BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Latar Be Bela lakan kang g Tumbuhan merupakan
salah
satu
organisme
yang
hidup
dan
berkembangbiak di alam ini selain hewan dan manusia. Tumbuhan ini ada yang tergolong tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri dan ada pula yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehat kesehatan an telah telah memula memulaii pengem pengembang bangan an teknik teknik-te -tekni knik k dalam dalam mengol mengolah ah hasil hasil alam alam yait yaitu u tumb tumbuh uhan an yang yang diya diyaki kini ni berk berkha hasi siat at seba sebaga gaii obat obat.. Sehi Sehing ngga ga mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia yang dapat berdampak negatif bagi tubuh manusia. Hal ini juga dapat mensejahterakan masyarakat karena dapat memperoleh obat yang harganya lebih terjangkau, bermutu, mudah didapat, dan kura kurang ng atau atau tidak tidak ada ada efek efek samp sampin ingny gnyaa. Adapun Adapun ilmu ilmu yang yang mempel mempelaja ajari ri mengenai pemanfaatan obat dari bahan alam ini adalah “Farmakognosi. Farmak Farmakogn ognosi osi adalah adalah ilmu ilmu pengeta pengetahua huan n tentan tentang g obat-ob obat-obata atan n alamia alamiah. h. !ala !alam m buku buku "ate "ateri riaa "edi "edi#a #a diur diurai aikan kan bahwa bahwa pharma $oba $obat% t% dan dan cognitive $peng pengen enal alan an%%.
&adi &adi
farma armako kogn gnos osii
mer merupak upakan an
#ar #ara
peng pengen enal alan an
#ir #iri-
#iri'karakterisik obat yang berasal dari bahan alam. Farmakognosi Farmakognosi mempelajari mempelajari tentang tentang bahan bahan farmasetis farmasetis yang berasal dari dari mahl mahluk uk hidu hidup, p, meli meliput putii dima dimana na terd terdap apat atny nyaa di alam alam,, bios biosin inte tesa sany nya, a, identifikasinya dan penentuan kadar se#ara kuantitatif di dalam bahan alam , darimana bahan tersebut berasal. &uga termasuk di dalam farmakognosi, #ara #ara penanaman, seleksi, pengumpulan, produksi, pengawetan, dan penyimpanan. "engin "engingat gat luasny luasnyaa ruang ruang lingkup lingkup farmak farmakogno ognosi, si, maka maka kita kita haru haruss menentukan suatu metode untuk membahas obat obat dalam farmakognosi. !i dalm farmakognosi, obat obatan atau bahan obat diklasifikasikan berdasarkan ( "orfologi.
Lapo Lapora ran n Far Farma mak kogno ognosi si kelom elompo pok k III III
Page age 1
Taksono ksonomi mi dari dari pada pada tanam tanaman an dan dan hewan hewan dari dari mana mana baha bahan n obat obat
tersebut diperoleh. )enggunaan terapeutiknya. *si kimiawinya. !alam rangka menunjang pembelajaran farmakognosi maka pada tanggal + desemb desember er diadaka diadakan n )rakti )raktik k /erja /erja 0apangan 0apangan bagi mahasi mahasiswa swa farmas farmasii 1ni2ersitas 3egeri 4orontalo yang memprogramkan mata kuliah ini. Adapun )/0 ini bertempat di desa 4irisa /e#amatan )aguyaman /abupa ten 5ualemo.. )ada )/0 ini mahasiswa mahasiswa mengambil mengambil sampel di daerah gunung desa 4irisa. )engam )engambil bilan an sampel sampel dilaku dilakukan kan pada pukul pukul 6.-7 6.-7. . setela setelah h itu seluru seluruh h praktikan kembali di desa untuk mengolah sampel menjadi herbarium dan simplisia guna dilakukan penelitian pada praktikum nantinya. 1ntu 1ntuk k lebi lebih h jela jelasny snyaa pros proses es peng pengam ambi bila lan n samp sampel el sert sertaa samp sampel el yang yang dija dijadi dika kan n herb herbar ariu ium m dan dan juga juga samp sampel el yang yang dija dijadi dika kan n simp simpli lisi siaa sert sertaa #ara #ara pembuatannya akan diuraikan pada bab-bab selanjutnya dalam laporan ini. B. Tujuan juan Adapun tujuan yang akan di#apai dalam praktikum kerja lapangan ini adalah ( 7. "aha "ahasi sisw swaa dapat dapat menge mengeta tahui hui berba berbagai gai ma#am ma#am bahan bahan alam $ tanam tanaman an yang yang
