Diagnosis Keperawatan
Tahap Diagnosis Keperawatan
Pengertian
Menrut Carpentino (1995) diagnosis keperawatan merupakan keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga, atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau potensial.
Formulasi
Formulasi diagnosis keperawatan adalah bagaimana diagnosis keperawatan digunakan dalam proses pemecahan masalah karena melalui identifikasi masalah dapat digambarkan berbagai masalah keperawatan yang membutuhkan asuhan keperawatan.
Tujuan
Membeerikan dasar pemilihan intervensi untuk menjadi tanggung gugat perawat
Mengetahui fktor yang menjadi kendala atau penyebab masalah keperawatan
Memperjelas masalah yang ada
Penyususnan
Untuk menyusun diagnosis keperawatan dibutuhkan keterampilan dan pengetahuan, diantaranya;
Kemampuan dalam memahami berbagai masalah keperawatan
Pengetahuan tentang faktor yang menyebbkan masalah keperawatan
Mengetahui batasan karakteristik masalah keperawatan
Mengetahui beberapa ukuran normal dari permasalahan tersebut
Kemampuan dalam memahami mekanisme penanganan masalah
Berpikir kritis
Kemampuan mengambil kesimpuln dari masalah keperawatan
Komponen penyusunan
Komponen P (problem atau masalah)
Komoponen E (etiologi atau penyebab)
Komponen S (simpton atau gejala atau batasan karakteristik)
Diagnosis keperawatan dan diagnosis medik
Diagnosis medik
Diagnosis keperawatan
Menguraikan proses patologis (penyakit secara spsifik)
Menguraikan respon individu terhadap proses penyakit yang dialami pasien
Sifatnya relatif konstan
Sifatnya akan berubah apapbila respon brubah
Memiliki sistem klasifikasi yang dikembangkan dengan baik dan diterima oleh profesi dokter
Belum ada klasfikasi yang dapat diterima oleh profesi perawat
Sumber: sumber: buku Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia hal. 92
Kategori Diagnosis Keperawatan
Diagnosis Keperawatan Aktual
Diagnosis keperawatan aktual menurut NANDA adalah menyajikan keadaan secara klinis yang telah divalidasi melalui batasan karakteristik-karakteristik utama yang diidentifikasikan. Diagnosis ini terdiri atas;
Pernyataan masalah (Problem). Contoh:
Diagnosis/ masalah keperawatan
Batasan karakteristik (gejala)
Disfungsi seksual
Adanya ungkapan masalah seksual, keterbatasan aktual yang ditimbulkan oleh penyakit, perubahan minat pada diri orang lain.
Diare
Nyeri abdomen, kram frekuensi meningkat, frekuensi bising usus meningkat, feses cair.
Pernyataan penyebab (Etiologi). Contoh:
Patofisiologi
Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan penurunan transpor oksigensekunder terhadap gagal jantung kongestif dibuktikan dengan napas pendek, frekuensi napas meningkat, nadi lemah dan menurun, tekanan diastolik meningkat >15 mmHg, pucat, sianosis, adanya kelemahan/ lemas.
Tindakan yang Berhubungan
Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan penurunan transpor oksigensekunder terhadap gagal jantung kongestif dibuktikan dengan napas pendek, frekuensi napas meningkat, nadi lemah dan menurun, tekanan diastolik meningkat >15 mmHg, pucat, sianosis, adanya kelemahan/ lemas.
Situasional
Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap stres berat atau hambatan lingkungan.
Maturasional
Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan penurunan kekuatan atau fleksibilitas otot, defisit sensori akibat usia lanjut.
Pernyataan gejala (Simpton).
Yang dimaksud gejala adalah tanda dan masalah keperawatan, yang dapat dperoleh dari pengolompokan data, yaitu data subejktif dan objektif, dengan memperhatikan batasan krakteristik dari pernyataan masalah (diagnosis keperawatan).
Diagnosis Keperawatan Resiko Tinggi
Merupakan keputusan klinis tentang individu, keluarga atau komunitas yang sangat rentan terhadap masalah dibandingkan pihak lain pada situasi yang sama atau hampir sama. Istilah potensial diganti dengan kalimat "resiko terhadap" atau "resiko tinggi terhadap" yang lazim ditulis sebagai PE (Problem+Etiologi). Contoh: "Resiko terhadap penularan infeksi berhubungan dengan kurangnya pengetahuantentang cara penularan virus HIV/ AIDS."
Diagnosis Keperawatan Kemungkinan
Merupakn pernyataan tentang masalah-masalah yang diduga masih memerlukan data tambahan, dengan harapan masih diperlukan untuk memastikan adanya tanda dan gejala utama adanya faktor resiko. Contoh: "kemungkinan gangguan konsep diri"
Diagnosis Keperawatan Sehat dan Sejahtera
Merupakan ketentuan klinis mengenai individu, kelompok atau masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan khusus ke tingkat kesehatan yang lebih baik. Sebagai contoh, pasangan muda yang akan menjadi orang tua dan merasakan kebingungan mengenai peran mereka sebagai orang tua serta mencari bantuan/ konsultasi ke perawat atau orang lain, maka diagnosanya sebagai beriikut: "perilaku mencari bantuan kesehatan yang berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang peran sebagai orang baru."
Diagnosis Keperawatan Sindroma
Merupakan diagnosis keperawatan yang terdiri atas sekelompok diagnosis keperawatan aktual atau resiko tinggi yang diduga akan muncul karena suatu kejadian atau situasi tertentu. Contoh: "Sindroma disuse yang berhubungan dengan tindakan pembedahan (amputasi)."
Tahap Perencanaan
Merupakan proses penyususnan berbagai intervensi keperawatan yang digunakan untuk mencegah, menghilangkan, atau mengurangi masalah-masalah pasien. Tahap perencanaan ini dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan sebagai berikut:
Penentuan Prioritas Diagnosis
Berdasarkan tingkat kegawatan
Prioitas tinggi
Prioritas sedang
Prioritas rendah
Berdasarkan piramida kebutuhan Maslow
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan keamanan dan keselamatan
Kebutuhan mencintai dan dicintai
Kebutuhan harga diri
Kebutuhan aktualisasi diri
Penentuan Tujuan dan Hasil yang Diharapkan
Komponen tujuan:
Subjek
predikat
kriteria
kondisi
waktu.
Ciri-ciri kriteria hasil:
Setiap kriteria hasil berhubungan dengan tujuan yang telah ditetapkan
Hasil yang ditetapkan dalam kriteria hasil memungkinkan untuk dicapai
Kriteria hasil adalah pernyataan satu hal yang spesifik, harus sekonkret mungkin untuk memudahkan pengukuran
Kriteria dapat diukur dan hasilnya dapat diukur dan hasilnya dapat dilihat, dirasa, dan didengar
Kriteria menggunakan kat-kata positif
Penentuan Rencana Tindakan
Langkah ini dilaksanakan setelah menentukan tujuan dan kriteria hasil dengan menentukan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dalm mengatasi masalah pasien. Dalam penentuan rencana tindakan, terdapat intruksi tindakan keperawatan yang merupakan suatu bentuk tindakan yang menunjukan perawatan dan pengobatan khusu, dimana perawat mempunyai kewenangan untuk melakukan tindakan kepada pasien tertentu, perawatan dan pengobatan dirancang untuk membantu pencapaian satu atau lebih tujuan keperawatan sehingga dapat mengurangi, mencegah dan menghilangkan masalah paisen.
Jenis intruksi perawatan dalam rencana tindakan:
Diagnostik
Terapeutik
Penyuluhan
Rujukan
Daftar pustaka : H.A. Aziz Alimul. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika.