BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang KTSP
(Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan) Pendidikan)
adalah
kurikulum
operasional operasiona l yang disusun oleh dan dilaksanakan dilaksan akan di masing - masing satuan pendidikan. Pengembangan KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, dan pedoman implementasi Kurikulum KTSP dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan melibatkan kemudian
disahkan
kementerian
agama
oleh provinsi
kepala dan
komite dinas
sekolah/madrasah sekolah/madrasah dan pendidikan
kabupaten/kota kabupaten/kota
atau
sesuai
kantor dengan
kewenangannya (Permedikbud RI Nomor 61 Tahun 2014). Berkaitan dengan hal tersebut, maka SDN Sukatani menyusun dan mengembangkan kurikulum sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku di Indonesia dengan melibatkan dewan guru dan komite sekolah serta disyahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi berdasarkan hasil validasi yang dilaksanakan oleh pengawas sekolah dasar. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Juga pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan li ngkungan;; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. kebangsaan. 1
Terkait
dengan
pembangunan
pendidikan,
masing-masing
daerah
memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan pendidikan dan komite komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Kewenangan Kewenangan sekolah/ sekolah
dalam menyusun kurikulum memungkinkan memungkinkan
sekolah/ sekolah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan peserta didik, keadaan sekolah,dan kondisi daerah. Dengan demikian,daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar,cara mengajar,dan menilai keberhasilan belajar mengajar.
1.2 Landasan Hukum Pengembangan dokumen 1 Kurikulum SDN Sukatani ini mengacu pada peraturan berikut. 1)
Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2)
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas);
3)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan; Pendidikan;
4)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi;
5)
Peraturan Menteri Pedidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
6)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Mendiknas No 22 dan 23 tahun 2006; 2
7)
Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2008 tentang Bahasa Arab dan Pendidikan Agama Islam;
8)
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Tahun 2006 tentang Panduan
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah; 9)
Peraturan Gubernur No. 481.3/Kep-964-Disdik/2009 tanggal 24 Juli 2009 tentang Penetapan Muatan Lokal Bahasa Sunda sebagai Mulok Wajib;
10) Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 Tentang Perubahan Atas PP Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan; 11) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A 2013 yang berisi landasan implementasi kurikulum 2013 pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK; 12) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah; 13) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kerangka
Dasar Kurikulum dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah; 14) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 tentang Pedoman Pengembangan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; 15) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah; 16) Peraturan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Nomor
63
tentang
Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah; 17) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah; 18) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah; 19) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah;
3
20) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan; 21) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; 22) Peraturan Menteri Agama Nomor 000912 tahun 2013 tentang KI-KD Mata Pelajaran Agama Islam dan Bahasa Arab; 23) Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah; 24) Peraturan
Gubernur
Jawa
Barat
Nomor
69
Tahun
2013
tentang
Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah; 25) Perda Bupati No. 33 Tahun 2006 tentang Pembiasaan Akhlakul Karimah di Sekolah dan Sekolah; 26) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 422/16886Set.Disdik
bulan
Mei
2017
tentang
Pedoman
Penyusunan
Kalender
Pendidikan Tahun Pelajaran 2017-2018.
1.3 Tujuan Penyusunan Kurikulum Secara umum penyusunan Kurikulum di SDN Sukatani ini bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Selain itu, pengembangan kurikulum ini juga untuk memberikan acuan kepada kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya yang ada di sekolah dalam mengembangkan program-program yang akan dilaksanakan.
1.4 Prinsip Prinsip Penyusunan Kurikulum –
1.4.1 Prinsip
Prinsip Pengembangan Kurikulum sesuai dengan BSNP
–
Tahun 2006 Prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum di SDN Sukatani yang sesuai dengan BSNP Tahun 2006, adalah sebagai berikut:
4
1) Berpusat
pada
potensi,
perkembangan,
kebutuhan,
dan
kepentingan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. 2) Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi. 3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan dilakuka n dengan
melibatkan melibatka n pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, kehidupan, termasuk termasuk di dalamnya kehidupan kehidupan kemasyarakatan, kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh Oleh karena itu, pengembangan pengembangan keterampilan keterampilan pribadi, pribadi, keterampilan
berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan
keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5
5) Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan. 6) Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan memperhatikan kondisi kondisi dan tuntutan tuntutan lingkungan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan pengembangan manusia seutuhnya. 7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan
daerah
untuk
membangun
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
1.4.2 Prinsip
Prinsip Pengembangan Kurikulum sesuai dengan
–
Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 Prinsip – prinsip pengembangan kurikulum yang dilaksanakan di SDN Sukatani sesuai dengan Permendikbud Nomor 61 tahun 2014, adalah sebagai berikut: 1) Berpusat
pada
potensi,
perkembangan,
kebutuhan,
dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik. 6
2) Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. 3) Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan.
7
BAB II VISI, MISI,DAN MISI,DAN TUJUAN TUJUAN
Untuk mencapai mencapai tujuan tujuan pendidikan pendidikan satuan pendidikan, maka SDN Sukatani
nasional, daerah maupun maupun tingkat merumuskan visi, misi dan tujuan
sebagai berikut: 2.1 Visi 2.1 Visi Terwujudnya peserta didik yang berakhlak mulia, cerdas, mandiri dan berprestasi
2.2 Misi 1)
Membentuk kepribadian peserta didik sesuai dengan ajaran agama;
2)
Menumbuhkembangkan peserta didik menjadi manusia yang aktif, kreatif dan inovatif sesuai dengan tuntutan kurikulum yang disesuaikan dengan budaya nasional maupun daerah;
3)
Menumbuhkan sikap disiplin, bertanggung jawab dan mandiri dalam kehidupan sehari-hari;
4)
Mengarahkan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan potensinya dalam berbagai perlombaan tingkat lokal dan regional.
