LAPORAN PENDAHULUAN INTRA CEREBRAL HEMATOMA HEMATOMA ( ICH )
KELOMPOK STASE KGD RUANG ICU 1. MARLENA 2. MIA KURNIA 3. RENN RENNY Y YA YANUAN NUANT TATI 4. YULI SU SUSANTI PROGRAM STUDI S TUDI PROFESI KEPERAWA KEPERAWATAN TAN (NERS) (NE RS)
PERGURUAN TINGGI MITRA LAMPUNG SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES ) PRODI KEPERAWATAN 2016 LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Perdarahan intracerebral adalah perdarahan yang terjadi pada jaringan otak biasanya akibat robekan pembuluh darah yang ada dalam jaringan otak. Secara klinis ditandai dengan adanya penurunan kesadaran yang kadang-kadang disertai lateralisasi, pada pemeriksaan CT Scan didapatkan adanya daerah hiperdens yang indikasi dilakukan operasi jika Single, Diameter lebih dari 3 cm, Perifer, danya pergeseran garis tengah, Secara klinis hematom tersebut dapat menyebabkan gangguan neurologis!lateralisasi. "perasi yang dilakukan biasanya adalah e#akuasi hematom disertai dekompresi dari tulang kepala. $aktor-faktor yang menentukan prognosenya hampir sama dengan faktor-faktor yang menentukan prognose perdarahan subdural. %Paula, &''() *ntra Cerebral +ematom adalah perdarahan kedalam substansi otak .+emorragi ini biasanya terjadi dimana tekanan mendesak kepala sampai daerah kecil dapat terjadi pada luka tembak ,cidera tumpul. %Suharyanto, &''() *ntra secerebral hematom adalah pendarahan dalam jaringan otak itu sendiri. +al ini dapat timbul pada cidera kepala tertutup yang berat atau cidera kepala terbuka .intraserebral hematom dapat timbul pada penderita stroke hemorgik akibat melebarnya pembuluh nadi. %Corin, &''() B. ETIOLOGI
. +ipertensi '/
0eningkatnya tekanan darah yang dapat menyebabkan
pembuluh darah kecil pecah di dalam otak. &. 1lood thinner therapy 2 obat-obatan seperti coumadin, heparin, dan arfarin digunakan untuk mengobati jantung dan kondisi stroke. 3. 02 jalinan arteri dan #ena yang abnormal tanpa kapiler 4. neurisma2 tonjolan atau melemahnya dinding arteri. 5. Trauma kepala 2 Patah tulang pada tengkorak dan luka tembus %tembak) dapat merusak arteri dan menyebabkan perdarahan. 6. 7angguan perdarahan2 hemofilia, anemia sel sabit, D*C, trombositopenia. 8. Tumor 2 Tumor yang sangat #askular seperti angioma dan tumor metastasis dapat menyebabkan terjadinya perdarahan ke dalam jaringan otak. . myloid angiopathy '/ penyakit degeneratif arteri.
(. Penggunaan obat2 kokain dan obat terlarang lainnya dapat menyebabkan perdarahan intraserebral. '. Spontan2 *C+ oleh penyebab yang tidak diketahui
C. PATHWAYS Trauma kepala, $raktur depresi tulang tengkorak, , +ipertensi, 0alformasi rteri enosa, neurisma, Distrasia darah, "bat, 0erokok Pecahnya pembuluh darah otak %perdarahan intracranial) Darah masuk ke dalam jaringan otak Penatalaksanaan 2 :raniotomi
Darah membentuk massa atau hematoma
Sel melepaskan
;efleks menelan menurun :etidakseimbangan noreksia kebutuhan nutrisi $ungsi $ungsi otak otakmenurun menurun
(Corwin, 2009) D. TANDA DAN GEALA
*ntracerebral hemorrhage mulai dengan tiba-tiba. Dalam sekitar setengah orang, hal itu diaali dengan sakit kepala berat, seringkali selama aktifitas. 0eskipun begitu, pada orang tua, sakit kepala kemungkinan ringan atau tidak ada. Dugaan gejala terbentuknya disfungsi otak dan menjadi memburuk sebagaimana peluasan pendarahaan. 1eberapa gejala, seperti lemah, lumpuh, kehilangan perasa, dan mati rasa, seringkali mempengaruhi hanya salah satu bagian tubuh. orang kemungkinan
tidak bisa berbicara atau menjadi pusing. Penglihatan kemungkinan terganggu atau hilang. 0ata bisa di ujung perintah yang berbeda atau menjadi lumpuh. Pupil bisa menjadi tidak normal besar atau kecil. 0ual, muntah, serangan, dan kehilangan kesadaran adalah biasa dan bisa terjadi di dalam hitungan detik sampai menit. 0enurut Corin %&''() manifestasi klinik dari dari *ntra cerebral +ematom yaitu 2 a :esadaran mungkin akan segera hilang, atau bertahap seiring dengan b c d e
membesarnya hematom. Pola pernapasaan dapat secara progresif menjadi abnormal. ;espon pupil mungkin lenyap atau menjadi abnormal. Dapat timbul muntah-muntah akibat peningkatan tekanan intra cranium. Perubahan perilaku kognitif dan perubahan fisik pada berbicara dan gerakan
f
motorik dapat timbul segera atau secara lambat. 9yeri kepala dapat muncul segera atau bertahap seiring dengan peningkatan tekanan intra cranium.
