BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang sangat pesat dewasa kini, membuat kehidupan kita menjadi lebih mudah dan praktis. Perkembangan ini juga diiringi dengan munculnya perangkat elektronik yang semakin canggih. Dahulu, orang tua kita belum mengenal televisi, kini perkembangan televisi sudah sangat canggih. Dahulu, untuk mengirimkan pesan menggunakan sandi – sandi seperti sandi Morse. Kini, hanya dengan telepon genggam kita dapat berkomunikasi dengan kerabat kita dengan jarak yang sangat jauh, bahkan antar benua. benua. Perkembangan perangkat elektronik seperti televisi, telepon, komputer, dan perangkat elektronik lainnya ternyata menimbulkan masalah baru. Perangkat elektronik ini melahirkan permasalahan seperti yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah mengenai radiasi. Radiasi dapat di artikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang. Dalam Ilmu Fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses dimana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Orang awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi misal, sebagaimana terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif. Radiasi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik yaitu gelombang radio, cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan x-ray. Apa yang membuat radiasi adalah bahwa energi memancarkan, yaitu bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah dari suatu sember. Radiasi menimbulkan beberapa efek negatif bagi kesehatan manusia. Dalam jangka pendek mungkin kita tidak bisa merasakan efek
1
negatif dari radiasi. Dampak radiasi muncul setelah hal ini berlangsung lama. Radiasi dapat menyerang beberapa organ tubuh manusia, salah satunya otak dan ada beberapa hal lainnya yang dapat mengganggu kehidupan manusia. Oleh karena itu, kami mengharapkan setelah penyampaian makalah ini pembaca atau pendengar dapat mengetahui bahaya atau dampak negatif dari radiasi dan mengetahui cara untuk menghindari dampak negatif dari radiasi.
B. Identifikasi Masalah
Aktifitas sehari – hari manusia tidak akan pernah terlepas dengan perangkat elektronik untuk menjalankan tugas dan kewajibannya seperti telepon genggam, komputer dan laptop. Tidak jarang ditemui, banyak orang menghabiskan waktunya di depan layar monitor televisi, telepon genggam, komputer atau laptop, baik untuk mengerjakan tugas, mempelajari aplikasi baru, bermain game, bermain game, atau membuat desain. Disadari atau tidak, ternyata berlama – berlama – lama lama menggunakan telepon genggam, terlalu lama di depan layar televisi, komputer atau laptop memberikan dampak tertentu. Masih banyak orang belum mengetahui dampak negatif dari radiasi terhadap penggunaan perangkat elektronik dan dari mana sumber radiasi tersebut berasal, serta bagaimana cara pencegahannya.
C. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang makalah yang dibuat, maka kami merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah yang disebut dengan radiasi. 2. Apa saja sumber – sumber – sumber sumber dari radiasi. 3. Dampak negatif dari radiasi perangkat elektronik terhadap kesehatan.
2
4. Bagaimana cara pencegahan dari bahaya radiasi perangkat elektronik. D. Tujuan Penulisan
Pembuatan makalah ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan – tujuan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas dalam mengetahui dampak negatif radiasi terhadap penggunaan perangkat elektronik sebagai berikut : 1. Mengetahui apakah yang disebut dengan radiasi. 2. Mengetahui apa saja sumber – sumber yang menyebabkan radiasi. 3. Mengetahui dampak negatif dari radiasi perangkat elektronik terhadap kesehatan. 4. Mengetahui cara pencegahan dari bahaya radiasi perangkat elektronik.
3
BAB 2 DASAR TEORI
A. Definisi Radiasi Dalam Ilmu Fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses dimana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Orang awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi misal, sebagaimana terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif. Radiasi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik yaitu gelombang radio, cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan x-ray. Dengan kata lain radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik atau cahaya (foton) (foton) dari sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven), oven), komputer, telepon genggam, dan yang lainnya. Radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan foton foton adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik. Misal adalah Gamma dan sinar – X, dan juga termasuk radiasi tampak seperti sinar lampu, sinar matahari, gelombang microwave, radar dan telepon genggam. Apa yang membuat radiasi adalah bahwa energi memancarkan, yaitu bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah dari suatu sember.
