Asuhan Keperawatan Gawat Darurat pada Pasien dengan Keracunan BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pertolongan terhadap keracunan yang ditimbulkan oleh zat apapun haruslah dipersiapkan
dengan sebaik-baikanya. Pertolongan yang keliru atau secara berlebihan justru mendatangkan bahaya baru. Identifikasi racun merupakan usaha untuk mengetahui bahan, zat, atau obat yang diduga sebagai penyebab terjadi keracunan, sehingga tindakan penganggulangannya dapat dilakukan dengan tepat, cepat dan akurat. Dalam menghadapi peristiwa keracunan, kita berhadapan dengan keadaan darurat yang dapat terjadi dimana dan kapan saja serta memerlukan kecepatan untuk bertindak dengan segera dan juga mengamati efek dan gejala keracunan yang timbul. Racun adalah zat atau senyawa yang masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara yang menghambat respons pada sistem biologis dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan, penyakit, bahkan kematian. eracunan sering se ring dihubungkan dengan pangan atau bahan kimia. Pada kenyataannya bukan hanya pangan atau bahan kimia saja yang dapat menyebabkan keracunan. Di sekeliling kita ada racun alam yang terdapat pada beberapa tumbuhan dan hewan. !alah satunya adalah gigitan ular berbisa berbisa yang sering terjadi di daerah tropis dan subtropis. "isa gigitan ular adalah kedaruratan medis, #$% gigitan ular terjadi pada anggota badan sehingga tindakan pertolongan pertama dapat mudah dilakukan. B. &. (.
Tuuan 'ntuk mengetahui penatalaksanaan kedaruratan pada pasien dengan keracunan. 'ntuk mengetahui penatalaksanaan kedaruratan pada pasien dengan gigitan binatang
berbisa.
BAB II PE!BAHA"AN
A. Askep Gawat Darurat Keracunan
#. Pengertian Racun adalah zat yang ketika tertelan, terhisap, diabsorbsi, menempel pada kulit, atau
dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang relatif kecil menyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia. eracunan melalui inhalasi dan menelan materi toksik, baik kecelakaan dan karena kesengajaan, merupakan kondisi bahaya yang mengganggu kesehatan bahkan dapat menimbulkan kematian. !ekitar )% dari semua pengunjung departemen kedaruratan datang karena masalah toksik. eracunan atau intoksikasi adalah keadaan patologik yang disebabkan oleh obat, serum, alkohol, bahan serta senyawa kimia toksik, dan lain-lain. eracunan dapat diakibatkan oleh kecelakaan atau tindakan tidak disengaja, tindakan yang disengaja seperti usaha bunuh diri atau dengan maksud tertentu yang merupakan tindakan kriminal. eracunan yang tidak disengaja dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, baik lingkungan rumah tangga maupun lingkungan kerja.
$. Pen%e&a& dan 'enis Keracunan eracunan dapat terjadi karena berbagai macam penyebab yang mengandung bahan
berbahaya dan potensial dapat menjadi racun. Penyebab-penyebab tersebut antara lain* a. +akanan "ahan makanan pada umumnya merupakan media yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme. Proses pembusukan merupakan proses awal dari akibat aktiitas mikroorganisme yang mempengaruhi langsung kepada nilai bahan makanan tersebut untuk kepentingan manusia. !elain itu, keracunan bahan makanan dapat juga disebabkan oleh bahan makanannya sendiri yang beracun, terkontaminasi oleh protozoa, parasit, bakteri yang patogen dan juga bahan kimia yang bersifat racun. Di Indonesia ada beberapa jenis makanan yang sering mengakibatkan keracunan, antara lain* &
eracunan botolinum lostridium botolinum adalah kuman yang hidup secara anaerobik, yaitu di tempat-tempat yang tidak ada udaranya. uman ini mampu melindungi dirinya dari suhu yang agak tinggi dengan jalan membentuk spora. arena cara hidupnya yang demikian itu, kuman ini banyak dijumpai pada makanan kaleng yang diolah secara kurang sempurna. /ejala keracunan botolinum muncul secara mendadak, &0-12 jam sesudah memakan makanan yang tercemar. /ejala itu berupa lemah badan yang kemudian disusul dengan penglihatan yang kabur dan ganda. elumpuhan saraf mata itu diikuti oleh kelumpuhan saraf-saraf otak lainnya, sehingga penderita mengalami kesulitan berbicara dan susah menelan.Pengobatan hanya dapat diberikan di rumah sakit dengan penyuntikan serum
antitoksin yang khas untuk botulinum. 3leh karena itu dalam hal ini yang penting ialah pencegahan. Pencegahan* sebelum dihidangkan, makanan kaleng dibuka dan kemudian direbus bersama (
kalengnya di dalam air sampai mendidih. eracunan jamur /ejala muncul dalam jarak bebarapa menit sampai ( jam sesudah makan jamur yang beracun 45manita spp. /ejala tersebut berupa sakit perut yang hebat, muntah, mencret, haus, berkeringat banyak, kekacauan mental, pingsan. 6indakan pertolongan* apabila tidak ada muntah-muntah, penderita dirangsang agar muntah. emudian lambungnya dibilas dengan larutan encer kalium permanganat 4& gram dalam ( liter air, atau dengan putih telur campur susu. "ila perlu, berikan napas buatan dan kirim
penderita ke rumah sakit. 1 eracunan jengkol eracunan jengkol terjadi karena terbentuknya kristal asam jengkol dalam saluran kencing. 5da beberapa hal yang diduga mempengaruhi timbulnya keracunan, yaitu* jumlah yang dimakan, cara penghidangan dan makanan penyerta lainnya. /ejala klinisnya seperti* sakit pinggang yang disertai dengan sakit perut, nyeri sewaktu kencing, dan kristal-kristal asam jengkol yang berwarna putih nampak keluar bersama air kencing, kadang-kadang disertai darah. 6indakan pertolongan* pada keracunan yang ringan, penderita diberi minum air soda sebanyak-banyaknya. 3bat-obat penghilang rasa sakit dapat diberikan untuk mengurangi 7
