Dasar teori
Sediaan Sediaan steril adalah bentuk sediaan obat dalam bentuk terbagi-bagi terbagi-bagi yang bebas dari mikroo mikroorga rganism nismee hidup. hidup. Pada Pada prinsip prinsipnya nya,, yang yang termasu termasuk k sediaan sediaan ini antara antara lain sediaan sediaan parental preparat untuk mata dan preparat irigasi (misalnya infus). Sediaan parenteral merupakan jenis sediaan yang unik diantara bentuk sediaan obat terbagi-bagi, karena sediaan ini disuntikkan melalui kulit atau membrane mukosa ke bagian tubuh yang paling efisien, yaitu membrane kulit dan mukosa, maka sediaan ini harus bebas dari kontaminasi mikroba dan dari bahan-bahan toksis lainnya, serta harus memiliki tingkat kemurnian yang tinggi. Semua Semua bahan bahan dan proses proses yang yang terliba terlibatt dalam dalam pembu pembuatan atan produk produk ini harus harus dipili dipilih h dan dirancang dirancang untuk menghilangkan menghilangkan semua jenis kontaminasi, kontaminasi, apakah kontaminasi kontaminasi fisik, kimia, atau mikrobiologis (Priyambodo, B., 2!). "adah berhubungan erat dengan produk. #idak ada $adah yang tersedia sekarang ini yang yang bena benarr-be bena narr tida tidak k reakt reaktif if,, terut terutam amaa deng dengan an larut larutan an air. air. Sifat Sifat fisi fisika ka dan dan kimia kimia mempengaruhi kestabilan produk tersebut, tetapi sifat fisika diberikan pertimbangan utama dalam pemilihan $adah pelindung (%achman, &''). ji sterilitas dilakukan untuk menetapkan apakah bahan atau produk farmasi yang harus steril memenuhi syarat berkenaan dengan uji sterilitas seperti yang tertera pada masingmasing monografi bahan atau produk. ji sterilitas ini dilakukan terhadap produk dan bahan yang sebelumnya sebelumnya telah mengalami proses pensterilan pensterilan yang telah diberlakukan. diberlakukan. *asilnya *asilnya membuktikan bah$a prosedur sterilisasi dapat diulang secara efektif (%achman dkk., 2+). Tahap Sterilisasi
alam pembuatan sediaan steril, tahap sterilisasi bertujuan untuk menetapkan produk akhir dinyatakan sudah steril dan aman digunakan. Suatu produk dapat disterilkan melalui sterilisasi akhir (terminal (terminal sterilization sterilization)) atau dengan cara aseptik (aseptic (aseptic processing ). ). ara sterilisasi yang dapat dilakukan, yaitu &. Te Terminal rminal Sterlization (Sterilisasi akhir) /enurut P0 Technical Monograph dibagi menjadi 2, yaitu a. Overkill Method /etode /etode sterilisasi sterilisasi menggunakan menggunakan pemanasan dengan uap panas pada suhu &2& o selama &1 menit. Penggunaan metode ini biasanya dipilih untuk bahan-bahan yang tahan panas seperti at anorganik. asar pemilihan metode ini adalah karena lebih efisien, cepat, dan aman. b. Bioburden Sterilitation
Suatu metode sterilisasi yang dilakukan dengan monitoring terkontrol dan ketat terhadap beban mikroba sekecil mungkin di beberapa lokasi jalur produksi sebelum menjalani proses sterilisasi lanjutan dengan tingkat sterilitas yang dipersyaratkan S0% &-3. alam metode ini digunakan suatu at yang dapat mengalami degradasi kandungan bila dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi. Sebagai contoh adalah penggunaan dextrose yang bila dipanaskan dapat menghasilkan senya$a Hidro Methyl Furfural (*/4) yang merupakan suatu senya$a hepatotoksik. ! "septic processing /etode pembuatan produk steril menggunakan saringan dengan filter khusus untuk bahan obat steril atau bahan baku steril yang diformulasi dan dimasukkan kedalam kontainer steril dalam lingkungan terkontrol. Suplai udara, material, peralatan, dan petugas telah terkontrol sedemikian hingga kontaminasi mikroba tetap berada pada le5el yang dapat diterima #acceptable$ dalam clear zone (grade 0 atau grade B) (%ukas, 23).