B. Jenis Radiasi
4
Radiasi terdiri dari beberapa jenis dan setiap jenis radiasi tersebut memiliki panjang gelombang yang berbeda. 1. Ditinjau dari massanya radiasi dapat dibagi menjadi radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel. a. Radiasi elektromagnetik adalah radiasi yang tidak memiliki massa. Radiasi ini terdiri dari gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik. b. Radiasi partikel adalah radiasi yang memiliki massa terukur, misalnya partikel beta, alfa, dan neutron. Partikel beta dengan simbol -1β0 menunjukkan bahwa jumlah massa dari radiasi tersebut adalah 0 dan jumlah muatannya adalah 1 negatif. Partikel alfa dengan dengan simbol 2α4 menunjukkan bahwa partikel ini memiliki massa sebesar 4 satuan massa atom (sma) dengan jumlah muatan sebesar positif 2. Sedangkan partikel neutron dengan simbol 0n1 menunjukkan jumlah massa dari neutron adalah 1 sma dan jumlah muatannya adalah 0 2. Ditinjau dari muatan listriknya, radiasi terbagi menjadi radiasi non pengion dan pengion. a. Radiasi non-pengion adalah radiasi yang tidak dapat menimbulkan ionisasi. Termasuk ke dalam radiasi non pengion adalah gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet. b. Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila menumbuk atau
menabrak
suatu
materi,
akan
muncul
partikel
bermuatan listrik listr ik yang disebut ion. Peristiwa Peristi wa terjadinya ion ini disebut ionisasi. Ion-ion hasil ionisasi ini dapat menimbulkan efek atau pengaruh pada bahan/materi, termasuk benda hidup, yang berinteraksi oleh radiasi. Radiasi pengion terkadang disebut juga sebagai radiasi
5
atom atau radiasi nuklir. Yang termasuk ke dalam radiasi pengion adalah sinar-X, sinar gamma, sinar kosmik, serta partikel beta, alfa dan neutron. Partikel beta, alfa dan neutron dapat menimbulkan ionisasi secara langsung. Sedangkan sinar-x, sinar gamma dan sinar kosmik, meskipun tidak memiliki massa dan muatan listrik, juga termasuk
golongan
radiasi
pengion
karena
dapat
menimbulkan ionisasi secara tidak langsung.
C. Sumber Radiasi
Radiasi berada di mana-mana, karena sumber radiasi tersebar di mana saja di alam semesta, baik yang terjadi secara alami (sumber radiasi alam) maupun yang terjadi karena aktivitas manusia (sumber radiasi buatan). Sumber radiasi alam sudah ada sejak alam semesta terbentuk, dan radiasi yang dipancarkan oleh sumber alam ini disebut radiasi latar belakang. Sedangkan sumber radiasi buatan baru diproduksi di abad 20, tetapi telah memberikan paparan secara signifikan si gnifikan kepada manusia. Setiap manusia terkena radiasi dari alam (radiasi latar belakang) yang merupakan bagian terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak bekerja di tempat yang menggunakan radioaktif atau yang tidak menerima radiasi berkaitan dengan kedokteran atau kesehatan. Radiasi latar belakang yang diterima oleh seseorang dapat berasal dari empat sumber utama, yaitu sebagai berikut : 1. Sumber Radiasi Kosmik Radiasi kosmik berasal dari angkasa luar, sebagian berasal dari ruang antarbintang dan matahari. Radiasi kosmik ini terdiri dari partikel dan sinar berenergi tinggi dan berinteraksi dengan nuklida-nuklida
stabil
di
atmosfir
membentuk
nuklida
radioaktif seperti C-14, Be-7, Na-22, dan H-3. Radionuklida yang terjadi karena interaksi nuklida dengan radiasi kosmik ini disebut radionuklida Cosmogenic .
6
Atmosfir bumi dapat mengurangi radiasi kosmik yang diterima oleh manusia. Tingkat radiasi dari sumber kosmik ini bergantung kepada ketinggian, yaitu radiasi yang diterima akan semakin besar apabila posisinya semakin tinggi dari permukaan laut. Karena itu seseorang akan menerima lebih banyak radiasi kosmik apabila berada di puncak gunung atau ketika berpergian dengan pesawat terbang daripada di permukaan laut. Tingkat radiasi yang diterima seseorang bergantung juga kepada garis lintangnya di bumi, karena radiasi kosmik ini dipengaruhi oleh medan magnet bumi. Oleh karena medan magnet bumi kuat di daerah kutub, maka radiasi yang diterima di kutub lebih kecil daripada di daerah katulistiwa. 2. Sumber Radiasi Terestrial (Primordial) Radiasi
terestrial
secara
natural
dipancarkan
oleh
radionuklida di dalam kerak bumi, dan radiasi ini dipancarkan oleh radionuklida yang disebut primordial dengan waktu paro berorde milyar tahun. Radionuklida R adionuklida ini ada sejak terbentuknya bumi. Radionuklida yang ada dalam kerak bumi terutama adalah Uranium-238. Peluruhan Uranium-238 menghasilkan deret nuklida turunan yang berakhir dengan nuklida stabil Pb206 (disebut deret uranium), Uranium-235 menghasilkan deret turunan yang berakhir dengan unsur stabil Pb-207 (disebut deret actinium) dan Thorium-232 menghasilkan deret turunan yang berakhir dengan unsur stabil Pb-208 (disebut deret thorium). Radiasi terestrial terbesar yang diterima manusia berasal dari Radon (Radon-222) dan Thoron (Radon-220). Kedua radionuklida ini berbentuk gas dan bisa merembes keluar dari bumi atau bahan bangunan bangunan tempat tinggal. Tingkat radiasi yang diterima seseorang dari radiasi terestrial ini berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain
7
tergantung kepada konsentrasi sumber radiasi di dalam kerak bumi. Ada beberapa tempat di bumi yang memiliki tingkat radiasi di atas rata-rata seperti Pocos de Caldas dan Guarapari (Brazil), Kerala dan Tamil Nadu (India) dan Ramsar (Iran).
3. Sumber Radiasi Dalam Tubuh Manusia Sumber radiasi alam yang lain adalah radionuklida yang ada di dalam tubuh manusia. Sumber radiasi ini berada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan atau masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, minuman, pernafasan, atau luka. Radiasi internal ini terutama diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40, radon. Selain itu masih ada sumber lain seperti Pb-210 dan Po-210 yang berasal dari ikan dan kerangkerangan. Buah-buahan biasanya mengandung unsur K-40. Secara alami di dalam tulang kita terdapat polonium dan radium radioaktif, otot mengandung karbon radioaktif dan kalium radioaktif, di dalam paru terdapat gas mulia radioaktif dan tritium. Zat-zat ini dan banyak zat lainnya secara terus menerus memancarkan radiasi dan menyinari tubuh kita dari dalam. 4. Radiasi Buatan Radiasi buatan adalah radiasi yang timbul karena atau berhubungan dengan kegiatan manusia seperti penyinaran di bidang medis, jatuhan radioaktif, radiasi yang diperoleh pekerja radiasi di fasilitas nuklir, radiasi yang berasal dari kegiatan di bidang industry seperti radiografi, logging, pabrik lampu, dan sebagainya. a. Radionuklida buatan Dewasa ini telah banyak sekali unsur radioaktif berhasil dibuat oleh manusia berdasarkan reaksi inti
8
antara nuklida yang tidak radioaktif dengan neutron (reaksi fisi di dalam reaktor atom), aktivasi neutron, atau berdasarkan penembakan nuklida yang tidak radioaktif dengan partikel atau ion cepat (di dalam alatalat pemercepat partikel, misalnya akselerator atau siklotron). Radionuklida buatan ini bisa memancarkan jenis radiasi r adiasi alpha, al pha, beta, gamma dan neutron. Pada saat ini radionuklida (radioisotop) buatan tersebut telah banyak digunakan dalam berbagai bidang kehidupan manusia, misalnya di bidang pertanian, peternakan, kesehatan, industri, dan sebagainya. b. Pesawat Sinar – Sinar – X X Setelah
ditemukannya
sinar-X
oleh
Wilhelm
Roentgen pada tahun 1895, dewasa ini pemakaian pembangkit atau pesawat sinar-X di bidang industri maupun di bidang kedokteran semakin meningkat. Secara sederhana dapat diterangkan bahwa sinar-X dihasilkan oleh tabung sinar-X yaitu tabung gelas hampa udara yang dilengkapi dengan dua buah elektroda, yaitu anoda (target) dan katoda. Sebagai akibat interaksi antara elektron cepat yang dipancarkan dari katoda ke target dihasilkan sinar-X dari permukaan target. c. Reaktor Nuklir Mekanisme utama yang terjadi dalam reaktor nuklir adalah
pembelahan
inti.