berkhasiat obat % . "ahasi "ahasiswa swa dapat dapat mengetahui mengetahui berbaga berbagaii manfaat manfaat bahan alam $ tanama tanaman n yang berkhasiat obat % 8. "ahasiswa "ahasiswa mengetahui mengetahui teori teori serta serta #ara membuat membuat simplis simplisia ia dan herbarium herbarium
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Simplisia
Lapo Lapora ran n Far Farma mak kogno ognosi si kelom elompo pok k III III
Page age 2
a. )engertian Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami proses pengolahan apapun juga dan ke#uali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan $F* *** ( 999%. b. )enggolongan "ateria "edika *ndonesia halaman 999, menjelaskan bahwa simplisia terbagi atas tiga yaitu ( 7. Simplisia nabati Simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. :ksudat tanaman ialah isi sel yang se#ara spontan keluar dari tanaman atau isi sel yang dengan #ara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau ;at-;at nabati lainnya yang dengan #ara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa ;at kimia murni. . Simplisia hewani Simplisa yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau ;at-;at berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa ;at kimia murni. 8. Simplisia peli#an $mineral% Simplisia yang berupa bahan peli#an $mineral% yang belum diolah dengan #ara sederhana dan belum berupa ;at kimia murni. #. Tahap-Tahap )embuatan Simplisia 7. )engambilan Sampel /etentuan saat pemanenan atau pengambilan tumbuhan atau bagian tumbuhan adalah sebagai berikut (
a. 5iji )engambilan biji dapat dilakukan pada saat mulai mengeringnya buah atau sebelum semuanya pe#ah. b. 5uah )engambilan buah tergantung tujuan dan pemanfaatan kandungan aktifnya. )anen buah bisa dilakukan saat menjelang masak, setelah benar-benar masak $misalnya adas%, atau dengan #ara melihat
Laporan Farmakognosi kelompok III
Page 3
perubahan warna'bentuk dari buah yang bersangkutan $misalnya, jeruk, asam, dan pepaya%. #. 5unga )anen dapat dilakukan saat menjelang penyerbukan,saat bunga masih kun#up$seperti pada Jasminum sambac,melati%, atau saat bunga sudah mulai mekar $misalnya Rosa sinensis,mawar% d. !aun )anen daun dilakukan pada saat proses fotosintesis berlangsung maksimal, yaitu ditandai dengan saat-saat tanaman mulai berbunga atau buah mulai masak. 1ntuk pengambilan pu#uk daun, dianjurkan dipungut pada saat warna pu#uk daun berubah menjadi daun tua. e. /ulit batang )emanenan kulit batang hanya dilakukan pada tanaman yang sudah #ukup umur. Saat panen yang paling baik adalah awal musim kemarau sehingga kulit kayu mudah dikelupas. f.
1mbi lapis )anen umbi dilakukan pada waktu umbi men#apai besar optimum, yaitu pada waktu bagian atas tanaman sudah mulai mengering.
g.
%. . )enyortiran $segar%'sortasi basah Laporan Farmakognosi kelompok III
Page 4
Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing, bahan yang tua dengan yang muda atau bahan yang ukurannya lebih besar atau lebih ke#il. 8. )en#u#ian )en#u#ian bertujuan menghilangkan kotoran-kotoran dan mengurangi mikroba-mikroba yang melekaa pada bahan. )en#u#ian harus segera dilakukan setelah pengambilan sampel karena dapat mempengaruhi mutu bahan. )en#u#ian harus dilakukan dalam waktu sesingkat mungkin untuk menghindari larut dan terbuangnya ;at yang terkandung dalam bahan. )en#u#ian sebaiknya jangan menggunakan air sungai, karena #emarannya berat. Sebaiknya digunakan air dari mata air, sumur, atau air ledeng $)A"%. )en#u#ian bahan dapat dilakukan dengan beberapa #ara antara lain ( a. )erendaman bertingkat )erendaman biasanya dilakukan pada bahan yang tidak banyak mengandung kotoran
seperti
daun,
bunga
dan
buah.
