Meningkatkan Kemampuan Rakyat untuk Menjadi Tuan di Negara Sendiri Oleh Indrawati
Pada abad ke-21 ini bangsa Indonesia menghadapi permasalahan yang sangat berat yaitu kemamp kemampuan uan daya daya saing saing bangsa bangsa di tengah tengah percat percatura uran n dunia, dunia, baik baik dalam dalam ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an dan teknologi, teknologi, pendidikan, pendidikan, ekonomi, ekonomi, politik, politik, social, social, maupun maupun budaya. budaya. Kemampuan Kemampuan daya daya saing rakyat Indonesia ini sangat berpengaruh pada harga diri dan keberadaan bangsa di masa yang akan dating. Pada tahun 1999, hasil studi Human studi Human Development Index (HI! Index (HI! yang dilakukan oleh "#P, badan P$$ yang menangani program pembangunan menun%ukkan data yang sangat memprihatinkan mengen mengenai ai daya daya saing saing &umber &umber aya aya 'anusi 'anusiaa (&'! (&'! Indone Indonesia sia.. ari ari 1) negara negara yang yang disur* disur*ei, ei, ternyata Indonesia ada di peringkat ke-1+2 ( Kompas ( Kompas,, 2 uli 1999!. urun dari sebelumnya di urutan ke-9. ika dibandingkan dengan negara-negara /&0/#, Indonesia memang masih di atas 'yanmar dan aos, namun di baah 3ietnam. an, yang %elas, %auh di baah &ingapura dan 'alaysia. ata tersebut adalah data tahun 199 yang dikeluarkan pada tahun 1999. /da tiga indikator yang digunakan oleh "#P guna menentukan peringkat &' tersebut. Pertama, Pertama, kategori rata-rata rata-rata tingkat pendidikan pendidikan di satu negara. Kedua, Kedua, kualitas kesehatan di suatu negara, yang dicerminkan oleh tingkat atau %umlah harapan hidup bayi dalam suatu negara. &elain itu %uga dilihat dari %umlah 4asilitas kesehatan yang ada seperti rumah sakit, %umlah dokter dan peraat yang ada pada setiap 1++ ribu penduduk, dan sebagainya. Indikator yang ketiga adalah ketiga adalah pendapat ratarata penduduk disuatu negara Karena pendapat ini menentukan tingkat konsumsi seseorang. /pakah cukup gi5inya, cukup kuantitas dan kualitas dari apa yang dikonsumsi. 'enurut pakar psikologi, r. &artono 'ukadis dalam dialog bertema Pengelolaan Stres untuk untuk Motivasi Kerja di Kerja di 6ilacap, di bidang ekonomi kita ketinggalan + tahun disbanding &ingapura dan 'alaysia ( Pikiran Rakyat , 29 uli 1999!. i bidang pendidikan, laporan Asiaweek laporan Asiaweek , edisi 27 /pril 1999 tentang Te !est "niversities in Asia memapar memaparkan kan pering peringkat kat empat empat "ni*er "ni*ersit sitas as 8ad%ah 8ad%ah 'ada 'ada ogyakar gyakarta ta (perin (peringka gkatt ke-:! ke-:!,, "ni*ersitas Indonesia, akarta (peringkat ke-+!, "ni*ersitas iponegoro, &emarang (peringkat ke!, dan "ni*ersitas /irlangga, &urabaya (peringkat ke-9!, sementara I$ (perguruan tinggi khusus teknologi! menduduki peringkat ke-1 atau merosot satu tingkat disbanding tahun sebelumnya. apat disimpulkan baha P# kita sekarang ini mengalami penurunan yang signi4ikan. Kondisi rakyat Indonesia yang dipaparkan di atas sungguh sangat memprihatinkan, apalagi prestasi buruk tersebut dialami pada saat Indonesia belum mengalami krisis seperti sekarang ini. Kalau multikrisis multikrisis yang telah ber%alan ber%alan kurang kurang lebih taun ini tidak cepat ditanggulangi, ditanggulangi, maka dapat dipastikan rangking daya saing &' kita akan terus meluncur ke deretan paling baah. ;iranto /rismunandar (saat itu men%abat 'endikbud! dalam pengarahan di depan Purek III P# dan P& seIndonesia tanggal < /pril 199< menyatakan baha suasana dan moral yang tidak menguntungkan untuk untuk tumbuh tumbuhny nyaa kegiata kegiatan n dan proses proses bela%a bela%arr menga%a menga%arr saat saat ini