BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006
PROGRAM STUDI DIPLOMA III EKOWISATA \u2013 DKSHE \u2013 FAHU
PROGRAM STUDI DIPLOMA III EKOWISATA \u2013 DKSHE \u2013 FAHU
BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006
STUDI POTENSI WISATA PERDESAAN (RURAL TOURISM) DI DESA MANGUNKERTA KABUPATEN CIANJUR
OLEH : ERIK KURNIAWAN PEMBIMBING : Ir. RACHMAD HERMAWAN, M. Sc. F.
PROGRAM STUDI DIPLOMA III EKOWISATA
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006
Se kt o r Pariwisata EcoVillage,
Potensi Pariwisata
G r e e n To u r i s m
Vi llag e At tr act ion,
Pa sar
atau
Sustainable To u r i s m
Social T raditions,
Nature Res ources
Wisat a Petu ala ng an EKOWI SA T A
Wis ata Alam Wis ata Buday a WISAT A DE SA
DE SA M ANGU NK ERT A, KECA MAT AN CUG ENANG, K ABU PAT EN CIANJU R STUDI POTE NSI WISATA FI SIK)
PERDE SAA N
(BIO -
BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006
Mengkaji potensi wisata perdesaan di Desa Mangunkerta meliputi aspek: • Sumberdaya alam (bio-fisik) Desa Mangunkerta.
yang
•
Harapan masyarakat (keinginan dan kesiapan) terhadap penerapan kegiatan wisata perdesaan (rural Desa Mangunkerta.
•
Rekomendasi strategis (prospek dan strategi) pengembangan wisata perdesaan (rural tourism) melalui pendekatan SWOT.
•
Sebagai bahan informasi bagi pihak swasta yang akan mengembangkan bisnis wisata perdesaan (rural tourism) di Desa Mangunkerta,
•
Sebagai bahan referensi dan pembanding bagi peneliti-peneliti selanjutnya, terutama yang berhubungan dengan kajian tentang wisata perdesaan (rural tourism) di Desa Mangunkerta Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat.
masyarakat tourism) di
BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006
Penelitian dilakukan di Desa Mangunkerta Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat (DAS Cianjur Tengah). Penelitian dilakukan selama ± 1,5 bulan yakni pada bulan Juni sampai dengan Juli 2006.
Penelitian dilakukan melalui lima tahapan berikut : 2. Pengumpulan Data Sekunder 3. Pengumpulan Data Primer 4. Pengolahan dan Analisis Data yang Berhasil Dikumpulkan (Data Primer dilengkapi Data Sekunder) 5. Sintesis dan Pembahasan (Pengambilan Keputusan) 6. Penerapan Wisata Perdesaan.
BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006
Tabel 1. NO
Tahapan Penelitian Studi Potensi Wisata Perdesaan
KEGIATAN
TUJUAN
METODE
OUTPUT
1.
Pengumpulan Data Sekunder
• Studi Pustaka: sumber Pemda • Untuk mendapatkan data Cianjur/Pemkab Cianjur, Dinas awal kondisi umum lokasi, Perhubungan dan Pariwisata sosial masyarakat, dan data Cianjur pola kehidupan • Penelusuran data penelitian masyarakatnya. sebelumnya: sumber skripsi, tesis dan disertasi dengan kasus tempat DAS Cianjur dan Desa Mangunkerta • Penelusuran di Internet: diantaranya di alamat website • www.google.co.id; www.yahoo.com; www.cianjur.go.id
Data Kondisi Umum Kawasan • Letak dan luas kawasan • Topografi • Iklim • Sosial kependudukan • Peta lokasi • Kebijakan rencana tata ruang wilayah Kab. Cianjur Sosial budaya masyarakat dan pola kehidupan masyarakatnya.
2.
