CONTOH PROPOSAL SKRIPSI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH Bismillah Bismil lahirro irrohma hmanir nirrohi rohim, m, ber beriku ikutt ini ini,, Say Saya a ak akan an mem mempost posting ing con contoh toh seb sebuah uah Proposal Skripsi Skripsi Keperawatan Medikal Bedah secara ringkas. Semoga postingan postingan ini bermanfaat. HUBUNGAN HUBUNGAN ANTAR ANTARA A ST STA ATUS TUS NUTRISI NUTRISI DAN INTENSIT INTENSITAS AS NYERI NYERI DENGAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA PADA PASIEN PASCA-OPERASI LAPARATOMI DI INSTALASI RAWAT INAP BEDAH RUMAH SAKIT ...
Abstrak
Salah satu pelayanan kesehatan yang dilakukan di rumah sakit adalah pelayanan tindak tin dakan an pembedah pembedahan. an. Ber Berdasa dasarka rkan n dat data a dar darii me medi dica call re reco cord rd RS .. ..., ., dik diketa etahui hui bahwa angka pembedahan abdomen (laparatomi meningkat setiap tahunnya, yaitu pada tahun !"#" sebanyak $%# kasus pembedahan, kemudian pada tahun !"## sebanyak &"' kasus. Penelitian ini bertuuan untuk mengetahui hubungan antara status nutrisi dan intensitas nyeri dengan kualitas tidur pada pasien pascaoperasi lapa la para rato tomi mi.. Me Meto tode de pen penel elit itia ian n ya yang ng di digu guna naka kan n da dala lam m pe pene neli liti tian an in inii ad adal alah ah kuantitat kuant itatif if denga dengan n rancan rancangan gan penel penelitian itian cross sectiona sectional. l. )ariabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas tidur, sedangkan *ariabel independen, yaitu status nutrisi dan intensitas nyeri. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada responden melalui kuesioner, dengan umlah sampel sebanyak %" orang di +nstalasi Rawat +nap Bedah RS... pada tanggal tan ggal ... !". !"... .. as asil il ana analis lisis is uni uni*ar *ariat iat men menun unukk ukkan an res respon ponden den yan yang g kua kualit litas as tidurnya terganggu sebanyak #& orang (-',&/ responden yang status nutrisinya tidak normal sebanyak #$ orang ('"/ sebagian besar responden mengalami nyeri berat, yaitu #$ orang ('". asil analisis bi*ariat dengan ui Ch Chii Sq Squa uare re menunukkan bahwa ada hubungan bermakna antara antara status nutrisi ( p value 0 value 0 ","#% dan intensitas nyeri ( p value value 0 ","#' dengan kualitas tidur pada pasien pasc pa sca aop oper eras asii la lapa para rattomi mi.. 1i 1isa sara rank nkan an ke kepa pada da pi piha hak k ru ruma mah h sa saki kitt unt ntuk uk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan atau penataran bagi perawat untuk meningkatk menin gkatkan an penge pengetahua tahuan n dan kemam kemampuann puannya, ya, khus khususnya usnya mengen mengenai ai tinda tindakan kan keperawatan pada klien pascaoperasi.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan Keperawatan adalah bentuk pelayanan pelayanan profesional profesional berupa berupa pemenuhan pemenuhan kebutuhan kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu, baik sehat maupun sakit yang mengalami gangguan fisik fisik,, psik psikis is dan dan sosia sosiall agar agar dapa dapatt mencap mencapai ai dera derajat jat keseh kesehat atan an yang yang optim optimal al.. Bent Bentuk uk pemenuhan kebutuhan dasar dapat berupa meningkatkan kemampuan yang ada pada indivi individu, du, menceg mencegah, ah, memper memperbaik baikii dan melaku melakukan kan rehabi rehabilit litasi asi dari dari suatu suatu keadaa keadaan n yang yang dipersepsikan sakit oleh individu (Nursalam, 2!".
#alah satu tempat yang memberikan pelayanan keperawatan adalah rumah sakit. $leh karena karena itu, itu, rumah rumah sakit sakit menjadi menjadi tempat tempat bagi bagi pasien pasien dan keluar keluargan ganya ya menaru menaruh h harapa harapan n kesemb kesembuha uhan. n. %kan %kan tetapi, tetapi, selain selain keberh keberhasil asilan an dalam dalam pengob pengobatan atan dan perawat perawatan an kepada kepada pasien yang dirawat di rumah sakit, banyak pula laporan tentang kegagalan pengobatan dan perawatan pasien tersebut sehingga menyebabkan waktu perawatan di rumah sakit menjadi lebih lama dan biaya bia ya perawatan meningkat (&idianti, 2''".
#alah #alah satu pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan yang yang dilaku dilakukan kan di rumah rumah sakit sakit adalah adalah pelaya pelayanan nan tindakan pembedahan. #ejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, prosedur tindak tindakan an pembed pembedaha ahan n pun mengala mengalami mi kemaju kemajuan an pesat. pesat. #ejuml #ejumlah ah penya penyakit kit merupa merupakan kan indika indikasi si untuk untuk dilaku dilakukan kannya nya tindak tindakan an pembed pembedaha ahan. n. #alah #alah satu tindak tindakan an operasi operasi atau pembedahan adalah laparatomi. indakan indakan operasi atau laparatomi merupakan peristiwa kompleks sebagai ancaman potensial atau aktual kepada integritas seorang baik bio, psiko, maupun sosial, dan spiritual ()a*id, 2'".
+asil penelitian )a*id (2'" di )umah #akit +. %dam %dam alik edan menunjukk menunjukkan an semakin tingginya angka terapi pembedahan abdomen (laparatomi" tiap tahunnya, pada tahun 2- terdapat '2 kasus pembedahan laparatomi, lalu pada tahun 2/ terdapat '-2 kasus
A. Latar Belakang
Keperawatan Keperawatan adalah bentuk pelayanan pelayanan profesional profesional berupa berupa pemenuhan pemenuhan kebutuhan kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu, baik sehat maupun sakit yang mengalami gangguan fisik fisik,, psik psikis is dan dan sosia sosiall agar agar dapa dapatt mencap mencapai ai dera derajat jat keseh kesehat atan an yang yang optim optimal al.. Bent Bentuk uk pemenuhan kebutuhan dasar dapat berupa meningkatkan kemampuan yang ada pada indivi individu, du, menceg mencegah, ah, memper memperbaik baikii dan melaku melakukan kan rehabi rehabilit litasi asi dari dari suatu suatu keadaa keadaan n yang yang dipersepsikan sakit oleh individu (Nursalam, 2!".
