Dampak Utang Luar Negeri Terhadap Pengurangan Kemiskinan Di Indonesia

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Tugas Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan Pembangunan

DAMPAK UTANG LUAR TEHADAP PENGURANGAN KAMISKINAN DI INDONESIA

Disusun Oleh : SURYO REFLI RANTO (10.6461 / 2G)

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK JAKARTA 2011

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.









UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan paper yang berjudul “Dampak Utang Luar Negeri Tehadap Pengurangan Kemiskinan di Indonesia” tepat waktu. Semoga paper ini dapat bermanfaat bukan hanya untuk diri pribadi penulis, tetapi juga bagi orang lain yang membacanya. Penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan paper ini, terlebih juga kepada papa dan mama yang selalu mendoakan penulis. Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada Bapak Ardi Adji dan ibu Sri Hartin Hartinii Rachm Rachmad ad yang yang selalu selalu memoti memotivasi vasi dan membim membimbin bing g kelas kelas 2G dengan dengan penuh sabar. Akhir kata tiada gading yang tak retak, demikian juga dengan paper ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapakan. Akhirnya, Akhirnya, penulis berharap makalah ini dapat memberikan memberikan banyak manfaat bagi semua pihak.

Jakarta, Januari 2012 Penulis

Suryo Refli Ranto NIM: 10.6461









ABSTRAK Paper ini disusun dengan tujuan untuk menganalisa bagaimana dampak utang utang luar luar negeri negeri terhada terhadap p pengur pengurang angan an kemisk kemiskina inan n di Indone Indonesia. sia. Data Data yang yang digunakan diambil dari data BPS RI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa utang luar negeri berdampak kurang baik terhadap pengurangan kemiskinan, dan apabila dibiarkan seperti ini akan sulit bagi negara Indonesia untuk membangun perekonomiannya, serta membuat perekomian Indonesia merosot. Kata kunci : utang luar negeri, kemiskinan.









DAFTAR ISI

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................. .................................................................... .............................................. ..................................................... .............................. ............................................. .................................................................... .............................................. ..................................................... .............................. i ABSTRACT ............................................. .................................................................... .............................................. ..................................................... .............................. ............................................. .................................................................... .............................................. ..................................................... .............................. ii DAFTAR ISI ............................................. .................................................................... .............................................. ..................................................... .............................. ............................................. .................................................................... .............................................. ..................................................... .............................. iii BAB I :

PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................................................................... ...................................................................................................... 1 1.2. Identifikasi dan Batasan Masalah ...................................................................................................... ...................................................................................................... 2 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................................................... ...................................................................................................... 2 1.4. Rumusan Masalah ...................................................................................................... ...................................................................................................... 2

BAB II

PEMBAHASAN









...................................................................................................... ...................................................................................................... 3 2.1. Utang Luar Negeri sebagai Sumber Pembiayaan Nasional ...................................................................................................... ...................................................................................................... 4 2.2. Perkembangan Utang Luar Negeri Indonesia ...................................................................................................... ...................................................................................................... 8 2.3. Perkembangan Kemiskinan di Indonesia ...................................................................................................... ...................................................................................................... 8 2.4. Dampak Utang Luar Negeri terhadap Pengurangan Kemiskinan di Indonesia ...................................................................................................... ...................................................................................................... 9

BAB II III : PENUTUP 12 3.1. Kesimpulan ...................................................................................................... ...................................................................................................... 12 3.2. Saran ...................................................................................................... ...................................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA 13









I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

iii

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pinjaman berarti utang yang dipinj dipinjam am dari dari pihak pihak lain lain dengan dengan kewajib kewajiban an membay membayar ar kembal kembali. i. Sedang Sedangkan kan Pinjam Pinjaman an Luar Luar Negeri Negeri adalah adalah sejumla sejumlah h dana dana yang yang dipero diperoleh leh dari dari negara negara lain lain (bilat (bilateral eral)) atau atau (multi (multilate lateral) ral) yang yang tercerm tercermin in dalam dalam neraca neraca pembay pembayara aran n untuk untuk kegiatan kegiatan investasi, investasi, menutup menutup saving-inv saving-investmen estmentt gap dan foreign foreign exchange exchange gap yang dilakuka dilakukan n baik oleh pemerintah pemerintah maupun maupun swasta. Sedangkan Sedangkan kemiskina kemiskinan n adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar sepert sepertii maka makana nan, n, paka pakaian ian,, tempa tempatt berl berlin indu dung ng,, pend pendid idik ikan an,, dan dan keseh kesehata atan. n. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupu ataupun n sulitn sulitnya ya akses akses terhad terhadap ap pendid pendidika ikan n dan pekerj pekerjaan aan.. Kemisk Kemiskina inan n bisa bisa dikemlompokkan dalam dua kategori, yaitu kemiskinan absolut yang mengacuh pada satu set standard yang konsisten dan kemiskinan relatif. Utang

luar

negeri

dan

kemiski skinan

merupakan

dua

pokok

permasalahan yang saling berkaitan erat di era globalisasi saat ini. Dari beberapa referensi ditemukan adanya peningkatan kemiskinan seiring dengan peningkatan jumlah pinjaman (utang) dari tahun ke tahun. Bagi negara berkembang yang pada dasarnya sebagian besar masyarakatnya berada pada garis kemiskinan, masalah ini sangat sangat sulit sulit karena karena disisi disisi lain lain mereka mereka membut membutuhk uhkan an pinjam pinjaman an luar luar negeri negeri untuk membangun negara mereka.











Setelah lebih dari 50 tahun merdeka, kemiskinan dan utang luar negeri di Indonesia masih menjadi masalah besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di Indonesia tahun 1996 masih sangat tinggi, yaitu sebesar 17,5 persen atau 34,5 juta orang. Hal ini bertolak belakang belakang dengan dengan pandangan banyak ekonom yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pada akhirnya mengurangi penduduk miskin.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini, penulis ingin mengetahui bagaimana dampak dari 1 utang luar negeri terhadap pengurangan kemiskinan di Indonesia. Disamping itu, secara tidak lansung juga penelitian ini juga menkaji kekuatan utang luar negeri sebagai sumber pembiayaan nasional serta perkembangannya.

1.4. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka Penulis terleb terlebih ih dahulu dahulu mengem mengemuka ukakan kan permasa permasalah lahan an yang yang menjad menjadii objek objek analis analisis is penelitian. Sehubungan dengan hal tersebut, Penulis mengidentifikasikan permasalahannya sebagai berikut : a. Utang Utang luar luar negeri negeri sebagai sebagai sumber sumber pembia pembiayaa yaan n nasional nasional.. b. Bagaimana perkembangan utang luar negeri Indonesia? Indonesia?









II. PEMBAHASAN 2.1. Utang Luar Negeri sebagai Sumber Pembiayaan

2

Nasional Tidak Tidak semua semua negara negara yang yang digolo digolongk ngkan an dalam dalam kelomp kelompok ok negara negara dunia dunia ketiga, atau negara yang sedang berkembang, merupakan negara miskin, dalam arti tidak memiliki sumberdaya ekonomi. Banyak negara dunia ketiga yang justru memilik memilikii kelimp kelimpaha ahan n sumber sumberday dayaa alam dan sumber sumberday dayaa manusi manusiaa sepert sepertii Indonesia. Indonesia. Masalahnya Masalahnya adalah kelimpahan kelimpahan sumberdaya sumberdaya alam tersebut tersebut masih bersifat potensial, artinya belum diambil dan didayagunakan secara optimal. Sedangkan sumberdaya manusianya yang besar, belum sepenuhnya dipersiapkan, dalam dalam arti arti pendid pendidika ikan n dan ketram ketrampil pilann annya, ya, untuk untuk mampu mampu menjad menjadii pelaku pelaku pembangunan yang berkualitas dan berproduktivitas tinggi. Pada kondisi yang ini,









