JURNAL I
JUDUL JURNAL VOLUME DAN HALAMAN TAHUN ISSN PENULIS REVIEWER TANGGAL
ABSTRACK
TUJUAN PENELITIAN
SUBJEK PENELITIAN
METODE PENELITIAN
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PADA PUSDIKLAT PERPUSTAKAAN NASIONAL MENGGUNAKAN TOGAF Jurnal Pustakawan Indonesia Indonesia Volume 15 No. 1-2 Volume 15 No. 1-2 halaman 48 s.d 57 2014 Yudhi Trisna Atmajaya1, Wisnu Ananta Kusuma2, Irman Hermadi3 Deddi Martindra 24 Juli 2017 Information and communication technology (ICT) has been implemented in almost every division at the National Library. This implementation is supported by Undang-Undang Nomor 43 tentang Perpustakaan. The aim of using ICT is to improve working performance and services of National Library. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelatihan (Pusdiklat) is one of divisions that has not fully implemented ICT yet to increase the training quality and quantity, therefore management information system is required to support decision making related to the training. This research objective is to design a management information system using enterprise architecture framework, TOGAF. TOGAF provides a flexible framework to accommodate management information system design according to the organization’s vision, mission and goals. This research yielded a blueprint of management information system system of training’s program and evaluation. It is expected that this blueprint could be used to guide the development of management information system in Pusdiklat. Untuk menganalisis dan merancang sistem informasi ma najemen diklat untuk Pusdiklat dengan menggunakan TOGAF sehingga menjadi dokumen analisis dan perancangan sistem informasi manajemen diklat sehingga dapat menjadi panduan dalam implementasi sistem informasi manajemen untuk Pusdiklat Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat didalam pengelolaan manajemen Pendidikan dan Pelatihan pada Pusdiklat Perpustakaan Nasional Koperasi dan anggota koperasi Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode perancangan sistem. Kesuksesan dalam penyusunan penelitian ini, maka perlu adanya susunan kerangka kerangka kerja yang jelas tahapan-tahapannya. arsitektur data. Perancangan arsitektur aplikasi digunakan untuk menentukan portofolio aplikasi sistem informasi manajemen yang akan digunakan sedangkan arsitektur data merupakan kegiatan untuk finalisasi sistem informasi manajemen yang dimodelkan mengguna-kan UML.Fase-fase yang sebelumnya digunakan menghasilkan dokumen analisis dan perancangan sistem informasi manajemen diklat pada Pusdiklat serta tersedianya saran untuk pengembangan atau implementasi lebih lanjut mengenai sistem informasi manajemen diklat pada Pusdiklat.
MASALAH YANG INGIN DISELESAIKAN
KELEBIHAN TOPIK
Terciptanya suatu sistem informasi yang terintegrasi dengan selgala kebutuhan organisasi pada bidang pengembangan sumber daya manusia merancang cetak biru (blueprint ) sistem informasi manajemen program dan evaluasi diklat. Tahapan TOGAF ADM yang dipakai adalah tahap preliminary, architecture vision, business architecture, dan information system architecture, yang mana pemilihan tahap tersebut sesuai dengan penelitian yang hanya sampai pada langkah rancangan konseptual dan berdasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya
KEKURANGAN TOPIK
KESIMPULAN JURNAL
KESIMPULAN REVIEWER
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Penelitian ini telah berhasil menyusun kebutuhan fungsional sistem informasi manajemen pendidikan dan pelatihan dengan menggunakan TOGAF ADM melalui fase architecture vision, business architecture, dan information system architecture yang dapat dijadikan penaduan dalam pengembangan sistem informasi manajemen di Pusdiklat. Rancangan sistem informasi manajemen pendidikan dan pelatihan menghasilkan fungsi monitoring untuk memudahkan stakeholder khususnya para pejabat memonitor serta membuat kebijakan terkait dengan program dan evaluasi diklat. Rancangan sistem informasi manajemen pendidikan dan pelatihan menghasilkan fungsi operasional untuk memudahkan para pegawai mengelola program dan evaluasi diklat serta memudahkan pengajar, peserta, ataupun pihak lain mengetahui informasi terkait dengan program dan evaluasi diklat Kegiatan utama (business core) yang dilaksanakan pada Pusdiklat dapat dijelaskan dengan siklus diklat. Pada Pusdiklat, siklus diawali dengan training needs assessment (TNA) atau analisis kebutuhan diklat (AKD) sebagai bagian dari evaluasi. Program diklat disusun berdasarkan hasil dari AKD. Alat-alat diklat, seperti Kurikulum dan GBPP serta Bahan ajar diklat, disusun kemudian sebagai pelengkap pada pelaksanaan program diklat. Tersedianya alat-alat diklat yang lengkap akan mempermudah penyelenggaraan berbagai jenis diklat yang didukung pula dengan sarana dan prasarana diklat yang memadai. Penyelenggaraan diklat tersebut kemudian dievaluasi dan hasilnya dijadikan salah satu dasar kebijakan pengembangan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Siklus ini terus berlangsung untuk menghasilkan diklat yang profesional. Dari siklus diklat tersebut maka dapat dilakukan analisis kesenjangan ( gap analysis) yang berupa perbandingan antara arsitektur kegiatan (bisnis) yang berlangsung dengan arsitektur kegiatan (bisnis) yang diharapkan berdasarkan siklus diklat tersebut.
JURNAL II JUDUL JURNAL VOLUME DAN HALAMAN TAHUN ISSN PENULIS REVIEWER TANGGAL
ABSTRACK
TUJUAN PENELITIAN
SUBJEK PENELITIAN
Pembuatan Sistem Informasi Pendidikan dan Pelatihan dalam Jabatan Berbasis Web pada Bagian Pengembangan Pegawai Direktorat Jenderal Perbendaharaan JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2 halaman A-376 s.d A-380 2013 ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Rachmat Gerhaantara dan Febriliyan Samopa Deddi Martindra 24 Juli 2017 Sebagai organisasi yang dinamis, Direktorat Jenderal Perbendaharaan sering mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kebutuhan atas perbendaharaan negara. Oleh sebab itu, seluruh pegawai dituntut untuk bisa dengan cepat beradaptasi dengan perubahan – perubahan yang terjadi pada Ditjen Perbendaharaan tersebut. Proses Adaptasi tersebut dilaksanakan dengan berbagai cara, salah satunya dengan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) dalam jabatan. Pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan pelaksanaan diklat dalam jabatan selama ini diadministrasikan oleh Bagian Pengembangan Pegawai Sekretariat Ditjen (Setditjen) Perbendaharaan. Proses administrasi selama ini dilakukan dengan semi manual, dimana permintaan dan pendaftaran calon peserta diklat dilakukan secara manual. Sedangkan untuk administrasi data peserta maupun lulusan proses diklat telah menggunakan aplikasi desktop yang bersifat stand-alone. Telah dirancang sebuah sistem informasi mengenai pendidikan dan pelatihan berbasis web yang mengambil sumber dari proses bisnis yang ditetapkan pada Bagian Pengembangan Pegawai Sekretariat Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Proses perancangan yang dilakukan berbasis pada iconix process yang tersusun atas proses analisa kebutuhan, Penyusunan Domain Model, Use Case Diagram, Robustness Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram dan GUI Storyboard. Hasil dari tulisan ini adalah sebuah prototipe sistem informasi pendidikan dan pelatihan berbasis web yang dapat digunakan untuk melakukan proses automasi pendaftaran serta administrasi hasil diklat yang telah dilaksanakan 1. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat membantu terinteragisnya seluruh kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia 2. Dengan sistem ini dapat digunakan untuk menyebarkan informasi-informasi tentang pelaksanaan diklat dalam jabatan kepada kantor kantor vertikal 3. Dengan sistem ini dapat digunakan untuk melakukan proses pendataan dan pendaftaran bagi pegawai pegawai yang dapat mengikuti diklat Bagian Pengembangan Pegawai direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang merangkap didalamnya Panitia Penyelenggara,
METODE PENELITIAN
MASALAH YANG INGIN DISELESAIKAN
KELEBIHAN TOPIK
Widyaiswara, Fasilitator, dan Peserta Diklat yang juga Aparatur Sipil Negara dikementerian Keuangan Metodologi yang digunakan dalam penulisan jurnal ini terdiri atas proses analisa kebutuhan dan proses analisa desain. Analisa kebutuhan dilaksanakan dengan mengumpulkan data dari hasil studi literatur maupun dari proses pengambilan data pada Bagian Pengembangan Pegawai Ditjen Perbendaharaan. Sedangkan proses analisa desain dilakukan untuk memastikan sistem yang akan dibangun telah sesuai dengan hasil analisa desain yang telah dilakukan. Proses analisa desain pada tulisan ini didasarkan pada pemodelan Use Case Driven Object yang dikembangkan dengan Unified Modeling Language Untuk mengantikan penggunaan aplikasi berbasis desktop. Karena Penggunaan aplikasi tersebut dikhususkan untuk melakukan pendataan terhadap pelaksanaan diklat yang telah dilaksanakan maupun arsip data peserta. Namun karena aplikasi tersebut bersifat desktop, penggunaannya hanya terbatas di Bagian Pengembangan. Sehingga untuk menyebarkan informasi tentang diklat maupun proses pendaftarannya tetap menggunakan tata persuratan secara manual. Database yang hanya tersedia di Bagian Pengembangan Pegawai,terintergrasi ke kantor – kantor daerah sehingga daerah mempunyai data mengenai diklat yang pernah diikuti oleh pegawai yang bekerja di kantor mereka. Dan tidak terjadi lagi peserta diklat yang berulang kali ikut ataupun tidak ada lagi pegawai yang tidak pernah ikut diklat sama sekali.