#alah satu tempat yang memberikan pelayanan keperawatan adalah rumah sakit. $leh karena karena itu, itu, rumah rumah sakit sakit menjadi menjadi tempat tempat bagi bagi pasien pasien dan keluar keluargan ganya ya menaru menaruh h harapa harapan n kesemb kesembuha uhan. n. %kan %kan tetapi, tetapi, selain selain keberh keberhasil asilan an dalam dalam pengob pengobatan atan dan perawat perawatan an kepada kepada pasien yang dirawat di rumah sakit, banyak pula laporan tentang kegagalan pengobatan dan perawatan pasien tersebut sehingga menyebabkan waktu perawatan di rumah sakit menjadi lebih lama dan biaya bia ya perawatan meningkat (&idianti, 2''".
#alah #alah satu pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan yang yang dilaku dilakukan kan di rumah rumah sakit sakit adalah adalah pelaya pelayanan nan tindakan pembedahan. #ejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, prosedur tindak tindakan an pembed pembedaha ahan n pun mengala mengalami mi kemaju kemajuan an pesat. pesat. #ejuml #ejumlah ah penya penyakit kit merupa merupakan kan indika indikasi si untuk untuk dilaku dilakukan kannya nya tindak tindakan an pembed pembedaha ahan. n. #alah #alah satu tindak tindakan an operasi operasi atau pembedahan adalah laparatomi. indakan indakan operasi atau laparatomi merupakan peristiwa kompleks sebagai ancaman potensial atau aktual kepada integritas seorang baik bio, psiko, maupun sosial, dan spiritual ()a*id, 2'".
+asil penelitian )a*id (2'" di )umah #akit +. %dam %dam alik edan menunjukk menunjukkan an semakin tingginya angka terapi pembedahan abdomen (laparatomi" tiap tahunnya, pada tahun 2- terdapat '2 kasus pembedahan laparatomi, lalu pada tahun 2/ terdapat '-2 kasus
pembedahan laparatomi. lapar atomi. #elanjutnya #elanj utnya pada bulan 0anuari1%pril 0 anuari1%pril tahun 2' terdapat !2 kasus pembedahan laparatomi.
)umah )umah #akit #akit ... merup merupakan akan salah salah satu rumah sakit sakit yang yang memilik memilikii nstala nstalasi si Bedah Bedah #entral #entral.. Berdas Berdasark arkan an data data dari dari medical medical recor record d )#..., diketahui bahwa angka pembedahan abdomen (laparatomi" meningkat setiap tahunnya, yaitu pada tahun 2/ sebanyak 3!- kasus pembedahan, lalu meningkat pada tahun 2' menjadi -!' kasus pembedahan, kemudian pada tahun 2'' sebanyak 3 kasus, pada bulan 0anuari sampai dengan bulan 0uni tahun 2'2 sebanyak !45 kasus ()#...., 2..".
asalah yang sering terjadi pada pasien yang mengalami operasi laparatomi adalah gangguan tidur, padahal tidur memberikan waktu perbaikan dan penyembuhan bagi sistem tubuh yang sangat dibutuhkan oleh pasien, khususnya bagi pasien pascaoperasi. 6angguan tidur yang dialami pasien pascaoperasi laparatomi biasanya disebabkan oleh faktor nutrisi dan rasa nyeri pada luka operasi (&idianti, 2''". Nutrisi merupakan elemen ele men penting dalam proses dan fungsi tubuh. Nutrien mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, meneral dan air. 7asien pascaoperasi laparatomi rentan terhadap kekurangan nutrisi, karena pasien tersebut mengalami pendarahan eksternal akibat dari
komplikasi
operasi
(&idianti,
2''".
6angguan 6angguan tidur yang dialami oleh pasien pascaoperasi pascaoperasi laparatomi, laparatomi, selain disebabkan disebabkan faktor nutrisi, juga disebabkan oleh rasa nyeri pada luka operasi. 8alam hal ini, sangat dibutuhkan peranan perawat, karena perawat menghabiskan lebih banyak waktunya bersama pasien dibanding tenaga profesional kesehatan lainnya sehingga perawat mempunyai kesempatan lebih banyak untuk membantu meningkatkan kualitas tidur pasien pascaoperasi laparatomi dengan dengan meningkatkan meningkatkan status nutrisi dan menghilang menghilangkan kan rasa nyeri pada pasien pascaoperasi pascaoperasi laparat laparatomi omi.. 8alam 8alam hal ini, ini, perawat perawat dapat dapat berkol berkolabo aborasi rasi dengan dengan tenaga tenaga profesi profesiona onall lain, lain,
seperti ahli gi*i rumah sakit, dalam pemenuhan nutrisi pasien dan dokter, dalam hal intervensi pereda rasa nyeri pascaoperasi. anajemen perawatan pada pasien pascaoperasi laparatomi yang baik akan membantu penyembuhan pascaoperasi secara lebih signifikan sehingga pasien dapat
pulang
lebih
cepat
(&idianti,
2''".
+asil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di nstalasi )awat nap Bedah )umah #akit ... pada bulan ... 2.., mendapatkan - orang (-9" dari ' pasien pascaoperasi laparatomi yang mengalami gangguan tidur.+asil penelitian en*eis dalam )a*id (2'" di )umah #akit ..., menunjukkan bahwa 5- orang (/9" dari -!' pasien pascaoperasi laparatomi mengalami gangguan
tidur
akibat
faktor
nutrisi
dan
rasa
nyeri
pada
luka
operasi.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul :+ubungan antara #tatus Nutrisi dan ntensitas Nyeri dengan Kualitas idur pada 7asien 7ascaoperasi ;aparatomi di nstalasi )awat nap Bedah )umah #akit ...
BAB II TINAUAN PUSTAKA
A. K!n"e# La#arat!
%$'. 7engertian ;aparatomi
Bedah laparatomi merupakan tindakan operasi pada daerah abdomen, bedah laparatomi merupakan teknik sayatan yang dilakukan pada daerah abdomen yang dapat dilakukan pada bedah digestif dan kandungan (#u*anne, 22".