Metode Sterilisasi
Pemilihan metode sterilisasi yang digunakan didasarkan pada pertimbangan sifat bahan yang akan disterilkan. #eknik sterilisasi dibagi menjadi 6 metode, yaitu 1. Metode fisika a. Sterilisasi Panas 7ering - dara panas o5en
Sterilisasi panas kering biasanya dilakukan dengan menggunakan o5en pensteril. 7arena panas kering kurang efektif
untuk membunuh mikroba
dibandingkan dengan uap air panas maka metode ini memerlukan temperature yang lebih tinggi dan $aktu yang lebih panjang (0.8. 9ennaro, &''). Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai kering. Selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikroba pencemar mati. Sterilisasi panas kering biasanya ditetapkan pada temperature &3-&! o dengan $aktu &-2 jam (:enkins et al ., &'1!). Sterilisasi panas kering umumnya digunakan untuk senya$a-senya$a yang tidak efektif untuk disterilkan dengan uap air panas, karena sifatnya yang tidak dapat ditembus atau tidak tahan dengan uap air. Senya$a-senya$a tersebut meliputi minyak lemak, gliserin (berbagai jenis minyak), dan serbuk yang tidak stabil dengan uap air. /etode ini juga efektif untuk mensterilkan alat-alat gelas dan bedah (:enkins et al ., &'1!).
Sterilisasi panas kering biasa digunakan untuk depirogenisasi alat-alat gelas dan bahan-bahan lain yang memiliki kemampuan bertahan pada suhu yang digunakan. 7arena suhunya sterilisasi yang tinggi sterilisasi panas kering tidak dapat digunakan untuk alat-alat gelas yang membutuhkan keakuratan (contoh alat ukur) dan penutup karet atau plastik. 7ondisi yang dibutuhkan untuk sterilisasi panas kering dengan menggunakan o5en steril adalah -
Suhu &!;, $aktu & jam Suhu &3;, $aktu 2 jam Suhu &1;, $aktu 2,1 jam
- Suhu &;, $aktu 6 jam (0.8. 9ennaro,&'') -
Pemijaran langsung Pemijaran langsung digunakan untuk mensterilkan spatula logam, batang gelas, filter logam bekerfield dan filter bakteri lainnya. /ulut botol, 5ial, dan labu ukur, gunting, jarum logam dan ka$at, dan alat-alat lain yang tidak hancur dengan pemijaran langsung. alam semua kasus bagian yang paling kuat 2 detik. alam keadaan darurat ampul dapat disterilisasi dengan memposisikan bagian leher ampul kearah ba$ah lubang ka$at keranjang dan dipijarkan langsung dengan api dengan hati-hati. Setelah pendinginan, ampul harus segera diisi dan disegel (:enkins et al .,
&'1!). b. Sterilisasi Panas %embab (uap) - 0ir mendidih Penangas air mendidih mempunyai kegunaan yang sangat banyak dalam sterilisasi jarum spuit, penutup karet, penutup dan alat-alat bedah. Bahan-bahan ini harus benar-benar tertutupi oleh air mendidih dan harus mendidih paling kurang 2 menit. Setelah sterilisasi bahan-bahan dipindahkan dan air dengan pinset yang telah disterilisasi menggunakan pemijaran (:enkins et al ., &'1!). -
ap bertekanan Sterilisasi uap dilakukan dengan autoklaf menggunakan uap air dalam tekanan sebagai pensterilnya. /ekanisme penghancuran bakteri oleh uap air panas adalah karena terjadinya denaturasi dan koagulasi beberapa protein esensial dari organism tersebut (0.8. 9ennaro, &'').