sakitnya. Pada keracunan yang lebih berat, penderita harus dirawat di rumah sakit. eracunan ikan laut "eberapa jenis ikan laut dapat menyebabkan keracunan. Diduga racun tersebut terbawa dari ganggang yang dimakan oleh ikan itu. /ejala-gejala keracunan berbagai binatang laut tersebut muncul kira-kira (8 menit sesudah memakannya./ejala itu berupa* mual, muntah, kesemutan di sekitar mulut, lemah badan dan susah bernafas. 6indakan pertolongan* usahakan agar dimuntahkan kembali makanan yang sudah tertelan itu. alau mungkin lakukan pula pembilasan lambung dan pernafasan buatan. 3bat yang khas
$
untuk keracunan binatang-binatang laut itu tidak ada. eracunan singkong Racun singkong ialah senyawa asam biru 4cyanida. !ingkong beracun biasanya ditanam hanya untuk pembatas kebun, dan binatangpun tidak mau memakan daunnya. Racun asam biru tersebut bekerja sangat cepat. Dalam beberapa menit setelah termakan racun singkong,
gejala-gejala mulai timbul. Dalam dosis besar, racun itu cepat mematikan. b. +inyak 6anah Penyebabnya karena meminum minyak tanah. Insiden Intoksikasi minyak tanah* 6erutama pada anak-anak 9 2 tahun. hususnya pada negara-negara berkembang. Daerah perkotaan : daerah pedesaan
Pria : wanita 'mumnya terjadi karena kelalaian orang tua Geala dan Tanda
/ejala dan tanda klinis utamanya berhubungan dengan saluran napas, pencernaan, dan ;!. 5walnya penderita akan segera batuk, tersedak, dan mungkin muntah, meskipun jumlah yang tertelan hanya sedikit. !ianosis, distress pernapasan, panas badan, dan batuk persisten dapat terjadi kemudian. Pada anak yang lebih besar mungkin mengeluh rasa panas pada lambung dan muntah secara spontan. /ejala ;! termasuk lethargi, koma, dan konulsi. Pada kasus yang gawat, pembesaran jantung, atrial fibrilasi, dan fatal entrikular fibrilasi dapat terjadi. erusakan ginjal dan sumsum tulang juga pernah dilaporkan. /ejala lain seperti bronchopneumonia, efusi pleura, pneumatocele, pneumomediastinum, pneumothora<, dan subcutaneus emphysema. 6anda lain seperti rash pada kulit dan dermatitis bila terjadi paparan pada kulit. !edangkan pada mata akan terjadi tanda-tanda iritasi pada mata hingga kerusakan permanen mata. K()plikasi
=fek toksis terpenting dari minyak tanah adalah pneumonitis aspirasi. !tudi pada binatang menunjukkan toksisitas pada paru : &78 < dibanding pada saluran pencernaan. 5spirasi umumnya terjadi akibat penderita batuk atau muntah. 5kibat iskositas yang rendah dan tekanan permukaan, aspirat dapat segera menyebar secara luas pada paru. Penyebaran melalui penetrasi pada membran mukosa, merusak epithel jalan napas, septa aleoli, dan menurunkan jumlah surfactan sehingga memicu terjadinya perdarahan, edema paru, ataupun kolaps pada paru. >umlah 9 & ml dari aspirasi pada paru dapat menyebabkan kerusakan yang bermakna. ematian dapat terjadi karena aspirasi sebanyak ? (,$ ml pada paru 4pada lambung ? 1$8 ml. !elain itu, jumlah & ml@kg "" minyak tanah dapat menyebabkan depresi ;! ringan - sedang, karditis, kerusakan hepar, kelenjar adrenal, ginjal, dan abnormalitas eritrosit. ;amun efek sistemik tersebut jarang karena tidak diabsorbsi dalam jumlah banyak pada saluran pencernaan. +inyak tanah juga diekskresikan lewat urine. Penatalaksanaan +onitor sistem respirasi Inhalasi oksigen ;ebulisasi dengan !albutamol * bila mulai timbul gangguan napas 5ntibiotika * bila telah timbul infeksi, tidak dianjurkan sebagai profilaksis Aidrokortison * dulu direkomendasikan, sekarang jarang dilakukan umbah lambung dan charcoal aktif 4arang* beberapa literatur menolak penatalaksanaan
dengan kumbah lambung, dengan alasan dapat menyebabkan aspirasi dan kerusakan paru.
!edangkan literatur lain memperbolehkannya, utamanya bila jumlah yang ditelan cukup banyak, karena dikhawatirkan terjadi penguapan dari lambung ke paru. 5ntasida* untuk mencegah iritasi mukosa lambung Pemberian susu atau bahan dilusi lain "ila terjadi gagal napas, dapat dilakukan entilasi mekanik 4Positie =nd =
=fek muskarinik 4parasimpatik berupa* miosis 4pinpoint, Aipersaliasi, lakrimasi, Aipersekresi bronchial, "ronkospasme, Aiperperistaltik * mual, muntah, diare, kram perut.,
(
Inkontinensia urin, Pandangan kabur, "radikardi =fek nikotinik berupa* fasikulasi otot, kejang, kelumahan otot, paralysis, ataksia, takikardi
1
4hipertensi. =fek !!P berupa* sakit kepala, bicara ngawur, bingung, kejang, koma, dan depresi
pernafasan. 7 =fek pada kardioaskular bergantung pada reseptor mana yang lebih dominan. Diagn(sis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat kontak dengan insektisida, pemeriksaan klinis dan menyeluruh dan terakhir pemeriksaan laboratorium. Penatalaksanaan
a b c ( a
& /eneral +anagement 5irways* jaga jalan nafas, bersihkan dari bronchial sekresi. "reathing* beri oksigen &88% , bila tidak adekuat lakukan intubasi irculation* pasang IB line, pantau ital sign. !pesifik terapi "ilas lambung 4 &88-(88 ml , diikuti pemberian karbon aktif. Direkomendasikan pada kasus
yang mengancam. b arbon aktif . Dosis C &( tahun * ($ &88 gr dalam 188-088 ml. 1
Pharmacologik terapi
5tropine* C &( tahun* (-7 mg IB setiap $-&8 menit sampai atropinisasi. Dosis pemeliharaan 8,$ mg@18 menit atau & jam atau ( jam atau 7 jam sesuai kebutuhan. Dosis maksimal $8 mg@(7 jam. Pertahankan selama (7-70 jam. !upportif * diazepam $-&8 mg IB bila kejang dan furosemide 78-&28 mg bila ronki basah basal muncul. d. "ahan imia eracunan bahan kimia biasanya melibatkan bahan-bahan kimia biasa seperti bahan kimia rumah, produk pertanian, produk tumbuhan atau produk industri. "eberapa jenis bahan kimia yang harus diperhatikan karena berbahaya adalah* "ahan imia 5g;31
Al
A (!
