PENERAPAN TEORI BELAJAR KOGNITIF PADA PROSES PEMBELAJARAN
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Banyak Negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan persoalan yang pelik,namun pendidikan merupakan tugas Negara yang amat penting. Namun, di negara-negara berkembang adopsi sistem pendidikan sering mengalami kesulitan untuk berkembang. Cara dan sistem pendidikannya pendidikannya sering menjadi kritik dan kecaman. Salah satu permasalahan yang menjadi sebab kenapa setiap sistem yang dit erapkan tidak berkembang dengan baik, adalah faktor pemahaman pemahaman para pendidik terhadap terhadap teori belajar. belajar. Banyaknya Banyaknya teori belajar yang telah tercipta oleh para ahli pendidikan yang yang menjadi sumber rujukan dalam dalam proses pembelajaran pembelajaran tidak di kuasai dan difahami difahami oleh sebagian guru. Dan hal inilah yang menjadi akar permasalahan permasalahan suksesnya tujuan pendidikan tercapai. embelajaran embelajaran merupakan sebuah proses proses menuju menuju tercapainya tujuan pendidikan. pendidikan. Dalam hal ini, proses pembelajaran sangatlah sangatlah menentukan hendak kemana kemana anak didik itu akan dibawa. dibawa. Berbagai macam model model pembelajaran pun dilaksanakan dilaksanakan untuk meraih tujuan yang yang ideal. !arena proses pembelajaran pembelajaran merupakan merupakan bagian yang integral dari pendidikan. "kan menjadi sebuah kesulitan bagi guru apabila kurang memahami teori belajar, proses belajar mengajar yang dilakukan tidak sesuai dengan harapan. Disinilah sejatinya peran seorang pendidik untuk memilih peran-peran penting yang sekiranya sekiranya akan terwujud ketika mengajar didepan didepan peserta didik. Secara Secara umum kita bisa memahami memahami teori apa yang akan kita gunakan apakah dengan teori beha#iorisme atau dengan kognitifisme. $al itu tergantung dari pemilihan materi yang yang akan kita berikan kepada anak-anak. anak-anak. ada laporan ini akan dikaji tentang pandangan kognitif dalam kegiatan pembelajaran dan bagaimana penerapannya dalam proses proses pembelajaran. pembelajaran. Salah satu model dan strategi strategi yang diterapkan adalah adalah strategi pembelajaran pembelajaran konstektual %C&'(. Seperti yang dikutif dari )ina S %*++*( Contectual &eaching &eaching and 'earning adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Strategi C&' memfungsikan memfungsikan kelas sebagai tempat bediskusi atas temuan-temuan yang telah didapatkan dilapangan. Dalam strategi ini belajar tidak hanya mendengar dan mencatat tetapi peserta didik secara langsung terlibat dan mempunyai pengalaman yang nyata atas apa yang dipelajari.
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Belajar Kogniti
Belajar kognitif memandang belajar sebagai proses memfungsikan unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal mengenal dan memahami stimulus stimulus yang datang dari luar. luar. "kti#itas "kti#itas belajar pada diri manusia manusia ditekankan pada proses internal berfikir, yakni proses pengolahan informasi. &eori &eori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Seperti Seperti juga diungkapkan oleh )inkel )inkel %/001 2( bahwa bahwa 3Belajar adalah suatu suatu akti#itas mental atau psikis yang berlangsung dalam dalam interaksi aktif dengan dengan lingkungan yang menghasilkan menghasilkan perubahan-perubahan dalam dalam pengetahuan pemahaman, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. sikap. erubahan itu bersifat bersifat secara relatif dan dan berbekas4. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya belajar adalah suatu proses usaha yang melibatkan akti#itas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya
untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas. &eori belajar kognitif ini memfokuskan perhatiannya kepada bagaimana dapat mengembangkan fungsi kognitif indi#idu agar mereka dapat belajar dengan maksimal. 5aktor kognitif bagi teori belajar kognitif merupakan faktor pertama dan utama yang perlu dikembangkan oleh para guru dalam membelajarkan peserta didik, karena kemampuan belajar peserta didik sangat dipengaruhi oleh sejauh mana fungsi kognitif peserta didik dapat berkembang secara maksimal dan optimal melalui sentuhan proses pendidikan. eranan guru menurut teori belajar kognitif ialah bagaimana dapat mengembangkan potensi kognitif yang ada pada setiap peserta didik. 6ika potensi yang ada pada setiap peserta didik telah dapat berfungsi dan menjadi aktual oleh proses pendidikan di sekolah, maka peserta akan mengetahui dan memahami serta menguasai materi pelajaran yang dipelajari di sekolah melalui proses belajar mengajar di kelas. engetahuan tentang kognitif peserta didik perlu dikaji secara mendalam oleh para calon guru dan para guru demi untuk menyukseskan proses pembelajaran di kelas. &anpa pengetahuan tentang kognitif peserta didik guru akan mengalami kesulitan dalam membelajarkan peserta didik di kelas yang pada akhirnya mempengaruhi rendahnya kualitas proses pendidikan yang dilakukan oleh guru di kelas melalui proses belajar mengajar antara guru dengan peserta didik
B. To!o"#To!o" Teori Belajar Kogniti $.
PIAGIET
Dalam teorinya, iaget memandang bahwa proses berpikir sebagai akti#itas gradual dari fungsi intelektual dari konkret menuju abstrak. iaget adalah ahli psikolog de#elopmentat karena penelitiannya mengenai tahap tahap perkembangan pribadi serta perubahan umur yang mempengaruhi kemampuan belajar indi#idu. 7enurut iaget, pertumbuhan kapasitas mental memberikan kemampuan-kemapuan mental yang sebelumnya tidak ada. ertumbuhan intelektuan adalah tidak kuantitatif, melainkan kualitatif. Dengan kata lain, daya berpikir atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan berbeda pula secara kualitatif. 6ean iaget mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak menjadi beberapa tahap yaitu &ahap sensory – motor, yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia +-* tahun, &ahap ini
a.
diidentikkan dengan kegiatan motorik dan persepsi yang masih sederhana. Cirri-ciri tahap sensorimotor
(
/(
Didasarkan tindakan praktis.
*(
8nteligensi bersifat aksi, bukan refleksi.
2(
7enyangkut jarak yang pendek antara subjek dan objek.
9(
7engenai periode sensorimotor
:mur hanyalah pendekatan. eriode-periode tergantung pd banyak faktor lingkungan sosial dan kematangan fisik. 1(
:rutan periode tetap.
;(
erkembangan gradual dan merupakan proses yang kontinu.
b.
&ahap pre – operational , yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia *-; tahun. &ahap ini
diidentikkan dengan mulai digunakannya symbol atau bahasa tanda, dan telah dapat memperoleh pengetahuan berdasarkan pada kesan yang agak abstrak. c.
&ahap concrete – operational , yang terjadi pada usia ;-// tahun. &ahap ini dicirikan dengan anak sudah mulai
menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis. "nak sudah tidak memusatkan diri pada karakteristik perseptual pasif.
d.
&ahap formal – operational , yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia //-/ tahun. Ciri pokok
tahap yang terahir ini adalahanak sudah mampu berpikir abstrak dan logisdengan menggunakan pola pikir 3kemungkinan4. Dalam pandangan iaget, proses adaptasi seseorang dengan lingkungannya terjadi secara simultan melalui dua bentuk proses, asimilasi dan akomodasi. "similasi terjadi jika pengetahuan baru yang diterima seseorang cocok dengan struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang tersebut. Sebaliknya, akomodasi terjadi jika struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang harus direkonstruksi < di kode ulang disesuaikan dengan informasi yang baru diterima. Dalam teori perkembangan kognitif ini iaget juga menekankan pentingnya penyeimbangan %equilibrasi( agar seseorang dapat terus mengembangkan dan menambah pengetahuan sekaligus menjaga stabilitas mentalnya.=>uilibrasi ini dapat dimaknai sebagai sebuah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi sehingga seseorang dapat menyatukan pengalaman luar dengan struktur dalamya. roses perkembangan intelek seseorang berjalan dari dise>uilibrium menuju e>uilibrium melalui asimilasi dan akomodasi
Men%r%t Jean Piagiet, bahwa proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan, yaitu
a. Asimilasi yaitu proses penyatuan %pengintegrasian( informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada dalam benak siswa. Contoh, bagi siswa yang sudah mengetahui prinsip penjumlahan, jika gurunya memperkenalkan prinsip perkalian, maka proses pengintegrasian antara prinsip penjumlahan %yang sudah ada dalam benak siswa(, dengan prinsip perkalian %sebagai informasi baru( itu yang disebut asimilasi. b. Akomodasi yaitu penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru. Contoh, ji ka siswa diberi soal perkalian, maka berarti pemakaian %aplikasi( prinsip perkalian tersebut dalam situasi yang baru dan spesifik itu yang disebut akomodasi. c. Equilibrasi %penyeimbangan( yaitu penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi. Contoh, agar siswa tersebut dapat terus berkembang dan menambah ilmunya, maka yang bersangkutan menjaga stabilitas mental dalam dirinya yang memerlukan proses penyeimbangan antara 3dunia dalam4 dan 3dunia luar4. roses belajar yang dialami seorang anak pada tahap sensori motor tentu lain dengan yang dialami seorang anak yang sudah mencapai tahap kedua %pra-operasional( dan lain lagi yang dialami siswa lain yang telah sampai ke tahap yang lebih tinggi %operasional kongrit dan operasional formal(. 6adi, secara umum, semakin tinggi tingkat kognitif seseorang, semakin teratur %dan juga semakin abstrak( cara berfikirnya. Dikemukakannya pula, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. eserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. ?uru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. &.
AUSUBEL
7enurut "usubel, siswa akan belajar dengan baik jika 3pengatur kemajuan %belajar(4 atau advance organizer didefinisikan dan dipresentasikan dengan baik dan tepat kepada siswa. engatur kemajuan belajar adalah konsep atau informasi umum yang mewadahi %mencakup( semua isi pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa. Da#id "usubel merupakan salah satu tokoh ahli psikologi kognitif yang berpendapat bahwa keberhasilan belajar siswa sangat ditentukan oleh kebermaknaan bahan ajar yang dipelajari. "usubel menggunakan istilah 3pengatur lanjut4 %advance organizers ( dalam penyajian informasi yang dipelajari peserta didik agar belajar menjadi bermakna. Selanjutnya dikatakan bahwa 3pengatur lanjut4 itu terdiri dari bahan #erbal di satu pihak, sebagian lagi merupakan sesuatu yang sudah diketahui peserta didik di pihak lain. Dengan demikian kunci keberhasilan belajar
terletak pada kebermaknaan bahan ajar yang diterima atau yang dipelajari oleh siswa.. "usubel tidak setuju dengan pendapat bahwa kegiatan belajar penemuan lebih bermakna dari pada kegiatan belajar. Dengan ceramahpun asalkan informasinya bermakna bagi peserta didik, apalagi penyajiannya sistimatis akan diperoleh hasil belajar yang baik pula. "usubel mengidentifikasikan empat kemungkinan tipe belajar, yaitu %/( belajar dengan penemuan yang bermakna, %*( belajar dengan ceramah yang bermakna, %2( Belajar dengan penemuan yang tidak bermakna, dan %9( belajar dengan ceramah yang tidak bermakna. Dia berpendapat bahwa menghafal berlawanan dengan bermakna, karena belajar dengan menghafal, peserta didik tidak dapat mengaitkan informasi yang diperoleh itu dengan pengetahuan yang telah dimilikinya. Dengan demikian bahwa belajar itu akan lebih berhasil jika materi yang dipelajari bermakna.
'.
BRUNER
7enurut Brunner, pembelajaran hendaknya dapat menciptakan situasi agar mahasiswa dapat belajar dari diri sendiri melalui pengalaman dan eksperimen untuk menemukan pengetahuan dan kemampuan baru yang khas baginya. Dari sudut pandang psikologi kognitif, bahwa cara yang dipandang efektif untuk meningkatkan kualitas output pendidikan adalah pengembangan program-program pembelajaran yang dapat mengoptimalkan keterlibatan mental intelektual pembelajar pada setiap jenjang belajar. Sebagaimana direkomendasikan 7erril, yaitu jenjang yang bergerak dari tahapan mengingat, dilanjutkan ke menerapkan, sampai pada tahap penemuan konsep, prosedur atau prinsip baru di bidang disiplin keilmuan atau keahlian yang sedang dipelajari. Dalam teori belajar, 6erome Bruner berpendapat bahwa kegiatan belajar akan berjalan baik dan kreatif jika siswa dapat menemukan sendiri suatu aturan atau kesimpulan tertentu. Dalam hal ini Bruner membedakan menjadi tiga tahap. !etiga tahap itu adalah %/( tahap informasi, yaitu tahap awal untuk memperoleh pengetahuan atau pengalaman baru, %*( tahap transformasi, yaitu tahap memahami, mencerna dan menganalisis pengetahuan baru serta mentransformasikan dalam bentuk baru yang mungkin bermanfaat untuk hal-hal yang lain, dan %2( e#aluasi, yaitu untuk mengetahui apakah hasil tranformasi pada tahap kedua tadi benar atau tidak. Bruner mempermasalahkan seberapa banyak informasi itu diperlukan agar dapat ditransformasikan . erlu "nda ketahui, tidak hanya itu saja namun juga ada empat tema pendidikan yaitu %/( mengemukakan pentingnya arti struktur pengetahuan, %*( kesiapan %readiness( siswa untuk belajar, %2( nilai intuisi dalam proses pendidikan dengan intuisi, %9( moti#asi atau keinginan untuk belajar siswa, dan curu untuk memoti#asinya. Dengan demikian Bruner menegaskan bahwa mata pelajaran apapun dapat diajarkan secara efektif dengan kejujuran intelektual kepada anak, bahkan dalam tahap perkembangan manapun. Bruner beranggapan bahwa anak kecilpun akan dapat mengatasi permasalahannya, asalkan dalam kurikulum berisi tema-tema hidup, yang dikonseptualisasikan untuk menjawab tiga pertanyaan. Berdasarkan uraian di atas, teori belajar Bruner dapat disimpulkan bahwa, dalam proses belajar terdapat tiga tahap, yaitu informasi, trasformasi, dan e#aluasi. 'ama tidaknya masing-masing tahap dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain banyak informasi, moti#asi, dan minat siswa. Bruner juga memandang belajar sebagai 3instrumental conceptualisme 4 yang mengandung makna adanya alam semesta sebagai realita, hanya dalam pikiran manusia. @leh karena itu, pikiran manusia dapat membangun gambaran mental yang sesuai dengan pikiran umum pada konsep yang bersifat khusus. Semakin bertambah dewasa kemampuan kognitif seseorang, maka semakin bebas seseorang memberikan respon terhadap stimulus yang dihadapi. erkembangan itu banyak tergantung kepada peristiwa internalisasi seseorang ke dalam sistem penyimpanan yang sesuai dengan aspek-aspek lingkungan sebagai masukan.
&eori belajar psikologi kognitif memfokuskan perhatiannya kepada bagaimana dapat mengembangkan fungsi kognitif indi#idu agar mereka dapat belajar dengan maksimal. 5aktor kognitif bagi teori belajar kognitif merupakan faktor pertama dan utama yang perlu dikembangkan oleh para guru dalam membelajarkan peserta didik, karena kemampuan belajar peserta didik sangat dipengaruhi oleh sejauhmana fungsi kognitif peserta didik dapat berkembang secara maksimal dan optimal melalui sentuhan proses pendidikan. eranan guru menurut psikologi kognitif ialah bagaimana dapat mengembangkan potensi kognitif yang ada pada setiap peserta didik. 6ika potensi kognitif yang ada pada setiap peserta didik telah dapat berfungsi dan menjadi aktual oleh proses pendidikan di sekolah, maka peserta didik akan mengetahui dan memahami serta menguasai materi pelajaran yang dipelajari di sekolah melalui proses belajar mengajar di kelas. Bloom dan !rathwohl menunjukkan apa yang mungkin dikuasai %dipelajari( oleh siswa, yang tercakup dalam tiga kawasan yang diantaranya !ognitif. !ognitif terdiri dari enam tingkatan, yaitu /.
engetahuan %mengingat, menghafal(,
*.
emahaman %menginterpretasikan(,
2.
"plikasi < penerapan %menggunakan konsep untuk memecahkan suatu masalah(,
9.
"nalisis %menjabarkan suatu konsep(,
.
Sintesis %menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep utuh(,
1.
=#aluasi %membandingkan nilai, ide, metode dan sebagainya(. @leh karena itu para ahli teori belajar psikologi kognitif berkesimpulan bahwa salah satu faktor utama yang
mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran di kelas ialah faktor kognitif yang dimiliki oleh peserta didik. 5aktor kognitif merupakan jendela bagi masuknya berbagai pengetahuan yang diperoleh peserta didik melalui kegiatan belajar mandiri maupun kegiatan belajar secara kelompok.
(.
Ma)a*#*a)a* Teori Belajar Kogniti
Aang termasuk teori belajar kognitif adalah 1.
Teori belajar Pengolahan Informasi
?ambar tersebut menunjukkan titik awal dan akhir dari peristiwa pengolahan informasi. ?aris putus-putus menunjukkan batas antara kognitif internal dan dunia eksternal. Dalam model tersebut tampak bahwa stimulus fisik seperti cahaya, panas, tekanan udara, ataupun suara ditangkap oleh seseorang dan disimpan secara cepat di dalam sistem penampungan penginderaan jangka pendek. "pabila informasi itu diperhatikan, maka informasi itu disampaikan ke memori jangka pendek dan sistem penampungan memori kerja. "pabila informasi di dalam kedua penampungan tersebut diulang-ulang atau disandikan, maka dapat dimasukkan ke dalam memori jangka panjang. !ebanyakan, peristiwa lupa terjadi karena informasi di dalam memori jangka pendek tidak pernah ditransfer ke memori jangka panjang. &api bisa juga terjadi karena seseorang kehilangan kemampuannya dalam mengingat informasi yang telah ada di dalam memori jangka panjang. Bisa juga karena interferensi, yaitu terjadi apabila informasi bercampur dengan atau tergeser oleh informasi lain.
2. Teori belajar Kontruktivisme
&eori belajar !ontrukti#isme memandang bahwa Belajar berarti mengkontruksikan makna atas informasi dari masukan yang masuk ke dalam otak, yang diantaranya eserta didik harus menemukan dan mentransformasikan informasi kompleks ke dalam adirinya sendiri. eserta didik sebagai indi#idu yang selalu memeriksa informasi baru yang berlawanan dengan prinsip-prinsip yang
telah ada dan mere#isi prinsip-prinsip tersebut apabila sudah dianggap tidak bisa digunakan lagi. eserta didik mengkontruksikan pengetahuannya sendiri melalui interaksi dengan lingkungannya.
&eori !ontrukti#isme menetapkan 9 asumsi tentang belajar, yaitu • •
• •
engetahuan secara fisik dikonstruksikan oleh peserta didik yang terkibat dalam belajar aktif. engetahuan secara simbolik dikonstruksikan oleh peserta didik yang membuat representasi atas kegiatannya sendiri. engetahuan secara sosial dikonstruksikan oleh peserta didik yang menyampaikan maknanya kepada orang lain. engetahuan secara teoritik dikonstruksikan oleh peserta didik yang mencoba menjelaskan obyek yang tidak benar benar dipahaminya Sla#in menyarankan 2 strategi belajar efektif, yaitu
7embuat catatan Belajar kelompok 7enggunakan metode 9 %preview, question, read, reflect, recite, review (
D. Belajar Se+agai Pro,e, Kogniti
&eori kognitif adalah teori yang umumnya dikaitkan dengan proses belajar. !ognisi adalah kemampuan psikis atau mental manusia yang berupa mengamati, melihat, menyangka, memperhatikan, menduga dan menilai. Dengan kata lain, kognisi menunjuk pada konsep tentang pengenalan. &eori kognitif menyatakan bahwa proses belajar terjadi karena ada #ariabel penghalang pada aspek-aspek kognisi seseorang %7ulyati, *++( &eori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, lebih dari itu belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. erubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati. Dari beberapa teori belajar kognitif diatas %khusunya tiga di penjelasan awal( dapat pemakalah ambil sebuah sintesis bahwa masing masing teori memiliki kelebihan dan kelemahan jika diterapkan dalam dunia pendidikan juga pembelajaran. 6ika keseluruhan teori diatas memiliki kesamaan yang sama-sama dalam ranah psikologi kognitif, maka disisi lain juga memiliki perbedaan jika diaplikasikan dalam proses pendidikan. Sebagai misal, &eori bermakna ausubel dan disco#ery 'earningnya bruner memiliki sisi pembeda. Dari sudut pandang &eori belajar Bermakna "usubel memandang bahwa justeru ada bahaya jika siswa yang kurang mahir dalam suatu hal mendapat penanganan dengan teori belajar disco#eri, karena siswa cenderung diberi kebebasan untuk mengkonstruksi sendiri pemahaman tentang segala sesuatu. @leh karenanya menurut teori belajar Bermakna guru tetap berfungsi sentral sebatas membantu mengkoordinasikan pengalaman-pengalaman yang hendak diterima oleh siswa namun tetap dengan koridor pembelajaran yang bermakna. Dari poin diatas dapat penulis ambil garis tengah bahwa beberapa teori belajar kognitif diatas, meskipun sama-sama mengedepankan proses berpikir, tidak serta merta dapat diaplikasikan pada konteks pembelajaran secara menyeluruh. &erlebih untuk menyesuaikan teori belajar kognitif ini dengan kompleksitas proses dan sistem pembelajaran sekarang maka harus benar-benar diperhatikan antara karakter masing-masing teori dan kemudian disesuakan dengan tingkatan pendidikan maupun karakteristik peserta didiknya.
E.
Strategi Pe*+elajaran Konte!,t%al -(TL
Contetetual teaching and learning %C&' ( adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus kit a pahami /.
C&' menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi,artinya proses belajar diorientasikan pada prosespengalaman secara langsung.
*. 2.
C&' mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata. C&' mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan,artinya C&' bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya,akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Sehubungan dengan hal di atas terdapat lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan C&' diantaranya /. Dalam C&' pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada,artinya apa yang dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajarinya,dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitran satu sama lain. *. embelajaran kontektual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru.engetahuan baru itu diperoleh dengan cara deduktif,artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan,kemudian memperhatikan detailnya. 2. emahaman pengetahuan, artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini,misalnya dengan meminta tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolahnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan. 9. 7empraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut."rtinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa,sehingga tampak perubahan pribadi siswa. . 7elakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan.hal i ni dilakukan sebagai umpan balik,untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi. eran ?uru dan Siswa dalam C&' ,terdapat beberapa yang harus diperhatikan bagi setiap guru manakala menggunakan pendekatan C&' antara lain /. Siswa dalam pembelajaran kontekstual dipandang sebagai indi#idu yang sedang berkembang.!emampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya."nak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil,melainkan organism yang sedang berada dalam tahap-tahap perkembangan.!emampuan belajar akan sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pengalaman mereka.Dengan demikian peran guru bukan sebagai instruktur yang memaksakan kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. *. Setiap anak memiliki kecenderungan untuk belajar hal-hal yang baru dan penuh tantangan.!egemaran anak adalah mencoba hal-hal yang dianggap aneh dan baru.@leh karena itu belajar belajar bagi mereka adalah mencoba memecahkan setiap persoalan yang menantang,Dengan demikian guru berperan dalam memilih bahan-bahan belajar yang dianggap penting untuk dipelajari oleh siswa. 2. Belajar bagi siswa adalah proses mencari keterkaitan antara hal-hal yang baru dengan hal-hal yang sudah diketahui.Dengan demikian peran guru adalah membantu agar siswa mampu menemukan keterkaitan antara pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya. 9. Belajar bagi anak adalah proses penyempurnaan skema yang telah ada atau proses pembentukan skema baru,dengan demikian tugas guru adalah memfasilitasi agar anak mampu melakukan proses asimilasi dan proses akomodasi. C&' sebagai suatu pendekatan pembelajaran memiliki ; asas."sas Easas ini yang melandasi pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan C&'. !etujuh asas tersebut antara lain /. !onstrukti#isme !onstrukti#isme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognisi siswa berdasarkan pengalaman.7enurut konstrukti#isme,pengalaman itu memang bersala dari luar,akan tetapi dikontruksi
oleh dan dari dalam diri seseorang.@leh sesbab itu pengalaman terbentuk oleh dua factor penting yaitu obyek yang menjadi bahan pengamatan dan kemampuan subyek untuk menginterpretasi obyek tersebut. *.
8nkuiri "sas kedua dalam pembelajaran kontekstual adalah inkuiri."rtinya,proses pembelajaran didasarkan pada
pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis.engetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat,akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri.Dengan demikian dalam proses perencanaan,guru bukanlah mempersiapkan sejumlah materi yang harus dihafal,akan tetapi meransang pembelajaran yang 2.
memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya. Bertanya Belajar pada dasarnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan.bertanya dapat dianggap sebagai refleksi dari keingintahuan setiap indi#idu,sedangkan menjawab pertanyaam mencerminkan kemampuan sesorang dalam berpikir.Dalam proses pembelajaran C&' guru tidak menyampaikan informasi begitu saja,akan tetapi memancing agar siswa dapat menemukan sendiri.!arena itu peran bertanya sangat penting,sebab melalui pertanyaan-pertanyaan guru dapat membimbng dan mengarahkan siswa untuk menemukan setiap materi yang dipelajarinya. 9. 7asyarakat belajar Dalam C&' penerapan masyarakat belajar dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran melalui kelompok belajar.Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya bersifat heterogen baik dilihat dari kemampuan belajar dan kecepatan belajarnya.Biarkan dalam kelompoknya mereka saling membelajarkan,yang cepat didorong untuk membantu yang lambat belajar. . emodelan Aang dimaksud dengan asas pemodelan, adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa.7isalnya guru memberikan contoh bagaimana cara melafalkan sebuah kalimat asing.guru olahraga memberikan contoh bagaimana cara melempar bola dan lain sebagainya.
1. efleksi efleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya.7elalui refleksi pengalaman belajar itu akan dimasukkan dalam struktur kognisi siswa yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari pengetahuan yang telah dibentuknya.
;. enilaian nyata enilaian nyata %authentic assesement ( adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa.enilaian ini diperlukan untuk mengetahui apakah siswa benar benar belajar atau tidak.apakah pengetahuan belajar siswa mempunyai pengaruh yang positif terhadap perkembangan baik intelektual maupun mental siswa.
Contoh Pola dan ahapan Pembela!aran "ontekstual # C$ % yang dikutif dari buku &'trategi Pembela!aran (erorientasi 'tandar Proses Pendidikan & "arangan )ina 'an!aya ahun *++-
Salah satu contoh dalam penerapan pembelajaran adalah sebagai berikut, misalkan pada suatu hari guru akan membelajarkan anak tentang fungsi pasar.kompetensi yang harus dicapai adalah kemampuan anak untuk memahami fungsi dan jenis pasar.:ntuk mencapai kompetensi tersebut dirumuskan beberapa indikator hasil belajar /.siswa dapat menjelaskan pengertian pasar *. siswa dapat menjelaskan jenis-jenis pasar 2.siswa dapat menjelaskan perbedaan karakteristik antara pasar tradisional dengan non tradisional %swalayan(.
9.Siswa dapat menyimpulkan tentang fungsi pasar .Siswa bisa membuat karangan yang ada kaitannya dengan pasar.
Pola Pembela!aran C$
:ntuk mencapai kompetensi tersebut dengan pendekatan C&',guru menggunakan langkah-langkah pembelajaran seperti berikut a-Pendahuluan
/. ?uru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari. *.?uru menjelaskan prosedur pembelajaran C&' - Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok sesuai dengan jumlah siswa - &iap kelompok ditugaskan untuk melakukan obser#asi.7isalnya kelompok /,dan * obser#asi ke pasar tradisional,kelompok 2 dan 9 melakukan obser#asi ke pasar swalayan. -7elalui obser#asi siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai hal yang ditemukan di pasar-pasar tersebiut. 2. 7elakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh setiap siswa.
b- .nti
di lapangan /.siswa melakukan obser#asi ke pasar sesuai dengan pembagian kelompok *.siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan di pasar sesuai dengan alat obser#asi yang telah mereka tentukan sebelumnya. Di dalam kelas /. Siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan temuan kelompok masing-masing. *. Siswa melaporkan hasil diskusi 2. Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh kelompok yang lain. Penutup
/. Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil obser#asi sekitar masalah pasar sesuai dengan indicator hasil belajar yang harus dicapai. *. ?uru menugaskan siswa untuk membuat karangan tentang pengalaman belajar mereka dengan tema pasar.
BAB III KAJIAN LAPORAN
C&' banyak dipengaruhi oleh filsafat konstrukti#isme yang menganggap bahwa sesorang dikatakan mengetahui manakala ia dapat menjelaskan unsur-unsur apa yang membangun sesuatu itu. Belajar bukan merupakan proses menghapal tetapi proses mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman. engetahuan tersebut tidak diberikan atau ditransferkan oleh orang lain atau guru tetapi hasil dari proses mengkonstruksi yang dilakukan setiap indi#idu. Sesuai dengan filsafat yang mendasarinya bahwa pengetahuan terbentuk karena peran aktif subjek, maka dipandang dari sudut psikologis, C&' berpijak pada aliran psikologis kognitif. 7enurut aliran ini pemahaman sesorang atau indi#idu akan terbentuk dari lingkungan dia berada.
7aka dari itu pembelajaran yang melakukan pendekatan strategi C&' biasanya memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber dari proses belajar. eserta didik diarahkan untuk mengobser#asi,mengamati dan menyampaikan laporan atas apa yang dia ketahui dari apa yang diamatinya. Strategi pembelajaran melalui pendekatan kontekstual %Contetual &eachinh and 'earning( merupakan konsep belajar yang bisa membantu guru menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan realitas dunia nyata murid, dan mendorong murid membuat interaksi antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dalam kaitan ini siswa dapat menyadari sepenuhnya apa makna belajar, manfaatnya, bagaimana upaya untuk mencapainya dan dapat memahami bahwa yang mereka pelajari bermanfaat bagi hidupnya nanti. Sehingga mereka akan memposisikan diri sebagai diri mereka sendiri yang membutuhkan bekal hidupnya dan berupaya keras untuk meraihnya. "dapun tugas guru dalam pembelajaran kontekstual adalah membantu siswa dalam meraih tujuannya. "rtinya guru lebih fokus pada urusan strategi daripada memberi informasi. &ugas guru dalam hal ini hanya memanage kelas sebagai sebuah tim yang bekerja untuk menemukan sesuatu yang baru bagi siswa. roses pembelajaran lebih diwarnai student centered ketimbang teacher centered . 7enurut D=D8!N"S, guru harus melakukan beberapa hal berikut /( 7engkaji konsep atau teori yang akan dipelajari oleh siswa, *( 7emahami latar belakang dan pengalaman hidup siswa melalui proses pengkajian psikologis dan sosiologis 2( 7empelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa yang selanjutnya memilih dan menghubungkan dengan konsep atau teori yang akan dibahas dalam pembelajaran kontekstual, 9( 7erancang pembelajaran dengan mengkaitkan konsep atau teori yang dipelajari dengan mempertimbangkan pengalaman yang dimiliki dan lingkungan hidup mereka. ( 7elaksanaka e#aluasi terhadap pemahaman siswa, dimana hasilnya nanti dijadikanbahanrefleksi terhadap rencana pembelajaran dan pelaksanaannya. Dalam laporan ini penulis diarahkan untuk mengamati penerapan &eori dan !onsep Belajar pada proses pembelajaran yang berada disekolah. :ntuk lebih memfokuskan laporan penulis mengadakan obser#asi terhadap rekan kerja yang mengajar di kelas F. 'angkah-langkah yang penulis susun adalah dengan cara mengamati dan mengobser#asi kegiatan proses pembelajaran baik dari sudut administrasi dan alur praktek pembelajaran di kelas. Selain mengamatai dan menganalisis dengan kajian yang akan penulis laporkan, sedikit memberikan beberapa pertanyaan kepada rekan kerja tersebut dengan melakukan wawancara. Berikut tahapan-tahapan yang penulis lakukan dalam mengobser#asi dan mengadakan pengamatan atas kajian yang akan dilaporkan. /. *. 2. 9. .
