1. Tabel Krejcie dan Morgan Krejcie dan Morgan membuat daftar yang bisa dipakai untuk menentukan jumlah sampel sebagai berikut (Lihat Tabel) . Populasi (N) 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210
Sampel (n) 10 14 19 24 28 32 36 40 44 48 52 56 59 63 66 70 73 76 80 86 92 97 103 108 113 118 123 127 132 136
Populasi (N) 220 230 240 250 260 270 280 290 300 320 340 360 380 400 420 440 460 480 500 550 600 650 700 750 800 850 900 950 1000 1100
Sampel (n) 140 14 0 144 14 4 148 14 8 152 15 2 155 15 5 159 15 9 162 16 2 165 16 5 169 16 9 175 17 5 181 18 1 186 18 6 191 19 1 196 19 6 201 20 1 205 20 5 210 21 0 214 21 4 217 226 234 242 248 254 260 265 269 274 278 285
Populasi (N) 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000 2200 2400 2600 2800 3000 3500 4000 4500 5000 6000 7000 8000 9000 10000 15000 20000 30000 40000 50000 75000 1000000
Sampel (n) 291 297 302 306 310 313 317 320 322 327 331 335 338 341 346 351 354 357 361 364 367 368 370 375 377 379 380 381 382 384
Sumber : Uma Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empat, p. 159
76
2. Tabel Isaac dan Michael
Tabel penentuan jumlah sampel dari Isaac dan Michael memberikan kemudahan penentuan jumlah sampel berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%. Dengan tabel ini, peneliti dapat secara langsung menentukan besaran sampel berdasarkan jumlah populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki.
Siginifikasi
Siginifikasi
N
1%
5%
10%
N
1%
5%
10%
10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270
10
10
10
280
155
138
15
14
14
290
158
140
19
19
19
300
161
143
24
23
23
320
167
147
29
28
28
340
172
151
33
32
32
360
177
155
38
36
36
380
182
158
42
40
39
400
186
162
47
44
42
420
191
165
51
48
46
440
195
168
55
51
49
460
198
171
59
55
53
480
202
173
63
58
56
500
205
176
67
62
59
550
213
182
71
65
62
600
221
187
75
68
65
650
227
191
79
72
68
700
233
195
83
75
71
750
238
199
87
78
73
800
243
202
94
84
78
850
247
205
102
89
83
900
251
208
109
95
88
950
255
211
116
100
92
1000
258
213
122
105
97
1100
265
217
129
110
101
1200
270
221
135
114
105
1300
275
224
142
119
108
1400
279
227
148
123
112
1500
283
229
154
127
115
1600
286
232
160
131
118
1700
289
234
165
135
122
1800
292
235
171
139
125
1900
294
237
176
142
127
2000
297
238
182
146
130
2200
301
241
187
149
133
2400
304
243
192
152
135
2600
197 202 207 216 225 234 242 250 257 265 272 279 285 301 315 329 341 352 363 373 382 391 399 414 427 440 450 460 469 477 485 492 498 510 520 529
307
245
77
3. Aturan Slovin
Berbeda dengan dua table di atas, kita juga bisa menentukan ukuran atau jumlah sampel dengan formula yang dikembangkan oleh Slovin dengan margin error yang diperkenankan berkisar antara 5 - 10%, yakni dengan rumus : n
N
1 Nd
2
keterangan : n : ukuran sampel yang dibutuhkan N : jumlah populasi d : batas kesalahan yang diperkenankan (5% atau 10%) Selain ketiga aturan diatas, ternyata masih ada teori lain yang bisa menjadi referensi dalam menentukan jumlah sampel. Teori ini adalah teori R oscoe dalam buku Research Method for Businerss (1982:253) yang menyatakan bahwa untuk menentukan ukuran sampel penelitian bisa dilakukan dengan beberapa acuan yakni: 1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 3sampai dengan 500, 2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya : pria-wanita, pegawai negeri-swasta, dan lain-lain), maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30, 3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisa dengan multivariate (korelasi atau regresi berganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 6 (5 variabel independen + 1 variabel dependen), maka jumlah anggota sampel adalah 10 x 6 = 60, 4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 sampai dengan 20. Gay dan Diehl (1992) berpendapat bahwa sampel haruslah sebesar besarnya. Pendapat Gay dan Diehl (1992) ini mengasumsikan bahwa semakin banyak sampel yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat digenelisir . Namun ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya. 1. Jika penelitiannya bersifat deskriptif, maka sampel minimumnya adalah 10% dari populasi 2. Jika penelitianya korelasional, sampel minimunya adalah 30 subjek 78
3. Apabila penelitian kausal perbandingan, sampelnya sebanyak 30 subjek per group 4. Apabila penelitian eksperimental, sampel minimumnya adalah 15 subjek per group Tidak jauh berbeda dengan Gay dan Diehl, Roscoe (1975) juga memberikan beberapa panduan untuk menentukan ukuran sampel yaitu : 1.
Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian 2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat 3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian 4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20
79