2.3 Tujuan Dengan berpedoman pada visi dan misi yang telah dirumuskan serta kondisi di sekolah, tujuan yang ingin dicapai dicapai SDN Sukatani pada tahun tahun pelajaran 2017-2018 adalah sebagai berikut . 1)
Peserta didik memiliki keperibadian sesuai dengan ajaran agama, memiliki sikap spiritual dan sosial yang tinggi serta meningkatnya kegiatan keagamaan di sekolah di rumah, dan masyarakat;
2)
Peserta didik aktif, aktif,
kreatif, inovatif dalam berbagai pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan tuntutan kompetensi inti yang disesuaikan dengan kebudayaan daerah dan nasional; 3)
Peserta didik terbiasa hidup disiplin, bertanggung jawab dan mandiri di sekolah, di rumah dan di lingkungan masyarakat;
8
4)
Peserta didik mampu berprestasi akademik maupun non akademik di tingkat kecamatan, kabupaten dan provinsi sebagai perwujudan hasil belajar;
9
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
3.1 Struktur Kurikulum Struktur kurikulum yang digunakan di SDN Sukatani mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Ada pun susunannya adalah sebagai berikut: 3.1.1 Struktur Kurikulum 2006 Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut : 1)
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2)
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3)
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4)
Kelompok mata pelajaran estetika;
5)
Kelompok mata pelajaran jasmani,olahraga dan kesehatan;
6)
Kelompok mata pelajaran pengembangan diri. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel di bawah
ini: Tabel 3.1 Cakupan Kelompok Mata Pelajaran Kelompok Mata Pelajaran 1. Agama dan Akhlak Akhlak
No
Mulia
Cakupan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan
untuk
membentuk
peserta
didik
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
10
No
2.
Kelompok Mata Pelajaran
Cakupan
Kewarganegaraan
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
dan Kepribadian
kepribadian
dimaksudkan
untuk
peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak,
dan
kewajibannya
dalam
kehidupan
bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran
dan
wawasan
termasuk
wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan
terhadap
hak-hak
asasi
manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan
gender,demokrasi,tanggung
jawab
sosial,ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme.
3.
Ilmu Pengetahuan
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
dan Teknologi
teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal,
menyikapi,dan
mengapresiasi
ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis,kreatif dan mandiri.
4.
Estetika
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan
sensitivitas,
kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan
dan
harmoni.
Kemampuan
mengapresiasikan dan mengepresikan keindahan serta haemoni mencakup apresiasi dan engepresi, baik dalam kehidupan individual sehingga menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
11
No
Kelompok Mata Pelajaran
Cakupan kemasyarakatan
sehingga
mampu
menciptakan
kebersamaan yang harmonis
5
Jasmani, Olah raga
Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan
dan Kesehatan
kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran sikap, dan prilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang
bersifat
kolektif
kemasyarakatan
seperti
keterbebasan dari prilaku sexual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
Selanjutnya dalam Pasal 7 Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan pula bahwa: 1)
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada SD/MI/SDLB/ Paket A dilaksanakan melalui muatan muatan dan/atau kegiatan agama, agama, kewarganegaraan, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan;
2)
Kelompok
mata
pelajaran
kewarganegaraan
dan
kepribadian
pada
SD/MI/SDLB/ Paket A, dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani; 3)
Kelompok
mata
pelajaran
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
pada
SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal yang relevan; 4)
Kelompok mata pelajaran estetika pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampian, dan muatan lokal yang relevan;
12
5)
Kelompok
mata
pelajaran
jasmani,
olahraga,
dan
kesehatan
pada
SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan. Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, struktur Kurikulm SDN Sukatani adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Struktur Kurikulum 2006 NO A
Alokasi Waktu Waktu KTSP SD Kelas 1 2 3 4 5 6
Komponen Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
3
3
3
Kewarganegaraan 2. Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3. Bahasa Indonesia
5
5
5
4. Matematika
5
5
5
5. Ilmu Pengetahuan Alam
4
4
4
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
3
3
3
7. Seni Budaya dan Keterampilan 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga
4
4
4
4
4
4
1. Bahasa dan Sastra Sunda
2
2
2
2. Bahasa Inggris
2
2
2
dan
Kesehatan B
C
Mulok :
2*) 2*) 2*)
Pengembangan Diri
Jumlah
26 27 28 34
34
34
*) Ekuivalen 2 Jam Pembelajaran Keterangan: 1)
1 (satu) Jam pelajaran alokasi waktu 35 menit;
2)
Kelas 3 pendekatan Tematik, alokasi waktu per mata pelajaran diatur sendiri oleh masing-masing guru kelas;
3)
Kelas 6 pendekatan Mata Pelajaran; Mengenai pembelajaran tematik, guru kelas dapat menentukan alokasi
waktu permata pelajaran sedangkan dalam PBM menggunakan pendekatan tematik.
13
3.1.2 Struktur Kurikulum 2013 Struktur kurikulum SD merupakan pengorganisasian kompetensi inti, mata pelajaran, beban belajar, kompetensi dasar, dan muatan pembelajaran pada setiap SD (Permendikbud Nomor 57 Tahun 2014 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah). Struktur kurikulum pendidikan dasar berisi muatan pembelajaran atau mata pelajaran yang dirancang untuk mengembangkan Kompetensi spiritual keagamaan, sikap personal dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Ada pun cakupan tiap kelompok kompetensinya adalah sebagai berikut:
1)
Kelompok 1 : kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI1;
2)
Kelompok 2 : kelompok kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka rangka menjabarkan menjabarkan KI2;
3)
Kelompok 3 : kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI3; dan
4)
Kelompok 4 : kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI4. Berdasarkan PP Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dinyatakan bahwa struktur kurikulum merupakan pengorganisasian kompetensi inti, Kompetensi Dasar, muatan Pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, struktur Kurikulm SDN Sukatani adalah sebagai berikut. Tabel 3.3 Struktur Kurikulum 2013 MATA PELAJARAN Kelompok A (Umum) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika
ALOKASI WAKTU PER PER MINGGU I
I
III
I
V
VI
4
4
4
4
4
4
5
5
6
5
5
5
8 5
9 6
10 6
7 6
7 6
7 6 14
5. Ilmu Pengetahuan Pengetahua n Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelompok B (Umum) 1. Seni Budaya dan Prakarya 2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Jumlah jam pelajaran per minggu
-
-
-
3 3
3 3
3 3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
30
32
34
36
36
36
Catatan: 1)
Satu jam pemebelajaran yaitu 35 menit;
2)
Pelaksanaan Struktur Kurikulum Kurikulum 2013 hanya untuk kelas I, II, IV dan V;
3)
Kelas III dan VI masih menggunakan menggunakan Struktur Kurikulum 2006;
Keterangan: 1)
Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
2)
Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
3)
Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri.
4)
Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
5)
Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit. menit.
6)
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
7)
Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
8)
Untuk Mata Pelajaran Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan satuan pendidikan wajib wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
9)
Khusus untuk Madrasah Ibtidaiyah struktur kurikulum dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama. Agama.
10) Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha kesehatan sekolah sekolah (UKS), palang palang merah remaja remaja (PMR), dan lainnya lainnya sesuai
15
dengan kondisi dan potensi masing - masing satuan pendidikan. 11) Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik- Terpadu kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Berdasarkan PP Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, disebut bahwa muatan lokal untuk setiap satuan pendidikan berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal. Muatan lokal dikembangkan dan dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan. Pemerintah daerah kabupaten/kota melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan muatan lokal pada pendidikan dasar. Dalam hal seluruh kabupaten/kota pada 1 (satu) provinsi sepakat menetapkan 1 (satu) muatan lokal yang sama, koordinasi dan supervisi pengelolaan Kurikulum pada pendidikan dasar dilakukan oleh pemerintah daerah provinsi.
3.2 Muatan Kurikulum 3.2.1 Muatan Kurikulum 2006 3.2.1.1 Mata Pelajaran Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menegaskan bahwa ke dalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi dalam setiap tingkatan dan / atau semester sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar. 1)
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2)
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
3)
Bahasa Indonesia
4)
Matematika
5)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
6)
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
7)
Seni Budaya dan Keterampilan (SBK)
8)
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) 16
3.2.1.2 Muatan Lokal 3.2.1.2.1 Bahasa dan Sastra Sunda Dalam penyusunan dan pelaksanaan kurikulum daerah/lokal, SDN Sukatani mengacu pada Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Muatan lokal yang dilaksanakan di SD Negeri Sukatani merupakan muatan lokal wajib bagi propinsi Jawa Barat yaitu Bahasa dan Sastra Sunda. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mengacu pada Kurikulum Bahasa dan Sastra Sunda Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat. Bahasa Sunda bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1)
Mengembangkan Mengembangkan kemampuan kemampuan beradat berbudaya berbudaya daerah;
2)
Memupuk kemampuan dalam berbahasa daerah;
3)
Menigkatkan kepekaan dan penghayatan terhadap karya sastra daerahnya;
4)
Mengembangkan Mengembangkan dan melestarikan hasil kreasi budaya budaya daerah sebagai salah satu unsur kebudayaan nasional. Kompetensi Dasar terdapat dalam Dokumen 2 Kurikulum SDN Sukatani
tahun pelajaran 2017-2018. 2017-2018.
3.2.1.2.2 Bahasa Inggris Bahasa Inggris bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai sebagai berikut: 1)
Mengenalkan bahasa inggris sebagai bahasa komunikasi internasional;
2)
Membekali siswa untuk mampu berhasa Inggris. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, dapat dilihat dalam Buku Dua
Kurikulum SD Negeri Sukatani.
3.2.2 Muatan Kurikulum 2013 Muatan struktur program dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan dan program pendidikan.
17
3.2.2.1 Kompetensi Inti Kompetensi
Inti
Sekolah
Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah
(SD/MI)
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki dimiliki seorang peserta didik SD/MI pada setiap
tingkat
kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran pelajara n yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula. Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1)
Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual; spiritual;
2)
Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;
3)
Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; pengetahuan; dan
4)
Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.
Tabel 3.4 Kompetensi Inti Kelas I, II, dan III Kompetensi Inti Kelas I 1. Menerima dan
Kompetensi Inti Kelas II 1. Menerima dan
Kompetensi Inti Kelas III 1. Menerima dan
menjalankan
menjalankan ajaran
menjalankan ajaran
ajaran agama
agama yang
agama yang
yang dianutnya
dianutnya
dianutnya
2. Menunjukkan
2. Menunjukkan
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
perilaku jujur,
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
disiplin, tanggung
jawab, santun, santun,
jawab, santun, santun,
dan percaya diri
peduli, dan percaya
peduli, dan percaya
dalam berinteraksi
diri dalam
diri dalam
dengan keluarga,
berinteraksi dengan
berinteraksi dengan
teman, dan guru
keluarga, teman,
keluarga, teman,
dan guru
guru dan
18
Kompetensi Inti Kelas I
Kompetensi Inti Kelas II
Kompetensi Inti Kelas III tetangganya
3. Memahami
3. Memahami
3. Memahami
pengetahuan
pengetahuan faktual
pengetahuan faktual
faktual dengan cara
dengan cara
dengan cara
mengamati
mengamati
mengamati
mendengar,
mendengar, melihat,
mendengar, melihat,
melihat, membaca
membaca dan
membaca dan
dan menanya
menanya
menanya
berdasarkan rasa
berdasarkan rasa
berdasarkan rasa
ingin tahu tentang
ingin tahu tentang
ingin tahu tentang
dirinya, makhluk
dirinya, makhluk
dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
ciptaan Tuhan dan
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan
kegiatannya, dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
benda-benda benda-benda yang
benda-benda yang
dijumpainya di
dijumpainya di
dijumpainya di
rumah dan di
rumah dan di
rumah dan di
sekolah
sekolah
sekolah
4. Menyajikan
4. Menyajikan
4. Menyajikan
pengetahuan
pengetahuan faktual
pengetahuan faktual
faktual dalam
dalam bahasa yang
dalam bahasa yang
bahasa yang jelas
jelas dan logis,
jelas, sistematis dan
dan logis, dalam
dalam karya yang
logis, dalam karya
karya yang estetis,
estetis, dalam
yang estetis, dalam
dalam gerakan
gerakan yang
gerakan yang
yang
mencerminkan anak
mencerminkan anak
mencerminkan
sehat, dan dalam
sehat, dan dalam
anak sehat, dan
tindakan yang
tindakan yang
dalam tindakan
mencerminkan
mencerminkan
yang
perilaku anak
perilaku anak
mencerminkan
beriman dan
beriman dan
perilaku anak
berakhlak mulia
berakhlak mulia
19
Kompetensi Inti Kelas I
Kompetensi Inti Kelas II
Kompetensi Inti Kelas III
beriman dan berakhlak mulia
Tabel 3.5 Kompetensi Inti Kelas IV, V, dan VI Kompetensi Inti Kelas IV 1. Menerima,
Kompetensi Inti Kelas V 1. Menerima,
Kompetensi Inti Kelas VI 1. Menerima,
menjalankan,
menjalankan, dan
menjalankan, dan
dan menghargai
menghargai
menghargai
ajaran agama
ajaran agama
ajaran agama
yang dianutnya
yang dianutnya.
