BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Trauma Trauma medula medula spinalis spinalis adalah trauma yang mengenai sumsum tulang belakang( spinal cort / medula spinalis) yang pada umumnya terletak terlet ak pada intradural ekstra meduler. Selain itu juga ada yang terjadi pada ekstra dural serta intradurel walaupun jumlahnya tidak banyak. Akibat Akibat medula medula spinal spinalis is akibat akibat trauma trauma adalah adalah paling paling sering sering terjad terjadii dan menjadi penyebab ketidak kemampuan dan kematian di united states. Kira-kira ! " trauma sistem sara# mengenai medula spinalis. $iperkirakan lebih dari !! ribu orang menderita paralise Akibat cidera medula spinalis dan ! ribu oarang atau lebih lebih terken terkenaa cidera cidera dalam dalam satahu satahun. n. Kebany Kebanyakan akan orang orang yang yang cedera cedera medula medula spinalis adalah pria berumur % sampai &' tahun. Kecela Kecelakaa kaan n medula medula spinal spinalis is terbes terbesar ar diseba disebabka bkan n oleh oleh kecela kecelakaa kaan n lalu lintas lintas tempat tempat yang yang paling paling sering sering terken terkenaa cidera cidera adalah adalah regio regio serika serikalis lis dan persambungan thorak dan regio lumbal. lumbal. *esi trauma yang berat dari medula spinalis dapat menimbulkan menimbulkan transaksi dari medula spinalis atau merobek medula spinalis dari satun tepi ketepi yang lain pada tingkat tertentu disertai hilangnya #ungsi. Transaksi juga disebut cidera Akibat medula spinalis lengkap. +uadriplegi terjadi pada pasien yang cidera pada salah satu segmen dari serikal akibat medula spinalis. ,ada tingkat awal semua cidera Akibat medula spinalis belakang terjadi periode #leksi paralise paralise dan hilang semua semua re#lek re#lek dibawa dibawah h lagi. lagi. ungsi ungsi sensori sensori dan autono autonom m juga juga hilang hilang medula medula spinalis juga bisa menyebabkan gangguan sistem perkemihan disre#leksi otonom atau hipere#leksi juga #ungsi seksual juga dapat terganggu. ,erawatan awal setelah terjadi cidera kepala medula spinalis ditujukan pada pengembalian kedudukan tulang dari tempat yang patah atau dislokasi. *angkah-langkahnya terdiri dari immobilisasi sederhana traksi skeletal tindakan bedah
untuk
membebaskan
kompresi
spina.
Sangat
penting
untuk
mempert mempertaha ahanka nkan n tubuh tubuh dengan dengan tubuh tubuh diperta dipertahan hankan kan lurus lurus dan kepala kepala rata. rata. Kantong pasir mungkin diperlukan untuk mempertahankan kedudukan tubuh.
B.TUJUAN PENULISAN 1. Tujuan umum
ntuk pemahaman asuhan keperawatan pada pasien dengan trauma medula spinalis. 2. Tujuan khusus
. emaham emahamii anatom anatomii #isiol #isiologi ogi medul medulaa spinal spinalis. is. &. emahami emahami koonsep koonsep dasar tentan tentang g trauma trauma medula medula spinalis. spinalis. 0. $apa $apatt mela melaks ksan anak akan an peng pengka kaji jian an pada pada pasi pasien en deng dengan an trau trauma ma medu medula la spinalis. 1. erumu erumuskan skan diag diagnos nosaa keperaw keperawata atan. n. '. $apa $apatt memb membua uatt 23, 23,.. 4. $apat $apat merumu merumuskan skan ealua ealuasi. si.