KEKURANGAN TOPIK
KESIMPULAN JURNAL
Berdasarkan proses pembangunan aplikasi diklat milik Bagian Pengembangan Pegawai ini, didapatkan kesimpulan dan saran sebagai berikut : 1. Aplikasi diklat ini dapat memperpendek dan mengautomasi alur pendaftaran dimana sebelumnya proses ini masih menggunakan proses surat menyurat. 2. Fungsi pendataan hasil diklat yang terdapat pada aplikasi ini dapat digunakan sebagai alternatif terhadap aplikasi yang sudah ada. 3. Fitur pendataan hasil diklat dapat dibuat lebih spesifik kepada data mata pelajaran yang didapatkan pada proses diklat, untuk itu perlu adanya proses sinkronisasi data dengan pihak penyelenggara diklat dalam hal ini Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan 4. Fitur verifikasi yang digunakan dalam menentukan calon peserta masih bersifat manual, diharapkan nantinya proses verifikasi dapat dilakukan secara otomatis oleh sistem. 5. Sistem aplikasi ini nantinya dapat diselaraskan dengan kebutuhan pengembangan sistem kepegawaian lainnya seperti sistem informasi beasiswa.
JURNAL III JUDUL JURNAL VOLUME DAN HALAMAN TAHUN ISSN PENULIS REVIEWER TANGGAL
ABSTRACK
TUJUAN PENELITIAN
SUBJEK PENELITIAN
METODE PENELITIAN
MASALAH YANG INGIN DISELESAIKAN
KELEBIHAN TOPIK KEKURANGAN TOPIK KESIMPULAN JURNAL
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELATIHAN KOPERASI UJI MUTU BERBASIS WE B Jurnal Sistem Informasi MTI-UI , Volume 4, Nomor 1, halaman 67 s.d 71 2012 ISBN 1412-8896 Darmawan Baginda Napitupulu Deddi Martindra 24 Juli 2017
Telah dirancang sistem informasi pelatihan Koperasi Uji Mutu (KUM) berbasis web yang diterapkan pada koperasi Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian. Perancangan sistem informasi pelatihan Koperasi Uji Mutu (KUM) menggunakan metode diagram konteks dan diagram use case untuk mengidentifikasi entitas, data dan proses-proses apa saja yang terjadi di dalam sistem. Hasil dari tulisan ini adalah berupa prototipe sistem informasi pelatihan Koperasi Uji Mutu (KUM) berbasis web yang dapat diakses oleh pengunjung ataupun pengguna jasa pelatihan dan meliputi semua fungsi yang telah diidentifikasi sebelum Perancangan sistem informasi berbasis web yang akan diterapkan pada koperasi uji mutu yang meliputi identifikasi kebutuhan atau fungsional dari sistem (entitas, data dan proses yang terjadi) hingga prototipe dari sistem informasi yang dirancang Koperasi dan anggota koperasi Metodologi yang digunakan dalam tulisan ini meliputi metode koleksi data dan metode perancangan sistem. Metode koleksi data meliputi studi pustaka tentang teknik-teknik pemograman berbasis web serta wawancara dengan pihak pengurus koperasi mengenai model dan fungsionalitas dari sistem. Sedangkan metode perancangan sistem terdiri diagram konteks dan diagram use case. Dapat dijadikan solusi untuk mempromosikan koperasi sehingga nanti diharapkan koperasi bukan hanya menjadi slogan yang menawarkan konsep kebersamaan, kekeluargaan, gotong royong serta persamaan hak dan kewajiban saja melainkan koperasi mencoba untuk tumbuh dan berkembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kemakmuran, kesejahteraan dan kehidupan yang layak secara adil. Pengunjung dan administrasi sebagai personil pada sistem ini dapat kemudahan untuk mengakses website sistem informasi pelatihan dan tertarik dengan jasa pelatihan yang sditawarkan Masih minimnya menu-menu interaktif pada website ini Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan:
1. Sistem Informasi Pelatihan Berbasis Web yang dirancang dapat memberikan informasi menyeluruh mengenai jasa pelatihan yang ditawarkan. 2. Sistem Informasi Pelatihan yang dirancang memberikan nilai tambah berupa efisiensi dan efektivitas (kecepatan), sistem terintegrasi dan kemudahan bagi pengunjung untuk memperoleh informasi yang diinginkan. 3. Dengan sistem informasi yang dirancang memungkinkan pendokumentasian tanpa menggunakan kertas ( paperless documentation) karena data-data disimpan dalam bentuk elektronik.
KESIMPULAN REVIEWER
sistem informasi pelatihan dilihat dari sudut pandang pengunjung adalah data diri, data produk, jadwal, tempat pelatihan, biaya dan data forum. Data diri dimasukkan pengguna bila ingin mendaftar sebagai peserta pelatihan tertentu. Data produk, jadwal, tempat pelatihan, biaya adalah data-data yang bisa diakses pengunjung dengan bebas. Data forum adalah data yang dimasukkan pengunjung bila ingin berdiskusi dalam forum mengenai topik pelatihan tertentu atau memberikan saran dan kritik terhadap kualitas website serta jasa pelatihan yang ditawarkan.