ACARA III PENENTUAN KADAR NaOH DAN Na2CO3 DALAM SAMPEL (TITRASI ASAM BASA)
A. PELA PELAKS KSAN ANAA AAN N PRA PRAKT KTIK IKUM UM 1. Tujuan juan Prak raktiku tikum m a. Dapat Dapat membua membuatt larutan larutan HCl HCl 0,1 N. N. b. Dapat melakukan standarisasi larutan HCl dengan natrium tetraborat. c. Dapat menentukan kadar NaOH dan Na 2CO3 dalam sampel dengan titrasi. 2. aktu Pra Praktik tikum !amis, 20 No"ember 201# 3. Tempat pat Prak Prakti tik kum $antai %%%, $aboratorium !imia, &akultas 'atematika dan %lmu Pengeta(uan )lam,
*ni"ersitas 'ataram. B.
LANDA ANDAS SAN TEORI ORI +tudi kuantitati mengenai reaksi penetralan asam-basa paling naman apabila
dilaku dilakukan kan dengan dengan menggu menggunak nakan an prosed prosedur ur ang ang disebu disebutt titrasi titrasi /titrat /titration ion. . Dalam Dalam perobaan titrasi suatu larutan ang konsentrasina diketa(ui seara pasti, disebut sebagai larutan standar /standard solution, ditamba(kan seara berta(ap ke larutan lain ang konsentrasina tidak diketa(ui, sampai reaksi kimia antara kedua larutan tersebut berlangsung sempurna. ika kita mengeta(ui "olume larutan standar dan larutan tidak diketa(ui ang digunakan dalam titrasi, maka kita dapat meng(itung konsentrasi larutan tidak diketa(ui itu /C(ang, 2004 11. Titrasi asam basa dapat memberikan titik ak(ir titrasi ang ukup tajam dan untuk itu digunakan pengamatan dengan indikator, bila pH pada titik eki"alen antara # 5 10. Demikian juga titik ak(ir titrasi akan tajampada titrasi asam lema( dan basa lema(. ika penitrasi adala( asam atau basa kuat dengan perbandingan tetapan disosiasi asam lebi( dari 10#. +elama titrasi asam basa pH larutan beruba( seara k(as. pH beruba( seara drastis bila "olume titrasina menapai titik eki"alen /!(opkar, 20064 #1. %ndika %ndikator tor enol enoltal talein ein adala( adala( indika indikator tor dari dari golong golongan an talei talein n ang ang bana banak k diguna digunakan kan dalam dalam pelaks pelaksana anaan an pemerik pemeriksaan saan kimia. kimia. &enol &enoltal talein ein merupa merupakan kan asam dipr diprot otik ik dan dan tida tidak k ber7 ber7arn arna, a, berb berben entu tuk k sen sena7a (abl (ablur ur puti puti( ( ang ang memp mempun una aii kerangka lakton. %ndikator ini sukar larut dalam air tetapi dapat berinteraksi dengan air se(ingga inin laktonna terbuka terlebi( da(ulu menjadi bentuk tidak ber7arnana dan kemudian dengan (ilangna proton kedua, menjadi ion dengan sistem terkonjugat, meng(asilkan 7arna mera( /*nder7ood, 2001 4 1#1. 22
Tujuan penelitian ini adala( penggunaan natrium karbonat sebagai ara alternati peng(ilangan ion kalsium, mengkaji pengaru( penamba(an natrium karbonat dan lokulan /P)C. Penelitian ini dia7ali dengan pembuatan larutan garam, aitu melarutkan 300 gr NaCl dalam a8uades (ingga diperole( larutan dengan "olume 1 liter . Proses pelarutan dilakukan pada su(u 90:C. +etela( itu kedalam larutan ditamba(kan Na2CO3 dengan "ariabel ang tela( ditentukan. !etika Na2CO3 ditamba(kan dalam larutan garam ang mengandung impuritas ion Ca 2; maka ion CO 32- dari Na2CO3 akan berikatan dengan ion Ca 2; membentuk endapan CaCO 3 se(ingga ion Ca2; ang terdapat dalam larutan garam kadarna lebi( keil /$esdantina, 200<. !easaman biosorben ditentukan dengan metode titrasi asam-basa, dimana situs-situs asam dari biosorben direaksikan basa /NaOH berlebi(, dan kelebi(a basa dititrasi dengan asam. =erdasarkan penelitian diperole( nilai keasaman total dari biosorben adala( 6,916 > 0,2?< mmol@g. !easaman dari biosorben serat sabut kelapa (ijau disebabkan karena pada biosorben tersebut mengandung selulosa ang di dalam struktur molekulna mengandung gugus gugus (idroksil serta lignin ang memgandung asam p(enolat /5OH ang mengalami pelepasan ion-ion H; /+udiarta, 2010. Tujuan dari penelitian ini adala( untuk membuat kertas indikator asam-basa menggunakan tanaman asli %ndonesia akni dari bunga !embang+epatu /Hibisus rosasinensis $.. maserasi dilakukan dengan menggunakan tiga pelarut ang berbeda untuk mengeta(ui pelarut mana ang meng(asilkan ekstrak terbaik. Pelarut ang digunakan antara lain adala( etanol, a8uades dan n-(eksan. Hasil penelitian menunjukkan ekstraks etanol /90A meng(asilkan ekstrak terbaik dibanding dengan kedua pelarut ang lain /+iregar. 200<.