Penjelasan
Potensi "ahaya esehatan
!enyawa ini beracun dan korosif. !impanlah dalam botol berwarna dan ruang yang gelap serta jauhkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar. !enyawa ini beracun dan bersifat korosif terutama dengan kepekatan tinggi.
Dapat menyebabkan luka bakar dan kulit melepuh. /as@uapnya juga menebabkan hal yang sama.
!enyawa ini mudah terbakar dan beracun
A(!37
Dapat menyebabkan luka bakar dan kulit melepuh. /as@uapnya juga menebabkan hal yang sama. +enghirup bahan ini dapat menyebabkan pingsan, gangguan pernafasan, bahkan kematian. >angan menghirup uap asam sulfat pekat karena dapat menyebabkan kerusakan paru-paru, kontak dengan kulit menyebabkan dermatitis, sedangkan kontak dengan mata menyebabkan kebutaan. Dapat merusak jaringan tubuh.
!enyawa ini sangat korosif, higroskopis, bersifat membakar bahan organik dan dapat merusak jaringan tubuh /unakan ruang asam untuk proses pengenceran dan hidupkan kipas penghisapnya. ;a3A !enyawa ini bersifat higroskopis dan menyerap gas 3(. ;A1 !enyawa ini mempunyai bau yang khas. +enghirup senyawa ini pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan pembengkakan saluran pernafasan dan sesak nafas. 6erkena amonia pada konsentrasi 8.$% 4@ selama 18 menit dapat menyebabkan kebutaan. A; !enyawa ini sangat beracun. Aindarkan kontak dengan kulit. >angan menghirup gas ini karena dapat menyebabkan pingsan dan kematian. AE /as@uap maupun larutannya sangat Dapat menyebabkan iritasi kulit, mata, beracun. dan saluran pernafasan. A;31 !enyawa ini bersifat korosif. Dapat menyebabkan luka bakar, menghirup uapnya dapat menyebabkan kematian. "erikut adalah beberapa alternatif obat yang dapat anda gunakan untuk pertolongan pertama terhadap korban keracunan bahan kimia*
>enis Peracun Pertolongan Pertama 5sam-asam korosif seperti asam sulfat 4A(!37, "ila tertelan berilah bubur fluoroboric acid, hydrobromic acid 2(%, hydrochloric aluminium hidroksida atau milk of acid 1(%, hydrochloric acid fuming 1)%, sulfur dioksida, magnesia diikuti dengan susu atau dan lain-lain. "ila tertelan berilah bubur aluminium putih telur yang dikocok dengan air. hidroksida atau milk of magnesia diikuti dengan susu atau >angan diberi dengan karbonat atau putih telur yang dikocok dengan air. soda kue. 5lkali 4basa seperti amonia 4;A1, amonium hidroksida "ila tertelan berilah asam asetat 4;A73A, alium hidroksida 43A, alsium oksida encer 4&%, cuka 4&*7, asam sitrat 4a3, soda abu, dan lain-lain. 4&%, atau air jeruk. Fanjutkan dengan memberi susu atau putih telur. ation Fogam seperti Pb, Ag, d, "i, !n, dan lain-lain "erikan antidote umum, susu, minum air kelapa, norit, suntikan "5F, atau putih telur. Pestisida +inum air kelapa, susu, egeta, norit, suntikan P5+ /aram 5rsen "ila tertelan usahakan pemuntahan dan berikan milk of magnesia. *. !ani+estasi Klinis iri-ciri keracunan umumnya tidak khas dan dipengaruhi oleh cara pemberian, apakah
melalui kulit, mata, paru, lambung, atau suntikan, karena hal ini mungkin mengubah tidak hanya kecepatan absorpsi dan distribusi suatu bahan toksik, tetapi juga jenis dan kecepatan metabolismenya. Pertimbangan lain meliputi perbedaan respons jaringan. Aanya beberapa racun yang menimbulkan gambaran khas seperti adanya bau gas batu bara 4saat ini jarang, pupil sangat kecil (pinpoint , muntah, depresi, dan hilangnya pernafasan pada keracunan akut morfin dan alkaloidnya. Pupil pinpoint merupakan satu-satunya tanda, karena biasanya pupil berdilatasi pada pasien keracunan akut. ecuali pada pasien yang sangat rendah tingkat kesadaranya, pupilnya mungkin menyempit tetapi tidak sampai berukuran pinpoint. ulit muka merah, banyak berkeringat, tinitus, tuli, takikardi, dan hiperentilasi sangat mengarah pada keracunan salisilat akut 4aspirin. Ta&el $.# !ani+estasi Klinis Keracunan ,nset -!asa Awitan Geala Uta)a 'asad /enik0T(ksin Geala "aluran 1erna Atas -!ual2 !untah %ang D()inan 9 & jam +ual, muntah, rasa yang tak lazim /aram logam di mulut, mulut terasa panas &-( jam +ual, muntah, sianosis, sakit ;itrit kepala, pusing, sesak nafas, gemetar, lemah, pingsan. &-2 jam 4rerata (-7 +ual, muntah, diare, nyeri perut. Staphylococcus Aureus dan enterotoksinnya 0-&2 jam 4(-7 muntah +untah, kram perut, diare, rasa Bacillus Cereus. mual.
