1. Pengobatan sendiri / swamedikasi Peng Pengob obat atan an send sendir irii
adal adalah ah suat suatu u
pera perawa wata tan n
send sendir irii
oleh oleh masy masyar arak akat at terh terhad adap ap
penyakit yang umum diderita, dengan menggunakan obat-obatan yang dijual bebas di pasaran atau obat keras yang bisa didapat tanpa resep dokter dan diserahkan oleh apot apotek eker er di apot apotek ek (BPO (BPOM, M, 2004 2004! ! The Internation International al Pharmaceut Pharmaceutical ical Federation Federation (FIP) mend mende"i e"ini nisik sikan an swam swamedi edika kasi si atau atau self-medication sebagai sebagai penggu penggunaa naan n obatobatobata obatan n tanp tanpaa resep resep oleh oleh seora seorang ng indi indi#i #idu du atas atas inisi inisiat ati"n i"nya ya sendi sendiri ri ($%P ($%P,, &''' &'''! ! Menuru Menurutt ukas ukasedia ediati ti (&''2 (&''2,, pengob pengobatan atan sendir sendirii merupa merupakan kan upaya upaya yang yang dilaku dilakukan kan oleh orang awam untuk mengatasi penyakit atau gejala penyakit yang dialami sendiri atau oleh oleh orang orang sekitar sekitarny nya, a, dengan dengan penget pengetahu ahuan an dan persep persepsi si sendiri sendiri,, tanpa tanpa bantua bantuan n atau suruha suruhan n seseora seseorang ng yang yang ahli ahli dalam dalam bidang bidang medis medis atau atau obat! obat! )paya )paya pengob pengobatan atan sendi sendiri ri ini ini dapa dapatt beru berupa pa peng pengob obat atan an deng dengan an obat obat mode modern rn atau atau obat obat trad tradis isio iona nal! l! Bisa Bisa
disi disim mpulk pulkan an
dari dari
bebe bebera rapa pa
peng penger erti tian an
diat diatas as
bahw bahwas asan any ya
swam swamed edik ikas asii
merupakan praktik menyembuhkan diri sendiri dari penyakit-penyakit ringan baik itu dengan dengan penggu penggunaa naan n obat obat modern modern maupun maupun obat obat tradis tradision ional al tanpa tanpa bantua bantuan n dari dari dokter dokter tetapi tetapi dengan dengan pengaw pengawasan asan apotek apoteker! er! wamed wamedika ikasi si bertuj bertujuan uan untuk untuk mening meningkat katkan kan kesehatan diri, mengobati penyakit ringan dan mengelola pengobatan rutin dari penyakit pen yakit kronis setelah melalui pemantauan dokter! edangkan "ungsi dan peran swamedikasi lebih ter"okus pada penanganan terhadap gejala se*ara *epat dan e"ekti" tanpa inter#ensi sebelumnya oleh konsultan medis ke*uali apoteker, sehingga dapat mengurangi beban kerj kerjaa
pad pada
.iri .iri
umum umum
kondisi meng mengen enai ai
terb erbata atasny snya
sum sumber
swam swamed edik ikas asii
daya aya
dije dijela lask skan an
dan oleh oleh
tenaga
(+O,
uka ukase sedi diat atii
dan dan
&'' und undar arii
(&''/ antara lain a! 1ipeng 1ipengaru aruhi hi oleh oleh perilak perilaku u seseora seseorang ng yang yang dikare dikarenak nakan an kebiasa kebiasaan, an, adat, adat, tradisi tradisi ataupun keper*ayaan b! 1ipengaruhi "aktor sosial politik dan tingkat pendidikan pendidikan *! 1ilakukan bila dirasa perlu d! idak termasuk dalam kerja medis pro"esional pro"es ional e! Ber#ariasi praktiknya dan dilakukan oleh semua kelompok masyarakat!
1ala 1alam m
peny penyel elen engg ggar araa aan n
kese keseha hata tan, n,
idea idealn lny ya
swam swamed edik ikas asii
menj menjad adii
lang langka kah h
awal yang yang utama utama dilakuk dilakukan an masyarak masyarakat at sebelum sebelum berkon berkonsult sultasi asi dengan dengan dokter dokter atau dokter dokter spesial spesialis is yang yang memang memang ahli ahli dibida dibidangn ngnya ya (ukas (ukasedi ediati ati dan undar undari, i, &''/! &''/! wamedikasi wamedikasi dilakukan dilakukan masyarakat untuk mengatasi mengatasi gejala penyakit penyakit ringan yang dapat dikenali sendiri! Menurut +in"ield dan 3i*hards (&'' kriteria penyakit ring ringan an yang ang dima dimaks ksud ud adal adalah ah peny penyak akit it yang yang jang jangka ka wakt waktun uny ya tida tidak k lama lama dan dan diper*ay diper*ayaa tidak tidak mengan mengan*am *am jiwa jiwa pasien pasien seperti seperti sakit sakit kepala, kepala, demam, demam, batuk batuk pilek, pilek, mual, sakit gigi, dan sebagainya! eingin einginan an untuk untuk merawat merawat diri, diri, mengur mengurus us keluarg keluargaa yang yang sakit, sakit, kurang kurang puas puas terhadap pelayanan kesehatan yang tersedia, dan semakin banyaknya pilihan obat merupakan beberapa
*ontoh
"aktor
yang
mendukung
pelaksanaan
praktik
swame swamedi dikas kasii (Pha (Phalk lkee et al. al., 200/ 200/! ! Masy Masyara araka katt berh berhar arap ap dapat dapat lebi lebih h terli terliba batt akti" akti" dalam pengelolaan kesehatan diri dan keluarga! 1i 5aman modern hal tersebut dapat disim disimpu pulk lkan an deng dengan an dua dua alasan alasan utam utama, a, yaitu yaitu kete keterse rsedia diaan an in"o in"orm rmas asii yang yang dapa dapatt diakse diaksess bebas bebas melalui melalui media media manapu manapun n serta serta keterb keterbatas atasan an waktu waktu yang yang dimilik dimilikii oleh oleh masyarakat! 1engan begitu, dimanapun berada, masyarakat *enderung dapat mengatasi masalah masalah keseha kesehatan tan yang yang si"atny si"atnyaa sederh sederhana ana dan umum umum diderit diderita! a! elain elain itu, itu, *ara ini terbukti lebih murah dan lebih praktis (BPOM, 2004! 6gar penggunaan obat tanpa resep dapat berjalan aman dan e"ekti", masyarakat harus melaksanakan beberapa "ungsi yang biasanya dilakukan se*ara pro"esional oleh dokter saat mengobati pasien dengan obat etikal! $ungsi tersebut antara lain mengenali gejala dengan akurat, menentukan tujuan dari pengobatan, memilih obat yang akan digunakan, mempertimban mempertimbangkan gkan riwayat riwayat pengobatan pengobatan pasien, pasien, penyakit yang menyertai dan penyakit kambuhan, memonitor respon dari pengobatan dan kemungkinan terjadinya 613 (+O, 2000!