BAB II ISI
KONSEP DASAR A. DEFINISI
Trauma Trauma medula medula spinalis spinalis adalah trauma yang mengenai sumsum tulang belakang( spinal cort / medula spinalis) yang pada umumnya terletak pada intra-dural ekstra meduler. Selain itu juga ada yang terjadi pada ekstra dural serta intra-durel walaupun jumlahnya tidak banyak. B. ETIOLOGI
,enyebab dari Trauma medula spinalis yaitu karena kecelakaan mobil sepeda motor menyelam berselancar dan kecelakaan atletik lain tembakan senapan merupakan merupakan penyebab utama dari medula spinalis. C. PATOFISIOLOGI
Kerusa Kerusakan kan medula medula spinal spinalis is berkis berkisar ar dari dari komosi komosio o sement sementara ara ( dimana dimana pasien sembuh sempurna) sanpai kontusio laserasi dan kompresi substansi medula ( baik salah satu maupun kombinasi). Sampai transeksi lengkap medula ( yang membuat pasien paralisis dibawah tingkat cidera). 5ila 5ila hemora hemoragi gi terjad terjadii pada pada daerah daerah spinal spinalis is darah darah dapat dapat meremb merembes es ke e6tradural subdural atau daerah subarahnoid pada kanal spinal. Segera Setelah terjad terjadii kont kontus usio io atau atau robe robeka kan n akib akibat at cide cidera ra serab serabut ut-se -sera rabu butt sara# sara# mulai mulai memben membengka gkak k dan hancur. hancur. Sirkula Sirkulasi si darah ke substan substansia sia griseria griseria
medula medula
spinalis menjadi terganggu tidak hanya hal ini saja yang terjadi pada cidera pembuluh
darah
medula
spinalis
tetapi
proses
patogenik
dianggap
menyebabkan kerusakan yang terjadi pada cedera medula spinalis akut. Suatu rantai rantai sekund sekunder er kejadi kejadianan- kejadi kejadian an yang yang menim menimbul bulkan kan iskemi iskemia a hipoks hipoksia ia edema dan lesi-lesi hemoragi yang pada gilirannya mengakibatkan keruskan mielin dan akson. 7eaksi sekunder ini diyakini penyebab prinsip desenerasi medula spinalis pada tinkat cudera sekarang dianggap reersibel 1 sampai 4 jam sete lah cidera. ntuk itu jika kerusakan medula tidak dapat diperbaiki maka beberapa metode
mengawali pengobatan dengan menggunakan kortikosteroid dan obat-obat anti in#lamasi lainnya yang dibutuhkan untuk mencegah kerusakan sebagian dari perkembangannya masuk ke dalam kerusakan total dan menetap.
D. ANIFESTASI KLINIS
Trauma uma
ini
umumnya
memp empunyaig aigejal jala
klinis
yang ang
hampir
kebanyakansatu sama lainnya baik intradural e6tra-meduler e6traduller atau intra-duller yaitu sebagai berikut8 .9ejala-gejala radikular 8hipertensinyeri akar &.9ejala penekanan 0.gejala sensorik 1.,eninggian re#lek #isiologis dan timbul re#lek patologis. '.Sindrom 5ladder-7ectum :ncontinensia urin retensio urin konstipasi 4. gangguan sara# simpatis 8 re#lek pilomotor (merinding) re#lk asomotor (pucat kalau kulit ditusuk) berkeringat.
;. KLASIFIKA KLASIFIKASI SI KEEROSO KEEROSOTAN TAN NEUROLOGI NEUROLOGIS S SEHUBUNG SEHUBUNGAN AN DENGAN TINGKAT LESI SPINAL CORD.
TINKAT TINKAT LESI LESI KEERO KEEROSOT SOTAN AN NEURO NEUROLOG LOGIS IS
3 ke 3&
+uar +uardi dipl pleg egia ia<< tida tidak k ada ada #ung #ungsi si pern perna# a#as asan an kare karena na hamb hambat atan an perna#asan jika tidak diobati ( 7espiratory Arrest )
30 ke 31
+u=rd u=rdip iple leg gia < kehil ehilan ang gan sara sara## yang ang mempe empers rsar ara# a#ii sara sara## dia#ragma ( ,hrenic eie ) tidak ada perna#asan.