Dari
mekanisme
proses
tersebut terlihat bahwa setiap reaksi pembelahan akan menghasilkan lebih dari satu neutron baru (terjadi multiplikasi
neutron)
yang
akan
menyebabkan
pembelahan selanjutnya. s elanjutnya. jika di sekitarnya terdapat inti dapat belah yang lain. Proses demikian ini berlangsung
9
terus dan disebut proses Reaksi Berantai. Dalam reaktor nuklir,
proses
pembelahan
ini
tidak
dibiarkan
berlangsung secara bebas seperti pada bom atau senjata nuklir, tetapi dikendalikan. d. Radiasi Elektromagnetik Tanpa
disadari
bahwa
barang
elektronik
menghasilkan radiasi. Pada kenyataannya sekarang ini manusia tidak bias lepas dari teknologi elektronik. Hampir semua kegiatan manusia selalu berkaitan dengan barang elektronik. Komputer, laptop, telepon genggam merupakan barang barang yang menemani aktivitas manusia. Namun banyak orang yang tidak sadar bahwa barang barang tersebut juga menghasilkan radiasi. Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet yang berosilasi dan merambat lewat ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Cahaya tampak adalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik. Medan
elektromagnetik
listrik
merupakan
gelombang yang dihasilkan oleh adanya sumber arus dan
tegangan.
Gelombang
elektromagnetik
yang
dihasilkan oleh sumber listrik dibedakan atas medan listrik listrik dan medan medan magnet. magnet. Medan listrik diberi besaran volt
per
meter
atau
kilovolt
per
meter,
yang
bersumber bersumb er dari adanya adan ya tegangan tegang an listrik; list rik; sedangkan sedan gkan medan magnet diberi besaran Tesla yang berasal dari sumber arus yang mengalir. Medan listrik adalah suatu medan atau ruangan yang dapat menimbulkan gaya pada partikel di dalam medan tersebut. Medan listrik dapat timbul karena 10
adanya partikel yang bermuatan listrik, sehingga medan listrik mempunyai arah sesuai dengan jenis muatan listrik penyebabnya, positif atau negatif. Medan listrik dari sumber tegangan bolak-balik akan mempunyai arah bolak-balik bolak-b alik
juga.
Suatu
kawat
bertegangan berteg angan
dan
dialiri diali ri
oleh
penghantar penghant ar arus
listrik,
yang akan
dilingkupi medan elektromagnetik dengan garis-garis medan.
D. Dampak Radiasi
Jika radiasi mengenai tubuh manusia, ada 2 kemungkinan yang dapat terjadi: berinteraksi dengan tubuh manusia, atau hanya melewati saja. Jika berinteraksi, radiasi dapat mengionisasi atau dapat pula mengeksitasi atom. Setiap terjadi proses ionisasi atau eksitasi, radiasi akan kehilangan sebagian energinya. Energi radiasi yang hilang akan menyebabkan peningkatan temperatur (panas) pada bahan (atom) yang berinteraksi dengan radiasi tersebut. Dengan kata lain, semua energi radiasi yang terserap di jaringan biologis akan muncul sebagai panas melalui peningkatan vibrasi (getaran) atom dan struktur molekul. Ini merupakan
awal
dari
perubahan
kimiawi
yang
kemudian
dapat
mengakibatkan efek biologis yang merugikan. Setidaknya ada dua cara bagaimana radiasi dapat mengakibatkan kerusakan pada sel. Pertama, radiasi dapat mengionisasi langsung molekul DNA sehingga terjadi perubahan kimiawi pada DNA. Kedua, perubahan kimiawi pada DNA terjadi secara tidak langsung, yaitu jika DNA berinteraksi dengan radikal bebas hidroksil. Terjadinya perubahan kimiawi pada DNA tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat menyebabkan efek biologis yang merugikan, misalnya timbulnya kanker maupun kelainan genetik.