C. ALAT DAN BAHAN 1. )lat-alat Praktikum a. =uret 0 ml b. Corong kaa ?0 mm . Brlenmeer 100 ml d. elas arloji e. elas kimia 100 ml . elas ukur 2 ml g. $abu takar 0 ml (. $abu takar 100 ml i. Pipet tetes j. Pipet "olume 1 ml k. ubber bulb l. +endok 23
m. +patula n. +tati o. Timbangan analitik 2. =a(an-ba(an Praktikum a. )8uades /H2O/l b. $arutan HCl /asam klorida pekat . $arutan indikator metil orange /'O d. $arutan indikator enoltalein /PP e. $arutan sampel NaOH ; Na2CO3 . Padatan Na2=#O9.10H2O /Natrium tetraborat D. SKEMA KERJA 1. Pembuatan $arutan HCl 0,1 N dari HCl pekat 0,6 ml HCl pekat Dimasukan dalam labu takar 100 ml • Denerkan dengan a8uades sampai batas •
labu ukur 100 ml 2.
Hasil
+tandarisasi $arutan HCl 0,1 N dengan Na 2=#O9.10H2O 0,# gram Na2=#O9 . 10 H2O •
Dienerkan ke dalam gelas kimia
•
Dilarutkan dengan a8uades sampai melarut
•
Dienerkan dengan labu ukur sampai 0 ml
$arutan Na2=#O9.10H2O
•
Dimasukkan dalam Brlenmeer
•
; 2 tetes indikator 'o
Hasil •
3.
Dititrasi dengan HCl 0,1 N
Hasil
Penentuan !adar NaOH dan Na 2CO3 dalam +ampel 2 m$ larutan sampel Dimasukkan dalam erlenmeer • ; 2 tetes indikator PP •
Hasil 24
•
Dititrasi dengan HCl /standarisasi sampai 7arnana mera( (ampir (ilang
Hasil • •
; 3 tetes indikator 'O Dititrasi kembali sampai 7arnana lebi( pekat
Hasil
E. HASIL PENGAMATAN 1. Tabel Pengamatan Peruba(an arna
No. 1.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
Pembuatan HCl 0,1 N dari HCl pekat. HCl pekat dienerkan dengan •
2.
•
arna a7al HCl pekat E bening, setela( dienerkan tetap bening.
a8uades dalam labu ukur 100 m$. +tandarisasi larutan HCl 0,1 N •
dengan Na2=#O9. 10H2O 0,# gram Na 2=#O9. 10H2O •
puti(, setela( dilarutkan, padatan larut,
dilarutkan (ingga 0 ml •
•
arna a7al Na2=#O9. 10H2O E padatan
•
dengan a8uades ; 2 tetes %ndiator 'O
larutan bening $arutan ang a7alna bening, setela( ditamba(kan indikator 'O menjadi
•
Dititrasi dengan larutan HCl
orange bening. $arutan menjadi ber7arna orange agak pekat setela( dititrasi.
0,1 N •
3.
Penentuan kadar NaOH dan Na2CO3 dalam sampel 2 m$ larutan sampel ; 2 tetes • indikator PP
•
arna a7al larutan sampel E bening, setela( ditamba(kan indikator 7arna
•
Dititrasi dengan HCl •
larutan menjadi pink bening. +etela( dititrasi 7arna mera( pada 25
•
; 2 tetes indikator 'O
•
Dititrasi
kembali
larutan lama kelamaan meng(ilang, se(ingga 7arna larutan memudar
(ingga
7arnana lebi( pekat.
•
(ampir bening. +etela( ditamba( indikator 'O larutan
•
menjadi ber7arna orange bening. +etela( dititrasi, 7arna larutan menjadi lebi( pekat.
2. Tabel Folume Titrasi No. 1.
Perobaan
Hasil Pengamatan
+tandarisasi larutan HCl 0,1 N
F E 23,2 ml
dengan Na2=#O9. 10H2O 2.
