Corporate Social Responsibility (CSR) I.
Sejarah Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Adaro Indonesia Progra Program m CSR PT. Adaro Adaro Indone Indonesia sia (A (AI) I) dimu dimulai lai sejak sejak tahun tahun 1994 1994 dan pengem pengemban bangan gannya nya dibagi dibagi menjad menjadii 3 tahap tahap yaitu yaitu Pione Pioneeri ering ng (1994 (1994 – 1999), Establisment (2000 – 2006), 2006), dan Improvement (2000 – TBA). TBA). Pada permulaannya aktifitas CSR AI sebagian besar dalam bentuk sumbangan tanp tanpa a dibe dibekal kalii pera peranc ncan anaa aan n sist sistem emat atis is dan dan jang jangka ka panj panjan ang. g. Seir Seirin ing g berjalannya waktu dan dengan undang – undang yang mewajibkan setiap perusahaan untuk melakukan kegiatan CSR, maka program CSR tersebut mulai mulai dikem dikemban bangk gkan an secara secara seriu serius s dan akhir akhirnya nya dapat dapat mengha menghasi silka lkan n suatu kegiatan CSR yang berkelanjutan. Proses perkembangan kegiatan CSR AI dapat dilihat di gambar berikut:
II. Sistem Sistem Manaj Manajeme emen n Kegi Kegiat atan an CSR CSR AI menca encaku kup p empa empatt bida bidang ng utam utama a peng pengem emba bang ngan an masy syar ara akat, kat, yait aitu pen pengem gembanga angan n ekon konomi omi, peni penin ngkat gkatan an mutu utu pend pendid idik ikan an,, perb perbai aika kan n ting tingka katt kese keseha hata tan, n, dan dan peng pengem emba bang ngan an sosi sosial al budaya budaya yang yang kesemu kesemuany anya a bertuj bertujuan uan untuk untuk menci mencipta ptakan kan masya masyara rakat kat paska tambang yang mandiri dan berkelanjutan. Agar Agar dapat dapat melak melaksan sanaka akan n progra program m – progra program m CSR yang yang bertan bertanggu ggung ng jawab dan berkelanjutan, AI menjalankannya dengan 2 langkah: •
Internal:
Corporate Social Responsibility (CSR) ○
○
○
•
Mendirikan departemen CSR yang dipimpin oleh manager dan berada dibawah Deputy GM Coal Admin & External Affair. Mengkordinasikan kegiatan CSR dengan kegiatan tambang untuk mengantisipasi kemungkina konflik yang terjadi dan dampaknya terhadap stakeholder . Meningkatkan sarana komunikasi agar dapat merespon komplain dari lapangan secara cepat dan mengedepankan dialog serta konsensus dalam proses pembuatan keputusan.
Eksternal: Melakukan monitor terhadap kegiatan – kegiatan CSR secara ○ periodic. Bekerjasama dengan komunitas dan pemerintah daerah ○ dalam merencanakan program CSR agar tidak terjadi tumpang tindih dengan program pemerintah. Membentuk tim perumus program CSR yang terdiri dari : LSM, ○ Bupati, DPRD, Masyarakat local, dan Departemen CSR AI.
Sasaran dari program CSR AI dibagi menjadi 3 skala prioritas: •
•
•
Prioritas 1: Masyarakat daerah yang sudah atau akan terkena dampak langsung dari kegiatan operasional AI. Contoh: desa yang berada di sekitar lokasi tambang AI. Prioritas 2: Masyarakat daerah yang kegiatannya rentan dan bergantung terhadap oprasional AI. Prioritas 3: Masyarakat daerah yang memiliki kepentingan di daerah operasional AI.
Untuk menjalankan program CSR dengan serta mencapai masyarakatnya, departemen CSR AI mengembangkan system manajemen yang dibagi menjadi empat tahap (visi, perencanaan, implementasi, dan evaluasi). Bagan system manajemen kegiatan CSR AI adalah sebagai berikut:
Corporate Social Responsibility (CSR)
Pelaporan kegiatan CSR AI menggunakan standard Global Reporting Initiative (GRI) versi 3.0 yang menyangkup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dari dan sekitar area operasional AI. Saat ini AI sedang dalam proses mendapatkan ISO 26000.
