1
LAPORAN KASUS DIAGNOSTIK
INFARK MIOKARD AKUT ANTERIOR
Oleh:
Rahageng Wida Kusuma Pembimbing:
dr. Sefri Noventi S, SpJP
Departemen Kardilgi dan Ked!teran "a#!$lar a#!$lar Fa!$lta# Ked!teran Uni%er#ita# Dipnegr R$mah Sa!it Um$m U m$m P$#at Dr& Kariadi Semarang '()*
2
RESUME
Seorang laki-laki datang ke IG RSK ru!ukan RS S"asta di Semarang dengan keluhan n#eri dada onset $ !am, le%ih dari $& menit, terus-menerus, dada terasa seperti rasa menggan!al menggan!al di dada men!alar men!alar ke punggung punggung dan leher, disertai kering keringat at dingin dingin,, mual. mual. idapa idapatka tkan n ri"a# ri"a#at at hiperte hipertensi nsi selama selama ' tahun tahun #ang #ang terkontrol, terkontrol, dia%etes mellitus mellitus #ang tidak terkontrol terkontrol,, serta merokok, merokok, Pemeriksaan Pemeriksaan fisik didapatkan ( ) *+&&, N) +mnt, t $/,' 0. Pada pemeriksaan 1KG didapatkan adan#a 1levasi segmen S( pada 2+2', dan gelom%ang gelom%ang 3 di 2*-2'. Pada rontgen thora thora didapatkan didapatkan kardiomegali, kardiomegali, gam%ara gam%aran n %ronkh %ronkhopn opneum eumoni oniaa dan gam%ar gam%aran an efusi efusi pleura pleura duplek dupleks. s. Pada Pada pemeriksaan la%oratorium didapatkan 4% ) *',* GP) ++5 mgdl, 4%6*7 *$,89, Kolesterol total +&$ mgdl, :: *'/ mgdl, (roponin &,$' ugl, 0K;<) *$ =:. Pasien Pasien kami kami diagno diagnosa sa dengan dengan Infark Infark miokar miokard d akut akut anterio anteriorr onset onset $ !am KI::IP I (I;I $*8 , ; (#pe (#pe +, 4ipertensi (erkontrol, (erkontrol, dan islipidemia
3
ILUSTRASI KASUS
6. Identitas Pasien) • • • • • • •
Nama =mur 6lamat Pendidikan Peker!aan ;RS Jaminan
) (n. KW ) '$ tahun ) Pedurungan , Semarang ) Sar!ana ) Guru ) >e%ruari +&* ) JKN Non P
<. 6namnesis) ? 5 >e%ruari +&*@
Keluhan =tama) pasien datang ke IG dengan keluhan utama n#eri dada
Ri"a#at Pen#akit Sekarang) Kurang le%ih $ !am Se%elum ;asuk RSK,
pasien mengeluh
n#eri dada pada saat pasien melakukan olahraga fitnes #aitu sepeda statis selama setengah !am. Pasien telah %erada di tempat fitness selama * !am, setengah !am pertama pasien olahraga treadmill, dan setengah !am %erikutn#a pasien olahraga sepeda statis. Pasien ter%iasa fitness seminggu sekali se!ak ' tahun #ang lalu. N#eri dada dirasakan seperti rasa menggan!al di dada %agian tengah. N#eri dada men!alar hingga ke punggung dan disertai rasa menggan!al #ang men!alar hingga ke leher. N#eri dada dirasakan le%ih dari $& menit. N#eri dada tidak dipengaruhi oleh gerakan dada maupun peru%ahan posisi. N#eri dada dirasakan le%ar tidak dapat ditun!uk dengan satu !ari pada satu tempat. N#eri dada tidak menghilang dengan istirahat dan semakin lama semakin terasa %erat. Sesak nafas dan %erde%ar-de%ar disangkal oleh pasien. Pasien !uga merasakan mual, tapi tidak %isa muntah. Rasa n#eri dada tidak %erkurang setelah minum o%at antasida ta%let. N#eri dada !uga tidak dipengaruhi dengan mengkonsumsi makanan atau minuman. Keringat dingin dirasakan hingga mem%asahi seluruh %a!un#a, sehingga pasien memeriksakan diri ke IG salah satu rumah sakit s"asta. Setelah dilakukan pemeriksaan rekam !antung dan di%eri o%at aspilet */& mg dan 7lopidogrel $&& mg, pasien kemudian diru!uk ke RSK dan ti%a di RSK sekitar pukul *.&&.
4
$ tahun S;RS, pasien pernah merasakan dada tidak n#aman #ang menetap le%ih dari $& menit, seperti dada tertekan dari %a"ah uluhati, n#eri dada tidak men!alar, han#a disekitar dada tengah sa!a. N#eri dada tidak dipengaruhi oleh gerakan dada maupun peru%ahan posisi. :etak n#eri dapat ditun!uk oleh pasien #aitu di sekitar ulu hati. N#eri dada tidak menghilang dengan istirahat tetapi tidak semakin mem%erat di%andingkan dengan n#eri dada saat ini. Pasien merasa mual, namun tidak ada keringat dingin, %adan lemas, %erde%ar-de%ar, ataupun pingsan. Pasien sudah memeriksakann#a ke dokter dan dikatakan gastritis. Pasien di%erikan o%at 6ntasida dan lansopraAole. Semen!ak itu, pasien %e%erapa kali merasakan dada tidak n#aman hingga kadang terasa n#eri, durasi n#eri tidak le%ih dari ' menit, tidak disertai keringat dingin, mual, sesak napas atau pun pingsan. (elah dilakukan rekam !antung ?1KG@ se%an#ak %e%erapa kali dan semua din#atakan normal. Pasien !uga pernah di%eri o%at #ang diminum di%a"ah lidah namun tidak dilan!utkan dengan kontrol rutin selan!utn#a, karena merasa sudah sehat. Pasien !uga men#angkal merasakan sesak napas %aik pada saat aktifitas maupun tidak. Pasien men#angkal sering ter%angun pada malam hari karena sesak. Pasien n#aman tidur dengan satu %antal.
Ri"a#at Pen#akit ahulu) Ri"a#at hipertensi o
o
) ?B@
Se!ak ' tahun #ang lalu,
terkontrol, di%erikan amlodipin **& mg Ri"a#at dia%etes melitus ) ?B@ se!ak $ tahun #ang lalu, di%erikan o%at glu7ode * + mg tetapi lepas o%at se!ak le%ih dari +
o o
o o
tahun S;RS dan tidak pernah kontrol kadar gula darah Ri"a#at dislipidemia ) tidak tahu Ri"a#at merokok ) ?B@ se!ak +$ tahun #ang lalu hingga sekarang Ri"a#at asma Ri"a#at gastritis
) disangkal ) ?B@ Se!ak $ tahun S;RS , minum
o%at anta7id $* dan lansopraAole ** %iasa %eli sendiri
Ri"a#at Pen#akit Keluarga)
5
o
Crang tua penderita tidak sakit !antung koroner atau meninggal
o
mendadak. Ri"a#at orang tua hipertensi ) disangkal Ri"a#at orang tua dia%etes ) ?B@ i%u pasien, meninggal ketika umur
o
/5 tahun karena komplikasi dia%etes. Ri"a#at Sosial 1konomi) Pasien adalah kepala rumah tangga. Pasien adalah seorang guru di se%uah sekolah menengah s"asta.
0. Pemeriksaan >isik) ?5 >e%ruari +&*@ Keadaan =mum)
rekuensi) + kalimenit • Reguler • Pernafasan) +& kalimenit Saturasi C+) D59 Suhu) $/,' o0 ;ata) Kon!ungtiva anemis - E Sklera ikterik - E
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
:eher) J2P F R B + 7m4 +C o
Hepatojugular reflux ?-@ ada) Jantung) Inspeksi ) ictus cordis tampak di SI0 2I :;0S • Palpasi) • Ictus cordis tera%a di spatium intercostal 2I :;0S Pulsasi parasternal ?-@ Pulsasi epigastrial ?-@ Perkusi ) konfigurasi !antung mele%ar ke arah 7audolateral kiri • o
o
6uskultasi)
6
-
o
Paru) Inspeksi ) Simetris saat statis dan dinamis • Palpasi ) stem fremitus kanan F kiri • Perkusi ) •
6uskultasi) Suara dasar)
•
-
Suara tam%ahan) Ronki %asah halus)
6%domen) Inspeksi ) datar Palpasi) Supel • 4epar dan lien tidak tera%a • Perkusi) Pekak alih ?-@ • Pekak sisi ?-@ • 6uskultasi ) %ising usus ?B@ normal o
o
o
o
1kstremitas) o
6kral hangat)
Oedema)
-+ o
Sianosis
-+ o
