os mengeluh sesak napas. Sesak dirasakan saat os berakti4itas seperti )alan #""m dan berkurang saat os istirahat. Sesak tidak dipengaruhi 2ua2a dan emosi mengi 9&;. Terbangun pada malam hari karena sesak 9A;. 3s tidur dengan > bantal tersusun. Batuk 9A; dahak 9&; batuk lebih sering pada malam hari. ,yeri dada 9&; demam 9&; mual 9&; muntah 9&; penurunan na4su makan 9&;. 3s belum berobat.
!?
@ #( hari S0RS Bengkak dirasakan di kedua punggung kaki. ,yeri 9&;. 0un2ul se2ara tiba&tiba dan bersamaan. Bengkak tidak di pengaruhi aktiitas. Ri/ayat trauma 9&;. Demam 9&; mual 9&; muntah 9&; perut kembung 9&; batuk 9&; bengkak di kelopak mata 9&; badan lemas 9&; sakit kepala 9&; nyeri sendi 9&;. Pasien masih sesak napas. B*B dan B*K normal. *ktiitas terhambat karena sesak dan bengkak pada kaki. 3s berobat ke puskesmas diberi obat yang os tidak tahu nama obat keluhan sedikit berkurang. @ ! hari S0RS os mengeluh sesak napas semakin hebat. Sesak dirasakan saat os berakti4itas seperti ber)alan ke kamar mandi dan berkurang saat os istirahat. Sesak tidak dipengaruhi 2ua2a dan emosi. Terbangun pada malam hari karena sesak 9A; 0engi 9&;. 3s tidur dengan > bantal tersusun. Batuk 9A; Dahak 9&; Batuk lebih sering pada malam hari. ,yeri dada 9&; Demam 9&; mual 9&; muntah 9&; Penurunan na4su makan 9&;. Bengkak pada kaki 9A; bengkak mulai dirasakan pada perut dan kemaluan. 3s berobat ke dokter umum dan disarankan untuk dira/at.
d. Ri/ayat Penyakit Dahulu Ri/ayat hipertensi se)ak 5 tahun yang lalu. Ri/ayat Diabetes 0elitus disangkal. Sakit dengan keluhan yang sama sebelumnya disangkal.
e. Ri/ayat Penyakit Keluarga Ri/ayat keluhan yang sama dalam keluarga disangkal Ri/ayat 1ipertensi dalam keluarga disangkal Ri/ayat Diabetes 0elitus disangkal Ri/ayat sakit )antung disangkal Ri/ayat sakit gin)al disangkal
4. 7aya 1idup
>"
• • •
'#8
Ri/ayat merokok 9A; #! bungkus perhari se)ak >" tahun yang lalu Ri/ayat minum alkohol disangkal Ri/ayat olahraga tidak rutin
PEMERIKSAAN -ISIK
9Tanggal !" September !"#$ Pukul : ##.>" +IB; a. Keadaan Umum #. Keadaan Umum !. Kesadaran >. *nemia (. Ikterik 5. Sianosis $. Dyspnoe/orthopnoe 8. 6dema Umum
: : : : : : :
kaki =. Keadaan 7iCi
tampak sakit sedang kompos mentis 9&; 9&; 9&; 9A; 9A; pada kedua tungkai kaki punggung
: BB
: ?! kg
I0T
: >#=> kgm !
