1313
13
13
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Teknik pertambangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara menggali mineral dan cara mengolahnya. Keberadaan suatu tambang tidak dimulai pada hari pertama produksi, tetapi beberapa tahun sebelumnya, yaitu pada saat perusahaan tambang tersebut memutuskan untuk memulai kegiatan eksplorasi. Melakukan kegiatan eksplorasi dilakukan selama lima atau sepuluh tahun. Tidak ada artinya jika suatu yang akan ditemukan atau sesuatu yang telah ditemukan tidak ditambang. Kegiatan pertambangan memiliki beberapa tahapan. Tahapan tersebut diantaranya penyelidikan umum, eksplorasi, pengembangan, produksi, pengolahan, dan reklamasi.
Eksplorasi adalah kata yang sudah tidak asing lagi bagi kegiatan pertambangan. Istilah eksplorasi memiliki kaitan yang sangat erat jika dikaitkan dengan kegiatan pertambangan. Eksplorasi merupakan suatu bentuk kegiatan penggalian informasi atau kumpulan data-data yang dilakukan dengan tujuan mengumpulkan beberapa data maupun informasi-informasi yang nantinya akan diteliti atau diinformasikan kepada pihak-pihak lain yang membutuhkan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
Apa pengertian eksplorasi?
Apa saja tujuan eksplorasi?
Apa saja metode eksplorasi?
Apa saja jenis bahan galian?
Tujuan Penulisan
Tujuan penulis menulis makalah ini sebagai berikut.
Mengetahui lebih jauh tentang eksplorasi.
Mengetahui tujuan eksplorasi.
Mengetahui metode eksplorasi.
Mengetahui jenis bahan galian.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Eksplorasi
Pengertian Menurut Ahli
Pengertian eksplorasi menurut Bates dan Jackso (1980) adalah pencarian endapan mineral berharga atau bahan bakar fosil. Kegiatan ini meliputi penyelidikan geologi seperti penginderaan jauh, geologi foto, geofisika, geokimia, serta penyelidikan di permukaan dan bawah tanah. Dalam arti itu, tampak bahwa eksplorasi memiliki arti pencarian endapan bahan galian mineral. Pengertian kedua dari eksplorasi adalah pengungkapan bentuk endapan mineral yang telah diketahui, persiapan untuk pengembangannya. Dalam hal ini, eksplorasi bukan diartikan sebagai penemuan, tetapi berarti lebih lanjut lagi. Dalam arti kedua ini, eksplorasi lebih cenderung memiliki arti untuk penentuan beberapa besarnya cadangan.
Pengertian Secara Umum
Pengertian umum dari eksplorasi adalah suatu proses atau serangkaian penyelidikan yang diawali dengan pencarian endapan bahan galian, diteruskan dengan penyelidikan untuk mengetahui bagaimana sebaran baik secara lateral maupun vertikal, bagaimana bentuk dan ukuran, sehingga pada akhirnya dapat di estimasikan berapa besar sumberdaya, cadangan, dan mutu serta kadarnya. Eksplorasi merupakan kegiatan lanjutan dari penyelidikan umum yang bertujuan untuk mendapat kepastian tentang endapan bahan galian tersebut yang meliputi bentuk, ukuran, letak kedudukan, kualitas/kadar, endapan bahan galian, serta karakteristik fisik bahan galian dan batuan samping.
Eksplorasi bahan galian tidak hanya berupa kegiatan sesudah penyelidikan umum itu secara positif menemukan tanda-tanda adanya bahan galian, tetapi pengertian eksplorasi itu merujuk kepada seluruh urutan golongan besar pekerjaan yang terdiri dari:
Peninjauan dengan tujuan mencari prospek,
Penilaian ekonomi prospek yang telah ditemukan, dan
Tugas-tugas menetapkan bijih tambahan di suatu tambang.
