•
heni pratiwi BERANDA HOME ABOU AB OUT T ME » DAIRI » » GEOGRAFI » » ISLAM KESE KE SEHATAN HATAN » MELATIH JIWA MUHASABAH SYAIR NASIHAT
• • • • • • • • • •
Fat!r Fi"ia# Ki$ia# %an Bi!&!'i Lin'(n'an La(t 06:58:00 oceanografi No comments
1. Faktor Fisika Lingkungan
Laut Faktor-faktor fisika yang terdapat di lingkungan laut meliputi suhu air, kecerahan/kekeruhan, kecepatan arus, gelombang, dan pasang surut (pasut) air laut.
Suhu
Suhu adalah ukuran energi gerakan molekul. Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme. Proses metabolisme hanya berfungsi di dalam kisaran suhu yang relatif sempit, biasanya antara ! " #, tetapi ada $uga organisme yang mampu mentolerir suhu sedikit di atas dan sedikit di ba%ah batas-batas tersebut, misalnya ganggang hi$au-biru yang hidup pada suhu &' # di sumber air panas. ebanyakan organisme laut telah mengalami adaptasi adaptasi untuk hidup dan berkembang biak dalam kisaran suhu yang lebih sempit daripada kisaran total ! " #. Sebaran suhu secara menegak (ertikal) diperairan *ndonesia terbagi atas tiga lapisan, yakni+ a. Lapisan hangat di bagian teratas (epilimnion), dimana pada lapisan ini gradien
suhu berubah secara perlahan. b. Lapisan termoklin, yaitu lapisan dimana gradien suhu berubah secara cepat sesuai dengan pertambahan kedalaman. Pada lapisan termoklin memiliki ciri gradien suhu yaitu perubahan suhu terhadap kedalaman sebesar .# untuk setiap pertambahan kedalaman satu meter (ont$i,&0). c. Lapisan dingin di ba%ah lapisan termoklin (hipolimnion), dimana suhu air laut konstan sebesar "#. Suhu merupakan faktor fisika yang sangat penting bagi suatu habitat. enaikan suhu akan mempercepat reaksireaksi kimia%i, menurut hukum 1an2t 3off kenaikan suhu 4# melipat duakan kecepatan reaksi, %alaupun hukum ini tidak selalu berlaku (ybakken, 5). Perubahan suhu pada daerah tropis relatif stabil karena cahaya matahari lebih banyak mengenai daerah ekuator dibanding daerah kutub. 3al ini dikarenakan cahaya matahari yang merambat melalui atmosfer banyak kehilangan panas sebelum cahaya tersebut mencapai kutub. Suhu di lautan kemungkinan berkisar antara -.&04# (titik beku air laut) di daerah kutub sampai maksimum sekitar "54# di daerah perairan dangkal (3utabarat dan 6ans, &7). Suhu air permukaan diperairan *ndonesia umumnya berkisar antara 5&-8o#. 9ilokasi dimana penaikan air (up%elling) ter$adi, misalnya di Laut :anda, suhu air permukaan dapat turun sampai sekitar 5'o# ini disebabkan karena air yang dingin pada lapisan ba%ah terangkat ke atas. Suhu air didekat pantai biasanya sedikit lebih tinggi dari pada yang di lepas pantai. Pantai laguna yang dangkal atau cekungan air yang tertangkap ketika air surut, suhu air mencapai lebih dari 8'o#. ;ir dengan densitas yang rendah akan berada dilapisan atas dan air dengan densitas tinggi akan berada pada lapisan ba%ah.
Kecerahan/Kekeruhan
Kecepatan Arus
;rus di permukaan merupakan pencerminan langsung dari pola angin yang bertiup pada %aktu itu. >adi arus permukaan ini digerakan oleh angin dan begitupun arus diba%ahnya ikut terba%a. ;rus dilapisi oleh permukaan laut berbelok ke kanan dari arah angin dan arus dilapisan ba%ahnya akan berbelok lebih ke kanan lagi dari arah arus permukaan. 3al ini disebabkan adanya gaya cariolis (#ariolis Force), yaitu gaya yang diakibatkan oleh perputaran bumi. >ika ter$adi diergensi atau pembuyaran arus permukaan maka akan ter$adi up%elling, yakni naiknya massa air dari lapisan ba%ah laut kelapisan permukaan dan $ika ter$adi konergensi atau pemusatan arus permukaan, maka akan menyebabkan do%n%elling, yakni turunnya massa air dari lapisan atas kelapisan ba%ah.
Gelombang
?erakan gelombang mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap organisme dan komunitas dibandingkan dengan daerah laut lainnya. ?elombang yang terhempas ke pantai akan melepaskan energinya di pantai. @akin tingginya gelombang, maka makin besar tenaganya memukul pantai. ;da tiga faktor yang menentukan besarnya
gelombang yang disebabkan oleh angin yakni kuatan hembusan, lamanya hembusan dan $arak tempuh angin. >arak tempuh angin ialah bentangan air terbuka yang dilalui angin. Sekali gelombang telah terbentuk oleh angin maka gelombang itu akan terus merambat sampai $auh.
Pasang Surut (Pasut) Air Laut
Pasang surut adalah naik dan turunnya air permukaan laut secara periodik selama suatu interal %aktu tertentu. Pasut merupakan bentuk gerakan air laut yang ter$adi karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. ;da 5 (dua) macam pasang surut yang ter$adi, yakni+ a. Pasang Purnama, ialah peristi%a ter$adinya pasang naik dan pasang surut tertinggi (besar). Pasang besar ter$adi pada tanggal (berdasarkan kalender bulan)dan pada tanggal " (saat bulan purnama). Pada kedua tanggal tersebut posisi bumi-bulan-matahari berada pada satu garis (kon$ungsi) sehingga kekuatan gaya tarik bulan dan matahari berkumpul men$adi satu menarik permukaan bumi. Permukaan bumi yang menghadap ke bulan mengalami pasang naik besar. b. Pasang Perbani, ialah peristi%a ter$adinya pasang naik dan pasang surut terendah (kecil). Pasang kecil ini ter$adi pada tanggal 0 dan 5 kalender bulan. Pada kedua tanggal tersebut posisi matahari ! bulan ! bumi membentuk sudut 4. ?aya tarik bulan dan matahari terhadap bumi berla%anan arah sehingga kekuatannya men$adi berkurang (saling melemahkan).
2.Faktor Kimia Lingkungan Laut
Faktor-faktor kimia yang terdapat di lingkungan laut meliputi salinitas, oksigen terlarut (9A), dera$at keasaman (p3), dan unsur hara (nutrien).
Salinitas
Salinitas adalah banyaknya Bat terlarut. Cat padat terlarut meliputi garam-garam anorganik, senya%a-senya%a organik yang berasal dari organisme hidup, dan gas-gas terlarut (ybakken, 5). Salinitas adalah $umlah berat semua garam (dalam gram) yang terlarut dalam satu liter air, biasanya dinyatakan dengan satuan / (permil, gram per liter) (ont$i, &7). #iri paling khas pada air laut yang diketahui oleh semua orang ialah rasanya yang asin. *ni disebabkan karena didalam air laut terlarut garam-garam yang paling utama adalah natrium klorida (a#l) yang sering disebut garam dapur. Selain a#l, di dalam air laut terdapat pula @g#l5, kalium, dan kalsium. @enurut teori, Bat-Bat garam berasal dari proses outgassing, yaitu rembesan kulit bumi didasar laut berbentuk gas kepermukaan dasar laut. 3asil kikisan kerak bumi terlarut dengan gas dari kulit bumi dasar laut dan air sehingga menghasilkan garam di laut. Cat kimia terlarut yang membentuk garam yang diukur sebagai salinitas adalah #*, a, SA", dan @g yang merupakan komponen utama sebesar ,0= dari $umlah Bat terlarut dalam air laut, sisanya ,8= yang %alaupun $umlahnya sedikit dapat mempengaruhi kehidupan di laut dan sebaliknya kepekatan Bat ini ditentukan oleh aktifitas kehidupan laut.
9i perairan pantai karena ter$adi pengenceran misalnya karena pengaruh aliran sungai salinitas bisa turun rendah. Sebaliknya di daerah dengan penguapan yang sangat kuat, salinitas bisa meningkat tinggi. ;ir payau adalah istilah umum yang digunakan untuk menyatakan air yang salinitasnya antara air ta%ar dan air laut. Perairan estuari atau daerah sekitar kuala dapat mempengaruhi struktur salinitas yang kompleks, karena selain merupakan pertemuan antara air ta%ar yang relatif ringan dan air laut yang lebih berat $uga pengadukan air sangat menentukan (ont$i, &7).
ksigen !erlarut (")
Aksigen terlarut merupakan kebutuhan dasar untuk kehidupan tanaman dan he%an di dalam air. ehidupan makhluk hidup di dalam air tersebut tergantung dari kemampuan air untuk mempertahankan konsentrasi oksigen minimal yang dibutuhkan untuk kehidupannya (FardiaB, 5). Aksigen terlarut dapat berasal dari proses fotosintesis tanaman air, dimana $umlahnya tidak tetap tergantung dari $umlah tanamannya dan dari atmosfer (udara) yang masuk ke dalam air dengan kecepatan terbatas (FardiaB, 5). Aksigen terlarut dalam laut dimanfaatkan oleh organisme perairan untuk respirasi dan penguraian Bat-Bat organik oleh mikroorganisme. onsentrasi oksigen terlarut dalam keadaan $enuh berariasi tergantung dari suhu dan tekanan atmosfer (FardiaB, 5). Aksigen merupakan faktor pembatas dalam penentuan kehadiran makhluk hidup di dalam air. epekatan oksigen terlarut bergantung pada suhu, kehadiran tanaman fotosintesis, tingkat penetrasi cahaya yang bergantung kepada kedalaman dan kekeruhan air, tingkat kederasan aliran air, dan $umlah bahan organik yang diuraikan dalam air seperti sampah, ganggang mati atau limbah industri (Sastra%i$aya, 5).
"era#at Keasaman (p$)
ilai p3 air yang normal atau netral yaitu antara p3 7 sampai p3 & (FardiaB, 5). ;ir yang p3-nya kurang dari 0 bersifat asam, sedangkan yang p3-nya lebih dari 0 bersifat basa.
%nsur $ara (&utrien)
Sebagian besar unsur-unsur kimia%i yang diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan dan binatang terdapat dalam air laut dalam $umlah lebih dari cukup, sehingga kekurangannya tak perlu dipertimbangkan sebagai faktor ekologi. 9alam beberapa hal kepekatan unsur DtraceE men$adi penting, tapi ini ter$adi sangat $arang sekali dibanding dengan di darat. Fosfat dan nitrat dalam kepekatan bagaimanapun selalu dalam rasio yang tetap. ' at. + at P. asio ini cenderung tetap dalam fito dan Booplankton. 3anya dalam keadaan tertentu rasio dalam air berubah. PA" + P bisa berada dalam bentuk senya%a organik maupun anorganik. eduanya dalam bentuk butiran dan larutan. 9alam $aringan hidup terutama dalam bentuk senya%a organik dan dilepaskan kembali ke air sebagai kotoran maupun bangkai dalam bentuk butiran atau larutan. 9an untuk senya%a A8, samudera mendapatkan dari udara
bukan sa$a tetapi $uga A8. Seperti halnya PA", pertumbuhan dan fotosintesa dari tumbuh-tumbuhan laut (fitoplankton dan alga bentik) dibatasi oleh kepekatan A8 dalam air. Selain unsur-unsur hara tersebut, diatom $uga mengambil se$umlah besar Si dari laut dan kekurangan kandungan Si dapat men$adi faktor pembatas di perairan tertentu.
' Faktor iologi Lingkungan Laut
Laut, seperti halnya daratan, dihuni oleh biota yakni tumbuh-tumbuhan, he%an dan mikroorganisme hidup. >umlah dan keanekaragaman $enis biota yang hidup di laut sangat berlimpah. :iota laut hampir menghuni semua bagian laut, mulai dari pantai, permukaan laut sampai dasar laut yang ter$eluk sekalipun (omimohtarto dan >u%ana, 5). 9i laut terdapat berbagai macam organisme mulai dari yang berupa $asad-$asad hidup bersel satu yang sangat kecil sampai yang berupa $asad-$asad hidup yang berukuran sangat besar seperti ikan paus. Sebagian besar %ilayah perairan terdapat banyak $enis biota laut yang saling berinteraksi, tetapi di beberapa %ilayah perairan yang lain hanya terdapat beberapa $enis biota laut yang hidup dan berinteraksi karena kendala makanan dan kondisi lingkungan (omimohtarto G >u%ana, 5). Faktor biologi lingkungan laut merupakan parameter dari mahluk hidup yang men$adi faktor penting dalam komponen penyusun ekosistem laut. Parameter biologi dapat berupa phytoplankton, Booplankton, benthos, nekton, bakteri, dan irus. 9ari berbagai $enis organisme tersebut ada yang berlaku sebagai produsen, konsumen, dan pengurai (detritus).
Prousen
Produsen dalam lingkungan laut merupakan faktor utama yang menentukan produktuitas lautan. Hang bertindak sebagai produsen adalah fitoplankton dan ganggang laut lainnya. Fitoplankton adalah tumbuh-tumbuhan air yang berukuran kecil, ia melayang-layang di air dan merupakan organisme laut yang men$adi makanan utama bagi ikanikan laut berukuran sedang dan kecil. *a mampu memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis (autotrof). #ontoh plankton ini yaitu ;lga merah banyak terdapat di Laut @erah, ;lga biru banyak terdapat di Laut
Konsumen
elly Fish (ubur-ubur) dan beberapa $enis #rustacea. :entos adalah organisme yang hidup di dasar laut baik yang menempel pada pasir maupun lumpur, beberapa contoh bentos antara lain kerang, bulu babi, bintang laut, cambuk laut, dan terumbu karang. Sedangkan nekton adalah he%an-he%an laut yang dapat bergerak aktif di perairan seperti ikan-ikan laut, reptil laut, mamalia laut, dan cumi-cumi. Semua organisme yang berlaku sebagai konsumen tersebut merupakan organisme heterotrof di lingkungan laut.
"ekomposer
Arganisme laut yang bertindak sebagai pengurai atau pembusuk bahan-bahan organik dan anorganik seperti $enis bakteri pengurai (itrobacter sp.) dan $amur. Peranan mikroorganisme ini sangat ital dalam lingkungan laut karena dengan kehadiran dekomposer yang sangat menentukan perubahan lingkungan lautan.
*+. P,-A$ASA&
1. Faktor Fisika Lingkungan Laut
Suhu
Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan organisme di lautan, karena suhu mempengaruhi baik aktiitas metabolisme maupun perkembangbiakan dari organisme-organisme tersebut. Setiap perubahan suhu cenderung untuk mempengaruhi banyak proses kimia%i yang ter$adi secara bersamaan pada $aringan tanaman dan binatang, karenanya $uga mempengaruhi biota secara keseluruhan (3utabarat dan 6ans, &7). Suhu yang terdapat di air laut sering kali berfluktuasi. Perubahan suhu disebabkan oleh berbagai macam faktor diantaranya yaitu intensitas cahaya matahari yang diterima, kedalaman air dan letak ketinggian dari permukaan laut. 3al tersebut didukung oleh 3utabarat dan 6ans (&7) yang menyatakan bah%a faktor-faktor yang mempengaruhi suhu permukaan laut adalah letak ketinggian dari permukaan laut (;ltituted), intensitas cahaya matahari yang diterima, musim, cuaca, kedalaman air, sirkulasi udara, dan penutupan a%an. Suhu menurun secara teratur sesuai dengan kedalaman. Semakin dalam suhu akan semakin rendah atau dingin. 3al ini diakibatkan karena kurangnya intensitas matahari yang masuk kedalam perairan. Suhu mengalami perubahan secara perlahan-lahan dari daerah pantai menu$u laut lepas. Jmumnya suhu di pantai lebih tinggi dari daerah laut karena daratan lebih mudah menyerap panas matahari sedangkan laut tidak mudah mengubah suhu bila suhu lingkungan tidak berubah. 9i daerah lepas pantai suhunya rendah dan stabil. Lapisan permukaan hingga kedalaman 5 meter cenderung hangat, hal ini dikarenakan sinar matahari yang banyak diserap oleh permukaan. Sedangkan pada kedalaman 5- meter suhu turun secara mendadak yang membentuk sebuah kura dengan lereng yang ta$am. Pada kedalaman melebihi meter suhu air laut relatif konstan dan biasanya berkisar antara 5 ! " # (Sahala 3utabarat,&7). Suhu secara tidak langsung $uga mempengaruhi kehidupan flora dan fauna laut, komposisi kimia air laut, sirkulasi massa air, dan cepat rambat gelombang akustik. aiknya suhu air akan menimbulkan akibat seperti menurunkan $umlah oksigen terlarut di dalam air, meningkatkan kecepatan reaksi kimia, mengganggu kehidupan ikan dan he%an air lainnya, dan apabila batas suhu yang mematikan terlampaui maka ikan dan he%an air lainnya mungkin akan mati (ristanto, 55).
