Chusnul Laili STIKes STRADA Kediri (09110764)Full description
Chusnul Laili STIKes STRADA Kediri (09110764)Full description
Anatomi Dan Fisiologi Sistem Respirasi AnakFull description
Deskripsi lengkap
ResprasiDeskripsi lengkap
anat
blok respirasiDeskripsi lengkap
Laporan Praktikum Mikrobiologi
jurnal
FISIOLOGI RESPIRASI Fungsi utama saluran pernafasan adalah untuk memperoleh oksigen agar dapat digunakan oleh sel-sel tubuh dan mengeliminasi CO2 yang dhasilkan oleh sel. Pernafasan terdiri atas respirasi internal dan respirasi eksternal. Respirasi internal atau selular mengacu kepada proses metabolisme intrasel yang berlangsung di dalam mitokondria, yang menggunakan O2 dan menghasilkan CO2 selama penyerapan energi dari molekul nutrien. Respirasi eksternal mengacu kepada keseluruhan rangkaian kejadian yang terlibat dalam pertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan eksternal dan sel tubuh. Sistem pernapasan mencakup saluran pernapasan yang berjalan ke paru dan struktur toraks yang terlibat menimbulkan gerakan udara melalui saluran pernapasan. Saluran pernapasan adalah saluran yang mengangkut udara antara atmosfer dan alveolus, tempat terakhir yang merupakan satu-satunya tempat pertukaran gas-gas antara udara dan darah dapat berlangsung (Ganong, 2001). PROSES-PROSES PERNAPASAN: 1. Ventilasi Ventilasi adalah proses pergerakan udara ke dan dari dalam paru, terdiri atas dua tahap, yaitu: a. Inspirasi pergerakan udara dari luar ke dalam paru. Terjadi inspirasi bila tekanan intrapulmonal lebih rendah dibanding tekanan udara luar. Penurunan
intrapulmonal
saat
inspirasi
disebabkan
mengembangnya rongga toraks akibat kontraksi otot-otot inspirasi. Proses: Kontraksi otot diafragma dan intercostalis eksterna ↓ Volume toraks membesar
oleh
↓ Tekanan intapleura turun ↓ Paru mengembang ↓ Tekanan intraalveolus menurun ↓ Udara masuk ke paru Gambar 1. Mekanisme inspirasi istirahat (Sherwood, 2007) b. Ekspirasi pergerakan udara dari dalam keluar paru. Terjadi bila tekanan intrapulmonal lebih tinggi dibanding tekanan udara luar sehingga udara bergerak keluar paru. Meningkatnya tekanan di dalam rongga paru karena volume rongga paru mengecil akibat proses penguncupan karena daya elastisitas paru. Penguncupan terjadi akibat otot-otot inspirasi mulai relaksasi. Proses: Otot inspirasi relaksasi ↓ Volume toraks mengecil ↓ Tekanan intrapleura meningkat ↓ volume paru mengecil ↓
Tekanan intrapulmonal meningkat ↓ Udara bergerak keluar paru Gambar 4. Mekanisme ekspirasi istirahat (Sherwood, 2007) Tabel 1. Otot-otot pernapasan (Sherwood, 2007) Otot-otot pernapasan
Bekerja pada tiap inspirasi dengan cara memperbesar rongga thoraks. Hanya bekerja pada inspirasi paksa.
Sternocleiodomastoideus)
Otot-otot Ekspirasi Otot-otot Abdomen
Hanya bekerja pada ekspirasi paksa, karena ekspirasi normal terjadi akibat
Otot-otot intercostae Internal
2.
relaksasi otot-otot inspirasi
Difusi Gas berdifusi secara pasif dari alveolus ke darah di dalam kapiler paru atau sebaliknya mengikuti penurunan gradien tekanan parsial masingmasing gas. Faktor-faktor yang berpengaruh pada difusi gas dalam paru: a. Gradien tekanan parsial gas Merupakan perbedaan tekanan suatu gas antara alveolus dan kapiler paru atau kapiler jaringan dengan sel-sel jaringan. Faktor ini adalah penentu utama kecepatan pertukaran gas. Semakin tinggi gradien tekanan parsialnya semakin cepat pertukaran gas yang terjadi. b. Luas membran
Makin luas area membran alveolokapiler yang ikut dalam pertukaran gas, semakin cepat dan banyak pertukaran gas yang terjadi. c. Ketebalan sawar pemisah antara udara dengan darah Sawar yang memisahkan antara udara dengan darah berupa membran alveolokapiler dan juga jaringan interstisium diantara alveolus dan kapiler paru. Semakin tebal sawar tersebut semakin menurun kecepatan pertukaran gas yang terjadi. d. Koefisien difusi Merupakan besaran daya larut suatu gas di dalam jaringan tubuh. Semakin tinggi koefisien difusi suatu gas, semakin mudah gas tersebut berpindah mengikuti penurunan gradien tekanan parsial. Oleh karena itu semakin cepat juga terjadi pertukaran gas (Sherwood, 2007). 3.
Transportasi Transportasi adalah proses perpindahan gas dari paru ke jaringan dan dari jaringan ke paru dengan bantuan aliran darah yang dibagi menjadi dua, yaitu: a.
Transpor gas O2 Oksigen dalam aliran darah terbagi menjadi 2: 1) Larut dalam plasma (1,5%), 2) Terikat dengan Hb (98,5%). Karena persentase transportasi O2 lebih banyak yang berikatan dengan Hb, maka jumlah O2 dalam darah sangat dipengaruhi oleh kadar Hb dalam darah dan daya ikat Hb dengan O2. Di dalam sel darah merah O2 berikatan dengan molekul heme Hb membentuk oksihemoglobin (HbO2).
b. Transpor gas CO2 CO2 dari jaringan masuk ke plasma untuk kemudian ditransportasikan ke paru melalui beberapa cara, yaitu: 1) Larut dalam plasma (10%), 2) Berikatan dengan Hb (30%
Berbeda dengan O2, CO2 di dalam sel darah merah berikatan dengan globin membentuk karbamino hemoglobin (HbCO2) 3) Sebagai bikarbonat (60%) CO2 berikatan dengan H2O membentuk asam bikarbonat (H2CO3) untuk kemudian melepas atom H+ dan berubah lagi menjadi asam karbonat (HCO3-). Paling banyak terjadi di dalam sel darah merah dengan bantuan ezim karbonat anhidrase (Sherwood, 2007).
Daftar pustaka Sherwood L (2007). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta:EGC Ganong WF (2001). Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC