BAB I PENDAHULUAN
A. Latar atar Be Bela laka kang ng
Retardasi mental (RM) adalah suatu gangguan heterogen yang terdiri dari fungsi intele intelektu ktual al yang yang dibawah dibawah rata – rata dan ganggu gangguan an dalam dalam ketram ketrampil pilan an adapti adaptiff yang yang ditemukan sebelum orang berusia 18 tahun. Gangguan dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkunga lingkungan n dan psikososial. psikososial. elama dekade dekade terakhir, terakhir, semakin dikenali dikenali faktor biologis, termasuk kelainan kromosom ke!il, sindrom genetika dan intoksikasi timbal subklinis dan berbagai pemaparan toksin pranatal pada orang dengan retardasi mental ringan (sampai 8"# dari populasi retardasi mental). $re%alensi retardasi mental pada suatu waktu diperkirakan adalah kira – kira 1# dari populasi. &nsidensi retardasi mental sulit dihitung karena kesulitan mengenali onsetnya. $ada $ada bany banyak ak kasu kasus, s, retar retarda dasi si mung mungki kin n laten laten selam selamaa wakt waktu u yang yang pan' pan'an ang g sebe sebelu lum m keterbatasan seseorang diketahui atau karena adaptasi baik. (kaplan) pre%alensi untuk RM ringan ,* – ,"+# sedangkan untuk RM sedang, berat dan sangat berat adalah , – ,#.
-
&nsidensi &nsidensi tertinggi tertinggi adalah pada anak usia sekolah, sekolah, dengan pun!ak usia 1 sampai sampai
1 tahun. Retardasi mental 1," kali lebih sering pada laki – laki dibandingkan dengan wanita. $ada lan'ut usia, pre%alensi lebih sedikit karena mereka dengan retardasi mental yang berat atau sangat berat memiliki angka mortalitas mortalitas yang yang tinggi tinggi yang yang disebabkan disebabkan dari penyulit gangguan fisik yang yang menyertai. 1 Retardasi mental merupakan masalah dunia dengan implikasi yang besar terutama bagi negara berkembang. iperkirakan angka ke'adian retardasi mental berat sekitar .# dari seluruh populasi dan hampir # mempunyai &/ dibawah *. ebagai sumber daya manusi manusiaa tentun tentunya ya mereka mereka tidak tidak bisa bisa dimanfa dimanfaatk atkan an karena karena .1# .1# dari dari anak0an anak0anak ak ini memerlukan memerlukan perawatan, perawatan, bimbingan bimbingan serta pengawasan pengawasan sepan'ang sepan'ang hidupnya. hidupnya. ehingga retar retarda dasi si ment mental al masih masih meru merupa paka kan n dilem dilema, a, sumb sumber er ke!em ke!emasa asan n bagi bagi kelu keluar arga ga dan dan masyarak masyarakat. at. emiki emikian an pula pula dengan dengan diagno diagnosis, sis, pengob pengobatan atan dan pen!eg pen!egaha ahanny nnyaa masih masih merupakan masalah yang tidak ke!il.
BAB II 1
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
eterb eterbela elakan kangan gan mental mental atau atau la2im la2im disebu disebutt retard retardasi asi mental mental (RM) (RM) adalah suatu keadaan dengan intelegensia yang kurang (subnormal) se'ak masa perkembangan (se'ak lahir atau se'ak masa anak0anak). 3iasanya terdapat perkembangan mental yang kurang se!ara se!ara keselu keseluruh ruhan, an, tetapi tetapi ge'ala ge'ala utama utama ialah ialah intele intelegen gensi si yang yang terbelak terbelakang ang.. Retard Retardasi asi mental mental disebut disebut 'uga 'uga oligofre kurang atau sedikit sedikit danfre oligofrenia nia (oligo (oligo 4 kurang danfren n 4 'iwa) atau tuna mental. eadaan tersebut ditandai dengan fungsi ke!erdasan umum yang berada dibawah rata0rata dan disertai disertai dengan dengan berkurangny berkurangnyaa kemampuan kemampuan untuk menyesuaika menyesuaikan n diri atau berprilaku adaptif. Menurut $edoman $enggolongan iagnosis Gangguan 5iwa edisi ke0&&& ($$G5 &&&) adalah adalah suatu suatu keadaa keadaan n perkem perkemban bangan gan mental mental yang yang terhen terhenti ti atau atau tidak tidak lengka lengkap, p, yang yang terutam terutamaa ditand ditandai ai oleh oleh henday hendayaa keteram keterampil pilan an selama selama masa masa perkem perkemban bangan gan,, sehing sehingga ga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial. Menu Menuru rutt American Association Mental Retardation (66MR) (66MR) -- adalah suatu disabilitas yang ditandai dengan suatu limitasi7keterbatasan yang bermakna baik dalam fung fungsi si inte intele lekt ktua uall maup maupun un pril prilak aku u adap adapti tiff yang yang diek dieksp spre resik sikan an dala dalam m kete keteram rampi pila lan n konseptual, so!ial dan praktis. Menurut Diagnostic Menurut Diagnostic and Scientific Manual IV-TR IV-TR (M (M &09R) adalah sama dengan definisi 66MR tetapi ditambahkan batas dera'at &/ *.