I. Program CSR PT. Adaro Indonesia Program pengembangan ekonomi Program CSR AI dalam pengembangan ekonomi daerah dilakukan dengan pertimbangan potensi dan spesialisasi yang dimiliki oleh daerah tersebut. Pengembangan SDM juga secara menyeluruh dari proses ekonomi dari hulu hingga hilir agar tercapai suatu masyarakat yang mandiri/berkelanjutan. Program – program pengembangan ekonomi AI meliputi: 1. Program “Kebun Karet Unggul”
Corporate Social Responsibility (CSR) Karet merupakan salah satu produk unggulan daerah di sekitar wilayah operasional AI. Pengambangan usaha masyarakat berbasis karet diharapkan dapat mengembangkan perekonomian dalam jangka panjang, sehingga masyarakat daerah dapat hidup setelah tambang berhenti beroperasi. Lokasi “Kebun Karet Unggul” dilakukan di 62 desa di kabupaten Balangan, 31 desa di kabupaten Tabalong, dan 16 desa di kabupaten Barito Timur. Sejak tahun 2005, AI memberikan bantuan pendanaan untuk membangun rumah pengasapan karet yang memproduksi karet setengah jadi dengan kualitas yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan petani karet. AI juga membekali masyarakat dengan berbagai pelatihan seperti dinamika kelompok, pelatihan usaha tani pasca panen, dan pelatihan penghitungan kadar karet kering. Program ini merupakan salah satu program unggulan AI yang sudah dijalankan sejak tahun 1997, dan dengan jumlah partisipan yang terus bertambah setiap tahunnya. Grafik pertambahan area serta peserta program ini ditunjukan dibawah:
2. Pengembangan Usaha Mirko Kecil dan Menengah (UMKM) UMKM merupakan salah satu sektor ekonomi yang terbukti kuat dalam kondisi krisi 2008 dan juga memiliki prospek besar untuk membangun masyarakat daerah yang mandiri. Lokasi pengembangan UMKM saat ini difokuskan di kabupaten Tabalong yang memiliki sentra pemasaran madu yang terkenal di Kalimantan Selatan. Sayangnya produk tersebut belum dibudayakan secara effisien, ini dilihat dari hasil tim CSR AI yang menemukan bahwa produk madu Tabalong memiliki kadar air yang tinggi, belum
Corporate Social Responsibility (CSR) memenuhi standard produk (BPOM, SIUP, HO, Dinkes), kurangnnya dana untuk memenuhi permintaan pelanggan. Bantuan yang diberikan oleh AI meliputi pelatihan Good Manufacturing Practice (GMP), Coaching Clinic, pendanaan melalui LKM. Saat ini sentra produksi madu Tabalong sudah memiliki setifikat BPOM serta ketentuan produk pangan lainnnya, dapat memenuhi permintaan pasar, meningkatkan Image kabupaten Tabalong sebagai sentra produksi madu yang memiliki kualitas baik, serta menciptakan Role Model dari industi madu di kabupaten Tabalong. 3. Pembentukan Lembaga Keuangan Mirko (LKM) dan Lembaga Pengambangan Bisnis (LPB) Misi dari pembentukan LKM dan LPB sebagai institusi keuangan yang dapat melestarikan kegiatan ekonomi disekitar area operasional AI. LKM dibentuk oleh departemen CSR AI pada tahun 2005 di desa Banua Banutung, kabupaten Tanjung dan saat ini LKM sudah memiliki cabang di beberapa kabupaten seperti Tabalong, Balangan, Barito Timur, Barito Selatan, dan Hulu Sungai Utara. Program LKM meliputi pembiayaan lunak bagi UMKM setempat, pelatihan serta pengembangan budaya menabung, pelatihan pembukuan usaha bagi UMKM, dan konsultasi serta pelatihan lapangan. UMKM yang menjadi target dari LKM dan LPB meliputi bidang usaha karet dan pengolahannya, rotan, usaha tebu dan turunannya,dan usaha bengkel otomotif. Total biaya yang didistribusikan oleh LKM pada tahun 2009 mencapai Rp. 7.965.427.594,-. total biaya yang didistribusikan sejak LKM diresmikan dapat dilihat pada grafik berikut:
Corporate Social Responsibility (CSR)
Program peningkatan mutu pendidikan 1. Beasiswa AI Program beasiswa AI dimulai pada tahun 2005 yang memberikan bantuan bagi siswa kurang mampu untuk mengikuti pendidikan tingkat SD, SMP, SMA, dan Universitas. Program ini dilakukan di 5 kabupaten (Tabalong, Balangan, Barito Timur, Barito Selatan, dan Barito Kuala) dengan tujuan mendorong program wajib belajar dari pemerintah untuk menciptakan SDM yang berkualitas serta memotivasi siswa untuk menjadi lebih baik. Jumlah dan distribusi beasiswa yang diberikan oleh AI ditunjukan dalam grafik berikut:
2. Pembentukan sekolah percontohan Pembentukan sekolah percontohan adalah sebagai Benchmark bagi sekolah lain disekitar area operasional AI untuk dapat meningkatkan kualitasnya. Saat ini telah dibangun 3 SD, 3 SMP, 3 SMA di kabupaten Tabalong dan Barito Timur yang berfungsi sebagai sekolah percontohan dengan target menjadi sekolah yang berkualitas dalam hal pendidikan, sistem manajemen sekolah, dan system pengajaran pada tahun 2012. Beberapa kegiatan yang dilakukan AI untuk mencapai target tersebut adalah: ○ Mengadakan training dan workshop bagi para guru untuk meningkatkan kapabilitas. Menyediakan sistem informasi manajemen bagi sekolah. ○ Membentuk standard kualitas pendidikan bersama dengan ○ guru dan kepala sekolah.