E. PEMERIKSAAN PENUNANG
Pemeriksaan penunjang dari *ntra Cerebral +ematom menurut Sudoyo %&''6) adalah sebagai berikut 2 a ngiografi b Ct scanning c
photo f
F. PENGKAIAN PRIMER
iray. Tanda-tanda objektif-sumbatan iray a
hipoksemia yang disebabkan oleh kurangnya oksigenasi dan dapat dilihat dengan melihat pada kuku-kuku dan kulit sekitar mulut.
&
saturasi oksigen tidak mencapai ('/.
%suara napas tambahan) adalah pernapasan yang tersumbat. c $eel %raba) 1reathing. Tanda-tanda objektif-#entilasi yang tidak adekuat a
untuk menentukan adanya darah atau udara ke dalam paru.
c
laju pernapasan yang cepat-takipneu mungkin
menunjukkan kekurangan oksigen. 7unakan pulse oxymeter . lat ini mampu memberikan informasi tentang saturasi oksigen dan perfusi perifer penderita, tetapi tidak memastikan adanya #entilasi yang adekuat
3
Circulation dengan kontrol perdarahan a ;espon aal tubuh terhadap perdarahan adalah takikardi untuk b
mempertahankan cardiac output alaupun stroke #olum menurun Selanjutnya akan diikuti oleh penurunan tekanan nadi %tekanan sistolik-
c
tekanan diastolik) Aika aliran darah ke organ #ital sudah dapat dipertahankan lagi, maka
d
timbullah hipotensi Perdarahan yang tampak dari luar harus segera dihentikan dengan balut
e
tekan pada daerah tersebut *ngat, khusus untuk otorrhagia yang tidak membeku, jangan sumpal 0? %0eatus kustikus ?ksternus) dengan kapas atau kain kasa, biarkan cairan atau darah mengalir keluar, karena hal ini membantu
f
mengurangi TT*: %Tekanan Tinggi *ntra :ranial) Semua cairan yang diberikan harus dihangatkan untuk menghindari terjadinya koagulopati dan gangguan irama jantung.
4
5
Disability a 7CS setelah resusitasi b 1entuk ukuran dan reflek cahaya pupil c 9ilai kuat motorik kiri dan kanan apakah ada parese atau tidak ?>possure dengan menghindari hipotermia. Semua pakaian yang menutupi tubuh penderita harus dilepas agar tidak ada cedera terleatkan selama pemeriksaan. Pemeriksaan bagian punggung harus dilakukan secara logrolling dengan harus menghindari terjadinya hipotermi %merica College of Surgeons B T
trakea), mobilitas leher. Dada dan paru *nspeksi. Dada diinspeksi terutama mengenai postur, bentuk dan kesimetrisan ekspansi serta keadaan kulit. *nspeksi dada dikerjakan baik pada saat dada bergerak atau pada saat diem, terutama seaktu dilakukan pengamatan pergerakan pernapasan. Pengamatan dada saat bergerak dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui frekuensi, sifat dan ritme!irama pernapasan. Palpasi. Dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji keadaan kulit pada dinding dada, nyeri tekan, massa, peradangan, kesimetrisan ekspansi, dan tactil #remitus %#ibrasi yang dapat teraba yang dihantarkan melalui sistem bronkopulmonal selama seseorang berbicara) Perkusi. Perhatikan
adanya
hipersonor
atau
dull
yang
menunjukkan udara %pneumotorak) atau cairan %hemotorak) yang terdapat pada rongga pleura. uskultasi. 1erguna untuk mengkaji aliran udara melalui batang trakeobronkeal dan untuk mengetahui adanya sumbatan aliran udara. uskultasi juga berguna untuk mengkaji kondisi paru-paru 3
