BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Korupsi di tanah negeri, ibarat “warisan haram” tanpa surat wasiat !a tetap "estari se#a"ipun diharam#an o"eh aturan hu#um $ang ber"a#u da"am tiap orde $ang datang si"ih berganti Hampir semua segi #ehidupan ter%ang#it #orupsi #orupsi Apabi"a disederhana#an pen$ebab pen$ebab #orupsi me"iputi dua &a#tor $aitu $aitu &a#tor interna" dan &a#tor e#sterna" 'a#tor interna" merupa#an pen$ebab #orupsi $ang datang dari diri pribadi sedang &a#tor e#sterna" ada"ah &a#tor pen$ebab ter%adin$a #orupsi #arena sebab(sebab dari "uar 'a#tor interna" terdiri dari aspe# mora", misa"n$a "emahn$a #eimanan, #e%u%uran, rasa ma"u, aspe# si#ap atau peri"a#u misa"n$a po"a hidup #onsumti& dan aspe# sosia" seperti #e"uarga $ang dapat mendorong seseorang untu# untu# berperi"a#u #orup 'a#tor e#sterna" bisa di"a)a# dari aspe# e#onomi misa"n$a pendapatan atau ga%i tida# men)u#upi #ebutuhan, aspe# po"itis misa"n$a instabi"itas po"iti#, #epentingan po"itis, meraih dan mempertahan#an #e#uasaan, aspe# managemen * organisasi $aitu #etiadaan a#untabi"itas dan transparansi, aspe# hu#um, ter"ihat da"am buru#n$a wu%ud perundang(undangan dan "emahn$a "emahn$a penega##an hu#um serta aspe# sosia" $aitu "ing#ungan atau mas$ara#at $ang #urang mendu#ung peri"a#u anti #orupsi
1.2
Perumusan Masalah
a Apa sa%a &a#tor pen$ebab #orupsi b Apa pen$ebab #orupsi da"am perspe#ti& teoretis ) Apa &a#tor interna" dan e#sterna" pen$ebab #orupsi
1.3
Tujuan
a Untu# mengetahui apa sa%a $ang men$ebab#an #orupsi b Untu# mengetahui apa(apa sa%a &a#tor &a#tor interna" dan e#sterna" pen$ebab #orupsi #orupsi
BAB !! PE+BAHAAN
2.1 Devinisi Korupsi Kata “#orupsi” berasa" dari bahasa Latin “)orruptio” atau “)orruptus” e"an%utn$a di#ata#an bahwa “)orruptio” berasa" dari #ata “)orrumpere”, suatu bahasa Latin $ang "ebih tua Dari bahasa Latin tersebut #emudian di#ena" isti"ah “)orruption, )orrupt” -!nggris., “)orruption” -Peran)is. dan “)orruptie/#orruptie” -Be"anda. Arti #ata #orupsi se)ara har&iah ada"ah #ebusu#an, #eburu#an, #ebe%atan, #etida#%u%uran, dapat disuap, tida# ber mora", pen$impangan dari #esu)ian !sti"ah #orupsi $ang te"ah diterima da"am perbendaharaan #ata bahasa !ndonesia, ada"ah “#e%ahatan, #ebusu#an, dapat disuap, tida# bermora", #ebe%atan dan #etida#%u%uran” Pengertian "ainn$a, “perbuatan $ang buru# seperti pengge"apan uang, penerimaan uang sogo#, dan sebagain$a” e"an%utn$a untu# beberapa pengertian "ain, disebut#an bahwa 0 1 Korup artin$a busu#, su#a menerima uang suap/sogo#, mema#ai #e#uasaan untu# #epentingan sendiri dan sebagain$a 2 Korupsi artin$a perbuatan busu# seperti pengge"apan uang, penerimaan uang sogo#, dan sebagain$a dan 3 Koruptor artin$a orang $ang me"a#u#an #orupsi Dengan demi#ian arti #ata #orupsi ada"ah sesuatu $ang busu#, %ahat dan merusa#, berdasar#an #en$ataan tersebut perbuatan #orupsi men$ang#ut sesuatu $ang bersi&at amora", si&at dan #eadaan $ang busu#, men$ang#ut %abatan instansi atau aparatur pemerintah, pen$e"ewengan #e#uasaan da"am %abatan #arena pemberian, men$ang#ut &a#tor e#onomi dan po"iti# dan penempatan #e"uarga atau go"ongan #e da"am #edinasan di bawah #e#uasaan %abatan
+enurut ube#ti dan 4%itrosoedibio da"am #amus hu#um, $ang dima#sud )orruptie ada"ah #orupsi, perbuatan )urang, tinda# pidana $ang merugi#an #euangan negara e"an%utn$a Baharudin Lopa mengutip pendapat Da5id + 6ha"mers, mengurai#an isti"ah #orupsi da"am berbagai bidang, $a#ni $ang men$ang#ut masa"ah pen$uapan, $ang berhubungan dengan manipu"asi di bidang e#onomi, dan $ang men$ang#ut bidang #epentingan umum Ha" ini diambi" dari
de&inisi $ang berbun$i “&inan)ia" manipu"ations and de"i)tion in%urious to the e)onom$ are o&ten "abe"ed )orrupt”
2.2
Faktor Penyea Korupsi Ban$a# &a#tor $ang men$ebab#an ter%adin$a #orupsi, bai# berasa" dari da"am diri pe"a#u atau dari "uar pe"a#u ebagaimana di#ata#an 7amamah bahwa #eti#a peri"a#u materia"isti# dan #onsumti& mas$ara#at serta sistem po"iti# $ang masih “mendewa#an” materi ma#a dapat “mema#sa” ter%adin$a permainan uang dan #orupsi “Dengan #ondisi itu hampir dapat dipasti#an se"uruh pe%abat #emudian 8terpa#sa8 #orupsi #a"au sudah men%abat” Nur $am memberi#an pandangan bahwa pen$ebab seseorang me"a#u#an #orupsi ada"ah #arena #etergodaann$a a#an dunia materi atau #e#a$aan $ang tida# mampu ditahann$a Keti#a dorongan untu# men%adi #a$a tida# mampu ditahan sementara a#ses #e arah #e#a$aan bisa dipero"eh me"a"ui )ara ber#orupsi, ma#a %adi"ah seseorang a#an me"a#u#an #orupsi Dengan demi#ian, %i#a mengguna#an sudut pandang pen$ebab #orupsi seperti ini, ma#a sa"ah satu pen$ebab #orupsi ada"ah )ara pandang terhadap #e#a$aan 6ara pandang terhadap #e#a$aan $ang sa"ah a#an men$ebab#an )ara $ang sa"ah da"am menga#ses #e#a$aan Pandangan "ain di#emu#a#an o"eh Ari&in $ang mengidenti&i#asi &a#tor( &a#tor pen$ebab ter%adin$a #orupsi antara "ain0
aspe# peri"a#u indi5idu aspe# organisasi, aspe# mas$ara#at tempat indi5idu dan organisasi berada 4erhadap aspe# peri"a#u indi5idu, !sa 9ah$udi memberi#an gambaran, sebab(sebab seseorang me"a#u#an #orupsi dapat berupa dorongan dari da"am dirin$a, $ang dapat pu"a di#ata#an sebagai #einginan, niat, atau #esadaran untu# me"a#u#an Lebih %auh disebut#an sebab(sebab manusia terdorong untu# me"a#u#an #orupsi antara "ain 0
•
si&at tama# manusia,
• • •
mora" $ang #urang #uat menghadapi godaan, ga$a hidup #onsumti&, tida# mau -ma"as. be#er%a #eras 4ida# %auh berbeda dengan pendapat di atas, Err$ :i$ana Hard%apame#as men$ebut#an tinggin$a #asus #orupsi di negeri ini disebab#an o"eh beberapa ha" diantaran$a0
a. Kurang #ete"adanan dan #epemimpinan e"ite bangsa, b. :endahn$a ga%i Pegawai Negeri ipi", ). Lemahn$a #omitmen dan #onsistensi penega#an hu#um dan peraturan perundangan, d. :endahn$a integritas dan pro&esiona"isme, e. +e#anisme pengawasan interna" di semua "embaga perban#an, #euangan, dan biro#rasi be"um mapan, &. Kondisi "ing#ungan #er%a, tugas %abatan, dan "ing#ungan mas$ara#at, dan g. Lemahn$a #eimanan, #e%u%uran, rasa ma"u, mora" dan eti#a e)ara umum &a#tor pen$ebab #orupsi dapat ter%adi #arena &a#tor po"iti#, hu#um dan e#onomi, sebagaimana da"am bu#u ber%udu" Peran Par"emen da"am +embasmi Korupsi $ang mengidenti&i#asi#an empat &a#tor pen$ebab #orupsi $aitu &a#tor po"iti#, &a#tor hu#um, &a#tor e#onomi dan biro#rasi serta &a#tor transnasiona"
2.2.1
Faktor Politik Po"iti# merupa#an sa"ah satu pen$ebab ter%adin$a #orupsi Ha" ini dapat di"ihat
#eti#a ter%adi instabi"itas po"iti#, #epentingan po"itis para pemegang #e#uasaan, bah#an #eti#a meraih dan mempertahan#an #e#uasaan Peri"a#u #orupsi seperti pen$uapan, po"iti# uang merupa#aan &enomena $ang sering ter%adi 4er#ait dengan ha" itu 4erre)e ;omes -2<<<. memberi#an gambaran bahwa po"iti# uang -mone$ po"iti#. sebagai use of money and
material benest in the pursuitof political inuence. +enurut usanto #orupsi pada "e5e" pemerintah ada"ah dari sisi pemerintah, pemerasan uang suap, pemberian per"indungan,pen)urian barang(barangg po"iti# untu# #epentingan pribadi, tergo"ong #orupsi $ang di sebab#an o"eh #onste"asi po"iti# -susanto0 2<<2. ementara menurut De asis, #orupsi po"iti# misa"n$a peri"a#u )urang -po"iti# uang. pada pemi"ihan anggota "egis"ati& ataupun pe%abat(pe%abat e#se#uti&, dana
ii"ega" untu# pembia$aan #ompan$e, pen$e"asaian #on&"i# per"emen me"a"ui )ara( )ara i"ega" dan te#nii# "obi $ang men$impang -De Asis0 2<<<. Pene"itian =ames )ott -+o)htar +as>oed0 1??@. mendes#ripsi#an bahwa da"am mas$ara#at dengan )iri pe"embagaan po"iti# e#s"#"usi& dimana #ompetisi po"iti# dibatasi pada "apisan tipis e"it dan perbedaan antara e"it "ebih didasaran pada #"i# pribadi dan bu#an pada isu #ebi%a#an, $ang ter%adi pada umumn$a desa#an #u"tura" dan stru#tura" untu# #orupsi itu betu"(betu" terwu%ud da"am tinda#an #orupsi para pe%abatn$a :obert K"itgaard -2<<. men%e"as#an bahwa proses ter%adin$a #orupsi denngan &ormu"asi +D(AC6 imbo" + ada"ah monopoli, D ada"ah discretionary -#ewenangan., A ada"ah accountability -pertanggung%awaban. Pen%e"asan atas simbo" tersebut dapat di#ata#an bahwa #orupsi ada"ah hasi" dari adan$a monopo"i -#e#uasaan. ditambah dengan #ewenangan $ang begitu besar tanpa terbu#aan dan pertanggung%awaban 2.2.2
Faktor !ukum
'a#tor hu#um dapat di"ihat dari dua sisi, di stu sisi dari aspe# perundang( undangan dan sisi "ain "emahn$a penega#an hu#um 4ida# bai#n$a subtansi hu#um, mudah ditemu#an da"am aturan(aturan $ang dis#riminati&dan tida# adi" rumusan $ang tida# %e"as(tegas (non lex certa) sehingga mu"ti ta&sir #ontradi#si dan overlapping dengan peraturan "ain -bai# $ang sedera%ad maupun $ang "ebih tinggi. an#si $ang tida equivalen dengan perbuatan $ang di"arang sehingga tida# tepat sasaran serta dirasa ter"a"u ringan atau ter"a"u berat penggunaan #onsep $ang berbeda(beda untu# sesuatu $ang sama, semua itu memung#in#an suatu peraturan tida# #ompatibe" dengan rea"itas $ang daa sehiingga tidaa# &ungsina" aatau tida# produ#ti& dan menga"ami resistensi Pen$ebab #aadaan ini sangat beragam, namun $ang domiinan ada"ah0 pertama, tawar(menawar dan pertarungan #epentingan antara #e"ompo# dan go"ongan di per"emen, sehingga memun)u"#an aturan $ang bias dan dis#riminati& Kedua, pra#te# po"iti# uang da"am pembuatan hu#um berupa suap(men$uap (political
bribery), utaman$a men$ang#ut perundang(undangan dibidang e#onomii dan bisniis A#ibatn$a timbu" peraturan $ang e"astis dan mu"tita&sir serta tumpang(
tindih dengan aturan "ain sehingga mudah diman&aat#an untu# men$e"amat#an piha#(piha# pemesan a"aras dengan ha" itu usi"a -da"am Hamah0 2<<@. men$ambut tinda#an #orupsi mudah timbu" ##arena ada #e"emahan di da"am peraturan perundang(undang, $ang men)a#up0 -a. adan$a peraturan perundang(undangan$ang bermuuat #epentingan piha#(piha# tertentu -b. #ua"itas peraturan perundang(undangan #urang memadai, -). peraturan #urang disosia"isasi#an, -d. san#si $ang ter"a"u ringan, -e. penerapan san#si $ang tida# #onsisten dan pandanan bu"u, -&. "emahn$a bidang e5a"usi dan re5isi peraturan perundang(undangan Bibit amad :i$anto -2<. mangata#an "ima ha" $ang di anggap berpotensi men%adi pen$ebab tinda#an #orupsi Pertama ada"ah sistem po"iti#, $ang ditandai dengan mun)u"n$a peraturan perundang(undangan, seperti perda, dan peraturan "ain #edua, ada"ah intensitas mora" seseorang atau #e"ompo# #etiga ada"ah remunerasi atau pendapatan -penghasi"an. $ang minim #eempat ada"ah pengawasan bai# bersi&at interna"(e#sterna" dan #e"ima ada"ah buda$a taat aturan Dari beberapa ha" $ang disampai#an, $ang pa"ing penting ada"ah buda$a sadar a#an aturan hu#um Dengan sadar hu#um, ma#aa maas$ara#aan a#an mengerti #ons#uensi dari apa $ang di "a#u#an ementara itu :ahmad a"eh merin)i ada empat &a#tor dominan pen$ebab mera%a"e"an$a #orupsi di indonesia, $a#nii &a#tor penega# hu#um, menta" aparatur, #esadaran mas$ara#at $ang masih rendah, dan rendahn$a ‘political will’ -rahmad a"eh 0 2<<.