Kegiatan eksplorasi sangat penting dilakukan sebelum pengusahaan bahan tambang dilaksanakan mengingat keberadaan bahan galian yang penyebarannya tidak merata dan sifatnya sementara yang suatu saat akan habis tergali. Sehingga untuk menentukan lokasi sebaran, kualitas, dan jumlah cadangan serta cara pengambilannya diperlukan penyelidikan yang teliti agar tidak membuang tenaga dan modal, disamping untuk mengurangi resiko kegagalan, kerugian materi, kecelakaan kerja, dan kerusakan lingkungan. Suatu kegiatan eksplorasi harus direncanakan sebaik-baiknya dengan memperhitungkan untung-ruginya, efisiensi, ekonomis, serta kelestarian lingkungan daerah eksplorasi tersebut.
Tujuan Eksplorasi
Tujuan eksplorasi adalah sebagai berikut.
Mencari/menemukan jenis pemineralan,
Mendapatkan gambaran sebaran bahan galian berharga,
Mendeliniasi sebaran dan kemenerusan secara lateral,
Mendapatkan gambaran bentuk dan dimensi tubuh bijih,
Mengestimasi kuantitas dan kualitas bijih/bahan galian,
Mengestimasi nilai ekonomi/cadangan.
Jika kegiatan eksplorasi menjanjikan adanya suatu harapan bagi pelaku bisnis pertambangan, barulah kegiatan industri pertambangan dapat dilaksanakan. Kegiatan eksplorasi dilakukan karena ada tujuan yang diharapkan oleh badan/pihak perencana tersebut. Sebagai contoh:
Pada badan pemerintah, dengan tujuan pengembangan wilayah(daerah), maka kegiatan eksplorasi diarahkan untuk pendataan potensi sumberdaya bahan galian, sehingga kegiatan eksplorasi tersebut lebih bersifat inventarisasi sumberdaya mineral.
Pada perusahaan eksplorasi, dengan tujuan pengembangan potensi mineral tertentu, maka kegiatan eksplorasi diarahkan untuk dapat mengumpulkan data endapan tersebut selengkap-lengkapnya, sehingga data endapan yang dihasilkan mempunyai nilai yang dapat dijual kepada pihak lain.
Pada perusahaan pertambangan, dengan tujuan pengembangan dan penambangan mineral tertentu, maka kegiatan eksplorasi diarahkan untuk dapat mengumpulkan data endapan tersebut untuk mendapatkan nilai ekonominya sehingga layak untuk ditambang dan dipasarkan sebagai komoditi tambang.
Metode Eksplorasi
Metoda dalam eksplorasi dapat digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu:
Metoda langsung, terdiri dari :
Metoda langsung di permukaan. Metoda ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu :
Penyelidikan Singkapan (Out Crop), umumnya dijumpai pada:
Lembah-lembah sungai, hal ini dapat terjadi karena pada lembah sungai terjadi pengikisan oleh air sungai sehingga lapisan yang menutupi tubuh batuan tertransportasi yang menyebabkan tubuh batuan nampak sebagai singkapan segar
Bentuk-bentuk menonjol pada permukaan bumi, hal ini terjadi secara alami yang umumnya disebabkan oleh pengaruh gaya yang berasal dari dalam bumi yang disebut gaya endogen misalnya adanya letusan gunung berapi yang memuntahkan material ke permukaan bumi dan dapat juga dilihat dari adanya gempa bumi akibat adanya gesekan antara kerak bumi yang dapat mengakibatkan terjadinya patahan atau timbulnya singkapan ke permukaan bumi yang dapat dijadikan petunjuk letak tubuh batuan.
Tracing Float (Penjejakan)
Float adalah fragmen-fragmen atau potongan-potongan biji yang berasal dari penghancuran singkapan yang umumnya disebabkan oleh erosi, kemudian tertransportasi yang biasanya dilakukan oleh air, dan dalam melakukan tracing kita harus berjalan berlawanan arah dengan arah aliran sungai sampai float dari bijih yang kita cari tidak ditemukan lagi, kemudian kita mulai melakukan pengecekan pada daerah antara float yang terakhir dengan float yang sebelumnya dengan cara membuat parit yang arahnya tegak lurus dengan arah aliran sungai, tetapi jika pada pembuatan parit ini dirasa kurang dapat memberikan data yang diinginkan maka kita dapat membuat sumur uji sepanjang parit untuk mendata tubuh batuan yang terletak jauh dibawah over burden.