dan rongga pleura. :ardio#askuler *nspeksi dan palpasi. rea jantung diinspeksi dan palpasi secara stimultan untuk mengetahui adanya ketidaknormalan denyutan atau dorongan %hea#es). Palpasi dilakukan secara sistematis mengikuti struktur anatomi jantung mulai area aorta, area pulmonal, area trikuspidalis, area apikal dan area epigastrik Perkusi. Dilakukan untuk mengetahui ukuran dan bentuk jantung. kan tetapi dengan adanya foto rontgen, maka perkusi pada area
jantung jarang dilakukan karena gambaran jantung dapat dilihat pada hasil foto torak anteroposterior. 4 ?kstermitas 1eberapa keadaan dapat menimbulkan iskemik pada ekstremitas bersangkutan, antara lain 2 a Cedera pembuluh darah. b $raktur di sekitar sendi lutut dan sendi siku. c Crush injury. d Sindroma kompartemen. e Dislokasi sendi panggul. :eadaan iskemik ini akan ditandai dengan 2 a Pusasi arteri tidak teraba. b Pucat %pallor). c Dingin %coolness). d +ilangnya fungsi sensorik dan motorik. e :adang-kadang disertai hematoma, bruit dan thrill. $iksasi fraktur khususnya pada penderita dengan cedera kepala sedapat mungkin dilaksanakan secepatnya. Sebab fiksasi yang tertunda dapat meningkatkan resiko ;DS %dult ;espiratory Disstress Syndrom) sampai 5 kali lipat. $iksasi dini pada fraktur tulang panjang yang menyertai cedera kepala dapat menurunkan insidensi ;DS.
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a
:etidakefektifan perfusi jaringan cerebral b.d Tahanan pembuluh
b c
darah Binfark 9yeri kepala akut b.d peningkatan tekanan intracranial %T*:) ;esiko2 :etidakseimbangan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
d e f
tubuh b.d anoreksia :erusakan mobilitas fisik b.d :elemahan neutronsmiter 7angguan pemenuhan kebutuhan D< b.d kelemahan fisik. ;esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan in#asi 0".
H. INTER!ENSI
9o
Diagnosa
Tujuan
*nter#ensi
;asional
:ep
:etidakefe
Perfusi
ktifan
cerebral
perfusi
setelah
jaringan
tindakan keperaatan 3
0onitor 7CS.
cerebral b.d
selama
Tentukan
Tahanan
dengan :+2
pembuluh darah Binfark
jaringan efektif & dilakukan
3>&4
- Tidak
ada
tanda
tanda-
5
%takikardi,
Tekanan
darah
6
- Setelah
faktor
dilakukan
perkembangan
perfusi cerebral.
tepat.
Pertahankan
0eningkatakan tekanan
posisi 5
baring
atau
arteri dan sirkulasi atau perfusi cerebral.
Pertahankan lingkungan
8
0engetahui
cuan inter#ensi yang
yang 6
0embuat
klien
dengan
kesehatan.
Pemberian
terapi
oksigen "bser#asi
keadaan
0engetahui
kepala akut
asuhan
umum dan tanda-
autonom tubuh
b.d
keperaatan
tanda #ital &
0enentukan
peningkata n
tekanan
selama 3>&4 jam diharapkan
nyeri
nyeri
intracranial
terkontrol
atau
%T*:)
berkurang
dengan
kriteria hasil 2 - ?kspresi ajah rileks - Skala nyeri berkurang - Tanda-tanda
&
3
secara
komprehensif 3 "bser#asi reaksi abnormal
4
dan
ketidaknyamanan 4 Control lingkungan yang
#ital
lebih
tenang.
:olaborasi tim
9yeri
3
nyaman.
- 7CS ?4056
0engetahui perkembangan
head up to 3'.
turun pelan&)
&
tingkat &
*dentifikasi hipertensi.
penyebab penurunan 4
tirah
peningkatan
T*:
0onitor
kesadaran.
jam 4
- ital Sign normal.
0onitor ital Sign.
mempengaruhi
dapat
respon
penanganan nyeri secara tepat 0engetahui laku
ekspresi
tingkah dalam
merespon nyeri 0eminimalkan
factor
eksternal
dapat
yang
mempengaruhi nyeri
9o
Diagnosa
Tujuan
*nter#ensi
;asional
:ep dalam batas normal 5
nyeri Pertahankan
baring 6 jarkan
8
5
0eningkatkan
6
tidur dan istirahat Terapi dalam
tirah
tindakan
kualitas
penanganan nyeri tanpa
non
farmakologi
dalam
penanganan 8
nyeri :olaborasi
obat Terapi
penanganan
nyeri
secara
farmakologi
pemberian analgesic 3
;esiko2
:ebutuhan
nutrisi
:etidaksei
terpenuhi
setelah
mbangan
dilakukan
tindakan
kebutuhan
keperaatan
selama
nutrisi
3>&4
dengan
kurang dari
:+2
kebutuhan tubuh
b.d
anoreksia
jam
nutrisi
adekuat. - 11 meningkat. makan
yang
disediakan habis. - :onjungti#a 4
tidak
:erusakan
ananemis. 0obilitas meningkat
mobilitas
setelah
fisik
tindakan keperaatan
b.d
selama 3 > &4 jam
neutronsmit
dengan :+2
er
- :lien
yang
disukai
&
dan
njurkan
4
1erikan
klien
makanan
habis. 3
gar kebutuhan nutrisi terpenuhi.
makanan
0ulut
bersih
sesuai diet ;S.
meningkatkan
nafsu
Pertahankan
makan.
kebersihan oral. 5
0engurangi rasa bosan sehingga
4
5
:olaborasi dengan
0enentukan diet yang sesuai.
ahli giEi.
:aji mobilisasi
&
tingkat
3
fisik &
0enentukan inter#ensi. 0eningkatkan
klien.
kanyamanan,
Fbah posisi secara
dikobitas.
periodik. mampu
&
sering. 3
0enentukan inter#ensi yang tepat.
tidak disukai.
dilakukan
:elemahan
makan-makanan
makan sedikit tapi
- supan
- Porsi
sesuai program :aji kebiasaan
;"0
cegah
3
0elancarkan sirkulasi.
4
0encegah kontaktur.
5
0enentukan
program
9o
Diagnosa
Tujuan
*nter#ensi
;asional
:ep melakukan aktifitas
4
dbn.
pada
- :ekuatan
otot
meningkat. terjadi
7angguan
kontraktur. Pemenuhan
pemenuhan
kebutuhan
kebutuhan
terpenuhi
setelah
D<
dilakukan
tindakan
b.d
D<
keperaatan
fisik.
3 > &4 jam dengan
&
- :lien
dapat
barangyang
0oti#asi
klien
0empermudah pemenuhan D<.
3
0eningkatkan kemandirian klien.
4
melakukan
0eningkatkan kemandirian klien dan
secara
meningkatkan
bertahap.
menyamanan.
Dorong dan dukung
5
akti#itas peraatan
Pemenuhan kebutuhan klien dapat terpenuhi.
diri. 5
- 9adi normal.
Dekatkan
akti#itasa
4
0engetahui kemampuan D<.
untuk
berakti#itas secara bertahap.
dibutuhkan klien.
secara
mandiri.
kemampuan
barang
memenuhi
kebutuhan
:aji
&
3
- 0ampu
:olaborasi dengan
D<.
selama
:+2
posisi
ahli fisio terapi.
kelemahan
yang tepat.
fungsional. 5
- Tidak 5
Dukung ekstremitas
0enganjurkan keluarga membantu
untuk klien
memenuhi 6
;esiko
kebutuhan klien. 0empertahankan . 1erikan peraatan
tinggi
nonmotermia,
bebas
terhadap
tanda-tanda infeksi
infeksi
o
0encapai
berhubunga penyembuhan
luka
aseptik
dan &
cuci
tangan
teknik
pertama
menghidari
antiseptic. &. pertahankan
Cara
nosokomial. Deteksi
untuk infeksi dini
perkembangan infeksi yang 3 memungkinkan untuk
9o
Diagnosa
Tujuan
*nter#ensi
;asional
:ep n
dengan
in#asi 0"
%craniotomi) pada aktunya.
tepat
baik. 3. catat dari
melakukan karakteristik drainase
dengan
dan
4
memerlukan
menggigil, diaforesis dan
mental
5
%penurunan
kuman
pengunjung
yang
dapat
menularkan
6
mengalami
Gpembaa penyebab
infeksi. Terapi profilaktik dapat
yang mengalami trauma
cegah
pengunjung
e#aluasi
digunakan pada pasien
infeksi
atau
selanjutnya
segera. 0enurunkan pemajanan terhadap
kesadaran). 5. 1atasi
sepsis
atau tindakan dengan
perubahan
fungsi
komplikasi selanjutnya Dapat mengindikasikan
yang
demam,
%luka, kebocoran CSS
yang
atau setelah dilakukan
infeksi
saluran napas bagian atas.
pembedahan
untuk
menurunkan
risiko
terjasdinya 6. 1erikan
antibiotik
sesuai indikasi. 8. mbil
8 bahan
%spesimen) indikasi
infeksi
nasokomial). :ultur!sensi#itas. Pearnaan 7ram dapat dilakukan
pemeriksaan sesuai
dan
terhadap
perkembangan
secara teratur. Catat adanya
segera
pencegahan
adanya inflamasi. 4. Pantau suhu tubuh
tindakan
untuk
memastikan
adanya
infeksi
dan
mengidentifikasi organisme
penyebab
9o
Diagnosa
Tujuan
*nter#ensi
;asional
:ep dan untuk menentukan obat sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
pilihan
yang
1arbara C.
LAPORAN PENDAHULUAN INTRA CEREBRAL HEMATOMA ( ICH )
KELOMPOK 4 STASE KGD RUANG ICU 1. MARLENA 2. MIA KURNIA 3. RENNY YANUANTATI 4. YULI SUSANTI PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN ( NERS )
PERGURUAN TINGGI MITRA LAMPUNG SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES ) PRODI KEPERAWATAN 2016 ASUHAN KEPERAWATAN
I"#$%&%' P'$ 9ama pasien
2 Tn.
Fmur
2 & Tahun
Aenis :elamin
2
Diagnosa 0edis
2 Post Craniotomi indikasi *ntra Cerebral +ematoma
R&'*'% P#$*'+&% S#+','$-
. Pengkajian Primer . iray
2 Aalan nafas terpasang tracheostomi nomor 8 balon tracoestomi % I ),
slim % -), suara nafas #esikuler , sianosis % - ), pernafasan cuping hidung, tidak ada refraksi dan penggunaan otot J otot nafas tambahan. &. 1reathing 2 Terpasang oksigen #ia #entilator dengan pola S*0 , T ins K , ', respirasi 6 > ! menit, Pep K 5, P< K 8, Trig K ,'. 3. Circulation 2 kral hangat, C;T @ 3 detik, TD 55 ! ' mm+g, 9adi > ! menit, ;r 6 4. Disabitity
> ! menit, :esadaran Sopor. 2 :esadaran Sopor, 7CS ?& 04 tc, :eadaan lemah.
1. Pengkajian Sekunder Data Subjektif ;iayat Penyakit :eluhan Ftama
2 Post Craniotomi atas indikasi *C+.
;iayat Penyakit Sekarang 2 :lien masuk ;umah Sakit Frip Sumoharjo pada tanggal ' September &'6 keruang *7D dengan kecelakaan lalu lintas. ;iayat pingsan % I ), muntah % I ) . Pada tanggal 3 September &'6, pasien masuk ruang *CF jam &.'' Lib dengan diagnosa Post "perasi Craniotomi atas indikasi *C+. Pada saat pengkajian tanggal 3 september &'6 pukul '.'' ib didapatkan data post operasi craniotomi hari * % pertama ). :eadaan umum le mah kesadaran sopor. 7CS ?& 04 tc, TD 55! ' mm+g, , 9adi > ! menit, ;; 6 > ! menit, Sp"& (( /, Suhu 38MC, :lien terpasang traceostomi tube no 8 balon traceos % I ) "ksigen ia entilator dengan pola S*0, Tins ,' , P??P 5, PS K &, P
drain dikepala % I ), posisi kepala 3' M. ;iayat Pengobatan Sebelumnya tidak ada. ;iayat Trauma ! injuri
*stri klien mengatakan klien mengalami kecelakaan antar motor dengan motor, pada saat kecelakaan klien tidak menggunakan helm, dan kepala &
pasien terbentur aspal. ;iayat Penyakit Dahulu *stri klien mengatakan klien belum pernah mengalami trauma kepala. Sebelumnya klien
hanya sakit biasa saja seperti batuk, pilek. :lien tidak
mempunyai riayat penyakit seperti D0, +ipertensi, sma.