2. ndikasi ;aparatomi
Kasus
transverse upper abdomen incision = sisi di bagian atas, seperti pembedahan colesistotomy dan splenektomy> transverse lower abdomen incision = 5 cm di atas anterior spinal iliaka, lebih kurang insisi melintang di bagian bawah, misalnya = pada operasi apendiktomy (?ster, 22".
!. asalah pada ;aparatomi
asalah yang sering terjadi pada pasien yang mengalami operasi laparatomi adalah gangguan tidur, padahal tidur memberikan waktu perbaikan dan penyembuhan bagi sistem tubuh yang sangat dibutuhkan oleh pasien, khususnya bagi pasien pascaoperasi. 6angguan tidur yang dialami pasien pascaoperasi laparatomi biasanya disebabkan oleh faktor nutrisi dan rasa nyeri pada luka operasi. 8alam hal ini, perawat dapat berkolaborasi dengan ahli gi*i dan dokter untuk intervensi pemenuhan nutrisi dan pereda rasa nyeri pascaoperasi (7otter @ 7erry, 24".
5. Komplikasi 7ascaoperasi
a.
7erdarahan eksternal 7erdarahan
merupakan
komplikasi
paling
dini
yang
mungkin
terjadi
setelah
operasi.perdarahan eksternal yang sering tampak adalah daerah drainase. 7ipa drainase biasanya keluar dari lubang insisi yang terpisah dan mungkin terjadi perembesan darah yang terus menerus dari pembuluh darah kulit atau tepat di bawah kulit. b. 7erdarahan internal
7erdarahan internal sulit terdeteksi karena manifestasi kliniknya lambat. anda
B. Pera&atan Pa"'a!#era"%
7erawatan pascaoperasi menurut Brunner @ #uddarth (22" meliputi =
'. 7ersiapan pasien
a.
emberi tahu pasien tentang prosedur yang akan dilakukan. 7asien diberitahukan bahwa balutan akan diganti dan penggantian balutan tersebut adalah hanya prosedur sederhana yang menimbulkan sedikit ketidaknyamanan.
b.
enyiapkan lingkungan pasien. 0ika pasien dirawat di unit terbuka, gorden harus dipasang untuk menjaga privasi dan pasien tidak boleh terpajan.
c.
engatur posisi tidur pasien 2. 7ersiapan alat1alat
a.
%lat1alat steril ('"
2 pinset anatomis
(2"
' pinset sirurgis
(!"
' gunting jaringan
(5"
Kasa steril
(4"
+andscoen steril
(3"
' klem
b. %lat1alat nonsteril ('"
Korentang pada tempatnya
(2"
Bengkok
(!"
7lester
(5"
6unting perban
(5)
Cotton buds
(3"
Aeal dan alasnya
("
Kantong sampah
(-"
Kom berisi alkohol, betadine dan Nal serta salep
!. 7elaksanaan a.
7erawat mencuci tangan>
b. emakai masker> c.
emakai gown;
d. #iapkan dan dekatkan alat1alat untuk mengganti balutan> e.
%mbil kantong sekali pakai dan buat lipatan di atasnya, letakkan kantong dalam jangkauan area kerja perawat>
f. Bantu klien pada posisi yang nyaman dan tutup bagian tubuh yang tidak diberikan tindakan dengan selimut> g.
7asang *eal di bawah bagian tubuh yang luka>
h.
;etakkan bengkok di samping bagian tubuh yang luka>
i.
uci tangan secara menyeluruh>
j.
Kenakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan plester atau kasa yang menutup luka tersebut, lepaskan plester dengan melepaskan ujungnya dan menarik secara perlahan sejajar dengan kulit ke arah balutan dengan menggunakan pinset anatomis. 0ika plester terlalu kuat merekat ke kulit, maka oleskan alkohol dengan menggunakan cotton buds pada sisi plester untuk mengurangi rasa sakit karena tarikan kulit dengan tangan. 8engan tangan yang telah menggunakan sarung tangan bersih angkat balutan dengan pinset. Buang ke kantong plastik yang sudah disiapkan>
k. Buang balutan kotor pada kantong yang telah disiapkan. +indari kontaminasi permukaan luar kantong tersebut. ;epaskan sarung tangan bersih sekali pakai dan buang pada tempat yang disediakan> l.
#iapkan peralatan balutan steril. uangkan cairan yang diresepkan (Nal ,/9" pada kom atau mangkok steril, campur dengan sedikit larutan antiseptik (betadine">
m. Kenakan sarung tangan steril> n.
Bersihkan luka dengan larutan Nal ,/9 dan antiseptik>
o. ;akukan nekrotomi, jika terdapat banyak jaringan nekrotik pada luka> p. Berikan kasa yang basah tepat pada permukaan luka> C. Berikan kasa steril di atas kasa basah> r.
#elanjutnya tutup dengan perban>
s. Kemudian pasang plester. ara yang tepat untuk memasang plester adalah dengan meletakkan plester di tengah balutan dan kemudian menekan plester ke bawah pada ke dua sisinya, sehingga memberikan tekanan secara merata menjauhi garis tengah> t.
;epaskan sarung tangan>
u.
;epaskan masker dan gown>
v.
encuci tangan> 5. ?valuasi a.
?valuasi dilakukan setiap mengganti balutan>
b. Kaji apakah luka mengalami perbaikan atau tidak> c.
%dakah tanda1tanda infeksi.
4. 7enyuluhan kepada 7asien #ambil mengganti balutan, perawat mempunyai kesempatan untuk mengajarkan pasien tentang cara merawat insisi dan mengganti balutan di rumah. 7erawat mengamati isyarat dari
kesiapan pasien untuk belajar, seperti melihat pada insisi, menunjukkan minat atau membantu dalam mengganti balutan (Brunner @ #uddarth, 22". 3. 7engobatan 7engobatan luka dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik profilaktik yang diberikan ketika diduga terjadi kontaminasi, atau ketika alat prostetik dimasukkan ke dalam luka yang bersih. ;uka yang terinfeksi tidak ditutup sampai segala upaya telah dilakukan untuk membuang semua jaringan devitalis dan terinfeksi, prosedurnya disebut debridemen. #ering kali drain kecil dipasang sebelum luka dijahit untuk mencegah penggumpalan limfe dan darah serta memperlambat proses penyembuhan.