2. Keuntungan kerugian swamedikasi Man"aat optimal dari swamedikasi dapat diperoleh apabila penatalaksanaannya rasional! wamedikasi yang dilakukan dengan tanggungjawab akan memberikan beberapa man"aat yait yaitu u memb memban antu tu men* men*eg egah ah dan dan meng mengat atas asii gejal gejalaa peny penyaki akitt ring ringan an yang yang tida tidak k memerlukan memerlukan dokter, dokter, memungkin memungkinkan kan akti#itas akti#itas masy masyara arakat kat teta tetap p berja berjala lan n dan dan tetap tetap produkti", menghemat biaya dokter dan penebusan obat resep yang biasanya lebih mahal, meningkatkan meningkatkan keper*ayaan keper*ayaan diri dalam dalam pengob pengobatan atan sehing sehingga ga menjad menjadii lebih lebih akti" akti" dan
peduli terhadap kesehatan diri (+O, 2000! Bagi paramedis kesehatan hal ini amat memban membantu, tu, terutam terutamaa di pelayanan kesehatan primer seperti puskesmas yang jumlah dokter dokternya nya terbat terbatas! as!
elai elain n itu, itu, prak prakti tik k swam swamed edik ikasi asi meni mening ngka katk tkan an kema kemamp mpuan uan
masyarakat luas mengenai pengobatan dari penyakit yang diderita hingga pada akhirnya, masyarakat diharapkan mampu memanajemen sakit sampai dengan keadaan kronisnya (+M%, 20&0! 6kan tetapi bila penatalaksanaannya tidak rasional, swamedikasi dapat meni menimb mbul ulka kan n
keru kerugi gian an
sepe sepert rti i
kesa kesala laha han n
peng pengob obat atan an
kare karena na
keti ketida dakt ktep epat atan an
diagnosis sendiri7 penggunaan obat yang terkadang tidak sesuai karena in"ormasi bias dari dari iklan iklan obat obat di media7 media7 pembor pemborosa osan n waktu waktu dan biaya biaya apabil apabilaa swamedi swamedikasi kasi tidak rasional7 dapat menimbulkan reaksi obat yang tidak diinginkan seperti sensiti#itas, alergi, e"ek samping atau resistensi (olt et al , &'/!
3. Jenis obat pada swamedikasi esu esuai ai
deng dengan an
pera peratu tura ran n
Ment Menter erii
ese eseha hata tan n
8o! 8o!
'&'9 '&'9Me Men nes es9P 9P:3 :39; 9;9& 9&'' ''< <
tent tentan ang g krit kriter eria ia obat obat yang ang dapat apat diser iserah ahka kan n tan tanpa rese resep p, anta antara ra lain lain tid tidak dikont dikontrain raindik dikasi asikan kan pada pada wanita wanita hamil, hamil, anak anak dibawa dibawah h usia usia 2 tahun tahun dan lanjut lanjut usia usia diat diatas as /= tahu tahun7 n7 pengo engoba bata tan n
sen sendiri diri den dengan gan
obat obat
dimak imaksu sud dkan kan
untu ntuk
tida tidak k
member memberika ikan n risiko risiko lebih lebih lanjut lanjut terhada terhadap p penyaki penyakitny tnya7 a7 dalam dalam penggu penggunaa naanny nnyaa tidak tidak diperlukan alat atau *ara khusus yang hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan, seperti injeksi7 obat yang digunakan memiliki risiko e"ek samping minimal dan dapat dipertanggungjawabkan Pada
tahun
&'',
khasiatnya +O
untuk
mensyaratkan
obat
pengobatan yang
digunakan
sendiri! dalam
swamedi swamedikasi kasi harus harus diduku didukung ng dengan dengan in"orm in"ormasi asi tentan tentang g bagaim bagaimana ana *ara penggu penggunaa naan n obat7 obat7 e"ek terapi terapi yang yang diharap diharapkan kan dari dari pengob pengobatan atan dan kemung kemungkin kinan an e"ek e"ek samping samping yang yang tidak tidak diharap diharapkan kan77 bagima bagimana na e"ek obat obat tersebu tersebutt dimoni dimonitor toring ing77 intera interaksi ksi yang yang mungki mungkin n terjadi terjadi77 perhat perhatian ian dan pering peringatan atan mengen mengenai ai obat7 obat7 lama lama penggu penggunaa naan7 n7 dan kapan harus menemui dokter! Berd Berdas asar arka kan n
dua dua
krit kriter eria ia diat diatas as,,
kelo kelomp mpok ok obat obat yang yang baik baik digu diguna naka kan n
untu untuk k
swamedi swamedikasi kasi adalah obat-ob obat-obat at yang yang termas termasuk uk dalam dalam obat obat Over Over the the Coun Counte terr (O. dan dan Obat Obat +ajib jib 6pote potek k (O+ (O+6! Obat Obat O. O. terd terdir irii dari dari obat obat-o -oba batt yang yang dapa dapatt digu diguna naka kan n tanp tanpaa rese resep p dokt dokter er,, meli melipu puti ti obat obat beba bebas, s, dan dan obat obat beba bebass terb terbat atas as!! edang edangkan kan untuk untuk Obat Obat +ajib ajib 6potek potek hanya hanya dapat dapat diguna digunakan kan dibawa dibawah h pengaw pengawasan asan 6poteker (BPOM, 2004!