Tracing dengan Panning (Mendulang)
Caranya sama seperti tracing float, tetapi bedanya terdapat pada ukuran butiran mineral yang dicara biasanya cara ini digunakan untuk mencari jejak mineral yang ukurannya halus dan memiliki masa jenis yang relatif besar. Persamaan dari cara tracing yaitu pada kegiatan lanjutan yaitu trencing atau test pitting.
Cara-cara tracing, baik tracing float maupun tracing dengan panning akan dilanjutkan dengan cara trenching atau test pitting.
Trenching (Pembuatan Parit)
Pembuatan parit memiliki keterbatasan yaitu hanya bisa dilakukan pada overburden yang tipis, karena pada pembuatan parit kedalaman yang efektif dan ekonomis yang dapat dibuat hanya sedalam 2 - 2,5 meter, selebih dari itu pembuatan parit dinilai tidak efektif dan ekonomis. Pembuatan parit ini dilakukan dengan arah tegak lurus ore body dan jika pembuatan parit ini dilakukan di tepi sungai maka pembuatan parit harus tegak lurus dengan arah arus sungai. Paritan dibangun dengan tujuan untuk mengetahui tebal lapisan permukaan, kemiringan perlapisan, struktur tanah dan lain-lain.
Test Pitting (Pembuatan Sumur Uji)
Jika dengan trenching tidak dapat memberikan data yang akurat maka sebaiknya dilakukan test pitting untuk menyelidiki tubuh batuan yang letaknya relatif dalam. Kita harus ingat bahwa pada test pitting kita harus memilih daerah yang terbebas dari bongkahan-bongkahan maka hal ini akan menyulitkan kita pada waktu pembuatan sumur uji dan juga daerah yang hendak kita buat sumur uji harus bebas dari air, karena dengan adanya air dapat menyulitkan kita pada waktu melakukan penyelidikan struktur batuan yang terdapat pada sumur uji yang kita buat. Pada pembuatan sumur uji ini kita juga harus mempertimbangkan faktor keamanan, kita harus dapat membuat sumur dengan penyangga sesedikit mungkin tetapi tidak mudah runtuh. Hal ini juga akan mempengaruhi kenyamanan pada waktu melakukan penelitian. Kedalaman sumur uji yang kita buat bisa mencapai kedalaman sampai 30 meter. Hal-hal yang perlu diperhatikan dari penggalian sumur adalah gejala longsoran, keluarnya gas beracun, bahaya akan banjir dan lain-lain.
Metoda langsung di bawah permukaan.
Eksplorasi langsung bawah permukaan dilakukan bila tidak ada singkapan di permukaan atau pada eksplorasi permukaan tidak dapat memberikan informasi yang baik, karena pada eksplorasi langsung permukaan, kedalaman maksimum yang dapat dicapai + 30 meter. Eksplorasi langsung bawah permukaan juga dapat dilakukan apabila keadaan permukaan memungkinkan untuk diadakan eksplorasi bawah permukaan, sebab apabila permukaan tidak memungkinkan, misalnya permukaan itu tergenang air atau tertutup bongkah batu yang tidak stabil, maka hal ini akan memberikan resiko yang besar jika dilakukan eksplorasi permukaan.
Dalam eksplorasi bawah permukaan ada hal-hal yang harus diperhatikan misalnya, pekerjaan harus berlangsung tetap didalam badan bijih, hal ini untuk memudahkan diadakan pengamatan dan proses sampling pekerjaan juga diusahakan dimulai dari daerah-daerah yang memiliki singkapan yang baik, karena dengan singkapan yang baik dapat memudahkan kita untuk menentukan strike atau dipnya, yang tidak kalah pentingnya yang harus diperhatikan adalah masalah biaya, dimana dalam pekerjaan eksplorasi ini biaya tidak boleh terlalu besar, hal ini bertujuan untuk menghindari adanya dana yang terbuang percuma jika nantinya eksplorasi yang dilakukan hasilnya mengecewakan. Eksplorasi bawah permukaan dapat dilakukan dengan membuat Tunel, Shaft, Drift, Winse dan lain-lain.
