BAB I KONSEP DASAR
A.
Pengertian
Chronic Liver Diseases merupakan Diseases merupakan penyakit hati kronis ditandai oleh kematian kematian jaringan jaringan hati yang terjadi secara secara berangsur-angs berangsur-angsur ur dari waktu ke wakt waktu, u, peny penyak akiit ini ini meli eliputi puti : cirrhosis hati hati dan dan fibr fibros osis is hati hati adal adalah ah pertumbuhan
jaringan/tisu
parut
dalam
yang
berhubungan
dengan
infeksi/peradangan, imflamasi, cidera, atau masa penyembuhan penyakit, hati yang yang meng mengal alam amii fibr fibros osis is umum umumny nyaa cirrhosis. cirrhosis. (Uni (Unive vers rsit ity y of ary aryla land nd edical !enter, "##$%. &irosis hati merupakan penyakit yang ditandai oleh adanya peradangan difu difuss dan mena menahun hun pada pada hati, hati, diik diikut utii deng dengan an prol prolif ifer eras asii jari jaring ngan an ikat ikat,, degener degenerasi asi dan regener regenerasi asi sel-se sel-sell hati, hati, sehing sehingga ga timbul timbul kekaca kekacauan uan dalam dalam susunan parenchim hati ( 'U), "##* : +#%.
B.
Etiologi
enurut University of aryland edical !enter ("##$% penyebab dari cronic lever diseases adalah: diseases adalah: 1.
epatitis dan virus
2.
enggunaan obat yang terlalu sering
3.
erpapar bahan kimia
*
"
4.
0bstruksi bilier
5.
enyakit autoimun
6.
0bstruksi pembuluh darah hati
7.
1angguan jantung dan pembuluh darah
8.
kekurangan alpha*-antitrypsin
9.
ingkat galaktose dalam serum yang tinggi
10. ingkat tirosin dalam darah yang tinggi sejak lahir 11. enyakit gangguan pembentukan glycogen 12. 2iabetes 13. alnutrisi 14. eturunan
&edangkan menurut 'U) ("##*% sirhosis hepatik secara morfologis dibagi atas mikronodular(portal%, makronodular ( pascanekrotik% dan jenis campuran, sedangkan dalam klinik dikenal 3 jenis yaitu portal. pascanekrotik dan bilier, penyakit yang diduga dapat menjadi penyebab sirosis hepatik adalah malnutrisi, alkhoholisme, virus hepatitis, kegagalan jantung yang menyebabkan bendungan vena hepatica, penyakit 4ilson hemokromatosis, 5at toksik.
C.
Anatomi dan Patofisiologi
)nfeksi hepatitis 6 atau ! yang menimbulkan peradangan sel hati, peradangan ini menimbulkan nekrosis pada daerah yang luas (hepatoselular%,
3
terjadi kolaps lobulus hati yang memacu timbulnya jaringan parut disertai terbentuknya septa fibrosa difus dan nodul hati sel hati. 7aringan parut ini dapat menghubungkan antara porta yang satu dengan porta lainnya atau dengan porta sentral. 8odul yang timbul menyebabkan percabangan pembuluh hepatic, gangguan aliran darah porta dan hipertensi portal, mekanisme sirosis hati dapat terjadi secara ekanis, imunologis dan campuran ()nayah, ), "##$ : *#+%. eskipun ada beberapa faktor yang terlibat dalam etiologi sirosis, komsumsi alkhohol dianggap sebagai faktor penyebab yang utama. &irosis terjadi dengan frekuensi paling sering pada peminum minuman keras. eskipun defisiensi gi5i dengan penurunan asupan protein turut menimbulkan kerusakan hati pada sirosis, namun asupan alkhohol dianggaop sebagai factor penyebab utama perlemakan hati dan konsekuessi yang ditimbulkan (&melt5er 9 6are, "##" : **%. ;fek tosik alkohol pada hepar menyebabkan perubahan hebat pada struktur dan fungsi sel-sel hepar. erubahan ini ditandai dengan inflamasi dan nekrosis sel hepar yang dapat setempat atau menyebar. &impanan lemak dalam sel-sel parenkim dapat terlihat pada awalnya. enyebab perubahan lemak ini tidak jelas, tetapi mungkin sebagai respons terhadap perubahan fungsi en5im yang bertanggung jawab untuk metabolisme lemak normal.
$
elebaran sel-sel lemak menyebabkan tekanan pada lobule hepar, yang mengarah pada peningkatan tekanan aliran darah. erjadi hipertensi pada sistem porta. 2engan tekanan balik yang cukup pada sistem porta, terjadi sirkulasi kolateral dan memungkinkan darah mengalir dari intestinal langsung ke vena kava. eningkatan aliran darah ke vena esophagus menyebabkan varises esophageal< pada vena lambung, varises lambung< pada limpa, splenomegali dan pada vena hemoroidal, hemoroid. 8ekrosis diikuti oleh regenerasi dari jaringan hepar, tetapi tidak dalam cara yang normal. 7aringan fibrosa yang terbentuk merusak bentuk normal lobule hepar. erubahan fibrotik ini tidak dapat pulih, mengakibatkan disfungsi hepar kronis dan akhirnya gagal hepar.(udak 9 1allo, *==>: 3=>%
D.
Manifestasi Klinik
enurut 'U) ("##*% dan )nayah, ) ("##$% chronic liver diseases (sirosis hepatik% sering menunjuk gejala akibat perubahan morfologi dan lebih menggambarkan beratnya kerusakan yang terjadi daripada etiologinya, sehingga sering ditemui adanya gejala dan tanda sebagai berikut : *. 1ejala-gejala gastrointestinal yang tidak khas seperti anoreksia, mual, muntah, dan diare. ". 2emam, berat badan turun, lekas lelah. 3. ?sites, hidrotoraks, dan edema. $. )kterus, kadang-kadang urin menjadi lebih tua warnanya atau kecoklatan.
+
+. epatomegali, bila telah lanjut hati dapat mengecil karena fibrosis. 6ila secara klinis didapati adanya demam, ikterus, dan asites, dimana demam bukan oleh sebab-sebab lain, dikatakan sirosis dalam keadaan aktif. atihati akan kemungkinan timbulnya prekoma dan koma hepatikum. >. elainan pembuluh darah seperti kolateral-kolateral di dinding abdomen dan toraks, kaput medusa, wasir, dan varises esophagus. . elainan endokrin yang merupakan tanda dari hiperestrogenisme yaitu : a. )mpotensi, atrofi testis, ginekomastia, hilangnya rambut aksila, dan pubis. b. ?menore, hiperpigmentasi areola mammae. c. &pider nevi dan eritema. d. iperpigmentasi . 7ari tabuh
>
E.
Pathwas
@irus hepatitis dan 5at toksik
oksik obat 9 bahan kimia
)mflamasi 9 infeksi pd hepar
&upali darah tdk normal
'ungsi normal hepar terganggu
?lkoholisme etabolisme terganggu
6ilirubin naik 8ekrosis
erlemakan hati
)cterus &el yang rusak dibuang melalu suplay darah oleh lobus 'ibrosisi hati 7aringan parut dihati
eningkatan tekanan portal
enurunan aliran darah ke hati imbul kolateral (varises % eningkatan tahanan pembuluh darah dalam hati% eningkatan vasodilator (penurunan degadrasi
eningkatan sensitifitas vasokonstriktor (glukagon dan adenosine turun%
@asodilatasi perifer
@asodilatasi splannik
&irkulasi hiperdinamik (hipertensi portal berlebihan%
?sites
enurunan fungsi hati
eningkatan tekanan kearah diagframa
?sites enekan lambung
&intesa protein menurun
enekanan ke paru-paru
ual 9 anoraksi, muntah enurunan daya tahan tubuh
engembangan paru terganggu
MK. Neri lam%#ng
MK$ Risiko infeksi
)ntake nurisi kurang dari kebutuhan
)ntake cairan kurang
Mk$ Risiko &airan k#rang dari ke%#t#han MK$ Risiko n#trisi k#rang dari ke%#t#han
enurunan suplay nutrisi
&uplay oksigen kurang
ipoksemia jaringan
etabolisme anaerob
MK$ Intoleransi aktifitas
enimbunan asam laktat
(udak 9 1allo, *==>< )nayah, "##$< 2oenges, "###%
!.
Diagnosa Ke"erawatan
*. Neri ak#t a. 2efinisi 8yeri (akut% adalah keadaan dimana indivudu mengalami dan melaporkan adanya rasa ketidaknyaman yang hebat atau sensasi yang
tidak menyenangkan selama enam bulan atau kurang (!arpenito,A.7, *==:++%
b. arakteristik arakteristik dari diagnosa keperawatan ini adalah : mengungkapkan adanya rasa nyeri, perilaku yang sangat hati-hati, melindungi bagian tertentu, memusatkan diri, mempersempit fokus, perilaku distraksi (tegang, mengerang, menangia,mondar-mandir, gelisah%, raut wajah kesakitan (mata kuyu, terlihat lelah, gerakan kaku, meringis%, perubahan tonus otot, respons autonom (diaforesis, perubahan tekanan darah dan nadi, dilatasi pupil, penurunan atau peningkatan frekuensi nafas (!arpenito,A.7, *== : ++-+%.
'. Risiko N#trisi K#rang Dari Ke%#t#han
a.
