Design of Goods & Service
Tugas Mata Kuliah
Manajemen Operasi Lanjut
oleh :
Budi Istiyar
Fuad Iwan S.
Program Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2013
A. PENDAHULUAN
1. Temsa Global
Temsa Global adalah perusahaan otomotif dengan pabrik yang terletak di
Adana, Adapazari, Mesir. Ia memproduksi bus, mini bus dan truck ringan
lewat pabriknya di Turki. Perusahaan itu memulai bisnisnya dibawah lisensi
dari Mitsubishi pada tahun 1984, ketika itu ia hanya dapat membuat produk
yang dilisensikan kepadanya. Sejak 2001, Temsa global telah secara bertahap
mengembangkan kemampuan desain untuk mendukung pergeseran dalam strategi
produknya. Tahun 2009, Temsa R&D and Technology Inc yang didirikan tahun
2003 mempunyai lebih dari 200 pekerja.
Tahun 2009, Temsa Global memperkenalkan model bus kota pertamanya,
Avenue. Temsa Global mendesain Avenue utamanya untuk pasar Eropa,
bekerjasama dengan pelanggannya Arriva, sebuah perusahaan jasa transportasi
yang beroperasi di 12 negara Eropa. Temsa R&D Center bekerjasama dengan
universitas dan institusi penelitian pada pengembangan teknologi dan
peningkatan aplikasi. Avenue didesain oleh Temsa R&D and Technology yang
merupakan saudara Temsa Global, dan desain baru itu sangat mengurangi biaya
produksi. Pengurangan biaya produksi membuat Temsa Global dapat bersaing
dengan harga kompetitif dengan para pesaingnya yang memproduksi barang yang
sama. Sekarang industri bus berkembang ke arah teknologi tenaga hybrid, dan
desain ramah lingkungan berlanjut menjadi sesuatu yang penting. Temsa
Global telah mengatur agar dapat menangkap peluang ini lebih awal. Avenue
lebih murah 1.700 pounds dari bus yang sejenis lainnya. Material campuran
yang digunakan pada tubuh dan versi hybrid menawarkan 25% penghematan pada
konsumsi bahan bakar.
Langkah selanjutnya adalah untuk memasarkan Avenue di negara eropa
lainnya, sebaik di Turki. Pelanggan dipasar yang berbeda memiliki kebutuhan
yang berbeda, dan desain modular Avenue akan memainkan peranan penting
dalam menawarkan produk yang sesuai dengan keinginan.
Melalui desain produk, Temsa menjadi merek global kurang dari 1
dekade. Tantangan selanjutnya adalah untuk mendukung customer-driven
strategy dengan layanan jaringan yang menjangkau pasar dengan karakteristik
yang berbeda. Hal ini akan membutuhkan penguasaan kemampuan yang baru.
2. Regal Marin
Dengan ratusan pesaing dalam bisnis perahu, Regal Marin harus bekerja
untuk membedakan dirinya dari kelompok. Seperti yang kita lihat di Profil
Perusahaan Global, Regal Marin secara terus menerus mengenalkan produk
inovatif dan berkualitas tinggi. Itu adalah strategi diferensiasi yang
direfleksikan oleh lini produk yang terdiri dari 22 model.
Untuk menjaga kebiasaan inovasi dengan begitu banyak variasi siklus
hidup perahu, Regal secara terus-menerus melihat masukan desain dari para
pelanggan, penjual dan konsultan. Ide desain secara cepat ditemukan
didalam styling studio, di mana mereka ditempatkan di dalam mesin CAD agar
mempercepat proses pembangunannya. Desain perahu yang ada sekarang ini
selalu berkembangkan sewaktu perusahaan mencoba untuk tetap stylish dan
kompetitif. Terlebih lagi dengan daur hidup produk yang pendek selama 3
tahun, arus produk baru yang kuat dibutuhkan. Beberapa tahun lalu, produk
baru adalah Rush dengan 3 penumpang seharga $11.000, sebuah perahu kecil
tetapi sangat bertenaga untuk menarik orang yang bermain sky. Ia diikuti
oleh kapal tempel 20 kaki yang penuh inovasi dan telah memenangkan
penghargaan didalam industri. Kapal jenis lain adalah Commodore 44 kaki
yang didesain ulang dengan ruang kabin yang mewah. Dengan semua model dan
inovasi, desainer Regal dan tenaga produksi dibawah tekanan untuk
menanggapi dengan cepat.