Tunnel = Suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar yang menembus kedua kaki bukit.
Shaft =Suatu lubang bukaan yang menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan bumi dan berfungsi sebagai jalan pengangkutan karyawan serta alat-alat kebutuhan tambang, ventilasi dan penirisan.
Drift = Suatu bukaan mendatar yang dibuat dekat atau pada endapan bijih yang arahnya sejajar dengan jurus atau dimensi terpanjang dari endapan bijihnya (dalam pengeboran).
Winze = Lubang bukaan vertikal atau arah miring yang dari "level" ke arah "level" yang dibawahnya.
Eksplorasi bawah tanah juga dapat dilakukan dengan pengeboran inti. Pengeboran sumur minyak yang pertama dilakukan oleh Kol. Drake pada tahun 1959 dengan menggunakan bor (RIG) permanen (tidak dapat dipindah-pindah) dan pada pengeborannya menggunakan sistem perkusif (tumbuk), pada pengeboran ini kedalaman maximum yang dapat dicapai adalah 60 ft (+ 20 m) dengan bor lurus (vertical drilling).
Saat ini pengeboran dilakukan dengan teknik bor putar (rotary drilling) dengan menara bor yang dapat dipindah-pindah (portablering) dan dilakukan dengan beberapa cara pengeboran yaitu dengan cara perkusif, rotasi atau dengan perkusif-rotasi. Pemboran dapat dilakukan di darat maupun di laut (on shore atau off shore). Pemboran tidak terbatas pada pemboran decara vertikal saja tetapi dapat dilakukan secara miring (kemiringan dapat mencapai 90o), apabila saat pengeboran kita menemukan batuan yang keras dan susah ditembus oleh mata bor, maka dengan teknologi sekarang, pipa yang berada jauh di dalam tanah dapat dirubah arahnya (dibelokkan) untuk menghidari batuan yang keras tersebut.
Pengeboran yang dilakukan pada eksplorasi bertujuan untuk mengambil contoh (sampling) untuk diamati, pengeboran juga bisa bertujuan untuk produksi atau konstruksi (misalnya air tanah, minyak bumi) dan pemboran dapat juga untuk memudahkan proses peledakan (pada kegiatan penambangan material keras). Dari data pengeboran dan sampling kita dapat membuat peta stratigrafi daerah pengeboran. Dari peta ini kita dapat mengetahui susunan batuan dan ketebalan cadangan dan akhirnya kita dapat memperkirakan besar cadangan secara keseluruhan.
Metode tidak langsung, terdiri dari:
Metoda tidak langsung cara geokimia.
Pengukuran sistimatika terhadap satu atau lebih unsur jejak (trace elements) pada batuan, tanah, stream, air atau gas. Tujuannya untuk mencari anomali geokimia berupa konsentrasi unsur-unsur yang kontras terhadap lingkungannya atau background geokimia. Anomali dihasilkan dari mobilitas dan dispresi unsur-unsur yang terkonsentrasi pada zona mineralisasi. Anomali merupakan perbedaan-perbedaan yang mencolok antara satu titik atau batuan dengan titik lainnya.
Pada dasarnya eksplorasi jenis ini lebih cenderung untuk menentukan perbedaan mendasar (anomali) unsur-unsur yang terdapat pada tanah atau sampel yang kita cari. Proses untuk membedakan unsur ini dilakukan dengan beberapa reaksi kimia. Setelah mengetahui metodanya kita memasuki pemilihan alat dan pemilihan anggota serta apa-apa yang mesti dipersiapkan, misalkan sbb :
Pemilihan Anggota Tim atau Tenaga Ahli
Geologis.
Geofisik.
Geologi eksplorasi
Geokimia
Operator Alat, dll.
Rencana Biaya
Pemilahan waktu yang tepat
Penyiapan Peralatan atau Perbekalan
Peta Dasar.
Alat Surveying, Alat Ukur atau GPS.
Alat kerja (Palu, Alat Geofisika, Kompas, Alat Sampling, Meteran, Altimeter, Kantong sampel, Alat bor)
Alat Tulis.