2
C. Etiologi
a. elainan romosom 1. indrom own indrom down adalah kondisi yang disebabkan oleh adanya kelebihan kromosom pada pasangan ke0-1 dan ditandai dengan retardasi mental serta anomali fisik yang beragam. 1 :ntuk seorang ibu usia pertengahan (; - tahun), resiko memiliki anak dengan sindroma own adalah kira0kira 1 dalam 1 kelahiran. Retardasi mental adalah !irri yang menumpang pada sindrom own. ebagian besar pasien berada dalam kelompok retardasi sedang sampai berat, hanya sebagian ke!il yang memiliki &/ di atas ". iagnosis sindrom own relati%e mudah pada anak yang lebih besar tetapi seringkali sukar pada neonates. 9anda yang paling penting pada neonates adalah hipotonia umum, fisura palpebra yang oblik, kulit leher yang berlebihan, tengkorak yang ke!il dan datar, tulang pipi yang tinggi, dan lidah yang menon'ol. apat dilihat 'uga tangan tebal dan lebar, dengan garis trans%ersal tunggal pada telapak tangan, dan 'ari kelingking pendek dan melengkung ke dala m.
Gambar 1. arakteristik indroma own
b. indrom
mental terentang dari ringan sampai berat. >iri perilakunya adalah tingginya angka gangguan defisit atensi7hiperakti%itas, ganguan bela'ar, dan gangguan perkembangan per%asi%e seperti gangguan akuisitik. efisit dalam fungsi bahasa adalah pembi!araan yang !epat dan perse%eratif dengan kelainan dalam mengkombinasikan kata0kata membentuk frasa dan kalimat.
!. indrom $rader0?illi elianan ini akibat dari penghilangan ke!il pada kromosom 1", biasanya ter'adi se!ara sporadi!. $re%alensinya kurang dari 1 dalam 1. @rang dengan sindrom ini menun'ukkan perilaku makan yang kompulsif dan sering kali obesitas, retardasi mental, hipogonadisme, perawakan pendek, hipotonia, dan tangan dan kaki yang ke!il. 6nak –anak dengan sindrom ini seringkali memiliki perilaku oposisional yang menyimpang.
Gambar -. arakteristik indrom $rader0?illi
d. indrom tangisan ku!ing (!at0!ry A!ri0du0!hatB syndrome) 6nak0anak dengan sindrom tangisa ku!ing kehilangan bagian dari kromosom ". Mereka mengalami retardasi mental berat dan menun'ukkan banyak stigmata yang seringkali disertai dengan penyimpangan kromosom, seperti mikrosefali, telinga yang letaknya rendah, fisura palpebra oblik, hipertelorisme, dan mikrognatia. 9angisan seperti ku!ing yang khas (disebabkan oleh kelainan laring) yang memberikan nama sindrom se!ara bertahap berubah dan menghilang dengan bertambahnya usia. 4
e. elainan kromosom lain indrom penyimpangan autosomal lain yang disertai dengan retardasi mental adalah 'auh lebih 'arang ter'adi dibandingkan indrom own.
-.
Mereka
seringkali
memiliki
temper
tantrum
dan
seringkali
menun'ukkan gerakan aneh pada tubuhnya dan anggota gerak atas dan manerisme memutir tangan, dan perilaku mereka kadang0kadang meyerupai anak autisti! atau ski2ofrenik. omunikasi %erbal dan non%erbal biasanya sangat terganggu atau tidak ditemukan. oordiansi anak adalah buruk, dan mereka memiliki banyak kesulitan per!eptual.