Dengan memasukkan pemasok kunci lebih awal dan mendesak mereka dalam
tahap desain, Regal meningkatkan inovasi dan kualitas sambil mempercepat
pengembangan produk. Regal menemukan bahwa semakin cepat membawa pemasok
masuk, maka semakin cepat kita dapat membawa perahu ke pasar. Setelah tahap
pengembangan yang merupakan inovasi dan model, desainer CAD menghasilkan
spesifikasi produk. Tahap pertama dalam produksi sesungguhnya adalah
pembuatan "plug", ukiran berbasis busa yang digunakan untuk membuat cetakan
untuk lambung, serat kaca dan deck. Spesifikasi dari sistem CAD
mengendalikan proses ukiran. Sekali plug diukir, cetakan permanen untuk
setiap hull baru dan desain dek terbentuk. Cetakan memakan waktu sekitar 4
sampai 8 minggu untuk dibuat dan seluruhnya buatan tangan. Cetakan lain
yang serupa dibuat untuk banyak fitur lain di perahu Regal, dari galeri dan
kabin, komponen untuk wc dan tangga. Jadi cetakan yang sudah selesai dapat
bergabung dan digunakan untuk membuat ribuan perahu.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa strategi produk dari Temsa Global pada tahun 2009? Bagaimana
perbedaannya dengan strategi pada tahun 1984? Apa perubahan
organisasional yang mendukung perubahan ini?
2. Apa keuntungan yang mungkin didapat dari investasi R&D Center untuk
teknologi lanjutan? Diskusikan dampaknya, dihubungkan dengan
perubahan sudut pandang dan keinginan dari konsumen.
3. Apa yang harus difokuskan oleh Temsa Global dalam mendukung market-
driven product strategy dan customized designs?
4. Bagaimana konsep daur hidup produk berlaku pada produk Regal
Marine?
5. Apa strategi yang digunakan Regal Marine agar tetap kompetitif?
6. Apa penghematan yang dicapai Regal Marin dengan menggunakan
teknologi CAD dari pada teknik penyusunan tradisional?
7. Apa keuntungan dari teknologi desain CAD yang digunakan Regal
Marine?
C. PEMECAHAN MASALAH
1. Pendekatan Teori Desain Produk
a) Desain Yang Tangguh
Desain yang tangguh (robust design) berarti produk didesain
sedemikian rupa sehingga sedikit bervariasi atau perakitan tidak
berdampak banyak pada produk. Sebagai contoh, AT & T
mengembangkan sebuah IC (integrated circuit) yang dapat
digunakan pada banyak produk untuk memperkuat sinyal suara.
Seperti telah didesain sebelumnya, IC harus diproduksi degan
sangat tepat untuk menghindari adanya variasi kekuatan sinyal.
Sebuah IC dapat menghabiskan banyak biaya karena dibutuhkan
pengendalian kualitas yang ketat selama proses produksi. Setelah
menguji dan menganalisis desain, insinyur AT & T menyadari bahwa
jika resistansi IC dikurangi yang merupakan sebuah perubahan
kecil tanpa biaya maka IC akan jauh kurang sensitive terhadap
variasi pada proses produksi. Hasilnya adalah perbaikan kualitas
sebesar 40 %.
b) Desain Modular
Produk yang didesain dalam komponen yang terbagi-bagi dikenal
sebagai desain modular (modular design). Desain modular dapat
juga dikatakan sebagai bagian atau komponen sebuah produk dibagi
menjadi komponen yang dapat dengan mudah ditukar atau
digantikan. Desain modular menawarkan fleksibilitas pada
produksi dan pemasaran sehingga dapat memberikan kepuasan kepada
pelanggan. Sebagai contohnya, harley-Davidson yang menggunakan
relative sedikit mesin, gardan, tangki bensin dan system
suspensi berbeda, dipadukan untuk memproduksi berbagai variasi
motor. Konsep komponen pemilahan-pemilahan yang sama digunakan
banyak industri, mulai dari produsen kerangka pesawat hingga
restoran cepat saji untuk membuat variasi produksi. Contoh yang
lain dapat dijumpai pada produk penjualan peripheral computer,
gadget dll. Pada satu titik tertentu, desain modular juga
berarti mencapai tingkat kepuasan konsumen sesuai dengan
keinginan.
c) Computer-Aided Design (CAD)
Computer-Aided Design (CAD) adalah penggunaan sebuah computer
secara interaktif untuk mengembangkan dan mendokumentasikan
sebuah produk. Walaupun penggunaan dan variasi software CAD
sangat luas,CAD secara umum masih digunakan untuk membuat
gambaran kasar dan gambar tiga dimensi. Walaupun
demikian,penggunaan CAD meluas dengan cepat. Software CAD
menjadikan perancang menghemat waktu uang dengan memperpendek
siklus pengembangan hampir semua produk. CAD secara efektif dan
efisien serta hemat waktu dalam menggambarkan secara 3D, desain
produk yang akan diproduksi dalam pencapaian target pasar. Satu
perluasan dari CAD adalah software Design for Manufactur and
Assembly (DFMA). DFMA adalah software yang memungkinkan
perancang melihat dampak desain pada proses produksi pada suatu
produk. CAD dapat juga menggambarkan produk dalam versi beta/
visual atau prototype. Beberapa siatem CAD telah berpindah ke
internet melalui e-commerce,dimana mereka menghubungkan desain
berbasis computer dengan pembelian, outsourcing,produksi dan
pemeliharaan jangka panjang. Dengan CAD di internet, pelanggan
dapat memasukkan perpustakaan desain pemasok dan melakukan
perubahan desain. Teknologi CAD didasarkan pada informasi desain
produk elektronik dalam bentuk digital. Informasi digital telah
terbukti sangat penting dan standar. Untuk penukaran telah
dikembangkan dan dikenal sebagai Standar for the Exchange of
Produk Data (STEP). STEP menyajikan sebuah format yang
memungkinkan transmisi elektronik data tiga dimensi. STEP
membuat produsen dapat menyatakan informasi produk tiga dimensi
dalam sebuah format standar, sehingga data tersebut dapat
dipertukarkan secara lebih luas (internasional), menjadikan
jarak dan waktu bukan masalah yang besar bagi produsen dalam
memadukan desain produksi dan proses pendukung.
d) Computer-Aided Manufacturing (CAM)
Produksi dengan bantuan computer (CAM) merujuk pada penggunaan
program computer diterjemahkan menjadi perintah untuk CAM, hasil
dari kedua teknologi ini disebut sebagai CAD/CAM. Atau dapat
dikatakan CAM adalah penggunaan teknologi informasi untuk
mengendalikan mesin.
Keuntungan dari CAD dan CAM adalah:
Kualitas produk. CAD menjadikan perancang dapat meneliti
lebih banyak alternative,kemungkinan masalah,dan bahaya yang
mungkin terjadi.
Waktu desain yang lebih pendek. Fase desain yang lebih pendek
menyebabkan biaya menjadi lebih murah dan respon dipasaran
juga meningkat.
Penguraan biaya produksi. Pengurangan persediaan,penggunaan
karyawan yang lebih efisien dengan jadwal yang lebih
baik,serta penerapan perubahan desain yang lebih cepat,semua
itu dapat mengurangi biaya.
Ketersediaan data. Konsolidasi data produk yang
akurat,sehingga semua orang beroperasi dengan informasi yang
sama dapat menghasilkan pengurangan biaya yang sangat besar.
Kemampuan baru. Sebagai contoh,kemampuan untuk memutar dan
menggambarkan objek, memeriksa jarak ruangan, menghubungkan
komponen dan tambahannya, serta memperbaiki penggunaan
peralatan mesin yang dikendalikan secara numerik dalam bentuk
tiga dimensi dengan cara menyajikan kemampuan produksi yang
baru. System komputerisasi menghilangan cukup banyak
pekerjaan rinci, sehingga perancang dapat berkosentrasi pada
aspek konseptual dan imajinatif.
e) Teknologi Virtual Realty
Teknologi virtual reality merupakan bentuk komunikasi secara
tampilan dimana gambar menggantikan benda aslinya, tetapi masih
memungkinkan pengguna untuk menanggapi secara interaktif.
Hal ini menggambarkan bahwa ada bentuk komunikasi lain disamping
komunikasi secara verbal. Saat informasi desain ada dalam sebuah
system CAD, maka desain ini juga ada dalam bentuk digital
elektronis untuk penggunaan lainnya. Sebagai contoh, menciptakan
versi sebuah "mobil virtual" yang menggunakan proyektor video
gantung untuk memproyeksikan gambar pada lantai diruangan yang
kecil. Setelah mengenakan kacamata khusus,baik perancang dan
pelanggan melihat sebuah model tiga dimensi akan seperti apa isi
mobil dengan desain baru tersebut. Virtual reality juga
digunakan untuk mengembangkan tata letak tiga dimensi untuk
semua hal mulai dari restoran hingga taman bermain.
f) Analisis Nilai
Ada proses mencari pengembangan menuju produk yang lebih baik
atau produk dibuat lebih ekonomis atau dibuat lebih ramah
lingkungan. Evaluasi terhadap produk yang telah sukses yang
terjadi selama masa produksi.
2. Pendekatan Teori Siklus Hidup
a) Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan
pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti
halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau
daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu
suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak
diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar. Siklus
Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang
penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang
mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini
dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya
dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.
Ada berbagai pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk. Ada yang
menggolongkannya menjadi introduction, growth, maturity, decline
dan termination. Sementara itu ada pula yang menyatakan bahwa
keseluruhan tahap – tahap Siklus Hidup Produk (Product Life
Cycle) terdiri dari introduction (pioneering), rapid growth
(market acceptance), slow growth (turbulance), maturity
(saturation), dan decline (obsolescence). Meskipun demikian pada
umumnya yang digunakan adalah penggolongan ke dalam empat tahap,
yaitu introduction, growth, maturity dan decline.
Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di
bagi menjadi empat tahap, yaitu :
1. Tahap perkenalan (introduction).
Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang
besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang
di jual umumnya barang baru (betul-betul baru) karena masih
berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan
tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan
memang harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual.
Di samping itu distribusi barang tersebut masih terbatas dan
laba yang diperoleh masih rendah.
2. Tahap pertumbuhan (growth).
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan
meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat
meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan,
maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak
seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai
memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara
lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan
distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.
3. Tahap kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan
masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap
ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai turun.
Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan
perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada
tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai
ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.
4. Tahap kemunduran (decline)
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan
selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti
dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus
sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah
kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi
pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan
sudah jauh menurun.Apabila barang yang lama tidak segera
ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka
perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang
sangat terbatas' Altematif-alternatif yang dapat dilakukan
oleh manajemen pada saat penjualan menurun antara lain:
a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta
program produksinya agar lebih efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba
optimum pada barang yang sudah ada.
e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.
b) Strategi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Bila Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap
sebagai nilai strategik bagi suatu perusahaan, maka manajernya
harus dapat menentukan dimana posisi Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) produknya. Identifikasi tahapan Siklus
Hidup Produk (Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan
kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status produk dan
membandingkan hasilnya dengan pola yang umum. Tahap Siklus Hidup
Produk (Product Life Cycle) suatu produk dapat ditentukan dengan
mengidentifikasikan statusnya dalam market volume, rate of
change of market volume.
Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product
Life Cycle) ini memiliki beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :
1. Tahap Perkenalan (Introduction)
a. Strategi peluncuran cepat (rapid skimming strategy)
Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat
promosi yang tinggi. Perusahaan berusaha menetapkan harga
tinggi untuk memperoleh keuntungan yang mana akan digunakan
untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran.
b. Strategi peluncuran lambat (slow skimming strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan
sedikit promosi. Harga tinggi untuk memperoleh keuntungan
sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya pemasaran.
c. Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk pada harga yang rendah dengan
biaya promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi
pasar yang paling cepat dan pangsa pasar yang paling besar.
d. Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan tingkat promosi
rendah dan harga rendah. Harga rendah ini dapat mendorong
penerimaan produk yang cepat dan biaya promosi yang rendah.
2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
Selama tahap pertumbuhan perusahaan menggunakan beberapa
strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat
selama mungkin dengan cara:
a. Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan
keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih baik.
b. Perusahaan menambahkan model – model baru dan produk
– produk penyerta (yaitu, produk dengan berbagai
ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk
utama)
c. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
d. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan
memasuki saluran distribusi yang baru.
e. Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang
menyadari produk (product awareness advertising) ke
iklan yang membuat orang memilih produk (product
preference advertising)
f. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli
yang sensitif terhadap harga dilapisan berikutnya.
3. Tahap Kedewasaan (Maturity)
Perusahaan meninggalkan produk mereka yang kurang kuat dan
lebih berkonsentrasi sumber daya pada produk yang lebih
menguntungkan dan pada produk baru.
a. Memodifikasi pasar dimana perusahaan berusaha untuk
memperluas pasar untuk merek yang mapan.
b. Perusahaan mencoba menarik konsumen yang merupakan
pemakai produknya.
c. Menggunakan strategi peningkatan keistimewaan (feature
improvement) yaitu bertujuan menambah keistimewaan baru
yang memperluas keanekagunaan, keamanan atau kenyaman
produk.
d. Strategi defensif dimana perusahaan untuk mempertahankan
pasar yang mana hasil dari strategi ini akan memodifikasi
bauran pemasaran.
e. Strategi peningkatkan mutu yang bertujuan meningkatkan
kemampuan produk, misalnya daya tahan, kecepetan, dan
kinerja produk.
f. Strategi perbaikan model yang bertujuan untuk menambah
daya tarik estetika produk seperti model, warna, kemasan
dan lain – lain.
g. Menggunakan take-off strategy yang mana marupakan salah
satu strategi yang digunakan untuk mencapai fase
penerimaan konsumen baru, strategi ini dapat
memperbaharui pertumbuhan pada saat produk masuk dalam
kematangan.