yang dianutnya.
2. Menunjukkan
2. Menunjukkan
2. Menunjukkan
perilaku jujur,
perilaku jujur,
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
disiplin, tanggung
disiplin, tanggung
jawab, santun, santun,
jawab, santun, santun,
jawab, santun, santun,
peduli, dan
peduli, dan
peduli, dan percaya
percaya diri dalam
percaya diri dalam
diri dalam
berinteraksi
berinteraksi
berinteraksi
dengan keluarga,
dengan keluarga,
dengan keluarga,
teman, guru, dan
teman, guru, dan
teman, guru, dan
tetangganya
tetangganya serta
tetangganya serta
cinta tanah air.
cinta tanah air.
3. Memahami
3. Memahami
3. Memahami
pengetahuan
pengetahuan
pengetahuan
faktual dengan
faktual dan
faktual dan
cara mengamati
konseptual dengan
konseptual dengan
dan menanya
cara mengamati,
cara mengamati,
berdasarkan rasa
menanya dan
menanya dan
ingin tahu tentang
mencoba
mencoba
dirinya, makhluk
berdasarkan rasa
berdasarkan rasa
ciptaan Tuhan dan
ingin tentang
ingin tahu tentang
20
Kompetensi Inti Kelas IV kegiatannya, dan
Kompetensi Inti Kelas V dirinya, makhluk
Kompetensi Inti Kelas VI dirinya, makhluk
benda-benda yang
ciptaan Tuhan dan
ciptaan Tuhan dan
dijumpainya di
kegiatannya, dan
kegiatannya, dan
rumah, di sekolah
benda-benda yang
benda-benda benda-benda yang
dan tempat
dijumpainya di
dijumpainya di
bermain
rumah, di sekolah
rumah, di sekolah
dan tempat bermain
dan tempat bermain
4. Menyajikan
4. Menyajikan
4. Menyajikan
pengetahuan
pengetahuan
pengetahuan faktual
faktual dalam
faktual dan
dan konseptual
bahasa yang jelas,
konseptual dalam
dalam bahasa yang
sistematis dan
bahasa yang jelas,
logis, dalam karya
sistematis, logis dan
logis dan kritis,
yang estetis, dalam
kritis, dalam karya
dalam karya yang
gerakan yang
yang estetis, dalam
estetis, dalam
mencerminkan
gerakan yang
gerakan yang
anak sehat, dan
mencerminkan anak
mencerminkan anak
dalam tindakan
sehat, dan dalam
sehat, dan dalam
yang
tindakan yang
tindakan yang
mencerminkan
mencerminkan
mencerminkan
perilaku anak
perilaku anak
perilaku anak
beriman dan
beriman dan
beriman dan
berakhlak mulia
berakhlak mulia
berakhlak mulia
jelas, sistematis,
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SDN Sukatani tahun pelajaran 20172018 dilakukan melalui melalui pembelajaran pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I, II, IV dan V. Matapelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak menggunakan pembelajaran pembelajaran tematik-terpadu. Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai matapelajaran ke dalam berbagai tema seperti yang terdapat dalam Tabel berikut ini.
21
Tabel 3.6 Daftar Tema Setiap Kelas Kelas I
Kelas II
Kelas IV
Kelas V Kelas V
1. Diriku
1. Hidup rukun
1. Indahnya kebersamaan
1. Benda-benda di lingkungan sekitar
2. Kegemaranku
2. Bermain di lingkunganku
2. Selalu berhemat energi
2. Peristiwa dalam kehidupan
3. Kegiatanku
3.Tugasku seharihari
3. Peduli terhadap 3. Kerukunan lingkungan dalam hidup bermasyarakat
4. Keluargaku
4. Aku dan sekolahku
4. Berbagai pekerjaan
4. Sehat itu penting
5. Pengalamanku
5.Hidup bersih dan sehat
5. Pahlawanku
5. Bangga sebagai bangsa indonesia
6. Lingkungan bersih, sehat, dan asri
6.Air, bumi, dan matahari
6. Indahnya negeriku
6. Organ tubuh manusia dan hewan
7. Benda, hewan, dan tanaman di sekitarku
7.Merawat hewan dan tumbuhan
7. Cita-citaku
7. Sejarah peradaban indonesia
8.Peristiwa alam
8.Keselamatan di rumah dan perjalanan
8. Tempat tinggalku
8. Ekosistem
9. Makananku sehat dan bergizi
9. Lingkungan sahabat kita
3.2.2.2 Kompetensi Dasar Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan kompetensi dasar dari berbagai mata pelajaran yaitu intra-disipliner, inter-disipliner, multi-disipliner, dan
trans-disipliner.