membah membahay ayakan akan kualita kualitass rakya rakyatt Indonesia akan semakin terpuruk , yang pada gilirannya akan membuat bangsa kita semakin tertinggal Karena itu para pengelola pendidikan harus dapat menghilangkannya ( Repu#lika ( Repu#lika,, 9 /pril 1999!. Potret suram masa depan rakyat rakyat Indonesia Indonesia ini sungguh sungguh sangat memprihatink memprihatinkan an . apalagi apalagi kualitas ini tidak dibenahi mungkin sa%a contoh drastic yang dicontohkan =. &artono ter%adi, di mana pada tahun 2+2+ pada saat ter%adinya perdagangan bebas dunia bukan tidak mungkin Presiden
irektur Pertamina arga /merika, direkturnya kebangsaan >ilipina, mana%er orang India, super*isor ber-KP &ri anka dan peker%anya asal $angladesh. an, rakyat Indonesia cukup di pinggir gelanggang dan cukup men%adi penonton. Perlu Transformasi, Keersamaan, dan Kemandirian
"ntuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas rakyat Indonesia dari keterpurukan ini harus dilakukan suatu trans4ormasi, baik trans4ormasi budaya seperti yang dikemukakan =. &artono maupun trans4ormasi sosial. &eperti trans4ormasi dari birokrasi tertutup men%adi birokrasi terbuka dan transparan. rans4ormasi dari budaya masyarakat edonistik men%adi budaya masyarakat madani. $udaya masyarakat yang men%un%ung tinggi harkat dan martabat manusia berdasarkan hak, kea%iban, kebersamaan, dan keunggulan pertisipatoris. "ntuk ter%adinya trans4ortasi budaya dan sosial seperti disebutkan di atas yang paling penting yang harus disiapkan adalah manusianya. i dalam 4ilsa4at, kita mengenal suatu konsep tentang manusia unggul dari #iet5she, yaitu "#ermens$. "#ermens$ menurut #iet5che merupakan seorang superman, yang memiliki kemampuan di atas manusia biasa. Konsep ini sangat menon%olkan ?passion@ yang meledak-ledak dan cenderung kearah indi*idualisme, s ehingga keunggulan ini disebut keunggulan indi*idualistik. 'anusia dalam keunggulan indi*idualistik semacam ini adalah manusia yang unggul tetapi keunggulan tersebut untuk kepentingan dirinya sendiri. Keunggulan yang diperolehnya diabdikan untuk mengumpulkan harta benda untuk kepuasan sendiri ( edonistik ! ataupun untuk memupuk kekuasaan. 'anusia yang unggul secara indi*idualistic adalah manusia rakus, yang saling mematikan satu dengan yang lain. Inilah tipe manusia omo omini lupus. elaslah baha tipe manusia unggul indi*idualistic ini tidak se%alan dengan citra rakyat Indonesia. =akyat Indonesia memerlukan ker%a sama dan penghargaan terhadap manusia. Kehidupan rakyat Indonesia harus diarahkan pada terciptanya suatu masyarakat madani ( $ivil so$iety!, yaitu suatu masyarakat yang mengenai akan hak dan kea%iban tiap-tiap anggota dan secara bersama-sama bertanggung %aab terhadap kese%ahteraan lingkup masyarakatnya sendiri. Pada skala kehidupan nasional, seluruh rakyat Indonesia membangun suatu masyarakat madani yang damai dan adil men%adi nilai-nilai kehidupan. &ehingga. Keunggulan yang dimaksud adalah keunggulan partisipatoris. /rtinya, manusia unggul adalah manusia yang turut serta secara akti4 dalam persaingan yang sehat untuk mrncari yang terbaik. Keunggulan partisipatoris dengan sendirinya berkea%iban untuk menggali dan mengembangkan seluruh potensi indi*idual yang akan digunakan untuk membangun daya saing bangsa sehingga mampu memenangkan persaingan. =asa kebersamaan sabagai kaum bumiputera harus terus dipupuk. &ehingga, dalam melakukan persaingan tidak mematikan sesame rakyat Indonesia, melainkan keunggulan yang dimiliki dan dikembangkan oleh seseorang ditun%ukan untuk mencapai bukan hanya keunggulan pribadi melainkan keuntungan yang lebih besar Karena pengikutsertaannya dalam