Densitas Populasi Densitas adalah Kepadatan populasi, yaitu besarnya populasi dalam hubungannya dengan satuan ruang atau dengan kata lain jumlah individu suatu spesies yang umumnya dinyatakan per satuan luas lingkungan hidupnya. Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kepadatan populasi adalah sebagai berikut (Reece, 2010). 1) kompetisi kompetisi untuk sumber daya, daya,
Adanya persaingan persaingan dalam kelompok untuk
memperebutkan sesuatu yang sama 2) teritorialitas, dimana suatu makhluk hidup berusaha mempertahankan teritorial/wilayah kekuasaannya. Hal ini memungkinkan suatu individu untuk berkuasa dalam
wilayah
tertentu
untuk mencari
sumber makanan dan
bereproduksi. 3) Penyakit, adanya wabah penyakit, karena pemangasaan terhadap organisme oleh organisme lain yang lebih kecil (parasit, mikroba) yang menyebabkan penyakit Pengaturan populasi dan konsep-konsep pengendalian populasi yang bergantung dan tidak bergantung kepada kepadatan populasi. Pada ekosistem dengan keanekaragaman rendah dan sedang mengalami tekanan fisik cendrung bergantung pada komponen fisik misalnya cuaca, arus, pencemaran, dan sebagainya. Sedangkan pada ekosistem dengan keberagaman tinggi atau tidak mengalami tekanan fisik maka populasinya cendrung dikendalikan secara biologik. Pada semua ekosistem terdapat kecendrungan yang kuat dimana populasi akan berkembang menurut seleksi alam dan menuju pengendalian pengendalian diri.
Faktor-Faktor Faktor-Faktor Pembatas Pertumbuhan Populasi
Suatu keadaan yang melampaui batas-batas toleransi disebut keadaan yang membatasi atau faktor pembatas. Faktor pembatas dapat mencapai nilai ekstrim maksimum maupun minimum dengan ukuran kritis. Faktor pembatas bervariasi dan berbeda untuk setiap tumbuhan maupun hewan dengan nilai ekstrim tertentu, sehingga terjadilah pengelompokan dan perkembangan serta penyebaran organisme tersebut (Soeraatmadja, 1987).
Liebig menyatakan bahwa jumlah bahan utama yang dibutuhkan apabila mendekati keadaan minimum kritis cendrung menjadi pembatas. Ditambahkannya bahwa cahaya, suhu, zat makanan dan unsur-unsur utama meyebabkan hilangnya vegetasi pada ketinggian tertentu di pegunungan atau hilangnya beberapa tumbuhan dalam wilayah yang dinaungi.Bukan sekadar terlalu sedikitnya sesuatu yang menjadi faktor pembatas seperti yang dinyatakan Liebig, tetapi juga terlalu banyak faktor seperti panas, cahaya dan air. Oleh sebab itu organime mempunyai sifat minimum dan maksimum lingkungannya. Jarak antara kedua batas nilai minimum dan maksimum lingkungan ini menunjukkan batas toleransi (Eugene P. Odum, 1993). Faktor-faktor ekologi baik yang berupa faktor pembatas yang merugikan maupun yang bukan faktor pembatas (faktor yang menguntungkan) atau faktor positif maupun faktor negatif terhadap populasi dapat tergolong faktor : a. Density independent/ density legislatif atau tidak tergantung kepada kepadatan jika pengaruhnya atau efeknya tidak tergantung pada besarnya populasi. Contoh : faktor iklim, angin ribut, penurunan temperatur yang drastis, faktor cahaya, dan sebagainya. b. Density dependent/ faktor, bergantung kepadatan yaitu faktor ekologi yang pengaruh atau efeknya terhadap populasi merupakan fungsi dari kepadatan/ densitas populasi. Pengaruh density pendent seperti pengatur mesin karena merupakan alat utama untuk mencegah over population dan bertanggung jawab atas pencapaian kedaaan seimbang (steady state).
Contoh : faktor-
faktor biotik, misalnya kompetisi, parasitisme, pathogen, natalitas, mortalitas, dan sebagainya. Aspek density-independent pada lingkungan cenderung membawa variasi dalam kepadatan populasi sedangkan density-dependent berupa natalitas dan mortalitas cenderung umtuk memelihara populasi. Contoh: a. Density-dependent
Intensitas cahaya dalam suatu ekosistem adalah bervariasi. Kanopi suatu vegetasi akan menahan dan mengabsorpsi sejumlah cahaya sehingga ini akan menentukan jumlah cahaya yang mampu menembus dan merupakan
sejumlah energi yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan dasar. Intensitas cahaya yang berlebihan dapat berperan sebagai faktor pembatas. Cahaya yang kuat sekali dapat merusak ensima akibat foto – oksidasi, ini mengganggu metabolisme organisme – organisme terutama kemampuan dalam sintesis protein
Misalnya badai hebat, yang tiba-tiba mengakibatkan perubahan drastis pada sejumlah faktor fisik suatu lingkungan, seperti penurunan suhu yang nantinya akan mengakibatkan kematian pada beberapa individu dalam suatu populasi yang mengakibatkan penurunan kepadatan suatu populasi. Hal ini akan membuat variasi dalam suatu populasi dimana antar populasi mungkin memiliki jumlah individu yang berbeda-beda.
b. Density-independent
Natalitas
dan
Mortalitas
merupakan
faktor
yang
sama-sama
mempertahankan kepadatan pada suatu populasi. Natalitas mampu meningkatkan kepadatan suatu populasi sedangkan mortalitas akan menurunkan kepadatan pada suatu populasi. Natalitas dan mortalitas menjaga keseimbangan dalam suatu populasi, yaitu dengan menjaga agar jumlah rata-rata individu dalam suatu populasi tetap atau tidak banyak mengalami perubahan, sehingga disebut sebagai faktor pembatas pertumbuhan populasi.
Daftar Rujukan Odum, Eugene P.1993. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Soeraatmadja.1987. Ilmu Lingkungan. Bandung: ITB