31 ke 3' 3'
+uar +uardi dipl pleg egia ia < tida tidak k ada ada kek kekua uatan tan mato matorr leng lengan an..
3' ke ke 34
+uar +uardi dipl pleg egia ia < #ung #ungsi si mot motor or len lenga gan n yang yang men menyi yilan lang. g.
34 ke ke 3>
+uar +uardi dipl pleg egia ia < tid tidak ak ada ada #un #ungs gsii tris trisep ep kec kecua uali li bise bisep. p.
3> ke 3%
+uar +uardi dipl pleg egia ia < tida tidak k ada ada #ung #ungsi si intr intrin insi sik k otot otot tang tangan an kecu kecual alii trisep.
T ke T& ? * Ke *& ,arap raplegia < #un #ungsi lengan ada bebera erapa kehilanganintercostal kehilangan #ungsi kandung kemih usus besar / bowel #ungsi se6. *& dan bawahnya Kerusakan 3auda e=uina < kombinasi hilangnya sensori motorik bowel kandung kemih #ungsi se6 derajat cidera tergantung pada akar sara# mana yang terkena. Sakral < Kehilangan #ungsi bowel kandung kemih dan se6ual.
TINGKAT GANGGUAN NEUROLOGIS SESUAI SEGENT EDULA SPINALIS.
usculus / pleksus P!"ksus #"$%&ka!&s - $ia#ragma - Skaleni P!"ksus B$a#h&a!&s Seratus anterior Supra dan in#raspinati $eltoideus Teres minor Teres mayor 5isep 5rakialis antikus Korachobrachialis leksor carpi radialis ,ronator teres leksor digitorumsublimis leksor #olocis longus leksor digitorum pro#undus ,ronator =uadratus Abduktor polocis breis leksor polisis breis @ponens polisis *umbrikalus -&-0 leksor carpi ulnaris leksor digitorum pro#undus Abduktor polisis *umbrikalus 0-1
Segment C1 ' C( 30 - 31 30 - 3% C) ' Th 2 3' - 3> - 34 3' - 34 3' 31 - 3' 3' - 34 3' - 34 3' - 34 3'-34-3> 34 34 - 3> 3> 3> 3> 34 3> - 3% 3> - 3% 34 - 3> 3% Th 34 3> 3> Th 3% Th 3% Th
2erus renikus
Torasikus longus Supraskapularis Aksilaris Subskapularis uskuluskeletal
edianus
Abduktor minimi digiti @ponens minimi digiti leksor minimi digiti Tricept 5rachio radialis ;kstensor 3arpi radialis ;kstensor digitorum komunis ;kstensor digiti =uinti propeus ;kstensor carpi ulnalis Supinator breis Abduktor polisis longus ;kstensor polisis breis ;kstensor polisis longus ;ktensor :ndisis proprius
3% Th 3> - % Th 3> - % Th 34 - > 3' - 4 34-> 3> 3> 3> 3' - 4 3>-% 3 % Th 3> 3>
N"$%us *+$as&kus :ntercostal Subcostal Abdominal
Th 1 ' 12 Th -
-
;ksternal ob oblik
-
:nternal @blik
-
Transersalis
- 7ectus P!"ksus !um,a!&s illiopsoas Sartorius +uadriseps ,ektineus Abduktor 9rasilis @bturator ;ksternus P!"ksus sak$a!&s @bsturator :nternus 9emeli Kuadratus #emoris 5iceps emoris Semiten dinosus Semimembranosus Tibialis antikus ekstensor digitorum longus ;kstensor halusis longus ;kstensor digitorum breis
lnaris
7adialis
:ntercostalis
Th % - &
Th 12 - L ( Th & *&0 *& - 0 l& 1 *& - 1 *& 1 *& 1 *0 1 L) - S) *' S *1 ' S *1 ' S *' S & *1 ' S *1 ' S *1 ' *1 ' S *1 ' *' S
Krulalis
@bsturator
:schiadikus
;kstensor halusis breis ,eroneus ( #ibularis ) 9astrognemius Soleus Tibialis postikus leksor digitorum longus leksor halusis longus leksor digitorum breis leksor halusis breis ,lantaris S#ingter dan parineal
*1 ' *' S *1 S- & *' S *' S *' S 0 *' S 0 *' S *' S-& S & S0 1 '
,eroneus (ibularis )
Tibialis ,udendus
F. P"m"$&ksa P"m"$&ksaan an &a/n+s* &a/n+s*&k &k
,engka ,engkajian jian neurol neurologi ogik k yang yang lengka lengkap p perlu perlu dilaku dilakukan kan pertam pertamaa perlu perlu kirany kiranyaa perlu perlu diketa diketahui hui apakah apakah terdap terdapat at patah patah atau atau perges pergeseran eran erteb ertebral. ral. $iag $iagno nost stik ik deng dengan an sina sinarr B ( sina sinarr B pada pada spin spinal al ser serik ikal al late latera rall dan dan pemindahan 3T)C suatu riset dilakukan untuk cidera lain karena trauma spinal sering sering brsama brsamaan an dengan dengan cidera cidera lain lain yang yang biasany biasanyaa dari dari kepala kepala dan dada. dada. ,ema ,emant ntau auan an
;K9 ;K9
kont kontin iny yu
merup erupak akan an
indi indika kasi si
kare karena na
biod biodik ikar ardi diaa
(perlambatan #rekuensi jantung) dan asistole ( standstill jantung) umum cedera serikal akut. 3T scan sangat membantu penyusuran cidera medula spinalis. 7: dapat menemukan kompresi medula spinalis dan edema.
G. KONSEP ASUHAN KEPERA0ATAN Da*a su,j"k*&
.
,engertian ,engertian pasien tentang tentang cidera cidera dan de#isit de#isit yang yang ditimbulka ditimbulkanny nnya. a.
&.
Si#at Si#at cid cidera era sebag sebagaim aiman anaa trjadi trjadi cide cidera ra..
0.
Terda rdapat di dispnoe
1.
,erasaa ,erasaan n yang yang tidak tidak biasa biasa ( paresth paresthesia esia dsb) dsb)
'.
7iwa 7iway yat hil hilan ang g kes kesad adar aran an
4.
Terdapat ny nyeri
>.
Dila Dilang ng senso sensory ry ting tingka kata tann nnya ya..
Da*a +,"k*&
.
Status Status respirasi respirasi ( terjadi terjadi penurunan penurunan #ungssi #ungssi perna#asa perna#asan n karena karena terganggu terganggu otot aksesori mayor)
&.
Tingk Tingkat at kewasp kewaspada adaan an dan kesada kesadaran ran menuru menurun n
0.
@rientasi
1.
kur kuran an pupi pupil l kesam kesamaan aan dan dan reak reaksi si
'.
Kekuat Kekuatan an motor motorik ik ( mengalam mengalamii paralisis paralisis sensor sensorii dan motor motorik ik total) total)
4.
,osis ,osisii tubu tubuh h dal dalam am posis posisii netr netral al..
>.
Suhu Suhu tek tekan anan an darah darah turu turun n nadi nadi..
%.
:ntegr egritas kulit
E.
Kondi Kondisi si kolon kolon dan kandun kandung g kemih kemih dan disten distensi. si.
!. Terdapat Terdapat cidera cidera lain ( #raktur #raktur dan cidera cidera kepala) kepala)
H. D&a/n+sa k"3"$a4a*an
. ,enu ,enuru runa nan n #ung #ungsi si mobi mobili lita tass bFd bFd adan adany ya para parapl pleg egia ia seku sekund nder er adan adany ya penekanan pleksus brachialis pleksus lumbalis oleh karena trauma medula spinalis. &. 9ang 9anggu guan an pola pola napa napass tida tidak k e#ek e#ekti ti## bFd bFd kele kelema maha han n otot otot abdo abdome men n dan dan intercostal serta ketidakmampuan membersihkan sekresi. 0. 9angguan 9angguan eliminasi eliminasi ( bowel bowel incontinensi incontinensia a konstipasi) konstipasi) bFd rusakny rusaknyaa nerus pudendus lintasan egetati# pada sakral 0-1-' sekunder adanya penekanan oleh trauma medula spinalis. 1. 9anggu 9angguan an eliminasi eliminasi ( urinary urinary inconti incontinen nensia sia retensi) retensi) bFd rusakn rusaknya ya nerus nerus pudenous lintasan egetati# pada sakral 0-1-' sekunder adanya penekanan oleh trauma medula spinalis. '. 9angguan 9angguan rasa nyaman nyaman nyeri nyeri radiks bFd bFd tertekanny tertekannyaa nerus curalis curalis sekunder sekunder adanya trauma medula spinalis pada segmen Th &-* &0 4. ,eru ,eruba baha han n emosi emosi dan dan kepr keprib ibad adia ian n ( depr depresi esi deni denial al an6i an6iety ety keca kecaca catan tan menetap perubahan body image) bFd penurunan #ungsi neurilogis sekunder adanya trauma medula spinalis.
asalah kolaborati# komplikasi potensial
5erdasarkan data pengkajian komplikasi yang mungkin terjadi meliputi
Trombosis ena prounda.
Dipertensi orto stadi.
Diperre#leksi autonom.
I. In*"$%"ns& K"3"$a4a*an
P"nu$unan un/s& m+,&!&*as ,5 aana 3a$a3!"/&a s"kun"$ aana 3"n"kana 3"n" kanan n 3!"ksus 3!"ksus ,$a#h&a!& ,$a#h&a!&s6 s6 3!"ksus 3!"ksus !um,a!&s !um,a!&s +!"h ka$"na ka$"na *$auma *$auma m"u!a s3&na!&s.
Kriteri Kriteriaa hasil hasil 8memp 8memperta ertahan hankan kan posisi posisi #ungsi #ungsi dibukt dibuktika ikan n oleh oleh tak adany adanyaa kontraktur #oot droop. eningkatkan bagian tubuh yang sakit. :nterensi
8
kaji secara teratur #ungsi motorik.
enceg encegah ah terjadi terjadiny nyaa de#orm de#ormitas itas dan kehila kehilanga ngan n #ungsi #ungsi gerak. gerak. ,osisi ,osisi tidur tidur pasien pasien yang yang benar benar untuk untuk menceg mencegah ah kontra kontraktu kturr dan mempertahankan body aligment yang baik. . Tempat tidur dengan dengan alas yang yang keras dan rata. &. sahaka sahakan n telent telentang ang kecual kecualii saat pemenu pemenuhan han aktii aktiitas tas untuk untuk mencegah de#ormiter #leksi paha. 0. 9unakan 9unakan #ootboard selama terjadi kelumpuhan kelumpuhan agar kaki tetap dalm posisi dorso#elksi dorso#elksi mencegah #oot droop droop tumit memendek memendek plantar #leksi. 1. 3gah 3gah penggu penggunaa naan n #oot #oot board board setelah setelah terjadi terjadi kekeja kekejanga ngan n yang yang berlanjut karena akan menambah kekakuan dan plantar #leksi. '. 3egah terjadinya tekanan yang berlebihan pada tumit. 4. Gangan menggun menggunakan akan perban untuk menarik menarik kaki yang sakit ke arah plantar #leksi.
5erikan suatu alat agar pasien mampu untuk meminta pertolongan.
5antu F lakukan latihan rom pada semua ekstremitas dan sendi pakailah gerakan perlahan dan lembut.
,antau ,antau T$ sebelum sebelum dan sesuda sesudah h melaku melakukan kan akti#i akti#itas tas pada pada #ase akut.
9antilah posisi secara periodik walaupun dalam keadaan duduk.
9unakan ganjalan pada daerah posterior dan usahakan lutut dalam posisi ekstensi secara penuh amankan daerah posteror dengan perban yang elastis.
9unakan bantalan daerah trochanter mulai dari krista iliaka sampai pertengahan paha untuk mencegah eksternal rotasi pada sendi paha jika dalam posisi dorsal.
Tempatkan pasien dalam posisi prone ' menit H jam & 0 kali perhari untuk mencegah kontraktur paha yang #leksi.
ember emberii latihan latihan pada pada daerah daerah yang yang sakit sakit ajarkan ajarkan pasien pasien untuk untuk menempatkan bagian kaki yang sakit di atas bagian kaki yang sehat agar pasien mampu mengembalikan badannya sendiri.
Gan//uan 3+!a na3as *&ak ""k*& ,5 k"!"mahan +*+* a,+m"n an &n*"$#+s*a! &n*"$#+s*a! s"$*a k"*&akmam3uan m"m,"$s&hkan s"k$"s&.
Kriteria Kriteria hasil 8 empertahanka empertahankan n entilasi entilasi adekuat dibuktikan dibuktikan oleh oleh tidak adanya distress pernapasan dan 9$A dalam batas dalam batas yang diterima :nterensi 8
,ertahankan jalan napas posisi kepala dalam keadaan posisi netral tinggikan sedikti kepala tempat tidur jika dapat ditoleransi pasien 8 gunakan tambahan / beri jalan napas buatan jika ada indikasi.
*aku *akuka kan n
peng penghi hisa sapa pan n
karakteristik sekresi.
bila bila perl perlu u cata catatt
juml jumlah ah
jeni jeniss
dan dan
Kaji Kaji #ungsi #ungsi pernap pernapasan asan dengan dengan mengin menginstru struksi ksikan kan pasien pasien untuk untuk melaku melakukan kan napas napas dalam. dalam. 3atat 3atat adany adanyaa / tidak tidak ada pernap pernapasan asan spontan contoh pernapasan labored menggunakan otot aksesori.
Auskultasi suara napas. 3atat bagian bagian paru yang bunyinya menu menuru run n atau atau tida tidak k ada ada atau atau adan adanya ya suara suara napa napass ade adent ntisi isius us (ronkhi mengi krakles) .
3atat kemampuan ( kekuatan ) dan / atau kee#ekti#an dari #ungsi batuk.
5antu pasien untuk batuk ( jika diperlukan ) dengan meletakkan tangan di bawah dia#ragma dan mendorong ke atas sewaktu pasien melakukan ekspirasi.
@bserasi warna kulit 8 adanya sianosis keabu abuan.
Kaji adanya distensi abdomen dan spasme otot.
Anjurkan pasien untuk minum ( minimal &!!! ml / kalori ).
Gan//uan $asa naman n"$& $a&ks ,5 *"$*"kanna n"$%us #u$a!&s s"kun"$ aana masa *$auma m"u!!a s3&na!&s 3aa s"/m"n Th 12 ' L1 267
Kriteria hasil8 elaporkan penurunan rasa nyeri F ketidak nyamanan. engidenti#ikasi cara-cara untuk mengatasi nyeri.
:nterensi8
Kaji terhadap adanya nyeri.
;aluasi peningkatan iritabilitas tegangan otot gelisah perubahan tanda ital yang tak dapat dijelaskan.
5erik 5erikan an tind tindak akan an keny kenyam amana anan n misal misalny nyaa < peru peruba baha han n posi posisi si masase kompres hangatFdingin sesuai indikasi.
$orong pengguanaan teknik relaksasi.
Gan//uan
"!&m&nas& 8 u$&na$ &n#+n*&n"ns&a6 $"*"ns&9 ,5 $usakna n"$%us
3u" 3u "n+ n+us us !&n* !&n*as asan an %"/" %"/"*a *a*& *& 3aa 3aa sak$ sak$a! a! 7'(' 7'(') ) s"ku s"kun n"$ "$ aan aana a 3"n"kanan +!"h *$auma m"u!a s3&na!&s.