TB
: #8" 2m
Kesan : 3bese ?. Bentuk Tubuh #". Tekanan darah ##. ,adi %rekuensi • Irama • Isi dan tegangan • #!. Perna4asan %rekuensi • Irama dan tipe • #>. Temperatur
: Pikni2us : #5"##" mm1g : ##! kali per menit : pulsasi reguler : 2ukup : != kali per menit : teratur abdominothora2al : >$$
b. Pemeriksaan %isik khusus a. Kepala : ,ormo2ephali simetris de4ormitas 9&; rambut hitam tidak mudah di2abut. b. 0ata : Kon)ungtia pu2at 9&; in)eksi kon)ungtia 9&&; hiperemis
9&&; sklera subikterik 9&&; mata 2ekung
>#
9&;
edema palpebra 9&; pupil bulat isokor >mm>mm re4leks 2ahaya 9AA; 2. Telinga d. 1idung
: sekret 9&&; serumen 9&&; : de4ormitas 9&; sekret 9&; mukosa
hiperemis 9&; epistaksis9&; e. 0ulut dan tenggorokan : sianosis 9&; bibir kering 9&; lidah kotor 9&; stomatitis 9&; perdarahan gusi 9&; 4aring hiperemis 9&; tonsil 9T#T#; 4. -eher g. Thoraks
: pembesaran K7B 9&; J'P 95A!; 2m1!3
Paru depan Inspeksi
: statis dan dinamis simetris kanan dan kiri
•
Palpasi Perkusi
sela iga melebar 9&&; retraksi 9&&; : stem 4remitus simetris kanan dan kiri : sonor pada semua lapang paru kanan dan
•
kiri *uskultasi
: esikuler 9AA; normal ronchi basah kedua
•
•
basal paru9AA; wheezing 9&&; Paru belakang
•
Inspeksi Palpasi Perkusi
: simetris retraksi 9&&; : stem 4remitus simetris kanan dan kiri : sonor pada semua lapang paru kanan dan
•
kiri *uskultasi
: esikuler 9AA; normal ronchi basah kedua
• •
basal paru9AA; wheezing 9&&; Jantung • • •
Inspeksi Palpasi Perkusi
: i2tus 2ordis tidak terlihat : i2tus 2ordis tidak teraba thrill 9&;
Batas atas
: IS II
Batas kiri
: IS ' linea aksilaris anterior sinistra
Batas kanan
: IS ' ! )ari dari linea parasternalis deEtra
>!
•
*uskultasi
: BJ III 9A; BJ III terdengar murmur 9A;
sistolik gallop 9&; h. *bdomen a. Inspeksi : embung enektasi 9&; s2ar operasi 9&; b. Palpasi : Distensi 9&; nyeri tekan 9&; hepar dan lien tidak teraba ballottement 9&; massa tidak ada 2. Perkusi : Timpani 9A; shi4ting dullness 9A; d. *uskultasi : bising usus 9A; normal i. Punggung : nyeri ketok '* 9&; ). 7enitalia : edema skrotalis 9A; k. 6kstremitas : akral hangat 9AA; pu2at 9&&; eritema 9&&; sianosis 9&&; clubbing fingers 9&&; edema pretibial 9AA; edema dorsal pedis 9AA; RT F! detik
'#% Pe*er3saan Penun5an, •
La+ora4oru* 9 Tanggal !" September !"#$;
Pe*er3saan
Hasl
1emoglobin
#!? grd-
1ematokrit
(#<
Trombosit 1itung Jenis Baso4il 6osino4il ,. Batang ,. Segmen -im4osit 0onosit 7lukosa se/aktu
#?(.""" " # # =# #( > ?5
S73T Trigliserida KolesterolS7PT total Kolesterol 1D*lbumin Kolesterol -DUreum ,atrium
!> 8? #$8 #? (5 #"$>!( #>$ >>
reatinin
"?(
Nla Nor*al - : #>! > grdP : ##8 5 grd- : ("&(=< P : >8&(>< #5"."""&(""."""