Beberap Beberapaa penyeb penyebabn abnya ya antara antara lain lain (1) pendap pendapata atan n per kapita kapita pendud penduduk uk yang yang umumnya relatif rendah, menyebabkan tingkat MPS (marginal ( marginal propensity to save) save ) rendah, rendah, dan pendapatan pendapatan pemerintah dari sektor sektor pajak, khususnya khususnya penghasilan penghasilan,, juga rendah. (2) Lemahnya sektor perbankan nasional menyebabkan dana masyar masyaraka akat, t, yang yang memang memang terbatas terbatas itu, itu, tidak tidak dapat dapat didaya didayagun gunaka akan n secara secara produktif dan efisien untuk menunjang pengembangan usaha yang produktif. (3) Kurang Kurang berkembangn berkembangnya ya pasar modal, modal, menyebabk menyebabkan an tingkat tingkat kapitalisasi kapitalisasi pasar yang rendah, sehingga banyak perusahaan yang kesulitan mendapatkan tambahan dana murah dalam berekspansi. berekspansi. Dengan Dengan kondisi kondisi sumberdaya sumberdaya modal domestik domestik yang yang sangat sangat terbata terbatass sepert sepertii itu, itu, jelas jelas tidak tidak dapat dapat dianda diandalka lkan n untuk untuk mampu mampu menduk mendukung ung tingka tingkatt pertum pertumbuh buhan an output output nasion nasional al yang yang tingg tinggii seperti seperti yang yang dihara diharapka pkan. n. Solusi Solusi yang yang diangg dianggap ap bisa bisa dianda diandalka lkan n untuk untuk mengat mengatasi asi kendal kendalaa rendahnya mobilisasi modal domestik adalah dengan mendatangkan modal dari luar negeri, yang umumnya dalam bentuk hibah ( grant ( grant ), ), bantuan bantuan pembangun pembangunan an (official development assistance), assistance), kredit ekspor, dan arus modal swasta, seperti bantuan bilateral dan multilateral; investasi swasta langsung (PMA); portfolio invesment ; pinj pinjam aman an bank bank dan dan pinj pinjam aman an kome komers rsia iall lain lainny nya; a; dan dan kred kredit it perdagangan (ekspor/impor). Modal asing ini dapat diberikan baik kepada pemerintah maupun kepada pihak swasta. Banyak pemerintah di negara dunia ketig ketigaa meng mengin ingi gink nkan an untu untuk k mend mendap apat atka kan n moda modall asin asing g dala dalam m menu menunj njan ang g pembangunan nasionalnya, tetapi tidak semua berhasil mendapatkannya, kalau pun berhasil jumlah yang didapat akan bervariasi tergantung pada beberapa faktor antara lain (ML. Jhingan : 1983, halaman 643-646): diaan dana dana dari negara negara kreditu

mnya adalah adalah nega









kembali (resources) (resources).. Strukt Struktur ur pereko perekonom nomian ian yang yang simult simultan an dengan dengan pendayagunaan kapasitas nasional yang ada akan menjadi landasan penting bagi daya serap suatu negara. 3. Keterse Ketersedia diaan an sumber sumber daya daya alam alam dan sumberd sumberdaya aya manusia manusia di negara negara penerima,

karena

tanpa ketersediaan

yang cukup dari

kedua

sumberdaya sumberdaya tersebut dapat menghambat menghambat pemanfaatan pemanfaatan modal asing secara efektif. 4. Kemamp Kemampuan uan negara negara penerim penerimaa bantua bantuan n untuk untuk membayar membayar kembali kembali ( re payment ). ). 5. Kemauan Kemauan dan usaha usaha negara penerima penerima untuk untuk membangu membangun. n. Modal Modal yang diterima dari luar negeri tidak dengan sendirinya memberikan hasil, kecuali kecuali jika disertai dengan usaha untuk memanfaatkan memanfaatkan dengan benar oleh oleh negara negara peneri penerima. ma. Sebaga Sebagaima imana na dikata dikatakan kan Nurkse Nurkse (1961: (1961: 83), 83), 4 bahwa modal sebenarnya dibuat di dalam negeri. Sehingga, peranan moda modall

asin asing g sebe sebena narn rnya ya adal adalah ah seba sebaga gaii

sara sarana na efek efekti tiff

untu untuk k

memobilisasi keinginan suatu negara. Sekarang ini dengan semakin mengglobalnya perekonomian dunia, termasuk dalam bidang finansial, menyebabkan arus modal asing semakin leluasa keluar masuk suatu negara. Pada banyak negara yang sedang berkembang, modal asing seolah seolah-ol -olah ah telah telah menjad menjadii salah salah satu modal modal pemban pembangun gunan an yang yang dianda diandalka lkan. n. Bahkan Bahkan,, bebera beberapa pa negara negara saling saling berlom berlomba ba untuk untuk dapat dapat menarik menarik modal modal asing asing seb