masyarakat yang semakin lama semakin berkualitas. Inklusi4 di dalam pengembangan rakyat Indonesia unggul partisipat oris adalah pemupukan ker%a sama dalam arti yang lebih ma%u untuk membantu yang masih lemah. emikian seterusnya, sehingga yang memang berbakat dan berkualitas unggul akan berkembang sedangkan yang masih lemah akan semakin lama semakin diberdayakan agar dapat berpartisipasi akti4 dalam kehidupan yang penuh persaingan. Hal berikutnya yang harus dipupuk oleh rakyat Indonesia adalah kemandirian dan persaudaraan. &e%alan dengan diberlakukannya perdagangan bebas, maka barang dan %asa akan bebas keluar masuk negara Indonesia. Kita menyadari belum begitu banyak barang atau %asa yang diproduksi rakyat Indonesia mampu bersaing secara internasional. Aleh Karena itu, sesuai dengan semangat kemandirian dan persaudaraan maka seharusnya rakyat Indonesia berusaha hanya memakai
produk buatan sendiri. /pabila seluruh rakyat Indonesia hanya memakai produk buatan sendiri maka niscaya usaha kaum bumiputera pun akan tetap terpelihara hidup minimal dalam skala nasional Indoneisa. Kita tidak akan takut produk kita tetap terserap pasar Karena toh rakyat Indonesia yang kurang lebih 21+ %uta %ia akan memakainya. $egitu %uga apabila kita mampu mandiri dalam mendapatkan bahan baku, mendapatkan modal 4inansial, dan modal &', kita tidak akan begitu tersiksa apabila dolar naik karena apa yang kita butuhkan semuanya berasal dari produk sendiri yang pemerolehnya tidak tergantung pada dollar. #egara kita tidak perlu terbungkuk-bungkuk ke pihak pemodal asing gara-gara kita tidak mampu mandiri. Kemandirian, kebersamaan, dan saling menghargai memegang peranan yang sangat penting dalam melakukan usaha. Hal ini terbukti dalam masa krisis sekarang ini, manusia indoneisa yang mampu saling beker%a sama dan saling menghargai serta mampu menggali potensi diri dan lingkungan, tidak tergantung pada pihak asing, baik dari segi modal 4inansial, bahan baku, maupun &', mampu bertahan dan memperoleh keuntungan yang cukup besar. 6ontohnya adalah para pengusaha di sentra-sentra industry kecil aa engah, ogyakarta, dan $ali berhasil bertahan, memperoleh keuntungan, dan bahkan mampu menembus pasar internasional karena kemapuan menggali potensi diri, beker%a sama, dan saling menghargai. Koperasi 8aneca yang berlokasi di ;ates Kulon Progo ogyakarta yang mampu men%adi koperasi teladan tingkat nasional, karena sikap kemandirian, kesakarsaan, dan kesukarelaan yang berusaha keras mema%ukan diri sendiri tanpa mengharapkan dan menunggu-nunggu bantuan dari pihak lain. $egitu %uga dengan apa yang dialami oleh /suransi ia $ersama (/$! $umiputra di tengah serbuan perusahaan asuransi internasional mampu tetap bertahan men%adi pemain terbesar di industry asurasi %ia Indonesia ditin%au dari aspek asset, total premi income, dan %umlah porto4olio. Hingga 71 esember 2++1 /$ $umiputra 1912 mengelola aset hampir =p. triliun, membukukan premi income sebesar =p. 1,: triliun, dan melindungi hamper 1+ %uta rakyat Indonesia. Kebesaran /$ ini dikarenakan asas usaha bersama (mutualisme! yang dianut, sehingga semua pemegang polis adalah pemilik perusahaan, tidak ada campur tangan pemodal asing, dengan demikian tidak ada campur tangan asing dalam kebi%akan perusahaan. idak seperti kebanyakan perusahaan yang dengan cepat menggurita dengan ter%ebak pin%aman modal asing. Meningkatkan !aya Saing