7enganalisa Silabus dan yang sesuai dengan bidang kajian penulis. 7engamati kegiatan proses pembelajaran 7elakukan wawancara dengan guru tersebut 7empersepsikan kegiatan yang telah diamati dengan bidang kajian yang penulis ajukan. 7embuat kesimpulan. BAB I/ PENUTUP
A.
/.
KESIMPULAN
C&' atau Contekstual &eacing and 'earning atau juga pembelajaran kontstektual optimal untuk semua tingkatan pendidikan, merupakan konsep belajar yang bisa membantu guru menghubungkan antara materi yang diajarkan
dengan realitas dunia nyata murid, dan mendorong murid membuat interaksi antara pengetahuan yang dimilikinya *.
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. C&' memandang bahwa belajar bukan menghafal, akan tetapi proses berpengalaman dalam kehidupan nyata. 7aka
2.
dipandang dari sudut psikologis, C&' berpijak pada aliran psikologis kognitif atau aliran kogniti#isme. !elas dalam pembelajaran C&' bukan sebagai tempat untuk memperoleh informasi tetapi sebagai tempat untuk
9.
menguji data hasil temuan peserta didik di lapangan. Diperlukan pola dan langkah pembelajaran C&' di kelas agar strategi C&' dapat diterapkan secara efektif dan sesuai
.
materi pelajaran yang telah dit etapkan dalam Standar !ompetensi %S!( dan !ompetensi Dasar %!D(. Strategi pembelajaran Contetual &eaching and 'earning %C&'( dapat diaplikasikan pada mata pelajaran 8S baik di
1.
tingkat pendidikan SD maupun tingkatan pendidikan lainnya. ara guru telah dan dapat mengadopsi strategi dan metode yang rele#an sebagai turunan dari &eori-&eori Belajar yang tercipta oleh para ahli.
B.
SARAN
/.
Dengan pemahaman tentang Conte/tual eaching and $earning %C&'( ini diharapkan para guru dapat menerapkan strategi ini dalam melaksanakan proses belajar mengajar %B7( di sekolah dan dapat lebih meningkatkan kualitas maupun kuantitas penguasaan materi pelajaran 8S siswa di sekolah yang pada akhirnya mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia 8ndonesia sebagaimana tujuan dan fungsi pendidikan nasional.
*.
Disarankan bagi 7usyawarah ?uru 7ata elajaran %7?7( dapat mendiskusikan metode-metode pembelajaran yang efektif untuk mata pelajaran, sehingga dapat merekomendasikannya kepada guru mata pelajaran, salah satunya yaitu penerapan strategi embelajaran !ontekstual %C&'(.
DAFTAR PUSTAKA Sanjaya, )ina. %*+/+(. Perencanaan dan 0esain 'istem Pembela!aran. 6akarta !encana renada 7edia ?roup. Sanjaya, )ina. %*++;(. 'trategi Pembela!aran (erorientasi 'tandar Pross Pendidikan . 6akarta, !encana renada 7edia ?roup. Surya, 7uhammad. %*++9(. Psikologi Pembela!aran dan Penga!aran- ustaka Bani uraisy &im engembang :8. %*++0(. .lmu Pendidikan eoritis (andung & 87=8"' B$"!&8 :&"7". http122edukasi-kompasiana-com2*+3323+2*42teori5bela!ar5kognitivisme2 http122bayuwi!ayama-blogspot-com2*+332+62penerapan5teori5kognitivisme5dalam-html http122id-scribd-com2doc276+88+6*2strategi5pembela!aran5kontekstual http122organisasi-org2strategi5pembela!aran5kontekstual5oleh5oleh5dari5plpg5slamet5p
http<