2.2.3
Faktor "konomi
'a#tor e#onoomi %uga merupa#an sa"ah satu pen$ebab ter%adin$a #orupsi Ha" itu dapat di%e"as#an dari pendapatan atau ga%i $ang men)u#upi #ebutuhan Pendapatan ini tida# mut"a# benar #arena da"am teori #ebutuhan +as"ow, sebagaimana di#utip o"eh u"ist$antoro, #orupsi seharusn $a han$a di"a#u#an o"eh orang $ang memenuhi dua #ebutuhan $ang pa"ing bawah dan "ogi#a "urusn$a han$a di"#u#an o"eh #omunis mas$ara#at $ang pas(pas an $ang bertahan hidup Namun saat iini #orupsi di "a#u#an o"ehorng #a$a dan berpendidi#an tinggi -u"ist$antoro 0 2<<@.
e"ain rendahn$a ga%i pegawai, bban$a# aspe# e#onomi "ain $ang men%adi pen$ebab ter%adin$a #orupsi, diantaran$a ada"ah #e#uasaan pemerintah $ang di bareni dengan &a#tor #esempatan bagi pegawai pemerintah untu# memenuhi #e#a$aan mere#a dan #ronin$a 4er#aiit &a#tor e#onomi dan ter%adin$a #orupsi, ban$a# pendapat $ang men$ata#an bahwa #emis#inan merupa#an a#ar masa"ahh #orupsi Pern$ataan demi#ian tida# benar sepenuhn$a, sebab ban$a# #orupsi $ang di "a#u#an o"eh pemimpin Asia dan A&ri#a, dan mere#a tida# tergo"ong orang mis#in Dengan demii#ian buu#an disebab#an o"eh #emis#inan, teta pi %uustru seba"i#n$a, #emis#inan disebab#an o"eh #orupsi -pope 0 2<<3. +enurut Henr$ Kissinger #orupsi po"itisi membuat sepu"uh persen "ainn$a ter"ihat buru# Dari #einginan pribadi untu# #euntungan $ang tida# adi", untu# #etida#per)a$aan da"am sistem peradi"an, untu# tida##estabi"an "eng#ap da"am identitas bangsa, ada ban$a# &a#tor moti5asi orang #e#uasaan, anggota per"emen termasu# warga biasa, untu# ter"ibat da"am peri"a#u #orupsi
2.2.#
Faktor $rganisasi
Frganisasi da"am ha" ini ada"ah organisasi da"am arti $ang "uas, termasu# sistem pengorganisasian "ing#ungan mas$ara#at Frganisasi $ang men%adi #orban #orupsi atau dimana #orupsi ter%adi biasan$a memberi adi" te%adin$a #orupsi #arena membu#a pe"uang atau #esempatan untu# ter%adi #orupsi -tungga" 2<<<. Bi"aman organisasi tersebut tida# membu#a pe"uang sedi#itpun bagi seseorang untu# me"a#u#an #orupsi, ma#a #orupsi tida# a#an ter%adi Aspe#(aspe# pen$ebab ter%adin$a #orupsi dari sudut pandang dari organisasi ini me"iputi0 -a. #urang adan$a te"adan dari pimpinan, -b. tida# adan$a #u"tur organisasi $ang benar, -). sistem a#untabi"itas di instansi pemerintah #urang memadai, -d. mena%emen )endrung menutupi #orupsi di da"am organisasin$ater#ait dengan itu L$man 9 Porter -1?G@. men$ebut "ima &ungsi penting da"am organiational goals! (")
facus attention# ($) provide a source of legitimacy (%) a&ect the strecture of the organiation (') serve as a standard () provide clues about the organiation.
ocus attention, dapat di%adi#an o"eh para anggota sebagai sema)am guideline untu# memusat#an usaha(usaha dan #egiatan(#agiatan anggota( anggota dan organisasi sebagai #esatuan +e"a"ui tu%uan organisasi, para anggota dapat memi"ih arah $ang %e"as tentang sega"a #egiatan tentang apa $ang tida#, serta apa $ang harus di#er%a#an da"am #erang#a organisasi 4inda# tandu# atas #egiatan organisasi, o"eh #arenan$a senantiasa berorientasi #epada tu%uan organisasi, bai# di sadari maupun tida# Da"am &ungsin$a sebagai dasr "egitimasi atau pembenaran tu%uan organisasi dapat di%adi#an o"eh para anggota sebagai dasar #eabsahan dan #ebenaran tinda#an( tinda#an dan #eputusan(#eputusann$a 4u%uan organisasi %uga ber&ungsi men$edia#an pedoman(pedoman -pra#tis. bagi para anggotan$a Da"am &ungsin$a demii#ian tu%uan organisasi menghubung#an para anggotan$a dengan berbagai tata )ara daam #e"ompo# !a ber&ungsi untu# membantu para anggotan$a menentu#an )ara terbai# da"am me"a#sana#an tugas dan me"a#u#an suatu tinda#an
2.3
Penyea Korupsi Dalam Persekti% Teoretis *ultural deterministeme sering dipa#ai dengan a)uan #eti#a mempe"a%ari
pen$ebab ter%adin$a #orupsi Peri"a#u #orupsi pada dasarn$a merupa#an sebuah &enomena sosio"ogis $ang memi"i#i imp"i#asi e#onomi dan po"iti# $ang ter#ait dengan %abaran beberapa teori 4eori tersebut antara "ain teori means+ends
scheme $ang diper#ena"#an o"eh :obert +erton Da"am teori $ang di to#ohi o"eh :obert +erton ini sebagaimana di#utip Hando$o -2<0 . ini din$ata#an bahwa #orupsi merupa#an suatu peri"a#u manusia $ang di a#ibat#an o"eh te#anan sosia", sehingga men$ebab#an pe"anggaran norma(norma Lebih %a u hando$o menge"aborsi bahwa setiap sistem sosia" memi"i#i tu%uan dan manusia berusaha untu# men)apain$a me"a"ui )ara()ara -means. $ang te"ah di sepa#ati ;o"ongan margina" ini #emudian men)ari berbagai )ara untu# mendapat#an penga#uan dan a#ses terhadap sumber(sumber $ang ada di mas$ara#at 6ara #otor atau men$impang dari norma mas$ara#at terpa#sa mere#a "a#u#an demi men$ambung #ehidupan mere#a atau me"awan #etida#adi"an $ang menimpa
mere#a 4eori +erton ini ditu%u#an untu# men%awab bagaimana #ebuda$aan ter"a"u mene#an#an su#ses e#onomi tetapi membatasi #esempatan(#esempatan untu# men)apain$a $ang a#an men$ebab#an ting#at #orupsi $ang tinggi 4eori "ain $ang men%abar#an ter%adin$a #orupsi ada"ah teori so"idaritas osia" $ang di#embang#an o"eh Emi"e Du#heim -1GG(1?1. 4eori ini memandang bahwa wata# manusia sebenarn$a bersi&at pasi& dan di#enda"i#an o"eh mas$ara#atn$a o"idaritas sosia" itu sendiri merupa#an unit $ang abstra# Emii"e Dur#heim berpandangan bahwa indi5iduse)ra mora", netra" dan mas$ara#at"ah $ang men)ipta#an #epribadiann$a !a %uga mengontro" indi5idu "ewat &a#ta sosia" $ang di pe"a%arin$a me"a"ui pendidi#an dan "ing#ungan Karena wata# manusia $ang pasi& ma#a norma dan ni"ai mas$ara#at"ah $ang mengenda"i#an mere#a -Angha0 2<<2. 4eori ini %uga membahas mengenai pri"a#u #orupsi, dengan bai# di hadir#an o"eh =a)# Bo"ogne -Bo"ogne 2<<., $ang di#ena" dengan teori ;FNE !"ustrasi ;FNE
,heory ter#ait dengan &a#tor(&a#tor $ang men$ebab#an ter%adin$a #e)ur angan atau #orupsi $ang me"iputi -reeds (eseraahan)/ 0pportunities
(esempatan)/ 1eeds (ebutuhan) dan 2xposure -pengung#apan. -reed, ter#ait #esera#ahan dan #era#usan para pe"a#u #orupsi Koruptor ada"ah orang $ang tida# puas a#an #eadaan dirin$a 0pportuniy , merupa#an sistem $ang memberi#an pe"uang untu# me"a#u#an #orupsi, $ang bisa di per"uas #eadaan organisasi atau mas$ara#at $ang sedemmi#ian rupa sehingga terbu#a #esempatan bagi seseorang untu# me"a#u#an #e)urangan 1eeds, $aitu si#ap menta" $ang tida# pernah merasa )u#up, se"a"u sarat dengan #ebutuhan $ang ttida# pernah usai 2xposure , hu#uman $ang di%atuh#an #epada para pe"a#u #orupsi $ang tida# memberi e&e# %era pe"a#u maupun orang "ain
2.#
Faktor &nternal Dan "ksternal Penyea Korupsi Dari beberapa uraian di atas, tinda# #orupsi pada dasarn$a bu#an"ah peristiwa $ang berdiri sendiri Peri"a#u #orupsi men$ang#ut berbagai ha" $ang bersi&at #omp"e#s 'a#tor(&a#tor pen$ebabn$a bisa dari interna" pe"a#u(pe"a#u #orupsi, tetapi bisa %uga bisa berasa" dari situasi "ing#ungan $ang #ondusi& bagi seseorang
untu# me"a#u#an #orupsi Dengan demi#ian se)ara garis besar pen$ebab #orupsi dapat di#e"ompo#an men%adi dua $aitu &a#tor interna" dan &a#tor e#sterna"
2.#.1
Faktor &nternal' Merupakan Faktor Pen(orong Korupsi Dalam Diri' )ang Dapat Dirin*i Menja(i+
2.#.1.1 ,spek Perilaku &n(ivi(u i&at tama#/ ra#uus manusia Korupsi, bu#an #e%ahatan #e)i"(#e)i"an #erena mere#a membutuh#an ma#an
Korupsi ada"ah #e%ahatan orang pro&esiona" $ang ra#us udah ber#e)u#upan, tapi sera#ah +empun$ai hasrat besar untu# memper#a$a diri Unsur pen$ebab #orupsi pada pe"a#u sema)am itu datang dari da"am diri sendiri, $aitu si&at tama#
dan ra#us +a#a tinda#an #aras tanpa #ompromi, wa%ib hu#umann$a +ora" $ang #urang #uat eorang $ang mora"n$a tida# #uat )endrung mudah te rgoda untu# me"a#u#an #orupsi ;odaan itu bbisa berasa" dari atasan, teman seting#at, bawahan$a, atau
piha# $ang "ain $ang memberi#an #esempatan untu# itu ;a$a hidup $ang #onsumti& Kehidupan di #ota(#ota besar sering mendorong ga$a hidup seseorang #onsumti& Peri"a#u #onsumti& bi"a tida# di imbangi dengan pendapatan $ang memadai a#an membu#a pe"uang seseorang untu# me"a#u#an berbagai tinda#an untu# memenuuhi ha%atn$a a"ah satu #emung#inan tinda#an itu ada"ah dengan me"a#u#an #orupsi
2.#.1.2 ,spek -osial Peri"a#u #orupsi dapat ter%adi #arena dorongan #e"uarga Kaum beha5ioris
mengata#an bahwa "ing#ungan #e"uarga"ah $ang se)ara #uat memberi#an dorongan bagi orang untu# #orupsi dan menga"ah#an si&at bai# seseorang $ang sudah men%adi traits pribadin$a Ling#ungan da"am ha" ini ma"ah memberi#an dorongan dan bu#an memberi#an hu#uman pada orang #eti#a ia men$a"ahguna#an #e#uasaann$a
2.#.2
Faktor "ksternal' Pemi*u Periluku Korupsi )ang Diseakan $leh Faktor Di Luar Diri Pelaku.
