OBESITAS EPIDEMIOLOGI
Dalam Dalam 10 tahun tahun terakhi terakhirr ini, ini, angka angka preval prevalensi ensi atau atau kejadia kejadian n obesita obesitass di seluru seluruh h dunia dunia menunjukkan peningkatan yang signifikan. Saat ini, 1,6 miliar orang dewasa di seluruh dunia mengalami berat badan lebih (overweight ( overweight , , dan sekurang!kurangnya "00 juta diantaranya meng mengala alami mi obesi obesita tas. s. #ada #ada tahu tahun n $01% $01%,, dipe diperk rkir irak akan an $,& $,& milia miliarr oran orang g dewa dewasa sa akan akan mengalami overweight dan dan '00 juta di antaranya mengalami obesitas. #revalensi overweight dan obesitas juga meningkat sangat tajam di kawasan sia!#asifik. Seba Sebaga gaii )ont )ontoh oh,, $0,% $0,%* * dari dari pend pendud uduk uk +ore +oreaa Sela Selatan tan terg tergolo olong ng overweight dan dan 1,%* 1,%* terg tergol olon ong g obes obesita itas. s. Di hail hailan and, d, 16* 16* pend pendud uduk ukny nyaa meng mengala alami mi overweight dan "* mengalami obesitas. Di daerah perkotaan -ina, prevalensioverweight prevalensi overweight adalah 1$,* pada laki! laki dan 1","* pada perempuan, sedang di daerah pedesaan prevalensi overweight pada laki! laki dan perempuan masing!masing adalah a dalah %,&* dan ,/* (noue, $000. besitas tidak hanya ditemukan pada penduduk dewasa tetapi juga pada anak!anak dan remaja. #enelitian yang dilakukan di 2alaysia akhir!akhir ini menunjukkan bahwa prevalensi obesitas obesitas men)apai men)apai 6,6* untuk untuk kelompok kelompok umur ' tahun dan menjadi menjadi 1&,/* 1&,/* pada kelompok umur 10 tahun (smail 3 an, 1/. Di -ina, kurang lebih 10* anak sekolah mengalami obesitas, sedangkan di 4epang prevalensi obesitas pada anak umur 6!1" tahun berkisar antara %* s5d 11* (to 3 2urata, 1. Di nd ndones onesia ia,, angk angkaa preva revale lens nsii obesi besita tass jug juga menu enunjuk njukka kan n ang angka yang ang )uku )ukup p mengkhawatirkan. erdasarkan data S7S89S tahun $00", prevalensi obesitas pada anak telah men)apai 11*. erdasarkan :iset +esehatan Dasar (:iskesdas pada tahun $010, rata! rata prevalensi obesitas pada anak di ndonesia adalah sekitar 1"*, dan #rovinsi D+ 4akarta ter)atat memiliki prevalensi tertinggi, tertinggi, yakni 1,$*.erdasark 1,$*.erdasarkan an data :iset +esehatan +esehatan Dasar (:iskesdas tahun $00', prevalensi nasional obesitas umum pada penduduk berusia ; 1% tahu tahun n adal adalah ah 10,& 10,&* * terd terdiri iri dari dari laki!l laki!lak akii 1&, 1&,*, *, dan dan perem perempu puan an $&,/ $&,/* * , sedan sedangk gkan an prevalensi overweight pa overweight pada da anak anak!a !ana nak k usia usia 6!1" 6!1" tahu tahun n pada pada laki laki!l !lak akii ,%* ,%* dan dan pada pada perempuan 6,"*. ngka ngka ini hampir sama s ama dengan estimasi <= sebesar 10* pada anak usia %!1' tahun. ETIOLOGI
besitas biasanya disebabkan oleh kelebihan masukan makanan bukannya dari kelebihan makanan (overreating yang masif. Simpanan lemak tubuh bertambah ketika masukan energi melebihi pengeluaran, dan keadaan ini biasanya terjadi bila ada keseimbangan energi yang sedikit positif selama masa yang lama. #engeluaran energi total selama latihan fisik anak gemuk terkontrol bertambah, tetapi bila dikoreksi menurut kenaikan massa tubuh adalah ekuivalen dengan pengeluaran energi total anak tidak gemuk (nonbese. besitas dapat akibat dari dari penamb penambahan ahan jumlah atau ukuran ukuran sel lemak, lemak, adipos adiposit. it. rang rang gemuk gemuk dapat dapat menjad menjadii resisten terhadap insulin, menyebabkan penambahan insulin dalam sirkulasi. rang gemuk berespon terhadap makanan karbohidrat dengan menaikkan insulin dan penggunaan asam
lemak bebas dikurangi. Selama regimen pengurangan berat badan, orang gemuk kurang menghantarkan makan ke sel!selnya daripada orang kurus, karena mobilasi asam lemak bebas kurang. Faktor lingkungan
=ampir seluruh obesitas anak sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, baik tingkat aktivitas fisik yang rendah atau asupan kalori yang terlalu besar.
ideo game yang memerlukan aktivitas fisik interaktif dari pemainnya, walaupun terbukti meningkatkan pemakaian energi selama permainan, tidak memiliki efek jangka panjang terhadap obesitas dan penggunaannya menurun tajam seiring waktu. #enelitian juga menunjukkan hubungan antara waktu tidur yang kurang dengan obesitas atau resistensi terhadap insulin. 2ekanisme hubungan ini diperkirakan berhubungan dengan perubahan kadar leptin dan ghrelin dalam serum, atau tersedianya waktu yang lebih banyak untuk mengkonsumsi makanan pada anak yang tidur lebih sedikit.
Faktor genetik
Studi yang ada menunjukkan bahwa keturunan berperan dalam &0!%0* variasi akumulasi jaringan lemak, namun polimorfisme genetik untuk hal ini belum ditemukan. eberapa sindrom spesifik dan kelainan gen tunggal yang terkait dengan obesitas anak telah ditemukan. Semua ini adalah penyebab yang sangat jarang untuk obesitas anak, hanya men)akup kurang dari 1* obesitas anak yang dijumpai di pusat!pusat penelitian. Selain obesitas, anak dengan sindrom genetik ini umumnya memiliki temuan karakteristik dalam pemeriksaan fisik.
Faktor endokrin
?aktor endokrin sebagai penyebab ditemukan hanya dalam kurang dari 1* obesitas anak dan remaja, beberapa di antaranya adalah hipotiroid, kelebihan kortisol (penggunaan kortikosteroid, -ushing syndrome, defisiensi hormon pertumbuhan, dan lesi hipotalamus (infeksi, malformasi vaskular, neoplasma, atau trauma. nak dengan masalah endokrin umumnya berpostur pendek dan5atau mengalami hypogonadism.
Sumber :
besitas @onlineA. $00 @)ited $01& april 10AB available fromC 7:C httpC55milissehat.web.id5E pF1 besitas @onlineA. $011 @)ited $01& april 10AB available fromC 7:C http:// ugm.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=78