-
-
0lu%%ing finger -+
-
-+
-
7
o
Saturasi C+ 97
97
98
96
0
D& Pemeri!#aan Tambahan) 1lektrokardiografi ?1KG@) ? $ >e%ruari +&* pukul *'.&& CNS1( * Jam@
s
eskripsi 1KG) Irama) sinus Rate) 5& kalimenit 6ksis normoaksis Gelom%ang P pulmonal ?-@ p mitral ?-@ Interval PR) &,*/ detik urasi 3RS) &,&5 detik ;orfologi 3RS) didapatkan gelom%ang 3 di 2*,2+,2$,28 , S( segmen o
o
o
o
o
o
o
meningkat di 2+,2$,28,2'. Kesan 1KG) Irama sinus dengan S( elevasi di 2+,2$,28,2' ? S(1;I anterior@
? $ fe%ruari +&* pukul *.+ CNS1( $,' !am@
1
eskripsi 1KG) Irama) sinus Rate) ' kalimenit Gelom%ang P Pulmonal Interval PR) &,+& detik urasi 3RS) &,5 detik ;orfologi 3RS) 3 patologis di 2I, 2+, 2$ ,28, 2' , S( elevasi di 2*, o
o
o
o
o
o
2+,2$,28,2',2/. Kesan 1KG) Irama sinus, S(1;I anterior
? 1KG 8 >e%ruari +&* 4ari I Post Primar# P0I@
2
eskripsi 1KG) Irama) sinus Rate) ' kalimenit 6ksis normal Gelom%ang P pulmonal ?-@, P ;itral ?-@ Interval PR) &,*/ detik urasi 3RS) &,5 detik ;orfologi 3RS ) Gelom%ang 3 di 2*,2+,2$,28,2',2/. o
o
o
o
o
o
o
Kesan 1KG) Irama sinus
>oto toraks 6P ) ?5 >e%ruari +&*@
3
0or ) 0(R '' 9 , 6pe !antung %ergeser ke latero7audal Pinggang !antung mendatar 6orta tidak meman!ang Segmen pulmonal tidak menon!ol Pulmo ) 0orakan vaskuler tampak meningkat (ampak %er7ak pada parahiler kanan dan kiri Sinus 7ostofreni7us kanan dan kiri tumpul Kesan ) 0ardiomegali ?:2@, Gam%aran %ronkhopneumonia 1fusi pleura dupleks
4
0or ) Retro7ardia7 spa7e dan retrosternal spa7e tidak men#empit
4asil la%oratorium) PEMERIKSAAN +,','()*
-ASIL
4emoglo%in
*',*
4ematokrit
8',+
SATUAN
-EMATOLOGI gd:
9
N& NORMAL
KET&
*+-*'
-
$'-8
-
5
1ritrosit
',*D
!utammk
8,8-',D
-
;04
+D,*
Pg
+-$+
-
;02
5,*
f:
/-D/
-
;040
$$,8
gd:
+D-$/
-
:eukosit
*&,+
ri%ummk
8-**
-
(rom%osit
$&+
ri%ummk
*'&-8&&
-
RW
**,*
9
**,/&-*8,5&
;P2
D,
f:
8,&&-**,&&
PEMERIKSAAN +,','()*
-ASIL
SATUAN
N& NORMAL
Glukosa se"aktu
$8
;gdl
8-*&/
0K;<
*$
=:
-+'
=reum
+/
;gdl
*'-$D
Kreatinin
&,5
;gdl
&,/&-*,$&
;agnesium
&,5$
;moll
&,8-&,DD
0al7ium
+,+
;mol l
+,*+-+,'+
Natrium
*$'
;moll
*$/-*8'
Kalium
8,&
;moll
$,'-',*
0hlorida
*&+
;moll
D5-*&
(roponin
&,$'
=gl
H&,&*
KET&
1lektrolit
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
-ASIL -ASIL
SATUANSATUAN
NILAI RU/UKAN NILAI RU/UKAN
D,D ++5
1(IK
D,8-**,$
+,','()* .,','()*
PP( Puasa Glukosa PP(
KCN(RC:
**,/
;gdl
%aik
sedang
1(IK
**&-*+'
F *+/
%uruk GP terganggu %ila **&
P6RSI6: P((K
5&-*&D
'+,'
1(IK
+,-8&,+
HF GP H *+/ dan G(( + J6; H *8&
W6K(= (RC;
$8,&
1(IK
6
Glukosa PP + Jam
+$8
;gdl
5&-*8& %aik *8'-*D sedang F *5& %uruk
4% 6*7
*$,8
9
/,&-5,&
Kolesterol (otal
+&$
;gdl
H +&&
(rigliserid
*+D
;gdl
H*'&
4: 0holesterol
8'
;gdl
8&-/&
:: direk
*'/
;gdl
&-*&&
6sam =rat
8,+
;gdl
$,'-,+
iagnosis Ker!a) Infark miokard akut anterior onset $ !am KI::IP I (I;I $*8 ; (#pe + 4ipertensi (erkontrol islipidemia
>. >ollo" =p 6ngiografi Koroner ? $ >e%ruari +&*@ 4asil ) o
R06
) Ireguler di proksimal, stenosis 5&9 di proksimal posteriolateral
%ran7h o
:;
:6 ) (otal oklusi di mid setelah septal * ?7ulprit lession@
o
o
) normal
:0
) stenosis '&9 di ostial ?dominant vessel@
