Ciri – ciri sistem politik Islam Menngenai ciri – ciri politik islam dapat kita batasi dengan tujuh ciri : 1. Kekuasaan di dipegang pe penuh ol oleh um umat . Umat ( rakyat yang menentukan piilihab terhadap jalannya kekuasaan! dan persetujuannya merupakan syarat bagi kelangsungan orang – orang yang menjadi pilihannya . Mayoritais "hlu – #unnah! Mu$tas%ilah! Kho&arij! dan 'ajariyah mengatakan : #esungguhnya cara penetapan Imamah atau kepemimpinan kepemimpinan adalah melalui pemilihan dari umat ) 1. *engan demikian! umat merupakan pemilik kepemimpinan secara umum! dia berhak memilih dab menncabut jabatan Imam ( pemimpin . *engan kata lain! umat adalah pemilik utama kekuasaan tersebut .+ ,al yang sama juga diungkapkan oleh beberapa ulama$ Usul -ih kenamaan. *iantaranya! ungkapan yang ditulis *r. Muhammad /usu0 Musa ! #esugguhnya sumber otoritas adalah umat dan bukan pemimipin ( penguasa ! karena pemimipin hanya sebagai &akilnya dalam menangani masalah – masalah agam dan mengatur arusannya sesuai dengan syariat "llah #&t. *engan demikian! seorang pemimpin mendapatkan kekuasaan dari umat! dan umat dapat menasehati! memberikan pengarahan! dan mengkritik bila hal itu dibutuhkan. ahkan dia berhak mencabut kekuasaan yang diberikan kepadanya apabila dia mendapatkan alasan pencabutannya. 2adi! logikannya yang menjadi sumber otoritas otoritas adalah orang yang me&akilkan dan bukan orang yang me&akilinya .3 +.
Masy Masyar arak akat at ikut ikut berp berper eran an dan dan bert bertan angg ggun ung g ja&a ja&ab b. 4enegkan agama!pemakmuran dunia! serta pemaliharaan atas semua kemaslahatan umum merupakan tanggung ja&ab umat dan bukan hanya tanggung ja&ab penguasa saja 5. *alil yang memperkuat hal itu adalah bah&a "l – 6ur$an telah berbicira tentang peran atau ( tugas tersebut kepada umat manusia dalam beberapa ayat! diantaranya : ) ,ai orang – orang yang beriman! hendaklah kamu menjadi orang – orang yang selalu menegakkan ( kebenaran kakrena "llah! menjadi saksi dengan dalil ( 6s. "l – Maidah : 7 . "yat 6ur$an diatas memerintahkan pembentukan masyarakat yang anggotanya saling memenuhi kepentingan antara yang satu dengan yang lainnya serta mengerahkan semua kekuatannya untuk melakukan perbaikan dan re0ormasi! yaitu melalui pelaksanaan amar ma$ru0 nahi munkar. 4elaksanaan amar ma$ru0 nahi munkar merupakan sesuatu yang dapat membendung semua akti0itas dan gerak masyarakat dari kemungkaran – kemungakaran yang terjadi dijalan – jalan! dipasar – pasar ! sampai kemungkaran yang dilakukan oleh penguasa dan ba&ahannya . #ampai – sampai Imam 8ha%ali menganggapnya ( amar ma$ru0 nahi munkar sebagai kutub agama yang terbesar dalam agama. 1
. "l – aghdadhi! Ushuluddin! halaman +9 . *r. M. *yiauddin "r – raisi ! "n; 'a%hariyat ! "l – #iyasyah al – Islamiyah halaman +19 3 *r. M. /usu0 Musa 'i%hamu "l – ,uku 0i "l – Islam halaman 1+5 5 *r. M. /usu0 Musa 'i%hamu "l – ,uku 0i "l – Islam halaman 1+5 +
3
Kebebasan adalah hak bagi semua orang . 4engekspresian manusia akan kebebasan dirinya merupakan &ajah lain dari akidah