5
Gambar . $henylketouria
.
.
6
rentan terhadap kelainan kognitif. era'at gangguan perkembangan saraf biasanya berhubungan dengan beratnya perdarahan intrakranial.
". Gangguan idapat $ada Masa 6nak0anak adang0kadang status perkembangan seorang anak dapat berubah se!ara dramatik akibat penyakit atau trauma fisik tertentu. e!ara retrospektif, kadang0 kadang sulit untuk memastikan gambaran kema'uan perkembangan anak se!ara lengkap sebelum ter'adinya gangguan, tetapi efek merugikan pada perkembangan atau keterampilan anak tampak setelah gangguan. 3eberapa penyebab yang didapat pada masa anak0anak antara lain D a. &nfeksi. &nfeksi yang paling serius mempengaruhi interitas serebral adalah ensefalitis dan meningitis. b. 9rauma kepala $enyebab !edera kepala yang terkenal pada anak0anak yag menyebabkan ke!a!atan mental, termasuk ke'ang, adalah ke!elakaan kendaraan bermotor. 9etapi, lebih banyak !edera kepala yang disebabkan oleh ke!elakaan di rumah tangga, seperti ter'atuh dari tangga. $enyiksaan anak 'uga suatu penyebab !edera kepala. !. Masalah lain >edera otak dari henti 'antung selama anesthesia 'arang ter'adi. atu penyebab !edera otak lengkap atau parsial adalah afiksia yang berhubugan dengan nyaris tenggelam. $emaparan 'angka pan'ang dengan timbal adalah penyebab gangguan ke!erdasan dan keterampilan bela'ar. 9umor intra!ranial dengan berbagai 'enis dan asal, pembedahan, dan kemoterapi 'uga dapat merugikan fungsi otak
E.
bentuk retardasi
mental
dipengaruhi
oleh lingkungan dengan
sosioekonomi rendah.
7
perkembangan retardasi mental pada anak0anak. 9&dak ada penyebab biologis yang telah dikenali pada kasus tersebut. 6nak0anak dalam keluarga yang miskin dan kekurangan se!ara sosiokultural adalah sasaran dari kondisi merugikan perkembangan dan se!ara potensial patogenik. Cingkungan prenatal diganggu oleh perawatan medis yang buruk dan gi2i maternal yang buruk. ehamilan rema'a sering disertai dengan penyulit obstetri!, prematuritas, dan berat badan lahir rendah. $erawatan medis setelah kelahiran buruk, malnutrisi, pemaparan dengan 2at toksin tertentu seperti timbale dan trauma fisik adalah serig ter'adi. etidakstabilan keluarga, sering pindah, dan pengasuh yang berganti0ganti tetapi tidak adekuat sering ter'adi. elain itu, ibu dalam keluarga tersebut sering berpendidikan rendah dan tidak siap memberikan stimulasi yang sesuai bagi anak0anaknya. Masalah lain yang tidak terpe!ahkan adalah pengaruh ganguan mental parental yang parah. Gangguan tersebut dapat menganggu pengasuhan dan stimulasi anak dan aspek lain dari lingkungan mereka, dengan demikian menempatkan anak pada resiko perkembangan. 6nak0anak dari orang tua dengan gagguan mood dan ski2ofrenia diketahui berada dalam resiko mengalami gangguan tersebut dan gangguan yang berhubungan. $enelitian terakhrir menun'ukkan tingginya pre%alensi gangguan keterampialan motorik dan gangguan perkembangan lainnya tetapi tidak selalu disertai retardasi mental. C. Diagnosis
Menurut pedoman diagnostik $$G5 &&& intelegensia bukan merupakan karakteristik yang berdiri sendiri, melainkan harus dinilai berdasarkan se'umlah besar ketrampilan khusus yang berbeda. Meskipun ada ke!enderungan umum bahwa semua ketrampilan ini akan berkembang ke tingkat yang serupa pada setiap indi%idu, tetapi ada ketimpangan (discrepancy) yang luas, terutama pada penyandang RM. @rang yang demikian mungkin memperlihatkan hendaya berat dalam satu bidang tertentu (misalnya bahasa) atau mungkin mempunyai suatu area ketrampilan tertentu yang lebih tinggi (misalnya tugas %isuospasial sederhana) pada RM berat. eadaan ini akan menimbulkan kesluitan dalam menentukan kriteria diagnostik dimana seorang penyandang RM harus diklasifikasikan.