a. Obat Bebas Obat bebas adalah obat yang
dijual
se * a r a
bebas
diwarung
kelontong,
toko
obat dan apotek! Pemakaian obat bebas ditujukan untuk mengatasi penyakit ringan sehingga tidak memerlukan pengawasan dari tenaga medis selama diminum sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan, hal ini dikarenakan jenis 5at akti" pada obat bebas relati" aman! :"ek samping yang ditimbulkan pun minimum dan tidak berbahaya! arena semua in"ormasi penting untuk swamedikasi dengan obat bebas tertera tertera pada pada kemasan kemasan atau atau brosur brosur in"orm in"ormasi asi di dalamny dalamnya, a, pembel pembelian ian obat obat sangat sangat disarankan dengan kemasannya! >ogo khas obat bebas adalah tanda berupa lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam! ?ang termasuk obat golongan ini *ontohnya adalah analgetik antipiretik (parasetamol, #itamin dan mineral (BPOM, 2004! Beberap Beberapaa hal yang yang perlu perlu diperh diperhati atikan kan dalam dalam menggu menggunak nakan an obat obat bebas bebas adalah adalah lihat lihat tangg tanggal al kedalu kedaluwar warsa sa obat7 obat7 ba*a ba*a dengan dengan baik baik keteran keterangan gan tentan tentang g obat obat pada pada brosur7 perhatikan indikasi penggunaan karena merupakan petunjuk kegunaan obat untuk penyakit7 perhatikan dengan baik dosis yang digunakan, untuk dewasa atau anak-anak7 perhatikan dengan baik komposisi 5at berkhasiat dalam kemasan obat7 perhatikan peringatan-peringatan khusus dalam pemakaian obat, perhatikan tentang kontraindikasi dan e"ek samping obat (1epkes, 200/! b! Obat Bebas erbatas erbatas @olongan obat ini disebut jug juga obat + (ata atau Waarschuwing yang yang arti artiny nyaa waspada! 1iberi nama obat bebas terbatas karena ada batasan jumlah dan kadar dari 5at akti"nya! eperti Obat Bebas, Obat Bebas erbatas mudah didapatkan karena dijual bebas dan dapat dibeli tanpa resep dokter! Mesk Meskip ipun un begi begitu tu idea idealn lny ya obat obat ini ini hany hanyaa diju dijual al di apot apotek ek atau atau toko toko obat obat beri5in yang dikelola oleh minimal asisten apoteker dan harus dijual dengan bungkus9kemasan aslinya! al itu disebabkan obat ini sebenarnya masih termasuk dalam dalam obat obat keras, keras, artiny artinyaa obat obat bebas bebas terbatas terbatas aman aman hanya hanya jika jika diguna digunakan kan sesuai dengan petunjuk! Oleh karenanya, obat bebas terbatas dijual dengan disertai beberapa peringatan dan in"ormasi memadai bagi masyarakat luas! Obat ini dapat dikenali lewat lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam yang mengelilingi! .ontoh obat obat beba bebass terb terbata atass obat obat batu batuk, k, obat obat "lu, "lu, obat obat pered peredaa rasa rasa nyeri nyeri,, obat obat yang yang mengandung antihistamin (1epkes, 200/! b. Obat +ajib 6potek
Obat Obat +ajib jib 6pote potek k adal adalah ah golo golong ngan an obat obat yang ang waji wajib b ters tersed edia ia di apot apotek ek!! Merupa Merupakan kan obat obat keras keras yang yang dapat dapat dipero diperoleh leh tanpa tanpa resep resep dokter dokter!! Obat Obat ini aman aman dikonsumsi bila sudah melalui konsultasi dengan apoteker! ujuan digolongkannya obat ini adalah untuk melibatkan apoteker dalam praktik swamedikasi! idak ada logo khusus pada golongan obat wajib apotek, sebab se*ara umum semua obat O+6 merupakan obat keras! ebagai gantinya, sesuai dengan ketetapan Menteri esehatan 8o <4A9Menes99%%9&''0 tentang 1O+6 1O+6 &7 8o '249Menes9P:39;9&''< tentang 1O+6 27 8o &&A/9Menes99;9&''' tentang 1O+6 < diberikan 1a"tar Obat +ajib 6potek untuk mengetahui obat mana saja yang dapat digunakan untuk swamedikasi! Obat wajib apotek terdiri dari kelas terapi oral kontrasepsi, obat saluran *erna, obat mulut serta tenggorokan, obat saluran na"as, obat yang mempengaruhi sistem neuromuskular, anti parasit dan obat kulit topikal (BPOM, 2004! 4. Pelayanan swamedikasi )ntu )ntuk k melak melakuk ukan an peng pengob obat atan an sendi sendiri ri se*ara se*ara bena benar, r, masy masyara araka katt haru haruss mamp mampu u menentukan jenis obat yang diperlukan untuk mengatasi penyakitnya! al ini dapat disimpulkan dari beberapa hal (1epkes, 200/ a! @ejala atau keluhan penyakitnya! b! ondis khusus misalnya hamil, menyusui, bayi, lanjut usia, diabetes mellitus dan lain-lain! *! Pengalaman alergi atau reaksi yang tidak diingankan terhadap obat tertentu! d! 8ama 8ama obat obat,, 5at berk berkha hasia siat, t, kegu kegunaa naan, n, *ara *ara pema pemaka kaia ian, n, e"ek e"ek sampi samping ng dan dan interaksi obat yang dapat diba*a pada etiket atau brosur obat! e! Pilih obat yang sesuai dengan gejala penyakit dan tidak ada interaksi obat dengan obat yang sedang diminum! "! Berkonsultasi dengan apoteker! etelah tahap pemilihan dipastikan sesuai, langkah selanjutnya adalah (1epkes, 200 a! Meng Menget etah ahui ui kegu keguna naan an dari dari tiap tiap obat obat,, sehin sehingg ggaa dapa dapatt meng menge# e#al alua uasi si sendi sendiri ri perkembangan sakitnya! b! Menggunakan obat tersebut se*ara benar (*ara, aturan, lama pemakaian dan tahu batas
kapan
mereka
harus
menghentikan
swamedikasi
dan
segera
minta
pertolongan petugas kesehatan! *! Mengetahui e"ek samping obat yang digunakan sehingga dapat memperkirakan apakah apakah suatu suatu keluha keluhan n yang yang timbul timbul kemudi kemudian an itu suatu suatu penyak penyakit it baru baru atau e"ek samping obat! d! Mengetahui siapa yang tidak boleh menggunakan obat tersebut! 5. Pengobatan rasional
rit riteri eriaa peng penggu guna naan an obat obat rasio rasiona nall adal adalah ah seba sebaga gaii berik berikut ut (1ep (1epke kes, s, 200 200 a! epat pat diag diagno nosis sis artiny artinyaa obat obat dibe diberi rika kan n sesua sesuaii deng dengan an diag diagno nosi sis! s! 6pabi pabila la diagnosis tidak ditegakkan dengan benar maka pemilihan obat akan salah! b! epat epat indikasi penyakit artinya obat yang diberikan harus yang tepat bagi suatu penyakit! *! epat pemilihan obat artinya obat yang dipilih harus memiliki e"ek terapi sesuai dengan penyakit! d! epat dosis artinya dosis, jumlah, *ara, waktu dan lama pemberian obat harus tepat! 6pabila salah satu dari empat hal tersebut tidak dipenuhi menyebabkan e"ek terapi tidak ter*apai! elain itu pengobatan rasional juga berarti (1epkes, 200 a! epat pat juml jumlah ah artin artinya ya juml jumlah ah obat obat yang yang dibe diberi rika kan n haru haruss dalam dalam jumlah jumlah yang yang *ukup! b! epat epat *ara pemberian artinya *ara pemberian obat harus tepat *ontohnya obat antasid antasidaa seharu seharusny snyaa dikuny dikunyah ah dulu dulu baru baru ditelan ditelan!! 1emikia 1emikian n pula pula antibio antibiotik tik tidak tidak boleh di*ampur dengan susu karena akan membentuk ikatan sehingga menjadi tidak dapat diabsorpsi sehingga menurunkan e"ekti"itasnya! *! epat epat inter#a inter#all waktu waktu pember pemberian ian artiny artinyaa waktu waktu minum minum obat obat dibuat dibuat sederha sederhana na mung mungki kin n dan dan prak praktis tis agar agar muda mudah h ditaa ditaati ti oleh oleh pasie pasien! n! Maki Makin n serin sering g "reku "rekuen ensi si pemberian obat per hari (misalnya 4 kali sehari semakin rendah tingkat ketaatan minum obat! Obat yang diminum < C sehari harus diartikan bahwa obat tersebut harus diminum dengan inter#al setiap jam! d! epat lama pemberian artinya lama pemberian obat harus tepat sesuai penyakitnya masing D masing! e! epat epat penilai penilaian an kondis kondisii pasien! pasien! Penggu Penggunaa naan n obat obat disesu disesuaik aikan an dengan dengan kondis kondisii pasien,
antara
lain
harus
memperhatikan
kontraindikasi
obat,
komplikasi,
kehamilan, menyusui, lanjut usia atau bayi! "! +aspada terhadap e"ek samping! Obat dapat menimbulkan e"ek samping, yaitu e"ek e"ek tida tidak k diin diingi gink nkan an yang yang timbu timbull pada pada pemb pemberi erian an obat obat deng dengan an dosis dosis terap terapi, i, seperti timbulya mual, muntah, gatal-gatal, dan lain sebagainya! g! :"ekti", aman, mutu terjamin, tersedia setiap saat, dan harga terjangkau! )ntuk men*apai kriteria ini obat dibeli melalui jalur resmi! h! epat tindak lanjut ("ollow up! 6pabila pengobatan sendiri telah dilakukan, bila sakit berlanjut konsultasikan ke dokter! i! epat pat peny penyer erah ahan an obat obat (dispensing ! ! Peng Penggu guna naan an obat obat rasio rasiona nall meli melibat batka kan n penyerah obat dan pasien sendiri sebagai konsumen! 3esep yang dibawa ke apotek atau tempat penyerahan obat di Puskesmas akan dipersiapkan obatnya dan diserahkan kepada pasien dengan in"ormasi yang tepat!
j! epatuhan, artinya pasien harus patuh terhadap perintah pengobatan yang diberikan! 6. Masalah penggunaan obat dalam swamedikasi Masa Masala lah h dalam alam peng engguna gunaan an obat bat pada ada swam swamed edik ikas asii
anta antara ra
lain lain
meli melip puti uti
penggunaan obat yang tidak tepat, tidak e"ekti", tidak aman, dan juga tidak ekonomis! Masalah tersebut biasanya dikenal dengan istilah penggunaan obat yang tidak rasional! Pengobatan dikatakan tidak rasional jika (1epkes, 2000 a! Pemi Pemili lihan han obat obat tida tidak k tepa tepat, t, maks maksud udny nyaa obat obat yang yang dipi dipili lih h buka bukan n obat obat yang yang terbukti paling berman"aat, paling aman, paling sesuai dan paling ekonomis! b! Penggunaan obat yang tidak tepat, yaitu tidak tepat dosis, tidak tepat *ara pemberian obat, dan tidak tepat "rekuensi pemberian! *! Pemberian obat tidak disertai dengan penjelasan yang sesuai, kepada pasien atau keluarga! d! Pengar Pengaruh uh pember pemberian ian obat, obat, baik baik yang yang diingin diinginkan kan atau tidak tidak diingi diinginka nkan n tidak tidak diperk diperkirak irakan an sebelu sebelumny mnyaa dan tidak tidak dilaku dilakukan kan pemant pemantaua auan n se*ara se*ara langsu langsung ng atau atau tidak langsung! e! Penggu Penggunaa naan n obat obat dikatak dikatakan an tidak tidak tepat tepat jika jika risiko risiko yang yang mungki mungkin n terjad terjadii tidak tidak seimbang dengan man"aat yang diperoleh dari tindakan pemberian suatu obat! 7. Efek samping obat dalam swamedikasi :"ek :"ek samp sampin ing g obat obat adal adalah ah e"ek e"ek tida tidak k diin diingi gink nkan an dari dari peng pengob obat atan an deng dengan an pemberian dosis obat yang digunakan untuk pro"ilaksis, diagnosis maupun terapi (+O, &'A2! Beberapa reaksi e"ek samping obat dapat timbul pada semua orang, sedangkan ada beberapa obat yang e"ek sampingnya hanya timbul pada orang tertentu (Mariy (Mariyono ono dan urya uryana, na, 200! 200! e*ara e*ara umum umum obat-o obat-obat bat yang yang diguna digunakan kan dalam dalam praktik swamedikasi *enderung aman, tidak berbahaya dan memiliki angka kejadian timbul e"ek samping yang rendah (BPOM, ( BPOM, 2004! Pada Pada swam swamed edik ikasi asi,, e"ek e"ek sampi samping ng yang yang biasa biasa terjad terjadii pada pada kulit kulit,, beru berupa pa rasa rasa gatal, timbul ber*ak merah atau rasa panas7 pada kepala, terasa pusing7 pada saluran pen*ernaan, terasa mual, dan muntah, serta diare7 pada saluran perna"asan, terjadi sesak sesak na"as7 na"as7 pada pada jantun jantung g terasa terasa dada dada berdet berdetak ak ken*an ken*ang g (berde (berdebar bar-de -debar bar7 7 urin urin berwarna merah sampai hitam (1epkes 200
Pengertian rinitis alergi Rinitis alergi adalah penyakit infamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sebelumnya sudah sudah tersensit tersensitisas isasii dengan dengan alergen
yang
sama
serta serta dilepaskan dilepaskannya nya suatu mediator kimia ketik ketika a terjadi terjadi paparan paparan ulangan
dengan
alergen spesik tersebut (von Pirquet, 19!". #enurut $%& 'R' ( Allergic Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma" Asthma" tahun )**1, rinitis alergi adalah kelainan hidun idung g
pada deng engan
geja gejala la
ber bersin+b in+ber ersi sin n,
tersumbat
rino rinorre,
rasa asa
gatal atal
dan dan
setelah
mukosa mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh g. Klasifkasi rinitis alergi -ahulu rinitis alergi dibedakan dalam ) maam berdasarkan si/at berlangsungnya, yaitu0 1. Rinitis alergi musiman (seasonal, (seasonal, hay fever, polinosis) ). Rinitis alergi sepanjang tahun (perenial) ejal ejala a kedua eduany nya a hamp ampir sam sama, hanya anya berbe erbeda da dalam alam
si/a si/att
berlangsungnya (ra2ati, 3asakeyan, Rusmono, )**". 4aat ini digunakan klasikasi rinitis
alergi
berdasarkan berdasarkan si/at berlangsungnya dibagi menjadi 0 1. ntermiten (kadang+kadang"0 (kadang+kadang"0 bila gejala kurang dari 5 hari6minggu atau kurang dari 5 minggu. ). Persisten6menetap bila gejala lebih dari 5 hari6minggu dan atau lebih
dari
5
minggu. 4edang 4edangka kan n untuk untuk tingk tingkat at berat berat ringan ringannya nya penyak penyakit, it, riniti rinitis s alergi alergi dibagi
menjadi0
1. Ringan, bila tidak ditemukan gangguan tidur, gangguan aktitas harian, bers bersan anta tai, i, ber berolah olahra raga ga,, bela belaja jar, r, bek bekerja erja dan dan hal+ hal+ha hall lain lain yang yang mengganggu. ). 4edang atau berat bila terdapat satu atau lebih dari gangguan tersebut diatas (7ousquet et al, )**1". Etiologi rinitis alergi
Rini Riniti tis s
aler alergi gi
meli meliba batk tkan an
inte intera raks ksii
anta antara ra
ling lingk kunga ungan n
deng dengan an
predisposisi geneti genetik k dalam dalam perke perkemb mbang angan an penyak penyakitn itnya. ya. 8aktor aktor geneti genetik k dan herediter
sangat
berperan pada ekspresi rinitis alergi ('dams, 7oies, %igler, 199". Penyebab riniti rinitis s alerg alergii terser tersering ing adalah adalah alerg alergen en inhala inhalan n pada pada de2asa de2asa dan ingest ingestan an pada pada anaka anakanak nak.. Pada anak+a anak+anak nak sering sering dis disert ertai ai gejala gejala alergi
lain,
seperti
urtikaria
dan
gang ganggu guan an pen pener erna naan an.. Penye enyeba bab b rini riniti tis s aler alergi gi dapa dapatt berb berbed eda a tergantung
dari
klasi klasika kasi. si. 7ebera 7eberapa pa pasien pasien sensit sensiti/ i/ terhad terhadap ap bebera beberapa pa alerg alergen. en. 'lergen
yang
menyebabkan rinitis alergi musiman biasanya berupa serbuk sari atau
jamur.
Rinitis Rinitis alergi alergi perenial (sepanjang tahun" diantaranya debu tungau, terdapat spesies
dua utama
tungau
yaitu
Derm Dermat atop opha hago goid ides es
fari farina nae e
dan
Dermatophagoides pteronyssinus, pteronyssinus,
jamu jamur, r, bina binata tang ng peli peliha hara raan an sepe sepert rtii
binatang
keoa eoa dan dan pengerat.
8aktor resiko untuk terpaparnya debu tungau biasanya karpet serta sprai
tempat
tidur, suhu yang tinggi, dan /aktor kelembaban udara. 3elembaban yang
tinggi
merupakan /aktor resiko untuk untuk tumbuhnya jamur. 7erbagai pemiu
yang
bisa berperan dan memperberat memperberat adalah beberapa /aktor nonspesik diantaranya asap rokok, polusi udara, bau aroma yang kuat atau merangsang dan uaa (7eker, 1995". 7erdasarkan 7erdasarkan ara masuknya allergen dibagi atas0
perubahan
:
'lergen nhalan, yang masuk bersama dengan udara perna/asan,
misalnya debu rumah, tungau, serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur. jamur. : 'lergen ngestan, yang masuk ke saluran erna, berupa makanan, misalnya susu, telur, oklat, ikan dan udang. 'ler 'lerge gen n nje njekt ktan an,, yang yang masu masuk k mela melalu luii su sunt ntik ikan an atau atau tusu tusuka kan, n, misalnya penisilin atau sengatan lebah. : 'lergen 3ontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa, misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (3aplan, )**;". Patofsiologi rinitis alergi Riniti Rinitis s alerg alergii merup merupak akan an suatu suatu penyak penyakit it infam infamasi asi yang yang dia2al dia2alii dengan tahap tahap sensit sensitisa isasi si dan diikuti diikuti dengan dengan reaksi eaksi alerg alergi. i. Reaksi eaksi alerg alergii terdiri
dari
)
/ase
yaitu immediate phase allergic reaction atau reaksi alergi /ase epat (R'8<"
yang
berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai 1 jam setelahnya dan
late
phase
alle allerrgic gic reac eactio tion atau atau reaks eaksii aler alergi gi /ase /ase lam lambat bat (R'8 (R'8=" =" yang yang berlangsung
)+5
jam
dengan punak !+ jam (/ase hiperreaktivitas" setelah pemaparan dan berlangsung )5+5 jam.
dapat
Gamb Gamba ar
2.1 2.1
Patof atofsi sio ologi logi alerg lergii
(rini riniti tis, s,
eczema
,
asma) sma)
(!en (!enja jami mini ni,,
"oi# "oi#o o,
paparan alerg lergen en
pert pertam ama a
dan dan
sela selan njutn jutna a
$uns%ine, 2&&&)
Pada ada konta ontak k pert pertam ama a deng dengan an aler alerge gen n atau atau taha tahap p sens sensit itis isas asi, i, makro/ag
atau
mono monosi sitt yang yang berp berper eran an seba sebaga gaii sel sel peny penyaj ajii Antigen (Antigen Presenting Cell6 Cell6'P<"
akan
menangkap alergen yang menempel di permukaan mukosa hidung. 4etelah diproses diproses,, antigen antigen akan akan membentu membentuk k /ragmen /ragmen pendek peptide peptide dan bergabung dengan dengan molek molekul ul %=' kelas elas memben membentuk tuk kompl komplek ek peptid peptide e #%< kelas
(Major
istocompati!ility Comple" " yang kemudian dipresentasikan pada sel
>
helper
(>h*". 3emudian 3emudian sel penyaji akan melepas sitokin seperti interleukin 1
(=+1"
yang akan mengakti/kan >h* untuk berproli/erasi menjadi >h1 dan >h).
>h)
akan
mengha menghasil silka kan n berbag berbagai ai sitoki sitokin n sepert sepertii =+;, =+;, =+5, =+5, =+?, =+?, dan =+1; =+1;.. =+5 =+5 dan dan =+1 =+1; ; dapa dapatt diik diikat at oleh oleh resep esepto torn rnya ya di per permuka mukaan an sel sel lim/osit
7,
sehi sehing ngga ga sel sel lim lim/osi /ositt 7 menj menjad adii akti akti// dan dan akan akan mempr emprod oduk uksi si imunoglobulin
(g". g di sirkulasi darah akan masuk ke jaringan dan diikat oleh reseptor
g
di permuk permukaan aan sel masto mastosit sit atau atau basol basol (sel (sel media mediator tor"" sehing sehingga ga kedua
sel
ini
menjadi akti/. Proses ini disebut sensitisasi yang menghasilkan sel mediator
yang
ters tersen ensi siti tisa sasi si.. 7ila 7ila muk mukosa osa yang yang su suda dah h ters tersen ensi sitis tisas asii terp terpap apar ar alergen
yang
sama,
maka kedua rantai g akan mengikat alergen spesik dan terjadi degranulasi (pea peahn hny ya
din dindin ding
sel" el"
masto stosit
dan dan
baso asol
den dengan
akib akibat at
terlepasnya
mediator
kim kimia yan yang
sudah udah terb erbent entuk (Performe Performed d Mediators Mediators"" teru teruta tama ma
histamin.
4elain
hist histam amin in juga juga dik dikelua eluark rkan an #e$l #e$ly y %orm %ormed ed Medi Mediat ator ors s antara antara lain lain prostaglandin
-)
(P-)", =eukotrien -5 (=> -5", =eukotrien <5 (=> <5", bradikinin, Platelet Activating %actor (P'8", berbagai sitokin (=+;, =+5, =+?, =+!, #+<48 (&ranulocyte Macrophage Colony 'timulating %actor " dan lain+lain. nilah disebut
yang sebagai
Reaksi
'lergi
8ase
(R'8<".
%istamin akan merangsang reseptor %1 pada ujung sara/ vidianus sehingga menimbulkan rasa gatal pada hidung dan bersin+bersin. %istamin
juga
akan akan menyeb menyebabk abkan an kelen kelenjar jar muk mukosa osa dan sel goblet goblet mengal mengalam amii
hipersekresi
dan
permeabilitas kapiler meningkat sehingga terjadi rinore. ejala lain adalah
hidung
tersumbat akibat vasodilatasi sinusoid. 4elain histamin merangsang ujung
sara/
@idia @idianus nus,, juga juga menye menyebab babka kan n rangs rangsang angan an pada pada muko mukosa sa hidung hidung sehingga
terjadi
pengeluaran Inter Cellular Adhesion Molecule (<'#1" Pada R'8<, sel mastosit juga akan melepaskan molekul kemotaktik yang menyebabkan akumulasi sel eosinol dan netrol di jaringan target. Respons
ini
tidak berhenti sampai disini saja, tetapi gejala akan berlanjut dan menapai punak !+ jam setelah pemaparan. Pada R'8= ini ditandai dengan penambahan jenis dan jumlah sel infamasi seperti eosinol, lim/osit, netrol, basol
dan
mastosit di mukosa hidung serta peningkatan sitokin seperti =+;, =+ 5,
=+?
dan
&ranu &ranuloc locyte yte Macrop Macrophag hag Colon Colony y 'timul 'timulati ating ng %actor %actor (#+<48" (#+<48" dan <'#1
pada
sekre sekrett hidung hidung.. >imb >imbuln ulnya ya gejala gejala hipera hiperakti kti// atau atau hiper hiperre respo sponsi nsi/ / hidung
adalah
akibat peranan eosinol dengan mediator infamasi dari granulnya seperti osi osino noph phili ilic c Cati Cation onic ic Prot Protei ein n (
Major
*asic *asic Protein Protein (#7P (#7P", ", dan osinoph osinophilic ilic Pero"idas Pero"idase e (P&". Pada /ase ini,
selain
/akt /aktor or sp spes esi ik k (ale (alerrgen" gen",, irit iritas asii oleh oleh /akt /aktor or non non sp spes esi ik k dapa dapatt memperberat
gejala
seperti asap rokok, bau yang merangsang, perubahan uaa dan
kelembaban yang
tinggi
udara (ra2ati,
3asakayan,
Rusmono,
)**".
4eara 4eara mikr mikrosk oskopi opik k tampak tampak adanya adanya dilata dilatasi si pembu pembuluh luh (vascular !ad" !ad" dengan pembesaran sel goblet dan sel pembentuk mukus. >erdapat juga pembes pembesara aran n ruang ruang inters interselu eluler ler dan peneba penebalan lan memb membran ran basal, basal, serta
ditemukan
inltr inltrasi asi sel+se sel+sell eosino eosinol l pada pada jaring jaringan an muk mukosa dan submu submuko kosa sa hidung. ambar ambaran an yang yang ditemu ditemuka kan n terdap terdapat at pada pada saat saat serang serangan. an. -iluar -iluar keadaan
serangan,
mukosa kembali normal. 'kan tetapi serangan dapat terjadi terus+ menerus (per (persi sist sten en"" sepa sepanj njan ang g tahu tahun, n, sehi sehing ngga ga lama lama kelam elamaa aan n terj terjad adii perubahan
yang
ireve ireversi rsibel bel,, yaitu yaitu terjad terjadii proli proli/er /erasi asi jaring jaringan an ikat ikat dan hiperp hiperplas lasia ia mukosa,
sehingga
tampak mukosa hidung menebal. -engan masuknya antigen asing ke
dalam
tubuh
terjadi reaksi yang seara garis besar terdiri dari0 1. Respo espon n prim primer er >erjadi >erjadi proses eliminasi dan /agositosis antigen ('g". Reaksi ini bersi/at non spesik dan dapat berakhir sampai disi disini ni.. 7ila 7ila 'g tida tidak k ber berhasi hasill selu seluru ruhn hnya ya dihilangk dihilangkan, an, reaksi reaksi berlanjut menjadi respon sekunder. ). Respo espon n sek sekunde underr Reaks eaksii yang yang terj terjad adii bers bersi/ i/at at sp spes esi ik, k, yang yang mempunyai tiga kemungkinan ialah sistem imunitas seluler atau humoral atau keduanya dibangkitkan. 7ila 'g berhasil dieliminasi pada tahap ini, reaksi selesai. 7ila 'g masih ada, atau memang sudah ada de/ek dari sistem imunologik, maka reaksi berlanjut menjadi respon tersier. ;. Respon tersier Reaks eaksii
imun imunol olog ogik ik
yang ang
ter terjadi jadi
tida idak
menguntungkan tubuh. Reaksi ini dapat bersi/at sementara atau
menetap, tergantung dari daya eliminasi 'g oleh tubuh. ell dan
%> adalah
tipe
1,
yaitu
rinitis
alergi
(ra2ati,
3asakayan,
Rusmono,)**". Gejala klinik rinitis alergi, aitu ' ejala ejala rinitis rinitis alergi alergi yang khas ialah terdapatny terdapatnya a serangan serangan bersin berulang. 4ebetulnya bersin merupakan gejala yang normal, terutama pada pagi bila ila
hari terda erdap pat
merupakan
kontak ntak
den dengan gan
seju sejum mlah lah
atau bes besar
debu debu..
%al %al
ini ini
mekanisme
5. s sio iolo logi gik, k, yait yaitu u pros proses es memb member ersi sihk hkan an send sendir irii (self self cleani cleaning ng process" process".
7ersin
dianggap patologik, bila terjadinya lebih dari ? kali setiap serangan, sebagai
akibat
dilepa dilepask skann annya ya hista histamin min.. -isebu -isebutt juga juga sebaga sebagaii bersin bersin patolo patologis gis (4oepardi, skandar, )**5". ejala lain ialah keluar ingus (rinore" yang ener dan
banyak,
hidung hidung tersum tersumba bat, t, hidung hidung dan dan mata mata gatal, gatal, yang yang kada kadang+ ng+ka kadan dang g disertai
dengan
banyak air mata keluar (lakrimasi". >anda+tanda alergi juga terlihat di
hidung,
mata, mata, telinga, telinga, /aring /aring atau laring. >anda hidung hidung termasu termasuk k lipatan lipatan hidung
melintang
A garis hitam melintang pada tengah punggung hidung akibat sering menggosok
hidung ke atas menirukan pemberian hormat (allergic (allergic salute", salute", puat dan edema. muk mukosa osa hidu hidung ng yang yang dapa dapatt mun munul ul kebir ebirua uan. n. =uban ubang g hidu hidung ng bengkak.
-isertai
dengan sekret mukoid atau air. >anda di mata termasuk edema kelopak
mata,
kongesti konjungtiva, lingkar hitam diba2ah mata (allergic (allergic shiner ". ". +anda
pada
telinga termasuk termasuk retraksi membran timpani atau otitis media serosa sebagai
hasil
dari hambatan tuba eustahii. >anda /aringeal termasuk /aringitis granuler
akibat
hiperplasi hiperplasia a submuk submukosa osa jaringan jaringan lim/oid. lim/oid. >anda laringeal laringeal termasu termasuk k suara edema
serak pita
suara
(7o 7ous usqu quet et,,
dan
$orkshop
3hal 3h alta taev ev,,
'R' 'R ' roup.
$%&,, )**1" $%& )**1".. ejala lain yang tidak khas dapat berupa0 batuk, sakit kepala, masalah peniuman, mengi, penekanan pada sinus dan nyeri 2ajah, post
nasal
drip. drip. 7ebe 7ebera rapa pa oran orang g juga juga meng mengal alam amii lema lemah h dan dan lesu lesu,, muda mudah h marah,
kehilangan
na/su makan dan sulit tidur (%armadji, 199;". iagnosis rinitis alergi -iagnosis rinitis alergi al ergi ditegakkan berdasarkan0 1. nam namne nesi sis s 'namn 'namnesi esis s sangat sangat pentin penting, g, kare karena na sering sering kali kali serang serangan an tidak tidak terjadi peme pemeri riks ksa. a. anamnesis
dihadapan %am %ampir pir
?*B ?* B
diag diagno nosi sis s saja.
dapa dapatt
dite ditega gakk kkan an
dari dari
ejala
rini riniti tis s aler alergi yang yang khas khas iala ialah h ter terdapa dapatn tnya ya sera serang ngan an bers bersin in
berulang.
ejala
lain
iala ialah h kelua eluarr hing hingus us (rin (rinor ore" e" yang yang ene enerr dan dan bany banyak ak,, hidu hidung ng tersumbat,
hidung
dan
mata mata gatal, gatal, yang yang kadan kadang+k g+kada adang ng dis disert ertai ai dengan dengan banyak banyak air mata (la (lakrim krima asi" si".
keluar 3adan adang+ g+k kadan adang g
merupakan
kelu eluhan han keluhan
hid hidung ung
ter tersu sum mbat utama
atau satu+satunya gejala yang diutarakan oleh pasien (ra2ati, 3asakayan, Rusmono usmono,, )**". )**". Perlu erlu ditany ditanyak akan an pola pola gejala gejala (hilan (hilang g timbul timbul,, menetap"
beserta
onset dan keparahannya, identikasi /aktor predisposisi karena /aktor
genetik
dan
heredi herediter ter sangat sangat berper berperan an pada pada ekspr ekspresi esi riniti rinitis s alergi, alergi, respo respon n terhadap
pengobatan,
kondisi lingkungan dan pekerjaan. Rinitis alergi dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, bila terdapat ) atau lebih gejala seperti bersin+bersin lebih
?
kali
setiap
serangan, hidung dan mata gatal, ingus ener lebih dari satu jam,
hidung
tersumbat, dan mata merah serta berair maka dinyatakan positi/ (Rusmono, 3asakayan, 199*". Pemeriksaan *isik Pada ada muka uka biasa iasany nya a didap idapat atk kan garis aris Denn Dennie ieM Mor orga gan n dan allergic shinner , yaitu yaitu bayang bayangan an gelap gelap di daerah daerah ba2ah ba2ah mata mata kare karena na stasis akib akibat at obst obstru ruks ksii ditemukan
vena
sekunder
hidu hidung ng (ra (ra2a 2ati ti,,
)**) )* *)". ". 4ela 4elain in itu, itu, dapa dapatt
juga
allergic
crea crease se yaitu berupa garis melintang pada dorsum nasi bagian sepertiga
ba2ah.
aris ini timbul akibat hidung yang sering digosok+gosok oleh
punggung
tangan
(allergic salute). salute). Pada pemeriksaan rinoskopi ditemukan mukosa hidung
basah,
ber2arna puat atau livid dengan konka edema dan sekret yang ener
dan
banyak.
Perlu juga dilihat adanya kelainan septum atau polip hidung yang dapat memper memperber berat at gejala gejala hidung hidung tersum tersumbat bat.. 4elain 4elain itu, itu, dapat dapat pula pula ditemukan konjung konjungtivis tivis bilateral bilateral atau penyakit penyakit yang berhubun berhubungan gan lainnya lainnya seperti
sinusitis
dan otitis media (ra2ati, )**)". 3. Pemeriksaan Penunjang a. +n itro %itung eosinol dalam darah tepi dapat normal atau meningkat. -emikian pula pemeriksaan g total ( pristpaper pristpaper radio imunosor!ent imunosor!ent test " sering
kali
menunjukkan nilai normal, keuali bila tanda alergi pada pasien lebih
dari
satu
maam maam penyakit, penyakit, misalnya selain rinitis rinitis alergi alergi juga menderit menderita a asma
bronkial
atau
urtikaria. =ebih bermakna adalah dengan R'4> (Radio (Radio Immuno 'or!ent
+est"
atau =4' 4' (n-y n-ym me .in/ .in/ed ed Imm Immuno uno 'or! 'or!en entt As Assa say y +est est ". ". Pemeriksaan
sitologi
hidu hidung ng,, 2ala 2alaup upun un tida tidak k dapa dapatt mema memast stik ikan an diag diagno nosi sis, s, teta tetap p berguna
sebagai
pemeriksaa pemeriksaan n pelengkap pelengkap.. -itemukan -itemukannya nya eosinol eosinol dalam jumlah jumlah banyak menunjukkan kemungkinan alergi inhalan. Cika basol (? sel6lap" mungkin disebabkan alergi makanan, sedangkan jika ditemukan sel P#D
menunjukkan adanya in/eksi bakteri (ra2ati, )**)". . +n io 'lerg 'lergen en penyeb penyebab ab dapat dapat diari diari dengan dengan ara ara pemeri pemeriksa ksaan an tes ukit ukit kulit,
uji
intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri ('/in ('/in ndpoint +itration6 +itration64>".
4>
dila ilakukan
untuk
alerg ergen
inhalan
dengan
menyuntikkan alergen alergen dalam berbagai berbagai konsent konsentrasi rasi yang bertingk bertingkat at kepeka kepekatann tannya. ya. 3euntungan 4>, 4>, selain selain alerg alergen en penyeb penyebab ab juga juga deraja derajatt alerg alergii serta serta dosis dosis inisia inisiall untuk dese desens nsit itis isas asii
dapa dapatt
dik diketah etahui ui
makanan,
(4um (4umar arm man, an,
)*** )* **". ".
Entu Entuk k
uji
aler alergi gi kulit
seperti tersebut diatas kurang dapat diandalkan. -iagnosis biasanya ditegakkan deng dengan an diet diet elim elimin inas asii dan dan prov provok okas asii (FChall (FChallenge enge +est G". G". 'lerg 'lergen en ingestan
seara
tunt tuntas as leny lenyap ap dari dari tubu tubuh h dala dalam m 2akt 2aktu u lima lima hari hari.. 3ar 3arena ena itu itu pada pada Challenge
+est,
makana makanan n yang yang diuri diurigai gai diberi diberika kan n pada pada pasien pasien setela setelah h berpan berpantan tang g selama
?
hari,
selanj selanjutn utnya ya diama diamati ti reaks reaksiny inya. a. Pada diet diet elimin eliminasi asi,, jenis jenis maka makanan nan setiap dihi dihila lang ngk kan
kali dari ari
menu enu
makan akanan an
sam sampai
suat su atu u
menghilang
ketik etika a
geja gejala la dengan
meniadakan suatu jenis makanan (ra2ati, )**)". Penatalaksanaan rinitis alergi 1. >erap erapii yang yang pali paling ng ideal ideal adal adalah ah deng dengan an aler alerge gen n peny penyeb ebab abny nya a (avoidance" avoidance" eliminasi.
dan
). 4imptomatis a. #edikament #edikamentosa+ osa+'nti 'ntihista histamin min yang dipakai dipakai adalah adalah antagonis antagonis %+1, yang
bekerja
sea seara ra inhi inhibi bito torr
kompp omppet etit iti/ i/ pada pada resep esepto torr %+ %+1 1
sel sel
tar target, get, dan dan
merupakan
preparat
/ar /armakol akolog ogik ik
yang yang
pali paling ng
seri sering ng
dipa dipak kai
seba sebaga gaii
inti inti
pengobatan
pert pertam ama a rinitis
alergi. Pemberian dapat dalam kombinasi atau tanpa kombinasi kombinasi dengan dekong dekonges estan tan seara seara perora peroral. l. 'n 'ntih tihist istami amin n dibagi dibagi dalam dalam ) golong golongan an yaitu
golongan
anti antihi hist stam amin in
gene genera rasi si+1 +1
(klas klasik ik""
dan dan
gene genera rasi si
+)
(non (non
seda sedati ti/" /"..
'ntihistamin generasi+1 generasi+1 bersi/at lipolik, sehingga sehingga dapat dapat menembu menembus s sa2ar sa2ar darah otak (mem (mempu puny nyai ai e/ek e/ek pada pada 44P" 44P" dan dan plas plasen enta ta sert serta a memp mempun unya yaii e/ek e/ek kolinergik. Prepar Preparat at simpat simpatom omime imetik tik golong golongan an agonis agonis adrener adrenergik gik al/a al/a dipak dipakai ai dekongestan hidung oral dengan atau tanpa kombinasi dengan antihistamin atau tropikal. Damun pemakaian seara tropikal hanya boleh untuk beberapa hari saja
untuk
menghindari terjadinya rinitis medikamentosa. Preparat kortikosteroid dipilih
bila
gejala trauma sumbatan hidung akibat respons /ase lambat berhasil diatasi obat obat
dengan lain lain..
Hang ang
serin ering g
dipak ipakai ai
adala dalah h
kortik rtiko oster stero oid
tro tropik pikal
(beklometosa, budesonid, budesonid, fusolid, fusolid, futikason futikason,, mometaso mometason/ur n/uroat oat dan triamsinol triamsinolon". on". Preparat Preparat antikolinergik antikolinergik topikal adalah ipratropium bromida, berman/aat untuk
mengatasi
rinor rinore, e, kare karena na aktit aktitas as inhibi inhibisi si resep reseptor tor kolin koliner ergik gik permu permuka kaan an sel
e/ektor (#ulyarjo, )**!". b. &perati/ &perati/ + >indak >indakan an konko konkotomi tomi (pemotong (pemotongan an konka konka in/erior" in/erior" perlu dipikirkan bila konka in/erior hipertro berat dan tidak berhasil dikeilkan dengan ara kaut auteris erisas asii memak emakai ai 'gD&; )? B atau tau tro troklor klor aset asetat at (Roland, #
)**1".
. mun munot oter erap apii + Ceni Cenisn snya ya dese desens nsit itas asi, i, hipo hipose sens nsit itas asii I netr netrali alisa sasi si.. -esensitasi
dan
hipose hiposensi nsitas tasii memb membent entuk uk !loc/ing !loc/ing anti!ody anti!ody . 3eduany eduanya a untuk untuk aler alergi inhalan
yang
gejalanya berat, berlangsung lama dan hasil pengobatan lain belum memuaskan (#ulyarjo, )**!". Komplikasi rinitis alergi 3omplikasi 3omplikasi rinitis alergi yang sering ialah0 a. Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis0 inspisited mucous glands, glands, akumulasi sel+sel infamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinol dan lim/osit > <-5J", hiperplasia epitel, hiperplasia goblet, dan metaplasia skuamosa. b. &titis media yang sering residi/, terutama pada anak+anak. . 4inusi 4inusitis tis parana paranasal sal merup merupak akan an infam infamasi asi muko mukosa sa satu satu atau atau lebih lebih sinus
para
nasal. nasal. >erjadi erjadi akibat akibat edema edema ostia ostia sinus sinus oleh oleh pros proses es alerg alergis is dalam dalam mukosa
yang
menyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi
dan
tekanan
udara udara rongg rongga a sinus. sinus. %al terseb tersebut ut akan akan menyub menyuburk urkan an pertum pertumbuh buhan an bakteri teruta terutama ma bakter bakterii anaer anaerob ob dan akan akan menyeb menyebabk abkan an rusakn rusaknya ya /ungsi /ungsi barier
epitel
antara lain akibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas
sel
eosinol (#7P" dengan akibat sinusitis akan semakin parah (-urham, )**!".