Fisioterapi ICU Intensive care unit Physical therapy by: Slamet Sumarno. Sumarno. Fisioterapi ICU Intensive Care Unit = Perawatan intensif. ICU umumnya rawat kond kritis Cardiorespirasi dan banyak menggunakan alat bantu serta ditangani secara team. Siapa yang harus di rawat di ICU. ? Gejala gagal nafas (krirtis pernafasan). Indikasi memerlukan alat bantu pernafasan pernafasan.. Tidak stabilnya pernafasan . Kritis trauma capitis. Kondisi yg memerlukan perawat intensive. Gagal nafas. Pengertian. Gagal nafas diartikan sebagai kegagalan pertukaran gas dlm paru yg ditandai dengan turunnya kadar oksigen di arteri (hipoksimia) atau naiknya kadar karbondiaksida (hiperkarbia) (hiperkarbia) atau kombinasi keduanya. Kriteria diagnosa gagal nafas. PaO2 < 60mmHg, PaCO2 > 49 mmHg tanpa gangguan alkalosis metabolik primer (Muhadi,OE Tampubolon, 1989) Pemeriksaan lab Gas Darah Asidosis acut respiratory respiratory acidosis a 7.1 metabolik acidosis r 7.2 chronic respiratory t 7.3 acidosis e 7.4 r 7.5 metabolik alkalosis I 7.6 respiratory alkalosis 7.7 2 4 6 8 10 12 Alkalosis PH= 7,35-7,4 7,35-7,4 PCO2= 5-6 kpa Etiologi Gagal nafas. Penyakit akut atau kronik kembali akut. Acut dan Acut on chonic respiratory respiratory failure (hipersekresi, (hipersekr esi, spasme bronkus, edema mukosa). Spasme bronkus pada: Asma, bronkitis kronik yg berkembang menjadi emfisema Lanjutan. 1. Otak: Neoplasma, Epilepsi, Hematoma subdural, Keracunan morfin dan CVA. 2. Susunan neuromu neuromuskular: skular: Miastenia gravis, Polyneur Polyneuritis, itis, Analgesia spinal tinggi, kelumpuhan otot respirasi. 3. Dinding thorak, diapragma: Trauma thorak. 4. Paru: Asma, infeksi paru, Aspirasi, pneumonia, edema paru. 5. kardiovaskuler: Gagal jantung, emboli paru. 6. Pasca bedah: laparatomi dll Komplikasi rawat ICU. Peningka Peningkatan tan resiko infeksi nosocomial à atelectasis Mechanics ventilasi pasien yang memungkinkan terjadi penurunan FRC dan CL , V/Q nya tidak sebanding immobilisasi pada pasien dengan penyakit kritis yang menderita muscle deconditioning,
peningkatan resiko DVT, pressure sore FRC=fungsional reserve capacity. CL = lung capacity V/Q = volume/ cordiac out put. DVT=penurunan volumr total Physiotherapy Assessment Cognition, motivation, patients own goals Previous level of function & independence Posture, movement, strength, balance, pain Functional ability; sitting, standing, transferring, walking, turning, reaching, bed mobility, stairs, getting up from floor, arm & hand function, exercise tolerance Use of Objective measures Physiotherapy programme Exercises to address specific problems, e.g. loss of joint movement, muscle weakness, balance problem. Functional activity, in a safe, supervised environment, to improve performance and confidence Provision of and practise using appropriate mobility aids Problematik umum 1. Gangguan pernafasan. 2. Gangguan Jantung dan sirkulasi. 3. Gangguan Hormonal dan bufer. 4. Gangguan sistem syaraf. 5. Kecerdasan menangkap perintah. 6. Ganguan perilaku. PROBLEM PERNAFASAN. Oleh karena: 1. Gangguan systen neurologi. 2. Gangguan Sangkar thorak. 3. Gangguan jalan nafas / obtruktif. 4. Gangguan pleurae. 5. Gangguan perfusi / restriktif. 6. Gangguan system sirkulasi pulmonal. 7. Gabungan satu sampai enam Tujuan Fisioterapi ICU • meningkatkan/mempertahankan A.fungsi cardiopulmonari: 1. Posisioning. 2. Membuka jalan nafas. 3. Oksigen terapi. 4. Meningkatkan ventilasi. 5. Fasilitasi dan stimulasi breathing. 4 a. mekanik ventilasi b. Breathing exercises B. Fungsi Musculoskeletal 1. Joint function / movement 2. Performance kerja otot. 3. Balance, coordination, komunikasi 4. Performance fisik : ambulation / ADL 1. C. Fungsi Neuromuskular. Sensasi, 2. stimulasi, 3. Inhibisi. D. Edukasi .