Kesimpulan ) 06 + 2 dengan 7ulprit lession di :6 P0I ? $ fe%ruari +&*@ Kesimpulan ) ilakukan primar# P0I pada 7ulprit lession di :6 dengan + Stent 1S %erhasil %aik. G. iagnosis 6khir) Infark ;iokard 6kut 6nterior Cnset $ !am KI::IP I (I;I $*8 Post P0I ; (#pe II 4ipertensi (erkontrol islipidemia
7
TIN/AUAN PUSTAKA DAN PEM0A-ASAN
I&
Pendah$l$an
Sindrom koroner akut masih merupakan suatu masalah pen#akit kardiovaskular #ang lama dimana angka mor%iditas dan mortalitasn#a tinggi. Spektrum klinis SK6 meliputi ge!ala-ge!ala #ang menun!ukkan adan#a suatu iskemia miokard akut seperti angina pe7toris sta%il, infark miokard akut tanpa elevasi S( ?NS(1;I@, dan infark miokard akut dengan elevasi S( ?S(1;I@. ata di 6merika Serikat, menun!ukkan le%ih * !uta orang tiap tahunn#a menderita infak miokard, dimana diperkirakan $&&.&&& meninggal aki%at infark miokard akut se%elum masuk rumah sakit. * an dari penderita infark miokard akut terse%ut, sepertiga diantaran#a mempun#ai spektrun infark miokard dengan elevasi S( ?S(1;I@. +
8
II&
De1ini#i
(h#gesen. Tird uni!ersal definition of myocardial infarction. +&*+. 1ur 4 Journal
9
III&
Kla#i1i!a#i dan Strati1i!a#i Re#i!
Infark miokard diklasifikasikan kedalam %e%erapa tipe %erdasarkan per%edaan gam%aran klinis dan prognosis, patologis, maupun strategi penatalaksanaan. $ 10S dalam uni!ersal definition of myocardial infarction menggolongkan infark miokard men!adi ' tipe seperti pada ta%el di%a"ah ini )
In1ar! mi!ard tipe ) ;erupakan I; spontan #ang %erhu%ungan dengan ruptur plak atherosklerosis,
ulserasi, erosi, atau ro%ekan #ang men#e%a%kan ter%entukn#a throm%us intralumen. apat ter!adi pada satu atau le%ih pem%uluh darah koroner. In1ar! mi!ard tipe ' 0idera miokard disertai nekrosis pada kondisi-kondisi selain 06 #ang men#e%a%kan ketidakseim%angan antara pasokan dan ke%utuhan oksigen miokard seperti pada disfungsi endotel, spasme koroner, em%oli koroner, %raditakiaritmia, anemia, hipohipertensi. In1ar! mi!ard tipe + ;ati mendadak dengan didahului ge!ala iskemik miokard dan peru%ahan pada 1KG #ang ter!adi se%elum sampel darah diperiksa atau kenaikan serum %iomarker enAim !antung. In1ar! mi!ard tipe 2. Infark miokard #ang %erhu%ungan dengan P0I ?8a@ maupun stent throm%osis ?8%@. In1ar! mi!ard tipe .& Infark miokard #ang %erhu%ungan dengan 06
10
Selain klasifikasi diatas, untuk menentukan diagnosis dan prognosis luaran klinis serta prediksi mortalitas pada penderita dengan S(1;I dapat digunakan klasifikasi %erdasarkan Killip, seperti pada ta%el %erikut.+ Killip 0lass I
0lini7al Presentation (idak didapatkan adan#a tanda dan ge!ala-ge!ala gagal !antung Gagal
II
II I2
!antung
sedang.didapatkan
4oapital ;ortalit# ?9@ /
ringanadan#a
S$
gallop, ronkhi %asah pada %asal paru, hipertensi vena pulmonalis idapatkan adan#a gagal !antung %erat dengan edema paru idapatkan s#ok kardiogenik
*
$5 5*
Pada kasus diatas, pasien termasuk kedalam Killip kelas I dimana tidak didapatkan adan#a tanda-tanda gagal !antung. Selain Killip, kriteria (I;I !uga dapat dipakai pada penderita S(1;I se%agai prediktor mortalitas atau menentukan prognosis.*8