C. K!n"e# T%()r
'. 7engertian idur
stirahat adalah perasaan relaks secara mental, bebas dari kecemasan dan tenang secara fisik. stirahat tidak selalu berbaring di tempat tidur, namun dapat berupa membaca buku, melihat televisi. #eusai istirahat, mental dan fisik menjadi segar. idur merupakan perubahan status kesadaran berulang
merupakan suatu urutan siklus berulang, dengan ciri adanya dengan aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat perubahan proses fisiologis dan terjadi penurunan respon terhadap rangsangan dari luar (+idayat, 2-".
2. Disiologi idur
a.
rama #irkardian rama siklus 25 jam siang malam disebut irama sirkadian. rama sirkardian mempengaruhi perilaku dan pola fungsi biologis utama seperti suhu tubuh, denyut jantung, tekanan darah, sekresi hormon, kemampuan sensorik dan suasana hati. rama sirkardian dipengaruhi cahaya, suhu, dan faktor internal (aktivitas sosial dan dan rutinitas pekerjaan".
b. ahapan idur 8ua fase normal = N)? (pergerakan mata yang tidak cepat" dan )? (pergerakan mata yang cepat". ahap ' = N)? erupakan tingkatan paling dangkal dari tidur. ahap ini berakhir beberapa menit sehingga orang mudah terbangun karena suara. ahap 2 = N)? erupakan tidur bersuara. erjadi relaksasi sehingga untuk bangun pun sulit. ahap ini berakhir '12 menit. Dungsi tubuh menjadi lambat. ahap = ! N)? enjadi tahap awal tidur yang dalam. $tot < otot menjadi relaks penuh sehingga sulit untuk dibangunkan dan jarang bergerak. anda < tanda vital menurun namun teratur. Berakhir '4 < ! menit. ahap 5 = N)?
enjadi tahap tidur terdalam. ndividu menjadi sulit dibangunkan. 0ika kurang tidur, individu akan menyeimbangkan porsi tidurnya pada tahap ini. anda < tanda vital menurun secara bermakna. 7ada tahap ini terjadi tidur sambil berjalan dan enuresis. Berakhir '41! menit. idur )? 7ada tahap ini, individu akan mengalami mimpi. )espon pergerakan mata yang cepat, fluktasi jantung dan kecepatan respirasi dan peningkatan tekanan darah. erjadi tonus otot skelet penurunan. #ekresi lambung meningkat. Berakhir dalam waktu / menit. erjadi peningkatan tidur )? tiap siklus dalam waktu 2 menit (&artonah, 2''" Disiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan mekanisme serebral yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekankan pada pusat otak agar dapat tidur dan bangun. #alah satu aktivitas tidur ini diatur oleh sistem mengaktivasi retikularis yang merupakan system yang mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan syaraf pusat termasuk pengaturan kewaspadaan dari tidur. 7usat pengaturan aktivitas kewaspadaan tidur terletak dalam mesensefalon dan bagian atas pons. #elain itu, eticular !ctivating "ystem ()%#" dapat rangsangan visual, pendengaran, nyeri, perabaaan juga dapat menerima stimulasi dari kortek serebri termasuk rangsangan emosi dan proses fikir dalam keadaan sadar, neuron dalam )%# akan melepaskan norepinefrin. 8emikian juga pada saat tidur kemungkinan adanya pelepasan serum serotinin dari sel khusus yang berada di pons di batang otak tengah, yaitu bulbar synchroni#ing regional (B#)". Bangun tergantung dari keseimbangan implus yang diterima di pusat otak dan system limbic, dengan demikian sistem dengan batang otak yang mengatur atau perubahan dalam tidur adalah )%# dan B#) (+idayat, 2-".
!. 0enis < 0enis idur
8alam prosesnya, tidur di bagi ke dalam dua jenis pertama, jenis tidur yang disebabkan oleh menurunnya kegiatan dalam sistem pengaktivasi retikularis, disebut dengan tidur gelombang lambat karena gelombang otak bergerak sangat lambat, atau disebut juga tidur $on apid %ye &ovement (N)?". Kedua, jenis tidur yang disebabkan oleh penyaluran abnormal dari isyarat < isyarat dalam otak, meskipun kegiatan otak mungkin tidak tertekan secara berarti, disebut dengan jenis tidur paradoks atau disebut juga dengan tidur apid %ye &ovement ()?" (+idayat, 2-". a.
idur 6elombang ;ambat 0enis tidur ini kenal dengan tidur yang dalam, istirahat yang penuh, atau juga dikenal dengan tidur nyenyak. 7ada tidur jenis ini, gelombang otak bergerak lebih lambat, sehingga menyebabkan tidur tanpa bermimpi. idur gelombang lambat bias juga disebut dengan tidur gelombang delta, dengan ciri
samping, frekuensi nafas dan nadi sedikit menurun, dapat bangun segera selama tahap ini berlangsung selama 4 menit. ahap ahap merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun dengan ciri sebagai berikut = mata pada umumnya menetap, denyut jantung dan frekuensi nafas menurun, temperatur tubuh menurun, metabolisme menurun, berlnagsung pendek dan berakhir ' < '4 menit. ahap ahap merupakan tahap tidur dengan ciri denyut nadi dan frekuensi nafas dan proses tubuh lainnya lambat, disebabkan oleh adanya dominasi simpatis syaraf parasimpatis dan sulit untuk bangun. ahap F ahap F merupakan tahap tidur dalam dengan ciri kecepatan jantung dan pernafasan turun, jarang bergerak dan sulit dibangunkan, gerak bola mata cepat, sekresi lambung menurun dan tonus otot menurun.
5. Dungsi dan ujuan idur
Dungsi dan tujuan tidur secara jelas tidak diketahui, akan tetapi diyakini bahwa tidur dapat digunakan untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, kesehatan, mengurangi stress pada paru, kardiovaskuler, endokrin, dan lain < lain. ?nergi disimpan selama tidur, sehingga dapat diarahkan kembali pada fungsi seluler yang penting. #ecara umum terdapat efek fisiologis dari tidur = pertama, efek pada system syaraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara berbagai susunan syaraf, dan ke dua, efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi dalam organ tubuh karena selama tidur mengalami penurunan.
Ta*el +., Ke*)t)an T%()r Man)"%a Ber(a"arkan U"%a U"%a
Bulan ' 1 '- bulan '- 1 ! tahun ! 1 3 tahun 3 1 '2 tahun '2 1 '- tahun '- 1 5 tahun 5 1 3 tahun 3 tahun ke atas #umber = +idayat (2-"
T%ngkat Perke$*angan asa neonatus asa bayi asa anak asa prasekolah asa sekolah asa remaja asa dewasa muda asa parubaya asa dewasa tua
)$la Ke*)t)an T%()r '51'- jamGhari '21'5 jamGhari ''1'2 jam G hari '' jamGhari ' jam G hari -,4 jamGhari 1- jamGhari jamGhari 3 jamGhari
4. Daktor < Daktor yang empengaruhi Kualitas idur
enurut &idianti (2''", kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor kualitas tersebut dapat menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan kebutuhannya. 8i antara faktor yang dapat mempengaruhinya = a.
7enyakit Banyak penyakit yang dapat memperbesar kebutuhan tidur, seperti penyakit yang disebabkan oleh infeksi, terutama infeksi limpa. nfeksi limpa berkaitan dengan keletihan, sehingga penderitanya membutuhkan lebih banyak waktu tidur untuk mengatasinya.
b. ;atihan dan kelelahan Keletihan akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energi yang telah dikeluarkan hal tersebut terlihat pada seseorang yang telah melakukan aktivitas dan mencapai kelelahan, maka orang tersebut akan lebih cepat untuk dapat tidur karena tahap tidur gelombang lambatnya diperpendek. c.
#tres psikologis
Kondisi psikologis dapat terjadi pada seeorang akibat ketegangan jiwa. +al tersebut terlihat ketika seseorang yang memiliki masalah psikologis mengalami kegelisahan sehingga sulit untuk tidur. d. $bat Beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi proses tidur adalah jenis golongan obat diuretik menyebabkan seseorang insomnia, antidepresan dapat menekan ren, kafein dapat meningkatkan syaraf simpatis yang menyebabkan kesulitan untuk tidur, golongan beta bloker dapat berefek pada timbulnya insomnia dan golongan narkotik dapat menekan rem sehingga mudah mengantuk. e. Nutrisi erpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur. 7rotein yang tinggi dapat mempercepat terjadinya proses tidur, karena adanya tryptophan yang merupakan asam amino dari protein yang dicerna dapat membantu mudah tidur. f.
;ingkungan Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang dapat mempercepat terjadinya proses tidur. #ebaliknya, lingkungan yang tidak nyaman dan nyaman bagi seseorang dapat menyebabkan hilangnya ketenangan sehingga mempengaruhi proses tidur.
g.
otivasi erupakan suatu dorongan atau keingan seseorang untuk tidur, yang dapat mempengaruhi proses tidur. #elain itu, adanya keinginan untuk menahan tidak tidur dapat menimbulkan gangguan proses tidur.
h. Nyeri #ensasi tidak menyenangkan dan sangat individual dan tidak bisa berbagi dengan orang lain. Nyeri bersifat universal, berbeda persepsi dan bersifat individual.
3. asalah Kebutuhan idur
a.
nsomnia erupakan suatu keadaan ketidakmampuan mendapatkan tidur yang adekuat, baik kualitas maupun kuantitas dengan keadaan tidur yang hanya sebentar atau susah tidur insomnia terbagi menjadi tiga jenis yaitu = initial insomnia, merupakan ketidakmampuan tetap tidur karena selalu terbangun pada malam hari dan terminal insomnia merupakan ketidakmampuan untuk tidur kembali setelah bangun tidur pada malam hari.
b. +ipersomnia erupakan gangguan tidur dengan kriteria tidur berlebihan pada umumnya lebih dari sembilan jam pada malam hari, disebabkan kemungkinan adanya masalah psikologis, depresi, kecemasan, gangguan syaraf pusat, ginjal, hati dan gangguan metabolisme. c.
7arasomnia erupakan kumpulan beberapa penyakit yang dapat menggagu pola tidur seperti somnambulisme (berjalan
d. ?nuresa erupakan B%K yang tidak sengaja pada waktu tidur atau biasa di sebut dengan mengompol. e.
%pnea tidur dan mendengkur endengkur pada umumnya tidak termasuk dalam gangguan tidur tetapi mendengkur yang disertai dengan keadaan apnea dapat menjadi masalah. erjadinya apnea dapat mengacaunya jalannya pernafasan sehingga dapat mengakibatkan henti napas.
f. Narcolepsi erupakan keadaan tidak dapat mengendalikan diri untuk tidur, misalnya tertidur dalam keadaan berdiri, mengemudikan kendaraan, atau di saat membicarakan sesuatu. +al ini merupakan neurologis.
g.
engigau 8ikategorikan dalam gangguan tidur bila terlalu sering dan di luar kebiasaan dari hasil pengamatan ditemukan bahwa hampir semua orang pernah mengigau dan terjadi sebelum tidur )?. #elama kita tidur, maka kita mengalami beberapa siklus tidur. #atu siklus terdiri dari beberapa )? dan non )?, dan bagi suatu usia tertentu maka setiap tahap akan berbeda dalam lama berlangsungnya. 6olongan remaja amat cepat terlelap sejak mulai membaringkan badannya. #etelah 3 sampai / menit, ia memasuki tahap ke dua pada non )? dan segera diikuti oleh tahap )? yang pertama pada malam itu. #iklus pertama biasanya hanya berlangsung sekitar sampai - menit. #emakin larut malam, maka waktu siklus menjadi lebih lama dan akhirnya mencapai ' menit. ahap ke tiga dan ke empat merupakan bagian yang menonjol pada siklus pertama. Bagian ini seringkali dianggap sebagai tidur yang paling nyenyak, sebab pada saat ini orang yang paling sulit untuk dibangunkan dan sangat kebal terhadap setiap gangguan suara. 8engan bertambah larutnya malam, maka periode )? semakin panjang, sedangkan tahap ke tiga dan ke empat menghilang. enjelang dini hari, maka sedikit suara saja dapat membangunkan kita. +aruslah diingat bahwa semua ini merupakan satu kali tidur dalam suatu malam, jadi sebenarnya dapat dianggap satu rata1rata saja. ungkin sekali tidur anda malam ini berbeda dengan kemarin atau dengan esok hari, dan mungkin pula tidur yang anda alami akan sangat berbeda dengan tidur tetangga anda.