8
$enilaian tingkat ke!erdasan harus berdasarkan semua informasi yang tersedia, termasuk temuan klinis, perilaku adaptif (yang dinilai dalam kaitan dengan latar belakang budayanya), dan hasil tes psikometrik. :ntuk diagnosis pasti, harus ada penurunan tingkat ke!erdasan yang meningkatkan berkurangnya kemampuan adaptasi terhadap tuntutan dari lingkungan sosial biasa sehari – hari. Gangguan 'iwa dan fisik yang menyertai retardasi mental mempunyai pengaruh besar pada gambaran klinis dan penggunaan dari semua keterampilannya. @leh karena itu kategori diagnostik yang dipilih harus berdasarkan penilaian kemampuan global dan bukan atas suatu hendaya atau ketrampilan khusus. 9ingkat &/ yang ditetapkan hanya merupakan petun'uk dan seharusnya tidak ditetapkan se!ara kaku dalam memandang keabsahan permasalahan lintas budaya. riteria diagnostik untuk RM menurut M & – 9R adalah sebagai berikut D 1.
ekurangan atau gangguan dalam perilaku adaptif (sama dengan kekurangan indi%idu untuk memenuhi tuntutan standar perilaku sesuai dengan usianya dari lingkungan budayanya) dalam sedikitnya - hal, yaitu komunikasi, self-care, kehidupan rumah0tangga, ketrampilan sosial7interpersonal, menggunakan sarana komunitas,
mengarahkan
diri
sendiri,
ketrampilan
akademis
fungsional,
peker'aan, waktu senggang, kesehatan dan keamanan. . 6witan ter'adi sebelum usia 18 tahun
ode diagnostik dan dera'at RM menurut M & – 9R adalah sebagai berikut D 1*
Retardasi mental ringan, &/ " – "" sampai *
18
Retardasi mental sedang, &/ " – sampai " – ""
18.1 Retardasi mental berat, &/ - – -" sampai " – 18.- Retardasi mental sangat berat, &/ dibawah - atau -"
IQ = A!CA " #$
%$M6 4 Mental Age, umur mental yang didapat dari hasil tes >6 4 !ronological Age, umur yang didapat berdasarkan perhitungan tanggal lahir
iagnosis retardasi mental dapat dibuat setelah riwayat penyakit, pemeriksaan intelektual yang baku, dan pengukuran fungsi adaptif menyatakan bahwa perilaku anak sekarang adalah se!ara bermakna di bawah tingkat yang diharapakan. iagnosis sendiri tidak menyebutkan penyebab ataupun prognosisnya. uatu riwayat psikiatrik adalah berguna untuk mendapatkan gambaran longitudinal perkembangan fungsi anak, dan pemeriksaan stigma fisik, kelainan neurologis, dan tes laboratorium dapat digunakan untuk memastikan penyebab dan prognosis. 1. Riwayat $enyakit Riwayat penyakit paling sering didapatkan dari orang tua atau pengasuh, dengan perhatian khusus pada kehamilan ibu, persalinan, dan kelahiran. 9erdapat riwayat keluarga retardasi mental, hubungan darah pada orangtua, dan gangguan herediter. 5uga dapat menilai latar belakang sosiokultural pasien, iklim emosional di rumah, dan fungsi intelektual pasien. -. ?awan!ara $sikiatrik ua faktor yang sangat penting saat 'ika mewawan!arai pasien adalah sikap pewawan!ara dan !ara berkomunikasi dengan pasien. emampuan %erbal pasien, termasuk bahasa reseptif dan ekspresif, harus dinilai sesegera mungkin dengan mengobser%asi komunikasi %erbal dan non%erbal antara pengasuh dan pasien dan dari riwayat penyakit. angat membantu 'ika memeriksa pasien dan pengasuhnya bersama0sama. 5ika pasien menggunakan bahasa isyarat, pengasuh dapat sebagai pener'emah. @rang terertardasi mengalami kegagalan seumur hidup dalam berbagai bidang, dan mereka mungkin mengalami ke!emasan sebelum men'umpai pewawan!ara. $ewawan!ara dan pengasuh harus berusaha untuk memberikan pasien suatu pen'elasan yang 'elas, suportif, dan konkret tentang proses diagnostik, terutama pasein dengan bahasa reseptif yang memadai. ukungan dan pu'ian
harus
diberikan dalam bahasa yang sesuai dengan usia dan pengertian pasien.