Alat Komunikasi.
Keperluan sehari - hari.
Obat - obatan atau P3K.
Sesampai di Lapangan :
Membuat base camp (perkemahan).
Mencek peralatan atau perbekalan.
Melakukan quick survey di daerah penelitian untuk menentukan langkah-langkah lebih lanjut.
Menentukan evaluasi rencana dan perubahan-perubahan sesuai dengan keadaan sebenarnya (bila perlu).
Metoda tidak langsung cara geofisika.
Geofisika merupakan disiplin ilmu atau metoda untuk memperkirakan lokasi akumulasi bahan/tambang dengan cara pengukuran besaran-besaran fisik batuan bawah permukaan bumi. Metoda yang dapat dilakukan eksplorasi geofisika diantaranya :
Metode Gravitasi
Metoda ini berdasarkan hukum gaya tarik antara dua benda di alam. Bumi sebagai salah satu benda di alam juga menarik benda-benda lain di sekitarnya. Kalau sebuah bandul digantung dengan sebuah pegas, maka pegas tersebut akan merengganng akibat bandulnya mengalami gravitasi, di tempat yang gravitasinya rendah maka regangan tadi kecil dan di tempat yang gravitasinya besar maka regangan tadi juga lebih besar. Dengan demikian dapat diperkirakan bentuk struktur bawah tanah dari melihat besarnya nilai gravitasi dari bermacam-macam lokasi dari suatu daerah penyelidikan.
Di lapangan besarnya gravitasi ini diukur dengan alat yang disebut gravimeter, yaitu suatu alat yang sangat sensitif dan presisi. Gravimeter bekerja atas dasar "torsion balance", maupun bantuk atau pendulum, dan dapat mengukur perbedaan yang kecil dalam gravitasi bumi di berbagai lokasi pada suatu daerah penyelidikan. Gaya gravitasi bumi dipengaruhi oleh besarnya ukuran batuan, distribusi atau penyebaran batuan, dan kerapatan (density) dari batuan. Jadi kalau ada anomali gravitasi pada suatu tempat, mungkin di situ terdapat struktur tertentu, seperti lipatan, tubuh intrusi dangkal, dan sebagainya. Juga jalur suatu patahan besar, meskipun tertutup oleh endapan aluvial, sering dapat diketahui karena adanya anomali gravitasi.
Metode Magnetik
Bumi adalah suatu planet yang bersifat magnetik, dimana seolah-olah ada suatu barang magnet raksasa yang membujur sejajar dengan poros bumi. Teori modern saat ini mengatakan bahwa medan magnet tadi disebabkan oleh arus listrik yang mengalir pada inti bumi. Setiap batang magnet yang digantung secara bebas di muka bumi. Di setiap titik permukaan bumi medan magnet ini memiliki dua sifat utama yang penting di dalam eksplorasi, yaitu arah dan intensitas.
Arah dari medan magnet dinyatakan dalam cara-cara yang sudah lazim, sedang intensitas dinyatakan dalam apa yang disebut gamma. Medan magnet bumi secara normal memiliki intensitas 35.000 sampai 70.000 gamma jika diukur pada permukaan bumi. Bijih yang mengandung mineral magnetik akan menimbulkan efek langsung pada peralatan, sehingga dengan segera dapat diketahui.
Metoda eksplorasi dengan magneti sangat berguna dalam pencarian sasaran eksplorasi sebagai berikut :
Mencari endapan placer magnetik pada endapan sungai
Mencari deposit bijih besi magnetik di bawah permukaan
Mencari bijih sulfida yang kebetulan mengandung mineral magnetit sebagai mineral ikutan
Intrusi batuan basa dapat diketahui kalau kebetulan mengandung magnetit dalam jumlah cukup
Untuk dapat mengetahui ketebalan lapisan penutup pada suatu batuan beku yang mengandung mineral magnetik.
Metode Seismik
Metoda ini jarang dipergunakan dalam penyelidikan pertambangan bijih tetapi banyak dipergunakan dalam penyelidikan minyak bumi. Suatu gempa atau getaran buatan dibuat dengan cara meledakan dinamit pada kedalaman sekitar 3 meter dari permukaan bumi dan kecepatan merambatnya getaran yang terjadi diukur. Untuk mengetahui kecepatan rambatan getaran tersebut pada perlapisan-perlapisan batuan, disekitar titik ledakan dipasang alat penerima getaran yang disebut geofon (seismometer). Geofon-geofon yang dipasang secara teratur di sekitar lobang ledakan tadi akan terbias atau refraksi. Dengan mengetahui waktu ledakan dan waktu kedatangan gelombang-gelombang tadi, maka dapat diketahui kecepatan rambatan waktu getaran melalui perlapisan-perlapisan batuan. Dengan demikian konfigurasi struktur bahwa permukaan dapat diketahui. Gelombang akan merambat dengan kecepatan yang berbeda pada batuan yang berbeda-beda. Geophone merupakan alat penerima gelombang yang dipantulkan kepermukaan, hidrophone untuk gelombang di dasar laut. Cepat rambat gelombang seismik pada batuan tergantung pada :
Jenis batuan
Derajat pelapukan
Derajat pergerakan
Tekanan
Porositas (kadar air)
Umur (diagenesa, konsolidasi, dll)
Metode Geolistrik
Dalam metoda ini yang diukur adalah tahanan jenis (resistivity) dari batuan. Yang dimaksud dengan tahanan jenis batuan adalah tahanan yang diberikan oleh masa batuan sepanjang satu meter dengan luas penampang satu meter persegi kalau dialiri listrik dari ujung ke ujung, satuannya adalah Ohm-m2/m atau disingkat Ohm-meter.
Dalam cara pengukuran tahanan jenis batuan di dalam bumi biasanya dipakai sistem empat elektrode yang dikontakan dengan baik pada bumi. dua elektrode dipakai untuk memasukan arus listrik ke dalam bumi, disebut elektrode arus (current electrode) disingkat C, dan dua elektrode lainnya dipakai untuk mengukur voltage yang timbul karena arus tadi, elektrode ini disebut elektrode potensial atau "potential electode" disingkat P. ada beberapa cara dalam penyusun ke empat elektode tersebut, dua diantaranya banyak yang dipakai adalah cara Wenner dan cara Shlumberger.
Jenis Bahan Galian.
Bahan galian logam: bahan galian yang dalam proses penambangan dan pengolahan diambil logamnya. Bentuk tubuh bijih dan sebaran bahan berharga di dalamnyabermacam-macam, mulai dari sederhana sampai sangat bervariasi.
Bahan galian industri: bahan galian yang dalam proses penambangan dan pengolahan dalam bentuk mineral atau batuan. Bentuk tubuh bahan galian biasanya teratur.
Bahan galian energi: bahan galian yang digunakan sebagai sumber energi. Bentuk tubuh bahan galiannya biasanya teratur.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Eksplorasi mineral tidak hanya berupa kegiatan sesudah penyeli-dikan umum itu secara positif mempunyai tanda-tanda adanya letakan bahan galian, tetapi pengertian eksplorasi itu merujuk kepada seluruh urutan golongan besar pekerjaan yang terdiri dari: (1) peninjauan dengan tujuan menjari prospek, (2) penilaian ekonomi prospek yang telah ditemukan, dan (3) tugas-tugas menetapkan bijih tambahan di suatu tambang.
Sumber daya merupakan anugerah terindah dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang harus kita jaga, lestarikan, dan dimanfaatkan. Akan tetapi, dimanfaatkan disini bukan berarti menguras habis sumberdaya alam yang tersedia, namun kita juga harus memberdayakan untuk anak cucu kita kelak dimasa yang akan datang.
SARAN
Penulis menyarankan kegiatan eksplorasi sebaiknya dilakukan dengan menggunakan tenaga yang ahli.
DAFTAR PUSTAKA
Hartman , L. Howard.1987.Introductry Mining Engineering.Tucalosa: Albana.
Sukandarrumidi.1999.Bahan Galian Industri.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
Yulhendra, Dedy.2014.Eksplorasi Tambang.Buku Ajar.Padang:FT UNP.