)roses
perendaman dilakukan beberapa kali pada wadah dan air yang berbeda. "etode ini akan menghemat penggunaan air, namun sangat mudah melarutkan ;at-;at yang terkandung dalam bahan. b. )enyemprotan )enyemprotan biasanya dilakukan pada bahan yang kotorannya banyak melekat pada bahan seperti rimpang, akar, umbi dan lain-lain. )roses penyemprotan dilakukan dengan menggunakan air yang bertekanan tinggi. #. )enyikatan $manual maupun otomatis% )en#u#ian dengan menyikat dapat dilakukan terhadap jenis bahan yang keras'tidak lunak dan kotorannya melekat sangat kuat. )enyikatan dilakukan terhadap bahan se#ara perlahan dan teratur agar tidak merusak bahannya. )embilasan dilakukan pada bahan yang sudah disikat. "etode pen#u#ian ini dapat menghasilkan bahan yang lebih bersih dibadingkan dengan metode pen#u#ian lainnya, namun Laporan Farmakognosi kelompok III
Page 5
meningkatkan
resiko
kerusakan
bahan,
sehingga
merangsang
tumbuhnya bakteri atau mikroorganisme. +. )enirisan Setelah pen#u#ian bahan langsung ditiriskan untuk menghilangkan kadar air yang ada selama proses pen#u#ian berlangsung. >. )erajangan )erajangan pada bahan dilakukan untuk mempermudah proses selanjutnya seperti pengeringan, pengemasan, penyulingan minyak atsiri dan penyimpanan. )erajangan biasanya hanya dilakukan pada bahan yang ukurannya agak besar dan tidak lunak seperti akar, rimpang, batang buah dan lain-lain. )erajangan teralu tipis dapat mengurangi ;at aktif yang terkandung dalam bahan. Sedangkan jika terlalu tebal, maka pengurangan kadar air dalam bahan agak sulit dan memerlukan waktu yang lama dalam penjemuran dan kemungkinan besar bahan mudah ditumbuhi jamur. )ada dasarnya tujuan pengubahan bentuk simplisia adalah untuk memperluas permukaan bahan baku. Semakin luas permukaan maka bahan baku akan #epat kering. )roses pengubahan bahan bentuk ini meliputi beberapa perlakuan( 7% %
)erajangan untuk rimpang, daun dan herba )engupasan untuk buah, kayu, kulit kayu, dan biji-bijian yang ukurannya besar.
8%
)emiprilan khusus untuk jagung, yaitu biji di pisahkan dari bongkolnya.
+%
)emotongan untuk akar, batang, kayu, kulit kayu, dan ranting.
>%
)enyerutan untuk kayu.
?. )engeringan
Laporan Farmakognosi kelompok III
Page 6
)engeringan adalah suatu #ara pengawetan atau pengolahan pada bahan dengan #ara mengurangi kadar air, sehingga proses pembusukan dapat terhambat. )engeringan akan menghindari terurainya kandungan kimia karena pengaruh en;im. )engeringan yang #ukup akan men#egah pertumbuhan mikroorganisme dan kapang $jamur%. "enurut persyaratan obat tradisional, pengeringan dilakukan sampai kadar air tidak lebih dari 7@. )engeringan sebaiknya jangan dibawah sinar matahari langsung, melainkan dengan almari pengering yang dilengkapi dengan kipas penyedot udara sehingga terjadi sirkulasi yang baik. 5ila terpaksa dilakukan pengeringan di bawah sinar matahari maka perlu ditutup dengan kain hitam untuk menghindari terurainya kandungan kimia dan debu. Agar proses pengeringan berlangsung lebih singkat bahan harus dibuat rata dan tidak bertumpuk. aktu pengeringan bergantung pada jenis bahan yang dikeringkan seperti rimpang, daun kayu, ataupun bunga. B. )enyortiran $kering% Simplisia yang telah kering tersebut masih sekali lagi dilakukan sortasi untuk memisahkan kotoran, bahan organik asing, dan simplisia yang rusak sebagai akibat proses sebelumnya. 6. )engemasan )engemasan
dapat
dilakukan
terhadap
simplisia
yang
sudah
dikeringkan. )ersyaratan jenis kemasan yaitu dapat menjamin mutu produk yang dikemas, mudah dipakai, tidak mempersulit penanganan. !apat melindungi isi pada waktu pengangkutan, tidak bera#un dan tidak bereaksi dengan isi dan kalau boleh mempunyai bentuk dan rupa yang menarik. . )enyimpanan )enyimpanan simplisia dapat dilakukan di ruang biasa $suhu kamar% ataupun di ruang ber AC.