Integrasi
intra-disipliner
dilakukan
dengan
cara
mengintegrasikan dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap setiap matapelajaran. matapelajaran. Integrasi inter-disipliner inter-disipliner dilakukan 22
dengan menggabungkan kompetensi-kompetensi dasar beberapa matapelajaran agar terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat saling memperkuat, menghindari terjadinya tumpang tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran. Integrasi multi-disipliner dilakukan tanpa menggabungkan menggabungkan kompetensi dasar tiap matapelajaran sehingga tiap matapelajaran masih memiliki kompetensi dasarnya sendiri.
Integrasi trans-disipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai
matapelajaran yang ada dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga pembelajaran menjadi kontekstual. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian, pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Tematik terpadu disusun berdasarkan gabungan proses integrasi seperti dijelaskan di atas sehingga berbeda dengan pengertian tematik seperti yang diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya. Selain itu, pembelajaran tematik-terpadu ini juga diperkaya dengan penempatan mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I dan II sebagai penghela mata pelajaran lain. Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai matapelajaran dalam satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan matapelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela matapelajaran lain menjadi sangat memungkinkan. Penguatan peran mata pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh melalui penggabungan kompetensi dasar matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam ke dalam matapelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu pengetahuan tersebut menyebabkan pelajaran Bahasa Indonesia menjadi kontekstual, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik. Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I dan II menyebabkan semua matapelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh matapelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial
dan
Ilmu
Pengetahuan
Alam.
Untuk
kemudahan
pengorganisasiannya, kompetensi-kompetensi dasar kedua matapelajaran ini diintegrasikan ke matapelajaran lain (integrasi inter-disipliner). Kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke kompetensi dasar matapelajaran Bahasa Indonesia dan kompetensi dasar matapelajaran Matematika. Kompetensi dasar matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke kompetensi dasar matapelajaran Bahasa Indonesia, ke 23
kompetensi dasar matapelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke kompetensi dasar matapelajaran Matematika. Sedangkan untuk kelas IV dan V, kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam masing-masing berdiri sendiri, sehingga
pendekatan
integrasinya
adalah
multidisipliner,
walaupun
pembelajarannya pembelajarannya tetap menggunakan tematik terpadu. Prinsip pengintegrasian inter-disipliner untuk matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di atas dapat juga diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya, keterampilan, dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam matapelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Kompetensi Dasar terdapat dalam Dokumen 2 Kurikulum SDN Sukatani tahun pelajaran 2017-2018. 2017-2018.
3.2.2.3 Mata pelajaran Mata pelajaran umum kelompok kelompok A merupakan program kurikuler kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan
kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni. 3.2.2.4 Muatan Lokal Dalam penyusunan dan pelaksanaan kurikulum daerah/lokal, SDN Sukatani mengacu pada Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Muatan lokal yang dilaksanakan di SD Negeri Sukatani merupakan muatan lokal wajib bagi propinsi Jawa Barat yaitu Bahasa dan Sastra Sunda.
24
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mengacu pada Kurikulum Bahasa dan Sastra Sunda Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat. Bahasa Sunda bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1)
Mengembangkan Mengembangkan kemampuan kemampuan beradat berbudaya berbudaya daerah;
2)
Memupuk kemampuan dalam berbahasa daerah;
3)
Menigkatkan kepekaan dan penghayatan terhadap karya sastra daerahnya;
4)
Mengembangkan Mengembangkan dan melestarikan hasil kreasi budaya budaya daerah sebagai salah salah satu unsur kebudayaan nasional. Kompetensi Dasar terdapat dalam Dokumen 2 Kurikulum SDN Sukatani
tahun pelajaran 2017-2018. 2017-2018.
3.2.2.5 Pengembangan diri Meliputi beragam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat peserta didik, yang terdiri atas: 1) Kewiraan
Pramuka
Pasuspra (Pasukan Khusus Pengibar Bendera)
2) Olahraga dan Kesehatan
Bola Voli
Sepakbola
Bullu Tangkis
Futsal
Takraw
UKS dan Dokter Kecil
3) Seni
Seni Kerajinan (Menganyam)
Seni Lukis dan Kaligrafi
4) Bela Diri
Pencak Silat
25
3.2.2.6 Kegiatan Pembiasan 1) Pembiasan Rutin Merupakan proses pembentukan akhlaq dan penanaman/ pengamalan ajaran Islam. Adapun kegiatan pembiasaan meliputi:
Shalat Dhuha
Shalat Dzuhur Berjamaah
Upacara Bendera
Tadarus Al-Quran
1) Pembiasaan Terprogram Merupakan proses pembentukan akhlaq dan penanaman/ pengamalan ajaran Islam. Adapun kegiatan pembiasaannya meliputi:
a) Kegiatan Keagamaan
Pesantren Ramadhan
Peringatan Hari Besar Islam
b) Kegiatan Keteladanan
Pembinaan Ketertiban Pakaian Seragam Anak Sekolah (PSAS)
Pembinaan Kedisiplinan
Penanaman Nilai Akhlak Islami
Penanaman Budaya Minat Baca
Penanaman Budaya Keteladanan
Penanaman Budaya Bersih Diri
Penanaman Budaya Bersih Lingkungan Kelas dan Sekolah
Penanaman Budaya Lingkungan Hijau
Peringatan Hari Bumi dan Lingkungan Hidup
c) Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
Peringatan Hari Pahlawan
Peringatan Hari Pendidikan Nasional
d) Pekan Kreativitas Peserta didik
Lomba Kreativitas dan Karya Cipta
e) Pembinaan bimbingan berbagai perlombaan tingkat kecamatan, kabupaten maupun provinsi
f) Outdoor Learning & Training
26
Kunjungan Belajar
Outbound
3.2.3
Beban Belajar
3.2.3.1 Beban Belajar pada Kurikulum 2006 Beban belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik kelas III dan VI adalah sebagaimana tertera dalam tabel struktur kurikulum sebagai berikut: Tabel 3.7 Beban Belajar Kelas III dan VI
Kls
Satu Jam Pemb. Tatap Muka/ Menit
III
35
VI
35
Jumlah Jam Pemb. Perminggu 32
36
Rata-rata Minggu Efektif Pertahun Pelajaran
Waktu Pemb. /Jam Pertahun
Jumlah Jam Pertahun (@ 60 menit)
34 - 38
1.088 – 1.216 jam pembelajaran pembelajaran (38.080 –42.560 Mnt)
635 – 709
34 - 38
1.224 – 1.368 jam pembelajaran pembelajaran (42.840 –47.880 Mnt)
714 – 798
3.2.3.2 Beban Belajar pada Kurikulum 2013 Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.
Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran.