-
Pemanasan dengan bakterisida Pemanasan dengan bakterisida merupakan suatu aplikasi khusus meggunakan uap panas pada suhu & o. 0danya bakterisida sangat meningkatkan efektifitas metode ini. /etode ini digunakan untuk larutan berair atau suspensi obat yang tidak
stabil pada temperatur yang biasa diterapkan pada autoklaf. %arutan yang ditumbuhkan bakterisida ini dpanaskan dalam $adah bersegel pada suhu &o selama 2 menit dalam pensterilisasi uap atau penangas air. Bakterisida yang dapat digunakan termasuk ,1<, fenol, ,1< klorbutanol, ,2< kresol atau .2< fenil merkuri nitrat saat larutan dosis tunggal lebih dari &1 ml larutan obat untuk injeksi intratekal atau gastro intestinal sehingga tidak dibuat dengan metode ini (:enkins et -
al ., &'1!). ap panas pada &o ap panas pada su hu & o dapat digunakan dalam bentuk uap mengalir atau air mendidih. /etode ini mempunyai keterbatasan penggunaan uap mengalir dilakukan dengan proses sterilisasi bertingkat untuk mensterilkan media kultur. /etode ini jarang memuaskan untuk sterilasi larutan yang karena spora sering gagal tumbuh diba$ah kondisi ini, bentuk 5egetatif dari kebanyakan bakteri yang tidak membentuk spora. #emperatur suhu titik mati ber5ariasi, tetapi tidak ada bentuk non spora yang bertahan (:enkins et al ., &'1!). Proses sterilisasi basah ini merupakan metode yang paling efektif karena
ap merupakan suatu pemba$a energi yang paling efektif karena semua lapisan pelindung luar mikroorganisme dapat dilunakkan, sehingga memungkinkan
terjadinya koagulasi. /etode ini bersifat nontoksik, mudah diperoleh, dan relatif mudah dikontrol. (%ukas, 23) 4aktor yang mempengaruhi sterilisasi uap adalah "aktu, Suhu, dan 7elembapan (%ukas, 23)
c. Sterilisasi radiasi - 8adiasi pengion 8adiasi ionisasi digunakan untuk sterilisasi industri untuk alat-alat rumah sakit, 5itamin, antibiotik, steroid hormon dan transplantasi tulang dan jaringan dan alat pengobatan seperti alat untuk suntik plastik, jarum, alat beda, tube palstik, kateter, benang bedah dan ca$an petri. Sterilisasi dengan radiasi digunakan untuk alat-alat medis yang sensitif terhadap panas dan jika residu etilen oksida tidak -
diharapkan. (0galloco, 2+). Sinar ultra5iolet Sinar ultra5iolet umumnya digunakan untuk membantu mengurangi kontaminasi di udara dan pemusnahan selama proses di lingkungan. Sinar yang bersifat membunuh mikroorganisme (germisida) diproduksi oleh lampu kabut
merkuri yang dipancarkan secara eksklusif pada 216,! nm. Sinar = menembus udara bersih dan air murni dengan baik, tetapi suatu penambahan garam atau bahan tersuspensi dalam air atau udara menyebabakan penurunan derajat penetrasi dengan cepat. ntuk kebanyakan pemakaian lama penetrasi dihindarkan dan setiap tindakan membunuh mikroorganisme dibatasi pada permukaan yang dipaparkan (%achman dkk!% &&'$
2. Metode Kimia a. Sterilisasi gas
Sterilisasi gas pada umumnya memerlukan $aktu yang cukup lama, tergantung pada keberadaan kontaminasi kelembaban, temperatur dan konsentrasi etilen oksida. igunakan untuk sterilisasi bahan yang termolabil seperti bahan biologi, makanan, plastik, antibiotik. >tilen oksida dianggap menghasilkan efek letal terhadap mikroorganisme dengan mengalkilasi metabolit esensial yang terutama mempengaruhi proses reproduksi. 0ksi antimikrobialnya adalah gas etilen oksida mengadisi gugus ? S*, -@*, -@@*,-A*2 dari protein dan membentuk ikatan alkilasi sehingga protein mengalami kerusakan dan mikroba mati (%achman dkk., 2+). 3. Metode Mekanik a. Sterilisasi dengan 4iltrasi Sterilisasi dengan metode mekanik dapat dilakukan dengan sterilisasi
penyaringan (filtrasi). Sterilisasi dengan penyaringan dilakukan untuk mensterilisasi cairan yang mudah rusak jika terkena panas atau mudah menguap ( volatile penyaringan ini menggunakan filter bakteri). airan yang disterilisasi dile$atkan ke suatu saringan (ditekan dengan gaya sentrifugasi atau pompa 5akum) yang berpori dengan diameter yang cukup kecil untuk menyaring bakteri.. /etode ini tidak dapat membunuh mikroba, mikroba hanya akan tertahan oleh pori-pori filter dan terpisah dari filtratnya. ibutuhkan penguasaan teknik aseptik yang baik dalam melakukan metode ini. 4ilter biasanya terbuat dari asbes, porselen. 4iltrat bebas dari bakteri tetapi tidak bebas dari 5irus. =irus tidak akan tersaring dengan metode ini.
ara kerja dari sterilisasi ini
berbeda dari metode lainnya karena sterilisasi ini menghilangkan mikroorganisme melalui penyaringan dan tidak menghancurkan mikroorganisme tersebut. #eknologi tinggi membran filtrasi meningkatkan penggunaan sterilisasi filtrasi, khususnya jika digunakan berpasangan dengan sistem proses aseptik (0galloco,2+).
URAIAN BAAN !" Alkohol Tipol#