Page 7
B. Herbarium a. )engertian Herbarium adalah spesimen yang digunakan untuk studi taksonomi,
berupa tumbuhan segar yang masih hidup tapi biasanya berupa bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan dengan metode tertentu $Taksonomi 1mum D 7>-7>8%. b. )enggolongan 5erdasarkan #ara pengawetannya, herbarium digolongkan atas ( 7.
Herbarium basah Eang dimaksud dengan herbarium basah adalah spesimen tumbuhan yang telah diawetkan dan disimpan dalam suatu larutan yang dibuat dari berbagai ma#am ;at dengan komposisi yang berbeda. !isamping itu dapat pula ditempatkan ;at-;at lain untuk tujuan-tujuan tertentu, untuk sejauh mungkin mempertahankan warna asli bahan tumbuhan yang diawetkan. Adapun bahan pengawet yang digunakan adalah formalin.
.
Herbarium kering Eaitu herbarium yang #ara pengawetannya dengan #ara dikeringkan. Sebagian besar spe#imen herbarium yang disimpan sebagai awetan dalam herbarium-herbarium
di dunia
ini
diproses melalui
pengeringan.
)engeringan biasanya dilakukan dengan sinar matahari, ke#uali bila ada pertimbangan-pertimbangan lain misalnya keadaan #ua#a. )ada musim penghujan, pengeringan tidak dapat berlangsung #epat sehingga bahan yang dikeringkan kadang-kadang terganggu oleh jamur $5ahan Ajar Farmakognosi ( 7 %. #. )embuatan Herbarium dapat dibuat dengan tahap-tahap berikut ( 7. )embuatan herbarium kering "engambil salah satu tanaman atau bagian tanaman. Syarat-syarat dalam pengambilan tanaman yaitu, tanaman harus lengkap.
Laporan Farmakognosi kelompok III
Page 8
"en#u#i tanaman dengan menggunakan air yang mengalir,lalu
diangin-anginkan. Sterilisasi tanaman yaitu dengan mengoleskan alkohol B@ pada
seluruh bagian tanaman. Cara 7( memasukkan tanaman pada sasak bambu yang telah dibuat. !iatur sedemikian rupa pada lembaran kertas yang dapat menghisap air seperti kertas koran, yang berukuran kira-kira 6 G +7 #m $77 G 7? in#i%. 5ahan-bahan tadi dipress diantara lapisan-lapisan
tersebut dan mengeringkannya dengan penjemuran. Cara ( mengatur posisi tanaman pada lembaran kertas koran hingga rata. !ilapisi lagi dengan beberapa lembar koran, tangkup dengan tripleks pada kedua sisinya lalu ikat dengan ken#ang sehingga tanaman terpress dengan kuat. 4anti koran dengan yang kering setiap kali koran pembungkus tanaman basah. 0akukan berulang-ulang hingga tanaman
betul-betul kering. Tanaman dikatakan kering jika sudah #ukup kaku dan tidak terasa
dingin. Tanaman yang akan dibuat herbarium sebaiknya memiliki bagian bagian yang lengkap. &ika bunganya mudah gugur maka masukkan bunganya dalam amplop dan selipkan pada herbarium. !aun atau
bagian tanaman yang terlalu panjang, bisa dilipat. "enempelkan tanaman yang telah dikeringan pada karton dengan menggunakan jahitan tali atau selotip. 1sahakan penampakan atas dan
bawah dapat diperlihatkan. "elengkapi keterangan yang terdapat pada #olle#tor book. "enempelkan etiket.
. )embuatan herbarium basah Siapkan spesimen yang akan diawetkan. Sediakan formalin yang telah dien#erkan sesuai dengan keinginan. "asukkan spesimen pada larutan formalin yang telah ada dalam botol jam dan telah dien#erkan.
Laporan Farmakognosi kelompok III
Page 9
Tutup rapat botol dan kemudian beri label yang berisi nama spesimen tersebut dan familinya.