11
Pada dosis rendah, misalnya dosis radiasi latar belakang yang kita terima sehari-hari, sel dapat memulihkan dirinya sendiri dengan sangat cepat. Pada dosis lebih tinggi (hingga 1 Sv), ada kemungkinan sel tidak dapat memulihkan dirinya sendiri, sehingga sel akan ak an mengalami kerusakan permanen atau mati. Sel yang mati relatif tidak berbahaya karena akan diganti dengan sel baru. Sel yang mengalami kerusakan permanen dapat menghasilkan sel yang abnormal ketika sel yang rusak tersebut membelah diri. Sel yang abnormal inilah yang akan meningkatkan risiko tejadinya kanker pada manusia akibat radiasi. Efek radiasi terhadap tubuh manusia bergantung pada seberapa banyak dosis yang diberikan, dan bergantung pula pada lajunya, apakah diberikan secara akut (dalam jangka waktu seketika) atau secara gradual (sedikit demi sedikit). Selain bergantung pada jumlah dan laju dosis, setiap organ tubuh mempunyai kepekaan yang berlainan terhadap radiasi, sehingga efek yang ditimbulkan radiasi juga akan berbeda. Efek radiasi yang langsung terlihat ini disebut Efek Deterministik. Efek ini hanya muncul jika dosis radiasinya melebihi suatu batas tertentu, disebut Dosis Ambang. Efek deterministik bisa juga terjadi dalam jangka waktu yang agak lama setelah terkena radiasi, dan umumnya tidak berakibat fatal. Sebagai contoh, katarak dan kerusakan kulit dapat terjadi dalam waktu beberapa minggu setelah terkena dosis radiasi 5 Sv atau lebih. Jika dosisnya rendah, atau diberikan dalam jangka waktu yang lama
(tidak
sekaligus),
kemungkinan
besar
sel-sel
tubuh
akan
memperbaiki dirinya sendiri sehingga tubuh tidak menampakkan tandatanda bekas terkena radiasi. Namun demikian, bisa saja sel-sel tubuh sebenarnya mengalami kerusakan, dan akibat kerusakan tersebut baru muncul dalam jangka waktu yang sangat lama (mungkin berpuluh-puluh
12
tahun kemudian), dikenal juga sebagai periode laten. Efek radiasi yang tidak langsung terlihat ini disebut Efek Stokastik. Efek stokastik ini tidak dapat dipastikan akan terjadi, namun probabilitas terjadinya akan semakin besar apabila dosisnya juga bertambah besar dan dosisnya diberikan dalam jangka waktu seketika. Efek stokastik ini mengacu pada penundaan antara saat pemaparan radiasi dan saat penampakan efek yang terjadi akibat pemaparan tersebut. Kecuali untuk leukimia yang dapat berkembang dalam waktu 2 tahun, efek pemaparan radiasi tidak memperlihatkan efek apapun dalam waktu 20 tahun atau lebih.
BAB III PEMBAHASAN
A. Potensi Gangguan Kesehatan Akibat Radiasi
Menurut IN IRC (International Non Ionizing Radiation Committee) dari International Radiation Protection Association (IRPA), nilai medan listrik dan medan magnet yang merupakan ciri kondisi pajanan tidak terganggu (unperturbed electric and magnetic fields) ialah medan yang apabila semua benda dihilangkan, karena medan listrik pada umumnya akan terganggu jika berada di dekat permukaan suatu benda. 1.
Electrical sensitivity Sebenarnya telah lama timbul kekhawatiran pada masyarakat akan efek negatif radiasi elektromagnetik terhadap kesehatan, terutama dengan
semakin
berkembangnya
pemanfaatan
sumber
radiasi
nonpengion. Sumber radiasi nonpengion buatan manusia antara lain jaringan listrik tegangan tinggi maupun ekstra tinggi, laser, radar, microwave oven, ponsel, dan sebagainya. Jarang disadari bahwa ris iko paling tinggi dari sumber radiasi radias i nonpengion justru berasal dari alam, yaitu sinar ultra violet matahari.
13
Potensi gangguan kesehatan yang timbul akibat pajanan medan elektromagnetik dapat terjadi pada berbagai sistem tubuh, antara lain: (1) sistem darah, (2) sistem reproduksi, (3) sistem saraf, (4) sistem kardiovaskular, (5) sistem endokrin, (6) psikologis, dan (7) hipersensitivitas. Sedangkan manifestasi dari hipersensitivitas dikenal pula dengan istilah electrical sensitivity, yang menggambarkan gangguan fisiologis berupa tanda dan gejala neurologis maupun kepekaan terhadap medan elektromagnetik, dengan gejala-gejala yang khas (Riedlinger, 2004). Gejala-gejala yang menunjukkan adanya electrical sensitivity sebenarnya banyak sekali, tetapi yang khas antara lain berupa sakit kepala (headache), pening (dizziness), keletihan (fatigue). Tanda dan gejala lain yang dapat dijumpai, misalnya, jantung berdebar-debar (cardiac palpitations), gangguan tidur (sleep disturbances), gangguan konsentrasi (difficulty in concentrating), rasa mual dan gangguan pencernaan lain (nausea and digestive problems) yang tidak jelas penyebabnya, telinga berdenging (tinnitus), muka terbakar (facial burning), dan kulit meruam (rashes), kejang otot (muscle spasme), kebingungan (confusion), serta gangguan kejiwaan berupa depresi (depression) (Rea, 1991; Bergdahl, 1995; Grant, 1995). 2. Peran Hormon Melatonin Penyebab timbulnya gejala dan berbagai keluhan tersebut sangat kompleks dan multifaktor karena dapat menyertai berbagai penyakit. Teori
terbaru
tentang
metabolisme
hormon
melatonin
dan
pengaruhnya terhadap timbulnya berbagai gejala dan perubahan suasana hati diharapkan dapat menjelaskan mengapa pajanan medan elektromagnetik dapat menimbulkan berbagai gejala tersebut (Sandyk, 1993). Hormon melatonin (N-acetyl-5-metoksitriptamin) adalah hormon yang sebagian besar dibuat oleh kelenjar pineal, sebuah kelenjar sebesar kacang tanah yang terletak di antara kedua sisi otak. Hanya
14
sebagian kecil dibuat di usus dan retina mata. Produksi hormon melatonin dapat dipacu oleh gelap dan hening serta dihambat oleh sinar yang terang maupun medan elektromagnetik (Zhdanova, ( Zhdanova, 1995). Melatonin diproduksi dalam jumlah besar sekali pada orang muda, untuk kemudian menurun setelah usia 40 tahun. Penurunan produksi hormon ini menyebabkan berbagai keluhan yang lebih banyak dialami oleh usia tua dibandingkan dengan usia muda. Beberapa gejala yang dapat timbul berkaitan dengan hormon melatonin, antara lain, sukar tidur (insomnia), gangguan pada irama sirkadian, jet lag, serta berbagai gejala lain. Gejala-gejala tersebut berkaitan dengan perubahan metabolisme hormon melatonin yang diproduksi oleh kelenjar pineal. Gejala-gejala tersebut terutama timbul bila produksi hormon melatonin berkurang (Dollins, 1994). Produksi hormon melatonin bertambah pada malam hari, terutama pada suasana hening dan gelap sehingga menyebabkan orang mudah tidur. Namun, produksi hormon ini berkurang oleh adanya rangsangan dari luar, misalnya cahaya serta medan elektromagnetik. Cahaya maupun pajanan medan elektromagnetik dapat menurunkan produksi hormon melatonin dan berpotensi menimbulkan berbagai keluhan, termasuk sakit kepala, pening, dan keletihan.