E. Mencapai goul (harapan). F. Evaluasi . Evidence Based Practice Falls – strength & Balance training NSF, NICE, CSP Guidelines Locally developed guidelines; walking aids, falls prevention education leaflets, group exercise, resistance training for osteoporosis Evidence Based Medicine (EBM) “Menggunakan segala pertimbangan bukti ilmiah (evidence) yang sahih yang diketahui hingga kini untuk menentukan pengobatan pada penderita y ang sedang kita hadapi”. Merupakan penjabaran bukti ilmiah lebih lanjut setelah obat dipasarkan dan seiring dengan pengobatan rasional. Lima tahap evidence based Memformulasikan pertanyaan tentang masalah fisioterapi yang dihadapi Menelusuri bukti-bukti terbaik yang tersedia untuk mengatasi masalah tersebut Mengkaji bukti, validitas dan keseuaiannya dengan kondisi praktek Menerapkan hasil kajian Mengevaluasi penerapannya (kinerjanya) Assessment FT Kritis Di ICU Baca status riwayat dan keadaan sekarang. 1. Posisi pasien: Sudah memudahkan proses pernafasan. Sudah membantu sirkulasi. Sudah menguntungkan bila terjadi kekakuan. Sudah mencegah dekubitus. Sudah memudahkan / memfasilitasi pernafasan dan gerak fungsional. 2. Kenali alat dan monitor yg ada a. Sounde. Tentukan ukuran soude yang masuk oesophagus. b. Thrachea tube : tentukan ukuran panjang yang masuk thrachea. 18, 19, 20, 21, 22 dst biasanya dewasa 22 cm. c. Tentukan apakah monitor EKG berfungsi dengan baik ( terutama elektrode yg terpasang pada dada dan tangan atau kaki biola ada. d. Tentukan ventilator berfungsi dengan baik, menggunakan inhalasi atau tidak, e. Monitor Vital sign. Assesment / mesurment. Vital sign. Fungsi tingkat kesadaran. Fungsi jalan nafas dan paru Fungsi jantung dan sirkulasi. Fungsi sangkar torak : sendi, otot dan tl Fungsi umum: sendi, otot, gerak Kesadaran. Kesadaran diobsevasi dari mata. 1. Tidak mampu membuka mata. 2. Mampu membuka mata dengan rangsang sentuhan nyeri. 3. Membuka mata dengan rangsang lebih keras. 4. Membuka mata dengan rangsang ringan dan lama (spontan)
Alat Monitor pasien Di ICU
A. PENGERTIAN MONITOR PASIEN Pasien monitor adalah suatu alat yang difungsikan untuk memonitor kondisi fisiologis pasien. Dimana proses monitoring tersebut dilakukan secara real-time, sehingga dapat diketahui kondisi fisiologis pasien pada saat itu juga. Didalam istilah pasien monitor kita mengetahui beberapa parameter yang diperiksa, parameter itu antara lain adalah :
ECG adalah pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung, dalam pemeriksaan ECG ini juga termasuk pemeriksaan “Heart Rate” atau detak jantung pasien dalam satu menit.
Respirasi adalah pemeriksaan irama nafas pasien dalam satu menit
Saturasi darah / SpO2, adalah kadar oksigen yang ada dalam darah.
Tensi / NIBP (Non Invasive Blood Pressure) / Pemeriksaan tekanan darah.
Temperature, suhu tubuh pasien yang diperiksa.
B. PARAMETER MONITOR Parameter adalah bagian-bagian fisiologis dari pasien yang diperiksa melalui pasien monitor. Jika kita ketahui ada sebuah pasien monitor dengan 5 parameter, maka yang dimaksud dari lima parameter tersebut adalah banyaknya jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan oleh pasien monitor tersebut. C. BEBERAPA JENIS MONITOR PASIEN
Pasien monitor vital sign, pasien monitor ini bersifat pemeriksaan stándar, yaitu pemeriksaan ECG, Respirasi, Tekanan darah atau NIBP, dan Kadar oksigen dalam darah / saturasi darah / SpO2.
Pasien monitor 5 parameter, pasien monitor ini bisa melakukan pemeriksaan seperti ECG, Respirasi, Tekanan darah atau NIBP, kadar oksigen dalam darah / saturasi darah / SpO2, dan Temperatur.
Pasien monitor 7 parameter, pasien monitor ini biasanya dipakai diruangan operasi, karena ada satu parameter tambahan yang biasa dipakai pada saat operasi, yaitu “ECG, Respirasi, Tekanan
darah atau NIBP (Non Invasive Blood Pressure) , kadar oksigen dalam darah / Saturasi darah / SpO2, temperatur, dan sebagai tambahan adalah IBP (Invasive Blood Pressure) pengukuran tekanan darah melalui pembuluh darah langsung, EtCo2 (End Tidal Co2) yaitu pengukuran kadar karbondioksida dari sistem pernafasan pasien.”
D. JENIS MONITOR YANG BIASANYA DI GUNAKAN DI RUMAH SAKIT Kebanyakan rumah sakit memakai pasien monitor vital sign dan 5 parameter adalah diruangan ICU, UGD, ruang-ruang perawatan, dan beberapa ruang operasi. Sedangkan untuk pasien monitor yang 7 parameter biasanya pemakaian dilakukan di ruang operasi. E. KELENGKAPAN/ AKSESORIS DALAM MONITOR PASIEN Yang termasuk dalam aksesoris pasien monitor adalah tergantung dari parameter pengukuran yang ada. Seperti ECG, NIBP, SpO2, Temperatur. Berikut contoh gambar dari aksesoris pasien monitor yang ada : Kabel Monitor ECG
Biasanya terdiri dari 5 elektrode yang terpasang dengan berbagai macam warna. elektrode ECG monitor umumnya RA, LA, RL, LL, dan V. NIBP :
SpO2 :
Temperatur
temperatur pada kulit (axila)
temperatur pada anus (rectal)