. Uraian Sampel. A. &ahe 7. /lasifikasi /ingdom ( )lantae $Tumbuhan% Subkingdom ( Tra#heobionta $Tumbuhan berpembuluh% Super !i2isi ( Spermatophyta $"enghasilkan biji% !i2isi ( "agnoliophyta $Tumbuhan berbunga% /elas ( 0iliopsida $berkeping satu ' monokotil% Sub /elas ( Commelinidae =rdo ( ingiberales Famili ( ingibera#eae $suku jahe-jahean% 4enus ( ingiber Spesies ( ingiber offi#inale
. !eskripsi &AH: digolongkan ke dalam di2isi "agnoliophyta $juga dikenal dengan istilah Angiospermaae% yakni kelompok tumbuhan yang berkembangbiak se#ara generatif berupa bunga. !i2isi "agnolophyta dibagi lagi ke dalam dua kategori yakni "agnoliopsida dan 0iliopsida. &ahe sendiri dimasukkan ke dalam karegori kedua yakni 0iliopsida atau tanaman monokotil atau berbiji tunggal. Tanaman monokotil ini terbagi lagi ke dalam >. sampai ?. jenis. &ahe sendiri dimasukkan lagi ke dalam bangsa ingiberales atau bangsa tumbuhan berbunga. /emudian se#ara mendetil, jahe dimasukkan lagi ke dalam suku ingibera#eae atau temu-temuan. Suku ini terdiri dari > genus yang tersebar lagi ke dalam kurang lebih 7 jenis'spesies. 4enus jahe sendiri adalah ingiber atau herba obat. Sementara itu urutan taksonami terakhir jahe adalah ingiber offi#inale.
Laporan Farmakognosi kelompok III
Page 10
5. "engkudu 7. /lasifikasi !i2isi ( Spermatophyta Sub di2isi ( Angiospermae /elas ( !i#otyledone Anak kelas ( Sympatalae 5angsa( . 5uah bongkol, permukaan tidak teratur, berdaging, panjang >-7 #m, hijau kekuningan. 8. /andungan kimia 5uah mengkudu mengandung skopoletin, rutin, polisakarida, asam askorbat, I-karoten, 7-arginin, proGironin, dan proGeroninase, iridoid, asperolusid, iridoid antrakinon, asam lemak, kalsium, 2itamin 5, asam amino, glikosida, dan juga glukosa. Selain itu juga dikandung senyawa-senyawa seperti, morindon, rubiadin, dan fla2onoid.
C. Temulawak 7. /lasifikasi !i2isi ( Spermatophyta Sub di2isi ( Angiospermae /elas ( "ono#otyledonae =rdo ( ingiberales /eluarga ( ingibera#eae 4enus ( Cur#uma Spesies ( Cur#uma Ganthorrhi;a <=95. Laporan Farmakognosi kelompok III
Page 11
. !eskripsi Tanaman terna berbatang semu dengan tinggi hingga lebih dari 7m tetapi kurang dari m, berwarna hijau atau #oklat gelap. Akar rimpang terbentuk dengan sempurna dan ber#abang kuat, berwarna hijau gelap. Tiap batang mempunyai daun J helai dengan bentuk bundar memanjang sampai bangun lanset, warna daun hijau atau #oklat keunguan terang sampai gelap, panjang daun 87 J 6+#m dan lebar 7 J 76#m, panjang tangkai daun termasuk helaian +8 J 6#m. )erbungaan lateral, tangkai ramping dan sisik berbentuk garis, panjang tangkai J 8#m dan lebar + J ?#m, berdaun pelindung banyak yang panjangnya melebihi atau sebanding dengan mahkota bunga. /elopak bu nga berwarna putih berbulu, panjang 6 J 78mm, mahkota bunga berbentuk tabung dengan panjang keseluruhan +.>#m, helaian bunga berbentuk bundar memanjang berwarna putih dengan ujung yang berwarna merah dadu atau merah, panjang 7.> J #m dan lebar 7#m.