D. Stat)" N)tr%"%
'. 7engertian #tatus Nutrisi
Nutrisi merupakan elemen penting dalam proses dan fungsi tubuh. Nutrien mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, meneral dan air (&idianti, 2''". Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengelolaan *at makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. erpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur. 7rotein yang tinggi dapat mempercepat terjadinya proses tidur, karena adanya tryptophan yang merupakan asam amino dari protein yang dicerna. 8emikian sebaliknya, kebutuhan gi*i yang kurang dapat juga mempengaruhi proses tidur, bahkan terkadang sulit untuk tidur (+idayat, 2-".
2. acam<acam Nutrisi
a.
Karbohidrat Karbohidrat merupakan *at gi*i yang terdapat dalam makanan, pada umumnya dalam bentuk amilum pembentukan amilum terjadi dalam mulut melalui en*im ptialin yang ada dalam ludah.
b. ;emak 7encernaan lemak dimulai dalam lambung (walaupun hanya sedikit" karena dalam mulut tidak ada en*im pemecah lemak lambung mengeluarkan en*im lifase untuk mengubah sebagian kecil lemak dan gliserin, kemudian diangkut melalui getah bening dan selanjutnya masuk melalui peredaran darah untuk kemudian tiba di hati. c.
7rotein Kelenjar ludah dalam mulut tidak membuat en*im protease. ?n*im preatase baru terdapat dalam lambung, yang mengubah protein menjadi albuminosa dan pepton.
d. ineral
ineral tidak membutuhkan pencernaan. eneral hadir dalam bentuk tertentu sehingga tubuh mudah untuk memprosesnya. Hmumnya, meneral diserap dengan mudah melalui dinding usus halus secara difusi pasif maupun transportasi aktif. e.
Fitamin 7encernaan vitamin melibatkan penguraiannya menjadi molekul< molekul yang lebih kecil sehingga dapat diserap dengan efektif. Beberapa penyerapan vitamin dilakukan dengan difusi sederhana, tetapi sistem transfortasi aktif sangat penting untuk memastikan pemasukan yang cukup.
f.
%ir %ir merupakan *at makanan yang paling mendasar dibutuhkan oleh tubuh manusia. erdiri atas 4 9 1 9 air. %supan air secara teratur sangat penting bagi makhluk hidup untuk bertahan hidup dibandingkan dengan pemasukan nutrisi lain.
!. Keseimbangan ?nergi
?nergi merupakan kapasitas untuk melakukan sebuah aktivitas, dapat diukur melalui pembentuakan panas. ?nergi pada manusia dapat diperoleh dari berbagai masuakan *at gi*i diantaranya protein, karbohidrat, lemak, maupun bahan makanan yang disimpan di dalam tubuh. etabolisme basal merupakan energi yang dibutuhkan seseorang dalam keadaan istirahat dan nilainya disebut dengan Basal etabolisme )ate (B)". Nilai metabolisme basal setiap orang berbeda
5. 0enis<0enis etabolisme
a.
etabolisme karbohidrat
etabolisme karbohidrat yang berbentuk monosakarida dan disakarida diserap melalui mokasa usus. #etelah proses penyerapan (di dalam pembuluh darah" semua berbentuk monosakarida bersama
4. etabolisme protein
7ada umumnya protein diserap dalam bentuk asam amino dan bersama1sama dengan darah dibawa ke hati, kemudian dibersihkan dari toksin. 7roses masuknya asam amino dapat dikatakan tidak dinamis dan selalu diperbaharuhi. %sam amino yang masuk tidak sebanding dengan jumlah asam amino yang diperlukan untuk menutupi kekurangan amino yang dipakai oleh tubuh.
3. Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan ahap 7erkembangan
a.
bu hamil dan menyusui bu hamil lebih banyak membutuhkan kalori, kalsium, folat, *at besi, dan %# pada ibu hamil.
b. Bayi engalami tumbuh kembang pesat pada ' tahun pertama. Hsia 3 bulan diberikan susu dan makanan tambahan pada usia 3 bulan. c.
'odler dan prasekolah
Hsia ini, nafsu makan anak dan kecepatan pertumbuhan mulai menurun sehingga perlu intake nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang anak (menu gi*i seimbang". d. #ekolah dan dewasa tengah 7ertumbuhan meningkat pada usia ini. 6igi permanen sudah tumbuh dan sistem pencernaan sudah matur. e.
;ansia 7ertumbuhan dan metabolisme berhenti sehingga butuh kalori sedikit. 8efesiensi kalsium dan ostioporosis terjadi, khususnya pada wanita menopause (&idianti, 2''"
E. K!n"e# Ner%
'. 7engertian Nyeri
Nyeri merupakan mekanisme fisiologis bertujuan untuk melindungi diri disebabkan
oleh
stimulus
tertentu
(&artonah,
2''".
Nyeri
merupakan
dan
sensasi
ketidaknyamanan yang bersifat individual. Klien merespon terhadap nyeri yang dialaminya dengan beragam cara, misalnya berteriak, meringis dan lain1lain. $leh karena nyeri bersifat subyektif, maka perawat mesti peka terhadap sensasi nyeri yang dialami klien. Hntuk itu, diperlukan kemampuan perawat dalam mengidentifikasi dan mengatasi rasa nyeri (%smadi, 25". Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang actual atau potensial (#u*anne, 22". 8ua kategori dasar nyeri yang secara umum diketahui nyeri akut dan nyeri umum. a. Nyeri akut Nyeri akut biasanya tiba
situasi serupa yang secara potensial menimbulkan nyeri. 0ika kerusakan tidak lama terjadi dan tidak ada penyakit sistemik, nyeri akut biasanya menurun sejalan dengan terjadinya penyembuhan > nyeri ini umumnya terjadi kurang dari enam bulan dan biasanya kurang dari satu bulan. Hntuk tujuan definisi nyeri, nyeri akut dapat dijelaskan sebagai nyeri yang berlangsung dari beberapa detik hingga enam bulan. idera atau penyakit yang menyebabkan nyeri akut dapat sembuh secara spontan atau dapat memerlukan pengobatan. #ebagai contoh, jari yang tertusuk biasanya sembuh dengan cepat, barangkali dalam beberapa detik atau beberapa menit. 7ada kasus yang lebih berat, seperti fraktur ekstrimitas, pengobatan dibutuhkan dengan nyeri menurun dengan sejalan dengan penyembuhan tulang. b. Nyeri kronis Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang sesuatu periode waktu. Nyeri ini berlangsung di luar waktu penyembuhan yang diperkirakan dan sering tidak dapat dikaitkan dengan penyebab atau cidera spesifik. Nyeri kronis dapat tidak mempunyai awitan yang ditetapkan dengan tepat dan sering sulit untuk diobati karena biasanya nyeri ini tidak memberikan respon terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya. eski nyeri akut dapat menjadi signal yang sangat penting bahwa sesuatu tidak berjalan sebagaimana mestinya, nyeri kronis biasanya menjadi masalah dengan sendirinya. Nyeri kronis sering didefinisikan sebagai nyeri yang berlangsung selama enam bulan atau lebih, meskipun enam bulan merupakan suatu periode yang dapat berubah untuk membedakan antara nyeri akut dan nyeri kronis. #uatu episode nyeri dapat mempunyai karakteristik nyeri kronis sebelum enam bulan telah berlalu, atau beberapa jenis nyeri dapat tetap bersifat akut secara primer selama lebih dari 3 bulan. eskipun tidak diketahui mengapa banyak orang mengalami nyeri kronis setelah suatu cidera atau proses penyakit, hal ini juga duga bahwa ujung
tidak nyeri sebagai stimulus yang sangat nyeri.perawat dapat berhubungan dengan pasien yang mengalami nyeri kronis saat mereka masuk rumah sakit untuk berobat atau saat mengunjungi mereka dirumah untuk perawatan rumah. #eringkali perawat diperlukan dalam lingkungan komunitas untuk membantu dalam menangani nyeri pasien. Ta*el +.+ Me$*an(%ngkan Karakter%"t%k antara Ner% Ak)t (an Ner% Kr!n%" Karakter%"t%k ujuan G Keuntungan %witan
Ner% Ak)t emperingatkan adanya cidera atau masalah endadak
Ner% Kr!n%" idak ada
erus menurus atau intermiten ntensitas )ingan sampai berat )ingan sampai berat 8urasi 8urasi singkat (dari 8urasi lama (3 bulan beberapa detik sampai 3 atau lebih" bulan" )espon otonom Konsisten dengan respon idak terdapat respon stres simpatis frekuensi otonom jantung meningkat volume sekuncup meningkat tekanan darah meningkat dilatasi pupil meningkat tegangan otot meningkat motilitas gastrointestinal menurun aliran saliva menurun (mulut kering" Komponen %nsietas 8epresi, mudah marah, psikologis menarik diri minat dunia luar, menarik diri dari persahabatan )espon jenis Nyeri bedah, trauma idur terganggu, libido lainnya menurun, nafsu makan menurun. ontoh Nyeri kanker, arthritis, neuralgia trigeminal "umber = #u*anne (22".
2. Disiologi Nyeri
Disiologi nyeri dapat meliputi resepsi, persepsi dan reaksi. mpuls syaraf yang dihasilkan stimulus nyeri menyebar di sepanjang serabut syaraf aferen. #yaraf ini menonduksi 2 stimulus nyeri = serabut %1delta bermielinasi dan cepat dan serabut lambat.
#aat individu sadar akan nyeri, maka akan terjadi reaksi kompleks. enurut caffery, ! sistem interaksi persepsi nyeri, yaitu efektif, kognitif, evaluatif. Bentuk reaksi fisiologis, stimulasi cabang simpatis menghasilkan respon fisiologis. 0ika nyeri terus menerus, maka saraf parasimpatis akan menghasilkan aksi. Dase pengalaman nyeri sebagai respon perilaku nyeri = . %ntisipasi .
#ensasi
= memungkinkan individu belajar tentang nyeri = ketika merasakan nyeri, gerakan khas, ekspresi wajah mengindikasikan nyeri seperti menggerakkan gigi, membungkuk, menyeringai memegang bagian tubuh yang nyeri.
. %kibat
= nyeri atau berhenti. Namun masih tetap butuh perhatian perawat mesti sumber nyeri dapat terkontrol (&idianti, 2''".
!. Daktor yang empengaruhi Nyeri
Hsia, jenis kelamin, kebudayaan, makna nyeri, perhatian dan ansietas.
5. 8eskripsi Ferbal entang Nyeri
nformasi yang diperlukan harus menggambarkan nyeri individual dalam beberapa cara berikut = ntensitas nyeri adanya skala verbal, misalnya = I tidak nyeri> '1! nyeri ringan> 513 nyeri sedang> 1/ nyeri berat> ' I nyeri sangat berat. Kekhawatiran individu tentang nyeri dapat diliputi berbagai masalah yang luas, seperti beban ekonomi, prognosis, pengaruh terhadap peran dan perubahan citr a diri (#u*anne, 22".
BAB III KERANGKA KONSEP/ DE0INISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS
A. Kerangka K!n"e#t)al
Kerangka konsep dalam penelitian ini merujuk pada teori kualitas tidur yang dinyatakan &idianti (2''" yang menyatakan bahwa faktor1faktor yang mempengaruhi kualitas tidur antara lain adalah status nutrisi dan intensitas nyeri, sehingga kerangka konsep penelitian ini dapat disusun sebagai berikut = Ske$a 1., Kerangka K!n"e# 2ar%a*el In(e#en(en
2ar%a*el De#en(en
B. De3%n%"% O#era"%!nal Ta*el 1., De3%n%"% O#era"%!nal N! . '.
2.
2ar%a*el
Fariabel 8ependen Kualitas tidur
Fariabel ndepende n #tatus nutrisi
ntensitas
De3%n%"% O#era"%!nal
Alat Uk)r
Cara Uk)r
utu kemampuan responden untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan kebutuhannya
Kuesioner
&awancara'.erganggu, bila Nomina nilai J4 l 2.idak terganggu, bila nilai 4
Keadaan gi*i responden yang diukur dengan menghitung ndeks assa ubuh (" responden
imbanga enimban '. idak normal, Nomina n dan g berat bila L l eteran badan dan '-,5 atau M 24 serta mengukur 2. Normal, bila kuesioner tinggi '-,4 < badan dan 24, wawancara
7ersepsi
Kuesioner
responden
&awancara'.