Corporate Social Responsibility (CSR)
1. Perpustakaan berjalan AI bersama dengan Lembaga Pengembangan Potensi Pendidikan (LP3) meluncurkan program perputakaan berjalan pada bulan Mei 2006. Terdapat total 3 kendaraan yang beroperasi di kabupaten Balangan, Tabalong, dan Barito Timur. Sampai tahun 2010, total koleksi buku mencapai 15968 buku dengan 5000 judul yang mencakup buku pelajaran, cerita rakyat, dan buku – buku pengetahuan lainnya. Rata – rata peminjaman buku di perpustakaan berjalan mencapai 201 judul/buku per hari.
Program perbaikan tingkat kesehatan 1. Operasi katarak Hasil survey tim CSR AI menunjukan bahwa masyarakat yang tingal disekitar area operasi AI banyak yang menderita penyakit katarak. oleh karena itu AI bekerjasama dengan Yayasan Kemanusiaan Indonesia mengadakan operasi katarak gratis bagi masyarakat di sekitar area operasi AI. program tersebut dimulai pada bulan Mei 2006 dan dilakukan di 6 kabupaten (Tabalong, Balangan, Barito Timur, Barito Selatan, Barito Kuala, Hulu Sungai Utara). Tujuan utama dari program ini untuk mengurangi jumlah pasien penderita katarak dan rasio ketergantungan pasien. Agar dapat mencapai daerah terpencil, AI mengoperasionalkan kendaraan klinik operasi mata. Hingga tahun 2009, total pasien yang sudah melakukan operasi katarak mencapai 3608 pasien.
Program pengembangan sosial dan budaya
Corporate Social Responsibility (CSR) Bentuk CSR dalam hal sosial dan budaya dilakukan AI dengan membangun fasilitas keagamaan serta fasilitas public lainnya. total sebanyak 109 fasilitas publik di bangun oleh AI sebagai bentuk CSR. Fasilitas – fasilitas yang dibangun ditunjukan pada grafik berikut:
I. Rencana Pengembangan CSR Untuk menghasilkan kegiatan CSR yang berkelanjutan, pada tahun 2010, PT. Adaro Energy selaku induk usaha PT. Adaro Indonesia (AI) membentuk Yayasan Adaro Bangun Negri (YABN). YABN dipimpin oleh Bpk. Muhammad Effendi selaku Chief CSR Officer PT. Adaro Energy. YABN didirikan sebagai payung seluruh kegiatan CSR yang dilakukan oleh grup usaha Adaro, termasuk AI. Salah satu tugas YABN adalah membantu AI dalam merencanakan dan mengimplementasikan kegiatan CSR agar selaras dengan visi dan misi PT. Adaro Energy. Dalam 5 tahun kedepan AI berencana melanjutkan dan mengintensifkan program – program CSR yang sudah berjalan sampai sekarang. Program – program CSR AI saat ini dirasa masih memiliki cangkupan yang kecil, oleh karena itu dalam 5 tahun kedepan prioritas program CSR AI adalah memperluas jangkauan program CSR. Sebagai tambahan, AI berencana mendirikan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di kabupaten sekitar area operasional AI.