2-(7 jam
+ual, muntah, diare, rasa haus, >amur berjenis Amanita. pelebaran pupil, pingsan, koma. /adang Teng(r(kan Dan Geala "aluran Napas &(-)( jam Radang tengorokan, demam, Streptococcus Pyogene mual, muntah, pengeluaran secret dari hidung, terkadang ruam kulit. (-$ hari Radang tengorokan dan hidung, Corynebacterium eksudat berwarna keabuan, diphtheria demam, mengigil, nyeri tengorokan, lemah, sulit menelan, pembengkakan kelenjar getah bening leher. Geala "aluran 1erna Bawah -kra) perut2 diare %ang D()inan (-12 jam 4rerata 2-&( ram perut, diare, diare yang C. perfringens; B. cereus; disebabkan Clostridium S; faecalis; S. faecium perfringens, kadang-kadang rasa mual dan muntah &(-)( jam 4rerata &0ram perut, diare, muntah, Salmonella spp 4termasuk 12 demam, mengigil, lemah hebat, !. Ari"onae, =. coli mual, sakit kepala, kadang-kadang enteropatogenik, dan diare berdarah dan berlendir, lesi =nterobakteriacae, B. kulit yang disebabkan Vibrio cholera 48& dan non-8&, ulnificuis. !ersinia enterocolitica ulinicus, B. fluialis. menyebabkan gejala yang menyerupai flu apendisitis akut. 1-$ hari Diare, demam, muntah dengan Birus-irus enterik nyeri perut, gejala saluran nafas &-2 minggu Diare lengket 4tinja berlemak, #iardia lamblia sakit perut, berat badan menurun &-beberapa minggu !akit perut, diare, sembelit, sakit $ntamoeba hystolitica kepala, mengantuk, kadang tanpa gejala 1-2 bulan !ulit tidur, tak ada nafsu makan, %aenia sanginata dan berat badan menurun, sakit perut, taenia solium kadang gastroenteritis Geala Neur(l(gis -Gangguan 3isual2 3ertig(2 Gell2 Paralisis 9 & jam /astroenteritis, cemas, Eosfat organic penglihatan kabur, nyeri dada, sianosis, kedutan, kejang. !alias berlebihan, berkeringat, gastroenteritis, nadi tak teraratur, >amur jenis muscaria pupil mengecil, bernafas seperti orang asma. &-2 jam Rasa baal atau gatal, pusing, %etrodoto&in pucat, pendarahan perut, pengelupasan kulit, mata terfiksasi, reflek hilang, kedutan, paralisis otot. Rasa baal atau gatal, gastroenteritis, pusing, mulut Ciguato&in
kering, otot nyeri, pupil melebar, pandangan kabur, paralisis otot. ( jam-2 hari 4&(-12 Rasa mual, muntah, rasa 4geli Chlorinated hydrocarbon jam seperti dikaruk, pusing, lemah, tak ada nafsu makan, berat badan menurun, bingung. Bertigo, pandangan kabur atau diplobia, reflek cahaya hilang, Clostridium botulinum dan sulit menelan, berbicara dan toksinnya. bernafasG mulut kering, lemah, paralisis pernafasan. :)( jam Rasa baal, kaki lemah, paralisis, 5ir raksa organic spastic, penglihatan berkurang, buta, dan koma. /astroenteritis, nyeri pada kaki, kaki dan tangan jatuh. %riortrocresyl phosphate. Teradi Geala Alergi -!uka !e)erah dan /asa Gatal 9 & jam !akit kepala, pusing, mual, Scombroto&in (histamine' muntah, rasa panas pada mulut, tengorok terasa terbakar, muka sembab dan merah, sakit perut, gatal dikulit. Rasa baal disekitar muluit, rasa +onosodium glutamate seperti digaruk 4geli, kemerahan, 4+!/ pusing, sakit kepala, mual. emerahan, rasa panas, gatal, sakit perut, edema lutut dan 5sam nikotinat wajah. Geala Gastr(enteritis Dan0atau Neur(l(gis -T(ksin Kerang 8,$-( jam Rasa seperti digaruk 4geli, !a
)-(0 hari 4rerata &7 hari
&8-&1 hari &8-$8 hari 4rerata ($18 "erariasi, bergantung pada tipe penyakit
bernafas. Femah yang hebat, sakit kepala, Salmonella typhi sakit kepala, demam, batuk, mual, muntah, sembelit, sakit perut, mengigil, bintik merah dikulit, tinja berdarah. Demam, sakit kepala, nyeri otot, %o&oplasma gondii kemerahan. Demam, lemah-lesu, tak ada nafsu +ungkin irus makan, mual, sakit perut, kuning 4ikterus. Demam, mengigil, sakit kepala Bacillus anthracis, atau sendi, lemah-lesu, bengkak brucella melitensis, ". dikelenjar getah bening, dan abortus, ". suis, co&iella gejala yang khas untuk penyakit bernetti, francisella lain. tularensis, listeria monocytogenes, *. tuberculosis, mycobacterium sp, pasteurella multocida, streptobacillus moniliformis, campylobacter +e+uni, leptospira SSP.
4. !engatasi E+ek dan Geala Keracunan =fek dan gejala keracunan pada manusia dapat timbul setempat 4lokal atau sistemik
a.
setelah racun diabsorpsi dan masuk ke dalam sistem peredaran darah atau keduanya. Fokal Racun yang bersifat korosif akan merusak atau mengakibatkan luka pada selaput lendir atau jaringan yang terkena. "eberapa racun lain secara lokal mempunyai efek pada sistem saraf pusat dan organ tubuh lain, seperti jantung, hati, paru, dan ginjal tanpa sifat korosif dan iritan.
b.
!istemik !etelah memberikan efek secara lkal, biasanya racun diabsorpsi dan masuk ke dalam sistem peredaran darah dan akan mempengaruhi organ-organ tubuh yang penting. Eaktor-faktor yang mempengaruhi efek dan gejala keracunan antara lainG bentuk dan cara masuk, usia, makanan, kebiasaan, kondisi kesehatan, idiosinkrasi, dan jumlah racun. =fek dan gejala yang ditimbulkan akibat keracunan terjadi antara lain pada sistem pernapasan, pencernaan, kardioaskuler, urogenital, darah dan hemopoitika, serta sistem saraf pusat 4!!P.
