Contoh Soal
Manajemen Kas dan Surat Berharga
Contoh Kasus :
Perusahan Gatotkaca menetapkan bahwa safety level of cash harus cukup untuk menutup pengeluaran selama 7 hari. Pengeluaran kas rata-rata sehari berjumlah Rp. 600.000,00.
Jadi, Safety level of cash Balance = 7 x Rp. 600.000,00 = Rp. 4.200.000,00
Total biaya transaksi yang akan diminimalkan untuk memperoleh saldo kas optimal terdiri dari dua item:
a. Biaya Simpan
b. Biaya Transaksi
Biaya Total = Biaya Simpan + Biaya Transaksi
TC = (C/2) i + (T/C) b
C = [(2 x b x T) : i]1/2
Keterangan:
C = saldo kas optimal yang akan kita cari
i = tingkat bunga
T = total kebutuhan kas dalam satu periode
b = biaya order kas
Batas bawah (z) dan batas atas (h) dihitung sebagai berikut:
z = [3 x 100000 x 4000000/ (4 x 0,000274)]^1/3
= Rp. 103068
h = Rp. 103068 x 3 =Rp 309204
Rata - rata saldo kas adalah :
C = (4 x Rp. 103068)/3
= Rp. 137424
Lanjutan....
Misalkan kita menetapkan batas minimal adalah Rp. 100.000, sehingga saldo kas tidak akan pernah menyentuh nilai nol. Nilai z,h, dan C adalah :
z = Rp.103068,- + Rp. 100.000,- = Rp. 203068
h = Rp. 309204,- + Rp. 100.000,- = Rp. 409204,-
C = ((4 x Rp. 203068,-)-(Rp. 100000,-))/3 = Rp. 237424,-
Contoh 2
PT. ALFA memprediksi permintaan kas tahun 2010 sebesar Rp. 200 juta. Biaya konversi setiap kali konversi Rp. 25.000. Biaya kesempatan jika memegang kas 10% per tahun. Tentukan total biaya kas yang minimum!
Jawaban
ECQ = 2x25000x200.000.000/0,1
= Rp 10.000.000
Konversi dilakukan = 200.000.000/10.0000.000
= 20 kali
Total biaya konversi = 25.000 x 20
= Rp 500.000
Total biaya kesempatan = ECQ/2 x 10%
= (10.000.000/2)x10%
= Rp 500.000
Total biaya kas = biaya konversi + biaya kesempatan
= Rp 500.000 + Rp 500.000
= Rp 1.000.000
Contoh 3
Kebutuhan kas setiap tahun adalah Rp 1.200 juta, dan pemakaiannya per hari konstan. Biaya transaksi setiap kali merubah sekuritas menjadi kas adalah Rp 50.000. Tingkat bunga yang diperoleh karena memiliki sekuritas adalah 12% per tahun. Berapa sekuritas yang harus dijual saat saldo kas mencapai 0 rupiah. (*mengacu pada rumus EOQ)
Biaya minimum terjadi saat biaya kesempatan = biaya simpan
G. Model Manajemen Kas dan Surat Berharga
Model-model manajemen kas
1. Model Baumol
Keterangan: Asumsi : Penggunaan Kas Konstan
Dimana :
C* = Jumlah optimum surat berharga yang ditukar ke uang tunai
T = Jumlah pengeluarah selama periode ttn.
b = Biaya transaksi pembelian atau penjualan surat berharga
I = Tk. Suku bunga dari surat berharga
C/2 = Saldo kas rata-rata
Model persediaan untuk kas (modal Baumol) yaitu Pada awal periode, saldo yang diperoleh. Kemudian kas digunakan dengan tingkat penggunaan yang konstan, sampai akhimya menjadi nol. Pada saat titik nol tersebut, saldo kas diisi kembali dengan kas yang diperoleh tadi. Proses tersebut kemudian berulang kembali. Untuk menghitung saldo kas optimal, kita perlu mengetahui biaya yang berkaitan dengan penyimpanan kas. Setelah itu kita bisa meminimalkan biaya tersebut. Dengan kata lain, tujuan dari model ini adalah menghitung saldo kas yang optimal, yaitu saldo kas yang bisa meminimalkan total biaya transaksi.