10
$engendalian pasien terhadap pola motilitas harus dipastikan, dan bukti klinis adanya distraktibilitas dan distorsi dalam persepsi dan daya ingat harus diperiksa. $emakaian bahasa, tes realitas, dan kemampuan menggali dan pengalaman penting untuk di!atat. ifat dan maturitas pertahanan pasien (menundukkan diri sendiri menggunakan penghindaran, represi, penyangkalan, introyeksi, da isolasi) harus diamati. $otensi sublimasi, toleransi frustasi, dan pengendalian impuls (terutama terhadap dorongan motorik, agresif, dan seksual) harus dinilai. 5uga penting adalah !itra diri dan peranannya dalam perkembangan keyakinan diri, dan 'uga penilaian keuletan, ketetapan hati, keingintahuan, dan kemauan menggali hal yang tidak diketahui. $ada umumnya pemeriksaan psikiatrik pasien yang teretardasi harus mengungkapkan bagaimana pasien mengalami stadium perkembangan. alam hal kegagalan atau regresi, 'uga dapat mengembangkan sifat kepribadian yang memungkinkan
peren!anaan logis
dari
penatalaksanaan dan
pendekatan
pengobatan. .
$emeriksaan
.
$emeriksaan Feurologis Gangguan sensorik sering ter'adi pada orang retardasi mental, sebagai !ontoh sampai 1 persen orang retardasi mental mengalami gangguan pendengaran empat kali lebih tinggi dibandingkan orang normal. Gangguan sensorik dapat berupa gangguan pendengaran dan gangguan %isual. Gangguan pendengaran terentang dari ketulian kortikal sampai defi!it pendengaran yang ringan. 11
Gangguan %isual dapat terentang dari kebutaan sampai gangguan konsep ruang, pengenalan ran!angan, dan konsep !itra tubuh. Gangguan dalam bidang motorik dimanifestasikan oleh kelainan pada tonus otot (spastisitas atau hipotonia), refleks (hiperefleksia), dan gerakan in%olunter (koreoatetosis). era'at ke!a!atan lebih ke!il ditemukan dalam kelambanan dan koordinasi yang buruk. ".
9es Caboratorium 9es laboratorium yang digunakan pada kasus retardasi mental adalah pemeriksaan urin dan darah untuk men!ari gangguan metabolik. $enentuan kariotipe dalam laboratorium geneti! diindikasikan bila di!urigai adanya gangguan kromosom. 6mniosintesis, di mana se'umlah ke!il !airan amnioti! diambil dari ruang amnion se!ara transabdominal antara usia kehamilan 1 dan 1E minggu, telah berguna dalam diagnosis berbagai kelainan kromosom bayi, terutama indroma own. 6mniosintesis dian'ukan untuk semua wanita hamil berusia di atas " tahun. $engambilan sampel %ili korionik (> c!orionic villi sampling ) adalah teknik skrining yang baru untuk menentukan kelainan 'anin. >ara ini dilakukan pada usia kehamilan 8 dan 1 minggu. Hasilnya tersedia dalam waktu singkat (beberapa 'am atau hari), dan 'ika kehamilan adalah abnormal, keputusan untuk mengakhiri kehamilan dapat dilakukan dalam trimester pertama. $rosedur memiliki resiko keguguran antara - dan " persen.
E.
$emeriksaan $sikologis 9es psikologis, dilakukan oleh ahli psikologis yang berpengalaman, adalah bagian standar dari pemeriksaan untuk retardasi mental. $emeriksaan psikologis dilakukan untuk menilai kemampuan per!eptual, motorik, linguistik, dan kognititf. &nformasi tentang fa!tor moti%asional, emosional, dan interpersonal 'uga penting.
D. KLASI&IKASI
Menurut $$G50&&& retardasi mental dibagi men'adi D #.
&'$ (etar)asi ental (ingan
12
3ila menggunakan tes &/ baku yang tepat, maka &/ berkisar antara " – E+ menun'ukkan retardasi mental ringan. $emahaman dan penggunaan bahasa !enderung terlambat pada berbagai tingkat, dan
masalah
kemampuan
berbi!ara
yang
mempengaruhi
perkembangan
kemandirian dapat menetap sampai dewasa. ?alaupun mengalami keterlambatan dalam kemampuan bahasa, tapi sebagian besar dapat men!apai kemampuan bi!ara untuk keperluan sehari0hari. ebanyakan 'uga dapat mandiri penuh dalam merawat diri sendiri dan men!apai ketrampilan praktis dan ketrampilan rumah tangga, walaupun tingkat perkembangannya agak lambat daripada normal. esulitan utama biasanya tampak dalam peker'aan sekolah yang bersifat akademis dan banyak masalah khusus dalam memba!a dan menulis. Itiologi organik hanya dapat diidentifikasikan pada sebagian ke!il penderita. eadaan lain yang menyertai, seperti autisme, gangguan perkembangan lain, epilepsi, gangguan tingkah laku, atau disabilitas fisik dapat ditemukan dalam berbagai proporsi. 3ila terdapat gangguan demikian, maka harus diberi kode diagnosis tersendiri.
13
*.
&'# (etar)asi ental Se)ang
&/ biasanya berada dalam rentang " – +. :mumnya ada profil kesen'angan dari kemampuan, beberapa dapat men!apai tingkat yang lebih tinggi dalam ketrampilan %isuo0spasial daripada tugas – tugas yang tergantung pada bahasa, sedangkan yang lainnya sangat !anggung namun dapat mengadakan interaksi sosial dan per!akapan sederhana. 9ingkat perkembangan bahasa ber%ariasi, ada yang dapat mengikuti per!akapan sederhana, sedangkan yang lain hanya dapat berkomunikasi seadanya untuk kebutuhan dasar mereka. uatu etiologi organik dapat diidentifikasikan pada kebanyakan penyandang retardasi mental sedang. 6utisme masa kanak atau gangguan perkembangan per%asif lainnya terdapat pada sebagian ke!il kasus, dan mempunyai pengaruh besar pada gambaran klinis dan tipe penatalaksanaan yang dibutuhkan. Ipilepsi, disabilitas neurologik dan fisik 'uga la2im ditemukan meskipun kebanyakan penyandang retardasi mental sedang mampu ber'alan tanpa bantuan. adang – kadang didapatkan gangguan 'iwa lain, tetapi karena tingkat perkembangan bahasanya yang terbatas sehingga sulit menegakkan diagnosis dan harus tergantung dari informasi yang diperoleh dari orang lain yang mengenalnya. etiap gangguan penyerta harus diberi kode diagnosis tersendiri.
+.
&'* (etar)asi ental Berat
&/ biasanya berada dalam rentang - – . $ada umumnya mirip dengan retardasi mental sedang dalam hal D 0 Gambaran klinis 0 9erdapatnya etiologi organik 0 ondisi yang menyertainya 0 9ingkat prestasi yang rendah 0 ebanyakan penyandang retardasi mental berat menderita gangguan motorik yang men!olok atau defisit lain yang menyertainya, menun'ukkan adanya
14
kerusakan atau penyimpangan perkembangan yang bermakna se!ara klinis dari susunan saraf pusat.
,.
&'+ (etar)asi ental Sangat Berat
&/ biasanya dibawah -. $emahaman dan penggunaan bahasa terbatas, hanya mengerti perintah dasar dan menga'ukan permohonan sederhana. eterampilan %isuospasial yang paling dasar dan sederhana tentang memilih dan men!o!okkan mungkin dapat di!apainya dan dengan pengawasan dan petun'uk yang tepat, penderita mungkin dapat sedikit ikut melakukan tugas praktis dan rumah tangga. uatu etiologi organik dapat diidentifikasi pada sebagian besar kasus. 3iasanya ada disabilitas neurologik dan fisik lain yang berat yang mempengaruhi mobilitas, seperti epilepsi dan hendaya daya lihat dan daya dengar. ering ada gangguan perkembangan per%asif dalam bentuk sangat berat khususnya autisme yang tidak khas (atypical autism) terutam pada penderita yang dapat bergerak.
-.
&' (etar)asi ental Lainn/a
ategori ini hanya digunakan bila penilaian dari tingkat retardasi mental dengan memakai prosedur biasa sangat sulit atau tidak mungkin dilakukan karena adanya gangguan sensorik atau fisik, misalnya buta, bisu, tuli dan penderita yang perilakunya terganggu berat atau fisiknya tidak mampu.
0. &'1 (etar)asi ental 2TT
5elas terdapat retardasi mental, tetapi tidak ada informasi yang !ukup untuk menggolongkannya dalam salah satu kategori tersebut diatas.
15
E. Penatalaksanaan
Retardasi mental berhubungan dengan beberapa gangguan heterogen dan berbagai faktor psikososial. 9erapi yang terbaik untuk retardasi mental adalah pen!egahan primer, sekunder, dan tersier.1 1.
$en!egahan $rimer $en!egahan primer merupakan tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan atau menurunkan kondisi yang menyebabkan perkembangan gangguan yang disertai dengan retardasi mental. 9indakan tersebut termasuk D 0 $endidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat umum tentang retardasi mental. 0 :saha terus0menerus dari professional bidang kesehatan untuk men'aga dan memperbaharui kebi'aksanaan kesehatan masyarakat. 0 6turan untuk memberikan pelayanan kesehatan maternal dan anak yang optimal. 0 Iradikasi gangguan yang diketahui disertai dengan kerusakan system saraf pusat. onseling keluarga dan genetik membantu menurunkan insidensi retardasi mental dalam keluarga dengan riwayat gangguan geneti! yang berhubungan dengan retardasi mental. :ntuk anak0anak dan ibu dengan sosioekonomi rendah, pelayanan medis prenatal dan perinatal yang sesuai dan berbagai program pelengakap dan bantuan pelayanan so!ial dapat menolong menekan komplikasi medis dan psikososial.
-.
$en!egahan ekunder dan 9ersier 5ika suatu gangguan yang disertai dengan retardasi mental telah dikenali, gangguan harus diobati untuk mempersingkat per'alanan penyakit (pen!egahan sekunder) dan untuk menekan sekuele atau ke!a!atan yang ter'adi setelahnya (pen!egahan tersier). Gangguan metabolik dan endokrin herediter, seperti $: dan hipotiroidisme, dapat diobati dalam stadium awal dengan !ontrol diet atau dengan terapi penggantian hormone. 6nak retardasi mental seringkali memiliki kesulitan emosional dan perilaku yang memerlukan terapi psikiatrik. emampuan kognitif dan sosial yang terbatas yang 16
dimiliki anak tersebut memerlukan modalitas terapi psikiatrik yang dimodifikasi berdasarkan tingkat ke!erdasan anak. a. $endidikan untuk anak Cingkungan pendidikan untuk anak0anak dengan retardasi mental harus termasuk program yang lengkap yang men'awab latihan keterampilan adaptif, latihan keterampilan sosial, dan latihan ke'u'uran. $erhatian khusus harus dipusatkan pada komunikasi dan usaha untuk meningkatkan kualitas hidup. 9erapi kelompok seringkali merupakan format yang berhasil dimana anak0anak dengan retardasi mental dapat bela'ar dan mempraktekkan situasi hidup nyata dan mendapatkan umpan balik yang mendukung. b. 9erapi perilaku, kognitif, dan psikodinamika esulitan dalam beradaptasi di antara orang retardasi mental adalah luas dan sangat ber%ariasi sehingga se'umlah inter%ensi sendiri atau dalam kombinasi mungkin berguna. 9erapi perilaku telah digunakan selama bertahun0tahun untuk membentuk dan meningkatkan perilaku sosial dan untuk mengendalikan dan menekan perilaku agresif dan destruksi pasien. orongan positif untuk perilaku yang diharapkan dan memulai hukuman (seperti men!abut hak istimewa) untuk perilaku yang tidak diinginkan telah banyak menolong. 9erapi kognitif seperti menghilangkan keyakinan palsu dan latihan relaksasi dengan instruksi dari diri sendiri, 'uga telah dian'urkan untuk pasien retardasi mental yang mampu mengikuti instruksi pasien. 9erapi psikodinamika telah digunakan pada pasien retardasi mental dan keluarganya untuk menurunkan konflik tentang harapan yang menyebabkan ke!emasan, kekerasan, dan depresi yang menetap. !. $endidikan keluarga atu bidang yang penting dalam pendidikan keluarga dari pasien dengan retardasi mental adalah tentang !ara meningkatkan kompetensi dan harga diri sambil mempertahnkan harapan yang realisti! untuk pasien. eluarga seringkali merasa sulit untuk menyeimbangkan antara mendorong kemandirian dan memberikan lingkungan yang mengasuh dan suportif bagi anak retardasi
17
mental, yang kemungkinan mengalami suatu tingkat penolakan dan kegagalan di luar konteks keluarga. @rang tua mungkin mendapatkan manfaat dari konseling yang terus0menerus datau terpai keluarga. @rang tua harus diberikan kesempatan untuk mengekspresikan perasaan bersalah, putus asa, kesedihan, penyangkalan yang terus0menerus timbul, dan kemarahan tentang gangguan dan masa depan anak. okter psikiatrik harus siap untuk memberikan semua informasi medis dasar dan terakhir tentang penyebab, terapi, dan bidang lain yang berhubungan (seperti latihan khusus dan perbaikna defek sensorik). d. &nter%ensi farmakologis $endekatan farmakologis dalam terpai gangguan mental komorbid pada pasien retardasi mental adalah banyak kesamaannya seperti untuk pasien yang tidak mengalami retardasi mental. emakin banyak data yang mendukung pemakaian berbagai medikasi untuk pasien dengan gangguan mental yang tidak retardasi mental. 3eberapa penelitian telah memusatkan perhatian pada pemakaian medikasi untuk sindrom perilaku berikut ini yang sering ter'adi di antara retardasi mentalD 0 6gresi dan perilaku melukai diri sendiri o 3eberapa bukti dari penelitian telah menyatakan bahwa lithium (Iskalith) berguna dalam menurunkan agresi dan perilaku melukai diri o
sendiri. 6ntagonis narkotik seperti naltreJone (9reJan) telah dilaporkan menurunkan perilaku melukai diri sendiri pada pasien retardasi mental yang 'uga memenuhi kriteria diagnostik untuk gangguan austik infantile. atu hipotesis yang dia'ukan sebagai mekanisme ker'a terapi naltreJone adalah bahwa obat mempengaruhi pelepasan opioid endogen
o
yang dianggap berhubungan dengan melukai diri sendiri. >arbama2epine (9egretol) dan %alproi! a!id (epakene) adalah medikasi yang 'uga bermanfaat pada beberapa kasus perilaku melukai
diri sendiri. 0 Gerakan motorik stereotipik Medikasi antipsikotik, seperti haloperidol (Haldol) dan !hlorproma2ine (9hora2ine), menurunkan perilaku stimulasi diri yang berulang pada pasien retardasi mental, terapi medikasi tersebut tidak meningkatkan perilaku adaptif. 3eberapa anak dan orang dewasa (sampai sepertiga) dengan 18
retardasi mental menghadapi resiko tinggi mengalami tardi%e dyskinesia dengan pemakaian kontinu medikasi antipsikotik. 0 $erilaku kemarahan eksplosif $enhambat0K, seperti propranolol dan buspirone (3upar), telah dilaporkan menyebabkan penurunan kemarahan ekspolasif di antara pasien dengan retardasi mental dan gangguan autistik. $enelitian sistematik diperlukan sebelum obat dapat ditetapkan sebagai man'ur. 0 Gangguan defisit atensi7hiperakti%itas $enelitian terapi methylphenidate pada pasien retardasi mental ringan dengan gangguan defisit atensi7hiperakti%itas telah menun'ukkan perbaikan bermakna
dalam
kemampuan
mempertahankan
perhatian
dan
menyelesaikan tugas. $enelitian terapi metylphenidate tida menun'ukkan bukti adanya perbaikan 'angka pan'ang dalam keterampilan sosial atau bela'ar.
BAB III KESIPULAN
3erdasarkan hasil pembahasan dalam diskusi topik ini disimpulkan bahwa retardasi mental merupakan suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan so!ial yang dapat didiagnosis berdasarkan D 1.
-.
ekurangan atau gangguan dalam perilaku adaptif (sama dengan kekurangan indi%idu untuk memenuhi tuntutan standar perilaku sesuai dengan usianya dari lingkungan budayanya) dalam sedikitnya - hal, yaitu komunikasi, self-care, kehidupan rumah0 tangga,
ketrampilan
sosial7interpersonal,
menggunakan
sarana
komunitas,
mengarahkan diri sendiri, ketrampilan akademis fungsional, peker'aan, waktu senggang, kesehatan dan keamanan .
6witan ter'adi sebelum usia 18 tahun 3erdasatkan $anduan $edoman iagnostik Gangguan 5iwa ($$G5) &&&, retardasi mental diklasifikasikan men'adi retardasi mental ringan, retardasi mental sedang, 19
retardasi mental berat, retardasi mental sangat berat, retardasi mental lainnya, dan retardasi mental yang tidak tergolongkan. :ntuk penatalaksanaanya dibagi men'adi pen!egahan primer, pen!egahan sekunder, dan pen!egahan tersier.
20