Krit Kriteri eriaa hasi hasill
8 elim elimin inasi asi urin urin dap dapat at dip dipert ertah ahan anka kan n masu masuka kan n F pen penge gelu luar aran an
dengan urine jernih bebas bau. :nter :nterens ensii 8
Kaji pola berkemih seperti #rekuensi dan jumlahnya.
,alpasi ,alpasi adany adanyaa disten distensi si kandun kandung g kemih. kemih.anj anjurk urkan an pasien pasien untuk untuk melapo melaporka rkan n asupan asupan cairan cairan pola pola berkem berkemih ihjum jumlah lah residu residu urin urin setelah dilakukan kateterisasi kualitas urin
dan
beberapa perasaan yang tidak biasanya ada yang mungkin mungkin terjadi.
@bserasi adanya urine seperti awan atau berdarah bau yang tidak enak.
5ersihkan daerah perineum dan jaga agar tetap kering lakukan perawatan kateter jika perlu.
Gan//uan Gan//uan
"!&m&nas& "!&m&nas& 8u$&na$ 8u$&na$ &n#+n*&n" &n#+n*&n"ns&a6 ns&a6 k+ns*&3as k+ns*&3as&9 &9 ,: $usakna $usakna
n"$%us 3u"n+us !&n*asan %"/"*a*& 3aa sa#$a! 7'(') s"kun"$ aana 3"n"kanan +!"h *$auma m"u!!a s3&na!&s.
Krit Kriter eria ia hasi hasill
8 enc encip ipta taka kan n kemb kembal alii kepu kepuas asan an pala pala elim elimin inas asii usus usus..
:nterensi
8
Auskultasi bising usus catat lokasi dan karakteristiknya.
@bserasi @bserasi adanya distensi distensi abdomen abdomen jikabising usus tidak ada atau berkurang.
3atat adanya mual ingin muntah.
Kenali adanya tanda-tandaF periksa adanya sumbatan.
P"$u,ahan
"m+s& an k"3$&,a&an 8 "3$"s&6 "n&a!6 an;&"*6 k"#a#a*an
m"n"*a36 m"n"*a36 3"$u 3"$u,aha ,ahan n ,+ "ma/"9 "ma/"9 ,5 3"nu 3"nu$una $unan n un/s& un/s& n"u$ n"u$+!+/& +!+/&s*6 s*6 s"kun"$ aana *$auma m"u!!a s3&na!&s.
Kriteria hasil 8 engenali kerusakan sensori.
engun engungka gkapka pkan n kesadar kesadaran an tentan tentang g kebutu kebutuhan han sensori sensori dan potensil terhadap penyimpangan F kelebihan beban beban :nter :nterens ensii 8
*indungi dari bahaya tubuh.
5antu pasien mengenali dan mengkompensasi perubahan sensasi.
,osisikan pasien untuk melihat sekitar akti#itas.
5erikan akti#itas hiburan.
5erikan tidur tanpa gangguan dan periode istirahat.
J. E
Dasil yang diharapkan8
mempeh mempehatik atikan an pening peningkat katan an pertuk pertukara aran n gas dan bersih bersihan an jalan jalan napas napas dari dari sekres sekresii yang yang dipe diperl rlih ihatk atkan an oleh oleh buny bunyii na#as na#as norm normal al pada pada peng pengka kajia jian n auskultasi. a. bernap bernapas as dengan dengan muda mudah h tanpa tanpa napas napas pend pendek. ek. b. melatih napas dalam setiap jam batuk e#ekti# dan paru-paru bersih dari secret. c. beba bebass dari dari in#e in#eks ksii paru paru-p -par aru u ( missa missal l suhu suhu normal normal #rek #rekue uens nsii nadi nadi dan pernapasan normal bunyi napas normal normal tidak ada sputum purulen.
