BY: FADLIYANA EKAWATY, S,KEP.,NS
Kesejatian
Empati
Respek/Hormat
Konkret
Kesejatian
Empati
Respek/Hormat
Konkret
Adalah pengiriman pengiriman pesan pesan pada orang lain tentang gambaran diri kita yang sebenarnya Kesejatian dipengaruhi oleh: A.Kepercayaan Diri B. Persepsi terhadap orang lain C. Lingkungan
Disebuah bangsal RS Ada seorang klien yang menyukai anda sebagai perawat,, dia menanyakan nomor telpon anda, sering memandang anda dengan mesra dan berusaha membuat kontak badan yang sering. Dia bahkan mengundang anda untuk makan malam........
Bagaimana
Pikiran Anda????
Bagaimana
Perasaan Anda????
BAGAIMANA ANDA MENUNJUKKAN KESEJATIAN TANPA MENINGGALKAN KEPROFESIONALAN SEORANG PERAWAT??????
Pikiran Anda: “Saya harus memberikan pelayanan yang profesional”
Perasaan Anda : “cakep juga neh orang, sebenarnya saya juga suka, tapi....”
“Yah....Mungkin saya akan pergi dengan anda,...kita lihat saja nanti....”(respon ini kurang tepat karena tidak ada kejelasan didalamnya apa maksud dari perawat)
“Diamlah Tuan...Saya Punya pekerjaan!!” (Respon ini menunjukkan keagresifan perawat)
“Saya senang menerima undangan anda setelah anda pulang dari RS, Saya akan memberikan pelayanan yang baik untuk semua pasien disini karena saya pikir saya tidak adilkalua saya menunjukkan sikap yang berlebihan pada anda. Dapatkah anda mengerti posisi saya?” (respon kesejatian tanpa meninggalkan profesionalisme perawat)
Empati adalah kemampuan menempatkan diri kita pada orang lain dan bahwa kita telah memahami bagaimana perasaan orang lain tersebut dan apa yang menyebabkan reaksi mereka tanpa emosi kita terlarut dalam emosi orang lain
Aspek
Mental
Aspek mental berarti memahami orang secara emosional dan intelektual. Kemampuan melihat dunia orang lain dengan menggunakan paradigma orang lain tersebut
Verbal Kemampuan mengungkapkan secara verbal pemahaman terhadap perasaan dan alasan reaksi emosi klien. Aspek verbal memerlukan keakuratan (ketepatan), kejelasan dan kealamiahan (naturalness).
Aspek
non verbal
Aspek non verbal yang diperlukan adalah kemampuan menunjukkan empati dengan kehangatan dan kesejatian.
Kehangatan
Kehangatan sangat diperlukan dalam menyampaikan empati untuk menyampaikan kehangatan bisa secara verbal maupun non verbal.
Kondisi muka
- Dahi : dahi tampak rileks, tidak ada kerutan
- Mata : kontak mata yang nyaman, gerakan mata natural
- Mulut : mulut tampak rileks, tidak cemberut, tidak menggigit bibir, tersenyum, rahang rileks.
- Ekspresi : tampak rileks, tidak ada ketakutan, kekhawatiran menunjukkan perhatian dan ketertarikan.
Kondisi postur/sikap tubuh
- Tubuh : berhadapan, bahu paralel dengan lawan bicara - Kepala : duduk atau berdiri dengan tinggi yang sama, menganggukan kepala jika perlu - Bahu : mudah digerakkan tidak tegang - Lengan : mudah digerakkan, memegang kursi atau tembok - Tangan : tidak memegang atau menggengam diantara keduanya, tidak mengetuk – ngetuk pena atau bermain dengan objek - Dada : nafas biasa, tidak tampak menelan - Kaki : tampak nyaman, tidak menendang - Telapak kaki : tidak mengetuk
Hal – hal yang dapat merusak kehangatan
- Melihat sekeliling pada saat berkomunikasi dengan orang lain
- Mengetuk – ngetuk dengan jari
- Mundur tiba – tiba
- Tidak tersenyum
Hambatan untuk dapat menunjukkan kehangatan antara lain :
- Terburu – buru
- Emosi berlebihan
- Shock/terkejut
- Penilaian tentang orang lain sehingga membuat kita menjadi mengalihkan perhatian pada masalah kita sendiri.
Perilaku yang menunjukkan kepedulian/perhatian, rasa suka dan menghargai klien
Perawat menghargai klien seorang yang bernilai dan menerima klien tanpa syarat
- Melihat ke arah klien
- Memberikan perhatian yang tidak terbagi
- Memelihara kontak mata
- Senyum pada saat yang tidak tepat
- Bergerak ke arah klien
- Menentukan sapaan yang disukai
- Jabat tangan atau sentuhan yang lembut
Perawat menggunakan terminologi yang spesifik dan bukan abstrak. Manfaat dari konkret adalah dapat mempertahankan respon perawat terhadap perasaan klien, penjelasan dengan akurat tentang masalah dan mendorong klien memikirkan masalah yang spesifik.
Klien : “Aku tidak akan punya masalah jika orang-orang tidakmengganguku. Mereka membuat aku marah Perawat : “ Siapa yang membuat kamu marah?” Klien : “Keluargaku. Orang berfikir berada dalam keluarga besar adalah berkah. Itu adalah kutukan.” Perawat : “apakah kamu dapat memberi saya contoh dari seseorang yang membuat kamu marah dirumah?”