Kecerahan/Kekeruhan
sedimen yang terba%a didalam air. Seperti %arna coklat yang merupakan endapan yang terba%a aliran air sehingga membuat %arnanya nampak keruh. Penetrasi cahaya sering kali dihalangi oleh Bat yang terlarut dalam air karena sifat air laut yang mengandung se$umlah besar partikel dalam suspensi yang sering di sebut dengan kekeruhan. Sedangkan pada perairan estuari yang kekeruhannya tinggi, produktiitasnya perairannya akan rendah. 3al ini mengakibatkan terganggunya proses fotosintesis karena penetrasi cahaya matahari terhalang oleh partikel-partikel yang disebabkan oleh kekeruhan tersebut.
Kecepatan Arus
;rus mempunyai pengaruh positip maupun negatip terhadap kehidupan biota perairan. ;rus dapat mengakibatkan menurunnya $umlah $aringan-$aringan $asad hidup yang tumbuh di daerah itu dan partikel-partikel dalam suspensi dapat menghasilkan pengikisan. 9i perairan dengan dasar lumpur, arus dapat mengaduk endapan lumpur-lumpuran sehingga mengakibatkan kekeruhan air dan mematikan he%an air. ekeruhan yang diakibatkan $uga bisa mengurangi penetrasi sinar matahari dan mengakibatkan menurunnya aktiitas fotosintesa. @anfaat dari arus bagi banyak biota adalah menyangkut penambahan makanan bagi biota-biota tersebut dan pembuangan kotorankotorannya. Jntuk $enis algae yang kekurangan Bat-Bat kimia dan #A5 dapat dipenuhi dengan adanya sirkulasi air. Sedangkan bagi he%an air, #A5 dan produk-produk sisa dapat disingkirkan dan A5 tetap tersedia. ;rus $uga memainkan peranan penting bagi penyebaran plankton, baik holoplankton maupun meroplankton.
Gelombang
Secara ekologis gelombang paling penting di daerah pasang surut (perairan dangkal). 9i bagian laut agak dalam pengaruhnya menurun, dan di perairan oseanik ia mempengaruhi pertukaran udara. ?elombang ditimbulkan oleh
angin, pasang-surut dan kadang-kadang oleh gempa bumi dan gunung meletus (dinamakan tsunami). ?elombang mempunyai sifat penghancur. :iota yang hidup di daerah pasang surut harus mempunyai daya tahan terhadap pukulan gelombang. ?elombang dengan mudah men$ebol alga-alga dari substratanya. 9iduga, gelombang $uga mengubah bentuk karang-karang pembentuk terumbu. ?elombang mencampur gas atmosfir ke dalam permukaan air sehingga memulai proses pertukaran gas.
Pasang Surut (Pasut) Air Laut
Pengaruh pasang surut yang paling $elas terhadap organisme dan komunitas daerah litoral yang menyebabkan terkena udara terbuka secara periodik dengan kisaran parameter fisik cukup besar. Lamanya terkena udara terbuka merupakan hal yang paling penting karena pada saat itulah organisme laut akan berada dalam kisaran suhu terbesar dan memungkinkan mengalami kekeringan (kehilangan air). Semakin lama terkena udara, semakin besar kehilangan air diluar batas kemampuan dan semakin kecil kesempatan untuk mencari makan dan mengakibatkan kekurangan energi. Pasang surut air laut $uga mempengaruhi kadar garam yang ada di perairan tersebut serta partikel-partikel suspensi lainnya.
2 Faktor Kimia Lingkungan Laut
Salinitas
eanekaragaman salinitas dalam air laut akan mempengaruhi $asad-$asad hidup akuatik melalui pengendalian berat $enis dan keragaman tekanan osmotik. >enis-$enis biota air ditakdirkan untuk mempunyai hampir semua $aringan $aringan lunak yang berat $enisnya mendekati berat $enis air laut biasa, sedangkan $enis-$enis yang hidup di dasar laut (bentos) mempunyai berat $enis yang lebih tinggi daripada air laut di atasnya. Salinitas dapat menimbulkan tekanan-tekanan osmotik. Jmumnya, kandungan garam dalam sel-sel biota laut cenderung mendekati kandungan garam dalam kebanyakan air laut. >ika sel-sel tersebut berada di lingkungan dengan salinitas yang berbeda maka suatu mekanisme osmoregulasi diperlukan untuk men$aga keseimbangan kepekatan antara sel dan lingkungannya. Pada kebanyakan biota air, penurunan salinitas biasanya bersamaan dengan penurunan salinitas dalam sel. Suatu mekanisme osmoregulasi baru ter$adi setelah ada penurunan salinitas yang nyata. emampuan untuk menghadapi fluktuasi yang berasal dari salinitas terdapat pada kelompok-kelompok binatang beraneka ragam dari protoBoa sampai ikan. :iota estuarina biasanya mempunyai toleransi terhadap ariasi salinitas yang besar (eury-halin) contohnya seperti ikan bandeng. Salinitas yang tak sesuai dapat menggagalkan pembiakan dan menghambat pertumbuhan biota air.
ksigen !erlarut (")
Aksigen terlarut diperlukan oleh hampir semua bentuk kehidupan akuatik untuk proses pembakaran dalam tubuh. :eberapa bakteria maupun beberapa binatang dapat hidup tanpa oksigen (anaerobik) sama sekali, lainnya dapat hidup dalam keadaan anaerobik hanya sebentar tetapi memerlukan penyediaan oksigen yang berlimpah setiap kali.
ebanyakan dapat hidup dalam keadaan kandungan oksigen yang rendah sesekali tapi tak dapat hidup tanpa oksigen sama sekali. Sumber oksigen terlarut dari perairan adalah dari udara di atasnya, proses fotosintese dan glycogen dari binatang itu sendiri. ;ir yang tidak mengandung oksigen terlarut $arang terdapat disamudera. Aksigen dihasilkan oleh proses fotosintesa dari tumbuh-tumbuhan air dan fitoplankton dan diperlukan untuk pernafasan bagi biota air. @enurunnya kadar oksigen terlarut dapat mengurangi efisiensi pengambilan oksigen oleh biota laut, sehingga dapat menurunkan kemampuan biota tersebut untuk hidup normal dalam lingkungannya. adar oksigen terlarut di perairan *ndonesia berkisar antara ",' dan 0. ppm.
"era#at Keasaman (p$)
;ir laut mempunyai kemampuan menyangga yang sangat besar untuk mencegah perubahan p3. Perubahan p3 yang sedikit sa$a dari p3 alami akan memberikan petun$uk terganggunya sistem penyangga. 3al ini dapat menimbulkan perubahan dan ketidakseimbangan kadar #A5 yang dapat membahayakan kehidupan biota laut. p3 air laut permukaan di *ndonesia umumnya berariasi dari lokasi ke lokasi antara 7. ! &,'. Perubahan p3 dapat berakibat buruk terhadap kehidupan biota laut, baik secara langsung maupun tidak langsung. ;kibat langsung adalah kematian ikan, burayak, telur, dan lain-lainnya, serta mengurangi produktiitas primer. ;kibat tidak langsung adalah perubahan toksisitas Bat-Bat yang ada dalam air, misalnya penurunan p3 sebesar ,' dari nilai alami dapat memperbesar toksisitas i# sampai kali.
%nsur $ara (&utrien)
9alam pertumbuhan dan perkembangannya, fitoplankton membutuhkan banyak unsur nutrien. @enurut @ichael (&'), fosfat dan nitrogen merupakan unsur hara makro yang dimanfaatkan oleh fitoplankton sebagai nutrien sehingga dapat men$adi faktor pembatas bagi pertumbuhan fitoplankton di perairan. Jmumnya kekurangan fosfat dalam laut akan mempengaruhi proses fotosintesa dan pertumbuhan yang sama besarnya. ;dapun nitrat yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat kesuburan perairan laut. Perairan oligotropik memiliki kandungan nitrat - , mg/liter, perairan mesotropik sebesar , - ,' mg/liter dan perairan eutropik ,' - ' mg/liter (IetBel, &5).
'. Faktor iologi Lingkungan Laut
eberadaan masing-masing organisme dalam lingkungan laut dapat memberikan informasi kualitas lingkungan di mana biota tersebut hidup. Semakin beraneka $enis biota dan $umlah yang banyak ditemukan dalam perairan dapat mengindikasikan bah%a kualitas lingkungan tersebut masih baik. Peranan dan kedudukan masing-masing organisme di laut digambarkan dalam piramida makanan di laut. 9asar piramida ditempati oleh organisme produser atau organisme autotrop yang mampu merubah bahan anorganik men$adi bahan organik dengan memanfaatkan energi matahari. 6nergi matahari dimanfaatkan oleh organisme autotroph untuk membentuk bahan organik yang akan dimanfaatkan oleh organisme herbiora. Fitoplankton merupakan organisme autotroph utama dalam kehidupan di laut. @elalui proses fotosisntesis yang dilakukannya, fitoplankton mampu men$adi sumber energi bagi seluruh biota laut le%at mekanisme rantai makanan. Ialaupun memiliki ukuran yang kecil namun memiliki $umlah yang tinggi
sehingga mampu men$adi pondasi dalam piramida makanan di laut. 9i samping men$adi makanan utama ikan, tumpukan bangkai plankton di laut dangkal $uga merupakan bahan dasar bagi terbentuknya mineral-mineral laut. Lain halnya dengan bentos dan nekton, dimana organisme-organisme ini merupakan he%an heterotrof yang tidak dapat memproduksi makanan sendiri sehingga membutuhkan kehadiran organisme lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. amun keberadaan benthos dan nekton di lingkungan laut dapat mengontrol kualitas perairan (mencegah ter$adinya blooming algae) :enthos merupakan he%an air laut yang hidupnya di dasar laut seperti $enis kekerangan.
+. K,S*-P%LA&
@elihat berbagai macam ulasan mengenai faktor-faktor pembentuk dan sekaligus penyebab ter$adi perubahan di lingkungan laut maka dapat diambil kesimpulan bah%a fakor yang menyebabkan ter$adinya perubahan tersebut terdiri atas faktor fisika, kimia, dan biologi lingkungan laut. Faktor fisika meliputi temperatur atau sahu perairan laut, kecerahan/kekeruhan (tingkat penetrasi cahaya), kecepatan arus, gelombang dan daerah pasang surut air laut. emudian faktor kimia meliputi salinitas, oksigen terlarut (9A), dera$at keasaman (p3), dan beberapa unsur hara (nutrien). Sedangkan faktor biologi meliputi produsen (fitoplankton dan ganggang laut lainnya), konsumen (Booplankton, benthos, dan nekton) dan dekomposer (bakteri dan $amur). @asing-masing faktor tersebut memiliki keterkaitan hubungan timbal balik antara yang satu dengan yang lainnya sehingga membentuk suatu lingkungan perairan laut (ekosistem lautan).