bergerak dalam batas dis#ungsi dan memperlihatkan usaha melakukan latihan dalam na#as #ungsi.
mendemostrasikan integritas kulit dengan optimal. A.
memperlihatkan turgor kulit normal dan kulit
bebas
dari
kemerahan atau kerusakan 5.
berpartisipasi dalam perawatan kulit dan memantau prosedur dalam keterbatasan #ungsi
mencapai #ungsi kandung kemih A. tida tidak k memp memper erlih lihatk atkan an adan adanya ya tand tandaa in#ek in#eksi si salur saluran an urin urine. e. ( mis. mis. suhu suhu normal berkemih jernih urine encer) 5. mngos mngosums umsii asupan asupan cairan cairan adekua adekuat. t. 3. berpartisipa berpartisipasi si dalam program program latihan latihan dalam dalam batasan batasan #ungsi. #ungsi.
mencapai #ungsi de#ekasi A.
melaporkan pola de#ekasi tratur.
5.
mengkonsumsi makanan berserat yang adekuat dan cairan melalui oral.
3.
berpartisipasi dalam program latihan de#ekasi dalam batas #ungsi
melaporkan tidak ada nyeri dan ketidak nyamanan. bebas komplikasi A.
memperlihatkan tidak ada tanda trombo#lebitis trombosis ena prounda atau emboli paru.
5.
tidak menunjukkan adanya mani#estasi emboli paru ( missal. tidak neri dada atau panas pendek 8 gas darah arteri normal )
3.
mempertahankan tekanan darah dalam batas normal.
$.
tidak mengalami sakit kepala dengan perubahan posisi
;.
tidak menunjukkan adanya hipere#leksia autonom ( mis. tiak sakit kepala dia#oresis hidung tersumbat atau bradikardia dia#oresis.)
BAB III PENUTUP
A. K"s&m3u!an
penatalaksanaan meny enyebab ebabka kan n
cidera
keru erusaka sakan n
dan dan
spidula
spinalis
keh kehilan ilanga gan n
harus
#ung #ungsi si
tepat
karena
neuro eurolo logi gik k.
bisa
tuju tujuan an
penatalaksanaan adalah untuk mencegah cidera spinalis dan mengobserasi gejala penurunan neurology lanjut. stabilitas oksigenasi dan kardioaskuler harus diprtahankan. tind tindak akan an dita ditamb mbah ah deng dengan an tekn teknik ik yang ang suda sudah h maju maju tela telah h dapa dapatt mempertahankan sisa #ungsi neurologik pada penderita. jenis-jenis trauma yang paling sering menyebabkan cidera medulla spinalis adalah kecelakaan lalu lintas luka tembak kecelakaan sewaktu menyelam dan terjatuh. penderita bisa sulit berna#as spontan sehingga prioritas utamanya adalah mengadakan mengadakan jalan udara yang e#ekti# e#ekti# dengan dengan cara memperkecil memperkecil gerakan sewaktu diadakan resusitation.
B. Sa$an
ditempas kecelakaan pasien harus dimobilisasi pada papan spinal ( punggung dengan kepala dan leher dalam posisi netral untuk mencegah cidera komplit.
salah satu anggota tim harus mengontrol kepala pasien untuk mencegah #leksi rotasi atau ekstensi kepala.
tangan ditempatkan pada kedua sisi deka telinga untuk mempertahankan traksi dan kesejajaran sementara papan spinal atau alat imobilisasi serikal dipasang.
paling sedikit empat orang harus mengangkat korban dengan hati-hati keatas papan untuk memindahkan kerumah sakit. adanya gerakan memutir dapat merusa merusak k medull medullaa spinal spinalis is ireersi ireersibel bel yang yang menye menyebab babkan kan #ragmen #ragmen tulang tulang ertebra terputus patah atau memotong medulla komplet.
$ATA7 ,STAKA