6atacara mencegah atau menghentikan penyerapan racun* a. &
Racun melalui mulut 4ditelan @ tertelan =ncerkan racun yang ada di lambung dengan * air, susu, telor mentah atau norit
( &
osongkan lambung 4efektif bila racun tertelan sebelum 7 jam dengan cara* Dimuntahkan* bisa dilakukan dengan cara mekanik 4menekan reflek muntah di tenggorokan, atau pemberian air garam atau sirup ipekak. ontraindikasi* cara ini tidak boleh dilakukan pada keracunan zat korosif 4asam@basa kuat,
(
minyak tanah, bensin, kesadaran menurun dan penderita kejang. "ilas lambung* Pasien telungkup, kepala dan bahu lebih rendah. Pasang ;/6 dan bilas dengan * air, larutan norit, ;atrium bicarbonat $ %, atau asam asetat $
b. & (
%. Pembilasan sampai (8 H, rata-rata olume ($8 cc. ontraindikasi * keracunan zat korosif kejang. "ilas 'sus "esar* bilas dengan pencahar, klisma 4air sabun atau gliserin. Racun melalui melalui kulit atau mata Pakaian yang terkena racun dilepas uci @ bilas bagian yang terkena dengan air dan sabun atau zat penetralisir 4asam cuka @
1 c. & (
bicnat encer. Aati-hati* penolong jangan sampai terkontaminasi. Racun melalui inhalasi Pindahkan penderita ke tempat aman dengan udara yang segar. Pernafasan buatan penting untuk mengeluarkan udara beracun yang terhisap, jangan
d. &
menggunakan metode mouth to mouth. Racun melalui suntikan Pasang torniJuet pro
( 1 e. & ( 1
dan lepas tiap &$ menit selama & menit "eri epinefrin &@&888 dosis* 8,1-8,7 mg subkutan@im. "eri kompres dingin di tempat suntikan +engeluarkan racun yang telah diserap Dilakukan dengan cara* Diuretic* lasi<, manitol Dialisa 6ransfusi e
5. Penatalaksanaan Kedaruratan Keracunan 6ujuan tindakan kedaruratan adalah menghilangkan atau meng-inaktifkan racun sebelum
diabsorbsi, untuk memberikan perawatan pendukung, untuk memelihara sistem organ ital, menggunakan antidotum spesifik untuk menetralkan racun, dan memberikan tindakan untuk mempercepat eliminasi racun terabsorbsi. Penatalaksanaan umum kedaruratan keracunan a.
antara lain* Dapatkan kontrol jalan panas, entilasi, dan oksigenisasi. Pada keadaan tidak ada kerusakan
serebral
atau
ginjal,
prognosis
pasien
bergantung
pada
keberhasilan
penatalaksanaan pernapasan dan sistem sirkulasi. b. oba untuk menentukan zat yang merupakan racun, jumlah, kapan waktu tertelan, gejala, usia, berat pasien dan riwayat kesehatan yang tepat.
c. d. e.
6angani syok yang tepat. Ailangkan atau kurangi absorbsi racun. "erikan terapi spesifik atau antagonis fisiologik secepat mungkin untuk menurunkan efek
f.
toksin. Dukung pasien yang mengalami kejang. Racun mungkin memicu sistem saraf pusat atau
pasien mungkin mengalami kejang karena oksigen tidak adekuat. g. "antu dalam menjalankan prosedur untuk mendukung penghilangan zat yang dite lan, yaitu* & Diuresis untuk agen yang dikeluarkan lewat jalur ginjal ( Dialisis Aemoperfusi 4proses melewatkan darah melalui sirkuit ekstrakorporeal dan cartridge containing an adsorbent Kkarbon atau resinL, dimana setelah detoksifikasi darah dikembalikan ke pasien. h. Pantau tekanan ena sentral sesuai indikasi. i. Pantau keseimbangan cairan dan elektrolit. j. +enurunkan peningkatan suhu. k. "erikan analgesik yang sesuai untuk nyeri. l. "antu mendapatkan spesimen darah, urine, isi lambung dan muntah. m. "erikan perawatan yang konstan dan perhatian pada pasien koma. n. Pantau dan atasi komplikasi seperti hipotensi, disritmia jantung dan kejang. o. >ika pasien dipulangkan, berikan bahan tertulis yang menunjukkan tanda dan gejala masalah potensial dan prosedur untuk bantuan ulang.
6. Asuhan Keperawatan Pada Klien Keracunan a.
Pengkajian.
Pengkajian difokuskan pada masalah yang mendesak seperti jalan nafas dan sirkulasi yang mengancam jiwa, adanya gangguan asam basa, keadaan status jantung, status kesadaran. Riwayat kesadaran* riwayat keracunan, bahan racun yang digunakan, berapa lama diketahui setelah keracunan, ada masalah lain sebagai pencetus keracunan dan sindroma toksis yang b.
ditimbulkan dan kapan terjadinya. Interensi Pertolongan pertama yang dilakukan meliputi tindakan umum yang bertujuan untuk keselamatan hidup, mencegah penyerapan dan penawar racun 4 antidotum yang meliputi
&
sirkulasi* 5irway, breathing, circulating, eliminasi untuk menghambat absorbsi melalui pencernaan
(
dengan cara kumbah lambung, emesis, atau katarsis. "erikan anti dotum sesuai anjuran dokter minimal ( < (7 ja m. Perawatan suportif meliputi*
&
+empertahankan agar pasien tidak sampai demam atau mengigil,monitor perubahan perubahan fisik seperti perubahan nadi yang cepat,distress pernafasan, sianosis, diaphoresis,
(
dan tanda-tanda lain kolaps pembuluh darah dan kemungkinan fatal atau kematian. +onitor ital sign setiap &$ menit untuk beberapa jam dan laporkan perubahan segera kepada dokter.