4. Tahap Penurunan (Decline)
a. Manambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati
posisi persaingan yang baik.
b. Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada
produk
c. Mencari pasar baru
d. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai
ketidakpastian dalam industri dapat diatasi
e. Mengurangi investasi perusahaan secara selesktif dengan
cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan.
f. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang
tunai secara cepat
g. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.
D. JAWABAN CASE
Jawaban :
1. Strategi Temsa Global pada tahun 2009 adalah sebagai perusahaan
yang mengembangkan sendiri produknya, sehingga memiliki keunggulan
teknologi dan biaya murah dari pesaing.
Strategi tahun 2009 berbeda dengan strategi tahun 1984, pada waktu
itu Temsa Global tidak mengembangkan produknya sendiri, tetapi
membeli lisensi produk dari perusahaan lain (Mitsubishi) dan
memproduksinya.
Perubahan organisasional yang mendukung hal ini adalah bahwa Temsa
global telah secara bertahap mengembangkan kemampuan desain untuk
mendukung pergeseran dalam strategi produk, sampai pada tahun 2003
Temsa Global mendirikan Temsa R&D and Technology Inc. Perusahaan
tersebut berhasil mendesain bus kota pertama bagi Temsa Global
bernama Avenue, yang mempunyai keunggulan biaya murah sehingga
membuat Temsa Global mampu bersaing di pasar. Selain itu Avenue
juga menawarkan teknologi hybrid dengan keunggulan hemat bahan
bakar sampai 25%.
2. Keuntungan yang mungkin didapat dari investasi R&D Center untuk
teknologi lanjutan adalah :
a. Penghematan Biaya, perusahaan tidak perlu membeli lisensi produk
dari perusahaan lain sehingga harga produk ke konsumen menjadi
lebih murah.
b. Customized Product, perusahaan dapat mengembangkan produknya
sendiri sesuai keinginan dan kebutuhan pasar, sehingga produk
yang dihasilkan dapat memenuhi harapan konsumen dan dapat
disesuaikan pada konsumen yang berbeda.
3. Market Driven Product Strategy adalah sebuah konsep bagaimana
perusahaan menyesuaikan strategi dengan keinginan dan kebutuhan
konsumen. Temsa Global dalam mendukung market-driven product
strategy dan customized designs sehingga harus fokus pada keinginan
dan kebutuhan konsumen. Setelah mengetahui keinginan dan kebutuhan
konsumen, perusahaan harus merespon dengan cepat supaya tidak
kehilangan kesempatan.
4. Regal Marine mempunyai daur hidup produk yang berlangsung selama 3
tahun, sebuah produk yang sudah berumur 3 tahun akan out of date
dalam hal desain dan siklus produknya akan berakhir.
5. Regal Marine menggunakan strategi diferensiasi produk, yang terus-
menerus memperkenalkan produk baru dengan inovasi baru dan gaya
baru untuk tetap kompetitif.
6. Regal Marine dapat menghemat biaya dan waktu dengan sistem CAD.
Sistem CAD memungkinkan kita melakukan pengujian desain dan model
dengan cepat dan murah, karena model dapat diuji lewat bantuan
software 3D yang memungkinkan melihatnya seperti nyata. Bila
menggunakan sistem manual maka dibutuhkan waktu lebih lama dan
biaya lebih banyak karena model dibuat asli.
7. Manfaat yang paling utama dari teknologi desain CAD adalah
kesederhanaan dan kecepatan. Sebuah model dapat dibuat dan diuji
secara cepat dengan proses sederhana, sebelum model itu benar -
benar diproduksi.
Sumber :
1. Haizer, Jay and Barry Render, 2011, Operations Management, 10th
edition, New Jersey: Prentice Hall
2. Munjiati Munawaroh (2013), Manajemen Operasi, edisi ke-2 th, LP3M
UMY
3. Basu Swastha Dh, Azas-Azas Marketing, Edisi ketiga, Penerbit
Liberty: Yogyakarta, 1984