Pendidikan, merupakan salah satu sarana strategis untuk meningkatkan daya saing rakyat Indonesia. Aleh karena itu, pendidikan harus ditingkatkan kualitasnya pada semua %en%ang dan %enis. Kendatipun keadaan perekonomian kita saat ini sedang dilanda krisis dan resesi tetapi sector pendidikan harus tetap mendapat prioritas. &ebab, kalua tidak, kualitas &' akan semakin terpuruk, yang pada gilirannya akan membuat bangsa kita semakin tertinggal. ingkat pendidikan rata-rata penduduk harus meningkat sesuai dengan tuntutan kema%uan ekonomi dan industry sesuai dengan tantangan 5aman dan generasinya. Kualitas rakyat Indonesia yang tangguh, unggul, kreati4, dan berdaya saing tinggi sebagai hasil pendidikan merupakan aset yang sangat penting bagi kehidupan. Perbedaan kualitas &' antara suatu bangsa dengan bangsa lain akan menyebabkan ter%adinya perbedaan dalam penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan. Hal ini akan menyebabkan ter%adinya perbedaan dalam penguasaan bidang ekonomi, politik, sosial, pertahanan, dan keamanan. $angsa yang mempunyai kualitas &' tinggi dan unggul akan berada di garda terdepan dan dalam memimpin dunia ini. &ebaliknya, mereka yang mempunyai kualitas &' yang rendah akan tertinggal, ditinggalkan, dan terpinggirikan di arena percaturan kehidupan global dunia. Karena bangsa yang mempunyai kualitas &' unggul akan men%adi penentu bagi %alnnya kehiduoan ekonomi, politik, dan militer dunia. &ehingga, peningkatan &' sangat
strategis bagi kelangsungan sebuag negara yang memang berkeinginan dihormati dan dihargai keberadaannya oleh bangsa-bangsa lain di dunia. i samping meningkatkan daya saing melalui pendidikan, rakyat Indonesia harus mengupayakan melalui 'P= dan P= untuk mencegah ter%adinya penguasaan aset-aset rakyat oleh pihak asing, seperti ter%adinya pri*atisasi perusahaan pemerintah yang mengelola sumber-sumber penghidupan dan penghasilan bangsa, seperti $"'# dan $"' yang mengelola minyak, telekomunikasi, dan sumber alam lainnya. Karena dengan adanya pri*atisasi ada kecenderungan pemilik sumber-sumber penghidupan tersebut adalah orang asing atau orang Indonesia yang men%adi boneka orang asin, yang rasa kebangsaan dan kerakyatannya sangat diragukan. ang pada akhirnya akan menurunkan dan bahkan meniadakan kesempatan rakyat Indonesia untuk beker%a mencari penghidupan dalam bidang-bidang tersebut. &ehingga apabila hal ini ter%adi, maka tidak mustahil rakyat Indonesia akan benar-benar mena%di penonton di negeri sendiri. &elain meningkatkan tara4 pendidikan dan mencegah ter%adinya penguasaan aset-aset rakyat Indonesia oleh orang asing, perlu ditanamkan suatu kesadaran pada para pengusaha Indonesia untuk memprioritaskan mempeker%akan tenaga ker%a rakyat Indonesia, sebelum memilih tenaga asing. engan demikian, persoalan mengenai pengangguran dari rakyat Indonesia akan tereliminasi. erlebih lagi bagi tenaga yang telah dididik di perguruan tinggi yang pada sekarang ini tidak sedikit yang masih menganggur. $ukankah &' yang berkualitas dan pro4essional sebagai keluaran perguruan tinggi merupakan tumpuan dan harapan bangsa. #amun, kenyataan menun%ukkan baha tenaga terdidik pergurua tinggi menghadapi kesulitan dan peman4ataannya karena daya serap tenaga ker%a terdidik amat terbatas. aya serap ini sesungguhnya merupakan 4actor utama dari berbagai kesulitan ketenagaan deasa ini. $ukan masalah tidak siap pakai atau tidak siap ker%a. Keterkaitan program perguruan tinggi dengan berbagai kebutuhan ketenagaan yang berkembang di pasaran ker%a sesungguhnya cukup memadai, manakala terdapat keseimbangan antara produksi perguruan tinggi dan daya serap ekonomi. /dalah tidak mustahil apabila kita mampu melakukan trans4ormasi dan menerapkan konsep kebersamaan, kemandirian, dan persaudaraan, serta dapat meningkatkan daya saing rakyat Indonesia untuk men%adi tuan di negeri sendiri niscaya bukan hanya slogan semata.