1
atat tanda-tanda seperti muntah, mual, dan nyeri abdomen serta monitor semua muntah akan adanya darah. 3bserasi feses dan urine serta pertahankan cairan intraenous sesuai
7
anjuran dokter. >ika pernafasan depresi, berikan oksigen dan lakukan suction. Bentilator mungkin bisa
$
diperlukan. >ika keracunan sebagai usaha untuk membunuh diri maka lakukan safety precautions. onsultasi psikiatri atau perawat psikiatri klinis. Pertimbangkan juga masalah kelainan kepribadian, reaksi depresi, psikosis neurosis, mental retardasi dan lain-lain.
B. Askep Gawat Darurat Gigitan Binatang Ber&isa #. Ular Ber&isa 5da tiga famili ular yang berbisa, yaitu =lapidae, Aydrophidae, dan Biperidae. "isa ular
dapat menyebabkan perubahan lokal, seperti edema dan perdarahan. "anyak bisa yang menimbulkan perubahan lokal, tetapi tetap di lokasi pada anggota badan yang tergigit. "eberapa bisa =lapidae tidak terdapat lagi dilokasi gigitan dalam waktu 0 jam. 'ntuk sementara akan terakumulasi dengan kadar yang tinggi dalam kelenjar getah bening, jika tidak dilakukan tindakan pertolongan pertama, dalam waktu ( jam setelah gigitan akan terdeteksi dalam plasma atau urin dengan kadar tinggi. "alutan yang kuat dapat dilakukan beberapa jam tanpa membahayakan peredaran darah keseluruhan anggota tubuh. "alutan yang kuat membatasi perubahan lokal di daerah gigitan dan juga untuk meningkatkan reaksi terhadap antibisa. "isa ular mengandung toksin dan enzim yang berasal dari air liur, sifat bisa tersebut adalah* a. ;eurotoksin yang berakibat pada saraf perifer atau sentral. b. Aaemotoksin, berakibat haemolitik dengan zat antara fosfolipase dan enzim lainnya yang mengaktifkan protombin. c. +yotoksin, menyebabkan kerusakan ginjal dan hiperkalemia akibat kerusakan sel-sel otot. d. ardiotoksin, merusak serat-serat otot jantung yang menimbulkan kerusakan otot jantung. e. ytotoksin, dengan melepaskan histamin dan zat asoaktif lainnya yang berakibat terganggunya kardioaskuler. f. ytolitik, zat ini yang aktif menyebabkan peradangan dan nekrosis di jaringan tempat patukan. g. =nzim-enzim, termasuk hyalurondase sebagai zat aktif pada penyebaran bisa. a. Tanda dan Geala 6anda dan gejala yang umum ditemukan pada pasien bekas gigitan ular adalahG lokal sakit
bukan gambaran umum, tanda-tanda bekas taring, laserasi, bengkak dan kemerahan, sakit kepala, muntah, rasa sakit pada otot dan dinding perut, demam serta berkeringat dingin. &. Tindakan penanggulangan
Dalam mengatasi gigitan ular berbisa, pemberian serum antibisa yang cukup dan pengaturan entilasi yang memadai merupakan tindakan yang utama. !edangkan tindakan yang bersifat supportif merupakan tindakan sekunder dan dilakukan sesuai dengan kondisi penderita. & Premedikasi !ebelum diberi serum antibisaa, sebaiknya dilakukan premedikasi dengan adrenalin 8,($ mg 4untuk dosis anak dikurangi secara ! atau obat golongan antihistaminika dengan efek (
sedatif minimal secara parenteral. Pemberian serum antibisa Pada waktu pemberian serum antibisa harus tersedia oksigen, arus udara mencukupi, dan alat penghisap yang siap pakai. !erum antibisa diencerkan dengan larutan hartmann 4larutan ringer laktat dengan perbandingan &*&8 dan diberikan perlahan-lahan, terutama pda permulaan. Pemberian antibisaharus segera diberhentikan jika timbul gejala yang tidak dikehendaki dan ulangi pemberian obat seperti pada premedikasi, sebelum pemberian infus
&
antibisa diteruskan. "eberapa tindakan lain yang perlu dilakukan antara lain* Fuka akibat gigitan, potesial mudah terkena infeksi bakteri. !elain diperlukan obat golongan antibiotika, juga perlu dilakukan tindakan pencegahan tetanus dengan memperhatikan tingkat
( 1 7
imunisasinya. Pemberian cairan infus >ika terjadi nekrosis jaringan, perlu dilakukan pembedahan Perdarahan, termasuk gangguan koagulasi, koagulasi intraaskuler dan afibrinogenemia
perlu diatasi, tetapi tidak dilakukan sebelum netralisasi bisa mencukupi. $ Pemberian morfin merupakan kontraindikasi. Diazepam dengan dosis sedang akan 2
memberikan hasil yang memuaskan. >ika antibisa tidak dapat mengatasi syok, diperlukan plasma olume ekspander atau mungkin
obat golongan asopresor. ) Pada penderita gagal ginjal, perlu dilakukan hemodialisa atau dialisa peritoneal. c. Tindakan 7ang Keliru ekeliruan dalam tindakan penanggulangan dapat terjadi, antara lain* & Infeksi@eksisi daerah gigitan yang dapat merusak urat saraf dan pembuluh darah. ( Pendinginan daerah gigitan, sehingga penderita mengalami radang dingin 4frostbite, selain 1 7
menderita karena gigitan. Pemberian serum antibisa yang sebetulnya tidak diperlukan. +emulangkan penderita dari rumah sakit tanpa waktu yang cukup untuk obserasi, sehingga
penderita akan dibawa kembali ke rumah sakit dalam keadaan sekarat. $ +emberikan serum antibisa kepada anak-anak lebih sedikit daripada kepada orang dewasa. Padahal seharusnya diberikan dalam jumlah yang sama dengan orang dewasa, bahkan mungkin diperlukan lebih besar mengingat perbandingan bisa per kg berat badan lebih tinggi.