2.#.2.1 ,spek -ikap Masyarakat Terha(ap Korupsi Pada umumn$a %a%aran mana%emen se"a"u menutupi tinda# #orupsi $ang di
"a#u#an o"eh sege"intir o#num da"am organisasi A#ibat si&at tertutup ini pe"anggaran #orupsi %ustru terus ber%a"an dengan berbagai bentu# F"eh #arena itu •
si#ap mas$ara#at $ang berpotensimen$ubur#an tinda# #orupsi ter%adi #arena0 Ni"ai(ni"ai di mmas$ara#at #ondusi& untu# ter%adi #orupsi Korupsi bisa di timbu"#an o"eh buda$a mas$ara#at +isa"n$a, mas$ara#at menghargai seseorang #arena #e#a$aan $ang dimi"i#in$a i#ap ini sering membuat mas$ara#at tida#
•
#ritis pada #ondisi,misa"n$a dari mana #e#a$aan itu di dapat#an +as$ara#at #urban men$adari bahwa #orban utama #orupsi ada"ah mas$ara#at sendiri Anggapan mas$ara#at umum terhadap peristiwa #orupsi, soso# $ang pa"ing di rugi#an ada"ah negara Padaha" bi"a negara merugi, asensin$a $ang pa"ing rugi ada"ah mas$ara#at %uga, #arna proses anggaran pembangunan bisa
•
ber#urang sebagai a#ibat dari perbuatan #orupsi +as$ara#at #urang men$adari bi"a dirin$a ter"ibat #orupsi etiap perbuatan #orupsi pasti me"ibat#an anggota mas$ara#at Ha" ini #urang disadari o"eh mas$ara#at Bah#an sering #a"i mas$ara#at sudah terbiasa ter"ibat pada #egiatan
•
#orupsi sahari(hari dengan )ara()ara terbu#a namun tida# disadari +as$ara#at #urang men$adari bahwa #orupsi a#an bisa di )egah dan diberantas#an bi"a mas$ara#at i#ut a#ti& da"am agenda pen)egahan dan pemberantasan Pada umumn$a ma$ara#at berpandangan bahwa masa"ah #orupsi ada"ah tanggung%awab pemerintah semata +as$ara#at #urang men$adari bahwa #orupsi itu bisa diberantas han$a bi"a mas$ara#at i#ut mie"a#u#ann$a
2.#.2.2 ,spek "konomi Pendapatan tida# men)u#upi #ebutuhan Da"am rentangan #ehidupan ada
#emung#inan seseorang menga"ami sttuasi terdesa# da"am ha" e#onomi Keterdesa#an itu membu#a ruang bagi seseorang untu# mengambi" %a"an pintas diantaran$a dengan me"a#u#an #orupsi
2.#.2.3 ,spek Politis
+enurut :ahard%o -1?G3. bahwa #ontro" sosia" ada"ah suatu proses $ang di"a#u#an untu# mempengaruhi orang(orang agar berting#ah "a#u ses uai dengan harapan mas$ara#at Kontro" sosia" tersebut di%a"an#an dengan menggera##an berbagai a#ti5itas $ang me"ibat#an penggunaan #e#uasaan negara sebagai suatu "embaga $ang diorganisasi#an se)ara po"iti#, me"a"ui "embaga("embaga $ang dibentu#n$a Dengan demi#ian intabi"itas po"iti#, #epentingan po"itis, meraih dan mempertahan#an #e#uasaan sangat potensi men$ebab#an peri"a#u #orupsi
2.#.2.# ,spek organisasi Kurang adan$a si#ap #ete"adanan pimpinan Posisi pemerintah da"am suatu "embaga &orma" maupun in&orma" mempun$ai
pengaruh penting bagi bawahann$a Bi"a pemiimpin tida# bisa memberi#an #ete"adanan $ang bai# di hadapan bawahann$a, misa"n$a berbuat #orupsi, ma#a #emung#inan besar bawahann$a a#an mengambi" #esempatan $ang s ama dengan
atasann$a 4inda# adan$a #u"tur organisasi $ang benar Ku"tur organisasi biasan$a pun$a pengarah #uat t erhadap anggotan$a Apabi"a #u"tur oranisasi tida# di#e"o"a dengan bai#, a#an menimbu"#an berbagai stuasi tida# #ondusi& mewarnai #ehidupan organisasi Pada posisi demi#ian perbuatan
negati&, seperti #orupsi memi"i#i pe"uang untu# ter%adi Kurang memadain$a sistem a#untabi"itas !nstitusi pemerintahan umumn$a pada satu sisi be"um di rumus#an dengan %e"as 5isi dan misi $ang di embann$a, dan be"um di rumus#an tu%uan dan ssaran $ang hatus di)apai da"am periode tertentu guna men)apai ha" tesebut A#ibatn$a, terhadap instansi pemerintah su"it di"a#u#an peni"aian apa#ah instansi tersebut berhasi" men)apai sasarann$a atau tida# A#ibat "ebih "an%ut ada"ah #urangn$a perhatian pada e&isiensi penggunaan sumber da$a $ang dimi"i#i Keadaan ini
memun)u"#an stuasi organisasi $ang #ondusi& untu# pera#ti# #orupsi Ke"emahan sistem pengenda"ian mana%emen Pengenda"ian mana%emen merupa#an sa"ah satu s$arat bagi tinda# pe"anggaran #orupsi da"am sebuah organisasi ema#in "onggar a tau "emahn$a pengenda"ian mena%emen sebbuuah organiisasi a#an sema#in terbu#a pernuatan tinda# #orupsi
anggota atau pegawai di da"amn$a Lemahn$a pengawasan
e)ara umum pengawasan terbagi men%adi dua, $aitu pengawasan interna" -pengawasan &unsiona" dan pengawasan "angsung o"eh pemimpin. dan pengawasan bersi&at e#sterna" - pengawasan dari "egis"ati5e atau mas$ara#at. Pengawasan ini #urang bisa e&e#ti& #arena beberapa &a#tor, diantaran$a adan$a tumpang tindih pengawasan pada berbagai instansi, #urangn$a pro&esiona" pengawasan serta #urangn$a #epatuhan pada eti#a hu#um maupun pemerintah o"eh pengawas sendiri Menurut Arya Maheka, Faktor-Faktor yang menyebabkan terjadinya Korupsi adalah 1
Penega#an hu#um tida# #onsisten 0 penega#an hu#u han$a sebagai me#e(up po"iti#, bersi&at sementara dan se""a"u berubah tiap pergantian pemerintahan
2
Pen$a"ahgunaan #e#uasaan dan wewenang #arena ta#ut dianggap bodoh bi"a tida# mengguna#an #esempatan
3
Lang#an$a "ing#ungan $ang anti#orup 0 sistem dan pedoman anti#orupsi han$a di"a#u#an sebatas &orma"itas
@
:endahn$a pndapatan pen$e"enggaraan negara Pedapatan $ang dipero"eh harus mampu memenuhi #ebutuhan pen$e"enggara negara, mampu mendorong pen$e"enggara negara untu# berprestasi dan memberi#an pe"a$anan terbai# bagi mas$ara#at
Kemis#inan, #esera#ahan 0 mas$ara#at #urang mampu me"a#u#an #orupsi #arena #esu"itan e#onomi edang#an mere#a $ang ber#e)u#upan me"a#u#an #orupsi #arena sera#ah, tida# pernah puas dan mengha"a"#an sega"a )ara untu# mendapat#an #euntungan Buda$a member upeti, imba"an %asa dan hadiah
Konse#uensi bi"a ditang#ap "ebih rendah daripada #euntungan #orupsi 0 saat tertang#ap bisa men$uap penega# hu#um sehingga dibebas#an atau setida#n$a diringan#an hu#umann$a :umus0 Keuntungan #orupsi I #erugian bi"a tertang#ap
G Buda$a permisi&/serba membo"eh#an tida#mau tahu 0 menganggap biasa bi"a ada #orupsi, #arena sering ter%adi 4ida# perdu"i orang "ain, asa" #epentingann$a sendiri ter"indungi ? ;aga"n$a pendidi#an agama dan eti#a 0 ada benarn$a pendapat 'ran +agnis useno bahwa agama te"ah gaga" men%adi pembendung mora" bangsa da"am men)egah #orupsi #arena peri"a#u mas$ara#at $ang meme"u# agama itu sendiri Peme"u# agama menganggap agama han$a ber#utat pada masa"ah bagaimana )ara beribadah sa%a ehingga agama n$aris tida# ber&ungsi da"am memain#an peran sosia" +enurut 'ran, sebenarn$a agama bisa memain#an peran $ang besar dibanding#an insttusi "ainn$a Karena adan$a i#atan emosiona" antara agama dan peme"u# agama tersebut %adi agama bisa men$adar#an umatn$a bahwa #orupsi dapat memberi#an dampa# $ang sangat buru# bai# bagi dirin$a maupun orang "ain Ada beberapa sebab ter%adin$a pra#te# #orupsi ingh -1?@. menemu#an da"am pene"itiann$a bahwa pen$ebab ter%adin$a tinda# pidana #orupsi di !ndia ada"ah #e"emahan mora" -@1,3J., te#anan e#onomi -23,GJ., hambatan stru#tur administrasi -1,2 J., hambatan stru#tur sosia" -,
Peningga"an pemerintahan #o"onia" Kemis#inan dan #etida#samaan ;a%i $ang rendah Persepsi $ang popu"er Pengaturan $ang berte"e(te"e Pengetahuan $ang tida# )u#up dari bidangn$a ,inan 1/02 men%e"as#an beberapa sebab ter%adin$a tinda# pidana tinda#
pidana #orupsi $aitu 0 a Perumusan perundang(undangan $ang #urang sempurna b Administrasi $ang "amban, maha", dan tida# "uwes ) 4radisi untu# menambah penghasi"an $ang #urang dari pe%abat pemerintah dengan upeti atau suap
d Dimana berbagai ma)am tinda# pidana tinda# pidana #orupsi dianggap biasa, tida# dianggap bertentangan dengan mora", sehingga orang ber"omba untu# #orupsi e Di !ndia, misa"n$a men$uap %arang di#utu# se"ama men$uap tida# dapat dihindar#an & +enurut #ebuda$aann$a, orang Nigeria 4ida# dapat meno"a# suapan dan #orupsi, #e)ua"i mengganggap te"ah ber"ebihan harta dan #e#a$aann$a g +ana#a"a orang tida# menghargai aturan(aturan resmi dan tu%uan organisasi pemerintah, mengapa orang harus mempersoa"#an #orupsi Dari pendapat para ah"i diatas, ma#a dapat disimpu"#an bahwa sebab(sebab ter%adin$a tinda# pidana #orupsi ada"ah sebagai beri#ut 0 a
;a%i $ang rendah, #urang sempurnan$a peraturan perundang(undangan,
administrasi $ang "amban dan sebagain$a b 9arisan pemerintahan #o"onia" ) i#ap menta" pegawai $ang ingin )epat #a$a dengan )ara $ang tida# ha"a", tida# ada #esadaran bernegara, tida# ada pengetahuan pada bidang pe#er%aan $ang di"a#u#an o"eh pe%abat pemerintah d Konsentrasi #e#uasan di pengambi" #eputusan $ang tida# bertanggung %awab "angsung #epada ra#$at, seperti $ang sering ter"ihat di reim(reim $ang bu#an demo#rati# e Kurangn$a transparansi di pengambi"an #eputusan pemerintah & Kampan$e(#ampan$e po"iti# $ang maha", dengan penge"uaran "ebih besar dari pendanaan po"iti# $ang norma" g Pro$e# $ang me"ibat#an uang ra#$at da"am %um"ah besar h Ling#ungan tertutup $ang mementing#an diri sendiri dan %aringan teman "ama i Lemahn$a #etertiban hu#um % Lemahn$a pro&esi hu#um # Kurangn$a #ebebasan berpendapat atau #ebebasan media massa " ;a%i pegawai pemerintah $ang sangat #e)i" m :a#$at $ang )ue#, tida# tertari#, atau mudah dibohongi $ang gaga" memberi#an perhatian $ang )u#up #e pemi"ihan umum n Ketida#adaann$a #ontro" $ang )u#up untu# men)egah pen$uapan atau sumbangan #ampan$e
BAB !!! PENU4UP 3.1kesimpulan A Korupsi ada"ah perbuatan $ang busu#, tida# %u%ur, dan amora" Korupsi ada"ah suatu peri"a#u $ang dengan senga%a memper#a$a diri sendiri atau orang "ain atau suatu #e"ompo# dengan )ara $ang men$impang dan i""ega", dimana peri"a#u tersebut merugi#an negara atau pemerintah atau ra#$at atau sebuah instansi Korupsi dipandang haram da"am agama !s"am, dan #orupsi %uga merupa#an ha" $ang me"anggar hu#um, dimana para pe"a#u #orupsi harus di#ena#an hu#uman pidana sesuai peraturan da"am Undang(undang :! No 31 4ahun 1??? 4erdapat -enam. bentu# #orupsi, $aitu0 memper#a$a diri sendiri/orang "ain/#orporasi, men$a"ahguna#an #ewenangan %abatan, suap(men$uap, pemerasan, perbuatan )urang, dan grati&i#asi B Pen$ebab utama #orupsi ada"ah peri"a#u inidi5idu itu sendiri Apabi"a indi5idu tersebut memi"i#i )ara pandang $ang men$impang da"am me"ihat #e#a$aan, ma#a ha" itu dapat mendorong indi5idu untu# me"a#u#an #orupsi !ndi5idu $ang termasu# da"am go"ongan tersebut ada"ah mere#a $ang bersi&at tama#, #urang iman, dan #onsumti& Kemudian peri"a#u indi5idu tersebut didu#ung dengan adan$a #esempatan Kesempatan itu dapat berasa" dari beberapa aspe#, seperti aspe# "ing#ungan, po"iti#, hu#um, e#onomi, d""
(
Per"un$a penanganan #orupsi agar tida# menimbu"#an e&e# $ang merugi#an mas$ara#at
( (
Bagaimana mu"ai membangun dan membentu# generasi $ang bebas #orupsi dimasa $ang a#an datang Bagaimana #ita a#an membentu# pribadi pribadi $ang %u%ur, bersih, dan pun$a integritas anti #orupsi
32 -aran ( (
+udah mudahan #ita bisa me"a#u#an "ang#ah "ang#ah penanggu"angan atau pa"ing tida# pen)egahan +ari #ita bangun generasi masa depan $ang %u%ur, bersih, dan bebas #orupsi ( Pen)egahan dimu"ai dari diri sendiri, #e"uarga dan "ing#ungan dise#itar #ita