Fase Stabilisasi Fase stabilisasi adalah fase awal yang dilakukan pada 1-2 hari pertama. pertama. Pasien gizi buruk fase ini masih sangat lemah dan ka[asitas ka[asitas homeostatiknya, homeostatiknya, sehingga pemberian pemberian makanan harus segera diberikan agar energy dan protein ukup untuk memenuhi metabolisme basal. Formula yang yang diberi diberikan kan berupa berupa formul formulaa !"# !"# $% dengan dengan persya persyarat ratan an sebaga sebagaii beriku berikut& t& '(emen '(ementri trian an kesehatan,2)1*+ -
Porsi Porsi keil, keil, sering sering,, rendah rendah serat serat dan rendah rendah laktos laktosaa
-
ner nergi gi & 1)) 1)) kkal kkalkg kghari hari
-
Prot Protei ein n & 1-1. 1-1.% % gr grkg kg bbh bbhar arii
-
airan & 1*) mlkg bbhari '/ika ada edema berat 1)) ml(g bbhari+
-
0ila
anak
mendapat S
teruskan
,
dian/urkan
memberi Formula
!"#
$%pengganti3odiso 4 dengan menggunakan angkirgelas, bila anak terlalu lemah berikan dengan sendokpipet -
Pemb Pember eria ian n Form Formul ulaa !"# $%p $%pen engg ggan anti ti3 3od odis iso o 4 atau atau peng pengga gant ntii dan dan /adw /adwal al pemberian makanan harus disusun sesuai dengan kebutuhan anak
(eterangan& '(ementrian kesehatan,2)1*+ Pada anak dengan selera makan baik dan tidak edema, maka tahapan pemberian formula bisa lebih epat dalam waktu 2-* hari 'setiap 2 /am+ a. 0ila pasien pasien tidak tidak dapat menghabis menghabiskan kan Formula Formula !"# !"# $%pengganti $%pengganti3odi 3odiso so 4 dalam dalam sehari,maka berikan sisa formula tersebut melalui pipa nasogastrik ' dibutuhkan ketrampilan petugas + b. Pada fase ini /angan beri makanan lebih dari 1)) (kal(g bbhari. . Pada hari * sd sd 5 frekwensi frekwensi pemberi pemberian an formula formula diturunkan diturunkan men/adi men/adi setiap setiap /am dan dan pada hari ke % sd $ diturunkan lagi men/adi setiap 5 /am. d. 6an/utkan 6an/utkan pemberian pemberian makan sampai sampai hari ke ke $ 'akhir 'akhir minggu minggu 1+ 1+ Pantau dan atat & '(ementrian kesehatan,2)1*+ 1+ 7umlah yang diberikan dan sisanya 2+ 0anyaknya muntah *+ Frekwensi buang air besar dan konsistensi tin/a 5+ 0erat badan 'harian+
%+ Selama fase ini diare seara perlahan berkurang pada penderita dengan edema , mula-mula berat badannya akan berkurang kemudian berat badan n aik 8+ Perhatikan masa tumbuh ke/ar balita 'catch- up growth+
Fase 9ransisi '(ementrian kesehatan,2)1*+ Fase ini berlangsung pada minggu kedua dengan melakukan pemberian makanan sedikit demi sedikit untuk menghindari risiko gagal /antung, yang dapat ter/adi bila anak mengkonsumsi makanan dalam /umlah banyak seara mendadak. formula khusus awal 'energi $% (kal dan protein ).:-1.) g per 1)) ml+ digantikan dengan formula khusus lan/utan 'energi 1)) (kal dan protein 2.: gram per 1)) ml+ dalam /angka waktu 5; /am. 3odifikasi buburmakanan keluarga dapat digunakan asalkan dengan kandungan energi dan protein yang sama. (emudian naikkan dengan 1) ml setiap kali, sampai hanya sedikit formula tersisa, biasanya pada saat terapai /umlah *) mlkgbbkali pemberian '2)) mlkgbbhari+ 'nggraini,2)1)+.
Pemantauan pada fase transisi& 1. frekwensi nafas 2. frekwensi denyut nadi 0ila ter/adi peningkatan detak nafas < % kalimenit dan denyut nadi < 2% kali menit dalam pemantauan setiap 5 /am berturutan, kurangi =olume pemberian formula. Setelah normal kembali, ulangi menaikkan =olume seperti di atas. *. 9imbang anak setiap pagi sebelum diberi makan
Setelah fase transisi dilampaui, anak diberi& -
Formula !"# 1))pengganti3odiso 1 dengan /umlah tidak terbatas dan sering.
-
nergi & 1%)-22) (kalkg bbhari
-
Protein 5-8 gramkg bbhari
-
0ila
anak
masih
mendapat
S,
teruskan,
tetapi
/uga
beri
formula
!"#
1))Pengganti3odiso 1, karena energi dan protein S tidak akan menukupi untuk tumbuh-ke/ar.
Setelah fase rehabilitasi 'minggu ke *-$+ anak diberi & 'nggraini,2)1)+ -
Formula !"#-F 1*%pengganti3odiso 14 dengan /umlah tidak terbatas dan sering
-
nergi & 1%)-22) kkalkgbbhari
-
Protein 5-8 gkgbbhari
-
0ila anak masih mendapat S, teruskan S, ditambah dengan makanan Formula ' lampiran 2 + karena energi dan protein S tidak akan menukupi untuk tumbuh-ke/ar.
-
Seara perlahan diperkenalkan makanan keluarga
Pemantauan fase rehabilitasi& '(ementrian kesehatan,2)1*+ (ema/uan dinilai berdasarkan keepatan pertambahan badan & -
9imbang anak setiap pagi sebelum diberi makan.
-
Setiap minggu kenaikan bb dihitung. •
0aik bila kenaikan bb ≥ %) g(g bbminggu.
•
(urang bila kenaikan bb > %) g(g bbminggu, perlu re-e=aluasi menyeluruh.
a.
Kwashiorkor '(ementrian
kesehatan,2)1*+
-
dema, umumnya seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki 'dorsum pedis+
-
!a/ah membulat dan sembab
-
Pandangan mata sayu
-
?ambut tipis, kemerahan seperti warna rambut /agung, mudah diabut tanpa rasa sakit, rontok
-
Perubahan status mental, apatis, dan rewel
-
Pembesaran hati
-
#tot mengeil 'hipotrofi+, lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau duduk
-
(elainan kulit berupa berak merah muda yang meluas dan berubah warna men/adi oklat kehitaman dan terkelupas 'crazy pavement dermatosis+
-
Sering disertai &
@ penyakit infeksi, umumnya akut •
anemia
•
b.
Marasmus: '(ementrian
diare.
kesehatan,2)1*+
-
9ampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit
-
!a/ah seperti orang tua
-
engeng, rewel
-
(ulit keriput, /aringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada 'baggy pantpakai elana longgar+
-
Perut ekung
-
ga gambang
-
Sering disertai&
- penyakit infeksi 'umumnya kronis berulang+ - diare kronik atau konstipasisusah buang air
c.
Marasmik-Kwashiorkor:
-
'(ementrian kesehatan,2)1*+
Aambaran klinik merupakan ampuran dari beberapa ge/ala klinik (washiorkor dan 3arasmus, dengan 00B >8)C baku median !"#-D"S disertai edema yang tidak menolok.
(ementrian
(esehatan
?.2)1*. Pedoman
tata
kurang protein.
Eiakses
http&gizi.depkes.go.idpedoman-gizidownloadped-tata-kurang-protein-pkm-rt.do
dari