2efinisi &uatu keadaan dimana individu yang tidak mengalami puasa atau yang beresiko mengalami penurunan 66 yang berhubungan dengan masukan yang tidak adekuat atau metabolisme nutrient yang tidak adekuat untuk kebutuhan metabolic ( !arpenito,A.7, *== : "+"%
b.
arakteristik elaporkan ketidakadekuatan masukan makanan kurang dari masukan harian yang dianjurkan dengan atau tanpa penurunan 66, 66 *#B
=
sampai "#B atau lebih dibawah 66 ideal untuk tinggi dan kerangka tubuh Aipatan kulit trisep, lingkar lengan tengah, dan lingkar otot pertengahan lengan kurang dari >#B standar pengukuran c.
elemahan otot dan nyeri tekan, peka rangsang mental dan kekacauan mental, penurunan albumin serum( !arpenito,A.7, *== : "+"-"+3%.
(. Risiko Cairan K#rang Dari Ke%#t#han
a.
2e finisi ekurangan volume cairan adalah keadaan dimana seorang individu yang tidak menjalani puasa mengalami atau berisiko mengalami dehidrasi vaskuler, intersisiel atau intra vaskuler (!arpenito,A.7, *== : *$*%.
b.
a rakteristik : etidak cukupan masukan cairal oral, keseimbangan negative antara ketidakcukupan masukan cairan oral, keseimbangan negative antara masukan dan pengeluaran, penurunan 66, kulit dan membrane mukosa kering, peningkatan natrium serum, penurunan haluaran urine atau haluaran urine berlebihan, urine memekat atau sering kemih,
*#
penurunan turgor kulit, haus,mual, anoreksia (!arpenito,A.7, *== : *$*-*$"%
). Intoleransi Akti*itas
a.
2efinisi )ntoleransi aktivitas adalah penurunan dalam kapasitas fisiologis seseorang untuk melakukan aktivitas sampai tingkat yang dinginkan atau yang dibutuhkan (agnan, *= dalam !arpenito,A.7, *== : "%.
b.
arakteristik (!arpenito,A.7, *== : "-3% *%
2ispnea, sesak nafas, frekuensi nafas berlebihan
"%
8adi meningkat, gagal untuk kembali
lemah,
frekuensi
pada tingkat preaktivitas
setelah 3 menit, perubahan irama pernafasan. 3%
ekanan darah gagal meningkat dengan aktivitas, diastolik meningkat *+ mmg
%$ucat,
sianosis,
mental, vertigo, kelemahan dan keletihan
+. Risiko Infeksi
a. 2efinisi
kekacauan
**
Cesiko infeksi adalah suatu keadaan dimana individu mengalami peningkatan risiko untuk terserang oleh bakteri pathogen ( i 7a im, *== : "=%, sedangkan menurut !arpenito,A.7, *== :"# resiko infeksi adalah keadaan dimana seorang individu berisiko untuk terserang oleh agen patogenik atau oportunistik dari sumber eksternal dan sumber endogen b. arakteristik arakteristik dari diagnosa keperawatan resiko infeksi belum ada teori
,. K#rang Pengetah#an a. 2efinisi
urang pengetahuan adalah &uatu keadaan dimana seseorang individu atau kelompok mengalami defisiensi pengetahuan kognitif atau keterampilan-keterampilan psikomotor berkenaan dengan kondisi atau rencana pengobatan (!arpenito,A.7, *== :"""% %. arakteristik
enurut !arpenito,A.7 (*== :"""% karakteristik dari diagnosa keperawatan kurang pengetahuan adalah engungkapkan kurang pengetahuan dan ketrampilan/permintaan informasi, mengekspresikan ketidakakuratan persepsi status kesehatan, melakukan dengan tidak tepat perilaku kesehatan yang dianjurkan atau yang diinginkan
-.
!ok#s Inter*ensi
*"
*. 8yeri akut berhubungan dengan iritasi gastrointestinal dan perdarahan a.
ujuan lien terbebas dari nyeri akut dengan criteria : melaporkan ketidaknyaman
hilang/terkontrol,
mengungkapkan
metode
yang
digunakan untuk mengurangi nyeri, mengikuti regimen farmakologi yang diresepkan (2oenges,.;, "### : $+% b.
)ntervensi (2oenges,.;, "### : $>% *%.
ertahankan tirah baring selama fase akut
"%.
6erikan tindakan nonfarmakologis untuk mengurangi sakit kepala: kompres dingin pada perut, masase kedua kaki, tehnik relaksasi
3%.
indari aktivitas yang dapat menimbulkan vasokonstriksi pembuluh darah misalknya: mengejan saat 6?6, batuk yang panjang, membungkuk
$%.
6antu pasien ambulasi sesuai kebutuhan
+%.
6erikan cairan, makanan lunak, perawatan mulut
>%.