. *engan demikian! ketentuan islam tentang kebebasan berkeyakinan adalah larangan bagi manusia untuk mempersempit seseorang hanya karena ia berakidah lain dan berusaha untuk melaksanakan akidahnya kepada orang tersebut . 4emakasaan suatu akidah merupakan suatu hal yang mustahil dan penghinaan tehadap orang lain karena akidahnya merupakan suatu hal yang tidak dapat diterima sama sekali. *engan deikian! kebebasan politik merupakan istilah modern ! tidak lain kecuali hanya cabang dari pokok kebebasan uni?ersal yang diberikan islam! yaitu kebebasan manusia dalam kedudukannya sebagai manusia! yang telah ditetapkan dengan nash – nash baik dalam "l – 6ur$an maupun dalam ,adist. #ebagai dalil yang memperkuat hal tersebut! kita dapat sebutkan sebuah ,adist @asulullah #a& . /ang disampaiakan kepada para sahabatnya! ) 2anganlah sekali – kali salah seorang diantara kalian tidak berpendirian! ia mengatakan aku bersama – sama dengan banyak orang! apabila mereka baik ! maka aku baik *an apabila mereka jelek! maka akupun jelek .) •
•
•
5. 4ersamaan diantara semua manusia. #esungguhnya nenek moyang kita adalah satu. Kesemuanya diciptakan min na0sin &ahidah ( dari diri yang satu ( 6s. "n; 'isa$ : 1 . *an semuanya mendapat perlindungan dan penghormatan yang telah ditetapkan dalam "l – 6ur$an tanpa melihat kepada agama atau ras . @asulullah #a& . sendiri pada khutbah Aada$ telah mengisyaratkan kepada makna kesatuan asal manusia . eliau bersabda!
M. "sad! Minhaju "l – Islam 0i "l – ,ukm! yang diberikan pendahuluan oleh M. Mansur Madli! hal 1 M. sayid Mustha0a&i ,uuu "l – Insan 0i "l – Islam !
Ketahuilah! sesungguhnya
•
=. Kelompok yang berbeda juga memiliki legalitas. #ejak diputuskannya kesatuan dasar kemanusiaan dan ditetapkannya kehormatan bagi setiap orang didalm "l – 6ur$an! setiap orang lain ( yang berbeda paham berhak mendapatkan perlindungan dan legalitas sebagai manusia! ketika 'abi Muhammad #a& berdiri sebagai penghoormatan atas seorang mayat yang diusung dihadapan beliau! dikatakan kepada beliau bah&a mayat yang diusun dihadapn beliau adalh orang /ahudi! maka beliau menja&ab! ) ukankah ia manusia B *emikian halnya ketika "li bin "bi . Ke%aliman mutlak tidak diperbolehkan dan usaha meluruskannya adalah &ajib. *alam islam! ke%aliman tidak hanya termasuk dalam kemungkaran dan dosa terbesar saja! juga tidak hanya merusak kemakmuran! sebagaimana yang dikatakan Ibnu Khaldun.
*ha0ir "l – 6asimi ! 'i%hamu "l – ,ukm 0i al – #yari$ah &a
'abi Muhammad #a& bersabda : #eutama – utama jihad adalah mengatakan yang hak kepada penguasa %alim. 9. Undang – undang diatas segalanya . Degalitas kekuasaan dinegara islam tegak dan berlangsung dengan usaha mengimplementasikan sistem undang – undang islam secara keseluruhan! tanpa membedakan antara hukum –hukumnya yang mengatur tingkah laku seorang muslim dalam kedudukannya sebagai anak bangsa dan hakim dengan nilai – nilai pokok dan tujuan – tujuannya yang mulia! yang telah disebutkan didalam "l – 6ur$an dan ,adist. 4ada tingkat yang lebih tinggi! norma – norma syariat dan ketundukan semua orang terhadapnya! baik dari pihak penegak maupun pelaku hukum itu sendiri harus mendapatkan tempat yang lebih tinggi dari undang – undang! kemandirian re0erensi syariat pada kekuasaan negara dan penegak hukum memerikan jaminan penting dalam mela&an kese&enang – &enangan kekuasaan eksekuti0! khususnya dinegar – negara berkembang! dimana kekuasaan tersebut adalah pengambil keputusan parlemen serta menjalankannya demi tercapainya keinginan – keinginan mereka sendiri .