2
Pemberian serm antibisa yang tidak cukup. !eorang penderita mungkin hanya memerlukan &
ampul serum antibisa sedangkan pemderita lain dapat memerlukan &8 ampul. $. Le&ah 5kibat yang ditimbulkan oleh sengatan serangga biasanya ringan dan tidak banyak bahayanya. Dasar timbulnya reaksi dari penderita adalah suatu reaksi alergi. Reaksi alergi ini tergantung pada indiidu. ematian disebabkan reaksi anafilaksis dan timbul biasanya akibat sengatan. +anfestasi klinis dalam bentuk urtikaria eksterna sampai reaksi alergi kronis yang muncul hebat dengan reaksi anafilaksis didahului oleh reaksi setempat berupa kemerahan, bengkak, rasa terbakar kemudian mual, muntah dan kesadaran menurun. >ika seseorang disengat lebah untuk pertama kali biasanya akan menimbulkan rasa sakit lokal yang spontan, pembengkakan lokal, dan pruritus. !etelah tersengat lebah, kelenjar bisa yang masih menempel segera dibuang dengan ujung kuku atau dengan pisau, karena masih dapat memompakan bisa. !elanjutnya jika reaksi yang timbul ringan, dapat diberi obat golongan antihistaminika. !edangkan jika timbul reaksi yang berat, pemberian adrenalin sampai 8,$ mg secara I+. Dan jika terjadi obstruksi saluran udara, pemberian adrenalin dapat dilakukan secara inhalasi dengan inhaler yang terukur. olaps peredaran darah perifer, selalu memerlukan pemberian adrenalin secara parenteral. *. Binatang Laut a. 'bur-ubur Dengan tentakel yang ditembakkan biasanya hanya menyebabkan gatal dan edema lokal, hiperemis. Reaksi anafilaksis terjadi bila jumlah serangan banyak, berupa oksilasi tekanan
& ( 1 7
darah, kegagalan pernapasan dan kardioaskuler. Pengobatan* Resusitasi 6orniJuet arterial Fokal dengan pasir panas, alkohol 3bat-obata* narkotik, anestesi lokal, kortison krem Prognosis* baik bila masa &8 menit dilewati setelah keracunan.
b. /urita 43ctopus "isa dari saluran ludah yang mengandung hyaluronidase, dengan neurotoksin yang bersifat blokade pada neuromuskuler. Mat ini sesuai dengan anticholinterase. /ambaran klinis* & "ekas gigitan tidak sakit, hanya bengkak dengan cairan seromorrhagis. ( "eberapa menit kemudian muncul gejala keracunan, dengan bentuk paralisis otot, kadangkadang diikuti mual, muntah, hipotensi dan bradikardia. /ejala ini biasanya berakhir setelah beberapa jam. Pertolongan* & (
Fuka gigitan dicuci, sebelum dipasang torniJuet arterial. >alan napas dipertahankan kalau perlu resusitasi.
1
!imptomatis
c. Ikan beracun 6usukan dari salah satu sirip bila ereksi yang memang mengandung bisa. "isa ini bersifat
& ( 1
hyaluronidase yang menyebabkan jaringan nekrosis, asokonstriksi dan myotoksin. /ambaran klinik* Rasa sakit yang hebat pada saat tertusuk, sering menyebabkan pingsan. Reaksi radang tampak pada bekas sengatan, lemas, di daerah regional terasa sakit. !istemik berupa kegagalan kardioaskuler akibat depresi miokardial dan hilangnya tonus
pembuluh darah. Paralise umum yang kadang-kadang diikuti koma. 7 5pabila masa akut dilewati, penyembuhan lamban berupa luka lama sembuh akibat keadaan umum yang buru. Pertolongan* & ( 1
Pasang torniJuet arterial !untik anestesi lokal untuk mengurangi sakit Daerah luka dihangati dan rendam dengan air hangat kuku atau larutan kalium permanganan
7 $
4P 3bat-obatan* narkotik, 56!, toksoid, antibiotik Debridemen luka
4. Asuhan keperawatan pada sengatan dan gigitan &inatang &er&isa a. Pengkajian Pada sengatan serangga mungkin ditemukanG mendesah, sesak nafas, tenggorokan sakit atau
susah berbicara, pingsan atau lemah, infeksi, kemerahan, bengkak, nyeri, gatal-gatal di sekitar area yang terkena. Pada gigitan ular dapat ditemukan dataG tampak kebiruan, pingsan, lumpuh, sesak nafas, syok hipoolemik, nyeri kepala, mual dan muntah, nyeri perut, diare keluarnya darah terus menerus dari tempat gigitan, flaccid paralysis dan miotoksisitas. /ejala tidak segera muncul tetapi &$ menit sampai ( jam setelah digigit oleh binatang & ( 1 7 $
berbisa. ondisi korban setelah digigit* Reaksi emosi yang kuat, penglihatan kembar, mengantuk !akit kepala, pusing dan pingsan +ual atau muntah dan diare, gigitan biasanya pada tungkai atau kaki Daerah gigitan bengkak, kemerahan, memar !ukar bernapas dan berkeringat banyak
b. & ( 1 7 $ 2 c.