Beban belajar satu minggu Kelas IV dan V adalah 36 jam pembelajaran, Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
Beban belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik kelas I, II, IV dan V adalah sebagaimana sebagaimana tertera dalam struktur struktur kurikulum, yaitu:
27
Tabel 3.8 Beban Belajar Kelas I, II, IV dan V
Kls
Satu Jam Pemb. Tatap Muka/ Menit
Jumlah Jam Pemb. Permingg u
Rata-rata Minggu Efektif Pertahun Ajaran
I
35
30
34 - 38
II
35
32
34 - 38
IV
35
36
34 - 38
V
35
36
34 - 38
Waktu Pemb. /Jam Pertahun 1.020 – 1.140 jam pembelajaran pembelajaran (35.700 –39.900 mnt) 1.088 – 1.216 jam pembelajaran pembelajaran (38.080 –42.560 mnt) 1.224 – 1.368 jam pembelajaran pembelajaran (42.840 –47.880 mnt) 1.224 – 1.368 jam pembelajaran pembelajaran (42.840 –47.880 mnt)
Jumlah Jam Pertahun (@ 60 menit) 595 – 665
635 - 709
714 – 798
714 – 798
3.2.4 Ketuntasan Belajar Dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, tingkat esensial, kompleksitas kompetensi inti dan kompetensi dasar, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran, SDN Sukatani menetapkan ketuntasan belajar minimal yang berbeda-beda untuk setiap mata pelajaran dan setiap tingkat kelas. Kepada peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajar diberi layanan pengayaan dan bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar diberi layanan perbaikan (remidial). SDN Sukatani berupaya untuk selalu meningkatkan ketuntasan belajar minimal agar dapat mencapai ketuntasan maksimal.
3.2.4.1 Ketuntasan Belajar pada Kurikulum 2006 Ketuntasan belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik kelas III dan VI adalah sebagai berikut: berikut:
28
Tabel 3.9 Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) Kelas III dan VI
No A
B
Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) / Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Angka Huruf
Mata Pelajaran Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam (PAI)
75
Tujuh puluh lima
Kewarganegaraan 2. Pendidikan Kewarganegaraan
75
Tujuh puluh lima
3. Bahasa Indonesia
75
Tujuh puluh lima
4. Matematika
75
Tujuh puluh lima
5. Ilmu Pengetahuan Alam
75
Tujuh puluh lima
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
75
Tujuh puluh lima
7. Seni Budaya dan Keterampilan 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
75
Tujuh puluh lima
Kesehatan Mulok
75
Tujuh puluh lima
1. Bahasa dan Sastra Sunda
75
Tujuh puluh lima
2. Bahasa Inggris
75
Tujuh puluh lima
3.2.4.2 Ketuntasan Belajar pada Kurikulum 2013 Ketuntasan belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik kelas I, II, IV dan V adalah sebagai berikut: Tabel 3.10 Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) Kelas I, II, IV dan V
Predikat
Nilai Kompetensi Keterampilan 4
A
Pengetahuan 4
A -
3,66
3,66
B+
3,33
3,33
B
3
3
B-
2,66
2,66
C+
2,33
2,33
C
2
2
C-
1,66
1,66
D+
1,33
1,33
D
1
1
Sikap SB
B
C
K
29
Keterangan: 1)
SB : Sangat Sanga t Baik
2)
B : Baik
3)
C : Cukup
4)
D : Kurang
5)
Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai < 2.66 dari hasil tes formatif.
6)
Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai ≥ 2.66 dari hasil tes formatif.
7)
Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh matapelajaran, yakni jik a profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan. Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut.
1)
Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai dengan kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 2.66;
2)
Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai 2.66 atau lebih dari 2.66; dan
3)
Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari 2.66.
4)
Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (paling tidak oleh guru matapelajaran, guru BK, dan orang tua).
30
Tabel 3.11 Rentang Nilai No.
SKOR
Nilai
1
0.00 ˂ skor ˂ 1,00
D
2
1,00 ˂ skor ≤
1,33
D+
3
1,33 ˂
skor
≤
1,66
C-
4
1,66 ˂
skor
≤
2,00
C
5
2,00 ˂
skor
≤
2,33
C+
6
2,33
˂
skor
≤
2,66
B-
7
2,66
˂
skor
≤
3,00
B
8
3,00
˂
skor
≤
3,33
B+
9
3,33
˂
skor
≤
3,66
A-
10
3,66
˂
skor
≤
4,00
A
3.4.2.1
Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh satuan pendidikan, dengan ketentuan minimal : 1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti; 2) Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan, minimal sama dengan KKM; 3) Mencapai nilai sikap untuk semua mata pelajaran minimal baik; 4) Tidak terdapat nilai kurang dari KKM maksimal pada tiga mata pelajaran; 5) Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15 % dari jumlah hari efektif.
3.4.2.2
Kelulusan
Kriteria kelulusan pada satuan pendidikan SD Negeri Sukatani, adalah sebagai berikut: 1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
31
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran 3) Lulus ujian sekolah/madrasah; sekolah/madrasah; Kriteria di atas disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada kurikulum 2006 serta kompetensi inti dan kompetensi dasar pada kurikulum 2013, seperti berikut ini:
3.4.2.2.1 Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan sesuai Kurikulum 2006 Peserta didik dapat dinyatakan lulus apabila sudah mampu memenuhi seluruh kompetensi seperti di dalam table di bawah ini: Tabel 3.12 Standar Kompetensi Lulusan No.