Pada kasus diatas, pasien mempun#ai (I;I s7ore $*8 #aitu ) ri"a#at hipertensi dan dia%etes ?* point@, S( elevasi anterior ?* point@, dan "aktu untuk reperfusi pada pasien ini 8 !am ?* point@. Selain kedua kriteria diatas, pasien S(1;I dengan manifestasi se%agai %erikut dapat !uga dipakai se%agai prediktor atau
11
prognosis #ang !elek #aitu ) usia tua ? ' tahun@, Killip III atau I2, tekanan darah sistolik H *&& mm4g, den#ut nadi **&menit, infark miokard anterior. *$
I"&
Pat1i#ilgi
Se%agian %esar infark miokard ter!adi karena adan#a ruptur plak atheroma pem%uluh darah koroner arteri #ang men#e%a%kan ter!adin#a menifestasi akut dari infark miokard. * le%ih dari D& 9 pen#e%a% infark miokard dikarenakan ro%ekan atau disrupsi plak atherosklerotik./ 4al ini %erhu%ungan dengan dengan peru%ahan komposisi plak dan penipisan lapisan fi%rous penutup plak. Ro%ekn#a lapisan fi%rous terse%ut kedalam lumen arteri memi7u ter!adin#a proses agregasi trom%osit #ang ka#a trom%osit ? "ite trom#us@ dan pem%entukan throm%us intra koroner. / 6ki%at lan!ut dari trom%us ini akan men#um%at lumen arteri koroner %isa parsial maupun total atau men!adi mikroem%oli #ang men#um%at arteri koroner #ang le%ih distal. *,/
12
"&
Diagn#i#
engan
mengintegrasikan
informasi
dari
anamnesis,
pemeriksaan
fisik,
elektrokardiografi, pemeriksaan %iomarker !antung, maka diagnosis a"al seseorang dengan ke7urigaan infark miokard akut dapat ditegakkan sekaligus men#ingkirkan pen#e%a% #ang lain. iagnosis infark miokard mempun#ai dua komponen utama. Komponen patologis dimana memerlukan %ukti adan#a kematian sel miokard se%agai konsekuensi dari iskemik #ang %erkepan!angan. an diagnosis klinis dengan menilai ri"a#at pen#akit dari anamnesis ditun!ang dengan pemeriksaan penun!ang seperti elektrokardiografi, %iomarker !antung, dan pemeriksaan pen7itraan.', Kriteria klasik dari W4C untuk menegakkan diagnosis infark miokard perlu memenuhi + dari $ kriteria #ang meliputi ) ge!ala klinis khas infark, peru%ahan elektrokardiografi, dan peningkatan atau penurunan dari %iomarker enAim !antung. 5
13
Anamne#i#
Keluhan penderita dengan iskemia miokard dapat %erupa n#eri dada #ang tipikal ?typical angina$ atau atipikal ?angina ekuivalen@. Keluhan angina tipikal %erupa rasa tertekan, %erat, seperti ditindih %enda %erat, ter%akar didaerah retrosternal, dapat men!alar ke lengan kiri, leher, rahang, %ahu, punggung, atau epigastrium.+ Pada penderita dengan S(1;I keluhan seperti ini dirasakan seperti angina pe7toris tetapi le%ih %erat, dengan durasi #ang le%ih lama ?le%ih dari +& menit@, dan tidak %erkurang dengan istirahat atau pem%erian
14
preparat nitrat. Ge!ala pen#erta #ang sering terdapat pada penderita infark miokard antara lain ) diaforesis, mual-muntah, n#eri a%domen, palpitasi, sesak nafas, dan sinkop. *,+ Walaupun n#eri dada tipikal merupakan tanda khas infark, akan tetapi tidak semua pasien merasakann#a. D Kira-kira sekitar $&9 pasien infark miokard adalah asimptomtik atau datang dengan keluhan atipikal. 8 Pada pasien angina atipikal sering di!umpai keluhan n#eri didaerah pen!alaran angina tipikal, gangguan pen7ernaan, sesak nafas #ang tidak dapat diterangkan atau mendadak rasa lemah #ang tidak dapat diterangkan.+,D Keluhan atipikal ini sering di!umpai pada pasien usia muda ?+'-8& tahun@ atau usia lan!ut ?' tahun@, "anita, penderita dia%etes, post operatif pasien.+ iagnosis men!adi le%ih kuat %ila keluhan terse%ut ditemukan pada pasien dengan karakteristik ) pria, diketahui mempun#ai pen#akit atherosklerosis atau pernah mengalami infark miokard, 06