Penentuan kadar NaOH dan Na2CO3 dalam sampel
F.
F E #0,9 ml F E 13,# ml
ANALISIS DATA 1. Persamaan eaksi
a. HClpekat ; H2O/l HCl ener /a8 ; H2O/l b. Na2=#O9.10H2O/s ; H2O/l Na2=#O9.11H2O/a8 . Na2=#O9.10H2O/a8 ; 2HCl /a8 H2=#O9.10H2O/a8 ; 2NaCl/a8 d. NaOH/a8 ; HCl/a8 NaCl/a8 ; H2O/l e. Na2CO3/a8 ; HCl/a8 NaCl/a8 ; H2CO3/a8 . NaHCO3/a8 ; HCl/a8 NaCl/a8 ; H2CO3/a8 2. Per(itungan a. Pembuatan 100 m$ HCl 0,1 N Diketa(ui4 'r HCl E 3?, gr@mol F HCl E 100 m$ $ E 39A ! E 1,1< gr@m$ Ditana 4 F HCl pekat
G
Penelesaian 4
26
b. Normalitas HCl +tandar Diketa(ui4 'assa Na2=#O9.10H2O 'r Na2=#O9.10H2O Falensi Na2=#O9.10H2O Folume Na2=#O9.10H2O F HCl
E 0,# gr E #00 mg E 362 gr@mol E2 E 0 m$ E 23,2 m$
Ditana 4 N HCl G Penelesaian 4
E 0,0#1< N
27
E 0,0<03 N
. Penentukan kadar NaOH dan Na2CO3 dalam sampel Diketa(ui 4 'r NaOH E #0 gr / mol Falensi NaOH E1 'r Na2CO3 E 10? gr / mol Falensi Na2CO3 E2 N HCl E 0,0<03 N Fa E #0,9 ml Fb E 13,# ml Ditana 4 !adar NaOH dan Na 2CO3
G
Penelesaian 4
!adar NaOH !adar NaOH E
E
100A
100A
E E #3,#?## A 28
!adar Na2CO3 !adar Na2CO3 E
E
100A
100A
E E ?,3? A G. PEMBAHASAN Titrasi merupakan metode analisis kimia seara kuantitati ang biasa digunakan
dalam laboratorium untuk menentukan konsentrasi dari reaktan. !arena pengukuran "olume memainkan peranan penting dalam titrasi, maka teknik ini juga dikenal dengan analisis "olumetrik. +ala( satu jenis titrasi ang sering digunakan iala( titrasi asam basa. Titrasi asam-basa sering disebut juga dengan titrasi netralisasi. Dalam titrasi ini, kita dapat menggunakan larutan standar asam dan larutan standar basa. Pada prinsipna reaksi ang terjadi adala( reaksi netralisasi aitu 4 H; ; OHH2O eaksi netralisasi terjadi antara ion (idrogen sebagai asam dan ion (idroksida sebagai basa dan membentuk air ang bersiat netral. =erdasarkan konsep lain reaksi netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor proton /asam dengan penerima proton /basa. Dalam melakukan titrasi netralisasi kita perlu ermat mengamati peruba(an pH, k(ususna pada saat akan menapai titik ak(ir titrasi, (al ini dilakukan untuk mengurangi kesala(an dimana akan terjadi peruba(an 7arna dari indikator. Dalam menganalisis sampel ang bersiat basa, maka kita dapat menggunakan larutan standar asam. +ebalikna, jika kita menentukan sampel ang bersita basa, kita akan menggunakan larutan standar basa. Pada praktikum ini bertujuan untuk dapat membuat larutan HCl 0,1 N, dapat melakukan standarisasi larutan HCl dengan natrium tetraborat dan dapat menentukan kadar NaOH dan Na 2CO3 dalam sampel dengan titrasi. Terdapat tiga perobaan ang dilakukan pada praktikum kali ini. Pertama, pembuatan larutan HCl 0,1 N. Pembuatan larutan ini dilakukan dengan mengenerkan HCl pekat. arna a7al HCl pekat adala( bening, setelag dienerkan tetap bening. Pengeneran dilakukan untuk mendapatkan larutan dengan konsentrasi
29
ang lebi( renda( atau ang dalam perobaan ini sebesar 0,1 N. =erdasarkan (asil per(itungan "olume HCl pekat ang digunakan sebesar 0,626< ml. !edua, standarisasi larutan HCl 0,1 N dengan Na2=#O9 . 1 0 H2O. Proses standarisasi dilakukan untuk mengeta(ui normalitas atau konsentrasi HCl dengan pasti. Pertama-tama padatan natrium tetraborat /Na2=#O9 . 10 H 2O dilarutkan dan dienerkan dengan a8uades. arna padatan natrium tetraborat adala( puti, setela( dilarutkan dan dienerkan didapatkan 7arna larutan bening. +elanjutna ditamba(kan indikator 'O /metil orange dengan traek pH antara 3,1-#,# /asam. Penggunaan indikator 'O dikarenakan pada saat standarisasi larutan HCl dengan borat, larutan HCl termasuk asam kuat, sedangkan larutan borat adala( garam dari basa lema(, maka pH saat titik eki"alen ang terjadi bersiat asam. Penamba(an indikator digunakan untuk memperole( titik ak(ir titrasi asam-basa. arna larutan setela( ditamba(kan indikator menjadi orange bening. +elanjutna larutan dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N. +etela( dititrasi 7arna larutan menjadi agak pekat. Folume titrasi ang digunakan sebanak 23,2 ml. =erdasarkan (asil per(itungan didapat N HCl sebesar 0,0<03 N. Penggunaan natrium tetraborat pada perobaan ini dikarenakan memiliki berat eki"alen ang tinggi, tidak (igroskopis dan memiliki kemurnian ang tinggi. Dan juga merupakan garam ang terbentuk dari proses disosiaso antara larutan NaOH ang merupakan basa kuat dengan larutan H2=#O9 ang merupakan asam lema(. !etiga, penentuan kadar NaOH dan Na2CO3 dalam sampel. Dilakukan dua kali dengan menggunakan indikator ang berbeda. $arutan sampel /NaOH;Na 2CO3 memiliki 7arna a7al bening, kemudian ditamba(kan dengan indikator pp, se(ingga larutan menjadi pink bening. %ndikator pp memiliki traek pH 6,0-<,? ang digunakan untuk mengidentiikasi titik ak(ir titrasi larutan basa. +etela( itu, larutan dititrasi dengan HCl, 7arna larutan menjadi memudar dan (ampir bening. Folume titrasi ang digunakan sebanak #0,9 ml. !emudian larutan ditamba(kan dengan indikator 'O ang digunakan untuk mengidentiikasi titik ak(ir titrasi dari larutan asam. +etela( ditamba(kan indikator 'O 7arna larutan menjadi orange bening. +elanjutna larutan dititrasi dengan HCl kembali, 7arna larutan beruba( menjadi lebi( pekat. Folume titrasi ang digunakan sebanak 13,# ml. =erdasarkan "olume titrasi ang didapatkan kita dapat menari kadar NaOH dan Na2CO3. !adar NaOH ang didapat sebesar #3,#?##A. +edangkan kadar Na 2CO3 sebesar ?,3?A. H. KESIMPULAN =erdasarkan praktikum ang tela( dilakukan, dapat disimpulkan ba(7a4 30
1.
*ntuk membuat larutan HCl 0,1 N dapat dilakukan dengan mengenerkan HCl pekat (ingga menjadi 100 ml. =erdasarkan per(itungan "olume HCl pekat ang
2.
digunakan sebanak 0,626< ml. +tandarisasi larutan HCl dengan natrium tetraborat dilakukan dengan ara menitrasi larutan natrium tetraborat dengan HCl. =erdasarkan (asil pengamatan dan per(itungan didapat normalitas HCl sebesar 0,0<03 N dengan "olume HCl
3.
sebanak 23,2 ml. Dalam menentukan kadar NaOH dan Na 2CO3 dalam sampel, dilakukan dua kali titrasi dengan indikator ang berbeda. Didapatkan kadar NaOH sebesar #3,#?##A dan kadar Na 2CO3 sebesar ?,3?A.
DAFTAR PUSTAKA
C(ang, amond. 200. Kima Dasar : Konsep-konsep Inti. akarta 4 Brlangga. !(opkar, +.'. 2003. Dasar Kimia Analitik. akarta 4 *% Press. $esdantina, Dina dan %stikoma(. 200<. Pemurnian NaCl dengan Menggunakan Natrium Karbonat. +emarang 4 *ni"ersitas Diponegoro. +iregar, Iusraini Dian %naati. 200<. Pembuatan Kertas Indikator Asam Basa dari Bunga Kembang Sepatu !ibis"us rosa-sinensis #.$. akarta 4 *%N +ari Hidaatulla(. +udiarta, % aan, dkk. 2010. Biosorpsi Kromium %I$ pada Serat Sabut Kelapa !i&au Co"os nu"i'era$. =ukit imbaran 4 *ni"ersitas *daana. *nder7ood., ).$ dan .) Da . 2001. Analisis Kimia Kuantitati'. akarta 4 *% Press.
31