Pengumpulan Data Primer
• • Observasi lapang (survey nonUntuk mendapatkan data experimental) potensi sumberdaya alam • Wawancara dengan tokoh (bio-fisik) dan keunikan masyarakat, pemuka agama, budaya masyarakat sebagai serta masyarakat lokal potensi wisata perdesaan. • Studi pustaka: sumber data profil • Desa Mangunkerta dan arsip Desa • Fotografi (contoh foto yang diambil diantaranya: lanskappanorama desa, persawahan, • aktivitas budaya, pola kehidupan masyarakat)
Data potensi wisata perdesaan dan tata letaknya, ditinjau dari aspek: • Ekologi kawasan • Fisik kawasan Data potensi keunikan budaya masyarakatnya (atraksi budaya, permainan rakyat, makanan khas, sistem adat) Data sarana pendukung lokal yang tersedia (misalnya: home-stay, saung/pondok)
BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006 •
3
Pengolahan dan Analisis Data yang berhasil dikumpulkan (Data Primer dilengkapi dengan data sekunder)
• Analisis deskriptif kuantitatif, Untuk menyederhanakan menyederhanakan dan data yang berhasil mentabulasi data menjadi data dikumpulkan agar bisa yang layak digunakan dalam dipahami maksud dari analisis selanjutnya. adanya data tersebut • SWOT [penentuan langkah sekaligus menganalisis data terencana dengan tersebut dengan pendekatan SWOT pertimbangan 4 strategi (matriks SWOT): ST, SO, WT, WO] (Rangkuti, 2005)
4
Sintesis dan Pembahasan (Pengambilan Keputusan)
Untuk menghasilkan data dan strategi alternatif yang valid dan berguna untuk rencana penerapan/pengembangan wisata perdesaan di Desa Mangunkerta
•
5
Penerapan Wisata Perdesaan
Untuk menghasilkan rekomendasi strategis mengenai penerapan/ pengembangan wisata perdesaan di Desa Mangunkerta Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat.
Pemilihan strategi alternatif Rekomendasi Strategis untuk pengembangan/penerapan wisata penerapan/pengembangan wisata perdesaan di Desa Mangunkerta perdesaan (rural tourism) di Desa ditinjau dari aspek bio-fisik dan Mangunkerta Kabupaten Cianjur keunikan budaya masyarakat lokal. Propinsi Jawa Barat.
Faktor internal kawasan: aspek ekologis; daya tarik/potensi wisata; kesiapan, harapan dan keramahan masyarakat lokal • Faktor eksternal: Aksesibilitas, kebijakan yang berlaku (wisata dan tata ruang), pemda, kondisi sosial budaya masyarakat.
• Metode deskriptif struktural dengan proses tahap pemecahan masalah dengan memperkecil kendala dan • menggali potensi yang ada (berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan) • Overlay sumberdaya yang • tersedia dengan deskriptif pendugaan dampak aktivitas wisata • • Metode pertimbangan strategis untuk penerapan wisata perdesaan ditinjau dari aspek fisik – ekologis (bio-fisik) dan budaya masyarakat lokal.
Strategi alternatif pengembangan Desa Mangunkerta menjadi daerah tujuan wisata perdesaan (rural tourism destination) Strategi alternatif penerapan wisata perdesaan di Desa Mangunkerta secara optimal ditinjau dari aspek bio-fisik dan budaya masyarakat Strategi alternatif penyediaan sarana pendukung lokal yang ramah lingkungan Strategi alternatif kegiatan wisata perdesaan berdasarkan potensi yang ada dengan tetap mempertahankan keaslian lingkungan alaminya (minimally effect of tourism activities).
BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006
ADDITIONAL INFORMATION
BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006
Potensi Wisata Perdesaan di Desa Mangunkerta Bio-fisik Kawasan
Indikator :
Letak Geografis Iklim Tanah dan Topografi Air Biota Bunyi Pemandangan Arsitektur Bangunan Pola Permukiman (Pola Ruang)
Budaya Masyarakat Lokal Karakter Sosial Karakter Spiritual
:
n a a s e d r e P ta a s i W i s n te o P
BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006
Keinginan dan Kesiapan Masyarakat terhadap Penerapan Kegiatan Wisata Perdesaan (Rural Tourism) di Desa Mangunkerta Indikator Keberlanjutan Masyarakat dalam Kerangka Ecovillage (Nurlaelih, 2005) Tabel 2. Tingkat Keberlanjutan Masyarakat Total di Lokasi Penelitian – Desa Mangunkerta (Sumber : Nurlaelih, 2005)
No
Aspek
Nilai / Value
1.
Ekologis
215/B**
2.
Sosial
252/B**
3.
Spiritual
299/B**
Total
766/B***
Menunjukkan kemajuan sempurna ke arah keberlanjutan ** A/333+ B/166-332 Menunjukkan suatu awal yang baik ke arah keberlanjutan C/0-165 Menunjukkan perlunya tindakan untuk mencapai keberlanjutan Ket :
*** A/999+ Menunjukkan kemajuan sempurna ke arah keberlanjutan B/500-998 Menunjukkan suatu awal yang baik ke arah keberlanjutan C/0-449 Menunjukkan perlunya tindakan untuk mencapai keberlanjutan
BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006
Prospek dan Strategi Pengembangan Wisata Perdesaan (Rural Tourism) melalui Pendekatan SWOT yang Ditinjau dari Asp Hasil Identifikasi Potensi Wisata dan Kesiapan serta Keinginan Masyarakat
N A A A S T E R D E R K E N P U A G T N A A S M I W A P S E E D S I N D O K
DIAGRAM ALIR PROSPEK DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KONSEP WISATA PERDESAAN DI LOKASI PENELITIAN PROSPEK PENGEMBANGAN
HASIL IDENTIFIKASI POTENSI
STRATEGI PENGEMBANGAN
HASIL RUMUSAN MATRIKS SWOT
Hasil penelitian menunjukan bahwa Desa Mangunkerta dijadikan untuk cocok sebagai daerah / kawasan tujuan wisata perdesaan Sustainable Rural Tourism Destination Area
Minimally negative effect of tourism Optimalisasi fasilitas lokal Optimalisasi ekonomi lokal Nature environment strong point
Bio-fisik kawasan Budaya masyarakat setempat Tingkat keberlanjutan masyarakat (Nurlaelih, 2005)
Strategi SO Strategi ST Strategi WO Strategi WT
BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006
• •
•
Potensi bio-fisik kawasan yang dapat menjadi daya tarik wisata perdesaan berkelanjutan, meliputi aspek letak geografis, iklim, tanah dan topografi, air, biota (flora dan fauna), bunyi dan pemandangan, pola permukiman / pola ruang, serta arsitektur bangunan. Hasil penelusuran tingkat keberlanjutan masyarakat sebagai indikator kepastian keinginan dan kesiapan masyarakat setempat untuk mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan wisata perdesaan yang berkelanjutan yang ditinjau pada tiga aspek penting (ekologis, sosial dan spiritual) merupakan salah satu pendukung dan penjamin berlangsungnya kegiatan wisata secara berkelanjutan (sustainable tourism). Berdasarkan hasil penilaian, ternyata indikasi tingkat keberlanjutan masyarakat di Desa Mangunkerta menunjukkan suatu awal yang baik menuju ke arah keberlanjutan (baik itu aspek ekologis, sosial atau pun spiritual). Sehingga, hal tersebut dapat menjadi peluang terlaksananya konsep wisata perdesaan berkelanjutan yang ditinjau dari aspek ekologis, sosial dan spiritual kawasan. Penerapan konsep wisata perdesaan yang berkelanjutan (sustainable rural tourism) memerlukan langkah-langkah jitu (aksi / strategi jitu). Strategi jitu dirumuskan melalui analisis matriks SWOT, dikarenakan dengan perantara dan bantuan teknik Matriks SWOT, dapat ditemukan strategi yang tepat untuk mengatasi dan mengambil kesempatan bagi penerapan konsep wisata perdesaan di Desa Mangunkerta Kabupaten Cianjur yang menjadi fokus analisis ini. Strategi alternatif / rekomendasi strategis penerapan konsep wisata perdesaan (hasil rumusan analisis matriks SWOT) yang ditinjau secara umum terdiri dari 14 rekomendasi strategis berikut adanya strategi berupa upaya optimalisasi fungsi penggunaan ruang untuk kegiatan wisata perdesaan dan fungsi lainnya (misal : fungsi pertanian, perladangan, perkebunan, talun); perbaikan sistem drainase serta perbaikan dan perlindungan terhadap bangunan tradisional. Hal ini dikarenakan kawasan yang terletak pada ketinggian 700 – 1000 m dpl ini merupakan kawasan yang cocok apabila diperuntukan sebagai daerah tujuan wisata (berdasarkan pertimbangan sumberdaya alam – biofisik).
BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006
•
Mengundang para investor untuk menggarap peluang kekosongan rantai nilai (value chain) dari kegiatan penerapan wisata perdesaan di Desa Mangunkerta; seperti pengelolaan, penyediaan sarana penunjang wisata dan penyediaan jasa wisata lainnya. Melibatkan partisipasi aktif penuh dari masyarakat dalam kegiatan dan program penerapan wisata perdesaan sehingga tercapai suatu kondisi yang saling menguntungkan antar pelaku yang terlibat dalam kegiatan penerapan dan pengelolaan wisata perdesaan yang berlokasi di Desa Mangunkerta Kabupaten Cianjur. • Untuk menghindari benturan yang akan terjadi pada masa datang yang berakibat pada kerugian semua pihak, maka penerapan wisata perdesaan ini harus memperhatikan nilai-nilai yang ada dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat, khususnya masyarakat setempat, yang dapat merusak budaya mereka serta nilai-nilai agama yang dianut. • Dalam penerapan wisata perdesaan harus memperhatikan isu dan aspek lingkungan yang nantinya akan menjadi sorotan tajam secara nasional dan internasional, jika isu ini dapat dikelola dengan baik, maka akan menjadi “strong point” terhadap nilai jual dari obyek dan atraksi wisata (potensi wisata) yang ada di Desa Mangunkerta. • Perlu penelitian lebih lanjut tentang tata ruang lokasi wisata perdesaan, karena faktorfaktor dalam analisis SWOT baik faktor internal maupun faktor eksternal belum memuat pendekatan spas ial (ruang), dimana pendekatan s pas ial memiliki relevansi dalam pengembangan kawasan karena dapat menggambarkan pemanfaatan dan pengendalian kawasan.
BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006
Bappeda Kabupaten Cianjur. 2005. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur : 2005 – 2015. Pemerintah Kabupaten Cianjur. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Cianjur. Cianjur. 197 hal. Hendarto, KA. 2003. Ekowisata: Sebuah Diferensiasi Produk Pariwisata di Indonesia Pasca Tragedi Bali “12 Oktober 2002”. Jurnal PDF. Majalah Usahawan No. 01 Tahun XXXII Januari 2003. Website: www.google.co.id. (4 Maret 2006). Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa. 2005. Potensi Desa serta Profil Desa dan Profil Kelurahan : Desa Mangunkerta Kecamatan Cugenang. Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa. Pemerintah Kabupaten Cianjur. Nurlaelih, EE. 2005. Aplikasi Konsep Desa Berkelanjutan (Ecovillage) dalam Pengelolaan Lanskap Perkampungan Tradisional (Studi Kasus : Perkampungan Sunda di DAS Cianjur, Jawa Barat). Tesis. Program Pascasarjana IPB. Bogor. Tidak Dipublikasikan. Puspar UGM. 2003. Pengembangan Model Pariwisata Perdesaan sebagai Alternatif Pembangunan Berkelanjutan (Identifikasi Potensi untuk Perencanan Pengembangan Model Pariwisata Perdesaan). Html File: Abstrak Penelitian. Puspar Library. Center for Tourism Studies Gadjah Mada University. Yogyakarta. Website: www.pusparugm.org/pdln2003/. (4 Maret 2006). Rahardjo, B. 2005. Ekoturisme Berbasis Masyarakat dan Pengelolaan Sumber Daya Alam. Buku Manual. Penerbit Pustaka Latin. Bogor. 108 hlm. Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 188 hlm. Sihite, R. 2000. Tourism Industri. SIC. Surabaya. Suwantoro, G. 2002. Dasar–dasar Pariwisata. ANPI. Yogyakarta. 108 hlm. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan. Arsip Negara. Direktorat Jenderal Pariwisata dan Direktorat Bina Pariwisata Nusantara Tahun 1997. Jakarta. 32 hlm. Yoeti, OA. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Penerbit Angkasa. Bandung. 347 hlm.
BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006
TERIMA KASIH
HATUR NUHUN
DOKUMENTASI HASIL PENELITIAN ECO-RURAL TOURISM
POTENSI BIO-FISIK KAWASAN
BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006
SUMBER AIR DARI TATA GUNA LAHAN
Tata Guna Lahan Alami di Lokasi Penelitian : (a) Talun Bambu dan (b) Lahan Pertanian yang disertai Kolam Penampungan Air
noi t at n ne oi tm au t cno eD m4 u8 cg onDer4I8gnerI
(a)
(b)
DOKUMENTASI HASIL PENELITIAN ECO-RURAL TOURISM
JENIS TANAMAN YANG TERIDENTIFIKASI
K I S I F O I B I S N E T O P
No
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Fungsi
1
Cabe rawit
Capsicum annum L.
Sayur
2
Jambu air
Syzygium aqueum Burm, f.
Buah
3
Jambu biji
Psidium guajava L.
Buah
4
Jambu bol
Syzygium malacenses L.
Buah
5
Jeruk
Citrus nobilis Lour
Buah
6
Jeruk bali
Citrus maximanus
Buah
7
Kaktus
Napalaea cochenilifera
Hias
8
Mangga
Mangifera indica L.
Buah
9
Nangka
Artocarpus integra Merr.
Buah
10
Pisang
Musa paradisiaca L.
Buah
11
Pisang hias
Heliconia bihai L.
Hias
12
Rasamala
Altingia exelsa Norona
Industri
13
Singkong
Manihot esculenta Crantz.
Pati
14
Surian
Toona sureni (BL) Merr.
Industri
Sumber : Observasi (2006).
BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006
SUMBER BUNYI
n o ti ta n e m u c o D h il e a lr u N
Aliran Air di Tengah Permukiman sebagai Salah Satu Sumber Bunyi di Lokasi Penelitian
BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006
DOKUMENTASI HASIL PENELITIAN ECO-RURAL TOURISM
N A G N A D N A M E P
Pemandangan Lanskap (Visual) di Lokasi Penelitian, Positif : (a) Agroforestri (b) Talun Bambu; Negatif : (c) Tumpukan Sampah
(b)
(a)
K I S I F O I B I S N E T O P
noi t at ne muc o D hil eal r u N
noi t at ne muc o D hil eal r u N
F I T I S O P
noi t at ne muc o D 48gnerI
(c)
noi t at ne muc o D 48gnerI
F I T A G E N
DOKUMENTASI HASIL PENELITIAN ECO-RURAL TOURISM
K I S I F O I B I S N E T O P
N A N U G N A B R U T K E T I S R A N A D H A R A J E S R E B N A L A G G N I N E P
BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006
Arsitektur Rumah Tradisional Sunda Berdasarkan Bentuk Atap : (a) Jolopong dan (b) Parahu Kumereb
noi t at ne muc o D hil eal r u N
noi t at ne muc o D hil eal r u N
(a)
(b)
Peninggalan Sejarah berupa Bangunan Tradisional sebagai Potensi Wisata Perdesaan : (a) Rumah Panggung Berusia Ratusan Tahun; dan (b) Batu Gapura Masuk
noi t at ne muc o D 48gnerI
noi t at ne muc o D 48gnerI
(a)
(b)
DOKUMENTASI HASIL PENELITIAN ECO-RURAL TOURISM
BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006
Potongan Pola Permukiman Desa Mangunkerta yang berada dalam Cakupan DAS Cianjur Tengah, Berdasarkan Tata Guna Lahannya (Sumber: Lisnurita 2001 dalam Nurlaelih, 2005)
DOKUMENTASI HASIL PENELITIAN ECO-RURAL TOURISM