B. Upaya Pencegahan Radiasi
Electrical sensitivity merupakan salah satu penyakit lingkungan. Bagaimana pun penyakit lingkungan yang diderita oleh manusia bukan semata-mata berasal dari radiasi elektromagnetik semata. Banyak polutan yang berupa gas buang dari kendaraan bermotor, industri, maupun aktivitas manusia yang lain berisiko menimbulkan gangguan kesehatan. Jadi, sulit memprediksi apakah berbagai keluhan yang timbul itu sematamata hanya berasal dari radiasi elektromagnetik.
15
Meskipun demikian, di samping tetap memerhatikan prosedur tetap penggunaan berbagai peralatan yang berisiko menimbulkan radiasi elektromagnetik, ada beberapa hal yang dapat memperkecil risiko gangguan kesehatan, antara lain: Dalam menggunakan peralatan elektronik apa pun, misalnya komputer, televisi, dan hair dryer, sebaiknya dengan membuat jarak sejauh mungkin dari sumber pajanan, sedangkan waktu kontak diusahakan seminimal mungkin. Meskipun microwave oven hanya memerlukan waktu sangat pendek untuk memanaskan makanan, dalam prosesnya jangan ditunggu apalagi dalam jarak sangat dekat. Alat ini menghasilkan energi foton yang sangat besar dan berisiko mengganggu kesehatan apabila tidak mematuhi prosedur penggunaannya. Khusus bagi ibu hamil pada tiga bulan pertama harus lebih waspada lagi. Kecuali microwave oven, telepon seluler juga menghasilkan energi foton yang sangat besar dan potensi radiasinya lebih besar dibandingkan dengan peralatan elektronik maupun jaringan listrik tegangan tinggi dan ekstra tinggi. Meskipun sangat membantu pekerjaan dan aktivitas sehari-hari, seyogianya
waktu
penggunaannya
dibatasi.
Jangan
selalu
mengantonginya, terutama pada saku baju kiri, apalagi bila menggunakan alat pacu jantung
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan masalah terdapat dalam makalah ini didapat kesimpulan bahwa perkembangan teknologi yang sangat pesat dewasa kini, membuat kehidupan kita menjadi lebih mudah dan praktis.
16
Perkembangan ini juga diiringi dengan munculnya perangkat elektronik yang semakin canggih. Perkembangan perangkat elektronik seperti televisi, telepon, komputer, dan perangkat elektronik lainnya ternyata menimbulkan masalah baru yaitu radiasi. Radiasi menimbulkan beberapa efek negatif bagi kesehatan manusia. Dalam jangka pendek mungkin kita tidak bisa merasakan efek negatif dari radiasi. Dampak radiasi muncul setelah hal ini berlangsung lama. Radiasi dapat menyerang beberapa organ tubuh manusia, salah satunya otak dan ada beberapa hal lainnya yang dapat mengganggu kehidupan manusia.
B. Saran
Mungkin banyak orang bertanya bagaimana cara mencegah dampak negatif dari radiasi agar tidak menggangu kesehatan. Dari permasalahan yang kami angkat dapat diberikan langkah – langkah dan upaya dalam mencegah dampak negatif dari radiasi diantaranya sebagai berikut: 1. Radon dan Thoron adalah zat radioaktif yang merupakan turunan dari Uranium dan Thorium. Radon dan Thoron yang ada didalam rumah berasal dari dalam tanah, bahan bangunan bata, semen, pasir, dan yang lainnya, air dan gas. Solusi untuk mengurangi dampak negatif adalah dengan mengupayakan sirkulasi udara selancar mungkin, dengan membuka jendela dan ventilasi ruangan setiap hari. 2. Sinar Matahari mengandung Ultraviolet dan Infra merah. Pada pagi hari sudut datang sinar lebar sehingga intensitasnya rendah. Dalam intensitas yang rendah tidak merusak sel - sel dalam tubuh, sebaliknya pada siang hari, intensitasnya tinggi dapat merusak kulit. Solusi pencegahan dari dampak negatif dengan tidak berjemur pada siang hari
17
dan gunakan pelindung seperti topi, payung dan cream yang mengandung tabir surya. 3. Peralatan Las, menghasilkan pancaran sinar Ultraviolet yang dapat menyebabkan penyakit katarak. Solusi pencegahan dampak negatif dari radiasi yang ditimbulkan peralatan las dengan menggunakan pelindung mata (kacamata las) dan Jangan terus menerus bekerja dengan alat las selama 24 jam. 4. Telepon genggam menghasilkan gelombang elektromagnetik yang dapat merusak sel otak dan sel lain dalam tubuh. Hal ini terjadi karena perangkat ini selalu mengirim dan menerima sinyal dalam keadaan aktif. Solusi pencegahan dampak negatif dari radiasi telepon genggam salah satunya, tidak menggunakan saat sinyalnya rendah, penggunaan dibatasi pada saat usia remaja, simpanlah telepon genggam jauh dari organ reproduksi, dan membatasi penggunaan telepon genggam. 5. Pesawat Televisi menghasilkan gelombang elektromagnetik pengion dan tak pengion yang bila terpapar terus menerus dapat menyebabkan gangguan pada mata dan sel tubuh lainnya. Solusi pencegahan dampak negatif dari radiasi yang dihasilkan televisi salah satunya dengan cara menonton televisi pada jarak 4 kali diagonal TV (1,5 s/d 2 meter), Direkomendasikan mengganti baru televisi setelah berusia 6 tahun masa pakai, jangan terlalu lama menonton di depan televisi dan tidak lebih dari 4 jam secara terus menerus, dan manusia tidak boleh berada di belakang tabung televisi kurang dari 0,5 meter. 6. Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) menghasilkan gelombang Elektromagnetik yang bila terpapar terus menerus dapat menyebabkan gangguan pada sel tubuh. Tindakan yang dilakukan untuk mencegah dampak negatif dari radiasi SUTET dengan tidak berada di daerah SUTET dengan radius r adius 500 meter, Tidak mendirikan bangunan kerja dan tempat bermain anak-anak di bawah Instalasi SUTET.
18
7. Microwave menghasilkan gelombang elektromagnetik yang bila terpapar terus menerus menyebabkan gangguan pada sel tubuh. Solusi pencegahan dampak negatif dari radiasi yang dihasilkan microwave dengan tidak berada di depan microwave yang microwave yang sedang berfungsi pada jarak kurang dari 1 meter dan tidak membuka microwave pada microwave pada waktu sedang berfungsi. 8. Peralatan LASER menghasilkan pancaran gelombang elektromagnetik dengan energi yang terbundel dan berkas yang padat. Pada tingkat intensitas tertentu sinar laser dapat memotong baja, mengiris tubuh, dan yang lainnya. Solusi pencegahan dampak negatif dari radiasi yang dihasilkan LASER Jangan pernah mengarahkan sinar LASER ke t ubuh manusia, terutama mata secara langsung. 9. Antenna transmisi telepon genggam atau antenna pemancar radio atau
satelit dash bumi dapat menghasilkan gelombang elektromagnetik yang bila terpapar secara terus menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Tindakan yang dilakukan untuk mencegah dampak negatif dari radiasi yang dihasilkan dengan tidak berada pada daerah atau area stasiun yang menghasilkan paparan radiasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Radiasi, [Online]. Tersedia: http://www.infonuklir.com/read/detail/523/sumber-radiasi#.UxYztoXTdfc [3 Maret 2014]
Pengertian dan Pengenalan Radiasi, [Online]. Tersedia:
19
http://www.gudangmateri.com/2010/10/pengertian-dan-pengenalan-radiasi.html
[3
Maret 2014]
Radiasi, [Online]. Tersedia: https://id.wikipedia.org/ https://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi wiki/Radiasi [3 Maret 2014]
Radiasi Elektromagnetik, [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi_elektromagnetik,
2010,
Efek
Radiasi
Elektromagnetik [3 Maret 2014]
Efek Radiasi Proteksi, [Online]. Tersedia: www.batan.go.id, 2009,Efek Radiasi Proteksi [3 Maret 2014]
20