k-b

kn

de

edia ediaka ka

berb berb ai

fasil fasilit it









utama perekonomian perekonomian di sebagian sebagian besar negara-negar negara-negaraa yang sedang berkembang berkembang,, menyeb menyebabk abkan an pemerin pemerintah tah membut membutuhk uhkan an banyak banyak modal modal untuk untuk memban membangun gun berbagai prasarana dan sarana, sayangnya kemampuan finansial yang dimiliki pemerintah masih terbatas atau kurang mendukung. Dengan demikian, maka pinjaman (utang) luar negeri pemerintah menjadi hal yang sangat berarti sebagai modal modal bagi pembiayaan pembiayaan pembangunan pembangunan perekonomi perekonomian an nasional. nasional. Bahkan Bahkan dapat dikatakan, bahwa utang luar negeri negeri telah menjadi salah satu sumber pembiayaan pembiayaan pembangunan perekonomian nasional yang cukup penting bagi sebagian besar negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia.

2.2. Perkembangan Utang Luar Negeri Indonesia Sebelum terjadinya krisis moneter di kawasan Asia Tenggara, Indonesia 5 lan memilik memilikii laju laju pertum pertumbuh buhan an ekonom ekonomii yang yang cukup cukup tinggi tinggi.. Hal tersebu tersebutt sejalan seja dengan dengan strategi strategi pembangun pembangunan an ekonomi ekonomi yang dicanangkan dicanangkan oleh pemerintah pada waktu itu, yang menempatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi sebagai target prioritas pembangunan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak akhir tahun 1970-an selalu positif, serta tingkat pendapatan per kapita yang relatif rendah, menyebabk menyebabkan an target pertumbuhan pertumbuhan ekonomi ekonomi yang relatif tinggi tinggi tersebut tidak cukup dibiayai dengan modal sendiri, tetapi harus ditunjang dengan menggunakan bantuan modal asing. Sayang Sayangnya nya tingka tingkatt pertum pertumbuh buhan an ekonom ekonomii yang yang cukup cukup tinggi tinggi dalam dalam











tingkat makro dan peningkatan jumlah utang luar negeri pemerintah ( growth ( growth with indebtedness). indebtedness). Sejalan dengan semakin meningkatnya kontribusi swasta domestik dalam pembangunan ekonomi nasional, maka peran pemerintah pun menjadi semakin berkurang. Fenomena tersebut akhirnya menyebabkan struktur utang luar negeri Indonesia juga mengalami banyak perubahan selama kurun waktu tiga dasawarsa terakhir. Pada awalnya, utang luar negeri Indonesia lebih banyak dilakukan oleh pemerintah. Pinjaman pemerintah tersebut diterima dalam bentuk hibah serta s erta soft soft loan dari negara-negara sahabat dan lembaga-lembaga supra nasional, baik secara bilateral maupun multilateral (IGGI dan CGI). Selanjutnya seiring dengan semakin berkembangnya perekonomian Indonesia, pinjaman luar negeri bersyarat lunak menjadi semakin terbatas diberikan, sehingga untuk keperluan-keperluan terten tertentu tu dan dalam dalam jumlah jumlah yang yang terbata terbatas, s, pemerin pemerintah tah mulai mulai menggu menggunak nakan an pinjaman komersial dan obligasi dari kreditur swasta internasional.

6 Karena Karena semaki semakin n pesatn pesatnya ya pemban pembangun gunan an dan terbata terbatasny snyaa kemamp kemampuan uan

pemerintah untuk secara terus menerus menjadi penggerak utama pembangunan nasi nasion onal al,, teru teruta tama ma sejak sejak kris krisis is harg hargaa miny minyak ak duni duniaa awal awal tahu tahun n 1980 1980-a -an, n,









samp sampai ai deng dengan an tahu tahun n 1998 1998 pinj pinjam aman an luar luar nege negeri ri peme pemeri rint ntah ah rata rata-r -rat ataa menyumbang 19,25% pada sektor penerimaan APBN RI. Bahkan pada tahun anggaran 1999/1998, dari total realisasi penerimaan APBN RI yang sebesar Rp 215.13 215.130 0 milyar milyar,, 28,97% 28,97%-ny -nyaa dibiay dibiayai ai oleh oleh pinjam pinjaman an luar luar negeri, negeri, juga juga untuk untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir jumlah utang luar negeri untuk bantuan program melebihi bantuan proyek. Pinjaman luar negeri pemerintah yang sedemi sedemikia kian n banyak banyak pada pada tahun tahun anggar anggaran an tersebu tersebutt diguna digunakan kan untuk untuk menutu menutup p defisit anggaran yang besar, akibat terjadinya krisis ekonomi di Indonesia yang menyebabk menyebabkan an pengeluaran pengeluaran total pemerintah pemerintah meningkat meningkat 68,47% 68,47% dari anggaran anggaran tahun sebelumnya. Penyumbang terbesar kenaikan pengeluaran pemerintah yang sedemikian besar tersebut adalah kenaikan pada pos pembayaran cicilan utang luar negeri dan bunganya yang jatuh tempo menjadi sebesar Rp 55,578 trilyun atau meningkat 88,55% dari pos yang sama pada anggaran tahun sebelumnya, sebaga sebagaii akibat akibat dari dari melemah melemahnya nya nilai nilai tukar tukar rupiah rupiah terhad terhadap ap dolar dolar Amerik Amerika. a. Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia, menyebabkan pemerintah kembali harus menjadi menjadi penggerak penggerak utama untuk menyelamatk menyelamatkan an perekonomi perekonomian an nasional nasional yang teranc terancam am kebang kebangkru krutan tan,, mengga mengganti ntikan kan perana peranan n sektor sektor swasta swasta yang yang meroso merosott









1987/1988

1.957

3.794

6.158

21.892

26,27%

1986/1987

69

3.503

5.751

22.825

15,65%

1985/1986

69

3.409

3.572

19.384

17,94%

1984/1985

3.478

Sumber : APBN - Statistik Indonesia, Badan Pusat Statistik, diolah

2.3. Perkembangan Kemiskinan di Indonesia Setela Setelah h lebih lebih dari dari 60 tahun tahun merdek merdeka, a, kemisk kemiskina inan n di Indone Indonesia sia masih masih menjad menjadii masala masalah. h. Period Periodee awal awal 1970-a 1970-an n hingga hingga perten pertengah gahan an tahun tahun 1990-a 1990-an, n, Indone Indonesia sia telah telah mencap mencapai ai presta prestasi si yang yang mengag mengagumk umkan an dalam dalam pengur pengurang angan an kemiskinan. Akhir 1960-an, lebih dari separuh populasi Indonesia mempunyai tingkat pendapatan dibawah garis kemiskinan, dan sekitar pertengahan 1990-an kurang dari 15 % dari populasi dikategorikan sebagai miskin absolut. Namun demikian, kenyataan obyektif yang masih tergambar adalah lebih dari 70 % rakyat kita hidup di perdesaan, sekitar 50 % dari total angkatan kerja 8 nasional kita menggantungkan nasibnya bekerja di sektor pertanian dan 80 % dari rakyat kita hanya mengenyam pendidikan formal tertinggi setingkat sekolah dasar









Deng Dengan an berb berbag agai ai upay upayaa prog program ram pena penang nggu gula lang ngan an kemi kemisk skin inan an yang yang tela telah h dilakukan, jumlah penduduk miskin turun menjadi 37,5 juta (18 %) pada Agustus 1999.

2.4. Dampak Utang Luar Negeri terhadap Pengurangan Kemiskinan di Indonesia Peningkatan pajak sulit bermanfaat jika harus dimasukkan pada APBN yang bocor. Rasio pajak terhadap PDB juga telah meningkat, sampai 13 persen, tetapi hanya tersisa sangat sedikit sedikit untuk untuk pembangun pembangunan an langsung. langsung. Masyarakat kehi kehila lang ngan an hakn haknya ya atas atas angg anggar aran an publ publik ik sehi sehigg ggaa akse aksess terha terhada dap p prog program ram kesehatan, kesehatan, pendidikan pendidikan,, pangan pangan dan infrastruktu infrastrukturr sosial lainnya berkurang berkurang sangat drastis. Sumbangan trilyunan rupiah untuk APBN terkuras untuk membayar utang luar luar negeri negeri,, yang yang jumlah jumlahnya nya tidak tidak kurang kurang dari dari 70 trilyun trilyun (cicil (cicilan an pokok pokok dan bunga). Jumlah ini sudah memperhitungkan kemungkinan penjadwalan utang. 9 Jika angka penjadwalan diperhitungkan, maka beban utang luar negeri yang jatuh tempo pada tahun diperkirakan mencapai 100 trilyun. Belum lagi beban utang









ekonomi, dan bahkan tindakan kolektif dari “stake holders”, holders”, yang berkepentingan terhadap APBN. Jika Jika transaks transaksii utang utang indivi individu du perusa perusahaa haan, n, maka maka kewaji kewajiban ban pihak pihak yang yang melakukan transaksi membayarnya. Transaksi utang individu ini berbeda dengan transaksi utang publik dimana pihak yang tidak memutuskan ikut menanggung resiko dan beban atas kesalahan pengambilan keputusan tersebut. Karena itu, syarat adanya transaksi pada domain publik adalah transparansi, akuntabilitas, dan demokrasi. Utang Utang luar luar negeri negeri adalah adalah keputu keputusan san politi politik, k, yang yang berada berada pada pada domain domain publik. Ini berbeda dengan transaksi individu atau pertukaran swasta. Pada kebijakan kebijakan publik publik prasyarat-pras prasyarat-prasyarat yarat keterbukaan keterbukaan,, transparansi, transparansi, demokrasi demokrasi dan tahapan yang baik merupakan bagian dari elemen yang penting. Jika prasyarat itu tidak ada, maka transaksi tersebut pasti merugikan publik. Utang luar negeri juga merupakan keputusan publik, yang prasyarat-prasyaratnya sangat tidak memenuhi 10 standar, tetapi dijalankan dengan pola pemerintahan yang tertutup dan otoriter. Potensi Potensi untuk untuk memperbaiki memperbaiki mekanisme kebijakan kebijakan publik publik tersebut tersebut mati karena sifat pemerintahan, yang sangat represif. Akibatnya, ribuan proyek yang berjalan











Anggaran dikuras untuk membayar utang luar negeri tidak kurang dari 69 trilyun rupiah. sedangkan utang yang diterima hanya sekitar 34 trilyun rupiah. keadaan “negative outflow” seperti ini telah terjadi sejak 1986, tetapi dibiarkan semakin memburuk. Akhirnya rakyat sangat menderita dengan keadaan ini, seperti pepatah mengat mengataka akan n “sudah “sudah jatuh jatuh tertimp tertimpaa tangga tangga”. ”. Rakyat Rakyat miskin miskin yang yang tidak tidak pernah pernah merasakan manisnya kue pembangunan malah menderita menanggung utang.









3.2. Solusi 1. Meningkatk Meningkatkan an daya daya beli masyarakat, masyarakat, yakni melalui melalui pemberdaya pemberdayaan an ekonomi pedesaan dan pemberian modal usaha kecil seluasnya. 2. Meningkatk Meningkatkan an pajak pajak secara secara progresif progresif terhadap terhadap barang barang mewah mewah dan dan impor. Realitas yang ada saat ini pemerintah mengambil pajak barang mewah 3. Konsep pembangun pembangunan an yang yang berkesin berkesinambu ambungan, ngan, berlanjut berlanjut dan dan mengarah pada satu titik maksimalisasi kekuatan ekonomi nasional, melepaskan secara bertahap ketergantungan utang luar negeri. 4. Menggalakan Menggalakan kebanggaan kebanggaan akan produk produksi si dalam dalam negeri, negeri, meningka meningkatkan tkan kemauan dan kemampuan ekspor produk unggulan dan membina jiwa kewirausahaan masyarakat. Negeri Indonesia ini sebenarnya kaya akan Sumber daya alam unggulan sehingga bila kita manfaatkan secara maksimal maka akan memberikan devisa negara, 5. Mengembangk Mengembangkan an sumber sumber daya manusia manusia berkualitas berkualitas dan dan menempatk menempatkan an kesejateraan yang berkeadilan dan merata









9. Jhinga Jhingan, n, M.L. M.L.,, (198 (1983). 3).

The Economic of Development and

Planning,16th Edition, New

10.

Delhi: Vi Vicas Publishing Ho House, Ltd.

11.

Laporan Tahunan Bank Indonesia 1998/1999, Bank

Indonesia, 2000. 12.

Rostow, W.W., (1985). Pioneers in Development ,

Washington, D.C.: The World Bank. 13. 13.

Salva alvato torre, Domi Domini nick ck,, (19 (199 96), 6), Int Inter erna nati tio onal nal Eco Econ nomic omics, s,

5th Edition, New Jersey: Prenticell

Dampak Utang Luar Negeri Terhadap Pengurangan Kemiskinan Di Indonesia

Recommend Documents