Pasien dengan infark miokard sering datang dengan penampakan gelisah dan tidak n#aman. ;ereka #ang sudah mempun#ai gangguan pada fungsi ventrikel kiri dapat mun7ul manifestasi takipneu, takikardia, ronkhi paru, dan %un#i !antung ketiga. (erdapatn#a %ising sistolik menun!ukkan adan#a disfungsi katu% mitral maupun ruptur septum ventrikel se%agai kamplikasi adan#a iskemik.* Pada pasien dengan infark ventrikel kanan dapat di!umpai peningkatan tekanan vena !ugular, tanda kusmaul dan %un#i !antung ketiga pada ventrikel kanan. Pada pasien dengan disfungsi ventrikel %erat terdapat tanda-tanda s#ok seperti hipotensi, diaforesis, akral dingin, pu7at, oligouria, dan peru%ahan status mental. *,/
15
Ele!tr!ardigra1i
Pemeriksaan
elektrokardiografi
memegang
peranan
#ang
penting
dalam
penatalaksanaan infark miokard tidak han#a se%agai alat diagnostik tetapi !uga untuk menentukan prognosis dari infark. 1KG merupakan suatu %agian integral dari diagnosis ker!a pasien #ang di7urigai menderita infark miokard dan harus tersedia dan diinterpretasikan se7ara tepat ?dalam "aktu *& menit@ setelah presentasi klinis. $ Semua pasien dengan keluhan n#eri dada atau keluhan lain #ang mengarah kepada iskemik miokard harus men!alani pemeriksaan 1KG *+ sadapan sesegera mungkin sesampain#a di ruang ga"at darurat.8 Gam%aran 1KG pada penderita S(1;I dengan onset akut dia"ali dengan peningkatan amplitudo gelom%ang (, diikuti oleh elevasi segmen S( dalam %e%erapa menit. Gelom%ang R dapat meningkat pada fase a"al dan kemudian segera mengalami penurunan lalu diikuti oleh ter%entukn#a gelom%ang 3. + gam%aran evolusi 1KG pada S(1;I dapat dilihat pada %agan di%a"ah ini. /,*+
Kriteria diagnosis 1KG pada S(1;I #aitu ) adan#a elevasi segmen S( diatas titik J ?J point @ pada + sadapan #ang %erurutan dengan nilai ) &,* m2 pada semua sadapan selain
16
2+-2$ dimana pada sadapan terse%ut kenaikann#a &,+ m2 pada laki-laki 8& tahun, +,' m2 pada laki-laki H 8& tahun, atau &,*' m2 pada perempuan. $,8 ang dimaksud sadapan #ang %erurutan #aitu kelompok sadapan anterior ?2*-2/@, sadapan inferior ?II,III,a2>@, atau sadapan lateralapikal ?I,a2:@. Sadapan tam%ahan meliputi 2$R dan 28R #ang menggam%arkan dinding ventrikel kanan serta 2-2D pada dinding %asal inferior ?posterior@. $
1KG !uga dapat menentukan lokasi infark, area kerusakan miokard maupun konsekuensi #ang mun7ul aki%at lesi terse%ut seperti pada ta%el di%a"ah. D
17
Pada S(1;I angka mortalitasn#a meningkat dengan peningkatan %asar dan !umlah elevasi S(. Prediktor mortalitas lain #ang dapat dilihat dari 1KG *+ sadapan meliputi :<<< dan infark anterior.*& Pada kasus diatas pasien menderita S(1;I anterior dengan didapatkan elevasi segmen S( di 2*-28 #ang menun!ukkan lokasi kelainann#a pada :6 ? %eft &nterior 'escending @.
Pemeriksaan la%oratorium khususn#a %iomarker !antung sudah se!ak lama digunakan dalam mendiagnosis infark miokard. Kenaikan dari kreatin kinase ?0K@, dan su% tipe miokard ?0K-;<@, troponin ?( dan I@, mioglo%in, 6S(, dan :4 dapat ter!adi pada semua pasien dengan nekrosis miokard pada pasien infark miokard.*$ Kerusakan pada miokard men#e%a%kan pelepasan dari protein dam enAim terse%ut kedalam sirkulasi sehingga %isa terdeteksi dalam darah. Kardiak troponin sangat dian!urkan se%agai %iomarker untuk kerusakan miokard karena mempun#ai sensitivitas dan spesifitas #ang tinggi. 0K-;< %isa dipilih se%agai alternatif ter%aik %ila pemeriksaan troponin tidak dapat dilakukan.. +
18
Selain pemeriksaan
serum
%iomarker,
pemeriksaan
la%oratorium lain #ang
direkomendasikan pada penderita S(1;I #aitu ) darah rutin lengkap, elektrolit lengkap, <=N, kreatinin, gula darah, profil lipid, INR, aP((. *& Pada pasien ini didapatkan kadar troponin meningkat se%esar &,$' ugl.
"I&
Diagn#i# 0anding
Pasien #ang datang dengan presentasi klinis n#eri dada akut, selain infark miokard harus dipikirkan !uga pen#e%a% #ang lain seperti *& )
19
"II&
Kmpli!a#i
Karakteristik klinis dan demografis serta aspek prosedural dapat menentukan pasien pasien #ang mempun#ai resiko tinggi untuk ter!adin#a komplikasi aki%at S(1;I. 8 iantara kondisi-kondisi #ang memiliki resiko tinggi #aitu ) usia lan!ut, Killip II-I2, $ !essel disease, infark dinding anterior, prolong iskemik atau (I;I flo" #ang %erkurang. 8 Se7ara umum komplikasi aki%at S((1;I di%agi men!adi $ )komplikasi mekanik, elektrik, dan inflamasi #ang dise%a%kan oleh miokard #ang mengalami nekrosis. Komplikasi aki%at dari nekrosis miokard dapat men#e%a%kan ter!adin#a inflamasi pada perikardium
20
sehingga ter!adi perikarditis maupun tamponade. / Komplikasi mekanik dapat %erupa, gangguan pompa !antung, regurgitasi mitral, defek septum ventrikel aki%at 2SR, ruptur dinding :2, aneuresma :2, infark R2, :2 throm%us. Sedangkan komplikasi elektrik dapat %erupa ) ventrikular fi%rillasi, supraventrikular aritmia, maupun gangguan konduksi %lok.*,8,/
21
DAFTAR PUSTAKA
*.
Griffin, <. P., 1ri7 J. (. ;anual of 0ardiovas7ular ;edi7ine. $rd edition.+&&D. Philadelphia) Wolters Klu"er 4ealth:ippin7ott Williams L Wilkins. +. >uster 2, Walsh R6 et al. S( 1levation ;#o7ardial Infar7tion in 4urstMs (he 4eart. *$th ed. +&**. ;7 Gra"-4ill. $. (h#gesen K, 6lpert JS, White 4, et al. (hird =niversal definition of m#o7ardial infar7tion. +&*+. 1uropean 4eart Journal *&.*&D$eurheart!eh!*58. 8. Steg G, James SK, et al. 1uropean So7iet# 0ardiolog#. 1S0 Guidelines for the management of a7ute m#o7ardial infar7tion in patients presenting "ith S(-segment elevation. +&*+. 1uropean 4eart Journal. oi)*&.*&D$eurheart!ehs+*' '. a7e. J6PI +&** vol 'D /. :ill# :S, 4arvard ;edi7al S7hool. Pathoph#siolog# of heart disease ) a 7olla%orative pro!e7t of medi7al students and fa7ult#. 'th ed. +&**. or7e on Pra7ti7e Guidelines. &m Coll Cardiol +&&5'*)+*&-8. **. ;ittal S. 0oronar# 4eart isease in 0lini7al Pra7ti7e. +&*&.Springer. *+.