Ha"%l Uk)r
Nyeri
berat,
Skala Uk)r
$rdinal
nyeri
bila skala < ' 2. Nyeri sedang, bila skala 5 < 3 !. Nyeri ringan, bila skala 1 !
terhadap rasa nyeri akibat luka pascaoperasi laparatomi yang dialaminya
C. H%#!te"%"
'. %da hubungan antara status nutrisi dengan kualitas tidur pada pasien pascaoperasi laparatomi di nstalasi )awat nap Bedah )#... 2. %da hubungan antara intensitas nyeri dengan kualitas tidur pada pasien pascaoperasi laparatomi di nstalasi )awat nap Bedah )#...
BAB I2 METODE PENELITIAN
A. De"a%n Penel%t%an
0enis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode survei analitik melalui pendekatan cross sectional . )ancangan penelitian cross sectional adalah suatu penelitian yang semua variabelnya, baik variabel independen (#tatus Nutrisi dan ntensitas Nyeri" maupun variabel dependen (Kualitas idur" diobservasi atau dikumpulkan sekaligus dalam waktu yang sama (Notoatmodjo, 2'".
B. L!ka"% (an Wakt) Penel%t%an
'. ;okasi 7enelitian 7enelitian ini akan dilaksanakan di nstalasi )awat nap Bedah )#...
2. &aktu 7enelitian
7enelitian ini akan dilakukan pada bulan ... selama ' minggu.
C. P!#)la"% (an Sa$#el Penel%t%an
'. 7opulasi 7enelitian 7opulasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian (Notoatmodjo, 2'". 7opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien pascaoperasi laparatomi di nstalasi )awat nap Bedah )#H7 8r. ohammad +oesin 7alembang pada bulan 0anuari sampai dengan bulan 0uni tahun 2'2 sebanyak !45 kasus. 2. #ampel penelitian #ampel adalah sebagian atau keseluruhan subjek yang akan diteliti dan dianggap mewakili populasi (Notoatmodjo, 2'". eknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling , yaitu mengambil sampel sesuai dengan jumlah sampel yang ada pada saat penelitian dilakukan. %dapun kriteria inklusi sampel sebagai berikut. a.
7asien dewasa berusia J ' tahun
b. 7asien dengan keadaan umum komposmentis c.
7asien 25 jam pertama pascaoperasi laparatomi
d. 7asien yang bersedia menjadi responden
D. Peng)$#)lan Data
'. 0enis 8ata a. 8ata primer
7engumpulan data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada responden melalui kuesioner untuk mengetahui status nutrisi dan intensitas nyeri serta kualitas tidur pada pasien pascaoperasi laparatomi. b. 8ata sekunder 7engumpulan data sekunder diperoleh dari profil )#... dan buku status pasien. 2. nstrumen 7enelitian 7enelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau daftar pertanyaan. 7embuatan kuesioner ini mengacu pada parameter yang sudah dibuat oleh peneliti sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. %dapun data yang terkumpul dikelompokkan menurut variabel masing1masing dengan hasil ukur sebagai berikut. a" Kualitas tidur dinilai dari jawaban responden pada kuesioner, dengan penilaian jawaban = 1 a
I
'
1 idak
I
;alu jawaban responden diakumulasikan dan dikategorikan menjadi = '. Kurang, bila nilai mean 2. Baik, bila nilai J mean b" #tatus nutrisi Hntuk menentukan status nutrisi digunakan rumus sebagai berikut = ndeks assa ubuh (" I Berat Badan (Kg" inggi Badan2 ("
Batas %mbang untuk ndonesia, yaitu = '. idak normal, bila L '-,5 atau M 24
2. Normal, bila '-,4 < 24, c" ntensitas nyeri dinilai dari persepsi pasien terhadap rasa nyeri akibat luka pascaoperasi laparatomi yang dialaminya ;alu jawaban responden dikategorikan menjadi= '. Nyeri berat, bila skala < ' 2. Nyeri sedang, bila skala 5 < 3 !. Nyeri ringan, bila skala < !
E. Peng!laan Data
enurut +astono (2/" pengolahan data meliputi hal1hal berikut. '. %diting erupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut. 2. Coding 7roses mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. !. %ntry data 0awaban1jawaban dari masing1masing responden yang dalam bentuk kode dimasukkan ke dalam
program software komputer.
5. Cleaning 7roses pengecekan ulang dan pembersihan data dari kesalahan.
0. Anal%"%" Data
#etelah melalui tahapan pengolahan data, data kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat. '. %nalisis Hnivariat
%nalisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi dan persentase dari semua variabel penelitian yang meliputi status nutrisi dan intensitas nyeri (variabel independen" serta kualitas tidur pada pasien pascaoperasi laparatomi (variabel dependen". 2. %nalisis Bivariat %nalisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, sehingga dapat diketahui faktor1faktor yang berhubungan dengan kualitas tidur pada pasien pascaoperasi laparatomi. Hji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hji Chi "uare, karena baik variabel independen maupun variabel dependen merupakan variabel kategorik. Batas kemaknaan yang digunakan adalah ,4. 7engambilan keputusan statistik dilakukan dengan membandingkan nilai p (p value) dengan nilai O (,4", dengan ketentuan = a. Bila p value nilai * (,4", maka ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen b. Bila p value + nilai * (,4", maka tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
G. a(&al Pelak"anaan
Hntuk menunjang keberhasilan dalam penulisan proposal ini, penulis menyusun jadwal pelaksanaan penelitian, antara lain penulis melakukan penyusunan proposal, pengajuan seminar dan melakukan perbaikan, uji coba melakukan pengumpulan informasi. Hntuk lebih jelasnya dapat dilihat pada jadwal pelaksanaan sebagai berikut. Ta*el 4., a(&al Pelak"anaan
No .
Kegiatan '
ei 2 !
5
'
0uni 2 !
5
'
0uli 2 !
5
'
%gustus 2 ! 5
'.
7enyusunan
2.
proposal 7engajuan seminar
dan
perbaikan
!.
proposal 7engumpulan
5.
data %nalisa
dan
interprestasi
4.
data 7engajuan usul ujian skripsi
H. Et%ka Penel%t%an
)esponden mengisi informed consent yang sebelumnya sudah diberikan penjelasan oleh peneliti tentang maksud dan tujuan penelitian serta cara mengisi instrumen, dan peneliti juga menjelaskan kerahasiaan mengenai nama responden untuk disimpan oleh peneliti dan tidak dipublikasikan. asalah etika yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut= '. nformed consent (;embar persetujuan" nformed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. nformed consent ini diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. 2. !nonimity (anpa nama" asalah etik keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama