Sistem Saraf Otonom merupakan cabang eferen dari sistem saraf dan mempersarafi organ-organ visceral. Baca untuk memahami lebih lanjut.
Deskripsi lengkap
Full description
Anatomi FisiologiFull description
Pemeriksaan saraf kranial
Sop Pemeriksaan Saraf CardinalFull description
Deskripsi lengkap
blok 22 ukridaFull description
Full description
Bagian motor (eferen) dari sistem saraf dibagi dalam dua subbagian besar : otonom dan somatic. System Saraf Otonom (SSO ; Autonomic Nervous System, ANS) sifatnya independen dimana aktivitasn…Full description
Nama-nama Organisasi di MuhammadiyahDeskripsi lengkap
Pemeriksaan Saraf Otonom Oleh : Lia Putranti
Pendahuluan •
•
•
•
Sistem saraf otonom adalah bagian sistem saraf tepi yang mengatur fungsi viseral tubuh. Sistem saraf otonom terutama diaktifkan oleh pusat-pusat yang terletak di medula spinalis, batang otak, dan hipotalamus. Juga, bagian korteks serebri khususnya korteks limbik, dapat menghantarkan impuls ke pusat-pusat yang lebih rendah sehingga demikian mempengaruhi pengaturan otonomik. Sistem saraf otonom terdiri dari dua subsistem yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis yang kerjanya saling berlawanan.
Organ
Efek Perangsangan Simpatis
Efek Perangsangan Parasimpatis
Otot siliaris
ilatasi relaksasi ringan
!onstriksi konstriksi
!elenjar
vasokonstriksi dan sekresi ringan
rangsangan banyak sekali sekresi
!elenjar keringat
banyak sekali keringat$kolinergik%
berkeringat pada telapak tangan atau tangan
!elenjar apokrin
tebal,sekresi yang berbau
tidak ada
Pembuluh darah
seringkali konstriksi
seringkali memberi sedikit efek& tidak sama sekali
SKIN Kekeringan kulit dengan anhidrosis. Suntikan intradermal pilocarpine dapat menilai kelenjar keringat yang menghasilkan “triple response !eritem" #engkak$mem#esar" %heal&. '()*IO+(SK,L() ,kur tekanan darah dan denyut jantung saat pasien tidur terlentang dan saat setelah #erdiri selama minimal - menit. (#normal terjadi hipotensi ortostatik dengan$tanpa kompensasi takikardi.
*IS,N/SI SIN/01) /angguan pada medulla spinalis #agian #a%ah !kornu medularis atau kauda e2uina& retensi urin. +esica urinaria dapat tera#a dan sering infeksi. /angguan lesi inkomplit pada #agian le#ih tinggi medulla spinalis dinding +, mudah terangsang sehingga terjadi inkontinensia urgensi urin. Pada gastrointestinal" terjadi konstipasi a#solute" dan inkontinensia o3er4o% feses.
*IS,N/SI S1KS,(L" terjadi pada laki laki #erupa impotensi ereksi
P,PIL Pemeriksaan re4eks cahaya !redup dan terang& terhadap pupil !miosis dan midriasis& seperti pemeriksaan ner3us cranial III. K1L1N5() L(K)I6(L Lesi infranuklear pada ganglion geniculate menye#a#kan penurunan produksi air mata. 0es Schirmer e3aluasi sekresi airmata. Kertas lakmus steril le#ar 7"8 cm dipilin dan ditempatkan pada forniks konjungti3a dengan posisi mata tertutup lem#ut. Setelah 8 menit" ukur panjang kelem#apan kertas lakmus. Normal le#ih dari 97 mm.