BOGOR, NOVEMBER BOGOR,21OCTOBER 12, 2006 2006
Strategi Penerapan Wisata Perdesaan Hasil Analisis Matriks SWOT di Lokasi Penelitian No 1
2
Strategi Penerapan
Strategi memanfaatkan kekuatan dan mengisi peluang •
Meningkatkan koordinasi antara Pemda dengan anggota masyarakat dalam program pelestarian dan peningkatan budaya, kesenian dan kerajinan setempat dalam kerangka konsep ecovillage.
•
Mengkoordinasikan kepada Pemda dan anggota masyarakat mengenai pentingnya konsep ecovillage untuk keberlanjutan wisata dan masyarakat seutuhnya
•
Memanfaatkan keinginan dan harapan masyarakat yang sepenuhnya mendukung konsep ecovillage dalam rangka mewujudkan terlaksananya konsep wisat perdesaan yang berkelanjutan sebagai alternatif wisata yang mencakup peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) serta program Pemda (pelestarian dan peningkatan budaya, kesenian dan kerajinan setempat).
•
Menjalin kerja sama dengan pihak swasta (di bidang infrastruktur).
Strategi memanfaatkan kekuatan dan mengatasi ancaman • •
Meningkatkan wawasan masyarakat tentang pengelolaan limbah melalui pembelajaran dalam kerangka konsep ecovillage. Mencanangkan program pelestarian budaya yang didukung oleh partisipasi aktif masyarakat dan peraturan pemerintah daerah mengenai pelestarian budaya. • Menyusun paket wisata sebagai alternatif peningkatan ekonomi masyarakat; diperlukan partisipasi aktif masyarakat sebagai penyedia jasa dan kegiatan wisata. 3
Strategi mengatasi kelemahan dan mengisi peluang •
Meningkatkan fungsi bangunan masyarakat setempat dalam memenuhi standar fasilitas wisata agar dapat meminimalisir bangunan baru dengan fungsi yang sama. • Memperkaya khasanah budaya masyarakat dengan meningkatkan kualitas kegiatan khas berupa gotong royong dan memunculkan kegiatan khas lainnya (misalnya kerajinan sangkar burung) sebagai bukti nyata partisipasi aktif masyarakat dalam program pelestarian dan peningkatan budaya, kesenian dan kerajinan setempat. • Meningkatkan keterlibatan pihak swasta dalam penanaman saham wisata di Desa Mangunkerta, yakni sebagai penyedia lapangan kerja baru untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. 4
Strategi mengatasi kelemahan dan menghadapi ancaman • •
Melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan wisata perdesaan yang berkelanjutan ( sustainable eco-rural tourism). Meningkatkan wawasan dan partisipasi aktif masyarakat dalam penyediaan fasilitas wisata ( home-stay, toilet, ruang kegiatan wisata) sebagai alternatif fasilitas wisata yang ramah lingkungan (minimally effect of tourism facilities ). • Mempertahankan kegiatan khas gotong royong sebagai salah satu cara memunculkan kegiatan khas lainnya, sekaligus sebagai tindakan preventif terhadap budaya luar.