2. Model persediaan
Dalam model ini diasumsikan bahwa kebutuhan akn bersifat konstan atau stabil selam periode tertentu. Perusahaan memperoleh kas tersebut dari hasil penjualn surat berharga.
3. Model Manajemen Kas Miller-Orr
Penggunaan kas tidak konstan, terdapat batas atas dan batas bawah saldo kas. Batas atas : merubah kas menjadi surat berharga, Batas bawah : menjual surat berharga
h* = 3z*
Model ini dapat digunakan untuk memperbaiki model persediaan (inventory).
Konsep dasar dari konsep ini adalah apabila saldo kas mencapai batas atas makaperusahaan membeli surat berharga untuk menurunkan kas.
Asumsi model Stokhastik yaitu biaya yang dikeluarkan dapat diperkirakan dan biaya untuk menjual dean membeli surat berharga adalah sama[3]
Definisi ARUS KAS atau CASH FLOW
a. Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang paling likuid (paling lancar), yang bias dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan.
b. Kas yang dibutuhkan perusahaan baik digunakan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari (dalam bentuk modal kerja) maupun pembelian aktiva tetap, yang memiliki sifat kontinyu (untuk pembelian bahan baku, membayar upah dan gaji, membayar supplies kantor habis pakai, dll) dan tidak kontinyu. (untuk pembayaran deviden, pajak, angsuran hutang, dsb)
c. Daftar yang menggambarkan arus penerimaan kas dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama periode tertentu yang digunakan sebagai alat perencanaan, pengelolaan dan pengendalian likuiditas perusahan.
DEFINISI LAPORAN ARUS KAS
Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan kas entitas untuk menggunakan arus kas tersebut.
Laporan arus kas menggambarkan perubahan historis dalam kas dan setara kas yang diklasifikasikan atas aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama satu periode
TUJUAN PENYIMPANAN KAS (jhon maynard keynes)
Kebutuhan kas untuk transaksi (diperlukan dalam pelaksanaan operasi usaha perusahaan)
Kebutuhan kas untuk berjaga-jaga (untuk mengantisipasi aliran kas masuk dan keluar yang tidak kontinyu dan sulit diperkirakan)
Kebutuhan kas untuk berspekulasi.
KAS DAN SETARA KAS
Kas adalah saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand) deposit.
Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yagn dapat dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memilki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan, seperti :
Investasi segera jatuh tempo tiga bulan atau kurang
Saham tidak termasuk kecuali preferen yang jatuh temponya telah ditentukan
Cerukan (bank overdraft) termasuk dalam kas / setara kas
Arus kas tidak termasuk mutasi antara pos-pos yang termasuk kas atau setara kas
Jenis-jenis Aliran Kas
Aliran kas masuk kontinyu (misalnya hasil penjualan produk secara tunai, penerimaan piutang. Aliran kas masuk intermittent (misalnya pendapatan dari peyertaan pemilik perusahaan, penjualan saham, penerimaan kredit dari bank, penjulan AT yang tdk terpakai).
Aliran kas keluar kontinyu (misalnya kas utk pembelian bahan mentah, gaji karyawan) Aliran kas keluar intermittent (misalnya pengeluaran utk pembayaran dividen, bunga, pembayaran angsuran hutang pembelian kembali saham, pembelian AT).
ARUS KAS INVESTASI
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
Mencerminkan pengeluaran untuk sumber daya yang dimaksudkan menghasilkan kas di masa depana
menggambarkan berbagai aktivitas yang terkait dengan pembelian dan penjualan harta perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan.
Inflows terdiri dari :
Penerimaan penjualan aset tetap, aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lain.
Penerimaan kas dari kontrak future/ forward, future untuk pendanaan
Penerimaan penjualan instrumen utang atau kas (selain diperdagangkan)
Penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman dari pihak lain.
Outflows terdiri dari:
Pembayaran kas untuk membeli aset tidak tetap, aset tidak berwujud, biaya pengembangan dikapiralisasi
Pembayaran kas dari kontrak future, forward, swap untuk aktivitas pendanaan.
Pembayaran untuk membeli instrumen utang/ekuitas/ ventura selain untuk diperdagangkan.
ARUS KAS PENDANAAN
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas
Memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal entitas
Gambaran semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dari berbagai sumbernya beserta konsekwensinya.
Inflows terdiri dari :
Penerimaan kas dari penerbitan saham
Penerimaan kas dari penerbitan obligasi , wesel, pinjaman jangka pendek dan jangka panjang, hipotek
Outflows terdiri dari:
Pembayaran kas kepada pemilik untuk menarik atau menebus saham
Pelunasan Pinjaman
Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo liabilitas terkait pembiayaan sewa
Pelaporan Arus kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan
Dilaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan kecuali yang boleh dilaporkan neto.
Dilaporkan dengan neto :
Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan pelanggan jikalebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas operasi(pembayaran rekening giro, dana pelanggan dikelola entitas asosiasi)
Penerimaan dan pengeluaran untuk pos-pos dengan perputaran yang cepat, jumlah yang besar dan jangka waktu singkat (transaksi kredit nasabah, pembelian dan penjualan investasi, pinjaman jangka pendek)
Untuk lembaga keuangan dengan arus kas neto, :
Penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan deposito
Penempatan dan penarikan deposito pada lembaga keuangan lain
Pemberian dan pelunasan uang muka dan pinjaman kepada nasabah
Arus kas dalam mata uang asing
Arus kas dari transaksi mata uang asing dibukukan dalam mata uang fungsional entitas dengan mengalikan jumlah mata uang asing tersebut dengan nilai tukar pada tanggal transaksi.
Arus kas entitas anak di luar negeri dijabarkan berdasarkan nilai tukar pada tanggal transaksi arus kas.
Konsisten dengan PSAK 10.
"PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING". Ada Perubahan Signifikan tersebut antara lain :
Perusahaan menentukan mata uang fungsional dalam proses pengukuran sedangkan penyajiannya dapat menggunakan mata uang selain mata uang fungsional.
Terdapat hirarki indikator bagi Perusahaan dalam menentukan mata uang fungsional yaitu:
1. Pertama
Mata uang yang sebagian besar mempengaruhi harga jual untuk barang dan jasa; serta dari suatu negara yang mempunyai kekuatan persaingan dan undangundang yang sebagian besar menentukan harga penjualan.
Mata uang yang sebagian besar mempengaruhi tenaga kerja, material dan biaya lain
2. Kedua
Mata uang yang dananya dihasilkan dari aktivitas pendanaan
Mata uang yang diterima dari aktivitas operasi yang pada umumnya ditahan.
Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi akibar perubahan nilai tukar bukan arus kas.
Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas dan setara kas
ARUS KAS Bunga dan Dividen
Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan secara konsisten.
Bunga
Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau pendanaan (alternatif)
Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi (alternatif)
Dividen
Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan atau operasi (alternatif)
Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi (alternatif)
ARUS KAS PAJAK PENFGHASILAN
Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan diungkapkan secara terpisah.
Diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik dapat diidentifikasi sebagai aktivitas pendanaan dan investasi.
Jika diklasifikasikan secara terpisah jumlah keseluruhan pajak dibayarkan diungkapka
Arus Kas Investasi dalam asosiasi, anak, bisnis lain
Investasi dilaporkan hanya terkait dengan arus kas yang terjadi antara investor dan investee
Arus kas yang berasal dari perolehan dan kehilangan pengendalian atas entitas anak dan bisnis lain disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi.
Pengungkapan atas perolehan dan kehilangan pengendalian entitas
anak dan bisnis:
Jumlah imbalan
Porsi imbalan yang merupakan kas atau setara kas
Jumlah kas dan setara kas pada entitas anak di mana pengendalian hilang
Jumlah aset dan liabilitas selain kas /setara kas di mana pengendalian hilang
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA SEDIAAN KAS
Kas adalah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Makin tinggi tingkat jumlah kas maka perusahaan semakin likuid (sebaliknya).
Jumlah kas yang paling ideal sampai saat ini belum ada standar umumnya, tetapi telah terdapat beberapa pedoman untuk menentukan jumlah kas perusahaan. Hal ini dikemukaan oleh H.G Guthmann bahwa jumlah kas yang ada di perusahaan yang 'well finance' hendaknya tidak kurang dari 5%-10% dari jumlah aktiva lancar.