Standar Kelulusan
1
Menjalankan agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak;
2
Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri;
3
Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.
4
Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya;
5
Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif;
6
Menunjukkan kemampuan kemampuan berfikir logis, kritis, dan kreatif, dengan bimbingan guru/pendidik;
7
Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya;
8
Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari;
9
Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan;
10
Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia;
11
Menunjukkan kemampuan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya local dan memanfaatkan waktu luang;
12
Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang.
32
No.
Standar Kelulusan
13
Berkomunikasi Berkomunikasi secara jelas dan santun;
14
Bekerja sama dalam kelompok, tolong menolong dan menjaga diri sendiri delam lingkungan keluarga dan teman sebaya;
15
Menunjukkan kemampuan kemampuan mengamati gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar;
16
Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.
17
Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.
3.4.2.2.2 Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan sesuai Kurikulum 2013 Tabel 3.13 Standar Kompetensi Lulusan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah Dimensi
Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: 1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, 2. berkarakter, berkarakte r, jujur, dan peduli, 3. bertanggungjawab, 4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan 5. sehat jasmani dan rohanisesuai dengan perkembangan anak di lingkungan lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar berkenaan dengan: 1. ilmu pengetahuan, 2. teknologi, 3. seni, dan 4. budaya. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.
33
Dimensi Keterampilan
Kualifikasi Kemampuan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: 1. kreatif, 2. produktif, 3. kritis, 4. mandiri, 5. kolaboratif, dan 6. komunikatif Melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan tahap perkembangan anak yang relevan dengan tugas yang diberikan
34
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
Kalender
pendidikan
adalah
pengaturan
waktu
untuk
kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. 4.1 Alokasi 4.1 Alokasi Waktu Waktu Permulaan
tahun
pelajaran
adalah
waktu
dimulainya
kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran di SD Negeri Sukatani. Minggu efektif belajar ialah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap minggu minggu kegiatan kegiatan pembelajaran pembelajaran untuk tahun tahun pelajaran pelajaran
di SD Negeri
Sukatani. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk untuk kegiatan pengembangan pengembangan diri. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur khusus keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional.
4.2 Penetapan Kalender Pendidikan 1)
Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli pada setiap tahun dan akhir bulan Juni tahun berikutnya;
2)
Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Mendiknas dan atau Menteri Agama dalam hal terkait dengan hari raya keagamaan;
3)
Pemerintah pusat dan daerah dapat menetapkan hari libur untuk sekolah;
4)
Kalender pendidikan yang disusun oleh SD Negeri Sukatani untuk tahun pelajaran
2017-2018,
mengacu
kepada
Kalender
Pendidikan
Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 422/16886-Set-Disdik 422/16886-Set-D isdik tanggal
Dinas Mei
2017. 5)
Susunan Kalender Pendidikan SDN Sukatani adalah sebagai berikut: 35
KALENDER PENDIDIKAN SD NEGERI SUKATANI TAHUN PELAJARAN 2017-2018
36
Ming
Sen
Sel
Rab
Kam
Jum
Sab
LL
TANGGAL
KETERANGAN / KEGIATAN
TANGGAL
KETERANGAN / KEGIATAN
17 Juli 2017
Hari pertama masuk sekolah
01 Januari 2018
Libur Tahun Baru Masehi
17-19 Juli 2017
Masa Orientasi Peserta Didik Baru
02 Januari 2018
Hari Pertama Masuk Sekolah
17 Agustus 2017
Libur Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
16 Februari 2018
Libur Tahun Baru Implek 2569
01 September 2017
Libur Hari Raya Iedul Adha
5-10 Maret 2018
Prakiraan Jeda Tengah Semester II
25-30 September 2017
Prakiraan Jeda Tengah Semester I
17 Maret 2018
Libur Hari Raya Nyepi
21 September 2017
Libur Tahun Baru Islam 1439 Hijriah
30 Maret 2018
Libur Wafat Isa Almasih
4-9 Desember 2017
Prakiaraan Penilaian Akhir Semester I
13 April 2018
Libur Isro Mi'raj Nabi Muhammad Saw
BULAN
HK
HL
HEB
Juli
31
18
13
-
-
01 Desember 2017
Libur Maulid Nabi Muhammad Saw
01 Mei 2018
Libur Hari Buruh
Agustus
31
5
26
-
-
15 Desember 2017
Titimangsa Rapor Semester I
10 Mei 2018
Libur Kenaikan Isa Almasih
J.HEB
September
30
6
18
6 9
-
15/16 Desember 2017
Pembagian Rapor Semester I
14-16 Mei 2018
Libur Awal Ramadhan 1439 H
Oktober
31
5
26
-
1
-
25 Desember 2017
Libur Hari Natal
17-19 Mei 2018
Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti
November
30
4
26
-
-
17-31 Desember 2017
Libur Semester I
21-26 Mei 2018
Prakiraan Penilaian Akhir Tahun
Desember
31
18
0
13
-
29 Mei 2018
Libur Hari Raya Waisyak
0
Januari
31
5
26
-
-
01 Juni 2018
Libur Hari Lahir Pancasila
Februari
28
5
23
-
08 Juni 2018
Titimangsa Tanggal Rapor Semester II
Maret April Mei Juni Jumlah
31 30 31 30 365
6 6 10 23 111
19 24 12 0 213
6 9 7
-
8/9 Juni 2018
Pebagian Rapor Semester II
41
4 0 1
213
SMK
12-16 Maret 2018
26-29 Maret 2018
SLTA
19-24 Maret 2018
2-5 April 2018
SLTP
9-14 April 2018
23-26 April 2018
SD
7-9 Mei 2018
-
Keterangan HK : Hari Kalender HL : Hari Libur HEB : Hari Efektif Belajar LL : Lain - lain J.HEB : Jumlah Hari efektif Belajar
37
10-24 Juni 2018
Libur Hari Raya Iedul Fitri 1438 H
25 Juni-15 Juli2018
Libur Akhir Tahun Pelajaran
Mei - Juli 2018
Masa Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2018-2019
Sukatani, Juli 2017 Kepala SDN Sukatani
NIP 196305011983052001
Ming
Sen
Sel
Rab
Kam
Jum
Sab
LL
TANGGAL
KETERANGAN / KEGIATAN
TANGGAL
KETERANGAN / KEGIATAN
17 Juli 2017
Hari pertama masuk sekolah
01 Januari 2018
Libur Tahun Baru Masehi
17-19 Juli 2017
Masa Orientasi Peserta Didik Baru
02 Januari 2018
Hari Pertama Masuk Sekolah
17 Agustus 2017
Libur Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
16 Februari 2018
Libur Tahun Baru Implek 2569
01 September 2017
Libur Hari Raya Iedul Adha
5-10 Maret 2018
Prakiraan Jeda Tengah Semester II
25-30 September 2017
Prakiraan Jeda Tengah Semester I
17 Maret 2018
Libur Hari Raya Nyepi
21 September 2017
Libur Tahun Baru Islam 1439 Hijriah
30 Maret 2018
Libur Wafat Isa Almasih
4-9 Desember 2017
Prakiaraan Penilaian Akhir Semester I
13 April 2018
Libur Isro Mi'raj Nabi Muhammad Saw
BULAN
HK
HL
HEB
Juli
31
18
13
-
-
01 Desember 2017
Libur Maulid Nabi Muhammad Saw
01 Mei 2018
Libur Hari Buruh
Agustus
31
5
26
-
-
15 Desember 2017
Titimangsa Rapor Semester I
10 Mei 2018
Libur Kenaikan Isa Almasih
J.HEB
September
30
6
18
6 9
-
15/16 Desember 2017
Pembagian Rapor Semester I
14-16 Mei 2018
Libur Awal Ramadhan 1439 H
Oktober
31
5
26
-
1
-
25 Desember 2017
Libur Hari Natal
17-19 Mei 2018
Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti
November
30
4
26
-
-
17-31 Desember 2017
Libur Semester I
21-26 Mei 2018
Prakiraan Penilaian Akhir Tahun
Desember
31
18
0
13
-
29 Mei 2018
Libur Hari Raya Waisyak
0
Januari
31
5
26
-
-
01 Juni 2018
Libur Hari Lahir Pancasila
Februari
28
5
23
-
08 Juni 2018
Titimangsa Tanggal Rapor Semester II
Maret April Mei Juni Jumlah
31 30 31 30 365
6 6 10 23 111
19 24 12 0 213
6 9 7
-
8/9 Juni 2018
Pebagian Rapor Semester II
41
4 0 1
213
SMK
12-16 Maret 2018
26-29 Maret 2018
SLTA
19-24 Maret 2018
2-5 April 2018
SLTP
9-14 April 2018
23-26 April 2018
SD
7-9 Mei 2018
-
10-24 Juni 2018
Libur Hari Raya Iedul Fitri 1438 H
25 Juni-15 Juli2018
Libur Akhir Tahun Pelajaran
Mei - Juli 2018
Masa Penerimaan Peserta Didik Baru
Sukatani, Juli 2017 Kepala SDN Sukatani
NIP 196305011983052001
Tahun Pelajaran 2018-2019
Keterangan HK : Hari Kalender HL : Hari Libur HEB : Hari Efektif Belajar LL : Lain - lain J.HEB : Jumlah Hari efektif Belajar
37
BAB V PENUTUP
Buku 1 Kurikulum SDN Sukatani merupakan seperangkat rencana, acuan dan pengaturan mengenai tujuan dan isi serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan. SDN Sukatani menyusun buku 1 kurikulum sekolah yaitu sebagai pedoman operasional pelaksanaan pendidikan. Buku 1 Kurikulum SDN Sukatani disusun sesuai dengan landasan filosofis, soiologis, psikopedagogis, teoritis dan yuridis dalam Kurikulum 2006 dan 2013. Penyusunan Kurikulum SDN Sukatani juga disesuaikan dengan kondisi kekhasan lingkungan peserta didik dan sekolah pada khususnya serta Indonesia pada umumya. Dengan adanya kurikulum yang dibuat oleh sekolah ini, maka diharapkan menjadi salah satu pedoman operasional yang jelas bagi seluruh warga sekolah dan pihak terkait sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Semoga semua pihak yang telah memberikan dukungan terhadap
BAB V PENUTUP
Buku 1 Kurikulum SDN Sukatani merupakan seperangkat rencana, acuan dan pengaturan mengenai tujuan dan isi serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan. SDN Sukatani menyusun buku 1 kurikulum sekolah yaitu sebagai pedoman operasional pelaksanaan pendidikan. Buku 1 Kurikulum SDN Sukatani disusun sesuai dengan landasan filosofis, soiologis, psikopedagogis, teoritis dan yuridis dalam Kurikulum 2006 dan 2013. Penyusunan Kurikulum SDN Sukatani juga disesuaikan dengan kondisi kekhasan lingkungan peserta didik dan sekolah pada khususnya serta Indonesia pada umumya. Dengan adanya kurikulum yang dibuat oleh sekolah ini, maka diharapkan menjadi salah satu pedoman operasional yang jelas bagi seluruh warga sekolah dan pihak terkait sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Semoga semua pihak yang telah memberikan dukungan terhadap realisasi Kurikulum di SDN Sukatani ini dengan improvisasi yang sesuai dengan berbagai hal dan kondisi yang berkembang dalam pelaksanaannya dapat berjalan lancar. Semoga sukses SDN, Sukses Pendidikan Nasional, Sukses Pembangunan Nasional, Aamiiin. Wassalaaam
Tim Pengembang Kurikulum
38
LAMPIRAN - LAMPIRAN
39