Diagnosa eperawatan /angguan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan reaksi endotoksin Aipertermia berhubungan dengan efek langsung endotoksin pada hipotalamus Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh tak adekuat ;yeri berhubungan dengan proses toksikasi !yok berhubungan dengan tidak adekuatnya peredaran darah ke jaringan Rasa gatal, bengkak dan bintikbintik merah berhubungan dengan proses inflamasi. Interensi
& a b c d e f g h i j ( a b c d e 1 a b c d e f g h i j 7
a b c d
$
a
/angguan
jalan
napas
tidak
efektif
berhubungan
dengan
reaksi
endotoksin
Interensi* 5uskultasi bunyi nafas Pantau frekuensi pernapasan 5tur posisi klien dengan nyaman dan atur posisi kepala lebih tinggi +otiasi@bantu klien latihan nafas dalam 3bserasi warna kulit dan adanya sianosis aji adanya distensi abdomen dan spasme otot "atasi pengunjung klien Pantau seri /D5 "antu pengobatan pernapasan 4fisioterapi dada "eri 3( sesuai indikasi 4menggunakan entilator Aipertermia berhubungan dengan efek langsung endotoksin pada hipotalamus Interensi* Pantau suhu klien, perhatikan menggigil atau diaforesis Pantau suhu lingkungan, batasi linen tempat tidur "eri kompres mandi hangat "eri antipiretik "erikan selimut pendingin Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh tak adekuat Interensi* "erikan isolasi atau pantau pengunjung sesuai indikasi uci tangan sebelum dan sesudah aktiitas terhadap klien 'bah posisi klien sesering mungkim minimal ( jam sekali "atasi penggunaan alat atau prosedur infasie jika memungkinkan Fakukan insfeksi terhadap luka alat inasif setiap hari Fakukan tehnik steril pada waktu penggantian balutan /unakan sarung tangan pada waktu merawat luka yang terbuka atau antisipasi dari kontak langsung dengan ekskresi atau sekresi Pantau kecenderungan suhu mengigil dan diaforesis Inspeksi flak putih atau sariawan pada mulut "erikan obat antiinfeksi 4antibiotik ;yeri berhubungan dengan proses toksikasi 6ujuan * +eredakan nyeri Interensi* !engat kalau masih ada dicabut dengan pinset R@ * mengeluarkan sengat serangga yang masih tertinggal. "erikan kompres dingin R@ * meredakan nyeri dan mengurangi bengkak Fakukan tehnik distraksi relaksasi R@ * mengurangi nyeri olaborasi dalam pemberian antihistamin seperti diphenhidramin 4"enadryl dalam bentuk krim@salep atau pil, losion alamine R@ * mengurangi gatalgatal !yok berhubungan dengan tidak adekuatnya peredaran darah ke jaringan 6ujuan* +enangani penyebab, memperbaiki suplai darah ke jar ingan Interensi* 5tasi setiap penyebab shock yang mungkin dapat di atasi 4perdarahan luar R@* +engurangi keparahan
b c d e 2
Pasien dibaringkan kepala lebih rendah. R@* epala lebih rendah supaya pasien tidak hilang kesadaran aki di tinggikan dan di topang R@* +eningkatkan suplai darah ke otak Fonggarkan pakaian yang ketat atau pakaian yang menghalangi R@* !irkulasi tidak terganggu Periksa dan catat pernapasan nadi dan tingkat reaksi tiap &8 menit R@* +engetahui tingkat perkembangan pasien Rasa gatal, bengkak dan bintikbintik merah berhubungan dengan proses inflamasi 6ujuan* +encegah peradangan akut Interensi*
a b
Pasang tourniJuet pada daerah di atas gigitan R@* +encegah tersebarnya racun ke seluruh tubuh "ersihkan area yang terkena gigitan dengan sabun dan air untuk menghilangkan partikel
c
yang terkontaminasi oleh serangga 4seperti nyamuk R@* 'ntuk menghindari terkontaminasi lebih lanjut pada luka olaborasi dalam pemberian antihistamin dan serum 5nti "isa 'lar 45"' polialen i. dan
disekitar luka. 56! dan penisilin procain #88.888 I'. R@* +encegah terjadinya infeksi d. =aluasi & 5nalisa gas darah dan frekuensi pernapasan dalam batas normal dengan bunyi nafas ( 1 7 $
esikuler. 6idak mengalami dispnea atau sianosis !uhu dalam batas normal 6idak mengalami komplikasi yang berhubungan 6idak menunjukkan tanda-tanda infeksi
BAB III KE"I!PULAN
Racun adalah zat yang ketika tertelan, terhisap, diabsorbsi, menempel pada kulit, atau dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang relatif kecil menyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia. eracunan melalui inhalasi dan menelan materi toksik, baik kecelakaan dan karena kesengajaan, merupakan kondisi bahaya yang mengganggu kesehatan
bahkan dapat menimbulkan kematian. 6ujuan tindakan kedaruratan adalah menghilangkan atau meng-inaktifkan racun sebelum diabsorbsi, untuk memberikan perawatan pendukung, untuk memelihara sistem organ ital, menggunakan antidotum spesifik untuk menetralkan racun, dan memberikan tindakan untuk mempercepat eliminasi racun terabsorbsi. 5da tiga famili ular yang berbisa, yaitu =lapidae, Aydrophidae, dan Biperidae. "isa ular dapat menyebabkan perubahan lokal, seperti edema dan perdarahan. "anyak bisa yang menimbulkan perubahan lokal, tetapi tetap di lokasi pada anggota badan yang tergigit. "alutan yang kuat dapat dilakukan beberapa jam tanpa membahayakan peredaran darah keseluruhan anggota tubuh. "alutan yang kuat membatasi perubahan lokal di daerah gigitan dan juga untuk meningkatkan reaksi terhadap antibisa. Dalam mengatasi gigitan ular berbisa, pemberian serum antibisa yang cukup dan pengaturan entilasi yang memadai merupakan tindakan yang utama. !edangkan tindakan yang bersifat supportif merupakan tindakan sekunder dan dilakukan sesuai dengan kondisi penderita.
DA8TA/ PU"TAKA
Eajri.
4(8&(. eracunan -bat dan bahan imia Berbahaya. Dari* http*@@fajrismart.wordpress.com@(8&&@8(@((@keracunan-obat-dan-bahan-kimia-berbahaya@. Diakses tanggal 7 +ei (8&(. Indonesiannursing. 4(880. Asuhan eperaatan Pada lien )engan /uka Bakar (Combustio' . Dari*http*@@indonesiannursing.com@(880@&8@asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-luka bakar-combustio@. Diakses tanggal &2 5pril (8&(. risanty, dkk. 4(8&&. Asuhan eperaatan #aat )arurat . >akarta* 6rans Info +edia. !artono. 4(88&. 0acun dan eracunan. >akarta* Nidya +edika. !meltzer, !uzanne ., "are, "renda /. "uku 5jar* eperaatan *edikal Bedah, ol* 1. >akarta* =/. !yamsi. 4(8&(. onsep egaatdaruratan Pada Pasien )engan #igitan Serangga . Dari*http*@@nerssyamsi.blogspot.com@(8&(@
[email protected]. Diakses tanggal &2 5pril (8&(.