Adalah
proses interpersonal yang digunakan oleh perawat untuk memfasilitasi, memodifikasi dan perluasan dari gambaran diri orang lain
Tujuannya: Agar orang lain sadar adanya ketidaksesuaian pada dirinya dalam hal perasaan, tingkah laku dan kepercayaan
Tingkah lakunya tidak produktif
Tingkah lakunya merusak
Ketika mereka melanggar hak kita/hak orang lain
Tingkat hubungan saling percaya Waktu Tingkat stress klien Kekuatan mekanisme pertahanan diri klien Tingkat kemarahan klien Tingkat toleransi klien untuk mendengar persepsi orang lain
A. Ketidaksesuaian antara ekspresi klien terhadap dirinya (konsep diri) dan apa yang dia inginkan (ideal diri) B. Ketidaksesuaian antara ekspresi verbal dengan perilaku C. Ketidaksesuaian antara ekspresi pengalaman klien tentang dirinya dan pengalaman perawat tentang klien
1. Clarify : membuat sesuatu lebih jelas untuk dimengerti 2. Articulate: Dengan mengekspresikan opini diri sendiri dengan kata-kat yang jelas 3. Request : Permintaaan 4. Encourage : memberikan support, harapan, kepercayaan
Rumah kost anda sangat berantakan. Teman sekamar anda meletakkan baju sembarangan, buku-buku berserakan di lantai, meskipun teman anda biasanya membersihkan kamar setiap 2 minggu sekali, dia tetap saja kembali pada kebiasaannya itu. Anda sangat merasa tidak nyaman dan bahkan ragu-ragu untuk mengundang teman andadatang ketempat kost anda.
BAGAIMANA ANDA SEHARUSNYA MELAKUKAN KONFRONTASI TERHADAP TEMAN ANDA ???
“KAMU TELAH MELETAKKAN BAJU DI ATAS TEMPAT TIDUR DAN SEMUA BUKU-BUKUMU BERSERAKAN DI LANTAI..”
SAYA MERASA TIDAK NYAMAN DIKARENAKAN KAMUMEMBUAT KAMAR KITA JADI BERANTAKAN TIDAK KARUAN
SAYA LEBIH SUKA KAMU MENYIMPAN BARANG PRIBADIMU DITEMPATMU ATAU DILEMARI
DENGAN JALAN SEPERTI TU TERDAPAT RUANGAN YANG LUAS UNTUK KITA DIKAMAR INI DAN SAYA AKAN MERASA BEBAS MENGUNDANG TEMAN TANPA MERASA KHAWATIR KARENA KAMAR KITA YANG BERANTAKAN
Kesegeraaan mempunyai konotasi sebagai sensitivitas perawat pada perasaan klien dan kesediaan untuk mengatasi perasaan daripada mengacuhkannya.
Berespon dengan kesegeraan berarti berespon pada saat itu dan ditempat itu
Pasien : “Staf disini tidak peduli pada kliennya, mereka menanganai kita seperti anak-anak bukan orang dewasa”
Perawat: Saya heran mengapa anda merasa bahwa kami tidak memperdulikan anda?
Membuat orang lain tahu tentang pikiran, perasaan dan pengalaman pribadi kita
Membuka diri dapat dilakukan dengan: Mendengar Empati Membuka diri mengecek
Seorang ibu berkata : “minggu lalu saya merasa sangat takut ketika suami saya plg dari RS, dia mulai batuk dan wajahnya memerah. Kemudian dia mengalami nyeri dada. Saya pikir dia akan meninggal. Untunglah saya melihat nitrogliserin didalam lemari, saya segera memberikan kepadanya dan kemudian berangsur-angsur tenang. Nyerrinya hilang, untunglah...
Mendengar: anda mendengar pesan dari seorang ibu sehubungan dengan pengalamannya
Empati “Saya dapat menduga betapa takutnya andakarena serangan jantung tersebut, betapa senangnya anda ketika nitrogliserin itu bekerja
Membuka diri “Ayah saya mengalami nyeri yang sangat hebat juga, saya juga mengaalami kecemasan yang sangat menakutkan, saat itu saya merasa putus asa dan tadkpunya harapan.
Mengecek Apakah kamu merasakan hal yg sama minggu lalu
Kegiatan ini terjadi pada saat klien didorong untuk membicarakan hal-hal yang sangat mengganggunya untuk mendapatkan efek terapeutik.
Perlu kesiapan pasien untuk mendiskusikan masalahnya
jika klien sulit mengungkapkan perasaannya, perawat perlu mengekspresikan perasaannya jika berada pada situasi klien. cth:
Perawat: Apa yang dulu kamu rasakan ketika kamu dimarahin bosmu didepan banyak orang
Klien; Ya ..aku mengerti dia mengoreksi aku, dia tipe pemarah....
Perawat: Sepertinya kamu bertahan terhadap perilakunya..
Klien : uh...sebel, Saya kira...(diam)
Perawat : hal itu membuatku marah jika terjadi padaku”
Klien: ya saya juga....seharusnya dia tidak membuat hal ini terjadi, aku dia tahu apa yang aku rasakan
Membangkitkan situasi tertentu untuk meningkatkan penghayatan klien kedalam hubungan antara manusia dan memperdalam kemampuannya untuk melihat situasi dari sudut pandang lain; juga memperkenankan klien untuk mencobakan situasi yang baru dalam lingkungan yang aman.
Mendefinisikan masalah
Menciptakan kesiapan untuk bermain peran
Menciptakan situasi
Membuat karakter
Penjelasan dan pemanasan
Pelaksana memerankan satu peran
Berhenti
Anallisis
evaluasi
dan diskusi