6erikan pengobatan sesuai indikasi ( analgesik%
". Cisiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake makanan yang kurang sekunder terhadap mula, muntah, anoreksia a. ujuan
*3
idak terjadi kekurangan nutrisi dengan criteria : 66 stabil, diare terhenti, makan yang sediakan habis (4ahidi,.C 9 ?ryati,D, *==3 : +=%. b. )ntervensi *% aji makan kesukaan dan tidak suka, kesulitan menelan adanya mual 9 muntah "% ?njurkan pasien betrest total 3% 6erikan tindakan kenyamanan seperti oral hygiene $% 6erikan makan porsi kecil tapi sering dalam keadaan hangat sesuai diit +% imbang 66 tiap hari >% antau nilai albumin serum 3. Cisiko kurang volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan output cairan dan elektrolit yang berlebihan sekunder terhadap perdarahan gastrointestinal a.
ujuan ekurangan volume cairan teratasi dengan criteria: turgor kulit baik, intake dan output seimbang, diare berhenti, kadar elektrolit dalam batas norma, mukosa lembab, haluaran urine sesuai earna urine tidak pekat, vital sign dalam batas normal (4ahidi,.C 9 ?ryati,D, *==3 : +=%.
b.
)ntervensi (ucker,&., *== : =+=%.
*$
*%.
0bservasi mual,muntah 9diare (catat frekuensi 9 konsistensi cairan%
"%.
onitot input dan output cairan
3%.
onitor vital sign setiap $ jam
$%.
ertahankan hidrasi "-3 liter perhari
+%.
antau tetesan infus
>%.
antau tanda dehidrasi dan elektrolit serum
%.
imbang 66 tiap hari
%.
olaburasi
pemberian
cairan
parenteral $. urang pengetahuan berhubungan dengan kurang sumber informasi a. ujuan lien menyatakan pemahaman kondisi/proses penyakit dan tindakan dengan kriteria mampu mengidentifikasi hubungan tanda/gejala yang ada dari proses penyakit dan menghubungkan faktor penyebab, melakukan perubahan pola hidup dan berpartisipasi dalam program pengobatan b. )ntervensi *%
7elaskan / kuatkan penjelasan dokter tentang proses penyakit
"%
&arankan pada klien keluarga menanyakan hal-hal yang tidak dipahami tentang penyakitnya
*+
3%
&arankan dan kuat rasional latihan nafas dalam , latihan batuk efektif
%$2iskusikan tentang obat untuk menghentikan perdarahan dan efek samping yang tidak diinginkan
+%
?njurkan klien untuk menhindar dari sumber makanan yang meransang iritasi lambung dan perdarahan gastrointestinal
>%
6erikan informasi tentang pembatasan aktivitas dan aktivitas pilihan dengan periode istirahat untuk mencegah kelemahan
%
6erikan rencana perawatan detil dan pengkajian dasar fisik untuk perawatan di rumah
+. )ntoleransi aktivitas berhubungan dengan suplay oksigen yang kurang dari kebutuhan sekunder terhadap penurunan hemoglobin akibat perdarahan a.
ujuan lien mampu mentoleransi peningkatan aktivitas secara progresif dengan criteria tidak sesak nafas setelah aktivitas dan peningkatan frekuensi nadi kembali normal setelah 3 menit
b.
)ntervensi *% ?njurkan tirah baring pada fase sesak nafas "% &arankan melakukan aktivitas secara bertahap, misalnya membaca ditempat tidur, sikat gigi di tempat tidur 3% Cujuk klien dalam latihan fisik di fisioterapi
*>
$% ?njurkan klien latihan minimal selama *+ menit bagian pemanasan +% ?jarkan penggunaan tehnik relaksasi fisik dan mental untuk mencegah ancaman serangan >% &arankan klien untuk menggunakan inhaler sebelum aktivitas >. Cisiko infeksi berhubungan dengan pintu masuk kuman sekunder terhadap lesi pada gastrointestinal a.
ujuan lien menyatakan pemahaman tentang faktor resiko/penyebab infeksi serta infeksi tidak terjadi dengan kriteria: melakukan tindakantindakan
mencegah
infeksi.
eningkatkan
pola
hidup
yang
meningkatkan lingkungan yang aman b.
)ntervensi *%
antau suhu
"%
Aatih klien nafas dalam, batuk efektif, perubahan posisi sering dan masukan cairan adekuat
3%
0bservasi warna, karakter, dan bau sputum
%$&arankan perawat atau keluarga cuci tangan yang benar sebelum dan sesudah menolong klien
+%
&arankan keluarga untuk membatasi pengunjung dan memakai masker jika perlu
*
>%
2orong
klien
menjaga
antara
keseimbangan istirahat dengan aktivitas %
olaburasi specimen sputum dengan batuk atau penghisapan untuk pewarnaan kuman gram, kultur
%
6erikan antimikrobial sesuai indikasi