etika dan hukum mahasiswa keperawatanDeskripsi lengkap
CONTOH KASUS DILEMA ETIK KEPERAWATAN
Diposkan oleh Berti Pradana di 17.30 Kasus III Sdr. Hangky , umur 20 tahun, mahasiswa semester IV perguruan tinggi negeri di Malang. Karena kecelakaan ia menderita kelumpuhan total (uadriplegia! dan harus "ed rest dalam waktu lama. #ki"at dari "ed rest, ia menderita pneuomia dan ulkus decu"itus yang luas. $okter menetapkan untuk untuk pemasan pemasangan gan in%us in%us dan pem"eri pem"erian an anti"i anti"ioti otik k dosis dosis tnggi. tnggi. &ada &ada waktu waktu akan akan dilaku dilakukan kan tindak tindakan an pemasan pemasangan gan in%us in%us dan in'eks in'eksii anti"i anti"ioti otik k oleh oleh perawat perawat,, klien klien memint memintaa untuk untuk tidak tidak mem"erikan o"at atau melakukan tindakan apapun kepadanya. Klien menyatakan ingin meninggal dengan damai dan "ermarta"at. Masalah kon%lik ter'adinya terkait dengan hak klien untuk menentukan hal yang ter"aik untuk dirinya sendiri. #pa yang se"aiknya perawat lakukan pada situasi terse"ut ) *unakan teori etika atau moral dan tahapan proses pengam"ilan keputusan untuk penyelesaian dilema etis terse"ut )
Jawaban……
Identifikasi kasus kasus
Kasus ini adala alah suatu
kasus sus
di
"idang
etika
topik
etisny snya
adalah
perset rsetu u'ua 'uan
pasien terhadap tindakan perawat. $alam kasus ini perawat menghadapi dilema moral + memenuhi permintaan pasien atau melakukan tindakan tanpa persetu'uannya. Mari kita menyelidiki argumen pro dan kontranya.
Argumen Pro
inda indakan kan perawa perawatt untuk untuk mem"er mem"erika ikan n in%us in%us dan in'eks in'eksii anti"i anti"ioti otik k memang memanglah lah tidak tidak dapat dapat meng mengem em"a "ali lika kan n kead keadaa aan n pasi pasien en se"el se"elum umny nya, a,
sehin sehingg ggaa hal hal itu itu adala adalah h hak hak pasie pasien n untu untuk k
menentukan. &erawat dan keluarga "isa "isa men'elaskan semua ke"aikan dari pemasangan in%us dan in'eksi anti"iotik dan konsekuensi apa"ila tidak dilakukan tindakan terse"ut, tetapi sesudah itu pasien "erhak megam"il keputusan. &ada kasus ini pasien "isa dikatakan kurang kompeten tetapi hal itu adalah prinsip personal dari indi-idu itu sendiri yang harus dihormati oleh perawat. $ari kondisi pasca kecelakan itu sendiri pasien telah dinyatakan lumpuh total sehingga dia tidak akan "isa "erakti%itas seperti dahulu kala. elum tentu "enar prinsip pasien itu adalah keegoisan pri"adi,
se"agaimana
perawat
yang
harus
melakukan
peker'aannya
se"agai
"entuk
kepro%esion kepro%esionalany alanyaa terhadap terhadap pro%esinya pro%esinya yang itu sediri "isa dikatakan dikatakan keegoisan pri"adi pula. Sehingga perawat 'uga harus menurunkan egonya untuk menghormati prinsip pasien.
Argumen Kontra
agi dunia medis sulit untuk diterima "ahwa seorang pasien memilih untuk mati 'ika secara medis ia "isa diselamatkan. Salah satu prinsip dasar dalam prinsip etika keperawatan adalah "er"uat "aik. /ang paling "aik yang "isa dilakukan adalah menyelamatkan pasien yang terancam maut. &asien ini termasuk masih "isa diselamatkan. entu sa'a tidak pernah ada kepastian "ahwa di masa mendatang kelumpuhan akan "isa sem"uh. Hanya, pemulihan kesehatan itu harus "erlangsung lama dengan keadaan cacat seumur hidup. Hal itu pasti "erat untuk pasien yang sepan'ang hidupnya selalu akti% dan tak tergantung pada orang lain. etapi di rumah sakit mempunyai %asilitas yang memadai untuk mem"antu dia menyesuaikan diri dengan keadaan lumpuh. Semua itu sudah di'elaskan kepadanya. upanya dia "ersikap kurang rasional, kalau ia memilih untuk mati sa'a. #palagi kalau penyakit yang dideritanya di"iarkan terus tanpa penanganan pasien akan mengalami "anyak penderitaan lagi yang se"enarnya tidak perlu. aik "agi dia sendiri maupun untuk keluarganya akan tim"ul keadaan tidak nyaman 'ika masalah ini di"iarkan men'adi se"a" kematiannya. Hidup men'adi seseorang yang lumpuh total adalah sangat "erat namun "ila pasien ingin meninggal karena tak tertangani dengan "aik aki"at adanya pneuomia dan ulkus decu"itus yang luas itu akan mem"awa penderitan "agi dirinya dan orang 1 orang terdekatnya. etapi dengan tindakan pemasangan in%us dan in'eksi anti"iotik penderitaan itu "isa dihindari.
&ada kasus ini perawat mengalami dilema antara memenuhi keinginan pasien atau melakukan tindakan tapa persetu'uan pasien. Sehingga menurut kelompok kami terdapat dua solusi utuk kasus ini, yaitu+ a.
etap melakukan tindakan pemasang in%us dan in'eksi anti"iotik kepada pasien walaupun tanpa persetu'uan pasien, karena apa"ila tidak dilakukan maka dapat memperparah kondisi pasien itu sediri, sesuai dengan prinsip etika (ene%icience!dan Utilitarianism Theory.*)
".
$engan "erat hati perawat tidak melakukan tindakan pemasang in%us dan in'eksi anti"iotik kepada pasien untuk menghormati keputusanya setelah semua konsekuensinya telah di'elaskan kepada pasien, sesuai dengan prinsip etika ke"e"asan pasien (#utonomy! dan Deontology Theory.