!. !aun "iyana 7. /lasifikasi
Laporan Farmakognosi kelompok III
Page 12
BAB III !ET"DE KE#JA
A. Alat
7. Simplisia a. )isau b. 4elas /imia #. 5lender d. Surat /abar
. Herbarium a. )isau b. double tip #. Surat /abar Laporan Farmakognosi kelompok III
Page 13
B. Ba$an
7. Simplisia a. Alkohol b. Air )anas C. Sampel $ &ahe, Temulawak, dan "engkudu %
. Herbarium a. AKudest b. Sampel $
ara Kerja
Laporan Farmakognosi kelompok III
Page 14
BAB I% PE!BAHASAN
A. Simplisia Simplisia merupakan tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman yang berkhasiat sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun ke#uali dinyatakan lain berupa bahan alam yang telah dikeringkan. )ada pembuatan simplisia ini diawali dengan pengambilan sampel yang berfungsi sebagai obat baik itu akar, batang, daun, bunga, buah, biji, umbi dan rimpang. )engambilan biji dapat dilakukan pada saat mulai mengeringnya buah atau sebelum semuanya pe#ah. )engambilan buah tergantung tujuan dan pemanfaatan kandungan aktifnya. )anen buah biasa dilakukan menjelang masak, setelah benar-benar masak, atau dengan #ara melihat perubahan warna'bentuk dari buah yang bersangkutan. )emanenan bunga bergantung Laporan Farmakognosi kelompok III
Page 15
dari tujuan pemanfaatan kandungan aktifnya. )anen dapat dilakukan pada saat menjelang penyerbukan, saat bunga masih kun#up, atau saat bunga sudah mulai mekar. )anen daun atau herba dilakukan pada saat proses fotosintesis berlangsung maksimal, yaitu ditandai dengan saat-saat tanaman mulai berbunga atau buah mulai masak. 1ntuk pengambilan daun, dianjurkan diambil pada saat proses fotosintesis berlangsung. )emanenan kulit batang hanya dilakukan pada tanaman yang sudah #ukup umur. Saat panen yang paling baik adalah awal musim kemarau. )anen umbi dilakukan pada saat akhir pertumbuhan. )anen rimpang dilakukan pada saat awal musim kemarau. )anen akar dilakukan pada saat pertumbuhan berhenti atau tanaman sudah #ukup umur. )anen dilakukan terhadap akar umumnya akan mematikan tanaman yang bersangkutan karena akar berfungsi untuk menguatkan tanaman serta sebagai jalan pengangkutan air dan mineral dari tanah ke seluruh bagian tumbuhan. Setelah sampel diambil lalu disortasi basah yang dimaksudkan untuk memisahkan sampel dari kotoran-kotoran yang ikut serta pada saat pengambilan sampel. 0alu dilakukan pen#u#ian dengan menggunakan air yang mengalir #ontohnya air )A" atau air sumur hingga sampel benar-benar bersih, lalu sampel dilakukan pengubahan bentuk dengan tujuan untuk memperke#il luas permukaan sehingga proses pengeringan berlangsung lebih #epat. )roses selanjutnya sampel dikeringkan dibawah sinar matahari dengan menggunakan kain hitam sebagai penutup. Sampel tidak boleh berkontak langsung dengan sinar matahari karena akan merusak akti2itas en;im. Setelah kering sempurna sampel disortasi kering, dipisahkan sampel yang gosong atau rusak akibat proses sebelumnya. /emudian sampel dibuat menjadi bentuk yaitu haksel dan serbuk. Haksel merupakan
hasil
dari tanaman
setelah
perajangan dan
pengeringan dan disimpan dalam botol ka#a berukuran ? ml, sedangkan serbuk merupakan haksel yang dihaluskan dengan #ara diblender untuk Laporan Farmakognosi kelompok III
Page 16
memperoleh partikel-partikel serbuk. Setelah jadi serbuk kemudian diayak dan disimpan dalam wadah pot plastik.
5. Herbarium Herbarium merupakan tanaman yang telah dikeringkan. Herbarium adalah koleksi tumbuhan atau bagian tumbuhan yang diawetkan, spe#imen ini digunakan sebagai bahan rujukan untuk menafsirkan takson tumbuhan. !alam ilmu taksonomi tumbuhan istilah herbarium digunakan untuk dua pengertian yaitu untuk objek study yang berupa bahan tumbuhan yang diawetkan, dan lembaga atau laboratorium tempat ahli-ahli taksonomi melakukan study taksonomi
tumbuhan yang sekaligus
juga merupakan
tempat untuk
menyimpan koleksi bahan study yang telah diawetkan dengan #ara atau bentuk manapun. Tujuan dari pembuatan herbarium ini yaitu untuk mengawetkan tanaman agar nanti jika tanaman itu punah dapat dilihat morfologi dari tanaman itu. Cara kerja dari dari herbarium ada #ara, yaitu #ara basah dan #ara kering. )ada praktikum kerja lapangan farmakognosi ini kami melakukan pembuatan herbarium dengan #ara kering karena alat dan bahan yang digunakan lebih sedikit serta prosesnya lebih mudah dibandingkan proses awetan basah. )ertama-tama dilakukan pengambilan sampel berupa tanaman utuh yang dapat dijadikan tanaman obat #ontohnya sambiloto. Setelah pengambilan sampel, kemudian dilakukan sortasi basah yaitu dengan memisahkan tanaman dari bahan-bahan organi# seperti kerikil dan tanah. Tujuan dari sortasi basah untuk memisahkan bahan-bahan asing atau kotoran serta memisahkan bagian tumbuhan yang tidak bagus dari yang bagus. /emudian dilakukan pen#u#ian pada air yang mengalir untuk mengeluarkan kotoran yang menempel pada tanaman, lalu dikeringkan dengan #ara dianginanginkan tidak langsung dibawah panas matahari agar tidak merusak en;im
Laporan Farmakognosi kelompok III
Page 17
yang terkandung dalam tumbuhan untuk menghilangkan kadar air akibat proses pen#u#ian sebelumnya. /emudian tanaman dibersihkan dengan #ara diolesi dengan alkohol menggunakan kapas untuk memper#epat dalam proses pengeringan, membunuh bakteri dan membantu dalam proses pengawetan. )roses selanjutnya tanaman ditempelkan pada kertas koran $karena kertas koran dapat menyerap air% dengan menggunakan selotip. Selotip tidak boleh menyentuh permukaan dari tanaman agar saat penggunaan tanaman nanti tidak rusak, oleh karena itu selotip ditempeli koran terlebih dahulu. 1sahakan tampak depan dan tampak belakang daun terlihat. Setelah semuanya telah dilekatkan, tanaman dibungkus lagi dengan kertas koran dan dimasukkan dalam sasak bambu yang telah dibuat. !igunakan sasak bambu karena mudah didapat serta harganya terjangkau. Sasak diikat dengan tali rafia untuk mempererat pengepresan lalu disimpan ditempat yang tidak lembab. aktu yang dibutuhkan untuk mengawetkan tanaman utuh selama kurang lebih bulan. Tanaman dikatakan kering jika sudah #ukup kaku dan tidak terasa dingin.
Laporan Farmakognosi kelompok III
Page 18
5A5 L ):31T1) A.
/esimpulan 7. Simplisia merupakan tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman yang berkhasiat sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun ke#uali dinyatakan lain berupa bahan alam yang telah dikeringkan.)ada pembuatan simplisia ini diawali dengan pengambilan sampel yang berfungsi sebagai obat baik itu akar, batang, daun, bunga, buah, biji, umbi dan rimpang. . Herbarium merupakan tanaman yang telah dikeringkan. Tujuan dari pembuatan herbarium ini yaitu untuk mengawetkan tanaman agar nanti jika tanaman itu punah dapat dilihat morfologi dari tanaman itu.
5.
Saran
Laporan Farmakognosi kelompok III
Page 19
5erdasarkan perkembangan ;aman telah banyak obat-obatan sintetik yang telah beredar di pasaran. =bat-obat sintetik itu dapat menyembuhkan dengan #epat namun memiliki efek samping yang dapat mempengaruhi tubuh. Saat ini telah disarankan kepada masyarakat untuk kembali menggunakan obat tradisional. alaupun pengobatan tradisional memerlukan efek terapi yang #ukup lama namun efek samping yang ditimbulkan terhadap tubuh lebih ke#il dibandingkan dengan efek samping yang ditimbulkan oleh obat-obatan sintetik.
DA&TA# PUSTAKA
Anonim. 7BB. Materia Medika Indonesia Jilid 1. &akarta ( !epkes <*, !itjen )=" A3S, Thomas. 76. Tanaman Obat Tradisional 1. Eogyakarta ( /anisius !alimartha, Setiawan dr. ?. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3. &akarta ( )uspa Swara
Laporan Farmakognosi kelompok III
Page 20
0A")*
5. H:<5A<*1"
Laporan Farmakognosi kelompok III
Page 21
Laporan Farmakognosi kelompok III
Page 22