Jumlah kas dapat pula dihubungkan dengan salesnya (penjualan). Perbandingan antara sales dengan jumlah kas rata-rata menggambarkan tingkat perputaran kas (cash turnover). Makin tinggi turnovernya makin baik Karena berarti makin efisien penggunaan kasnya.
Seperti halnya persediaan, kas juga memiliki persediaan bersih atau persediaan minimal yang disebut sebagai "safety cash balance" (merupakan jumlah kas minimal dari kas yang harus dipertahankan oleh perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban finansiilnya sewaktu-waktu.
Faktor yang memenuhi besar kecilnya persediaan bersih kas:
1. Perimbangan antara aliran kas masuk dan kas keluar
2. Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan
3. Adanya hubungan yang baik dengan bank
SIRKLUS KONVERSI KAS
Secara umum pereusahaan menjual produk mereka secara kredit. Oleh karena itu perusahaan harus mendanai sirklus operasi sejak bahan di terima di gudang, lalu proses produksi dan sampai produk tersebut diterima oleh konsumen, sampai pada proses pembayaran tagihan (secara kredit), dengan melalui dua (2) tahap yaitu :
TAHAP I :
Lamanya rata-rata persediaan (avarage age of inventory) yaitu rentang waktu mulai dari bahan baku di terima di gudang sampai produk jadi dan di sampai ke pihak konsumen. Jika rentang waktu yang di gunakannya panjang maka secara langsung besar biaya kas yang dibutuhkan akan semakin besar
TAHAP Ii :
Periode penagihan rata-rata piutang usaha (average collection period) Yaitu rentang waktu dari mulai produk terjual (sampai ke konsumen) sampai piutang tersebut tertagih. JIKA makin lama piutang usaha tersebut dapat tertagih maka SECARA LANGSUNG BESAR BIAYA KAS YANG DIBUTUHKAN juga AKAN SEMAKIN BESAR
JENIS ATAU MODEL MANAJEMEN KAS
1. Model Persediaan (Model Baumol)
Menurut William Baumol (1952) mengidentifikasikan bahwa kebutuhan akan kas dalam perusahaan mirip dengan pemakaian persediaan. Apabila perusahaan memiliki saldo kas yang tinggi, perusahaan akan mengalamikehilangan kesempatan untuk menginvestasikan dana tersebut pada kesempatan investasi yang lain yang lebih menguntungkan (sebaliknya).
Konsep pemesanan sediaan yang paling ekonomis (EOQ/Economic Order Quantity) bertujuan untuk meminimumkan biaya persediaan (biaya simpan dan biaya pesan).
Persamaan untuk EOQ (Q) = (2oS/C)1/2
Persamaan untuk Kas Optimal (C*) = ( 2 F D / k ) 1/2
D = Total jumlah tambahan kas yang diperlukan setiap periode perencanaan (per tahun)
C = Jumlah yang diperoleh dari penjualan sekuritas atau peminjaman (Saldo Kas)
F = Biaya Tetap dari penjualan sekuritas atau peminjaman
k = Tingkat pendapatan bunga yang hilang (biaya kesempatan) karena memegang kas
Biaya Kesempatan = ( C / 2 ) k
Biaya Transaksi = ( D / C ) F
Misalnya kebutuhan kas setiap periodenya selalu sama. Apabila pada awal periode jumlah kas = Q, maka sedikit demi sedikit saldo kas akan mencapai 0. Pada saat mencapai 0, perusahaan perlu merubah aktiva lain (misalnya sekuritas) menjadi kas sebesar Q. Permasalahannya adalah berapa jumlah sekuritas yang harus diubah menjadi kas setiap kali diperlukan yang akan meminimumkan biaya karena memiliki kas dan biaya karena merubah sekuritas menjadi kas.
2. Model Miller dan Orr
Miller and Orr mengasumsikan bahwa aliran kass masuk dan keluar tidak konstan (berfluktuasi). Miller and Orr menentukan batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawah serta saldo kas yang ditargetkan.
Rumus yang disajikan Miller and Orr
Z = [ (3 o σ2)]1/3
4i
o = biaya tetap untuk melakukan transaski
σ2 = variance arus kas masuk bersih harian
i = bunga harian untuk investssi pada ssekuritas