"< "&>< !&$< 5"&8"< !"&("< !&=< F #=" mgdl - : F >8 UI P : Fmgdl ># UI F !"" -:F (# UI F !"" mgdl P : mgdl F ># UI G 5" >=&5# grdl F #>" mgdl !"&(" mgdl #>$7 mmoldl - : "?> mgdl P : "$# mgdl >>
In4erpre4as
,ormal
,ormal ,ormal ,ormal ,ormal ,ormal 0eningkat 0enurun ,ormal ,ormal ,ormal ,ormal ,ormal ,ormal 0enurun 0enurun ,ormal ,ormal ,ormal ,ormal
Kalium
•
>5"
>$&$5 mmoldl
Ra!olo,
Kesan : ardiomegali
ongestie pulmonal •
EK1
>(
0enurun
In4erpre4as :
Irama sinus reguler 1R =>Emenit aEis kiri gelombang P normal komplek HRS ""= PR interal ! detik ST&T 2hange 9&; RS di ' # F # S '# A R '5'$ F >5
'#) Da,noss Ker5a
1% et causa 11D
'#( Da,noss Ban!n,
1% et 2ausa *D '#9 Ta4ala3sana Me!3a*en4osa •
I'%D R- gtt menit mikro
•
ISD, >E5mg
•
In) %urosemid # E (" mg
•
Spironolakton # E !5 mg
•
aptopril > E #!5mg
•
*spilet # E =" mg
•
-ansopraCole # E # 2aps
>5
•
*mbroEol >E#
Non Me!3a*en4osa • • • • • •
3! ( -menit nasal 2anul Istirahat Tirah Baring Pemasangan kateter Diet )antung III 6dukasi
'#& Pro,noss
Huo ad itam
: dubia ad bonam
Huo ad sanationam
: dubia ad malam
Huo ad 4un2tionam
: dubia ad malam
'# Ren;ana Pe*er3saan •
62ho2ardigraphy
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
8#'
1a,al Jan4un, Kon,es4<
8#'#' De<ns
7agal )antung kongesti4 atau Congestive Heart Failure 91%; adalah suatu sindrom dengan penyebab ganda 9 multiple; yang diduga melibatkan entrikel kanan entrikel kiri atau keduanya. Sindrom ini ter)adi karena 2urah )antung tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. %aktor predisposisi gagal )antung adalah penyakit yang menimbulkan penurunan 4ungsi entrikel 9seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau penyakit )antung kongenital; dan keadaan yang membatasi pengisian entrikel 9stenosis mitral kardiomiopati atau penyakit perikardial;.
>$
Penyakit )antung hipertensi adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan penyakit )antung se2ara keseluruhan mulai dari le4t entrikel hipertro4i 9hipertro4i entrikel kiri; aritmia )antung penyakit )antung koroner dan penyakit )antung kronis yang disebabkan karena peningkatan tekanan darah baik se2ara langsung maupun tidak langsung. %aktor
pen2etus
termasuk
meningkatnya
asupan
garam
ketidakpatuhan men)alani pengobatan gagal )antung in4ark miokard akut 9mungkin yang tersembunyi; serangan hipertensi aritmia akut in4eksi atau demam emboli paru anemia tirotoksikosis kehamilan dan endokarditis in4ekti4. 7e)ala terpenting berupa sesak napas 9dyspnoe; yang semula pada /aktu mengeluarkan tenaga tetapi )uga pada saat istirahat 9berbaring; dalam kasus yang lebih berat. Begitu pula edema di pergelangan kaki dengan ena memuai karena darah&balik terhambat kembalinya ke )antung. *daptasi tidak adekuat dari myosit kardiak untuk meningkatkan tekanan dinding )antung guna mempertahankan output kardiak yang 2ukup setelah mengalami 2edera miokardial 9onset akut atau ter)adi selama beberapa bulan sampai tahun gangguan primer pada daya kontraksi miokardial atau beban hemodinamik berlebihan pada entrikel atau keduanya; adalah gangguan yang ter)adi pada gagal )antung kongesti4
8#'#2 E4olo,
7agal )antung dapat diklasi4ikasikan berdasar etiologi penyebab utama: iskemik atau non iskemik dan 8"< kasus gagal )antung berhubungan dengan iskemia. Penyebab utama gagal )antung adalah *D hipertensi dan dilated 2ardiomyopathy. *D menyebabkan in4ark miokardium akut dan penurunan 4ungsi entrikular. 6tiologi non iskemik meliputi hipertensi iral illness thyroid disease pregnan2y&related heart disease 4amilial 2ongenital disease and alular disorders seperti regurgitasi mitral atau tris2uspid ale atau stenosis 9hisholm&burns et al. !""=;. 7agal )antung )uga dapat diklasi4ikasikan menurut komponen utama siklus 2ardia2 yang mempengaruhi 4ungsi entrikular. Siklus 2ardia2 normal
>8
terdiri dari dua komponen: sistole dan diastole. 7angguan siklus 2ardia2 normal meliputi: a. Dis4ungsi sistolik 9kontraktilitas menurun; meliputi penurunan massa otot 9misal in4ark miokard; dilasi kardiomiopati hipertro4i entrikel tekanan yang berlebihan 9misal pada hipertensi; dan olume yang berlebihan. b. Dis4ungsi diastolik
9pembatasan
pengisian
entrikel;
meliputi
peningkatan kekakuan entrikular hipertro4i entrikel in4iltrasi penyakit miokardium 9misal amiloidosis; iskemia atau in4ark miokard stenosis mitral atau katup trikuspid dan penyakit perikardial 9misal perikarditis; 9DiPiro !""=;.
1a*+ar '. 6tiologi 7agal Jantung 9hisholm&burns et al. !""=;.
>=
1a*+ar 2# Skema etiologi gagal )antung 97oodlin S.J. !""?;
8#'#8# Klas<3as 1a,al Jan4un,
Klasi4ikasi gagal )antung diuraikan dalam tabel berikut.
Ta+el '# Klasi4ikasi 1% 9,1* New York Heart ssociation;: Klasi4ikasi De4inisi dan follow!up I As*p4o*a43 : pasien dengan penyakit )antung tetapi tidak menimbulkan keterbatasan aktiitas 4isik. *ktiitas 4isik tidak menyebabkan kelelahan palpitasi dispnea atau angina. II S*p4o*a43 rn,an : pasien dengan penyakit )antung yang menyebabkan sedikit keterbatasan aktiitas 4isik. Jika saat beristirahat merasa nyaman )ika melakukan aktiitas 4isik biasanya menyebabkan kelelahan palpitasi dispnea atau angina. III S*p4o*a43 se!an, : pasien dengan penyakit )antung yang ditun)ukkan dengan adanya keterbatasan aktiitas 4isik. Jika saat beristirahat merasa nyaman )ika melakukan sedikit aktiitas 4isik menyebabkan kelelahan palpitasi dispnea atau angina. Bera404*+ul ,e5ala saa4 s4raha4 : pasien dengan I' penyakit )antung yang ditun)ukkan dengan ketidakmampuan untuk melakukan aktiitas 4isik apapun tanpa rasa tidak nyaman. 7e)alanya bahkan mungkin timbul saat istirahat dan aktiitas 4isik apapun menyebabkan ketidaknyamanan meningkat. 8#'#%
-a34or Rs3o
#. Usia: penyakit yang serius )arang sebelum usia (" tahun !. Jenis kelamin: /anita relati4 terlindung sampai setelah menopause >. Ri/ayat keluarga: dapat akibat kelainan genetik 9gangguan lipid 4amilial; atau lingkungan 9gaya hidup; (. Ras *merika&*4rika lebih rentan dibandingkan kulit putih 5. Peningkatan lipid serum $. 1ipertensi: memper2epat atherogenesis dengan meningkatkan sheer stress 9robekan; meningkatkan pembentukan hidrogen peroksida dan
>?
radikal bebas mengurangi pembentukan nitrit oksida oleh endotelium dan meningkatkan adhesi leukosit. 8. 0erokok: tergantung )umlah rokok yang diisap perhari 9bukan pada lamanya; mereka yang merokok satu pak rokok !E lebih rentan dibandingkan dengan yang tidak merokok. *sap rokok dapat menyebabkan pembentukan o"idatively modified #D#. =. Penderita diabetes 2enderung memiliki prealensi lebih tinggi mekanismenya belum pasti tapi mungkin akibat kelainan metabolisme lemak atau predisposisi degenerasi askular berkaitan dengan gangguan toleransi glukosa. 1iperglisemia dapat mema2u glukosilasi non enCimatik dari -D- yang menginisiasi ter)adinya atherosklerosis dengan 2ara yang sama dengan o"idatively modified #D#. ?. Diet tinggi lemak )enuh kolesterol dan kalori #". 3besitas: meningkatkan beban ker)a )antung dam kebutuhan akan oksigen 8#'#)
Pa4o<solo,
Kelainan intrinsik pada kontraktilitas miokardium yang khas pada gagal )antung akibat penyakit )antung iskemik mengganggu kemampuan pengosongan entrikel yang e4ekti4. Kontraktilitas entrikel kiri yang menurun mengurangi 2urah sekun2up dan meningkatkan olume residu entrikel.Tekanan arteri paru&paru dapat meningkat sebagai respon terhadap peningkatan kronis tekanan ena paru. 1ipertensi pulmonary meningkatkan tahanan terhadap e)eksi entrikel kanan. Serentetan ke)adian seperti yang ter)adi pada )antung kiri )uga akan ter)adi pada )antung kanan dimana akhirnya akan ter)di kongesti sistemik dan edema. Perkembangan dari kongesti sistemik atau paru&paru dan edema dapat dieksaserbasi oleh regurgitasi 4ungsional dan katub&katub trikuspidalis atau mitralis bergantian. Regurgitasi 4ungsional dapat disebabkan oleh dilatasi dari annulus katup atrioentrikularis atau perubahan&perubahan pada orientasi otot papilaris dan kordatendinae yang ter)adi sekunder akibat dilatasi ruang. Sebagai respon terhadap gagal )antung ada tiga meknisme primer yang
dapat
dilihat
meningkatnya
meningkatnya beban a/al
akti4itas
adrenergik
simpatik
akibat aktiasi istem rennin&angiotensin&
("
aldosteron dan hipertro4i entrikel. Ketiga respon ini men2erminkan usaha untuk
mempertahankan
2urah
)antung.
0ekanisme&mekanisme
ini
mungkin memadai untuk mempertahankan 2urah )antung pada tingkat normal atau hampir normal pada gagal )antung dini pada keadaan istirahat. Tetapi kelainan pada ker)a entrikel
dan menurunnya 2urah
)antung biasanya tampak pada keadaan beraktiitas. Pada penyakit )antung hipertensi ter)adi hipertro4i entrikel kiri 91'K; merupakan kompensasi )antung menghadapi tekanan darah tinggi ditambah dengan 4aktor neurohumoral yang ditandai oleh penebalan konsentrik otot )antung 9hipertro4i konsentrik;. %ungsi diastolik akan mulai terganggu akibat dari gangguan relaksasi entrikel kiri kemudian disusul oleh dilatasi entrikel kiri 9hipertro4i eksentrik;. Rangsangan simpatis dan aktiasi sistem R** mema2u mekanisme %rank Starling melalui peningkatan olume diastolik entrikel sampai tahap tertentu dan pada akhirnya
akan
ter)adi
akan
ter)adi
gangguan
kontraksi
miokard
9penurunangangguan 4ungsi sistolik;. Iskemia miokard 9asimptomatik angina pe2toris in4ark )antung dll; dapat ter)adi karena kombinasi akselerasi proses ateroskeloris dengan peningkatan kebutuhan oksigen miokard akibat dari 1'K. 1'K Iskemia miokard dan gangguan 4ungsi endotel merupakan 4aktor utama kerusakan miosit pada hipertensi.
8#'#(
Man
a. *namnesis 7e)ala gagal )antung kongesti4 berupa 4atigue dyspnea shortness of breath. Keluhan dapat berupa keluhan saluran pen2ernaan seperti anoreksia nausea dan rasa penuh. Jika berat dapat ter)adi kon4usi disorientasi gangguan pola tidur dan mood. b. Pemeriksaan 4isik #. Tanda gagal ke belakang pada gagal )antung kiri:
(#
a. Dispnea 9perasaan sulit berna4as; bersi4at progresi4 akibat kongesti
askular
paru
9dari
kongesti
ena
paru&edema
interstitial&edema aleolar; sehingga mengurangi kelenturannya dan ter)adilah peningkatan ker)a pernapasan. b. Dispnea saat beraktiitas: ge)ala a/al gagal )antung kiri. 2. 3rthopnea: akibat redistribusi aliran darah dari bagian&bagian tubuh yang di ba/ah sirkulasi sentral. d. Dispnea nokturnal paroksismalmendadak terbangun karena dispnea: si4atnya lebih spesi4ik untuk gagal )antung kiri daripada dispnea dan dan orthopnea. e. *sma kardiale: mengi akibat bronkospasme ter)adi /aktu malam atau aktiitas 4isik. 4. Batuk nonprodukti4: sekunder akibat kongesti paru terutama pada posisi berbaring. g. Ronkhi: akibat transudasi 2airan paru&paru 92iri khas gagal )antung; a/alnya di bagian ba/ah paru sesuai graitasi. h. 7allop entrikel: S> 2iri khas gagal )antung kiri.
!. Tanda ke depan pada gagal )antung kiri: a. Kelemahan dan keletihan 9mudah 2apek;: akibat berkurangnya per4usi organ&organ seperti kulit dan otot rangka mani4estasi paling dini. b. Pu2at dan dingin: asokonstriksi peri4er. 2. Sianosis: penurunan lebih lan)ut 2urah )antung dan peningkatan kadar 1b tereduksi. d. Demam ringan atau keringat berlebih: asokonstriksi kulit menghambat kemampuan tubuh melepaskan panas. e. Insomnia gelisah bingung: akibat penurunan 2urah )antung lebih lan)ut.
(!
4. Kehilangan berat badan progresi4 9kaheksia kardia;: 2urah )antung rendah anoreksia akibat kongesti iseral kera2unan obat atau diet tidak mengundang selera. g. Takikardi: karena perangsangan sistem simpatik. h. Denyut nadi lemah: tekanan nadi rendah 9perbedaan tekanan sistolik dan diatolik rendah;. >. Tanda gagal ke belakang pada gagal )antung kanan: a. 7e)ala saluran 2erna: anoreksia rasa penuh mual akibat bendungan hati dan usus. b. Peningkatan J'P dan bendungan ena leher 2. U)i re4luks hepato)ugular positi4: peningkatan J'P pada kompresi manual kuadran kanan atas abdomen. d. 1epatomegali dan nyeri tekan hati: peregangan kapsula hati. e. 6dema peri4er: sekunder terhadap penimbunan 2airan di ruang interstitial. 4. 6dema anasarka: gagal )antung yang berlan)ut. g. Peningkatan berat badan: retensi 2airan biasanya mendahului edema. h. Terangkatnya sternum pada sistolik karena pembesaran entrikel kanan. 2. Pemeriksaan penun)ang #. Rontgen. Kongesti ena paru: berkembang )adi edema interstitial atau aleolar pada gagal )antung yang lebih berat redistribusi askular pada lobus atas paru kardiomegali !. B,P 9 $!type natriuretic peptide; G #"" pgml 6K7 mungkin normal atau bisa menun)ukkan berbagai kelainan perubahan gelombang S&T akut akibat iskemia miokardium 4ibrilasi atrium bradikardia hipertro4i entrikel kiri. >. 6K7 untuk menilai ukuran entrikel kiri 4ungsi katup e4usi perikardial kelainan gerakan dinding dan e)eksi pe2ahan Indikasi 6K7 pada pasien hipertensi adalah: L Kon4imasi gangguan )antung atau murmur
(>
L 1ipertensi dengan kelainan katup )antung L 1ipertensi pada anak atau rema)a L 1ipertensi saat akti4itas tetapi normal pada saat istirahat L 1ipertensi disertai sesak na4as yang belum )elas sebabnya (. Peningkatan serum kreatinin karena hipoper4usi. Jika sebelumnya pasien sudah ada ri/ayat dis4ungsi gin)al maka dapat berkontribusi pada olume yang berlebih dalam tubuh 5. Pemeriksaan darah lengkap untuk menentukan apakah gagal )antung yang ter)adi merupakan hasil dari penurunan kapasitas pemba/aan oksigen $. 1iponatremia natrium serum F #>" m6M- terkait dengan penurunan kualitas hidup dan memburuknya oerload olume dan perkembangan penyakit. 8. Kimia klinik dilakukan pemeriksaan trigliserida 1D- -D- kolestrol total dan gula darah puasa.
8#'#9
Pene,a3an !a,noss
Penegakan diagnosis ditegakkan dengan kriteria %ramingham yakni minimal # kriteria mayor dan ! kriteria minor antara lain: a. Kriteria 0ayor #.
ParoEysmal no2turnal dyspnea
!.
Distensi ena leher
>.
Ronkhi paru
(.
Kardiomegali
5.
6dema paru akut
$.
7allop S>
8.
Peningkatan tekanan ena )ugularis
=.
Re4luks hepato)ugular
b. Kriteria 0inor %&
6dema ekstremitas
'&
Sesak pada malam hari
(&
Dispnea d)effort
*&
1epatomegali
+&
64usi pleura
((
'#&
,&
Penurunan kapasitas ital #> dari normal
-&
Takikardia 9G#!" kalimenit;
Ta4ala3sana a. ,on&4armakologi
#. Bedrest untuk meringankan beban )antung !. Diet )antung III >. 3ksigen > -menit b. %armakologi #. I'%D D 5< gtt 'IIImenit 9mikro drip; bila BSS tidak tinggi !. Diuretik oralparenteral sampai edema hilang: 4urosemid I' #E (" mg karena mempunyai onset ker)a yang 2epat dan masa ker)a yang singkat sehingga sesuai untuk situasi yang akut >. *6 inhibitor: 2aptopril > E $.!5 mg untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas karena paradigma baru menyatakan terdapat
korelasi
antara
penghambat
neurohormonal
dalam
men2egah progresitiitas gagal )antung. (. Beta bloker 5. Digitalis bila ada aritmia supraentrikulaer 94ibrilasi atrium atau S'T lainnya; atau ketiga obat di atas belum memuaskan. Intoksikasi dapat
dipermudah
bila
ter)adi
gangguan
4ungsi
gin)al
9ureumkre*tinin meningkat; atau kadar kalium kurang 9F>.5 meM-;: digoEin #E "5 mg 9si4atnya meningkatkan kekuatan kontraktilitas dan memperbaiki irama )antung; $. *ldosteron antagonis dipakai untuk memperkuat e4ek diuretik atau pada pasien dengan hipokalemia: Spironolakton # E !5 mg 8. *ntitrombotik: a2etilsaly2ilat a2id #E 85 mg untuk men2egah tromboemboli akibat gangguan irama )antung AL1ORITMA TERAPI 1A1AL JANTUN1
(5
1a*+ar 8#*lgoritma terapi pada gagal )antung berdasarkan tingkatan stadium
9Jessup 0. et all . !""?;
1a*+ar %# *lgoritma terapi pada gagal )antung berdasarkan
CC/H heart failure guidlines 9Dipiro !""=;
($
1a*+ar )#*lgoritma terapi pada gagal )antung berdasarkan CC/H heart
failure guideline 9Dipiro !""=;
8#'#
Pro,noss
*ngka kematian dalam # tahun setelah terdiagnosis men2apai >"& ("< sedangkan angka dalam 5 tahun $"&8" <. Kematian disebabkan karena perburukan klinis mendadakan yang kemungkinan disebabkan karena arimia entrikel.
BAB I/ ANALISIS MASALAH
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan identi4ikasi pasien anamnesis pemeriksaan 4isik dan pemeriksaan penun)ang. Pada pasien ini dari hasil anamnesis didapatkan se)ak @ ! hari S0RS sesak napas yang semakin hebat menyebabkan os kesulitan untuk beraktiitas. 3s )uga mengeluh kaki bengkak 9A;. Bengkak dirasakan di kedua punggung kaki bengkak tidak di pengaruhi aktiitas bengkak di kelopak mata 9&;. Sesak napas pada pasien ini disebabkan oleh adanya penumpukan 2airan pada paru. Sesak napas pada pasien ini khas mengarah kepada re4luks 2airan yang disebabkan oleh adanya gangguan pada )antung. Pada penderita 1% akan ter)adi akumulasi 2airan dalam paru&paru penderita akan mengalami sesak napas
(8
terutama selama olahragalatihan dan ketika berbaring rata. Pada beberapa kasus pasien bisa )adi terbangun pada malam hari karena sesak napas. Tidak adanya keluhan&keluhan lain seperti sakit kepala mual muntah bengkak pada kelopak mata mendukung bah/a kelainan yang dialami oleh pasien ini berhubungan dengan )antung bukan dari organ yang lain. Dari hasil pemeriksaan 4isik didapatkan adanya keadaan umum tampak sakit sedang peningkatan la)u pernapasan 9A; peningkatan tekanan ena )ugularis 9A; N 95A!; 2m1 !3 suara ronki basah halus pada kedua basal paru 9A; gallop S> 9A; adanya pelebaran batas )antung takikardia 9A; batuk pada malam hari 9A; serta adanya as2ites N shi4ting dullness 9A;. Pada pemeriksaan penun)ang didapatkan laboratorium darah rutin dalam batas normal. Pemeriksaan 6K7 didapatkan kesan sinus rhythm. Pemeriksaan 4oto thorak didapatkan kesan kardiomegali dan 2orakan bronkoaskular yang meningkat. Diagnosis 1% dapat ditegakkan dengan menggunakan skor %ramingham. Skor %ramingham yang terdapat pada kasus ini :
(=
Kr4era Ma=or : •
Sesak malam hari 9A;
•
6dema Paru akut 9&;
•
Distensi 'ena -eher 9A;
•
7allop S> 9A;
•
Ronkhi paru 9A;
•
Peninggian J'P 9A;
•
Kardiomegali 9A;
•
Re4luks hepato)ugular 9&;
Kr4era Mnor •
6dema 6kstremitas 9A;
•
64usi Pleura 9&;
•
Batuk malam hari 9A;
•
Penurunan kapasitas ital #> dari
•
Dispneu dO e44ort 9A;
•
1epatomegali 9&;
normal 9&; •
Takikardi 9G #!" Emenit ; 9&;
Diagnosis banding 1% yang disebabkan oleh Coronary rtery Disease .CD dapat disingkirkan dengan menggunakan elektrokardiogra4i dan hasil laboratorium. Pada pasien ini hanya didapatkan sinus rhythm dan kadar kolesterol 9-D-; sebagai salah satu 4aktor *D normal . 0eskipun se2ara epidemiologi gagal )antung kongesti4 yang disebabkan *D paling sering di)umpai pada usia lan)ut.
(?
Dari anamnesis pemeriksaan 4isik dan pemeriksaan penun)ang diatas dapat disimpulkan bah/a pada pasien ini dapat ditegakkan diagnosis gagal )antung kongesti4 yang disebabkan oleh penyakit )antung hipertensi. Terapi yang diberikan adalah in)eksi 4urosemid #E(" mg 9i; pemberian diuretika ini bertu)uan untuk mengurangi 2airan yang ada pada pasien ini dengan mengurangi beban a/al )antung tanpa mengurangi 2urah )antung. Selain itu )uga diberikan spironola2ton #E!5 mg dan 2aptopril > E #!5 mg diberikan untuk menurunkan tekanan darahnya karena pasien ini )uga menderita hipertensi.
DA-TAR PUSTAKA
#.
Departemen Kesehatan. !""$. 01harmaceutical Care 2ntuk 1asien 1enyakit 3antung 4oroner 5 Fokus 6indrom 4oroner kut0. Jakarta : Departemen Kesehatan !. *l/i I. !""?. 78nfark 9iokard kut dengan :levasi 6;0 dalam : Buku *)ar Ilmu Penyakit Dalam 6disi 'I Jilid III. Jakarta: Interna Publishing. 1al : #8(#((. >. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardioaskular Indonesia 9P6RKI;. !"#5. 01edoman ;atalaksana 6indrom 4oroner kut :disi 4etiga0. Jakarta : Perhimpunan Dokter Spesialis Kardioaskular Indonesia. (. 0akmun -. 1.!""?. 71enyakit 3antung 1ada 2sia #an. Dipiro !""= 1harmacotherapy 1athophysiologic pproach 8th edition 02 7ra/ 1ill : ,e/ ork #(. hisgolm&Burns !""= 1harmacotherapy 1rinciples = 1ractice 02 7ra/ 1ill : ,e/ ork. #5. *nand !""= *nemia and hroni2 1eart %ailure Impli2ations and Treatment 3ptions 3ournal of the merican College of Cardiology 'ol. 5! ,o. 8.